Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktik Kerja Nyata

PT. BomaBisma Indra (Persero)


Pasuruan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah yang melaksanakan Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat diharapkan mendidik dan mencetak sarjana yang
mampu menguasai ilmu pengetahuan secara praktis maupun teoritis serta
mampu berperan dalam kehidupan masyarakat. Dunia ilmu pengetahuan pada
dasarnya tidak terlepas dengan dunia industri, bahkan sangat erat
hubungannya. Dalam hal ini ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
sebagai ilmu pengetahuan yang menempatan posisi utama dalam peran
pembangunan, berjalan sebagai jembatan antar ilmu pengetahuan dengan
dunia industri yang disebut “Link and Match”.

Secara garis besar kegiatan praktik kerja nyata (PKN) mempunyai


tujuan yaitu untuk memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada
mahasiswa secara langsung di lapangan industri sehingga mahasiswa dapat
mengetahui keadaan di industri secara langsung. Dengan Praktik kerja nyata
ini diharapkan mahasiswa dapat cepat beradaptasi dengan keadaan di industri
maupun di masyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di
industri dengan baik sehingga mahasiswa dapat menjadi tenaga yang
berpengalaman dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia
kependidikan ataupun non kependidikan yang profesional, cakap, terampil,
dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan
praktik kerja nyata, Sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan praktik kerja
nyata adalah sebagai salah satu proses aplikasi dari ilmu yang diperoleh dari
hasil belajar di bangku kuliah, ataupun mahasiswa dapat mengetahui
langsung cara penanganan suatu masalah dalam bidang pemesinan serta
koordinasinya di industri.

Pelaksanaan praktik kerja nyata diwajibkan bagi mahasiswa Jurusan


Teknik Mesin Universitas Islam Malang sebagai syarat memenuhi ketentuan

1
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

kurikulum dan dalam jangka waktu pelaksanaan selama lebih kurang satu
bulan.

Dengan dilaksanakannya kerja praktek nyata ini diharapkan mahasiswa


dapat lebih mantab dalam menentukan langkah di masa yang akan datang
untuk dapat mengimbangi arus teknologi dan informasi yang berkembang
dengan cepat. Dipilihnya PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang bertempat di
Jl. Imam Bonjol 18, Pasuruan sebagai tempat praktik kerja nyata karena
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang
memproduksi berbagai macam peralatan industri. Oleh karena itu, sangatlah
tepat jika PT. Boma Bisma Indra (Persero) dijadikan sebagai tempat studi
lapangan bagi mahasiswa agar dapat mengetahui penerapan teori di lapangan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Fungsi dan Kegunaan Mesin Angle Bending.
1.2.2. Jenis cacat atau kegagalan hasil dari proses Bending di Mesin Angle
Bending.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah diatas, dapat diambil sebuah
batasan masalah yaitu kerusakan yang di alami Mesin Bending yang ada di
PT. Boma Bisma Indra (Persero).
1.4. Tujuan Praktik Kerja Nyata
kompetensi yang ingin dicapai selama melakukan praktik kerja nyata:
Kompetensi yang Ingin
No. Departemen yang dituju
Dicapai

1. Memahami

2. Mengindetifikasi
Fabrikasi& Maintenance
3. Menyimpulkan

4. Menerapkan

2
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Secara umum praktik kerja nyata ini mempunyai tujuan yaitu untuk
memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada mahasiswa secara
langsung di lapangan industri sehingga mahasiswa dapat mengetahui keadaan
di industri secara langsung. Dengan praktik kerja nyata ini diharapkan
mahasiswa dapat cepat beradaptasi dengan keadaan di industri maupun di
masyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di industri
dengan baik sehingga mahasiswa dapat menjadi tenaga yang berpengalaman
dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia kependidikan
ataupun non kependidikan yang profesional, cakap, terampil, dan
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan
praktek kerja nyata, sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan praktik kerja
nyata adalah sebagai berikut:

 Salah satu proses aplikasi dari ilmu yang diperoleh dari hasil belajar
di bangku kuliah.
 Mahasiswa dapat mengetahui langsung cara penanganan suatu
masalah dalam bidang pemesinan serta koordinasinya di industri.
 Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kendala-kendala di
lapangan dalam pelaksanaan suatu sistem produksi dan pemesinan
 Mahasiswa dapat memberikan penilaian atas potensi, kemampuan,
yang selama ini ia dapatkan di kampus dengan tantangan dunia kerja
(lapangan) yang sebenarnya.
 Memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak sehingga dapat
menambah wawasan berfikir sebagai tenaga yang profesional.
 Memahami dan mengerti tentang pelaksanaan keselamatan kerja
yang diterapkan di industri.
 Menambah wawasan dan keterampilan tentang maintenance
(manajemen produksi dan pemeliharaan bengkel).
 Menambah wawasan tentang perencanaan produksi dan quality
control

3
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

1. Bagi Pelaksana
 Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan
dimiliki baik di dalam maupun di luar bangku kuliah.
 Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang dunia
industri.
 Melatih diri agar tanggap dan peka menghadapi masalah di
lingkungan kerja.
 Memperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan
kreatifitas diri pribadi.

2. Bagi Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata


 Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di tempat praktik
kerja nyata
 Sarana menyalurkan informasi di bidang teknologi mesin bagi
kemajuan mahasiswa.

3. Bagi Fakultas Teknik Universitas Islam Malang


 Sebagai masukan untuk mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang
ada dengan kebutuhan pada industri.
 Mencetak tenaga kerja terampil dan profesional, jujur serta ulet
dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
 Memperbanyak mitra kerja antara instansi pendidikan Universitas
Islam Malang dengan dunia industri.

1.5. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata


Metode yang dilakukan penulis dalam melakukan kerja praktik nyata di
PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah:
1. Library Approach
Yaitu cara memperoleh data dengan jalan membaca buku-buku, literatur
yang medukung dalam laporan dan sumber-sumber data lainnya pada
perpustakaan universitas, internet serta arsip-arsip yang erat kaitannya
dalam penyusunan laporan ini.

4
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

2. Field Approach
Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan jalan melihat kenyataan
yang ada di perusahaan atau dengan kata lain melakukan pengamatan
langsung terhadap kegiatan perusahaan. Metode field approach ini
dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
 Observasi Approach
Mengumpulkan data, pengamatan langsung segala aktivitas yang
terjadi di PT. Boma Bisma Indra(Persero).
 Interview Approach
Pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau
komunikasi secara langsung dengan respon tentang hal-hal yang
berhubungan dengan obyek yang diteliti atau dengan orang-orang
yang berhubungan di dalamnya, khususnya yang terlibat langsung
dengan pelaksanaan sehari-hari.

5
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Sejarah Perusahaan

Sejarah industri pemesinan di tanah air sudah dimulai kurang lebih satu
abad yang lalu bersamaan dengan dibangunnya beberapa industri pemesinan
seperti NV De Bromo pada tahun 1865 di Pasuruan, NV De Industrie pada
tahun 1878 dan CV Vulkan pada tahun 1918 di Surabaya, maksud dari
pendirian beberapa industri pemesinan tersebut untuk menunjang pengadaan
dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan pabrik untuk industri yang
mengolah hasil perkebunan pada waktu itu. Pada tahun 1958, status tiga
industri pemesinan diatas berubah menjadi perusahaan Negara yaitu NV De
Bromo menjadi PN Boma, CV De Vulkan menjadi PN Bisma dan NV De
Industrie menjadi PN Indra. Pada tahun 1971 tiga perusahaan tersebut
bergabung menjadi satu PERSERO yaitu PT. Boma Bisma Indra (Persero),
sebagai Badan Usaha Milik Negara di bawah pembinaan Departemen
Perindustrian.

Menyadari prospek bisnis pemesinan dan peralatan pabrik maka disusun


progam peningkatan kemampuan dan efesiensi guna meningkatkan daya
saing, dimulai dengan memperluas usaha kegiatan pendirian satu unit usaha
gerak kontrakting di Jakarta pada tahun 1972, kemudian pada tahun 1974
didirikan PT. Boma Stork, dimana mayoritas sahamnya dimiliki oleh Stork
Wekspor BV Netherland, PT. Masayu dan PT. Bina Usaha Indonesia, yang
mengkhususkan dalam pembuatan mesin-mesin dan peralatan pabrik untuk
industri yang mengolah hasil perkebunan dan boiler.

Pada tahun 1977 unit Bisma dirubah menjadi industri pembuatan motor
diesel dengan lisensi dari Klokner-Humboltz-Deutz (KHD) Jerman yang
menghasilkan motor diesel dengan berbagai aplikasi seperti pembangkit
listrik otomotif, marine, alat-alat berat dan berbagai keperluan pembangunan
dan industri. Pada waktu itu bersamaan didirikan pula unit Turangga yang
menghasilkan produk-produk tempa untuk melayani pertanian seperti

6
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

cangkul, parang, sabit dan komponen pemesinan yang lisensinya berasal


berasal dari Schawabishe Huttenwerke (SHW).

Tahun 1980 kegiatan unit Bisma ditambahi lagi dengan produk motor
diesel dari seri F1 413 yang berdaya dari 87 s/d 525 YK, lalu meningkat dari
seri B/AM16/C yang berdaya 197 s/d 500 TK. Meningkatkan proyek-proyek
industri merupakan tantangan bagi PT. Boma Bisma Indra untuk
meningkatkan kemampuan rancang bangun dan rekayasa industri yang
bergerak dibidang perminyakan dan gas bumi

Untuk meningkatkan mutu dan pelaksanaan proyek indusri, pada tahun


1984 didirikan unit Cipta Jasa sebagai bagian dari PT. Boma Bisma Indra
yang mengkhususkan sebagai kontraktor, menejemen atau pelaksanaan
proyek-proyek industri, baik sendiri maupun mitra kerja dari dalam maupun
luar negerisampai kepada proyek-proyek internasional.

Terus meningkatkan proyek-proyek industri serta bantuan kemajuan


teknologi dalam rangka progam industrialisasi pada tahun 1988, unit Indra
membuat mesin-mesin peralatan pabrik dengan teknologi dan kualitas tinggi
berupa kerangka baja, pemesinan dan peralatan pabrik. Unit Bisma juga
mendapat tambahan fasilitas produksi modern, sehingga untuk motor diesel
500 HP sudah sepenuhnya diproduksi (Full Manufacturing) oleh PT. Boma
Bisma Indra (Persero).

Sasaran bisnis PT. Boma Bisma Indra (Persero) akan terus dimantapkan
pada sektor industri yang mengolah galian mineral, pertambangan minyak
dan gas bumi serta petrokimia. Disamping itu juga sektor-sektor industri
prasarana seperti sektor energi dengan bebagai fasilitas untuk pelabuhan laut
dan udara, serta prasarana perhubungan darat, jembatan dan berbagai sistem
transportasi dan berbagai prasarana lainnya.

Pada tahun 1989, Pemerintah Indonesia menggalangkan BBI dibawah


BUMN (National Strategic Industry). Kemudian BBI tumbuh dengan cepat

7
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

sebagai perusahaan yang difokuskan dalam part otomotif dan mechanical,


power plant equipment seperti heat exchanger, condenser oil and gas.

Selama krisis moneter di Asia yang dimulai pada tahun 1997 yang sangat
berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti halnya PT.
Boma Bisma Indra dalam kondisi keuangan perusahaan selama masa tersebut,
dan terlepas dari kondisi keuangan perusahaan PT. Boma Bisma Indra
(Persero) diatur untk memenuhi komitmennya terhadap pelanggan atau
customer.

2.2 Tujuan Perusahaan

Sudah tentu perusahaan dalam kegiatan operasionalnya selalu


berupaya untuk mencapai tujuan tertentu perusahaan, harus menetapkan
kerangka kerja secara baik dan struktural, maka perusahaan harus membuat
atau merancang tujuan jangka pendek maupun jangka panjang karena tujuan
tersebut merupakan penuntun arah kemana perusahaan akan diarahkan.

2.2.1. Visi Perusahaan


Adapun visi dari PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah
berupaya terus menerus untuk meningkatkan penguasaan teknologi
untuk menjadi pusat unggulan industri dalam rangka menunjang
tercapainya tujuan pembangunan sosial.

2.2.2. Misi Perusahan


Dalam pencapaian tujuan Perusahaan PT. Boma Bisma Indra
(Persero) mengembangkan misi antara lain :
 Menjadi bagian dari wahana transportasi dan alih teknologi.
 Menjadi perusahaan dengan keunggulan dan daya saing yang
mampu menghasilkan laba.
 Menjadi perusahaan yang mendukung pertambahan pembangunan
di sektor ekonomi.

8
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

2.2.3. Sasaran Perusahaan


Sasaran PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang ingin dicapai
pada rencana jangka panajang sebagai berikut :
 Meningkatkan volume penjualan untuk memberikan pembebanan
yang cukup tinggi bagi produksi yang dimiliki.
 Memperbaiki dan memantapkan posisi pasar dengan
meningkatkan efektivitas fungsi pemasaran.
 Meningkatkan efektivitas fungsi produksi agar produktivitas dan
prestasi perusahaan meningkat sehingga mutu, produk dan waktu
penyerahaan lebih bersaing.
 Meningkatkan penguasaan teknologi mengutamakan pada pusat
unggulan peralatan pabrik.
 Menyempurnakan organisasi dan sistem manajemen sesuai
dengan perkembangan perushaan dan tututan bisnis.
 Mengembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
untuk menangani bisnis yang lebih kompleks serta teknologi
terkini.

2.3. Struktur Organisasi

Suatu perusahaan besar harus didukung dengan manajemen dan


organisasi yang rapi, seperti halnya PT. Boma Bisma Indra (Persero) untuk
lebih meningkatkan produk kualitas maupun kuantitasnya, mutlak
diperlukan dua hal tersebut. Agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan
baik maka diperlukan struktur organisai.

Struktur organisai sangatlah penting bagi perusahaan, karena dalam


hal struktur organisai ini digambarkan pembagian tugas, wewenang serta
tanggung jawab yang harus mereka kerjakan dengan maksud agar tidak
terjadi kesimpang siuran di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya
masing-masing.

9
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Struktur organisasi dapat di artikan sebagai mekanisme formal


sehingga perusahaan dapat dikelola dengan baik. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antar
fungsi, bagian dan posisi.

Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. Boma Bisma Indra
(Persero) adalah struktur garis lini, dimana wewenang mengalir dari atas ke
bawah dan tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas melalui saluran
tunggal.

2.4. Tata Letak Pabrik

Pada dasarnya lokasi pabrik yang paling ideal terletak pada satu
tempat yang memberikan biaya produksi yang rendah dan keuntungan
yang maksimal. Dengan kata lain lokasi yang terbaik dari suatu pabrik dari
suatu pabrik ialah lokasi dimana biaya produksi dan distribusi yang rendah
sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
perusahaan. PT. Boma Bisma Indra (Persero) merupakan sebuah pabrik
yang bergerak di bidang industri mesin dan terletak di Jalan Imam Bonjol
No.18 Pasuruan-67122, Jawa Timur, Indonesia.

2.5. Gambaran Umum Proses Manufaktur


PT. Boma Bisma Indra (Persero) terbagi menjadi beberapa
departemen yaitu departemen Engineering, departemen PPC (Production
Planing Control), departemen Fabrikasi, departemen QC (Quality
Control), dan depertemen atau dinas lain yang mendukung segala kegiatan
yang ada di PT. Boma Bisma Indra (Persero) Indonesia. Kami sebagai
mahasiswa yang mengikuti kerja praktek di PT. Boma Bisma Indra
(Persero) mendapat kesempatan untuk mencari ilmu di departemen yang
ada di disini khususnya di dinas, Fabrikasi dan Maintanence.

10
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

a. Departemen Engineering
Departemen Engineering di PT. Boma Bisma Indra (Persero) termasuk
engineering manufacturing yang memiliki tugas untuk mereview gambar
dan juga menganalisis prosedur pengelasan yang digunakan dari pemesan
yang diterima oleh bagian pemasaran di PT. Boma Bisma Indra (Persero).
Di departemen engineering sendiri setelah mereview gambar, menentukan
material yang cocok dengan data-data yang tersedia di gambar tersebut.
Setelah mereview gambar, tugas selanjutnya yaitu menganalisis kawat
pengelasan yang akan digunakan sesuai dengan material yang digunakan.
Dalam menganalisis ini, departemen engineering membuat (Welding
Procedure Specification) yang akan diujikan. Setelah WPS selesai diuji,
kemudian dikeluarkan PQR (Procedure Qualification Record) yang akan
diteruskan ke departemen QC (Quality Control). Adapun tugas
perancangan yang dilakukan oleh PT. Boma Bisma Indra (Persero), yaitu
salah satunya merancang Pressure Vessel. Dalam prosesnya PT. Boma
Bisma Indra (persero) selalu mengikuti ASME (American Society for
Mechanical Engineering) dan ASTM (American Society for Testing and
Martials).

b. Dinas PPC
PPC (Production Planing Control) adalah proses perencanaan dan
pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam biaya
bahan, pemanfaatan sumber daya, baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu
yang optimal. Departemen PPC juga merupakan suatu sistem
pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan,
pengaturan, dan pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi.
Tujuan PPC secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang
terbatas dalam suatu proses produksi baik barang maupun jasa sehingga
dapat memuaskan permintaan pembeli atau pengguna dan menghasilkan
keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari tujuannya
yang sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun eksternal
(konsumen/pembeli), maka pelaksanaanya haruslah tepat sasaran dan tepat

11
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

guna. Baik atau tidaknya proses pelaksanaan PPC langsung mempengaruhi


proses produksinya.

 Planning Control
Bagian ini merupakan devisi yang mengatur perencanaan proses
produksi di PT. Boma Bisma Indra (Persero), serta mengatur
kebutuhan material yang akan diproduksi. Berikut merupakan tugas-
tugas yang dilakukan oleh planning control yaitu :
- Pembuatan Schedule (jadwal proses produksi)
(Scheduling) adalah tahab dari perencanaan produksi yang
membuat rencana (menjadualkan) kapan proses produksi
dilaksanakan. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam
menyusun rencana produksi adalah berproduksi dengan lancar,
tepat waktu dan ekonomis, sehingga mampu memenuhi
permintaan pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Rencana
produksi adalah suatu keputusan yang diambil dan
pelaksanaannya akan dilakukan oleh fungsi operasional yang
diawasi secara ketat oleh bagian pengendali mutu (Quality
Control), namun tingkat keberhasilannya bukan hanyan pada
tingkat pelaksanaan tapi sangat ditentukan oleh baik tidaknya
susunan rencana produksi itu sendiri. Rencana produksi sangat
menentukan efektifitas fungsi yang terkait dalam persiapan,
pelaksanaan dan pengendalian.
- Pembuatan bon material
Bon material adalah sejenis lembaran surat yang diterima oleh
PPC tetapi belum ada proses dari pemesan dengan adanya barang
masuk (sesuai surat jalan), misalkan material yang digunakan
terdapat sisa, maka bon material tersebut dikembalikan dengan
mencantumkan dimensi minimal.

12
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

c. Dinas QC (Quality Control)


Departemen QC merupakan departemen yang berhubungan dengan
pengendalian kualitas yang ada di PT. Boma Bisma Indra (persero).
Adapun tugas bagian QC yakni mengecek hasil pelaksanaan produksi
dan mebuat laporan yang berupa record, MDR, dan lain-lain. Semua
proses kegiatan yang berlansung di PT. Boma Bisma Indra (persero)
selalu diawasi oleh QC, hal ini tak lain agar produk yang dihasilkan lebih
berkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada setiap pemesan.

d. Dinas Fabrikasi
Proses produksi adalah proses pembuatan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Proses produksi merupakan tahap-tahap yang harus dilewati dalam
memproduksi barang atau jasa. Jadi fungsi departemen ini adalah
memproduksi membuat barang sesuai dengan yang direncanakan. Bagian
produksi ini adalah bagian yang meciptakan nilai tambah. Di departemen
ini komponen dirakit menjadi sub-rakitan (sub-assembly), kemudia sub-
rakitan dirakit lagi menjadi barang jadi atau finishing good. Bisa jadi
hasil akhir dari pabrik tersebut adalah sub-rakitan yang dijual ke
perusahaan lainnya. Departemen ini merupakan departemen yang
melakukan atau melaksanakan proses produksi dilapangan yang
sebelumnya telah direncanakan oleh departemen PPC. Untuk tercapainya
keberhasilan suatu produk yang dikerjakan, produksi dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu :

 Persiapan
Pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) persiapan merupakan
proses sebelum dilakukan proses assembling (perakitan). Persiapan
meliputi proses marking, cutting dan forming seperti apa yang telah
dikerjakan bagian metode proses yaitu cutting plan. Gambar yang
ada pada cutting plan akan di aplikasikan ke lembaran plat yang

13
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

telah disiapkan di persiapan. Untuk selanjutnya akan dilakukan


proses marking, yaitu penandaan pada lembaran plat. Lembaran plat
terlebih dahulu diletakkan diatas meja untuk memudahkan proses
marking dan cutting. Pada proses marking, plat diberi tanda dan pos
yang sesuai seperti pada cutting lay out yang telah dikerjakan.
Berikut contoh marking :

Gambar 2.1 : Benda kerja yang sudah di Marking


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

Setelah proses marking dilakukan, departemen QC mengecek


(inspeksi) lembaran plat yang telah di marking dan mencocokkan
denga cutting lay out. Apabila sudah sesuai, maka QC memberikan
acc agar dapat dilakukan proses selanjutnya. Kemudia proses
selanjutnya yaitu proses cutting, dimana proses cutting merupakan
proses pemotongan plat menggunakan alat-alat tertentu yang ada di
PT. Boma Bisma Indra (Persero) yaitu.
- Mesin Potong Skator
Mesin potong skator dapat juga digunakan untuk proses
pemotongan miring atau bevel yang dapat dijalankan dngan

14
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

kecepatan tinggi. Proses pemotongan mesin skator merupakan


salah satu jenis alat potong yang ada di bagian Preparation yang
berfungsi untuk memotong plat dengan tebal maksimal 100 mm.
Mesin ini digunakan untuk memotong plat dengan bentuk linier.
Alat potong ini dapat di setel nozelnya untuk mengatur jalannya
pemotongan dan kecepatan pemotongan. Hampir sama dengan
proses potong tegak lurus hanya saja posisi nozel dibuat miring
untuk mendapatkan hasil potong yang miring atau bevel.

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dari mesin potong


skator adalah : mengenai jalannya pemotongan, kecepatan
pemotongan dan penyetelan nozel. Banyak jenis dan tipe dari
alat potong skator mulai dijalankan secara manual, mekanik dan
dijalankan dengan otomatis. Gerakan mesin potong skator dapat
dijalankan maju dan mundur.
- CNC Cutting
Pemotongan dengan menggunakan CNC Cutting adalah
proses pemotongan otomatis, CNC Cutting merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol
berbasis komputer .
Pemotongan dengan menggunakan mesin CNC Cutting
dapat dilakukan dengan 2 jenis pemotongan yaitu : pemotongan
dengan menggunakan oxy flame cutting dan las busur plasma.
Pemotongan dengan menggunkan las busur plasma ini
mempunyai kelebihan dari proses pemotongan lainnya.
Keuntungan pemotongan dengan las busur plasma ini dapat
memotong bahan-bahan logam khusus seperti stainless steel,
alumunium alloy dan sebagainya.
- Alat Potong Kaki Tiga
Alat potong kaki tiga ini adalah alat potong yang digunakan
untuk bahan berlubang (pipa stailess) yang berdiameter 8 inch.
- Press Bending

15
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Press bending adalah suatu pekerjaan bending yang


menggunakan penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini
membentuk plat yang diletakkan diatas die lalu ditekan oleh
penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang
serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan
ada juga yang mempunyai bentuk tertentu.

- Bending Roll
Mesin roll adalah mesin yang akan memutar berbagai jenis
lembaran logam menjadi bulat atau bentuk kerucut (cone). Hal
ini dapat juga disebut “Roll Bending Machine” atau “Plat
Bending Machine”. Prinsip kerja mesin ini sangat sederhana,
benda kerja berupa plat atau logam berdiameter kecil di jepit
diantara upper roll dan low roll dan lower roll dan diputar
sehingga mencapai ukuran diameter yang diinginkan. Mesin ini
sangat penting dalam pembuatan pipa atau tangki karena mesin
ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva
lingkaran.

- Mesin Flanging
Mesin flanging adalah mesin yang fungsinya untuk
membuat bagian dari kepala sebuah mesin yang akan dibuat,
biasa disebut head. Sebelum bahan di proses di mesin flanging
ini, bahan terlebih dahulu di press. Baru setelah bahan di press,
bahan siap di proses di mesin flanging.

 Assembling dan Welding


Assembling adalah proses penggabungan dari beberapa bagian
komponen untuk membentuk suatu konstruksi yang diinginkan.
Komponen-komponen plat yang akan dirakit pada komponen
utama pada tempat-tempat yang telah diberi tanda sebelumnya
yaitu pada proses penandaan. Kemudian komponen-komponen plat

16
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

tersebut di las dengan ukuran dan tipe las yang sesuai.


Welding adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagai logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinyu. Welding merupakan
sebagian dari proses Assembling, karena setiap proses
penggabungan atau perakitan tidak akan lepas dari sebuah
pengelasan yang berguna untuk melekatkan bagian ujung plat yang
lain. Banyak hal yang perlu diperhitikan dalam pengkodean proses
pengelasan pada gambar yang diproyeksikan. Berikut merupakan
kode-kode pengelasan pada gambar :

Gambar : 2.2 Kode pengelasan

Macam-macam mesin las yang terdapat di PT. Boma Bisma


Indra (Persero) antara lain :
- SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
- SAW (Sumerged Arc Welding)
- TIG/GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
- MIG/GMAW (Gas Metal Arc Welding)

e. Bagian Maintenance

17
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga


fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan berbaikan atau penyesuaian
atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
memuaskan sesuai dengan yang direncanakan.

18
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Gambar 2.6 : Laporan permintaan perbaikan dan pemeliharaan


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

19
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Gambar 2.3 : Memo permintaan barang, spare parts / jasa


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

20
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Gambar 2.8 : flowchart permintaan spare part


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

21
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

FLOWCHART PERMINTAAN PART & JASA

MULAI

EVALUASI
LAPORAN KERUSAKAN
MESIN
MAINTENANCE

PERLU TIDAK KEBUTUHAN PART BON KEBUTUHAN PART


SELESAI
JASA/TIDAK? (CROSS CEK KE GUDANG) UNTUK PERBAIKAN

YA

MENGAJUKAN ADA
PART
PERMINTAAN JASA
ADA/TIDAK?
PERAWATAN/PERBAIKAN

TIDAK
MM/PPC

PEMBUATAN BERITA
PEMBUATAN PR PEMBUATAN PR
ACARA PENYELESAIAN
JASA PART
JASA (BAPJ)

PENENTUAN PENGEMBALIAN PART


PEMBELIAN PART
SUBKON KE SUPPLIER
LOGISTIK

TIDAK
A

YA
QC

PART
PENGECEKAN PART
OK/TIDAK?
TIDAK

OK
GUDANG

PENERIMAAN PART
SUBKON

TRIAL TEST
JASA PENGECEKAN/
DENGAN
PERBAIKAN
MAINTENANCE & QC

Gambar 2.4 : flowchart permintaan part & jasa


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

22
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Tujuan diadakannya maintenance adalah :


1. Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas
secara tepat.
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan.
4. Meminimalkan frekwensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah
sebagai berikut :
1. Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu
yang relatif lebih panjang.
2. Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan
lancar.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang
direncnakan.
4. Menekan biaya pemeliaharaan bagian mesin dan peralatan operasi.
5. Menjaga keselamatan para pekerja.

23
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB III
ANGLE BENDING
3.1.Tentang Angle Bending

Gambar 3.1 : Mesin Angle Bending


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

Mesin Angle Bending adalah mesin yang digunakan untuk pembentukan


plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil
tekukan yang diinginkan. Selain menekuk dengan pekerjaan ini dapat memotong
plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut, sampai ±
1500 pada lembaran logam secara kontinu.

24
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Gambar 3.2 : Hasil dari Bending


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

3.2. Deskripsi Mesin


Mesin ini menggunakan motor listrik yang berdaya sebesar 37 kW.
Kecepatan mesin yang dihasilkan adalah sekitar 7 m/min. Mesin ini berfungsi
untuk meluruskan/membengkokan benda kerja, yang antara lain : plat, pipa,
besi bersiku, tanal H, tanal U. Mesin ini digunakan untuk pressure vessel
karena mesin ini lebih spesifik penggunaannya untuk pipa-pipa.

3.3. Spesifikasi Mesin


3.3.1. Reforming Machine Model : TR-32PRA
Workability for Straightening H-Beam
Flange Width : 120mm min.-500mm max.
Flange Thickness : 6mm min.-32mm max.
Web Height : 300mm min.-1000mm max.
Working Speed : 4.5M/min.

25
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Workability for Temporary Assembling H-Beam


Flange Width : 120mm min.-500mm max.
Flange Thickness : 6mm min.-45mm max.
Web Height : 280mm min.-1000mm max.
Working Speed : 1.5M-3.0M/min.
Machine Dimesntion 2,758(W)x1,320(L)x3,277(H) in mm.
Machine Weight abt.4,000kg.
Electric Rating Power Supply, AC380V 50Hz
Power Consumption, 7.5Kw
Current, Max. 30A

Hydraulic Pump 5HP Motor (3.7Kw) 380V 50Hz


Extraction, 7 liter/min.
Rated Pressure, 210kg/𝑐𝑚2
Range of Pressure Adj.,20kg-210kg/𝑐𝑚2
Hydraulic Tank Capacity, 100 liter

Driving Motor Biel Cyclo Reducer HAMN5-896B 1/187


Motor, 3,7Kw 4-P 380V 50Hz
Range of Speed Variation, 1.13M 4.52M/min

Hydraulic Cylinder Cylinder Diameter, 80mm


For Temporary Assembling Stroke 800mm
Load pressure, abt.30kg/𝑐𝑚2 , Press 1.5Ton
Max. Pressure, abt.140kg/𝑐𝑚2

Hydraulic Cylinder Cylinder Diameter, 175mm


For Straightening Stroke, 50mm
Load Pressure, abt.30kg/𝑐𝑚2 -210kg/𝑐𝑚2
Max. Pressure, abt.210kg/𝑐𝑚2
Pressure Capacity, 20ton at 210kg/𝑐𝑚2 /Hr

26
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Standard Accessories
1. Fondation Bolt 1 set
2. Tool & Tool Box 1 set
3. Guide Roller 1 pc
4. Small Pressing Roller 1 pc
5. Side Pressing Roller 1 pc
6. Front and Rear Roller Table, 2.5M Length 2 unit/1 set
Optional Accessories
1. Variable Working Speed (stapless) 1.13M-4.52M/min 1 pc
2. Hydraulic Pump w/Cooling Fan 1 pc
3. Lamp 1 pc
Wear & Tear Parts (for 2 years operation)
1. Pressure Gauge 1 pc
2. Oil Set 1 set

3.3.2. Angle Bending Machine Model : TLH-200


Rolling Capacity
Angle Outer Bending L200x200x25x∅3000
L 75x 75x 9x∅ 850
Angle Inner Bending L200x200x20x∅3500
L 75x 75x12x∅1500
Flat Bar Bending 200x38x∅2300
75x12x∅1200
H Beam On Flange H300x150x∅8000
H100x100x∅2500
Top Roll ∅700 x 1
Bottom Roll ∅720 x 2
Pressing Jack 140ton x 650st. 1 set
Guide Roller Jack 20ton x 250st. 2 set
Maxmum Pressure 210kg/𝑐𝑚2
Bending Speed About 7m/min

27
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

Motor With Brake 37 x 6p lunit


Tropical Treatment , Insulation Class E
Hydraulic Pump 7.5kw x 4p lunit
Electric Power AC3∅ 50Hz 380v
Total weight About 36000kg

3.4. Kegagalan Proses Bending pada Mesin Angle Bending


Pada saat dilakukan pengerjaan terhadap benda kerja, ada beberapa
kemungkinan gagal dalam pengerjaan benda yaitu :
1. Spring back
Springback terjadi karena semua benda-benda memiliki modulus
elastisitas tertentu, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting
pada pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai
springback. Sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan
tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar
dari yang sebelumnya.
Sudut lengkung yang dihasilkan menjadi lebih besar setelah
pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif dapat berupa
kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.

2. Benda Patah
Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah.
Penyebab patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda
yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang
cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi
mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan
pada benda dititik tekan yang sama. Tekukan berulang kali yang diberikan
tidak dapat diterima oleh logam yang dibentuk, sehingga terjadilah
patahan, bahkan untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah bisa
terjadi.

28
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

3. Kapasitas Benda Kerja yang Berlebihan


Salah satu masalah yang dihadapi di PT. Boma Bisma Indra (Persero)
yaitu terbatasnya cetakan yang dimiliki perusahaan. Di PT.Boma Bisma
Indra (Persero) memiliki cetakan paling besar yaitu ukuran 12 inch, dan
dilapangan ada pesanan dengan ukuran mencapai 16 inch. Jadi PT Boma
Bisma Indra (Persero) memakai cara yang lain, yaitu benda kerja ditaruh
diatas 2 tumpu pada ujung benda kerja. Setelah itu benda kerja diberi
beban dari atas dan dipanaskan dengan las listrikdi area yang akan
dibengkokan.

Berikut gambar proses pembengkokan pipa ukuran 16 inch :

Gambar 3.3 : Proses Pembengkokan Pipa


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

29
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. BomaBisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Nyata ini adalah
antara lain sebagai berikut :
1. PT. Boma Bisma Indra (Persero) merupakan pabrik yang bergerak di
bidang industri mesin.
2. Untuk menunjang proses kerja di PT. Boma Bisma Indra (Persero)
terdapat beberapa departemen dan dinas antara lain :
a. Departemen Engineering
b. Dinas PPC (Production Pleaning Control)
c. Dinas QC(Quality Control)
d. Dinas Fabrikasi
e. Bagian Maintenance
3. Di PT. Boma Bisma Indra (Persero) banyak sekali mesin-mesin perkakas
yang digunkan seperti Mesin Bending Roll, Mesin Angle Bending, Mesin
Flanging, Mesin Press, CNC Cutting, Mesin Bubut, Mesin Las.
4. Ada beberapa kegagalan dalam proses Bending pada mesin Angle
Bending yaitu :
a. Springback
b. Benda patah
c. Kapasitas benda kerja yang berlebihan

4.2 Saran
Setelah kami belajar di PT. Boma Bisma Indra (Persero) ini, kami juga
tidak lupa memantau kinerja yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan
ini, yaitu terutama pada pekerja semoga lebih semangat dalam menjalankan
tugas-tugasnya.

30

Anda mungkin juga menyukai