Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ARTIKEL

PERSEPSI
“1 Gram Emas, 1 Ton Batuan. Setimpalkah?”

Rifqi Indra Putra 11160980000052

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
2017
PERSEPSI

“1 Gram Emas, 1 Ton Batuan. Setimpalkah?”

Rifqi Indra Putra

Teknik Pertambangan UIN Jakarta

Apa yang dibayangkan jika kita dihadapkan dengan kata pertambangan ?

Kebanyakan orang awam yang diberikan kata ini menjawab dengan kata
menggali atau bahkan mencangkul batuan, itu saja tok.

“Pertambangan itu menggali, emas, dan merusak” itulah 3 kata yang ungkapkan
oleh Rima Iriany, seorang guru sd saat diminta menjelaskan arti pertambangan
dengan 3 kata.

Namun pengertian pertambangan menurut UU Minerba No.4 Tahun 2009 Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

“Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka


penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca
tambang. “

Jadi pertambangan ini tidak hanya sebatas mengeluarkan isi perut bumi
semata, akan tetapi dimulai dari tahap paling dasar yaitu penelitian dan diakhiri
dengan pemutupan tambang dengan program pasca tambang.

Persepsi orang awam akan pertambangan masih hanya sebatas proses penambangan
bukan pertambangan.

Kemudian berbicara soal emas, Tara Amalina Mahasiswi STT-PLN


menjawab sangat tidak mungkin dari 1 ton batuan yang dikeruk hanya memperoleh
1 gram emas.
“gak mungkin banget, seenggaknya sepermpat dari 1 ton lah bisa dapat emasnya.”
Jawabannya dari pernyataan dari 1 ton batuan yang dikeruk hanya memperoleh 1
gram emas yang dilontarkan kepadanya.

Namun kenyataannya mengaca pada tambang emas terpopuler bagi


masyarakat Indonesia yaitu PT. Freeport Indonesia, dimana:

“pertambangan emas ini dalam bijih seberat 5,5 ton yang kira-kira sebesar 1 orang
dewasa, hanya terdapat 5 gram emas. Selain itu terkandung juga 22 gram perak dan
55 kilogram (kg) tembaga. Kadar emas dalam bijih mineral di Tambang Grasberg
kurang lebih 0,8 gram per ton. “ (Agustinus, Michael. 2017,Tambang Raksasa
Freeport Papua Kaya Akan Bongkahan Emas,
https://finance.detik.com/energi/3494939/benarkah-tambang-raksasa-freeport-di-
papua-kaya-bongkahan-emas , diakses tanggal 29 Desember 2017).

Kemudian membahas jawaban Ibu Rima dimana Ia mengatakan tambang


itu merusak benar adanya. Jika perusahaan pertambangan atau perorangan tidak
mengindahkan peraturan dalam melakukan proses pertambangan maka kerusakan
lah hanya disisakan demi meraup keuntungan pribadi. Karen jika sesuai dengan
peraturan di mana pada UU Minerba No.4 Tahun 2009 Pasal 1 dimana mengatakan
bahwa proses pertambangan yang dimulai dari tahap penelitian hingga tahap akhir
yaitu proses pasca tambang, maka pada saat tahap pasca tambang itulah proses
pengembalian tata guna lahan yang tadinya digunakan sebagai wilayah
pertambangan dikembalikan seperti ke awal atau digunakan untuk kegiatan yang
dapat lebih menguntungkan maka pertambangan tidak hanya meninggalkan
kerusakan semata.

Green Mining adalah konsep penambangan yang ramah lingkungan yang


meliputi lingkungan hayati maupun masyarakat. Jadi suatu kegiatan peanmabangan
harus memperhatikan aspek lingkungan dan dampak soasial terhadap masyarakat.
Tren ini yang mulai dikembangkan di Perusahaan – Perusahaan pertambangan
dunia demi memberikan citra pertambangan yang ramah lingkungan dan ramah
sosial kepada masyarakat dunia.

Anda mungkin juga menyukai