4 RINGKASAN EKSEKUTIF
6 KESEHATAN
8 PENDIDIKAN
10 EKONOMI
20 BUDAYA
24 LAMPIRAN
PT Freeport Indonesia (PTFI) selalu berusaha mewujudkan komitmennya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat
melalui program investasi sosial. Komitmen ini dilaksanakan di tengah tantangan operasi yang semakin besar dan harapan
pemangku kepentingan yang semakin tinggi terhadap PTFI. Perusahaan berusaha untuk meningkatkan keterlibatan dengan
seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat tercapai hasil yang terbaik dalam setiap kegiatan kami bagi dan memberi
manfaat bagi masyarakat.
Program investasi sosial PTFI dijalankan dan dikelola oleh berbagai divisi di Perusahaan dan mitra pihak ketiga. Divisi Community
Affairs, Special Project dan Human Resources terlibat dalam pengelolaan program investasi sosial perusahaan bersama para mitra
secara efisien, transparan dan akuntabel. Investasi Sosial PTFI juga diberikan dalam bentuk Dana Perwalian yang dikelola oleh
lembaga-lembaga adat dan oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sebagai pengelola Dana
Kemitraan dari PTFI.
Laporan ini menampilkan pencapaian beserta tantangan program investasi sosial yang dilakukan PTFI selama periode 1
Januari sampai 31 Desember 2016. Laporan ini merupakan salah satu langkah dalam mencapai transparansi dan akuntabilitas
penggunaan sumber daya PTFI dalam program investasi sosial. PTFI berharap agar laporan ini dapat membantu pemangku
kepentingan untuk memantau kinerja investasi sosial Perusahaan dari waktu ke waktu. Laporan ini juga ditujukan untuk menjadi
acuan bagi publikasi lainnya tentang PTFI, termasuk Laporan Tahunan PTFI, Mine Tour Companion, situs perusahaan, dan publikasi
lainnya. PTFI berharap laporan ini akan mendorong diskusi yang positif dan adanya umpan balik dari seluruh pemangku
kepentingan untuk membangun masyarakat di sekitar wilayah operasi PTFI.
Manajemen PTFI berterima kasih kepada para karyawan yang penuh dedikasi melayani masyarakat dalam situasi apapun
melalui program investasi sosial. Perusahaan menghargai kerja keras mereka untuk mencapai hasil yang terbaik bagi perusahaan
dan masyarakat.
Salam hangat,
Sonny Prasetyo
Wakil Presiden Eksekutif
Pembangunan Berkelanjutan
PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami. Manfaat tersebut
kami wujudkan melalui berbagai kegiatan investasi sosial yang kami jalankan bersama para mitra Perusahaan. Investasi sosial ini merupakan
komitmen berkelanjutan agar kegiatan operasi kami dapat berjalan beriringan dengan perkembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi
kami. Komitmen ini terus kami jaga di tengah berbagai tantangan yang kami hadapi seperti: kebijakan pembatasan ekspor, debat tentang
pembangunan smelter dan renegosiasi kontrak. Wujud komitmen kami tersebut tampak dalam berbagai pencapaian yang kami lakukan pada
tahun 2016. Beberapa pencapaian tersebut antara lain:
Program Kesehatan Masyarakat. PTFI berinvestasi dalam bidang kesehatan melalui pelayanan medis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM)
dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) serta beberapa klinik kesehatan yang kami bangun. Kedua rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan
bagi lebih dari 154.000 kunjungan pasien. Klinik kesehatan yang kami bangun juga memberikan layanan kesehatan bagi lebih dari 64.000
kunjungan pasien. Dalam program pengendalian malaria, kami melakukan pemeriksaan malaria rutin di masyarakat, penyemprotan kepada
lebih dari 30.400 rumah dan pembagian lebih dari 11.000 kelambu anti nyamuk di 5.600 rumah. Lebih dari 2.160 orang mengikuti Konseling
dan Pemeriksaan Sukarela sebagai bagian dari pengendalian HIV/AIDS. Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK)
sebagai pengelola Dana Kemitraan dari PTFI secara khusus meningkatkan keterjangkauan layanan kesehatan masyarakat melalui pelayanan
Klinik Terapung bagi masyarakat pesisir dan Dokter Terbang bagi masyarakat di dataran tinggi . Program ini memberi manfaat bagi sekitar 6.200
masyarakat. PTFI terus mendorong sinergi yang lebih baik dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk mencapai keberlanjutan
program kesehatan.
Program Pendidikan Masyarakat. LPMAK sebagai pengelola Dana Kemitraan dari PTFI memberikan beasiswa bagi 645 siswa Papua (52% dari
Suku Amungme, 24% Suku Kamoro, dan 24% dari suku-suku lain di Papua). Mereka menempuh pendidikan dari tingkat SMP hingga perguruan
tinggi di berbagai institusi pendidikan di Papua, Jawa, Sulawesi, bahkan di luar negeri. Pada tahun 2016, LPMAK tidak melakukan perekrutan
beasiswa baru sebagai salah satu langkah efisiensi biaya. Asrama yang dibangun oleh LPMAK dan dikelola oleh lembaga-lembaga mitra terus
mengembangkan infrastrukturnya dan menampung 756 siswa. Kami juga terus membangun kemitraan dengan pemerintah melalui pengiriman
guru-guru ke sekolah-sekolah di dataran tinggi. Kami juga mengembangkan generasi muda Papua sebagai tenaga kerja dalam pertambangan
melalui Institut Pertambangan Nemangkawi. Sejak awal program, 3.907 siswa telah mengikuti program ini dimana lebih dari 2.900 siswa telah
diterima sebagai tenaga kerja PTFI dan perusahaan kontraktor. Kami juga mengelola Asrama Tomawin bagi anak-anak Suku Amungme di dataran
tinggi . Pada tahun 2016, sebanyak 57 siswa tinggal dan belajar di asrama tersebut.
Program Ekonomi Masyarakat. Kami berkomitmen untuk mendorong kemandirian masyarakat melalui berbagai program ekonomi berbasis
kearifan dan potensi lokal. Program peternakan yang kami jalankan bersama Yayasan Jayasakti Mandiri menciptakan lapangan kerja bagi 444
orang termasuk peternak lokal. Produk dari peternakan ini memenuhi 20% kebutuhan daging ayam dan 40% kebutuhan telur di Kabupaten
Mimika. Fasilitas peternakan kami juga menjadi pusat pelatihan peternakan bagi pelajar, peternak, dan institusi pemerintah di Kabupaten Mimika.
Pada tahun 2016, program Usaha Mikro Kecil dan Menengah kami memberikan pendampingan usaha bagi 162 pengusaha binaan asal Papua di
mana 83% persen diantaranya merupakan pengusaha asal Tujuh Suku asli Papua. Para pengusaha binaan tersebut menciptakan lapangan kerja
bagi sekitar 1.199 orang pada Desember 2016 dan menghasilkan pendapatan sebesar lebih dari Rp. 203,6 miliar. Sejak awal program tahun 2004,
total dana bergulir yang telah disalurkan bagi pengusaha binaan sebesar Rp. 49,5 miliar. Pada tahun ini, kami menandatangani kesepakatan
kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam penyaluran dana bergulir sebagai bagian dari proses pembinaan para pengusaha untuk
mencapai kelayakan dalam mendapatkan fasilitas kredit usaha dari perbankan.
Program Budaya. Kami berpartisipasi dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat asli yang berada di sekitar wilayah operasi kami.
Pada tahun 2016, kami bekerjasama dengan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe untuk mengembangkan, melestarikan, dan mempromosikan
seni dan budaya Kamoro. Yayasan tersebut juga melakukan pendampingan kepada para pengukir serta pemasaran hasil ukiran dan anyaman.
Sebanyak 692 ukiran Kamoro yang dihasilkan oleh pengukir asli Kamoro di Kabupaten Mimika terjual dengan total pendapatan sebesar Rp. 472,3
juta. Hasil penjualan tersebut seluruhnya dikembalikan kepada para pengukir.
Program Hubungan dengan Masyarakat. Kami membangun dan menjaga hubungan kami dengan masyarakat untuk memastikan bahwa operasi
dan investasi sosial kami dilakukan sesuai dengan nilai-nilai setempat dan dapat mengurangi risiko sosial terhadap operasi kami. Kami Proyek
perpanjangan tanggul yang kami lakukan untuk mendukung operasi khususnya dalam pengelolaan pasir sisa tambang (tailings) berdampak
terhadap jalur transportasi tradisional masyarakat. Kami melanjutkan pembuatan jalur transportasi alternatif dan penyediaan transportasi kapal
sebagai salah satu mitigasi risiko proyek perpanjangan tanggul tersebut. Pada tahun 2016, kami juga mengelola 66 keluhan dari masyarakat
dimana 44 diantaranya berhasil diselesaikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Kami meningkatkan kerjasama dengan pemerintah
dan lembaga lokal dalam penyelesaian keluhan hak ulayat.
PTFI bermitra dengan lembaga-lembaga lokal dalam melaksanakan kegiatan investasi sosial dan menjaga hubungan dengan masyarakat di sekitar
wilayah operasi kami. Pada tahun 2016, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sebagai pengelola Dana Kemitraan
dari PTFI mengelola US$ 32,9 juta (40% dari total Investasi Sosial PTFI) untuk pengembangan masyarakat Papua di sekitar wilayah operasi kami.
Sejak tahun 1996, kami telah berkontribusi sebesar lebih dari US$ 690 juta dalam Dana Kemitraan. Kami juga melanjutkan kemitraan dengan
Program Infrastruktur Bagi Masyarakat. Pada tahun 2016, kami menginvestasikan US$ 7 juta untuk menyelesaikan komitmen proyek
infrastruktur di Tiga Desa Amungme di dataran tinggi . Beberapa proyek tersebut meliputi Lapangan Terbang Aroanop, fasilitas Micro Hydro
Banti 120 KW, Jembatan Banti dan Opitawak. Kami juga bermitra dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk melakukan survei
dan mengembangkan rencana penyerahan dan pemeliharaan lanjutan untuk aset-aset ini. Kami juga menyelesaikan pembangunan Kompleks
Olahraga senilai US$ 33 juta di Timika sebagai bentuk kontribusi kami bagi Pemerintah Kabupaten Mimika dalam Pekan Olahraga Nasional 2020
di Papua. Selain itu, kami juga telah menginvestasikan US$ 5,4 juta dalam pembangunan fasilitas dan distribusi air bersih di kota Timika. Fasilitas
yang telah diselesaikan pada tahun 2016 meliputi satu instalasi pengolahan air, satu penampungan air, lima sumur bor, dan gedung perkantoran
pendukung.
Program Hak Asasi Manusia. Kami berkomitmen untuk menjunjung tinggi penerapan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) di dalam wilayah
operasi kami. Pada tahun 2016, Kantor HAM PTFI menerima 32 laporan dugaan pelanggaran HAM. Tidak ada laporan dugaan tersebut terkait
dengan isu keamanan atau melibatkan aparat keamanan. Dari keseluruhan kasus tersebut, sebanyak 16 kasus merupakan masalah rumah
tangga yang tidak terkait langsung dengan PTFI. Kami melanjutkan dukungan dan kerjasama dengan Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan
(Yahamak) dalam penanganan kasus-kasus terkait rumah tangga, melalui Pusat Terpadu untuk Ibu, Anak, dan Lansia. Pelatihan dan promosi HAM
yang kami lakukan pada tahun 2016 diikuti oleh sekitar 9.350 orang dari karyawan PTFI, kontraktor, dan masyarakat umum termasuk sekitar 1.200
anggota Polisi dan TNI.
Kantor Pengelolaan Proyek. Pada tahun 2016, kami menginvestasikan US$ 86,2 juta untuk program-program sosial di mana jumlah tersebut
lebih rendah 28% dari anggaran yang diproyeksikan sebesar US$ 119,6 juta. Perbedaan merupakan salah satu dampak dari menurunnya kondisi
keuangan perusahaan yang memaksa kami melakukan efisiensi biaya yang dilakukan di seluruh departemen di PTFI. Dalam bidang perencanaan
dan pelaporan, kami meningkatkan sistim perencanaan dan pelaporan yang lebih terkoordinasi dengan departemen lain di PTFI yang melakukan
investasi sosial. Hal ini merupakan salah satu langkah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas investasi sosial kami.
Kami menyadari bahwa tantangan dalam investasi sosial kami akan semakin besar seiring dengan meningkatnya tantangan dalam kegiatan
operasi perusahaan. Situasi sosial yang sangat dinamis dan tantangan operasional juga berdampak pada investasi sosial yang kami lakukan.
Namun demikian, kami akan terus berusaha menjaga komitmen kami untuk memberi manfaat dari kehadiran kami di tengah masyarakat. Melalui
kemitraan dengan pemerintah dan lembaga lokal, kami akan terus berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas masyarakat
yang berada di wilayah operasi kami.
Program kesehatan anak menjangkau daerah terpencil dari dataran tinggi hingga dataran rendah di sekitar wilayah operasi PTFI.
23.168
salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan layanan kesehatan
Rumah di daerah terpencil di dataran tinggi. Helikopter menjadi moda
di Wilayah Kerja Pusat Pengendalian transportasi utama dalam pelayanan ini dan disediakan sesuai
Malaria Timika jadwal. Program klinik terapung dan dokter terbang ini bekerjasama
7.277
dengan puskesmas dan mitra kesehatan lainnya.
Rumah
di Luar Wilayah Kerja Pusat Pengendalian
Malaria Timika Klinik terapung dilengkapi dengan fasilitas kesehatan standar bagi masyarakat.
Pembagian Kelambu
Anti Nyamuk 2016
5.621 Rumah
11.827 Kelambu
Salah satu sekolah yang dibangun oleh PTFI di Otakwa, di pesisir Kabupaten Mimika, untuk meningkatkan akses pendidikan bagi
generasi muda Papua
PT Freeport Indonesia (PTFI) terlibat aktif dalam peningkatan beasiswa ini, LPMAK bermitra dengan berbagai institusi pendidikan
kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah operasinya. Berbagai dan melakukan pemantauan rutin bersama dengan para mitra. Pada
program pendidikan bagi masyarakat telah diselenggarakan dan tahun 2016, LPMAK tidak menyediakan beasiswa baru karena adanya
disponsori oleh PTFI bersama Lembaga Pengembangan Masyarakat pengurangan anggaran operasional lembaga. Namun demikian,
Amungme dan Kamoro (LPMAK) sebagai pengelola Dana Kemitraan beasiswa masih terus diberikan bagi para penerima beasiswa yang
dari PTFI. Program beasiswa, asrama dan pendidikan kejuruan sedang menempuh pendidikan.
menjadi program utama dalam pengembangan generasi muda
Papua. Asrama LPMAK
Beasiswa LPMAK Program sekolah asrama merupakan langkah yang dilakukan
PTFI dan LPMAK dalam meningkatkan partisipasi generasi muda
Program beasiswa yang telah diberikan sejak tahun 1998 Papua dalam pendidikan formal. Sekolah asrama yang dibangun
memberikan manfaat bagi generasi muda asal Tujuh Suku asli Papua LPMAK melalui Dana Kemitraan dari PTFI menciptakan akses
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pendidikan. Para pendidikan bagi anak-anak Papua dengan akses pendidikan yang
penerima beasiswa tersebut menempuh pendidikan dari tingkat terbatas. Melalui lima kompleks asrama, 756 siswa mendapatkan
SMP hingga universitas di Papua, Jawa, Sulawesi, bahkan di luar fasilitas yang memadai untuk menempuh pendidikan formal pada
negeri. Pada tahun 2016, program beasiswa diberikan kepada 645 tahun 2016. LPMAK akan mengembangkan asrama-asrama tersebut
siswa yang terdiri dari 333 (52%) Suku Amungme, 153 (24%) Suku bekerjasama dengan mitra lainnya agar kehadiran asrama memberi
Kamoro, dan 159 (24%) dari suku-suku lain di Papua. Dalam program manfaat bagi lebih banyak generasi muda Papua.
3.907
3.9
9 Siswa
Pria Wanita
Amungme 15 1
Kamoro 10 3
Lulusan IIn
Institut Pertambangan Lima Suku* 57 5
Nemangkawi
Nemang k yang Bekerja Papua Lainnya 29 4
Sebagai KKaryawan PTFI Non Papua 1 0
dan Kontraktor
Konttr
Total Siswa Aktif
2.928
2.9
92 Orang 125 Siswa
*Dani, Damal, Moni, Mee Nduga
756 57
siswa Papua terpilih yang akan atau telah menyelesaikan pendidikan 399 Putra 50 Putra
di perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja. IPN bekerjasama
dengan perguruan tinggi di Semarang sebagai bagian dari 357 Putri 7 Putri
peningkatan standar dan kualitas pendidikannya. Kerjasama dengan Siswa Siswa
Pemerintah Kabupaten Mimika juga terus diusahakan agar lulusan
dari IPN dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di luar PTFI.
Masyarakat mendapatkan benih sayuran, pelatihan pertanian dan bantuan pemasaran sebagai salah satu upaya mendorong keberlanjutan program pertanian.
Peternakan Ayam dan Babi Program pengembangan ekonomi kerakyatan yang dilakukan
LPMAK bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan
Program peternakan di SP 9 dan SP 12 di wilayah dataran ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Mimika, khususnya bagi
rendah Kabupaten Mimika telah mendorong masyarakat lokal masyarakat Tujuh Suku asli Papua. Dalam program peternakan ayam,
32,4 33,6
26,6
23,3
19,9
Pertanian
Program pertanian kopi berfokus pada pengembangan potensi
kopi Arabica di empat kampung yaitu Tsinga, Aroanop, Hoea dan
Waa di dataran tinggi. Program ini memberikan pendampingan,
bantuan sarana produksi, bimbingan teknis dan aksesibilitas
pasar bagi 81 petani kopi. Selama tahun 2016, kami melanjutkan
program pendampingan untuk meningkatkan keterampilan teknis
dan manajerial pengurus dan anggota Koperasi Kopi Amungme Budidaya jamur diperkenalkan kepada masyarakat di dataran tinggi untuk
Gold dalam menjalankan program pertanian dan usaha kopi. Salah memberi manfaat ekonomi baru serta alih pengetahuan dan keterampilan.
satu hasil dari pendampingan ini adalah adanya peningkatan hasil
penjualan kopi dengan rata-rata peningkatan selama tiga tahun kakao. Pada tahun 2016, kami melakukan penjualan perdana biji
terakhir sebesar 44%. Pada tahun 2016, hasil penjualan kopi sebesar kakao sebesar 720 kg ke Makassar. PTFI juga bekerjasama dengan
Rp. 983,1 juta, meningkat 20% dari penjualan tahun sebelumnya. pemerintah Kabupaten Mimika dalam menanam bibit kelapa
unggul lokal di 30 hektar lahan di wilayah pesisir Mimika.
186
35 35,7
153
33 33,4 33,4 147
139
92 104 114 81 81
76 297
263
213
2012 2013 2014 2015 2016 200
99
Petani Luas Lahan (Hektar) 2012 2013 2014 2015 2016
2.200
serta memfasilitasi pemasaran produk sayuran mereka. Sayuran
mereka dipasarkan melalui Koperasi Masyarakat Wabanop. Selain
itu, kami menginisiasi program budidaya jamur bagi masyarakat di Kilogram
dataran tinggi. Program ini diterima dengan baik oleh masyarakat
Produksi Biji Kakao
sebagai salah satu alternatif dalam mendapat manfaat ekonomi dari
bidang pertanian. Selain memberikan manfaat ekonomi, program 2.111
Kilogram
ini menjadi sarana transfer pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai program ekonomi sesuai potensi lokal.
236,8 Amungme
1.635
203,6 178 1.462
Non Papua Kamoro 1.199
152,9 Total Karyawan di
1.031
561 Perusahaan Binaan
91 1.000
103,7 105,1
1.199
Karyawan
Papua
Lima Suku
Lainnya
Papua
2012 2013 2014 2015 2016 172 197 2012 2013 2014 2015 2016
7% 17% 7% 5%
1% 28%
20% Total Binaan Aktif UMKM
4%
Skala Jenis Tahun 2016
6% Suku 52%
162 Pengusaha
Usaha Usaha
7% 36%
73% 22%
14%
118 Kecil 46 Amungme 10 Moni 85 Jasa
33 Mikro 36 Kamoro 7 Damal 58 Dagang & Ritel
11 Menengah 23 Dani 1 Nduga 11 Produksi
11 Mee 28 Papua Lainnya 8 Konstruksi
12 Laporan
oran Investasi
Investtasi Sosial PT Freeport Indonesia - 2016
Bidang jasa dan retail merupakan bidang usaha yang paling dominan dalam program pendampingan UMKM PTFI.
56
52
41
27
6,9 18
4,9
3,2 3,7
2,4
2012 2013 2014 2015 2016
Proyek Micro-hydro
merupakan salah satu
kontribusi PTFI dalam
penyediaan listrik bagi
masyarakat di dataran
tinggi di sekitar wilayah
operasi perusahaan.
Pada 2016, PTFI menyediakan lebih dari US$ 2,4 juta untuk menyelesaikan satu instalasi pengolahan air, satu penampungan air, lima dari
tujuh sumur bor, dan gedung perkantoran pendukung. Untuk membangun fasilitas ini, PTFI bermitra dengan kontraktor lokal yang menyediakan
pekerjaan kepada lebih dari 70 orang dimana 20 di antaranya adalah orang asli Papua. Sejak dimulainya proyek pada tahun 2013, PTFI telah
menginvestasikan lebih dari US$ 5,4 juta. Fasilitas ini ditargetkan selesai pada tahun 2017. Setelah selesai, PTFI akan mengoperasikan fasilitas ini
pada tahun pertama dan akan dilanjutkan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh pemerintah.
Komunikasi dan keterlibatan para pemangku kepentingan menjadi faktor penting dalam keberhasilan operasi perusahaan dan pelaksanaan program-
program investasi sosial
LEMASA
Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) didirikan pada tanggal 21 Juni 1994 sesuai hasil musyawarah adat Suku Amungme.
Lemasa dibentuk sebagai lembaga adat untuk membantu memfasilitasi hak-hak masyarakat Suku Amungme di sekitar area operasi PTFI dalam
bidang pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan. Lemasa juga didirikan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota atau
masyarakat Suku Amungme, Pemerintah, dan PTFI.
Pendampingan PTFI kepada Lemasa Kontribusi PTFI dan LPMAK
Kontribusi PTFI dan LPMAK 2016
Mendukung proses penguatan kapasitas lembaga 2000-2016
Mendukung pengembangan kapasitas pengurus
Mendukung studi identifikasi hak kepemilikan tanah
US$ 1,5 JUTA US$ 15,5 JUTA
adat Suku Amungme dalam wilayah pertambangan PTFI (Rp. 20,1 miliar) (Rp. 154,8 miliar)
LEMASKO
Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) didirikan pada tanggal 25 Juni 1996. Lemasko dibentuk sebagai lembaga adat untuk
memfasilitasi hak-hak masyarakat suku Kamoro di sekitar area operasi PTFI dalam bidang pendidikan, kesejahteraan, infrastruktur, dan kesehatan.
Lemasko juga didirikan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota atau masyarakat Suku Kamoro, Pemerintah, dan PTFI.
Pendampingan PTFI kepada Lemasko
Kontribusi PTFI dan LPMAK 2016 Kontribusi PTFI dan LPMAK
Mendukung proses penguatan kapasitas lembaga
2000-2016
Mendukung pengembangan kapasitas pengurus
US$ 1,5 JUTA US$ 12,7 JUTA
(Rp. 20,1 miliar) (Rp. 12,7 miliar)
18 Laporan Investasi Sosial PT Freeport Indonesia - 2016
Yayasan Waartsing & Yu Amako
Yayasan Waartsing didirikan pada 30 Oktober 2001 sebagai lembaga pengelola Dana Perwalian (Trust Fund) dari PTFI bagi Suku Amungme.
Yayasan Yu Amako didirikan pada 22 Agustus 2001 sebagai lembaga pengelola Dana Perwalian dari PTFI bagi Suku Kamoro. Dana Perwalian
ini merupakan salah satu bentuk pengakuan perusahaan terhadap masyarakat Suku Amungme di dataran tinggi dan Suku Kamoro di dataran
rendah sebagai pemilik hak ulayat atas wilayah di mana PTFI beroperasi. Dana Perwalian yang dikelola oleh kedua yayasan tersebut untuk
menyejahterakan masyarakat Suku Amungme, khususnya di Tiga Desa di dataran tinggi (Waa Banti, Aroanop, dan Tsinga) dan Suku Kamoro
di Lima Desa di dataran rendah (Koperapoka, Nawaripi, Nayaro, Tipuka, dan Ayuka) melalui pengembangan bidang sosial, kemanusiaan, dan
keagamaan.
Pendampingan PTFI adalah membantu Yayasan Waartsing dan Yayasan Yu Amako untuk meningkatkan kapasitas pengurus agar dapat
mengelola Dana Perwalian dengan profesional, mandiri, dan transparan.
Kontribusi PTFI Kepada Kontribusi PTFI Kepada Kontribusi PTFI Kepada Kontribusi PTFI Kepada
Waartsing 2016 Waartsing 2001-2016 Yu Amako 2016 Yu Amako 2001-2016
US$ 503 RIBU US$ 28 JUTA US$ 503 RIBU US$ 26,9 JUTA
(Rp. 6,6 miliar) (Rp. 279,8 miliar) (Rp. 6,6 miliar) (Rp. 269,2 miliar)
YAHAMAK
Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) didirikan pada 21 Januari Kontribusi PTFI dan LPMAK 2016
Buku Budaya Papua yang disponsori dan dipublikasikan oleh PTFI dan LPMAK
Pada tahun 2016, kami melanjutkan komitmen dalam pelestarian budaya melalui kegiatan
promosi budaya Suku Kamoro. Kami bekerjasama dengan Yayasan Maramowe Weaiku
Kamorowe untuk mengembangkan, melestarikan, dan mempromosikan seni dan budaya
Kamoro. Yayasan tersebut juga melakukan pendampingan kepada para pengukir serta
pemasaran hasil ukiran dan anyaman. Promosi tersebut dilakukan melalui pameran
produk seni dan tarian dan penjualan produk seni seperti ukiran dan anyaman serta
tur budaya ke beberapa kampung Kamoro di wilayah pesisir. Pengembangan
budaya Kamoro yang dilakukan meliputi kegiatan seleksi, pengumpulan serta
penjualan hasil-hasil ukiran masyarakat Suku Kamoro untuk dapat dipromosikan
melalui pameran dan galeri di Kota Timika. Hasil dari penjualan ukiran tersebut
diberikan seluruhnya kepada para pengukir. Pada tahun 2016, sebanyak 692
ukiran dan anyaman Kamoro pilihan yang berasal dari sekitar 300 pengukir/
penganyam berhasil terjual melalui berbagai pameran di Kabupaten
Mimika maupun daerah lain di Indonesia.
Pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) diwajibkan bagi seluruh karyawan PTFI, privatisasi dan kontraktor serta petugas keamanan untuk memastikan bahwa seluruh
kegiatan di PTFI dijalankan sesuai dengan nilai-nilai HAM.
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah beroperasi di Papua, Indonesia dengan lembaga swadaya masyarakat tingkat nasional yang
sejak tahun 1973 dan menerapkan Prinsip Sukarela Tentang bergerak dalam bidang HAM seperti ICE, KONTRAS, dan ELSHAM.
Keamanan dan Hak Asasi Manusia (HAM) sejak tahun 2000. Kami PTFI bertemu dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia
melakukan berbagai langkah untuk menerima, mendokumentasikan, (Komnas HAM) baik di Jakarta maupun di Provinsi Papua. Pertemuan
dan menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran HAM serta ini dilakukan secara proaktif untuk membahas Prinsip Pedoman
memberikan pelatihan dan promosi penegakan HAM kepada PBB, Prinsip-prinsip Sukarela tentang HAM, dan isu-isu terkait HAM
karyawan dan masyarakat. Kami menghormati hak setiap individu di PTFI, seperti hubungan industrial, mogok kerja karyawan, hak
termasuk karyawan, masyarakat, mitra, dan siapapun yang mungkin adat, perubahan operasi tambang dan perpanjangan tanggul. PTFI
terdampak dari kegiatan kami. juga menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, lembaga-
lembaga mitra, dan pemerintah daerah melalui presentasi program
Pada tahun 2016, kami menerima 32 keluhan dugaan terkait HAM PTFI dan pelaksanaan Prinsip Sukarela. Pada tahun 2016, PTFI
HAM yang meliputi isu rumah tangga ketenagakerjaan, pelecehan memperbarui Nota Kesepahaman dengan POLRI, yang terakhir
verbal dan diskriminasi. Tidak ada laporan dugaan tersebut yang direvisi dan ditandatangani pada tahun 2013. Nota Kesepahaman
terkait dengan isu keamanan atau melibatkan aparat keamanan. Dari tersebut akan berlaku selama tiga tahun dan merinci hubungan kerja
keseluruhan kasus tersebut, sebanyak enam belas kasus merupakan antara perusahaan dan petugas keamanan publik yang ditugaskan.
masalah rumah tangga yang tidak terkait langsung dengan PTFI. Nota Kesepahaman ini mencakup bidang dukungan, koordinasi dan
Kami meneruskan kerjasama yang erat dengan Yayasan Hak Asasi komitmen terhadap kebijakan dan prosedur PTFI, termasuk etika
Manusia Anti Kekerasan (Yahamak), yang merupakan lembaga bisnis dan hak asasi manusia.
lokal yang bergerak dalam penegakan hak anak dan wanita, dalam
penanganan dugaan yang terkait dengan masalah rumah tangga,
salah satunya melalui membentuk Pusat Terpadu untuk Ibu, Anak, Pelatihan Nilai-Nilai Hak Asasi Manusia
Lansia pada tahun 2016. Sistem pengaduan hak asasi manusia Tahun 2016
dikomunikasikan dan diketahui, tidak hanya oleh karyawan dan
1.600 3.350
kontraktor, tetapi juga oleh keluarga dan orang lain dalam wilayah
proyek. Terlepas dari jenis dan kredibilitas tuduhan ini, semua kasus
yang dilaporkan didokumentasikan, ditinjau dan ditutup, atau dalam
proses ditindaklanjuti oleh Kantor HAM PTFI. Karyawan PTFI Masyarakat Umum
3.200 1.200
Kami aktif terlibat dan rutin membangun komunikasi dengan
pemangku kepentingan di tingkat lokal dan nasional mengenai
pelaksanaan Prinsip Sukarela dan penghargaan terhadap hak asasi Karyawan Kontraktor dan Anggota Polisi dan TNI
manusia. Pada tahun 2016, Kantor HAM PTFI mengadakan pertemuan Privatisasi
Simulasi penyelamatan di Banti, salah satu desa di sekitar wilayah operasi PTFI di dataran tinggi , merupakan salah satu usaha mengurangi risiko jika terjadi bencana di
sekitar pemukiman masyarakat
“Pengelolaan program yang termasuk aspek sosial, lingkungan, keselamatan, keamanan, tenaga
kerja. Tim CA menggunakan matriks risiko Lingkungan, Sosial dan
transparan, akuntabel, dan efektif Ekonomi FCX (Perusahaan induk dari PTFI) untuk mengidentifikasi
dan memprioritaskan risiko dan kesempatan sosial yang berdampak
bagi masyarakat” pada keberlanjutan operasi perusahaan. Tim CA melakukan analisa
risiko ini sekurang-kurangnya sekali setahun. Risiko-risiko dan
Kantor Pengelolaan Proyek Divisi Community Affairs (CA) berperan kesempatan sosial ini didokumentasikan dalam Daftar Risiko PTFI.
dalam melakukan koordinasi antar berbagai bagian di Divisi CA dan Analisa proaktif terhadap perubahan-perubahan dalam perusahaan
memastikan bahwa program kami dilakukan secara transparan, yang berdampak pada masyarakat dan sebaliknya akan membantu
efisien, akuntabel, dan sesuai dengan standar keselamatan dan PTFI dalam mengurangi risiko-risiko sosial sebelum meningkat
kesehatan kerja. menjadi ancaman bagi operasi PTFI.
Pada tahun 2016, total investasi sosial kami sebesar US$ 86,2
juta. Investasi tersebut 36% di bawah anggaran tahun 2016 yang Investasi Sosial PTFI 2016
disebabkan oleh program efisiensi biaya yang dilakukan di seluruh (Dalam Juta US$)
departemen di PTFI sebagai dampak dari menurunnya kondisi
keuangan perusahaan. Investasi sosial yang dikelola Divisi CA dan
3,4 Seni, Budaya, dan Olah Raga
Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro melalui
Dana Kemitraan sebesar 78 %, sedangkan sisanya dikelola oleh divisi 3,7 Pengembangan Ekonomi
lain di PTFI (Institut Pertambangan Nemangkawi, Special Projects,
Komite Kontribusi). Sebagai tindak lanjut dari temuan audit internal 3,8 Keterlibatan Pemangku Kepentingan
oleh Deloitte pada tahun 2014, kami bekerjasama dengan Departemen
Accounting PTFI dalam penyusunan laporan keuangan program 5,2 Pendidikan dan Pelatihan
sosial yang baru sebagai bagian dari peningkatan transparansi dan
akuntabilitas penggunaan anggaran dan kesesuaian dengan standar
8,3 Infrastruktur Masyarakat
pelaporan Global Reporting Initiative (GRI). 9,5 Pengembangan Kesehatan
Untuk mencapai keberhasilan program, Divisi CA melakukan 17,9 Administrasi Umum
perencanaan dan koordinasi bersama dengan seluruh bagian yang
berbeda di Divisi CA maupun dengan departemen lain di PTFI. 34,4 Dana Perwalian
Pada tahun 2016, CA meluncurkan dokumen strategi program
Kami secara proaktif menyebarluaskan informasi program- Kami mematuhi standar-standar keselamatan yang ditetapkan
program pengembangan masyarakat yang kami lakukan oleh perusahaan serta standar keselamatan nasional dan
bersama para mitra. Langkah-langkah proaktif tersebut kami internasional dalam melaksanakan kegiatan investasi sosial
lakukan melalui berbagai pameran dan presentasi kepada pihak perusahaan. Pada tahun 2016, kami berhasil mencapai tingkat
eksternal dan internal. Pada tahun 2016, kami mengadakan Kinerja Akuntabilitas Keselamatan sebesar 99% yang melebihi
dua kali pameran untuk memberikan informasi lengkap kepada target perusahaan sebesar 95%. Untuk memastikan setiap
masyarakat tentang program-program kami dan memasarkan karyawan mematuhi standar keselamatan, para karyawan Divisi
beberapa produk dari masyarakat yang kami bina. Kami menerima CA mengikuti berbagai pelatihan keselamatan kerja seperti,
kunjungan dari berbagai media lokal dan nasional serta instansi pemadaman kebakaran, investigasi insiden, alat pelindung diri,
pemerintah baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah dan pencegahan fatalitas.
pusat termasuk lembaga legislatif. Selain mendapatkan informasi
mengenai program-program kami, para tamu juga melakukan Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja
kunjungan ke lokasi-lokasi program pengembangan masyarakat
serta berinteraksi dengan masyarakat penerima manfaat. Mereka
Community Affairs Tahun 2016
memberikan apresiasi yang positif terhadap program-program Akuntabilitas Insiden Total Jam Kerja Tanpa
yang kami lakukan dan berharap agar kehadiran PTFI selalu K3 Kendaraan Ringan Insiden
99 % 8 857.265
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif bagi
masyarakat. Kami berkomitmen untuk meningkatkan transparansi
dengan memberikan informasi yang berkualitas dan benar tentang
Kasus Jam
program-program investasi sosial kami.
Karyawan
Divisi Community Affairs Suku 82 Papua Bukan 7 Suku
191 Pratama**
Karyawan Tahun 2016
Jila
Amar Area
Kontrak
Kokonau Karya
Agimuga MIMIKA
Atuka
Keterangan simbol: Omawita
Fanamo
PTFI Otakwa
Gn. Grasberg
4268
KESEHATAN Grasberg
PENDIDIKAN MILL
GBT
EKONOMI MP 72
INFRASTRUKTUR
Tembagapura
Opitawak Banti
Hidden Valley
Lembah Waa Tsinga
Aroanop
Hannekam
SISWA ASRAMA TARUNA PAPUA
Kuala Kencana
LIP
PENYULUHAN KESEHATAN DI KLINIK UTIKINI BARU
Mulia Kencana SP III
SP VII SP XII
Kwamki Lama
Iwaka SP II
SP IX Basecamp
Airport
RS Mitra Masyarakat
SP V
Koperapoka
Naena Muktipura
SP VI Nawaripi Baru Nayaro
SP 1
SP IV
Penjunan
Kilometer 10
Kadun Jaya
Mware
SP 8
Tipuka
Omawita/
Fanamo
Paumako I PROGRAM BUDIDAYA KELAPA
Cargo Dock
Amamapare
Portsite
Napurutiri
Morauga
Uturumapare
Laut Arafura
Ohotya DUKUNGAN TRANSPORTASI AIR BAGI KAMPUNG PESISIR
(Otakwa)
Kabupaten Mimika terdiri dari 18 distrik dengan 133 kampung atau desa dan memiliki luas wilayah sebesar
21.522 km2 (4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua). Berdasarkan data tahun 2015, populasi di Kabupaten
Mimika sebesar 201.667 jiwa.
AMAR
MIMIKA BARAT KWAMKI NARAMA
AGIMUGA
IWAKA
MIMIKA TENGAH
IWAKA Atuka
WANIA Tiwaka
Iwaka
MIMIKA TIMUR Keakwa
Limau Asri Kamoro Jaya
Aikawapuka
Naena Muktipura Wonosari Jaya Wania Kamora AGIMUGA
Mulia Kencana Inauga Muare
Wangirja Nawaripi Kaugapu Kiliarma
Pigapu Kadun Jaya Hiripau KWAMKI NARAMA Amungun
Limau Asri Barat Mandiri Jaya Poumako Harapan Aramsolki
Monokau Jaya Mekurima MIMIKA TIMUR JAUH Fakfuku
Landum Mekar Hinat Untung
Ayuka Omawita Masasimamo
Olaroa Amamapare
Bintang Lima Fanamo Emkoma Halama
Luas wilayah: 21.522 km2 Ohotya
Jumlah penduduk: 201.667 jiwa Damai Emogoa
•••••
191.607
196.401
199.311 201.667 School
121
SEKOLAH DASAR
187.779
School
47
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Sumber: Mimika Dalam Angka 2016, Badan Pusat Statistik Kabupaten Mimika