Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Fraktur femur sering ditemukan pada anak-anak dan harus dianggap sebagai
suatu fraktur yang dapat menimbulkan perdarahan dan syok. Pada kasus ini pasien
Pasien masuk dengan keluhan kaki yang memendek yang dialami sejak 1 tahun yang
lalu akibat Korban Kecelakaan Lalulintas. Awalnya pasien merupakan pejalan kaki
yang sedang menyebrang di jalan raya kemudian pasien di tabrak oleh motor dari
arah kanan. Kemudian pasien terseret ± 3 meter. Setelah jatuh, pasien tetap sadar
baik.
Dasar diagnosis pada kasus ini adalah Malunion Fraktur Femur Dextra
karena pada anamnesis, pemeriksaan fisik tampak deformitas, atrofi otot serta True of
length dextra : Sinistra 45 cm, Dextra 43 cm, Appearance of length dextra : Sinistra
47 cm, Dekstra 45 cm, Hip joint : Kanan lebih kecil dari kiri, Knee joint : Kanan
lebih kecil dari kiri dan pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa pasien merasa kaki
yang memendek bagian kanan, penonjolan tulang pada paha kanan. Pada foto rontgen
juga terdapat pembentukan kalus
Secara teori fraktur femur didapatkan gambaran klinis datang dengan gejala
trauma hebat disertai pembengkakan pada daerah tungkai atas dan tidak dapat
menggerakkan tungkai. Terdapat deformitas, pemendekan anggota gerak dan
krepitasi. secara teori Malunion didapatkan gambaran klinis deformitas dengan
bentuk bervariasi, gangguan fungsi anggota gerak, nyeri dan keterbatasan pergerakan
sendi.
Prinsip menangani fraktur adalah mengembalikan posisi patahan tulang ke
posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama masa penyembuhan
patah tulang (imobilisasi). Reposisi yang dilakukan tidak harus mencapai keadaan
sempurna seperti semula karena tulang mempunyai kemampuan remodeling (proses
swapugar)

27
Pada kasus ini dilakukan reposisi secara operatif diikuti dengan fiksasi
interna. Cara ini disebut juga sebagai reduksi terbuka fiksasi interna (Open Reduction
Internal Fixation, ORIF). Fiksasi interna yang dipakai biasanya berupa plate dan
sekrup. Keuntungan ORIF adalah tercapai reposisi yang sempurna dan fiksasi yang
kokoh sehingga pascaoperasi tidak perlu lagi dipasang gips dan mobilisasi segera
biasa dilakukan. Kerugiannya adalah adanya resiko infeksi tulang. ORIF biasanya
dilakukan pada fraktur femur, tibia, humerus dan antebrakia. Hal ini sudah sesuai
dengan teori terutama fraktur femur pada anak dapat dilakukan Menggunakan K-nail
atau plate yang kecil terutama pada anak yang lebih besar dengan indikasi tertentu

Prognosis
Ad Vitam : ad bonam

Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Ad Sanationam : dubia ad bonam

28

Anda mungkin juga menyukai