METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II sebanyak 52 orang pada
Kabupaten Jepara.
2. Sampel
populasi dengan alasan jumlah sampel sedikit yaitu ibu hamil sebanyak 52
orang yang ada di Desa Sowan Lor Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I
b. Kriteria Eksklusi
Dengan kategori
4. Pendapatan Diukur dengan a. Pendapatan lebih
dengan alat ukur tinggi (Rp >
Jumlah penghasilan metode kuesioner A
yang dimiliki oleh ibu
hamil yang digunakan
untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-
5. Tingkat hari. Diukur dengan
Pengetahuan metode kuesioner B
yang terdiri 10
pertanyaan nilai item
Suatu proses untuk maksimal 1 yaitu:
mengetahui atau 1 : Ibu hamil
mengingat kembali menjawab benar
apakah ibu hamil tahu pada pertanyaan.
atau mengerti tentang 0 : Ibu hamil salah
zat besi (Fe). dalam menjawab
Tingkat pengetahuan pada pertanyaan
yang dimaksud adalah
pengertian, cara
mengkonsumsi,
pelaksanaan, akibat
defisiensi zat besi (Fe).
6. Kepatuhan Kepatuhan ibu hamil Pengukuran dengan Skor tertinggi = 10 Ordinal
dalam dalam mengkonsumsi metode observasi Skor terendah = 0
mengkonsums tablet besi (Fe) selama pada kuesioner C Untuk menjelaskan
i tablet zat masa keamilan san yang terdiri dari 10 secara deskriptif
besi (Fe) dapat dinilai dengan pernyataan yang dengan kategorikan:
score penelitian terdiri pertanyaan Patuh : 6-10 (> 50%)
Favourable dengan Tidak patuh : 0-5
nilai item maksimal (<50% )
1 yaitu:
1 : Ibu hamil
menjawab Ya
pertanyaan.
0 : Ibu hamil Tidak
dalam menjawab
pertanyaan.
Unfavourable :
0. Ibu hamil Tidak
dalam menjawab
pertanyaan.
1. Ibu hamil
menjawab Ya
pertanyaan
1. Alat Penelitian
mengetahui tingkat pengetahuan tentang zat besi (Fe) ibu hamil dan
a) Kuesioner A: data pribadi yang terdiri atas: nomer kode ibu, umur ibu,
besi (Fe) yang terdiri dari atas 10 item pertanyaan yang meliputi
zat besi (Fe) pada ibu hamil dalam bentuk lembar observasi yang,
dimana pernyataan vafourabel yang terdiri atas 2 jawaban Ya (2) Tidak
diminta untuk memilih jawaban sesuai point yang ada. Setelah setuju
(Notoatmodjo, 2002).
a. Uji Validitas
dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap
apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan dieproleh p value < 0,05,
dalam hal ini ibu hamil di Desa sowan kidul wilayah kerja Puskesmas
signifikansi pada r hitung yang diperoleh nilainya < 0,05. Hasil uji
b. Uji reliabilitas
menggunakan keputusan:
1) Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut reliabel.
2) Jika r Alpha positif dan r Alpha < r tabel, maka butir atau variabel
3) Jika r Alpha > r Alpha tapi bertanda negatif, maka butir atau
a. Editing
b. Coding
pengetahuan tentang zat besi (Fe) penelitian ini adalah 1 dan 2, angka
nilai (1) .
c. Entri
d. Cleaning
kebenarannya.
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
frekuansi.
b. Analisa Bivariat
(Notoatmodjo, 2003).
F. Etika Penelitian
Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan
menghormati responden.
2. Anonimiti.
3. Confidenciality.
G. Jadwal Penelitian
Terlampir
BAB IV
A. Hasil Penelitian
karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi dengan
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Desa Sowan Lor wilayah
setiap variabel yang diteliti yaitu: karakteristik ibu hamil, pengetahuan ibu hamil
tentang zat besi dan tingkat kepatuhannya dalam mengkonsumsi zat besi,
tersebut.
1. Analisis Univariate
Kabupaten Jepara
Usia ibu hamil secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil Pada bulan juli di
Desa sowan lor Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I
Kabupaten Jepara
Puskesmas
Tingkat pendidikan pada ibu hamil secara terperinci dapat dilihat pada
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Pada bulan
juli di Desa sowan lor Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I
Kabupaten Jepara
berpendidikan tinggi.
c. Gambaran Pekerjaan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
sebagian kecil yang bekerja sebagai PNS. Lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.3. Jenis Pekerjaan Ibu Hamil Pada bulan juli di Desa sowan lor
Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I Kabupaten Jepara
(38,5%) ibu hamil sebagai ibu rumah tangga dan sebagian kecil (3,8%)
sebagai PNS.
Tabel 4.4. Pendapatan Ibu Hamil Pada bulan juli di Desa sowan lor
Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I Kabupaten Jepara
menjawab semua pertanyaan dengan benar maka total skornya adalah 10.
3), sedang (4-7) dan tinggi (8-10). Tingkat pengetahuan ibu tentang zat
Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan tentang Zat Besi Ibu Hamil Pada bulan
juli di Desa sowan lor Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I
Kabupaten Jepara
Tabel 4.6. Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkosnumsi Zat Besi di
Desa sowan lor Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I Kabupaten
Jepara
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 50% ibu hamil sudah patuh
2. Analisis Bivariate
besi. Apabila nilai p value < 0,05 dapat disimpulkan Ho ditolak atau Ha
berikut.
variabel umur sebesar 0,107 dengan p value = 0,451 > 0,05, yang
berarti bahwa Ho diterima, dengan kata lain tidak ada hubungan antara
hamil ataupun semakin muda usianya diikuti dengan semakin patuh atau
mengkonsumsi zat besi dapat dilihat pula dari rata-rata skor kepatuhan
10
Skor Kepatuhan Mengkonsumsi Zat
9
8
7
6 7.00
Besi
5
4 5.50
4.64
4.42
3
2
1
0
< 20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun > 30 tahun
Um ur Ibu Ham il
tertinggi pada usia 26-30 tahun, sedangkan ibu hamil dengan usia
terakhir pada usia 21-25 tahun. Dari data tersebut nampak bahwa tidak
ada hubungan antara umur ibu hamil dengan patuh tidaknya dalam
mengkonsumsi zat besi sebesar 0,491 dengan value = 0,000 < 0,05
berikut.
10
mengkonsumsi zat besi sebesar 0,453 dengan p value = 0,001 < 0,05
berikut.
10
5 6.38
4 4.73
4.55
3
2
1
0
Ibu rumah Buruh Petani Sw asta PNS
tangga
Pekerjaan Ibu Hamil
Nampak dari grafik di atas, untuk ibu hamil yang bekerja sebagai
dengan ibu hamil yang bekerja sebagai swasta, petani, buruh dan
peringkat terakhir untuk ibu hamil yang hanya sebagai ibu rumah
Perbedaan ini disebabkan pula interaksi yang terjadi antara ibu hamil
yang hanya sebagai ibu rumah tangga berada pada lingkungan yang
zat besi.
ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi sebesar 0,394 dengan p value
= 0,004 yang berarti bahwa Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan
5
4
3 3.94
2
1
0
< Rp 1.000.000 >= Rp 1.000.000
0,000 < 0,05, yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada hubungan positif antara pengetahuan ibu tentang zat besi
berikut.
10
Skor Kepatuhan Mengkonsumsi Zat
9
8
7
6 7.44
Besi
5
5.53
4
3
2 3.44
1
0
Rendah Sedang Tinggi
B. Pembahasan
pada ibu hamil di Desa sowan lor wilayah Puskemas Kedung I Kabupaten
Jepara terbukti dari p value = 0,451 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
ataupun sebaliknya. Umur ibu balita yang masih muda juga tidak menjamin
lebih patuh dalam mengkonusmi zat besi atau sebaliknya semakin tua usia
ibu hamil juga tidak menjamin bahwa ia semakin patuh mengkonsumsi zat
pengetahuan ibu tentan zat besi. Hal ini sesuai dengan penelitian lailatul
Zat Besi
terbukti dari p value = 0,000 < 0,05 dengan korelasi sebesar 0,491.
patuh dalam mengkonsumsi zat besi ketika hamil. Tablet zat besi (Fe) bagi
wanita hamil sangat dibutuhkan karena kebutuhan zat besi (Fe) pada saat
hamil sangat tinggi dan perlu dipersiapkan sedini mungkin sebelum hamil
sampai saat melahirkan, dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) pada ibu
hamil sebanyak satu tablet zat besi (Fe) setiap hari selama 90 hari pada masa
meningkat pada saat hamil dan melahirkan, dimana ketika hamil seorang
ibu tidak saja dituntut memenuhi kebutuhan zat besi (Fe) untuk dirinya,
tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi (Fe) untuk pertumbuhan
diperlukan seseorang lebih tanggap adanya masalah defisiensi zat besi (Fe)
pada ibu hamil dan bisa mengambil tindakan secepatnya (Kodyat, 1993).
peroleh. Keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil sangat ditentukan
oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan ibu hamil. Tingkat
berdampak pada terjadi defisiensi zat besi (Fe) (Suhardjo, Riyadi, 1990).
dengan pvalue = 0,001 < 0,05. Pekerjaan ibu hamil yang semakin mapan,
suatu masalah pada ibu hamil, tetapi kondisi kerja yang menonjol sebagai
faktor yang mempengaruh konsumsi tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil.
mengkonsumsi zat besi pada ibu hamil di Desa sowan lor wilayah kerja
karena ibu hamil yang memiliki pendapatan yang lebih dapat menentukan
Dalam upaya ini maka tingkat kepatuhannnya mengkonsumsi zat besi juga
bagi keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil yang memadai,
pada keadaan gizi (Berg, 1986). akibatnya dalam pemilihan makanan yang
mengandung zat besi (Fe), tidak bisa di beli atau dikonsumsi oleh ibu hamil.
pengetahuan yang tinggi tentang zat besi tersebut. Hal ini ditunjukkan dari
value = 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan positif antara
pengetahuan tentang zat besi dengan kepatuhan ibu hamil dalam
perasaan merupakan bagian dari sikap yang akan menghasilkan tingkah laku
besi.
budaya. Kecukupan zat gizi selama hamil baru dapat dipantau melalui
parameter keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin. Keadaan kesehatan
dan gizi ibu akan baik, apabila pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan
cukup luas. Dengan adanya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan yang
cukup luas seorang ibu dapat melakukan penataan gizi selama hamil,
kehamilan. Sehingga kondisi ini dapat mencegah ibu hamil terkena anemia
makanan tersebut (Achmad Djaeni, 2000:12). Sebab lain yang penting dari
anemia gizi karena kekurangan zat besi masih lazim terjadi di negara
yang perlu ditimbun selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah ini 200
dan 300 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin
tercukupi hanya melalui makanan. Karena itu suplementasi zat besi perlu
sekali diberlakukan. Bahkan pada wanita yang bergizi baik.penambahan
cadangan besi pada tubuh wanita hamil akan habis pada akhir kehamilan
(Taylor dkk, 1992). Untuk menjaga agar suplementasi tidak terkuras dan
mengkonsumsi tablet besi sebanyak 300 mg setiap hari. Takaran ini tidak
akan terpenuhi hanya melalui makanan oleh sebab itu suplemen sebesar
menunjukkan bahwa wanita hamil yang tidak minum pil besi mengalami
Nampak jelas bahwa pengetahuan yang tinggi tentang fungsi zat besi
bagi ibu hamil dapat mempengaruhi pola pikirnya untuk lebih hati-hati
C. Keterbatasan Penelitian
nama-nama ibu hamil trimester II di Desa Sowan Lor yang di dapat dari
data.
4. Faktor penghambat selama penelitian adalah ada sebagian ibu hamil yang
PENUTUP
A. Kesimpulam
bahwa
5. Tidak ada hubungan antara umur dengan kepatuhan ibu hamil dalam
Jepara (p = 0,451).
B. Saran
Hasil penelitian ini dimungkinkan dapat menjadi salah satu acuan bagi
besi (Fe) dan tidak hanya dengan menggunakan angket tetapi dengan
teknik wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (1998). Pedoman Penaggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Puteri dan
Ibu Hamil. Jakarta.
Depkes.RI. (2000). Gizi Seimbang Menuju Sehat bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. Jakarta
Mardiyati Etik. (2006). Strategi Praktis dan Efektif Menanggulangi Anemia Gizi
Besi, http://www.beritaiptek.com.dioerileh tanggal 19 Oktober 2006.
Moehji, Bsc. (2003). Pemeliharaan Gizi Pada Balita. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara
Nadesul. (1997). Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil. Jakarta : Puspa Swara: Anggota
Ikapi
Nasoetion & Darwin. (1998). Gizi untuk kebutuhan fisiologi khusus. Jakarta:
Gramedia.
Nasution. (1998). Metode research; Penelitian ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Nasution. (2003). Metode research; Penelitian ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Zulhaida lubis. (2003). Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi
Yang Dilahirkan, http:www.ipb.com/zulhaida.telkom.net.
Soeprono. (1988). Anemia Pada Wanita Hamil. Berkala Ilmu Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Jilid XX Nomor 4 Desember 1988.
Suhardjo. R. (1990). Berbagai cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.PAU
Pangan dan Gizi
September, 15. (2006). Informasi Tentang Anemia dan Tablet Zat Besi (Materi
Rujukan Bagi Guru Atau Pendidik Dan Tokoh Masyarakat.
Http//Bankdata.depkes.go.id).
Indoinesia.
Winarno, F.G. (1990). Gizi Pada Makanan Bayi dan Anak Sapihan. Pustaka Sinar
Harapan Jakarta.
Wiknjosastro. (1999). Ilmu Kebidanan. Edisi III. Cetakan V.Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta.
Lampiran 1
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Umur :
2. Alamat :
3. Pendidikan :
a Tidak sekolah :
b Tamat SD :
c Tamat SMP :
d Tamat SMA :
e Tamat PT :
4. Pekerjaan :
a. Rp > 1.000.000,-
b. Rp < 1.000.000,-
Lampiran 2
c. Air putih
d. Air teh
e. Air kopi
Lampiran 3