Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN LOKET YANG TIDAK OPTIMAL

Didalam sebuah instansi pelayanan kesehatan dalam hal ini puskemas mempunyai
beberapa bagian didalamnya yang mempunyai fungsi masing – masing salah satunya loket
pendaftaran pasien. Loket pendaftaran adalah pintu gerbang pertama bagi pasien yang ingin
mendapatkan pelayanan kesehatan, di loket pendaftaran pasien akan dilayani oleh petugas
loket yang akan menggolongkan pasien berdasarkan jenis pelayanan ( poli umum, poli gigi,
poli KIA, poli Anak dan UGD ), pembayaran ( BPJS dan Non BPJS ) dan usia. Dan dari loket
pendaftaran pasien akan diarahkan berdasarkan jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien
– pasien yang datang.
Di Puskesmas Sori Utu pasien yang datang tidak semua mendapatkan pelayanan yang
sesuai standar dari petugas loket, seperti petugas loket tidak mengarahkan pasien berdasarkan
kondisinya, pasien lanjut usia ( Lansia ) yang harus diprioritaskan atau di dahulukan untuk
mendapatkan pelayan kesehatan namun harus mengantri lama di loket pendaftaran, pasien
yang harus diarahkan oleh petugas loket kebagian ( poli ) mana pasien mendapatkan
pelayanan contohnya pasien sakit gigi harus diarahkan ke poli gigi namun di puskesmas sori
utu pasien lebih banyak diarahkan ke poli umum oleh petugas loket yang mengakibatkan
menumpuknya pasien di satu bagian ( poli ) dan lamanya pasien mendapatkan pelayanan.
Sehingga pelayanan pasien menjadi lama ataupun terhambat.
Petugas loket juga harus rapi dalam hal administrasi seperti perekapan data rekam
medis pasien dan penggolongan pasien BPJS dan Non BPJS yang sistematis. Data rekam
medis pasien berguna untuk memudahkan dokter mengetahui riwayat pasien dan
memudahkan dalam diagnosa serta pembuatan resep obat untuk pasien. Data pasien BPJS
dan Non BPJS dibutuhkan untuk pembayaran / pengklaiman tagihan pasien ke pihak BPJS.
Tidak akuntabelnya administrasi rekam medis dari petugas loket dalam kasus ini di
puskesmas sori utu mengakibat ketidaksinambungannya pelayan dan terapi yang diberikan
dokter kepada pasien, seperti pasien yang sudah memiliki rekam medis di puskesmas sori utu
pada kunjungan berikutnya oleh karena petugas apatis atau malas mencari data rekam
medisnya maka dibuatkan rekam medis yang baru sehingga pelayanan dokter tidak dapat
optimal terhadap pasien yang memiliki kondisi khusus seperti misalnya alergi terhadap obat –
obatan tertentu. Data pasien BPJS dan pasien Rujukan yang memiliki rasio ketidaktepatan
rekapan jumlahnya yang tinggi sehingga menghambat pembayaran / pengklaiman tagihan
pasien ke pihak BPJS.
Solusi yang dapat ditawarkan dalam kasus ini adalah :
1. Meningkatkan kesadaran petugas tentang penting tugas dan perannya sebagai
petugas loket.
2. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Puskesmas, Staf Loket beserta Tim
Dokter untuk membahas mengenai permasalahan ini.
3. Membuat nomor urut antrian dibedakan lansia dan non lansia, BPJS, dan pasien
umum.
4. Mengadakan kegiatan pelatihan, menyusun Rekam Medis bagi para Staf Loket.
5. Menginput data pasien BPJS dan non BPJS secara sistematis.
6. Meningkatkan kesejahteraan bagi pegawai puskesmas Sori Utu.
7. Mengarahkan pasien ke jenis pelayanan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai