yg
berbentuk
cair
dlm
1
hari/
lebih
&
berlangsung
<
14
hari
! Diare→
episode
keluarnya
*nja
cair
sebanyak
3x/
lebih,
atau
lebih
dari
1x
keluarnya
*nja
cair
yg
berlendir
atau
berdarah
dalam
1
hari
Faktor2
yang
mempengaruhi
kejadian
diare:
! Lingkungan→
kebersihan
lingkungan
&
perorangan
!
Gizi→
pemberian
makanan
!
Kependudukan→
insiden
diare
pd
daerah
kota
yg
padat/
kumuh
lebih
↑
!
Pendidikan→
pengetahuan
ibu
!
Perilaku
masyarakat→
kebiasaan2
!
Sosial
ekonomi
ETIOLOGI
DIARE
1. Faktor
infeksi
a.
Infeksi
enteral→
infeksi
pada
GIT
(penyebab
utama)
! Bakteri
:
Vibrio
cholerae,
Salmonella
spp,
E.
coli
dll
! Virus
:
Rotavirus
(40-‐60%),
Coronavirus,
Calcivirus
dll
! Parasit:
Cacing
(Ascaris,
Oxyuris,dll),
Protozoa
(Entamoba
histolica,Giardia
Lambia,
dll)
Jamur
(Candida
Albicans)
b.
Infeksi
parenteral→
infeksi
di
luar
GIT
(OMA,
BP,
Ensefali*s,dll)
ETIOLOGI
DIARE
2. Faktor
malabsorbsi
:
KH,
Lemak,
P
3. Faktor
makanan
:
basi/
beracun,
alergi
4. Faktor
psikologis
:
takut
dan
cemas
KLASIFIKASI
DIARE
! Diare
osmo*k
:
diare
akibat
adanya
bahan
yang
*dak
dapat
diabsorbsi
oleh
lumen
usus
→
hiperosmoler
→hiperperistalsis
! Diare
sekretorik
:
terjadi
akibat
s*mulasi
primer
dari
enterotoksin
atau
oleh
neoplasma
! Diare
akibat
gangguan
mo*litas
usus
:
gangguan
pada
kontrol
otonomik
KOMPLIKASI
! Kehilangan
air
dan
elektrolit
_
Dehidrasi,
Hipokalemia,
Asidosis
metabolik,
Kejang,
Alkalosis
metabolik
! Gangguan
sirkulasi
darah
_
Syok
hipovolemik
! Gangguan
gizi
_Hipoglikemia,
Malnutrisi
energi
protein,
Intolerasi
laktosa
sekunder
PENENTUAN
DERAJAT
DEHIDRASI
! Berdasarkan
BB
!
Ringan
_pe↓
BB
<
5
%
!
Sedang
_pe↓
BB
5
–
10
%
!
Berat
_pe↓
BB
>
10
%
! Menurut
Haroen
Noerasid
(modifikasi)
!
Ringan
_Rasa
haus
&
Oliguria
ringan
!
Sedang
_Tanda
diatas
+
turgor
kulit↓,
ubun2
&
mata
cekung
!
Berat
_Tanda
diatas
+
somnolen,
sopor,
koma,
syok,
nafas
kussmaul
Berdasarkan
ketonusan
cairan
! Dehidrasi
Isotonis
! Kehilangan
air
dan
Na
dalam
proporsi
yang
sama
! Merupakan
dehidrasi
yang
terjadi
karena
diare
! Tanda
_sangat
cepat
haus,
ekstremitas
dingin
dan
berkeringat,
kesadaran
menurun
dan
muncul
gejala
syok
hipovolemik
! Dehidrasi
Hipertonis
! Terdapat
kekurangan
cairan
air
dan
Na
tetapi
proporsi
kehilangan
air
lebih
banyak
(Na
>150
mmol/L)
! Tanda
_anak
sangat
haus,iritabel
! Dehidrasi
Hipotonis
! Terdapat
kekurangan
cairan
air
dan
Na
tetapi
proporsi
kehilangan
Na
lebih
banyak
(Na
>130
mmol/L)
! Tanda
_anak
letargi,
kejang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
! Pemeriksaan
*nja
! Makroskopis
dan
mikroskopis
! Ph
dan
kadar
gula
dalam
*nja
! Kultur
dan
uji
resistensi
! Pemeriksaan
keseimbangan
asam
•
basa
→
AGD
! Urinalisis
:
Bj,
endapan
! Pemeriksaan
kadar
ureum
•
krea*nin→
faal
ginjal
! Pemeriksaan
keseimbangan
cairan
&
•
elektrolit
→
Hb-‐Ht,
Na,
K,
Ca
dan
F
! Pemeriksaan
intubasi
duodenum
! EKG
→
menilai
deplesi
elektrolit
•
(biasanya
kalium)
DEFINISI
• kumpulan
gejala
dan
tanda-‐tanda
yang
diakibatkan
oleh
absorbsi
lemak
non
adekuat
didalam
usus
halus.
•
the
inability
of
the
diges*ve
system
to
absorb
one
or
more
of
the
major
vitamins
(especially
vitamin
B12),
min-‐
erals
(ie,
iron
and
calcium),
and
nutrients
(ie,
carbohydrates,
fats,
and
proteins)
EFologi
•
Dihubungkan
pada
gangguan
pencernaan
dan
absorbsi
nutrient
di
dalam
usus
halus.
PATOFISIOLOGI
The
condi*ons
that
cause
malabsorp*on
can
be
grouped
into
the
following
categories:
• Mucosal
(transport)
disorders
causing
generalized
mal-‐
absorp*on
(eg,
celiac
sprue,
regional
enteri*s,
radia*on
enteri*s)
• Infec*ous
diseases
causing
generalized
malabsorp*on
(eg,
small
bowel
bacterial
overgrowth,
tropical
sprue,
Whipple’s
disease)
• Luminal
problems
causing
malabsorp*on
(eg,
bile
acid
defi-‐
ciency,
Zollinger-‐Ellison
syndrome,
pancrea*c
insufficiency)
• Postopera*ve
malabsorp*on
(eg,
aler
gastric
or
intes*nal
resec*on)
• Disorders
that
cause
malabsorp*on
of
specific
nutrients
(eg,
disaccharidase
deficiency
leading
to
lactose
intolerance)
A.
Gangguan
fungsi
percernaan
(phase
Intra
Lumen)
• Pada
keadaan
ini
nutrient
*dak
dapat
dipecahkan
menjadi
bentuk
yang
dapat
diserap
oleh
villi-‐villi
usus
halus.
Karbohidrat
diserap
dalam
bentuk
mono
sacharida
/
glukosa.
Protein
diserap
dalam
bentuk
asam
amino.
Lemak
diserap
dalam
bentuk
asam
lemak
dan
gliserol.
Gangguan
ini
terjadi
bila
:
•
Enzym
lipase
pancreas
kurang.
•
Cairan
lambung
khususnya
gasterin
kurang.
•
Konjugasi
garam
empedu
kurang.
Keadaan-‐keadaan
ini
dapat
terjadi
pada
;
•
Sub
total
gastrectomy.
Gangguan
Mukosa
Usus
Halus
(Phase
Mukosal).
• Pada
keadaan
ini
nutrient
telah
dibentuk
menjadi
bentuk-‐bentuk
yang
dapat
diserap
oleh
villi-‐villi
usus
halus,
namun
bentuk-‐ bentuk
*dak
dapat
diserang
oleh
gangguan
pada
mukosa
usus
halus
/
villi-‐villi.
• Keadaan
ini
dapat
terjadi
pula
pada
:
-‐
Defisiensi
Lactase.
-‐
Celiac
Disease
-‐
Tropical
Sprue.
-‐
Enteri*s
Alergic
Gangguan
pengangkutan
Nutrien
ke
dalam
pembuluh
limpa
dan
pembuluh
darah
(Phase
Transit).
• Gangguan
ini
terjadi
bila
terdapat
obstruksi
limpha*k
seper*
pada
lymphoma
dan
gangguan
supply
darah
seper*
pada
thrombus
mesenteric
superior.
Characteris*cs
of
Diseases
of
Malabsorp*on
Gejala-‐gejala
/
Tanda-‐tanda
•
Feces
tampak
bercahaya,
berminyak,
licin
dan
terbatas,
berbau
(Steatorhoe)
•
Dalam
air
feces
mengapung.
•
Berat
badan
rendah.
•
Pucat,
lemas,
badan
lesu
•
Anorexia.
•
Mudah
terkena
infeksi.
•
Mudah
berdarah
(Echynosis,hematuria)
•
Nyeri
otot
/
tulang.
•
Tulang
rapuh,
mudah
terkena
fraktur.
•
Kulit
kasar
dan
kering,
hyperfigmentasi.
•
Flatulence.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
a.Pengukuran
PH.
b.Penentuan
kadar
gula
dalam
Fnja.
c.Laktosa
loading
test(tes
toleransi),misalnya
pasien
puasa,diukur
kadar
gula
darahmya
kemudian
diberi
laktosa
2
gr/kg
BB.
Gula
darah
diperiksa
seFap
½
jam
sampai
2
jam
lamanya.
Hasil
dianggap
posiFf
bila
selama
2
jam
didapat
hasil
kurang
dari
25
mg%.
d.Barium
meal
lactoce.Pasien
dipuasakan,pemeriksaan
dilakukan
dibagian
radiologi.
e.Biopsi
usus,hasil
akan
menunjukkan
kelainan
berupa
atrofi
mukosa
usus
berbagai
derajat
dan
kelainan
lainnya.
PENATALAKSANAAN
1.Diet
:
Tinggi
kalori
dan
protein
serta
rendah
lemak.
Menghindarkan
makanan
makanan
yang
mengandung
penyebab
malabsorbsi
seper*
susu
yang
banyak
mengandung
lactose
(Intoleranse
Lactose)
• 3.Penyuluhan
:
Ditujukan
kepada
klien
dan
keluarga.
Mencakup
penyakit
dan
diet
yang
diperlukan.
Perawatan
membantu
klien
dalam
mengatasi
perubahan
pola
makan.
• 2.Medikamentosa.
Pada
Malabsorbsi
congenital,terapi
bersifat
symptoma*c
seper*
pemberian
preparat
besi
dan
vitamin
pada
klien
anemi
serta
transfusi
darah
bila
perlu.
Terapi
pada
malabsorbsi
yang
didapat
ditujukan
pada
e*ologi
seper*
enteri*s
kronis
yang
menyebabkan
kerusakan
mukosa
halus.
Obstruksi
pancreas
yang
menyebabkan
enzyme-‐enzym
pancreas
*dak
dapat
masuk
ke
dalam
usus
halus.