Anda di halaman 1dari 22

SYSTEMIC LUPUS

EYTHEMATHOSUS (SLE)
DAN PSORIASIS

Keperawatan Integumen
Kelas A2/2014
Apa itu SLE???
Definisi SLE

Penyakit sistem daya tahan atau


penyakit autoimun yang artinya tubuh
pasien lupus membentuk antibodi yang
salah arah, merusak organ tubuh
sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel
darah merah, leukosit, atau trombosit.
Gambar
ETIOLOGI

Kuman/
Genetik
Virus

Sinar Jenis
Ultraviolet Kelamin

Bahan
Obat-obatan Kimia
KLASIFIKASI
Discoid Lupus atau Cutaneus Lupus

Penyakit Lupus yamg menyerang kulit

Systemic Lupus
Penyakit lupus yang menyerang kebayakan sistem
didalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, pau-paru,
ginjal, hati, otak, dan sistem saraf .

Drug-Induced
Penyakit lupus yang timbul akibat penggunaan obat
tertentu. Gejala-gejalanya biasanya menghilag setelah
pemakaian obat dihentikan
Patofisiologi
Penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE) tampaknya terjadi
akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan
peningkatan auto-atibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini
ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal
(sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi
selama usia produktif), dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar
termal). Obat-obatan tertentu seperti hidralasin (Apresolin,
Prokainamid, Isoniazid, Klopromazin, dan beberapa preparat
antikonvulsan). Pada sistemik lupus eritematosus, peningkatan poduksi
auto-antibodi diperkiakan terjadi akibat fungsi sel T-Supresor yang
abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan
jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya
merangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
MANIFESTASI KLINIS
secara umum

Kelelahan
Demam
(Fatigue)

Penurunan
Anoreksia
Berat Badan
Manifestasi Kutaneus

Fotosensitivitas (Sun setivity), ruam malar (ruam kupu-


kupu), ulkus oral, alopecia, discoid lupus
Manifestasi Kutaneovaskular

Vaskulitis Kustaneus, Fenomena Rayaud

Manifestasi Muskuloskeletal

Arthralgia dan arthritis, myalgia dan myositis, osteopenia dan osteoporosis


Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Anti-Nuclear
Antibodi (ANA)

Pemeiksaa Pemeriksaan Anti-Sm


Anti ds DNA Antibodi

Pemeriksaa
untuk Pemeriksaan
medeteksi untuk meguji
Pemeriksaan Pemeriksaaan Biopsy Kulit
Keberadaan tingkat total Urin Rutin
Sel LE Daah Lengkap
immune dari serum
complexes complement
dalam darah
Penatalaksanaan
Terapi Farmakologi

Anti-Radang
Non steroid Kortikosteroid
(AINS)

Anti-malaria Imunosupresif
Terapi Non-Farmakologi
1.Px yang membutuhkan kortikosteoid, diet
yang dipebolehkan adalah yang
mengandung cukup kalsium, rendah
lemak, dan rendah garam.
2.Dianjurkan berolahraga (tidak boleh terlalu
lelah)
3.Menghindari sinar matahari (bila terpaksa
menggunakan sunblock setiap 2 jam)
APA ITU PSORIASIS???
Definisi Psoriasis
Psoriasis adalah kondisi dermatosis kambuh-kronis yang
juga dapat mempengaruhi permukaan ekstensor
ekstremitas, batang, dan vulva. Kulit vulva mungkin satu-
satunya permukaan tubuh yang terkena, dan lesi primer
biasanya tampak dan muncul di eritematosa, dan
menyerupai infeksi candida. Kebanyakan lesi berbatas
tegas. Lapisan kulit keras (kerak) bersisik perak yang ada
pada bagian lain dari tubuh biasanya tidak tampak.
Perawatan yang dipakai termasuk kortikosteroid topical
(Meadow, Sir Roy. 2005).
Klasifikasi

Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis


Plak Klasik Kulit Eritrodemik Gutata Kuku Pustular
(Vulgaris Kepala Akut (Von
Zumbusch
Etiologi
Etiologi psoriasis secara pasti belum diketahui, namun teori
yang ada mengemukakan psoriasis merupakan penyakit
autoimun yang ditandai adanya proliferasi epidermal dan
pembuluh kapiler akibat pelepasan sitokin oleh limfosit.
Adanya mekanisme genetik, metabolik dan imunologis
yang dikombinasikan dengan faktor-faktor lingkungan
lainnya seperti stres, trauma, infeksi, hormonal, alkohol,
merokok, atau obat-obatan (Gudjonsson,2007)
Patofisiologi
Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap
usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada
psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum
korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian
atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel
yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian
permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel
epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan
diliputi keratin yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak).
Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara
lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal,
terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat
(GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada
penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi
plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas (Price & Wilson,
2006)
Manifestasi Klinis
Keadaan umum tidak dipengaruhi, kecuali pada
psoriasis yang menjadi eritroderma. Sebagian pasien
mengeluh gatal ringan. Tempat predileksi pada kulit
kepala, perbatasan daerah dahi dan rambut, ekstremitas
bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbo sakral (Arif Mansjoer,2000)
Manifestasi yg dapat timbul
1. Bercak Eritema dengan Skuama
2. Fenomena Tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner
3. Kelainan pada sendi
Penatalaksanaan
Terapi Topikal
Banyak obat-obatan bisa digunakan secara topical untuk
menimbulkan suaturemisi atau perbaikan. Sebagian besar
aman, tetapi membuat pasien menjadi bosan untuk
menggunakannya, karena obat-obatan ini harus terus
dipakai berbulan-bulan, bahkan tidak dapat ditentukan
sampai kapan (Graham,2005).
Terapi Sistemik
1.Psoralen + Ultraviolet A (PUVA)
2.Obat-Obatan Sitotoksik
3.Steroid Sistemik
4.Sklero sporin
Komplikasi
1. Penyebaran psoriasis hingga kuku jari tangan sehingga timbul
lekukan atau sumuran kecil-kecil dan perubahan warna kuku
menjadi kuning atau coklat (sekitar 60% pasien).
2. Penumpukan debris yang tebal dan menggumpal di bawah kuku
sehingga membuat kuku terlepas dari dasarnya (onikolisis)
3. Infeksi yang sekunder karena rasa gatal
4. Gejala atritis, gejala ini biasanya terjadi pada satu atau lebih sendi
jari tangan atau kaki, sendi-sendi besar atau kadang-kadang sendi
sarkoiliaka, yang kemudian dapa berlanjut menjadi spondilitis serta
kaku di pagi hari (sebagian pasien)
5. Masalah psikologik, psoriasis dapat menimbulkan keputusasaan
dan frustasi pada pasien; orang yang melihatnya dapat saja
mengamati, berkomentar, mengajukan pertanyaan yang
menjengkelkan atau bahkan menghindari pasien (Smeltzer, 2001).
PROGNOSIS
Penyakit psoriasis ini cenderung menjadi
kronis dan tak terduga, dan menjadi refrakter
terhadap pengobatan (Williams,2011)

Anda mungkin juga menyukai