Anda di halaman 1dari 12

TATA SURYA

TATA SURYA – Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan orbit
berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-planet tersebut senantiasa
bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari.

Pernahkah Anda melihat ke arah langit pada malam hari? Anda pasti melihat langit berwarna
hitam dengan bintang yang berkelap-kelip. Bintang merupakan sebuah benda langit yang
mengeluarkan cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya
yang sangat banyak.

Di tata surya juga terdapat bintang yang biasa kita sebut matahari. Agar lebih memahami apa
yang dimaksud dengan tata surya, berikut InformaZone.com berikan penjelasan lengkapnya.
Pada tulisan di bawah ini juga dijelaskan mengenai susunan dan anggota tata surya, matahari
sebagai pusat tata surya, dan planet di tata surya.

Pengertian Tata Surya


Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya
terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa,
yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti berasal dari tokoh pewayangan yang
memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-
bintang di langit membentuk gambar Bima yang dililit ular naga.

Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet
dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya
enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus
dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.

Susunan dan Anggota Tata Surya


Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak
mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang
bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada
juga benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah
satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.

Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan membuat sebuah
sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan planet yang lain tidak
mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah
penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.

1. Bintang di Tata Surya

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa
memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang
tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya
adalah matahari.

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan di


bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh
makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Sedangkan panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat
dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu
membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu.
Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari
sebagai pusatnya.

2. Planet-planet

Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan
cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Menurut International
Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi
matahari.

Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa
membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda
langit lainnya di dalam orbitnya).

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-
nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah diurutkan berdasarkan
jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh.

Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam sistem tata surya.
Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet karena lintasan
orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi
planet yang di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet
lagi.

Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari dengan planet
menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat tertentu berada pada jarak terdekat
(perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium).
Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan
berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang
dibuat oleh para ahli astronomi.

1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat dibagi
menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet yang terletak
di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet
yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi 2,
yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan ukuran yang
relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet
dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat
dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada
didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk
planet luar.

3. Satelit di Tata Surya

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan
bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan
itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit
alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa
bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia.

a. Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit yang bergerak
mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya memiliki satelit alami. Hanya
Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak mempunyai satelit alami. Berikut daftar
nama-nama satelit alami setiap planet di tata surya.

No. Planet Nama Satelit Total Satelit

1. Merkurius –
2. Venus –
3. Bumi Bulan 1
4. Mars Phobos dan Demos 2
5. Yupiter Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, 16
Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara,
Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum
ada namanya.
6. Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, 21
Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso,
Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan,
Hyperion, Lapetus, Phoebe.
7. Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, 15
Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet,
Portia, Rosalin, Belinda.
8. Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, 8
Larissa, Proteus.

b. Satelit Buatan

Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua gerakannya telah diatur
oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk mengamati objek-
objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang ibuat manusia adalah satelit
palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik Indonesia. Berikut penjelasan mengenai
beberapa jenis satelit buatan beserta fungsinya.

1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa. Sebagai contoh
adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa yang ada di Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi. Sebagai contoh
adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan posisi garis bujur,
garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan objek
penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan untuk meneliti
matahari.

4. Asteroid di Tata Surya

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan
yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi
secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya

Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata surya untuk
pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan asteroid yang diteliti diberi
nama ceres.

5. Komet (Bintang Berekor)

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari
sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat
seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor.
Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas
kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma
komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh
lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta km dan
tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor komet selalu
menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya
terdorong oleh radiasi matahari.

Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang lintasannya hanya
3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari. Periode kemunculan komet
sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76
tahun sekali. Terakhir kali kemunculannya adalah pada tahun 1986.

Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet Kohoutek. Komet ini
pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh seorang ahli astronomo dari Ceko
bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun
yang lalu dan kemunculan berikutnya sekitar 75.000 tahun lagi.

6. Meteor atau Meteorid

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika
Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat
oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah
meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan
memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik dan terbakar
sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah
manusia bisa melihatnya secara langsung.

Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum, meteor yang
memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada juga meteor yang berhasil
bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi sebelum habis
terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.

Matahari Sebagai Pusat Tata Surya


Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat berat (300.000 kali
massa bumi) dan jaraknya paling dekat dengan bumi. Matahari bukanlah bintang paling besar
jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang lainnya yang ada di galaksi bimasakti.

Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar dalam sistem tata surya
kita. Diameter matahari besarnya adalah 1.400.000 km yaitu sekitar 110 kali ukuran bumi.
Sedangkan jarak antara matahari dengan bumi adalah 149.000.000 km atau sering dibulatkan
menjadi 150 juta km
Planet-planet di tata surya selalu bergerak mengelilingi matahari dikarenakan terdapat gaya
gravitasi matahari. Besarnya gaya gravitasi matahari 28 kali lebih kuat dibanding gaya
gravitasi bumi, karena massa matahari jauh lebih besar dibanding massa bumi.

Panas dan cahaya yang dihasilkan oleh matahari sangat berguna bagi kehidupan di bumi.
Energi yang dipancarkan matahari berguna untuk menjaga agar suhu di permukaan bumi
tetap hangat, membantu proses sirkulasi air dan udara di bumi, dan lain sebagaianya.

Seperti bintang lainnya, matahari tersusun atas berbagai jenis gas dengan suhu yang sangat
panas. Suhu permukaan matahari berkisar antara 5000 ºC-6000 ºC sedangkan suhu intinya
bisa mencapai 15 juta ºC. Unsur gas yang membentuknya adalah hidrogen, helium, karbon,
nitrogen, dan unsur-unsur lainnya.

Nama Unsur Nama Bahan Massa dalam Matahari (%)

Hidrogen H 76,94

Helium He 21,80

Oksigen O 0,80

Karbon C 0,40

Neon Ne 2,00

Besi Fe 0,10

Nitrogen N 0,10

Silikon Si 0,10

Magnesium Mg 0,08

Sulfur S 0,05

Nikel Ni 0,01

Lapisan-lapisan Matahari

Matahari merupakan benda lanngit yang benetuknya seperti bola api raksasa yang suhunya
sangat panas sekali. Jika dilihat dari bumi, permukaan matahari terlihat halus dan rata.
Padahal faktanya tidaklah demikian. Pada permukaanya terjadi lompatan-lompatan lidah api
setiap waktu. Matahari tersusun atas beberapa bagian yang memiliki ciri-ciri yang berbeda-
beda.

1. Atmosfer Matahari

Atmosfer matahari merupakan lapisan terluar yang memiliki kerapatan gas paling kecil. Di
daerah yang dekat dengan permukaan matahari, temperaturnya lebih kecil daripada lapisan
terluar yang bisa mencapai suhu hingga jutaan derajat celcius. Kondisi ini terlihat aneh dan
sampai saat ini masih belum diketahui apa penyebabnya.

Atmosfer matahari tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan kromosfer dan korona.
1. Kromosfer merupakan lapisan yang dekat dengan permukaan matahari dan mempunyai
kerapatan yang rendah. Kromosfer bisa dilihat saat terjadi gerhana matahari, yaitu cincin
atau mantel merah yang menutupi bola matahari. Berdasarkan warna ini, para ilmuwan
memperkirakan suhunya mencapai 4.500 ºC.
2. Korona merupakan lapisan terluar pada matahari, yang berarti mahkota. Sebagai lapisan
terluar matahari, suhu korona diperkirakan mencapai 1.000.000 ºC. Tebal laipsan korona
adalah 2.000 km. Bagian ini bisa dilihat sebagai lapisan yang mengelilingi matahari dan
bentuknya seperti mahkota. Dimana akan lebih jelas terlihat saat gerhana matahari.

2. Fotosfer Matahari

Fotosfer atau permukaan matahari tersusun atas gas dengan suhu dan kerapatan yang sangat
tinggi. Lapisan ini adalah lapisan yang tidak tembus pandang karena partikel-partikel gas
penyusunnya sangat tebal dan padat. Fotosfer berguna sebagai selimut agar matahari tidak
terlalu banyak mengeluarkan energi. Suhu di Fotosfer berkisar antara 5.000-6.000 ºC.

3. Inti Matahari

Inti matahari ukurannya 1/64 kali dari volume total matahari. Bagian ini tersusun dari
partikel-partikel gas yang sangat padat dengan densitas sekitar 150 kali lebih padat daripada
densitas air. Akibatnya, suhu dan tekanannya menjadi sangat tinggi sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi fusi hidrogen.

Adapun suhunya bisa mencapai 15.000.000 ºC. Pada bagian ini, reaksi fusi terjadi pada suhu
yang sangat tinggi sehingga disebut reaksi fusi termonuklir. Reaksi fusi adalah pengabungan
dua inti atom menjadi inti atom yang lain. Pada matahari reaksi fusi menyebabkan inti atom
hidrogen berubah menjadi inti atom helium.

Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang diradiasikan oleh matahari.


Terdapat berbagai macam spektrum cahaya atau panjang gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh matahari. Tersusun atas spektrum sinar gamma, sinar-X, sinar ultraviolet,
sinar tampak, sinar infrared, gelombang TV, dan gelombang radio.

Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan di Bumi

Energi matahari dialirkan dalam bentuk cahaya. Cahaya matahari yang masuk ke dalam
atmosfer bumi sebagian dipantulkan kembali ke ruang angkasa dan sebagian yang lain
ditransmisikan. Jadi hanya sebagian energi saja yang sampai ke permukaan bumi.

Fungsi utama dari cahaya matahari adalah untuk menjaga agar suhu di bumi tetap hangat.
Sehingga dapat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat tinggal di dalamnya. Besarnya
energi panas matahri yang dipancarkan ke bumi selalu sama dan tidak berubah-rubah. Karena
jika panasnya berkurang sedikit saja, maka bumi akan membeku demikianpun sebaliknya.

Berikut beberapa manfaat matahari bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.

1. Panas matahari manjadikan udara dan air bisa melakukan perpuataran aliran atau sirkulasi.
Panas dari matahari akan menyebabkan ari laut menguap dan berubah menjadi awan.
Karean perbedaan suhu akibat panas matahari menyebabkan angin bertiup dan mendorong
awan ke daratan. Awan tersebut kemudian menurunkan air hujan.
2. Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari bermanfaat untuk membunuh kuman,
terutama kuman penyebab penyakit kulit. Sehingga membuat kulit hewan dan manusia
selalu sehat.
3. Melalui cahaya matahari dapat diketahui waktu-waktu seperti pagi, siang, sore, dan malam.
Caranya adalah dengan memperjatikan bayangan tongkat yang terkena sinar matahari.
4. Sinar ultraviolet juga berguna sebagai provitamin D yang bermanfaat unutk membantu
pertumbuhan tulang pada manusia dan hewan.
5. Sinar ultraviolet juga membantu tumbuhan dalm proses fotosintesis. Proses fotosintesis
merupakan cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri.

Masih banyak lagi manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia. Contoh di atas hanyalah
bagian kecil dari banyaknya manfaat yang diberikan matahari bagi keberlangsungan hidup
semua makhluk hidup.

Planet-planet di Tata Surya


Planet dan benda langit lainnya dapat tetap berada di orbit karena adanya gaya gravitasi
matahari. Kekuatan gaya gravitasi matahari lebih besar dibandingkan gaya gravitasi yang
dimiliki setiap planet. Hal inilah yang membuat planet selalu bergerak mengelilingi matahari.

Coba lihat gambar planet-planet di atas, Anda dapat melihat bahwa semua planet
mengelilingi matahari dengan jalur berbentuk elips. Lintasan planet yang mengelilingi
matahari disebut orbit. Gerakan planet-planet mengelilingi matahari disebut revolusi planet.
Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu revolusi disebut periode
revolusi.

Selain melakukan revolusi, semua planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi
merupaka gerakan planet yang berputar pada sumbu porosnya. Waktu yang dibutuhkan
sebuah planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut periode rotasi

No. Planet Periode Revolusi Periode Rotasi

1. Merkurius 88 hari 59 hari

2. Venus 225 hari 243 hari

3. Bumi 365 hari 24 jam

4. Mars 687 hari 24,6 jam

5. Yupiter 11,86 tahun 10 jam

6. Saturnus 29,5 tahun 10,7 jam

7. Uranus 84 tahun 17 jam

8. Neptunus 165 tahun 16 jam


1. Planet Merkurius

Planet yang posisinya paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Atmosfer planet
Merkurius sangat tipis sehingga pada siang hari suhu di permukaannya bisa mencapai 430 ºC.
Permukaan planet Merkurius tidaklah rata tetapi berlubang-lubang.

Ukuran planet Merkurius jauh lebih kecil dari pada ukuran bumi dan planet ini menjadi
planet terkecil di tata surya. Planet ini bisa Anda lihat di langit pada saat matahari akan terbit
dan akan terbenam. Planet merkurius merupakan planet yang tidak mempunyai satelit

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter (ºC)
Planet
(juta km) (km)
Dari Sampai

Merkurius 58 4.900 -170 430

2. Planet Venus

Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari matahari adalah Venus.
Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet bumi sehingga sering disebut sebagai
kembaran bumi. Planet dengan atmosfer tertebal ini memiliki tekanan atmosfer yang 100 kali
lebih kuat daripada atmosfer bumi.

Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira selama 4 jam sebelum
matahari terbit. Sehingga planet Venus juga dijuluki sebagai bintang fajar. Venus biasanya
juga dikenal sebagai bintang senja karena terlihat bersinar terang di Barat saat matahari akan
terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang karena tidak mampu menghasilkan cahaya
sendiri.

Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas nitrogen (3,5%), uap air
dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa menahan sinar matahari sehingga Venus terlihat
paling terang terlihat dari Bumi. Selain itu, atmosfer tebal Venus juga membuat suhu
permukaannya menjadi sangat panas, yaitu 477 ºC.

Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus terbit dari arah barat dan
tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus ini berkebalikan dengan arah rotasi pada planet-
planet lain yang berputar berlawanan arah jarum jam. Gravitasi planet Venus sama dengan
gravitasi palnet bumi dan planet ini juga tidak mempunyai satelit.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter (ºC)
Planet
(juta km) (km)
Dari Sampai

Venus 108 12.100 450 480


3. Planet Bumi

Bumi adalah planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Bumi adalah satu-satunya
planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki atmosfer yang terdiri dari
nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer melindungi kita dari sinar
ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan

Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi yang berasal dari benda-benda langit yang
berada dekat dengan bumi. Selain itu, atmosfer juga menjaga suhu Bumi agar tetap sesuai
dengan kebutuhan makhluk hidup.

Bila dilihat dari langit, bumi terlihat biru dengan lapisan atmosfer putih melingkar. Bumi
memiliki satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi bumi dan secara bersamaan juga memutari
matahari bersama dengan bumi.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter (ºC)
Planet
(juta km) (km)
Dari Sampai

Bumi 150 12.750 -90 50

4. Planet Mars

Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut sebagai planet merah
karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet ini ada akibat banyaknya debu angin
yang bertebangan di permukaannya. Di permukaan Mars ada kawah dan gunung yang sangat
tinggi dan besar.

Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu dan batuan padat yang
berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet Mars tersusun atas karbon dioksida dan
gas nitrogen. Di planet ini tidak ada air dan planet ini memiliki 2 satelit alami yang bernama
Phobos dan Deimos.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter (ºC)
Planet
(juta km) (km)
Dari Sampai

Mars 228 6.800 -120 -130

5. Planet Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya. Yupiter memiliki ukuran 11 kali
lebih besar daripada ukuran bumi sehinga sering disebut planet raksasa. Planet Yupiter
berputar pada porosnyadengan gerakan yang lebih cepat dibandingkan dengan rotasi pada
planet-planet lain. Kecepatan rotasi ini membuat Yupiter menjadi lebih lebar ukurannya pada
bagian ekuator.
Sebagian besar atmosfer Yupiter terdiri dari gas hidrogen dan sisanya adalah gas helium.
Lapisan atmosfer di planet ini sangat tebal sehingga membuat Yupiter terlihat seperti bola gas
raksasa. Planet Jupiter memiliki 16 satelit antara lain adalah satelit Ganymede, Callisto,
Europa, dan Io (4 satelit terbesar Yupiter).

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Yupiter 778 142.700 -150

6. Planet Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua di tata surya setelah Yupiter. Ukuran Saturnus adalah 9
kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan atmosfer yang sangat tebal, terdiri dari gas
hidrogen dan gas helium dan sejumlah kecil gas metana dan amonia.

Saturnus adalah planet yang sangat indah karena mempunyai tiga cincin di bagian
atmosfernya. Cincin ini diperkirakan tersusun dari partikel-pertikel debu halus, kerikil kecil,
dan es yang sangat besar. Planet ini tampak kekuningan. Saturnus memiliki 31 satelit dan
salah satunya adalah Titan. Titan adalah satu-satunya satelit di tata surya yang memiliki
lapisan atmosfer.

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Saturnus 1.425 120.000 -190

7. Planet Uranus

Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir William Herschel pada
tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang menyebabkan permukaannya susah
untuk diamati dari bumi. Planet dengan cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau kebiruan.
Atmosfer di planet ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.

Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke barat seperti Venus.
Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam, melainkan dari atas ke bawah. Uranus berputar
dengan cepat pada porosnya. Akibatnya, daerah ekuator Uranus ukurannya lebih besar
daripada bagian lainnya.

Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di atmosfer Uranus. Uranus
juga termasuk planet yang mempunyai cincin. Namun cincin Uranus tidak dapat dilihat dari
bumi, meskipun dengan bantuan teleskop. Planet ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima
satelit besar yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan
Planet
(juta km) (km) (ºC)

Uranus 2.867 50.800 -180

8. Planet Neptunus

Neptunus pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama Blueish J. G. pada
tahun 1846. Planet yang berada pada urutan ke-8 di tata surya ini juga memiliki cincin yang
terbuat dari debu. Bahkan, Neptunus juga memiliki bintik hitam seperti halnya matahari.
Pada bagian bintik hitam tersebut diyakini terjadi badai besar.

Sama seperti planet Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet ini berbentuk bola gas raksasa
dengan lapisan atmosfer tebal. Atmosfernya terdiri atas gas hidrogen dan gas helium.
Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit alami. Triton merupakan satelit terbesar yang
dimiliki planet Neptunus.

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Neptunus 4.486 48.600 -220

Anda mungkin juga menyukai