Anda di halaman 1dari 23

TATA SURYA – Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar

mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8


planet dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-
planet tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh
dari gaya gravitasi matahari.

Pernahkah Anda melihat ke arah langit pada malam hari? Anda pasti melihat langit
berwarna hitam dengan bintang yang berkelap-kelip. Bintang merupakan sebuah benda
langit yang mengeluarkan cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya
dengan jumlahnya yang sangat banyak.

Di tata surya juga terdapat bintang yang biasa kita sebut matahari. Agar lebih
memahami apa yang dimaksud dengan tata surya, berikut InformaZone.com berikan
penjelasan lengkapnya. Pada tulisan di bawah ini juga dijelaskan mengenai susunan
dan anggota tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, dan planet di tata surya.

Pengertian Tata Surya

tata surya
Tata Surya (pixelstalk.com)
Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat
luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi
yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti
berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu
dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk
gambar Bima yang dililit ular naga.

Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet
luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar
terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit
alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit
alami.
Susunan dan Anggota Tata Surya

tata surya
Tata Surya (pixabay.com)
Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil
yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga
planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja
yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang
melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid,
meteor, dan komet.
Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan
membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu
dengan planet yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna
yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai
benda langit yang menjadi anggota tata surya.

1. Bintang di Tata Surya


bintang di tata surya
Bintang (pixabay.com)
Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa
karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat
banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang
yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan


kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna
untuk menghangatkan permukaan bumi.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang
terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit
lainnya beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi
pada garis edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya

.2. Planet-planet
Planet
Matahari dan Planet-planet (pixabay.com)
Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak
memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari.
Menurut International Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang
mempunyai orbit mengelilingi matahari.

Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup
sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih
(tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya).

Merkurius, Venus, Bumi, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah


nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah
diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat
hingga yang paling jauh.

Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam sistem
tata surya. Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah
planet karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Dimana hal
ini bertentangan dengan definisi planet yang di sampaikan oleh IAU. Sehingga
disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet lagi.

Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari
dengan planet menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat tertentu berada
pada jarak terdekat (perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak
terjauh (aphelium).
3. Satelit di Tata Surya
Bulan
Bulan sebagai Satelit Bumi (unsplash.com)
Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit
akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya.
Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet
yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya


yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang
diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan
tangan manusia.

a. Satelit Alami
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit yang
bergerak mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya memiliki
satelit alami. Hanya Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak mempunyai
satelit alami. Berikut daftar nama-nama satelit alami setiap planet di tata surya.
b. Satelit Buatan
Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua
gerakannya telah diatur oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya
sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk
mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang
ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik
Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta
fungsinya.

1.Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa.


Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa
yang ada di Indonesia.
2.Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3.Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan
permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik
Amerika.
4.Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan
posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi
secara akurat.
5.Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan
objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan
untuk meneliti matahari.
4. Asteroid di Tata Surya

asteroid sebagai anggota tata surya


Asteroid (eskipaper.com)
Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar
pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses
terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya
planet yang sesuai dengan susunannya.
Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata
surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan
asteroid yang diteliti diberi nama ceres.

5. Komet (Bintang Berekor)

Komet halley di tata surya


Komet Halley (reference.com)
Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri
dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya
sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk
memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya
sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet
terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar
10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai
100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta
km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor
komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari.
Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.
Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang
lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari.
Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal
adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali
kemunculannya adalah pada tahun 1986.

Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet Kohoutek.
Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh seorang ahli
astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet ini
sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu dan kemunculan berikutnya
sekitar 75.000 tahun lagi.
6. Meteor atau Meteorid

meteor
Meteor (youtube.com)
Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak
teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah
meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat
seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata
surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi
dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik
dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan
memancarkan cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara
langsung.
Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum,
meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada
juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan
mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar.Benda inilah dikenal dengan
nama meteorid.
Matahari Sebagai Pusat Tata
Surya

matahari dalam sistem tata surya


Matahari (pixabay.com)
Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat berat
(300.000 kali massa bumi) dan jaraknya paling dekat dengan bumi. Matahari
bukanlah bintang paling besar jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang
lainnya yang ada di galaksi bimasakti.

Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar dalam sistem
tata surya kita. Diameter matahari besarnya adalah 1.400.000 km yaitu sekitar
110 kali ukuran bumi. Sedangkan jarak antara matahari dengan bumi adalah
149.000.000 km atau sering dibulatkan menjadi 150 juta km.

Planet-planet di tata surya selalu bergerak mengelilingi matahari dikarenakan


terdapat gaya gravitasi matahari. Besarnya gaya gravitasi matahari 28 kali lebih
kuat dibanding gaya gravitasi bumi, karena massa matahari jauh lebih besar
dibanding massa bumi.

Panas dan cahaya yang dihasilkan oleh matahari sangat berguna bagi
kehidupan di bumi. Energi yang dipancarkan matahari berguna untuk menjaga
agar suhu di permukaan bumi tetap hangat, membantu proses sirkulasi air dan
udara di bumi, dan lain sebagaianya.

Seperti bintang lainnya, matahari tersusun atas berbagai jenis gas dengan suhu
yang sangat panas. Suhu permukaan matahari berkisar antara 5000 ºC-6000 ºC
sedangkan suhu intinya bisa mencapai 15 juta ºC. Unsur gas yang
membentuknya adalah hidrogen, helium, karbon, nitrogen, dan unsur-unsur
lainnya.

Planet-planet di Tata Surya

Planet-planet dalam Tata Surya


Planet-planet dalam Tata Surya (cbsnews.com)
Planet dan benda langit lainnya dapat tetap berada di orbit karena adanya gaya
gravitasi matahari. Kekuatan gaya gravitasi matahari lebih besar dibandingkan
gaya gravitasi yang dimiliki setiap planet. Hal inilah yang membuat planet selalu
bergerak mengelilingi matahari.

Coba lihat gambar planet-planet di atas, Anda dapat melihat bahwa semua
planet mengelilingi matahari dengan jalur berbentuk elips. Lintasan planet yang
mengelilingi matahari disebut orbit. Gerakan planet-planet mengelilingi matahari
disebut revolusi planet. Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan
satu revolusi disebut periode revolusi.

Selain melakukan revolusi, semua planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak
rotasi merupaka gerakan planet yang berputar pada sumbu porosnya. Waktu
yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut periode
rotasi.

1. Planet Merkurius

planet merkurius
Planet Merkurius (pixabay.com)
Planet yang posisinya paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Atmosfer
planet Merkurius sangat tipis sehingga pada siang hari suhu di permukaannya
bisa mencapai 430 ºC. Permukaan planet Merkurius tidaklah rata tetapi
berlubang-lubang.

Ukuran planet Merkurius jauh lebih kecil dari pada ukuran bumi dan planet ini
menjadi planet terkecil di tata surya. Planet ini bisa Anda lihat di langit pada saat
matahari akan terbit dan akan terbenam. Planet merkurius merupakan planet
yang tidak mempunyai satelit.

2. Planet Venus

planet venus dalam tata surya


Planet Venus (pixabay.com)
Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari matahari
adalah Venus. Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet bumi sehingga
sering disebut sebagai kembaran bumi. Planet dengan atmosfer tertebal ini
memiliki tekanan atmosfer yang 100 kali lebih kuat daripada atmosfer bumi.

Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira selama 4 jam
sebelum matahari terbit. Sehingga planet Venus juga dijuluki sebagai bintang
fajar. Venus biasanya juga dikenal sebagai bintang senja karena terlihat bersinar
terang di Barat saat matahari akan terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang
karena tidak mampu menghasilkan cahaya sendiri.

Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas nitrogen
(3,5%), uap air dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa menahan sinar
matahari sehingga Venus terlihat paling terang terlihat dari Bumi. Selain itu,
atmosfer tebal Venus juga membuat suhu permukaannya menjadi sangat panas,
yaitu 477 ºC.

Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus terbit dari
arah barat dan tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus ini berkebalikan
dengan arah rotasi pada planet-planet lain yang berputar berlawanan arah jarum
jam. Gravitasi planet Venus sama dengan gravitasi palnet bumi dan planet ini
juga tidak mempunyai ssateli.

3. Planet Bumi
Bumi (pixabay.com)
Bumi adalah planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Bumi adalah
satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki
atmosfer yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air.
Atmosfer melindungi kita dari sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan

Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi yang berasal dari benda-benda langit
yang berada dekat dengan bumi. Selain itu, atmosfer juga menjaga suhu Bumi
agar tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup.

Bila dilihat dari langit, bumi terlihat biru dengan lapisan atmosfer putih melingkar.
Bumi memiliki satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi bumi dan secara
bersamaan juga memutari matahari bersama dengan bumi.

4. Planet Mars
Planet Mars (pixabay.com)
Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut sebagai
planet merah karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet ini ada akibat
banyaknya debu angin yang bertebangan di permukaannya. Di permukaan Mars
ada kawah dan gunung yang sangat tinggi dan besar.

Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu dan
batuan padat yang berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet Mars
tersusun atas karbon dioksida dan gas nitrogen. Di planet ini tidak ada air dan
planet ini memiliki 2 satelit alami yang bernama Phobos dan Deimos.

5. Planet Yupiter
Planet Yupiter (omahberita.com)
Yupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya. Yupiter memiliki
ukuran 11 kali lebih besar daripada ukuran bumi sehinga sering disebut planet
raksasa. Planet Yupiter berputar pada porosnyadengan gerakan yang lebih
cepat dibandingkan dengan rotasi pada planet-planet lain. Kecepatan rotasi ini
membuat Yupiter menjadi lebih lebar ukurannya pada bagian ekuator.

Sebagian besar atmosfer Yupiter terdiri dari gas hidrogen dan sisanya adalah
gas helium. Lapisan atmosfer di planet ini sangat tebal sehingga membuat
Yupiter terlihat seperti bola gas raksasa. Planet Jupiter memiliki 16 satelit antara
lain adalah satelit Ganymede, Callisto, Europa, dan Io (4 satelit terbesar Yupiter).

6. Planet Saturnus
Planet Saturnus (pixabay.com)
Saturnus adalah planet terbesar kedua di tata surya setelah Yupiter. Ukuran
Saturnus adalah 9 kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan atmosfer yang
sangat tebal, terdiri dari gas hidrogen dan gas helium dan sejumlah kecil gas
metana dan amonia.

Saturnus adalah planet yang sangat indah karena mempunyai tiga cincin di
bagian atmosfernya. Cincin ini diperkirakan tersusun dari partikel-pertikel debu
halus, kerikil kecil, dan es yang sangat besar. Planet ini tampak kekuningan.
Saturnus memiliki 31 satelit dan salah satunya adalah Titan. Titan adalah satu-
satunya satelit di tata surya yang memiliki lapisan atmosfer.

7. Planet Uranus
Planer Uranus (photojournal.jpl.nasa.gov)
Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir William
Herschel pada tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang
menyebabkan permukaannya susah untuk diamati dari bumi. Planet dengan
cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau kebiruan. Atmosfer di planet ini terdiri dari
hidrogen, helium, dan metana.

Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke barat seperti
Venus. Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam, melainkan dari atas ke
bawah. Uranus berputar dengan cepat pada porosnya. Akibatnya, daerah
ekuator Uranus ukurannya lebih besar daripada bagian lainnya.

Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di atmosfer


Uranus. Uranus juga termasuk planet yang mempunyai cincin. Namun cincin
Uranus tidak dapat dilihat dari bumi, meskipun dengan bantuan teleskop. Planet
ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima satelit besar yang bernama Miranda,
Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

8. Planet Neptunus
Planet Neptunus (pixabay.com)
Neptunus pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama
Blueish J. G. pada tahun 1846. Planet yang berada pada urutan ke-8 di tata
surya ini juga memiliki cincin yang terbuat dari debu. Bahkan, Neptunus juga
memiliki bintik hitam seperti halnya matahari. Pada bagian bintik hitam tersebut
diyakini terjadi badai besar.

Sama seperti planet Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet ini berbentuk bola gas
raksasa dengan lapisan atmosfer tebal. Atmosfernya terdiri atas gas hidrogen
dan gas helium. Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit alami. Triton
merupakan satelit terbesar yang dimiliki planet Neptunus.

5 Teori pembentukan tata surya


1. Teori Kabut Kant-Laplace
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 (seorang filsuf
Jerman) dan Pierre de Laplace pada tahun 1796. Teori Kabut Kant-Laplace
adalah teori menjelaskan bahwa jagat raya terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut (nebula).

Gaya tarik menarik antara gas-gas yang bermassa besar menarik gas
dengan masa kecil di sekelilingnya membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat seperti dikutip dari Geografi
SMA/MA Kelas X.

Dalam proses ini perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Nebula yang berotasi kemudian menyusut dan membentuk cakram dan
matahari terbentuk di tengah-tengah cakram.

Dikutip dari Buku Pendamping Olimpiade Sains Nasional IPA Tingkat


Sekolah Dasar, cakram berputar tersebut semakin cepat sehingga
membentuk bagian-bagian tepi lepas membentuk planet-planet dan
mengorbit inti (matahari).

2. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh Ray Moulton, seorang ahli astronomi
Amerika Serikat bersama dengan rekannya Thomas C. Chamberlain,
seorang ahli geologi,

Mereka berpendapat hipotesis ini bertitik tolak belakang dari pemikiran


yang sama dengan teori nebula. Perbedaannya terletak pada asumsi
bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan melintasnya bintang lain yang kebetulan ketika sedang lewat
jarak antara Matahari dengan bintang lain jaraknya pendek.
Kabut gas dari sebagian bintang lain terpengaruh oleh gravitasi matahari
dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
planetesimal.

Karena daya tarik-menarik antar benda itu sendiri. benda-benda kecil


tersebut akan bergumpal menjadi besar dan panas. Hal ini disebabkan
oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya.

Teori ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit di Jupiter


maupun pada Saturnus mempunyai orbit yang berlawanan seperti dikutip
dari buku Ilmu Alamiah Dasar oleh Drs. Abdullah Aly.

3. Teori Pasang Surut (Tidal)


Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey pada 1918,
mengutip dari buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh
Dra. Sri Wijayanti, M. Pd.

Mereka berpendapat terbentuknya planet-planet dan anggota lainnya


berawal dari bintang besar yang mendekati Matahari dengan jarak pendek
bahkan nyaris bersinggungan.

Oleh karena begitu dekatnya jarak matahari dengan bintang besar


menyebabkan tertariknya lidah Matahari atau filamen gas Matahari
menjulur panjang dan merentang ke arah bintang besar yang berbentuk
cerutu.

Filamen inilah yang membentuk sebuah planet, mulai dari planet yang
terdekat dengan matahari sampai dengan planet yang terjauh dari
matahari. Bintang besar yang mendekati matahari bergerak menjauh
sehingga keberadaan bintang besar sudah tidak berpengaruh terhadap
planet-planet yang terbentuk.

4. Teori Bintang Kembar


Teori bintang kembar dikemukakan oleh ahli astronomi dari Inggris, Fred
Hoyle Lyttleton, pada tahun 1956 seperti dikutip dari buku Geografi: Jelajah
Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono.

Lyttleton berpendapat tata surya berasal dari gabungan bintang kembar.


Pada mulanya Matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan
lainnya saling mengelilingi.

Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang
kembar yang kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil
yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet dan benda-
benda lain yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.

5. Teori Ledakan Dahsyat (The Big Bang)


Teori pembentukan tata surya ini pertama kali dikemukakan oleh kosmolog
Abbe Lemaitre, pada tahun 1920-an seperti dikutip dari buku Geografi:
Menyingkap Fenomena Geosfer oleh Ahmad Yani.

Teori Big Bang berpendapat alam semesta ini awal mulanya dari gumpalan
superatom raksasa yang isinya tidak bisa dibayangkan tetapi kira-kira
seperti bola api raksasa yang suhunya 10 milyar sampai 1 triliun derajat
celcius.

Gumpalan dari super atom raksasa ini meledak sekitar 15 milyar tahun
yang lalu. Hasil dentuman dahsyat tersebut menyebar menjadi awan dan
hidrogen. Setelah berumur ratusan tahun, debu dan hidrogen tersebut
membentuk bintang-bintang dengan ukuran yang berbeda-beda.

Seiring dengan terbentuknya bintang-bintang, diantara bintang-bintang


tersebut berpusat membentuk kelompoknya masing-masing yang
kemudian disebut dengan galaksi.
PERTANYAAN :

Anda mungkin juga menyukai