MODUL I
JARINGAN KOMPUTER
1
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 1. LAN
b. Metropolitan Area Network
Menurut Nana Suarna, ST didalam bukunya MAN yaitu jaringan di antara LAN dan
WAN yang mempunyai jangkuan lebih luas geografis antara 10 kilometer sampai
dengan 50 kilometer. MAN digunakan untuk membangun jaringan di kantor-kantor
dalam wilayah satu kota, gedung, pabrik, kampus dan kantor pusat dalam area
jangkauannya.
Gambar 2
c. Wide Area Network (WAN)
Menurut Oscar Rachman,Gin Gin Yugianto dan Winarno Sugeng dalam buku
mereka ditulis bahwa WAN adalah jaringan komunikasi data yang mencakup area
geografis yang relatif luas dapat mencapai negara dan benua. Cakupan dari pada WAN
tentu akan lebih luas jika dibandingkan MAN dan LAN.
Gambar 3 WAN
d. Internet
2
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 4 Internet
3
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL II
GNS 3
2.1 GNS3
Software GNS3 digunakan ratusan ribu serjana teknik jaringan di seluruh dunia
untuk media simulasi beberapa sistem operasi jaringan. adapun yang dapat digunakan
pada software ini adalah mulai dari perencanaan pembangunan jaringan, konfigurasi
hingga dengan menguji koneksi antar satu jaringan dengan beberapa jaringan.
Gambar 5
Gambar 6
4
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 7
Gambar 8
5
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 9
Gambar 10
6
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 11
8. Tampilan proses instalasi sedang berlangsung, jika ada pesan seperti gambar
tampilan berikut maka klik tombol OK untuk memulai software tambahan yaitu
WinPcap 4.1.3
Gambar 12
7
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 13
Gambar 14
11. Jika muncul sebagai tampilan di bawah ini, klik tombol Ignore
8
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 15
Gambar 16
13. Klik tombol next untuk melanjutkan software tambahan yaitu Wireshark 1.10.2 (32-
bit)
9
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 17
Gambar 18
10
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 19
Gambar 20
17. Berikan tanda centang untuk membuat shortcuts Desktop icon. Klik tombol Next
untuk melanjutkan.
11
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 21
Gambar 22
12
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 23
Gambar 24
13
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 25
14
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
21. Tampilan dibawah ini adalah proses instalasi GNS3 0.8.6 dilanjutkan
Gambar 26
Gambar 27
15
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 28
24. Klik tombol Yes untuk menutup proses GNS3 0.8.6 Setup
16
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 29
25. Tekan tombol Start dan ketik GNS3 seperti tampilan gambar berikut. Kemudian
GNS3 siap digunakan.
Gambar 30
Gambar 31
17
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 32
18
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL III
MENGHUBUNGKAN MIKROTIK DENGAN GNS3
Gambar 33
Gambar 34
3. Buka Cmd dan klik kanan pilih run as administrator seperti gambar di bawah ini.
19
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 35
4. Kemudian ketikkan perintah yang text yang berwarna pada gambar berikut
Gambar 36
5. Menunggu proses instalasi fasilitas mikrotik yang dimuat dari file mikrotik5.26.iso
20
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 37
6. Proses instalasi selesai tekan Tombol Enter untuk mengakhiri proses reboot
Gambar 38
7. Kemudian kembali ke form cmd ketikkan text yang berwarna. Jika form login
mikrotik tampil maka proses instalasi mikrotik berhasil
21
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 39
Gambar 40
22
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
2. Setelah muncul menu preference klik dan isi sesuai dengan gambar berikut.
Gambar 41
Gambar 42
23
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
4. Setelah muncul Symbol Manager pilih symbol router kemudian klik tombol panah
arah kanan, isi namanya dengan MikrotikOS dan type Qemu guest. Klik tombol
Apply dan Klik tombol OK.
Gambar 43
5. Untuk melihat hasilnya klik menu tools jaringan di sebelah kiri workspace
24
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 44
MODUL IV
MENGGUNAKAN GNS3
25
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 45
Gambar 46
26
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 47
Gambar 48
27
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 49
6. Kemudian isi login dengan admin lalu tekan enter password dikosongkan.
Gambar 50
Gambar 51
Gambar 52
28
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 53
Gambar 54
29
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 55
Gambar 56
30
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
4. Desain Jaringan
Gambar 57
Gambar 58
31
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 59
Gambar 60
Kemudian klik tools dan pilih VPCS pada menu GNS3 dan ikuti perintah di bawah ini
Gambar 61
32
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Sambungan
Gambar 62
Tes Koneksi dari Host 1 ke Gateway Jarlok1(IP Address : 192.168.10.1) , Jarlok2 (IP
Address : 192.168.12.1)dan Jarlok3 (IP Address : 192.168.12.1)
Gambar 63
Tes Koneksi dari Host 1 ke Host2 (IP Address : 192.168.10.3), dari Host 1 ke Host3 (IP
Address : 192.168.11.2), dari Host 1 ke Host4 (IP Address : 192.168.11.3), dari Host 1
ke Host5 (IP Address : 192.168.12.2), dan kemudian dari Host 1 ke Host6 (IP Address :
192.168.12.3)
33
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 64
34
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL V
ROUTING STATIC IN GNS3
Gambar 65
ip dhcp-server setup
35
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
ip dhcp-server setup
Gambar 66
36
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 67
Gambar 68
37
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 69
NB: PC1 dan VPCS[1] adalah penamaan yang sama dalam modul ini
Cara berpindah dari VPCS[3], VPCS[3], VPCS[3] dan seterusnya sebagai berikut:
Gambar 70
Konfigurasi MikrotikOS
Gambar 71
38
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 72
Gambar 73
Gambar 74
Gambar 74
39
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 75
Gambar 76
Gambar 77
Kemudian kembali ke VPCS dan hapus alamat IP yang sudah diisi manual dengan
perintah clear ip
Gambar 78
40
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Selanjutnya ketikkan ip dhcp untuk mendapatkan hasil konfigurasi otomatis dari router
MikrotikOS
Gambar 79
Gambar 80
Konfigurasi MikrotikOS_2
Gambar 81
Gambar 82
41
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 83
Gambar 84
Gambar 85
Gambar 86
42
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 87
Gambar 88
Gambar 89
Kemudian kembali ke VPCS dan hapus alamat IP yang sudah diisi manual dengan
perintah clear ip
Gambar 90
Selanjutnya ketikkan ip dhcp untuk memperoleh hasil konfigurasi otomatis dari router
MikrotikOS_2
43
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 91
Gambar 92
Gambar 93
Gambar 94
44
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 95
Gambar 96
Gambar 97
Gambar 98
45
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 99
Gambar 100
Kemudian kembali ke menu vpcs dan hapus konfigurasi manual dengan perintah clear
ip
Gambar 101
Gambar 102
46
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 103
Gambar 104
Gambar 105
Gambar 106
Gambar 107
47
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 108
Gambar 109
48
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL VI
ROUTER AS GATEWAY LOCAL AND PUBLIC NETWORK
Gambar 110
Gambar 111
Gambar 112
49
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 113
Gambar 114
Gambar 115
Gambar 116
50
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 117
Gambar 118
Gambar 119
Gambar 120
Gambar 121
51
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL VII
MIKROTIK & ROUTERBOARD
1. Pengertian Mikrotik
Apa itu Mikrotik? Pengertian Mikrotik & Penjelasannya - Mikrotik adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor
pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk
mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.
Gambar 122
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia
adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau
Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet
(PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan
teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada
banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga
sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software
untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware
unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya.
Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.
Gambar 123
52
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup
berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan
oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak
tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan
sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti
merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang
kompleks sekalipun.
2. Pengertian Routerboard
Gambar 124
RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti
sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom,
dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai
router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga
berfungsi sebagai hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi
access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433,
RB600. dan sebagian besar ISP wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan
fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa
menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi
pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal
routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena
hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas
tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.
53
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal
dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan
penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat
sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin
menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut.
Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah
aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point (WiFi),
backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak
lainnya.
54
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Level 5
mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna
hotspot yang lebih banyak.
Level 6
mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun (sumber :
www.mikrotik.com)
55
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL VIII
ROUTER CONFIGURATION
Gambar 125
2. Setelah tombol connect diklik maka akan menampilkan menu mikrotik seperti
gambar berikut
Gambar 126
56
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
3. Konfigurasi Selanjutnya
Gambar 127
4. Konfigurasi selanjutnya
Gambar 128
5. Konfigurasi selanjutnya
Gambar 129
6. Konfigurasi selanjtunya
Gambar 130
57
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 131
Gambar 132
Gambar 133
58
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 134
Gambar 135
59
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 136
Gambar 137
Gambar 138
60
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 139
Gambar 140
Gambar 141
Connction test to gateway modem router and domain name ex ping google.com
61
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 142
Open Microsoft Edge (ME), Internet Explore(IE), Google Chrome (GC), Mozilla
Firefox (Moz) and type at address bar www.google.com
Gambar 143
Gambar 144
62
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 145
Gambar 146
Klik OK, OK, close and Details to show ip configuration or with cmd
63
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 147
Gambar 148
64
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL IX
BANDWIDTH
1. Pengertian Bandwidth
Bandwidth dalam bahasa Indonesia disebut lebar pita (tapi saya hanya akan
menggunakan istilah bandwidth karena lebih umum). Secara general, bandwidth adalah
besarnya saluran transmisi tempat lewatnya informasi atau data. Sehingga, bandwidth
menentukan seberapa besar data yang dapat ditransmisikan per satuan waktu (biasanya
satuan waktunya detik). Bandwidth dapat di analogikan sebagai besarnya sebuah jalan
raya, sedangkan data adalah mobil-mobil yang berjalan diatasnya. Biasanya bandwidth
bersatuan Mbps (Megabit per second).
Gambar 149
a. Simple Queue
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan
menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara
65
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Contoh:
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download :
512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router.
Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa
berupa :
Single IP (192.168.10.2)
Network IP (192.168.10.0/24)
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan
target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual.
Satuan bps (bit per second).
Gambar 150
66
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh
sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan
bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat.
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan
mendapat bandwidth minimal 128kbps.
1. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa
mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
2. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka
bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Gambar 151
67
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus
definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan
setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada
parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.
Gambar 152
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting
child-queue. Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP
address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR)
: 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya. Ulangi
untuk memberikan limitasi padaclient yang lain, sesuaikan Target-Address.
Gambar 153
68
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 154
Gambar 155
Perhitungan :
Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi
Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa
256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client. Sehingga tiap
client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps
69
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 156
Perhitungan:
Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth
yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa
bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat
128kbps + (128kbps/3) = 170kbps. Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa
diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan
tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).
Gambar 157
Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan
sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat
priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi
70
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 158
Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan
sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan
pembagian bandwidth.
Gambar 159
71
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2
karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi
Staff.
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-
address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga
kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke
arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan
terkena limitasi.
Contoh :
IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah
192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit,
kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan
Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule
tersebut pada urutan teratas (no. 0).
Gambar 160
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan
tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar
100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet. (sumber: www.mikrotik.co.id)
72
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
b. Contoh Kasus Queue Tree dan Hirarki Token Bucket (HTB) dalam Pembagian
Bandwidth internet LAN STMIK Budi Darma
ISP
MODEm
mmM
PC
ROUTER
SWITCH
Tidak jauh berbeda cara menganalisa dari jaringan WLAN dengan LAN yang
dilakukan ditempat riset. Pada analisa ini terlebih dahulu menancapkan kabel LAN yang
sudah dilengkapi dengan konnektornya. Setelah berhasil menancapkan kabel tersebut
langkah selanjutnya adalah tahap konfigurasi alamat ip address yang sudah ditentukan.
Adapun cara mengetahui apakah kabel utp.
Gambar 162
73
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Apabila kabel utp sudah terhubung pada interface NetCard komputer langkah yang
selanjutnya adalah tahap konfigurasi alamat ip address versi 4 yang sudah diasumsikan.
Misalnya penulis memasukkan ip address seperti pada gambar 163.
Gambar 163. Komputer sudah berhasil dikonfigurasi dengan ip address yang sudah
diasumsikan terlebih dahulu didalam server MikrotikOS
Aplikasi pembantu yang digunakan untuk masuk kedalam router adalah aplikasi
winbox. Dalam tahap yang dilakukan adalah memasukkan alamat ip gateway, username
dan password. Tampilan login menuju server internet LAN dapat dilihat pada gambar
164 dibawah.
74
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Pada jaringan LAN digunakan untuk karyawan dan dosen yang ingin
menggunakan fasilitas internet dan sistem informasi yang digunakan pada STMIK
Budidarma Medan. Pengguna jaringan LAN untuk koneksi internet dibatasi hanya
sebanyak 15 pengguna. Untuk mendapatkan koneksi jaringan internet terlebih dahulu
melakukan konfigurasi alamat ip address secara manual. Adapun langkah-langkah
konfigurasi ip address secara manual pada Windows 7 sebagai berikut:
1. Klik start + Control Panel + View Network status and tasks + Local Area
Connection + Properties + Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) +
75
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Properties + Use the following IP address, Use the following DNS server
addresses + isi Ip address yang sudah ditentukan + Ok + Ok + Close.
Metode Hierarchy Token Bucket (HTB) membuat sistem antrian (queue) pada
komputer klien yang melakukan download dan upload menjadi lebih terstruktur, dengan
melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat seperti halnya struktur
organisasi. Analisa HTB pada Queue dan Simple Queue maupun Queue Tree yang ada
pada mikrotik, ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang
diinginkan. Beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation
(CIR / MIR).
Pada analisa ini penulis membuat contoh sistem antrian sebanyak tiga unit
komputer klien yang sadang melakukan download. Dimana satu sampel dibuat menjadi
orang tua (parent) dari pada komputer klien (child parent). Untuk parent dialokasikan
bandwidth sebesar 400kbps. Bandwidth 400 kbps dialokasikan ke tiga komputer klien.
dimana masing-masing client bisa mendapatkan maksimal 200kbps. Diantara ketiga
komputer klien tersebut, memiliki prioritas yang berbeda, yaitu: 1,2, dan 3.
76
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
d. limit-at
Untuk percobaan awal, semua priority diisi angka standart yang sama yaitu angka 8,
sedangkan nilai parameter limit-at tidak diisi. Gambar 166 berikut ini adalah ilustrasi
apa yang akan terjadi dengan konfigurasi diatas.
Gambar 167 tampilan setelah komputer klien-1 mendapatkan nilai prioritas tertinggi dan
komputer klien-3 mendapatkan nilai prioritas tertinggi.
77
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Pada gambar 167 di atas, meskipun sekarang komputer klien-3 sudah memiliki
prioritas tertinggi, namun ketiga komputer klien tersebut masih berebutan bandwidth
dan tidak terkontrol. Gambar berikut akan mencoba mengimplementasikan nilai limit-
at. Seharusnya, limit-at adalah CIR (Committed Information Rate), merupakan
parameter di mana suatu komputer klien akan mendapatkan bandwidthnya, apapun
kondisi lainnya, selama bandwidthnya memang tersedia.
Gambar 168. Tampilan komputer klien masing-masing mendapat nilai limit-at sebesar
100kps
78
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 169. Tampilan setelah menambahkan satu prameter yaitu parent dan perubahan
pada outgoing-interface yang sebelumnya adalah local
Dapat pada contoh di atas, karena kita tidak memasukkan nilai max-limit pada
parent, maka priority pada child pun belum bisa terjaga. Setelah menambahkan nilai
parameter max-limit pada parent queue maka prioritas pada client akan berjalan.
Gambar 170. Tampilan setelah menambahkan prameter max limit pada parent
Pada gambar 170 di atas, komputer klien-2 dan komputer klien-3 mendapatkan
bandwidth hampir sebesar max-limitnya, sedangkan komputer klien-1 hampir tidak
kebagian bandwidth. Prioritas telah berjalan dengan baik. Namun, pada kondisi yang
sebenarnya, tentu tidak ingin ada komputer klien yang sama sekali tidak mendapatkan
bandwidth. Untuk itu, perlu memasang nilai limit-at pada masing-masing client. Nilai
limit-at ini adalah kecepatan minimal yang akan di dapatkan oleh klien, dan tidak akan
terganggu oleh klien lainnya, seberapa besar komputer klien lain menyedot bandwidth,
atau berapa tingkat nilai prioritasnya. Mencoba memasukkan nilai sebesar 75kbps
sebagai limit-at disemua komputer klien.
79
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
Gambar 171 tampilan pada komputer klien mendapatkan nilai limit-at yang sama yaitu
sebesar 75kbps
Gambar 172 tampilan nilai max-limit komputer klien-3 lebih besar dibanding dengan
parent queue
Jika semua komputer klien memiliki prioritas yang sama, maka komputer klien akan
berbagi bandwidth sisa. Pada gambar 172 memperlihatkan semua komputer klien
mendapatkan nilai bandwidth yang hampir sama, yaitu sekitar 133,8 kbps (hasil total
rate yang didapat dari interface local sebesar 401,9 kbps dibagi sebanyak tiga unit pada
komputer klien yang sedang menggunakan layanan internet kampus.
Gambar 173 tampilan nilai max-limit komputer klien-3 lebih besar dibanding dengan
parent queue
80
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
MODUL X
CLOUD COMPUTING
1. Definisi
Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai
pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses
(login). Penerapan komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan
IT terkemuka di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (google drive) dan IBM
(blue cord initiative). Sedangkan di Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah
menerapkan komputasi awan adalah Telkom (Anggi, pusatteknologi.com).
81
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
82
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
83
Modul Jaringan Komputer II
STMIK BUDI DARMA
yurisdiksi/ketetapan hukum, (9) backup data dan DRP, dan (10) biaya yang akan
dikeluarkan.
Dengan adanya komputasi awan, jumlah komputer beserta sejumlah perangkat
infrastruktur yang melekat dapat dihilangkan/dikurangi secara signifikan. Pergeseran
tren perusahaan dalam membeli serta memelihara server dan aplikasi on-premise yang
mahal, bergerak menuju ke bentuk metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan
(cloudindonesia.com).
IT bukan merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam pertambahan panas di
Bumi. Tapi dengan menerapkan Green IT, salah satunya menerapkan komputasi awan,
maka akan memberikan kontribusi positif dalam rangka mengurangi dampak negatif
dari pemanasan global. Aktivitas cetak-mencetak kertas dapat dihindari. Komputasi
awan mendukung Green IT, khususnya dalam hal efisiensi energi (karena penghilangan
komputer beserta perangkatnya) dan paperless.
84