Anda di halaman 1dari 1

Michelle Ariesta

1. Siapa yang seharusnya mengupayakan pembangunan hukum ?


2. Bagaimana pengaruh sistem pemerintahan atau sistem politik terhadap karakter
pembangunan hukum nasional ?
3. Bagaimana keterkaitan antara kebijakan politik hukum dengan pembangunan hukum
nasional?
4. Dari evaluasi kegagalan pembangunan hukum di tahun lalu, yakni 2017, apa yang perlu
dibenahi untuk bangsa ini pada tahun-tahun berikutnya?
5. Jika terkait kasus LGBT, dalam pembangunan hukum tentunya sebagai penegak hukum
kita perlu menyetarakan antara kepastian hukum dan keadilan. Namun dalam kasus ini,
jika kita hubungkan dengan Pancasila, bahwa hal ini sangat sensitif dan bertentangan
dengan norma-norma banga ini, bagaimana tanggapan anda sebagai penegak hukum
dalam menyikapi nya dan jalan tengah apa yang seharusnya di ambil?
6. Di dalam Pancasila sila ke-1 berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” , namun mengapa
sila pertama ini di Indonesia sangat dinjunjung tinggi ? Sedangkan sudah menjadi rahasia
umum bahwa dengan masyarakat yang pluralistik ini, justru nilai tsb membuat bangsa ini
menjadi terpecah belah karena masing-masing terlalu meng-ekskulsifisme agama masing-
masing.
7. Apakah masyarakat Indonesia sudah turut dalam mendukung pembangunan hukum di
Indonesia ini?
8. Bagaimana realita terhadap problematika di Indonesia ini dalam kaitannya dengan
pembangunan hukum berdasarkan cita hukum Pancasila?
9. Suku Dayak di Kalimantan memiliki tradisi memenggal kepala musuh bila terjadi perang
saudara sebagai tanda kemenangan mereka. Namun hal ini sangat bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila sila ke-2, apakah para penegak hukum dalam bekerja membangun
hukum di bangsa ini memiliki hak dalam menyingkirkan budaya tersebut karena
bertentangan dengan norma sosial?
10. Apa yang diharapkan anda kedepannya dalam pembangunan hukum di Indonesia ini
sehubungan dengan cita hukum Pancasila ?

Anda mungkin juga menyukai