1. Siapa yang seharusnya mengupayakan pembangunan hukum ?
2. Bagaimana pengaruh sistem pemerintahan atau sistem politik terhadap karakter pembangunan hukum nasional ? 3. Bagaimana keterkaitan antara kebijakan politik hukum dengan pembangunan hukum nasional? 4. Dari evaluasi kegagalan pembangunan hukum di tahun lalu, yakni 2017, apa yang perlu dibenahi untuk bangsa ini pada tahun-tahun berikutnya? 5. Jika terkait kasus LGBT, dalam pembangunan hukum tentunya sebagai penegak hukum kita perlu menyetarakan antara kepastian hukum dan keadilan. Namun dalam kasus ini, jika kita hubungkan dengan Pancasila, bahwa hal ini sangat sensitif dan bertentangan dengan norma-norma banga ini, bagaimana tanggapan anda sebagai penegak hukum dalam menyikapi nya dan jalan tengah apa yang seharusnya di ambil? 6. Di dalam Pancasila sila ke-1 berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” , namun mengapa sila pertama ini di Indonesia sangat dinjunjung tinggi ? Sedangkan sudah menjadi rahasia umum bahwa dengan masyarakat yang pluralistik ini, justru nilai tsb membuat bangsa ini menjadi terpecah belah karena masing-masing terlalu meng-ekskulsifisme agama masing- masing. 7. Apakah masyarakat Indonesia sudah turut dalam mendukung pembangunan hukum di Indonesia ini? 8. Bagaimana realita terhadap problematika di Indonesia ini dalam kaitannya dengan pembangunan hukum berdasarkan cita hukum Pancasila? 9. Suku Dayak di Kalimantan memiliki tradisi memenggal kepala musuh bila terjadi perang saudara sebagai tanda kemenangan mereka. Namun hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sila ke-2, apakah para penegak hukum dalam bekerja membangun hukum di bangsa ini memiliki hak dalam menyingkirkan budaya tersebut karena bertentangan dengan norma sosial? 10. Apa yang diharapkan anda kedepannya dalam pembangunan hukum di Indonesia ini sehubungan dengan cita hukum Pancasila ?