Semua orang tahu bahwa Einstein sesuatu yang mengagumka, tetapi hanya
sedikit sekali yang tahu persis apa yang telah dilakukannya itu. Secara umum
diakui bahwa dia mampumerombak konsepsi kita mengenai alam fisis, tetapi
konsepsi baru tersebut dituangkan ke dalam bahasa matematis yang amat
rumit.Banyak gagasan baru itu yang dapat di tuangkan ke dalam bahasa non-
sistematis, tetapi gagasan tidak kalah sulitnya untuk dipahami dalam bentuk
Bahasa non- sistematis seperti itu. Namun bagi kita sekarang, tidak ada yang sulit
dengan gagasan ini , karena kita telah mempelajarinya sebelum kebiasaan-
kebiasaan mental kita telah mengeras.
Dalam mengeksplorasi permukaan bumi, kita mengunakan semua indra kita,
terutama indra sentuhan dan penglihatan. Untuk mengukur panjang, bagian-
bagian dari tubuh kita pun digunakan pada jaman pra-ilmiah.Jadi pada umumnya
untuk memperlajari langit, kita tidak dapat menggunakan semua indra kecuali
indra kecuali indra penglihatan.
BAB 2.
KECEPATAN GAYA
Tak ada objek bermassa yang dapat bergerak dipercepat menuju kecepatan
cahaya.Hanya objek tak bermassa, seperti foton, yang dapat bergerak dengan
kecepatan cahaya. (foton tidak bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya,
tetapi foton selalu bergerak dengan kecapatan cahaya).
Tetapi bagi objek fisis, kecepatan cahaya adalah terbatas.Energi kinetik pada
kecepatan cahaya menjadi tak terbatas, jadi tidak pernah dapat dicapai dengan
percepatan.
Beberapa telah menunjukkan bahwa sebuah objek secara teori dapat bergerak
melebihi kecepatan cahaya, tetapi sejauh ini tidak ada entitas fisik yang dapat
menujukkan itu.
BAB 3
RELATIVITAS UMUM
Postulat lain yang mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika
memiliki bentuk matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun.
Dalam teori relativitas umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak hanya
kerangka acuan lembam, namun menjadi semua kerangka acuan.
BAB 4
RELATIVITAS UMUM
Relativitas umum adalah teori gravitasi yang dikembangkan oleh Einstein pada
tahun 1907-1915. Pengembangan relativitas umum dimulai dengan asas
ekivalensi, di mana keadaan gerak dipercepat dan diam pada sebuah medan
gravitasi (contohnya, ketika berada pada pada permukaan bumi) yang identik
secara fisik. Hasilnya adalah jatuh bebas adalah gerak inersia: objek yang sedang
jatuh bebas akan jatuh karena itulah bagaimana objek bergerak ketika tidak ada
gaya yang diberikan pada benda tersebut, bukan akibat gaya gravitasi seperti
pada kasus mekanika klasik. Maka hal ini tidak cocok dengan mekanika klasik dan
relativitas khusus karena pada teori ini objek yang bergerak inersia tidak dapat
mempercepat terhadap satu sama lain, namun objek yang jatuh bebas dapat.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Einstein mengajukan bahwa ruang-waktu
adalah kelengkungan. Tahun 1915, ia merancang persamaan medan Einstein
yang menghubungkan kelengkungan ruang-waktu terhadap massa, energi, dan
momentum.
BAB 5
HUKUM GRAVITASI
Hukum gravitasi Newton dapat memprediksi gerakan sebagian besar tapi tidak
semua benda.Hal ini juga tidak menjelaskan asal gravitasi.Ini hanya menjelaskan
dampaknya pada gerak benda. Einstein menunjukkan secara matematis bahwa
gravitasi adalah tidak benar-benar terjadi karena gaya tarik-menarik antara
semua benda yang memiliki massa, seperti yang dipikirkan Newton. Sebaliknya,
gravitasi adalah hasil dari ruang-waktu yang melengkung.Konseo Einstein ini
telah didukung oleh bukti dan diterima secara luas hari ini.
BAB 6
MASSA
Massa adalah suatu sifat fisikadari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah
modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan
gravitasi.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang membuat kita dapat
merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa.
Seseorang dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya,
mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan
gaya gesek inersia benda tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari
pemahaman kita mengenai massa, namun tiada satupun yang secara penuh dapat
mewakili konsep abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari
penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai pengalaman manusia.
BAB 7
GAYA
Gaya adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa
mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi
geometris.[1]. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek
dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya (termasuk untuk
bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi, atau untuk terdeformasi. Gaya
memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas
vektor.Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton
(dilambangkan dengan N). Gaya sendiri dilambangkan dengan simbol F.
BAB 8
ENERGI