budak; (2) semakin banyak anak yang Nya; jika tidak melihatnya, yakinlah

durhaka di akhir zaman karena ada anak Allah itu melihat kita.
perempuan yang bertingkah laku sebagai
16. S e o r a n g m u s l i m h e n d a k l a h
majikan dan ibunya diperlakukan sebagai
mempelajari agamanya tidak sekedar
budaknya. Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat
mengaku sebagai seorang muslim saja
Kedua: Orang yang tidak beralas kaki, lantas tidak mengetahui dalam ajaran Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.
tidak berbaju, miskin dan penggembala Islam itu terdapat apa saja. Sehingga Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan Pengasuh Rumaysho.Com
kambing, berlomba-lomba mendirikan penting mempelajari Islam, Iman dan
bangunan. Artinya banyak orang miskin Ihsan. Demikian nasihat dari Syaikh Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #02 (seri #04)
yang menjadi kaya dan berlomba- Shalih Al-Fauzan hafizahullah.
lomba meninggikan dan memperbagus
bangunan.
Semoga bermanfaat hadits Jibril dan
menjadi pelajaran bagi kita semua.
Ihsan dan Tanda Kiamat
11. Malaikat bisa berjalan dan bisa Kali ini melanjutkan ihsan dan tanda kiamat dari hadits Jibril, hadits Al-Arbain An-
berubah bentuk menyerupai manusia. Referensi:
Nawawiyah kedua. Inilah pembahasan terakhir dari hadits kedua tersebut.
12. Manusia asalnya tidak bisa melihat 1. Al-Minhah Ar-Rabbaniyyah fii Syarh Lanjutan dari hadits Umar bin Al-Khathab h,
ُ ْ َ َ َ َْ َْ َ َ
Al-Arba’in An-Nawawiyyah. Cetakan
malaikat.
pertama, Tahun 1429 H. Syaikh Dr. ُ ُ َ ُ ُ َ َ َََ َ ْ َ ‫ن‬ ْ
13. Seorang alim boleh mengajukan ‫هلل ومل ِئك ِت ِه وكت ِب ِه َ ورس ِ ِل‬ ِ �‫ أخ ِب� ِ ي� ع ِن ِإال ي� ِان قال “ أن تؤ ِمن ِب‬: ‫قال‬
َ َ َ ِّ َ‫َ َ ْ آ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ش‬
Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al-
ْ َ َ ْ
�‫ فأخ ِب ْ� ِ ن ي‬: ‫ قال‬, ‫ َص َدق َت‬: ‫� ِه “ قال‬
pertanyaan pada murid-muridnya Fauzan. Penerbit Darul ‘Ashimah.
‫واليو ِم ال ِخر وتؤ ِمن ب�لقدر خ ي� ِه و‬
َ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ‫ْ َ ِ َ َ ِ َ ْ ِ َ ْ ُ َ ِ َ َ أَ َّ َ تَ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ت‬
tentang berbagai hal yang belum 2. Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam fii Syarh

‫ ف ِإ َن ل تكن �اه ف ِإنه ي�اك‬, ‫ قال “ أن تعبد هللا كنك �اه‬, ‫َع ِن ِإالح َس ِان‬
diketahui. Khamsiina Haditsan min Jawami’ Al-

َّ ‫ َفأ ْخ ب ْ� ن� َعن‬, ‫“ َق َال‬

Kalim. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432
14. Yang bertanya suatu ilmu bisa menjadi H. Ibnu Rajab Al-Hambali. Tahqiq: َ َ َّ ‫امل ْس ُئ ْو ُل ب أ� ْع َ َل ِم َن‬ َ ‫ َق َال “ َما‬, ‫الس َاع ِة‬
‫السا ِئ ِل “ قال‬
ْ َ َ ِ َ َ‫َ َ ْ ْ ن َ ْ ِ َ ِ َ ي َ ت ِ َ َ َ َ ْ َ َ أَ َ ُ َ َّ ت‬
orang yang mengajarkan ilmu kepada Syu’aib Al-Arnauth. Penerbit Muassasah
orang-orang yang mendengar Ar-Risalah. َ َ ُ َ َُ َ َ ‫ت‬
jawabannya. ‫ قال “ أن ت ِلد المة ُ ر ب�ا وأن ْ�ى احلفاة ُالعراة‬. ‫فأخ ِب� ِ ي� عن أمار ِا�ا‬
ََ ََ ْ ْ ُ ‫َ َ ةَ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ف‬
3. Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah.
َ َ
‫ ث َّ� قال‬, ‫ ث َّ� انطل َق فل ِب َث ُت َم ِل َيا‬. « ‫البن َي ِان‬
Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh
15. Yang ditanyakan dalam hadits ini �‫العال ِرعاء َ الش ِاء يتطاولون ِ ي‬
َ
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
َّ َ َ َ ُ ْ ُ َّ ‫ أ َت ْدري َمن‬, ‫“ َ ي� ُ َعر‬
‫ قال “ ف ِإن ُه‬, ‫هللا َو َر ُس ْو ُل أ ْع ُل‬ ُ : ‫ قل ُت‬, ”‫السا ِئل ؟‬
adalah masalah diin (masalah agama). Penerbit Dar Ats-Tsuraya.
Diin dalam hal ini ada tiga tingkatan: 4. Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah.
ِ َ ِ ِ
(a) Islam memiliki lima rukun, (b)
Iman memiliki enam rukun, (c) Ihsan
Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh
Shalih bin ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad
ٌ‫ك “ َر َو ُاه ُم ْس ِل‬ ْ ُ ‫ك ِد ْي َن‬ ْ ُ ‫ِج ْب ِ� ْي ُل أ تَ� ُ ْك ُي َع ِّ ُل‬
memiliki satu rukun yaitu beribadah bin Ibrahim Alu Syaikh. Penerbit Darul
kepada Allah seakan-akan melihat- ‘Ashimah. Orang itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman.” Rasulullah g
menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang
Al-Quran dan Hadits Nabi g baik maupun yang buruk.” Orang tadi berkata, “Engkau benar.”
Orang itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan.” Rasulullah g
CV. Rumaysho
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan menjawab, “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.
Informasi: Website: jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com

Orang itu berkata lagi, “Beritahukan
kepadaku tentang kiamat.” Rasulullah g
menjawab,” Orang yang ditanya itu tidak
lebih tahu dari yang bertanya.” Selanjutnya
orang itu berkata lagi, “Beritahukan
kepadaku tentang tanda-tandanya.”
Rasulullah g menjawab, “Jika seorang
budak wanita melahirkan majikannya;
jika engkau melihat orang-orang yang
tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin
dan penggembala kambing, berlomba-
lomba mendirikan bangunan.”
Kemudian orang tadi pergi, aku tetap
tinggal beberapa lama kemudian
Rasulullah g berkata kepadaku, “Wahai
Umar, tahukah engkau siapa yang
bertanya itu?” Saya menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah
g berkata, “Ia adalah Jibril, dia datang
untuk mengajarkan kepadamu tentang
agama kepadamu.” (HR. Muslim, no. 8)
Pelajaran Bagian Keempat
dari Hadits #02
1. Ihsan itu berarti berbuat baik yaitu
berbuat baik dalam menunaikan
kewajiban pada Sang Khaliq, di mana
ibadah dilakukan ikhlas karena-Nya
dan ittiba’ (mengikuti tuntunan) 5. Dalam ihsan ada kadar wajib yang
Rasul-Nya. Siapa saja yang ikhlas
dan mengikuti tuntunan Nabi g,
dialah yang disebut telah berbuat
ihsan. Adapun berbuat ihsan kepada
makhluk adalah berbuat baik kepada
sesama melalui harta, kedudukan
dan lainnya (seperti dijelaskan dalam Maqam muraqabah adalah meyakini
hadits ke-17 dari Hadits Al-Arbain bahwa Allah melihat kita. Inilah
An-Nawawiyah).
2. “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Juga dalam hadits disebutkan sebagai
Allah seakan-akan engkau melihat- berikut,
Nya” maksudnya ibadah tersebut
dibangun di atas keikhlasan dan ittiba’
(mengikuti tuntunan) Rasulullah g.
Seakan-akan melihat-Nya maksudnya
adalah ibadah itu dilakukan atas
dasar cinta kepada Allah. Sebab cinta
inilah yang mendorong seseorang
melakukan ibadah.
3. “Jika engkau tidak melihat-Nya,
sungguh Allah melihatmu”, maksudnya
beribadahlah kepada Allah atas
dasar takut kepada-Nya. Jika kita
menyelisihi hal itu, maka Allah
melihat kita yaitu Allah akan
memberikan siksaan.
4. Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah, derajat
ihsan ada dua: (a) derajat thalab, (b)
derajat harb.
Derajat thalab adalah kita beribadah
kepada Allah seakan-akan melihat-
Nya. Derajat harb adalah kita
beribadah kepada Allah dan yakin
Allah melihat kita, maka takutlah
akan siksa-Nya. Derajat thalab lebih
tinggi dibandingkan dengan derajat
harb.
mesti dipenuhi yaitu seorang hamba
harus beribadah dengan baik pada
Allah dengan ikhlas dan ittiba’. Ada
pula kadar mustabah (sunnah) yaitu
beribadah kepada Allah pada maqam
muraqabah atau maqam musyahadah.
maqamnya kebanyakan manusia.
َ َ َ ِّ َ َ َ َ َ ‫َ ُق ْ َ ف‬
‫ِإذا �ت ِ� صال ِتك فصل َصالة‬ Siapa yang berani menyatakan seperti
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
ْ ‫ج‬ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ ِّ َ ُ itu atau membenarkannya, maka ia kafir.”
‫كم َتعت ِذر ِمنه وأ ِ� ِع‬ ٍ ‫مود ٍع و ْال تك ِب‬ (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah, hlm.
َّ ْ ‫ْ َ َ َ َّ ف‬ 65).
‫اس‬ِ ‫اليأس عا ِ� أي ِدى الن‬ Dalam ayat disebutkan,
َّ ‫َي ْس َأ ُل َك‬
“Jika engkau shalat, kerjakanlah seperti َ‫الس َاع ِة ُق ْل ِإ نَّ�ا‬
َّ ‫اس َعن‬ُ ‫الن‬
shalat orang yang akan berpisah; َّ َ َ َ ْ ُ َ َ ِ َّ َ ْ َ ُ ْ
janganlah berbicara dengan perkataan ‫الل وما يد ِر يك لعل‬ ِ ‫ِعلها ِعند‬
َ ُ َ َ َّ
ُ
‫الس َاعة تكون ق ِر ًيبا‬
yang engkau nanti akan meminta maaf
di hari esok, dan janganlah berharap
terhadap apa yang dimiliki oleh orang
lain.” (HR. Ibnu Majah, no. 4171 dan “ M a n u s i a b e r ta n y a k e p a d a m u
Ahmad, 5:412; dari Abu Ayyub. Al- tentang hari berbangkit. Katakanlah:
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari
hadits ini hasan.) berbangkit itu hanya di sisi Allah.” Dan
tahukah kamu (hai Muhammad), boleh
Maqam musyahadah berarti kita
jadi hari berbangkit itu sudah dekat
beribadah kepada Allah seakan-akan
waktunya.” (QS. Al-Ahzab: 63)
melihat-Nya yaitu melihat nama dan sifat
Allah serta pengaruhnya, bukan melihat 8. Kiamat akan datang dengan melewati
zat Allah secara langsung seperti diyakini tanda-tanda terlebih dahulu.
hal hal
oleh kaum sufi. Maqam ini lebih tinggi
2 3
dibandingkan maqam muraqabah.
9. Para ulama seperti Syaikh Muhammad
bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
6. As-saa’ah adalah waktu saat manusia membagi tanda datangnya kiamat
berdiri keluar dari kuburnya menjadi tiga: (a) tanda yang sudah
menghadap Rabbul ‘alamin, yaitu hari berlalu dan berakhir, (b) tanda yang
berbangkit. akan terus berulang (tanda wustha),
(c) tanda yang menunjukkan semakin
7. Ilmu tentang hari kiamat, kapan
dekatnya hari kiamat (tanda kubra).
pastinya hari kiamat datang hanyalah
menjadi ilmu Allah. Nabi g yang 10. Tanda kiamat yang disebutkan dalam
ditanya saja menjawab bahwa ia tidak hadits:
lebih tahu dari yang bertanya ( Jibril).
Pertama: Seorang budak melahirkan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al- majikannya. Hal ini ada dua makna yaitu:
‘ Ut s a i m i n rahimahullah s a m p a i - (1) semakin banyak perbudakan di akhir
sampai menegaskan, “ Wajib bagi zaman sehingga ada anak perempuan
kita mendustakan setiap orang yang yang dilahirkan dari seorang budak dan
menyatakan bahwa batasan umur dunia anak perempuan itu merdeka sedangkan
sekian dan sekian di masa akan datang. budak wanita sebagai ibunya tetaplah