PENJAS
3) Menggiring Bola
Pada dasarnya, teknik menggiring bola hampir sama dengan menendang. Hanya saja,
ketika menggiring bola, kaki pemain cenderung lebih pelan dan terarah mengumpan bola pada
pemain lainnya. Tujuan menggiring bola adalah untuk mengarahkan bola sesuai sasaran,
melawati lawan, dan menghambat laju permainan lawan.
B. BASKET
I. Asal
Permainan bola basket James A Naismith pada 15 Desember tahun 1891 di
Massachusetts, Amerika Serikat. Beliau adalah seorang guru olahraga yang mengajar di
universitas YMCA (sebuah sekolah kristen). Guru olahraga asal Kanada tersebut dituntut untuk
dapat mencipatakan sebuah permainan di ruang tertutup, agar para siswa dapat mengisi waktu
luang saat liburan musim dingin.
Pada awal perkembangannya, banyak kalangan yang menentang permainan bola basket
karena dianggap terlalu keras dan tidak cocok untuk dimainkan di ruangan tertutup. Menanggapi
penolakan tersebut, James A Naismith memutuskan untuk menyusun beberapa peraturan dasar
yang salah satunya adalah menempatkan keranjang di dinding ruang olahraga. Peraturan awal
permainan bola basket juga menyatakan bahwa setiap tim yang bermain terdiri dari sembilan
anggota, dan tidak menggunakan teknik dribble untuk mengumpan bola. Teknik permainan yang
berlaku pada saat itu hanya memindahkan bola dengan lemparan. Setelah peraturan tersebut
ditetapkan dengan beberapa peraturan dasar, para siswa pun diminta untuk memainkan
permainan tersebut.
Bola basket dengan cepat berkembang pesat ke seluruh penjuru dunia sehingga akhirnya
pada tanggal 18 juni 1932 di bentuk FIBA (Federation International Basketball de Amateur)
selaku induk organisasi bola basket dunia. Adapun beberapa Negara pendirinya yaitu ada
Yunani, Italia, argentina, Latvia, Swiss, Rumania, Portugal dan Cekoslawakia.
Permainan Bola basket masuk ke Indonesia di bawa oleh para pedagang dari cina dan
tepatnya Pada tahun 1951, Maladi yang merupakan salah satu tokoh olahraga nasional meminta
Tonny Wen dan Wim Latumenten untuk membentuk wadah organisasi basket di Indonesia.
Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Atas prakarsa kedua tokoh tersebut maka pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah
organisasi bola basket di indonesia dengan nama “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia”. Pada
tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu adalah
“Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia” disingkat dengan nama Perbasi. Adapun Pengurus
Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris.
1. Dribble Tinggi: Teknik menggiring bola yang dilakukan secara cepat untuk
memasuki wilayah pertahanan lawan. Dribble tinggi dilakukan dengan berlari atau berjalan cepat
ketika pemain yang memegang bola berada jauh dari pemain lawan.
2. Dribble Rendah: Teknik dribble rendah diterapkan untuk mempertahankan bola
dari serangan lawan. Teknik ini digunakan ketika pemain berhadapan langsung dengan lawan
dan ingin mencari celah ketika lawan tengah lengah.
3. Dribble gabungan tinggi dan rendah: tehnik ini di pakai sesuai dengan kondisi dan
situasi di lapangan.
3) Teknik Pivot
Teknik pivot adalah gerakan berputar kesegala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki
sebagai tumpuannya. Teknik pivot digunakan untuk melakukan gerakan tipuan pada lawan.
Caranya, pemain menggerakkan badan dengan memutar dan bertumpu pada salah satu kaki dan
kedua tangan tetap menjaga bola dari serbuan lawan.
4) Teknik Menembak (Shooting)
Teknik menembak atau biasa di sebut shooting merupakan teknik dasar yang wajib
dikuasai pemain bola basket karena berfungsi untuk mencetak angka atau poin. Teknik ini
dilakukan dengan cara memasukkan bola ke dalam ring lawan menggunakan teknik set
shoot (diam di tempat dan memasukkan bola dengan satu atau dua tangan),
adapun contoh menebak (shooting) adalah sebagai berikut:
jump shoot (memasukkan bola dengan melompat), dan
lay up (memasukkan bola dengan berlari lalu melompat/melayang).
5) Teknik Rebound
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal masuk ke dalam ring. Ada
dua jenis rebound, yakni rebound ofensif dan defensif.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk kemudian dimasukkan lagi ke
dalam ring oleh rekan tim dan jika berhasil masuk, tim mendapatkan dua poin. Sementara
rebound defensif adalah teknik merebut bola yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada
lagi usaha untuk memasukkan bola ke ring.
6) Tehnik Slum Dunk
Tehnik slum dunk adalah tehnik memasukan bola basket ke ring basket dengan cara
melompat dan menempelkan telapak tangan ke ring basket (berayun).
3. VOLI
I. Asal Voli
Permainan bola voli diciptakan oleh William C. Morgan, tahun 1895. Morgan adalah
seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA) di Kota
Hoyoke, Amerika Serikat. Permainan ini memiliki tujuan awal untuk mengembangkan
kebugaran jasmani. Permainan bola voli merupakan pengembangan dari permainan bola basket.
Bola basket dianggap menghabiskan tenaga yang cukup besar hanya dapat dilakukan oleh para
pemuda saja. Sementara itu, bagi orang tua permainan bola basket tersebut sangat melelahkan.
Suatu saat, Morgan mencoba menciptakan sebuah permainan yang lebih ringan, Misalnya,
dengan menggunakan bola yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran bola basket. Akhirnya, ia
pun menemukan permainan tersebut, kemudian dinamakan mintonette, artinya bola pantul.
Tahun 1896 nama mintonette diganti oleh Alfred T. Halstead dengan nama volley ball yang
artinya melambungkan bola.
Setelah diujicobakan, permainan tersebut ternyata sangat digemari masyarakat. Oleh
karena itu, dibentuklah badan pervolian dunia. Badan tersebut dikenal dengan FIVB (Federation
Internationale de Volley Ball). Di Indonesia, tanggal 22 Januari 1955 didirikan suatu badan
pervolian. Badan tersebut dinamakan PBVSI. PBVSI singkatan dari Persatuan Bola Voii Seluruh
Indonesia. Saat itu bersamaan dengan kejuaraan nasional pertama. Sejak saat itu juga, permainan
voli semakin berkembang. Dengan perkembangannya itu, permainan voli menjadi salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON II (Pekan Olahraga Nasional) di Jakarta.
II. TEKNIK VOLI
Teknik merupakan suatu upaya pelaksanaan suatu gerak secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam setiap permainan, pengenalan teknik sangat penting. Alasannya,
teknik adalah kunci keberhasilan suatu permainan. Teknik permainan bola voli adalah cara
memainkan bola voli secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang optimal. Beberapa
teknik dasar dalam bola voli, yaitu teknik servis, smash, passing, dan blocking. Sedangkan taktik
merupakan rencana yang digunakan dalam sebuah pertandingan dengan tujuan meraih
kemenangan secara sportif. Taktik dalam permainan bola voli sebagai berikut.
1) Taktik Penyerangan
Pada taktik penyerangan prinsipnya adalah berusaha mematahkan bola di lapangan lawan
dengan cara apa pun sesuai dengan peraturan yang ada dengan sportivitas yang tinggi.
2) Taktik Pertahanan
Regu bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan dari lawan dengan harapan lawan
akan membuat kesalahan dengan sendirinya. Prinsipnya agar dalam bertahan dapat melakukan
serangan balik terhadap lawan.
3) Taktik Perorangan
Siasat perorangan dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental dengan cepat
untuk menghadapi situasi tertentu, tentu saja dengan sportif.
4) Taktik Kelompok
Sebuah siasat yang diaturdan dijalankan oleh dua sampai lima orang pemain dalam bentuk
bertahan dan menyerang untuk mencari kemenangan secara sportif.
5) Taktik Regu
Sebuah siasat yang diperankan oleh tim dalam bekerja sama untuk mencari kemenangan
secara sportif. Taktik ini merupakan tujuan akhirtim sebagai usaha mencapai prestasi maksimal.
b. Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan
tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar
pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu:
1. Pukulan Servis : Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk
menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
Pukulan servis pendek
Pukulan servis panjang
Pukulan servis mendatar
Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob : Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang
bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
14. Pemanasan harus sudah dilakukan sebelum masuk lapangan supaya pertandingan
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
15. Jadwal pertandingan dapat dilihat pada tabel 3, sementara skema pertandingan
dilampirkan di bawah.
5. ATLETIK
I. Asal Atletik
Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan olahragaAtletik. Atletik
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Athlos” artinya adalah Lomba. Pada waktu itu cabang
olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.
Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan mengadakan
upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang diperlombakan seperti lompat,
lari, lempar cakram, gulatdan tinju. Sedangkan pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan
Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang
bernama Baron Peire Louherbinpada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini cabang atletik
merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom,
Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut bernama
“International Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat dengan IAAF.
6. SENAM LANTAI
I. Asal Senam Lantai
Olahraga senam lantai belum diketahui secara pasti karena dari banyak perbedaan dari
berbagai sumber. Pada abad ke 20 senam mulai populer dan menyebar ke seluruh negara Dunia.
Perkembangan olahraga ini sangatlah pesat hingga akhirnya senam mempunyai banyak cabang
salah satunya adlah senam lantai. Senam lantai adalah olahraga yang dilakukan di atas
permuakaan matras yang memiliki ukuran yaitu 12 X 12 meter.
II. Teknik Dasar Senam Lantai
Teknik dasar :
Ø guling depan
Ø guling belak
Ø kayang
Ø gaya lilin
Ø gerakan lenting
III. Peraturan Senam Lantai
Peraturan permainan :
1. Gunakan Matras karena perlengkapan ini sangat penting saat melakukan teknik
apapun dalam olahraga senam lantai.
2. Letakan matras di atas permukaan lantai yang datar.
3. Pastikan matras berada pada posisi yang tepat.
4. Sekitar area matras pastikan tidak ada benda yang dapat membahayakan saat
melakukan pendaratan.
5. Sebelum melakukan teknik senam lantai biasakan dengan gerakan
pemanasan terlebih dahulu.
6. Dalam melakukan olahraga senam lantaui dimulai dari teknik paling dasar,
menengah hingga teknik paling sulit.
7. Ketika melakukan senam lantai harus ada pengawasan, guru atau pelatih yang
sudah ahli dalam melakukan teknik senam lantai.
;l
7. KEBUGARAN JASMANI
Istilah pendidikan jasmani telah dikenal pada tahun 1950-an di Indonesia, cukup lama
menghilang dari wacana, terutama sejak tahun 1960-an, tatkala istilah itu diganti dengan
istilah olahraga. Dampak dari perubahan tersebut sangat luas dan mendalam, terutama
terhadap struktur dan isi kurikulum di semua jenjang pendidikan sekolah. Kesalahpahaman
juga terjadi terhadap makna kedua istilah itu, karena hamper selalu hanya dikaitkan dengan
kepentingan pembinaan fisik, seperti tujuan berprestasi atau sebatas pencapaian derajat
kebugaran jasmani.Konsep dasar pendidikan jasmani dapat di pandang dari 3 (tiga) aspek
yakni sejarah, pandangan filsafat, dan bukti-bukti ilmiah. Upaya pembaharuan pendidikan
jasmani, yang terpayungi dalam kerangka system pendidikan nasional, berlangsung dalam
sebuah bentangan pergulatan antara dorongan untuk berubah dalam kesinambungan.
Kebijakan publik dalam pembinaan olahraga, yang tercermin dalam kepentingan nasional,
berupa prestise dan kebanggaan nasional untuk membangun percaya diri bangsa selama era
pemerintahan
Bung Karno dalam kerangka atau selama era dalam pemerintahan Soeharto selama 32
tahun terakhir, sangat kuat mempengaruhi arah, isi dan pengelolaan olahraga pada umumnya
dan pendidikan jasmani pada khususnya.
Pasang surut keolahragaan nasional, yang telah merasuki kehidupan bangsa Indonesia
sejak pra kemerdekaan, memang banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan faktor
politik.
Namun kelebihan dan kekurangan kebijakan pemerintah yang diluncurkan merupakan respons
nyata yang diposisikan bapak bangsa dan pemerintah untuk menjawab tantangan zaman pada
masa itu. Untuk menjawab tantangan berupa gerak perubahan dinamik yang dibangkitkan oleh
globalisasi yang menempatkan pembangunan modal manusia dan modal social dalam kedudukan
strategis, maka arah pembaharuan pendidikan jasmani adalah untuk mendukung pembaharuan
pendidikan pada umumnya. Konsep pendidikan jasmani erat kaitannya dengan
pendidikanrekreasi,dan pendidikan kesehatan, yang menghasilkan bidang studi Penjaskes,
perpaduan antara pendidikan jasmani dan pendidikan kesehatan dengan titik persamaan dalam
tujuan terbentuknya gaya hidup aktif sepanjang hayat untuk mencapai kesehatan. Meskipun
demikian pebelajaran Penjaskes menjadi tidak menentu dalam hal substansi dan tujuan,
persaingan dalam alokasi bagi penyampaian substansi dan akhirnya menggiring guru-guru hanya
sekedar menyampaikan informasi dan bahkan pengetahuan yang tidak fungsional atau teori
sebagai ganti kegiatan praktik. Masalah lainnya terjadi pada evaluasi yang hanya samapai pada
pengukuran kemampuan kognitif paling rendah. Pengajaran terpadu tidak mampu diterapkan
oleh guru-guru penjas mengaktualisasi konsep Penjaskes tersebut. Pendidikan jasmani pada
hakekatnya merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tujuan yang ingin diharapkan bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik,
intelektual, emosional, sosial dan moral. Begitu dekat pula tujuannya untuk pembinaan kesehatan
dan kesadaran tentang lingkungan hidup. Dari sejarah tersebut, aktivitas jasmani seperti dalam
bentuk kegiatan bermain merupakan alat utama pendidikan. Para pendidik dan filosof percaya
bahwa kegiatan itu sangat efektif untuk menumbuhkembangkan keseluruhan potensi peserta
didik.Konsep ini telah dirintis penerapannya melalui UU pendidikan tahun 1950-an, yang
kemudian sempat luntur akibat perubahan kebijakan. Kini kita berusaha untuk kembali ke asal,
memposisikan pendidikan jasmani sebagai alat pendidikan yang dapat diandalkan.
8. NARKOBA
Jenis narkoba
1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek seperti ini
adalah kokain dan LSD
2. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya adalah si
pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan merasakan
efek tenang, tertidur/ pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.
4. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena kandungan
zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan saraf otak. Mereka
biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan selalu ingin dan ingin lagi
mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja, heroin, putaw.Seseorang yang sudah
mengalami ketergantungan narkoba, kemungkinan besar tubuhnya akan mengalami kerusakan
dan pada ujungnya akan berdampak pada kematian
9. RENANG
I. Asal Renang
Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian
II. Teknik Renang
Ø Pernafasan
Ø Mengambang
Ø Meluncur
III. Peraturan Renang
1. Posisi Start
Sebelum memulai start setiap perenang harus benar-benar memperhatikan instruksi dari
wasit, perenang harus mengerti bahwa mereka belum boleh menaiki balok start sebelum adanya
peluit yang keluar dari wasit. Jika wasit sudah meniupkan peluitnya maka si perenang
dinyatakan boleh meniki balok start kemudian berdiri detelah itu membungkukkan badan. Dan
persiapan untuk melakukan start, sebelum wasit menembakkan pistol tanda start dimulai maka
perenang dilarang untuk beregerak, dan jika terbukti bergerak sebelum pistol dibunikan maka
perenang bisa didiskualifikasi.
2. Dilarang Menggangu
Maksud dari larangan ini adalah setiap peserta renang dilarang mengganggu peserta yang
lain yang ikut dalam sebuah perlombaan baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Yang
bisa menyebabkan kemenangan dan kekalahan pada orang lain.
3. Tetap Pada Lintasan
Ketika mengikuti sebuah perlombaan renang maka kita kan disuguhi dengan
pemandangan kolam yang bergaris garis. Garis-garis tersebut adalah lintasan bagi para
perenang, dan setiap perenang dilarang untuk melewati garisnya sendiri, mereka harus tetap
berada pada posisi lintasannya.
4. Menyentuh Dinding Kolam
Dalam semua nomor pertandingan seorang perenang ketika dalam posisi berbalik atau
mereka akan kembali ke start tangan mereka harus benar-benar menyentuh dinding kolam.