Anda di halaman 1dari 125

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas yang mencetak tenaga
pendidik di berbagai bidang ilmu pendidikan. Dalam mencetak guru atau tenaga
pendidik yang kompeten dan profesional, dilakukan berbagai kegiatan perkuliahan di
bidang ilmu murni maupun pendidikan. UNNES mengadakan kegiatan intra kulikuler
yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa jurusan kependidikan yang disebut Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
Kegiatan PPL dapat menambah pengalaman dalam mengajar di kelas serta
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis
yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik di lapangan sehingga target
khusus yang merupakan target kompetensi program studi dapat tercapai. Terdapat 2
kegiatan PPL. Pada PPL 1, mahasiswa melakukan kegiatan observasi dan orientasi
sekolah. Sedangkan pada kegiatan PPL 2, mahasiswa melakukan kegiatan praktik
mengajar di sekolah. Kegiatan PPL menuntut mahasiswa untuk mengetahui secara
langsung tentang sistem pendidikan yang diterapkan pada sekolah latihan tersebut.
Mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengalaman praktik mengajar di sekolah
sehingga dapat memiliki bekal dan kesiapan untuk menjadi tenaga kependidikan yang
profesional dan berkompeten.

1.2 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan
sosial.

1
1.3 Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi untuk memberikan bekal kepada
mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional,
dan sosial.

1.4 Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan memiliki manfaat bagi mahasiswa praktikan,
sekolah, dan masyarakat umum.

1.5 Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan


PPL 1 dilaksanakan selama dua minggu mulai tanggal 24 Juli 2017 sampai
dengan tanggal 7 Agustus 2017. PPL 1 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang yang
beralamat di Jln. Atmodirono Raya No. 7A, Telepon/Fax (024) 8311538 Fax (024)
8452267, Semarang. Kode Pos 50242, Email: smkn3_semarang@yahoo.co.id.

1.6 Metode Pengumpulan Data


Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 1 membutuhkan banyak data.
Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam metode untuk mengumpulkan data-data
tersebut. Metode pengumpulan data dalam laporan ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Metode Observasi
Metode ini merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengamati atau
mendatangi langsung objek yang akan diteliti atau diamati.
1.4.2 Metode Dokumen
Metode dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau buku-buku
administrasi sekolah untuk mendapatkan data.
1.4.3 Metode Wawancara
Metode dilakukan dengan cara menanyakan atau mewawancarai secara langsung
narasumber yang bersangkutan dengan data yang dibutuhkan.

2
BAB II

HASIL PENGAMATAN

2.1 Keadaan Fisik Sekolah


SMK Negeri 3 Semarang berada di daerah strategis dekat pusat kota yaitu pada
Jalan Atmodirono Raya No. 7a Kode Pos 50242, Semarang. SMK Negeri 3 Semarang
dibangun di atas tanah seluas 19715 m² (bangunan sekolah 4962 m² dan sisanya lahan
terbuka hijau). SMK Negeri 3 Semarang didominasi oleh bangunan dua lantai. Berikut
kondisi ruangan SMK Negeri 3 Semarang sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kondisi Ruangan SMK 3 Semarang
Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruang Demensi Rusak Rusak Rusak
Baik Jumlah Total
Berat Sedang Ringan
(7x9) m 12 1 5 2 20

1 Ruang kelas (8x9) m 2 1 - 2 5 28

(7x8) m 3 - - - 3

Bengkel
Teknik (12x30)
2 m 1 - - - 1 1
Konstruksi
Batu Beton
Bengkel
Teknik (12x36)
3 m 1 - - - 1 1
Kendaraan
Ringan
Bengkel (7x9) m
4 5 - - - 5 5
Teknik

3
Instalasi
Pemanfatan
Tenaga
Listrik
Bengkel
Teknik (7x9) m
5 3 - - - 3 3
Audio
Video
Lab. (8x10) m
6 2 - - - 2 2
Autocad
Lab. (7x8) m
7 2 - - - 2 2
Komputer
Perpustakaa (8x12) m
8 - - - 1 1 1
n

9 Lab IPA (7x9) m 1 - - - 1 1

R. Gbr (8x12) m
10 2 - - - 2 2
Bangunan
Ruang
11 Waka (5x9) m 1 - - - 1 1
Humas
R. Guru (7x18) m
1 - - - 1 1
(NA)
R. Guru
12 Teknik (8x6) m 1 - - - 1 1
Bangunan
R. Guru (8x7) m 1 - - - 1 1
Teknik Inst.

4
Tenaga
Listrik
R. Guru
Teknik (6x7) m 1 - - - 1 1
Audio
Video
R. Guru
Teknik (5x7) m 1 - - - 1 1
Kendaraan
Ringan

R.Kepala (4x9,5)
m 1 - - - 1 1
Sekolah

R. Tata
Usaha, R.
Bendahara, (12x9,5)
m 1 - - - 1 1
R. Waka

13 Sarana dan
Ketenagaan
Ruang (4x9,5)
Waka m 1 - - - 1 1
Kesiswaan
Ruang
Waka (5x8) m 1 - - - 1 1
Kurikulum
R. (7x9) m
14 1 - - - 1 1
Pertemuan

15 R. Mushola (7x9) m 1 - - - 1 1

5
16 R. OSIS (3x5) m 1 - - - 1 1

(4x7,5)
17 R. BP/BK m 1 - - - 1 1

(1,5x2)
18 KM/WC m 16 - - - 16 16

(15x30)
19 Aula m 1 - - - 1 1

(sumber: Penulis, 2017)


2.2 Keadaan Lingkungan Sekolah
2.2.1 Bangunan di Sekeliling Sekolah
Bangunan yang mengelilingi SMK Negeri 3 Semarang antara lain:
- Sebelah Utara : Pemukiman Penduduk, Jalan Raya
- Sebelah Selatan : Jalan Raya, Masjid UNDIP, Kantor BPLP
- Sebeleh Timur : Gereja
- Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk, Jalan Raya
2.2.2 Kondisi Lingkungan Sekolah
 Tingkat Kebersihan
Indikator kebersihan dapat dilihat dengan tersedianya tempat sampah, poster
kebersihan dan kebersihan fisik sekolah. SMK Negeri 3 Semarang memiliki
aturan ketat dalam hal kebersihan. Terdapat banyak tempat sampah yang
disediakan di lingkungan sekolah seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 2.1 Tempat Sampah SMK 3 Semarang


(sumber: Penulis, 2017)

6
Seluruh warga SMK Negeri 3 Semarang memiliki tanggung jawab yang sama
terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Terdapat hukuman denda Rp. 50.000,-
kepada siapa saja yang membuang sampah sembarangan.
 Tingkat Kebisingan
SMK Negeri 3 Semarang berada cukup jauh dari keramaian kota. Lalu lintas
kendaraan yang melewati depan sekolah juga tidak ramai.

Gambar 2.2 Pekerjaan Perbaikan Sekolah


(sumber: Penulis, 2017)
Penempatan bengkel berada pada area samping sekolah, sehingga jauh
dari ruang kelas. Sedangkan, pembangunan sekolah yang sedang dilakukan
menimbulkan sedikit kebisingan, namun tidak begitu mengganggu aktivitas
pembelajaran di sekolah.
 Sanitasi dan Ventilasi
SMK Negeri 3 Semarang memiliki sanitasi dan ventilasi yang baik.
Terdapat beberapa titik kran air yang dapat digunakan untuk mencuci tangan
dan menyiram tanaman.

Gambar 2.3 Titik Kran Air SMK 3 Semarang


(sumber: Penulis, 2017)

7
Sekolah juga memiliki beberapa WC dengan kondisi layak.

Gambar 2.4 WC SMK 3 Semarang


(sumber: Penulis, 2017)
Pada ruang-ruang tertentu seperti ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang komputer, bengkel, dan beberapa ruang lain telah dilengkapi dengan
kipas angin, bahkan beberapa ruangan dilengkapi AC, seperti ruang rapat.
Ruang kelas juga terdapat ventilasi udara yang memungkinkan terjadinya
sirkulasi udara.
 Jalan Penghubung dengan Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang dapat dituju dengan banyak akses jalan
penghubung. Kondisi jalan menuju sekolah juga sangat baik. Letak SMK
Negeri 3 Semarang juga dapat diakses dengan menggunakan angkutan
umum meski butuh berjalan kaki beberapa meter. Terdapat 2 gerbang masuk
yaitu di bagian depan dan bagian belakang.
 Keadaan Masyarakat
SMK Negeri 3 Semarang berada di lingkungan pendidikan. Di sebelah
barat terdapat Universitas Diponegoro kampus pleburan, juga terdapat PIP
(Pendidikan Ilmu Pelayaran). Kondisi ini sangat mendukung kemajuan
pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang.

2.3 Fasilitas Sekolah


 Ruang Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Semarang memiliki ruangan sendiri yang
terletak terpisah dengan ruang guru. Pemisahan ruangan ini dimaksudkan agar

8
kepala sekolah lebih terkonsentrasi dalam melaksanakan tugasnya serta dalam
menerima tamu – tamu penting. Ruangan Kepala Sekolah SMK Negeri 3
semarang juga nyaman, bersih, dam rapi.
 Ruang Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah di SMK Negeri 3 Semarang memiliki ruangan masing
– masing. Karena terdapat beberapa wakil kepala sekolah (waka) maka ruangan
waka masing- masing terpisah dari ruang guru supaya pekerjaan setiap bidang
waka dapat dikerjakan dengan maksimal serta tidak saling merasa terganggu.
 Ruang Guru
Di SMK Negeri 3 Semarang guru memiliki ruangan tersendiri yang cukup
luas dan nyaman. Kebanyakan guru yang sering berada di ruang guru adalah
guru mata pelajaran normatif karena guru mata pelajaran produktif juga
memiliki ruang guru di jurusan masing– masing.
 Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha adalah pusat administrasi sekolah. Di SMK Negeri 3
Semarang. Berbagai fasilitas pendukung ada di ruang tersebut seperti komputer,
telepon, dan sebagainya yang digunakan dalam bidang administrasi.
 Ruang Kelas
Ruang kelas adalah tempat utama bagi siswa untuk menerima pembelajaran
dari guru. Sebagian besar kegiatan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas,
tetapi untuk mata pelajaran tertentu dilaksanakan di luar kelas.
 Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat adanya koleksi buku-buku yang menunjang
kelangsungan belajar siswa. Adapun koleksi buku-buku yang berada di
perpustakaan antara lain berupa buku paket yang berasal dari Depdiknas sebagai
buku pegangan dalam pelajaran pokok, buku pelajaran pelengkap (buku non
paket), buku cerita fiksi (buku bacaan), dan buku buku lainnya yang dapat di
jadikan sumber pengetahuan. Pengolahan koleksi perpustakaan sekolah
dilakukuan sejak buku tiba di perpustakaan sampai tersusun rapi di rak dan siap

9
digunakan oleh siswa dan guru. Untuk menjaga ketertiban dalam peminjaman
serta menjaga keutuhan koleksi buku ditetapkan peraturan/tata tertib
peminjaman.
 Laboratorium
Sekolah Menengah KejuruanNegeri 3 Semarang mempunyai beberapa
laboratorium sebagai pendukung fasilitas belajar-mengajar, yaitu laboratorium
IPA, laboratorium kimia, dan laboratorium komputer.
 Bengkel Praktik Jurusan
Setiap jurusan di SMK Negeri 3 Semarang dilengkapi dengan ruang praktik,
atau yang lebih dikenal dengan bengkel praktik jurusan. Bengkel praktik jurusan
pada SMK Negeri 3 Semarang berjumlah 4 ruang. Tujuan dibangunnya bengkel
praktik jurusan adalah agar siswa dapat belajar dengan baik dan maksimal
sesuai dengan jurusannya, sehingga ketrampilan yang dimiliki oleh masing –
masing siswa terasah.
 Ruang Bimbingan Konseling
SMK Negeri 3 Semarang menyediakan fasilitas Bimbingan dan Konseling
(BK) bagi siswa. Ruang Bimbingan dan Konseling (BK) disendirikan dari ruang
kelas agar tidak timbul masalah yang dapat mengganggu pembelajaran. BK
melayani pengaduan masalah, penyuluhan, dan pengembangan siswa
berdasarkan minat bakat dan bidang studi. Pelayanan dilakukan secara teratur,
terencana dan berkesinambungan.
 UKS
Fasilitas kesehatan yang dimiliki sekolah adalah UKS (Unit Kesehatan
Sekolah). UKS digunakan sebagai tempat penanganan dan pengobatan siswa dan
guru. Dilengkapi dengan kasur, timbangan, P3K, dan alat penunjang kesehatan
lainnya.
 Lapangan Olahraga
Fasilitas olahraga mencakup beberapa lapangan olahraga diantaranya
lapangan badminton, sepak bola, tenis meja, tenis, dan basket. Di lapangan tenis

10
ini juga difungsikan sebagai lapangan upacara pada saat hari senin atau hari-hari
besar nasional.
 Ruang OSIS
Ruang OSIS digunakan oleh siswa yang menjadi pengurus OSISsebagai
kantor pusat kegiatan siswa, dimana didalamnya digunakansebagai kantor
kesekretariatan OSIS.
 Musholla
Musholla di SMK Negeri 3 Semarang terletak di lantai satu dimanfaatkan oleh
Guru, Karyawan, dan siswa untuk beribadah serta dimanfaatkan pula untuk
kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya.
 Kamar Mandi
SMK Negeri 3 Semarang memiliki 40 kamar mandi dengan kapasitas 1400
siswa. Kamar mandi ini tersebar di sejumlah gedung yang ada di SMK Negeri 3
Semarang untuk menjamin siswa maupun guru dapat dengan mudah menemukan
kamar mandi.
 Tempat Parkir
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Semarang memiliki 2 tempat parkir.
Tempat parkiryang pertama digunakan oleh siswa yang letanknya terdapat di
lapangan sekolah. Tempat parkir yang kedua digunakan untuk Guru dan
Karyawan, letaknya didepan gedung sekolah.
2.4 Penggunaan Sekolah
Gedung seluas 1975 m2 merupakan hak milik dari SMK N 3 Semarang, yang
didalamnyaterdapat bermacam-macam ruangan yang terisioleh fasilitas yang
menunjang ruangan tersebut. Pada dasarnya fasilitas di masing-masing ruang hampir
sama misalnya terdapat meja, lemari, kursi, dan faktor pendukung kelas lainnya seperti
LCD proyektor, screen proyektor yang dalam kuantitasnya masih terdapat kekurangan.
Sedangkan fasilitas yang biasanya digunakan untuk disewakan pada kepentingan
umum adalah lapangan olahraga seperti halnya Kanwil (Disprov) yang menggunakan

11
lapangan SMK N 3 Semarang guna tenis. Dan lapangan tersebut disewakan namun
dengan syarat utama tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2.5 Keadaan Guru dan Siswa


Jumlah guru menurut mata pelajaran berjumlah 84 orang yang terlampir dalam
Lampiran 6 dengan pembagian Teknik Bangunan 13 guru, Teknik Elektro 18 guru,
Teknik Mesin 14 guru, Adaptif dan Normatif 39 guru.
Sedangkan jumlah staf tata usaha dan karyawan SMK Negeri 3 Semarang tahun
pelajaran 2016/ 2017 sebanyak 29 orang yang terlampir dalam Lampiran 7.
2.6 Interaksi Sosial
 Interaksi Sosial Antara Kepala Sekolah dengan Guru
Interaksi sosial atau hubungan antara Kepala Sekolah dengan guru di
SMK Negeri 3 Semarang terjalin sangat baik. Sebagaimana seorang pemimpin
yang arief dan bijaksana Kepala SMK Negeri 3 Semarang juga menjadi suri
tauladan yang baik dan memberikan contoh berupa sikap dan tindakan yang
baik kepada guru di SMK Negeri 3 Semarang. Keakraban Kepala Sekolah
tersebut dengan Guru dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah karena
adanya interaksi Kepala Sekolah dengan Guru yang baik maka akan menjadi
kompak dan sejalan Dengan terjalinnya hubungan yang selaras maka akan dapat
mewujudkan visi dan misi SMK Negeri 3 Semarang.
 Interaksi Sosial Antara Guru dengan Guru
Interaksi sosial antara guru dengan guru di SMK Negeri 3 Semarang
terjalin cukup baik ,antar guru saling menghormati dan menghargai satu sama
lain. Memberikan contoh kepada para murid untuk tetap menjaga kekompakan
serta menjalin komunikasi yang baik antar rekan seprofesi. Dengan adanya
interaksi yang baik antar guru maka akan terjadi kekompakan serta pelaksanaan
program sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

12
 Interaksi Sosial Antara Siswa dengan siswa
Interaksi sosial antara siswa dengan siswa di SMK Negeri 3 Semarang
mungkin kurang begitu baik karena diantara mereka masih ada pandangan
tentang senior dan junior. Siswa SMK biasanya kompak hanya dalam satu
lingkup kecil saja, contohnya mungkin hanya satu kelas saja dan kurang
kompak dengan kelas yang lain. Ada juga yang tidak mementingkan tentang
status mereka sebagai senior atau junior. Siswa yang tidak mementingkan
statusnya sebagai senior tau junior biasanya mempunyai teman yang banyak di
sekolah, mulai dari kelas satu sampai kelas tiga.
 Interaksi Sosial Antar Guru dengan Siswa
Interaksi sosial antara guru dengan siswa di SMK Negeri 3 Semarang
cukup baik, hanya saja terkadang masih ada beberapa dari siswa yang kurang
menghargai guru saat ditegur karena melanggar tata tertib di sekolah. Sehinga
terkadang guru harus bertindak tegas kepada siswa yang melanggar dan
memberikan sanksi kepada para siswa. Namun ada pula siswa yang tidak
mengindahkan teguran dari guru dan bersikap semaunya walaupun sudah
mendapat teguran. Peran guru selain pengajar juga berperan sebagai pendidik
serta sebagai orang tua siswa selama di sekolah.
 Guru dengan Staf Tata Usaha
Interaksi sosial antara guru dengan staf tata usaha (TU) di SMK Negeri 3
Semarang sangat baik. Antara guru dan staff tata usaha bekerja berdampingan
saling mendukung pekerjaan dan tugas masing-masing antara keduanya ,saling
menghargai dan menghormati satu sama lain, mereka juga tidak segan-segan
untuk saling membantu bila ada yang membutuhkan bantuan untuk mencapai
tujuan bersama memajukan dan meningkatkan mutu SMK Negeri 3 Semarang.
 Hubungan Secara Keseluruhan Antar Personil
Hubungan secara keseluruhan antara personal di SMK Negeri 3
Semarang terbilang baik dikarenakan seluruh warga sekolah menunjukan
adanya sikap saling menghargai dan menghormati dan menjunjung nilai

13
kekeluargaan namun tetap dapat menempatkan antara hak dan kewajiban
masing-masing demi menjaga mutu dan kualitas sekolah.
2.7 Pelaksanaa Tata Tertib
- Tata Tertib Siswa
1. Hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 (sepuluh) menit sebelum
pelajaran dimulai.
2. Selama pelajaran, siswa tidak boleh menerima tamu, kecuali dalam hal
yang sangat penting dan harus seijin Kepala Sekolah.
3. Siswa wajib masuk sekolah atau kelas dengan tertib, sopan dan wajib
mengenakan pakaian seragam yang ditetapkan sekolah dengan
ketentuan yang sudah ada
4. Siswa wajib memberikan dukungan moral dan material, bila ada siswa
yang mengalami musibah , yang pelaksananya diatur oleh OSIS.
5. Mengikuti dan melaksanakan upacara bendera dengan bark dan
khidmat
6. Bersikap disiplin, jujur, bertanggungjawab
7. Harus mempunyai karakter dan budaya S3 (Senyum , Salam , Sapa)
8. Siswa yang menggunakan sepeda motor wajib dan harus sepeda motor
standart lalu lintas ke sekolah dan diharapkan sudah mempunyai surat
ijin mengemudi (SIM)
9. Siswa wajib memarkir kendaraan ditempat yang telah ditentukan
khusus siswa dengan tertib dan rapi.
- Tata Tertib Guru dan Karyawan SMK 3 Semarang
1. Guru harus sudah hadir di sekolah 15 menit (lima belas) menit sebelum
pelajaran dimulai.
2. Bila guru terlambat hadir kurang dari 15 (lima belas) menit, dapat
melanjutkan pelajaran apabila telah mendapatkan izin dari Guru Piket.
3. Bila guru terlambat Iebih dari 15 (lima belas) menit tidak
diperkenankan mengajar pada jam tersebut.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah melaksanakan observasi PPL1 di SMK Negeri 3 Semarang, diperoleh data
berikut:
1. Kondisi lingkungan, administratif, akademik, dan lingkungan sosial SMK
Negeri 3 Semarang sudah baik. Hal tersebut terlihat dari lingkungan yang bersih
serta hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar yang harmonis. Sedangkan
dalam administratif dan akademik, terlihat dari pengarsipan data administratif
yang rapi dan kegiatan akademik yang berjalan dengan lancar. Selain itu tenaga
pendidik, siswa, struktur organisasi, dan data penting lainnya cukup baik. Ekstra
kurikuler juga berjalan baik.
2. Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang cukup baik. Hal
tersebut terlihat dari tercukupinya sarana pendukung kegiatan pembelajaran
seperti gedung dan fasilitas pendukungnya.
3. Tata tertib yang ada di sekolah cukup baik, namun kurang pengawasan dalam
menerapkan tata tertib tersebut dalam kegiatan sehari-hari.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen berbagai bidang di
SMK Negeri 3 Semarang sudah terorganisir dengan baik.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang perlu
ditingkatkannya antara lain:
1. Penambahan fasilitas terhadap sarana dan prasarana diantaranya kebutuhan
akan toiletuntuk siswa, dan perangkat pendukung pembelajaran seperti LCD
dan alat praktikum di bengkel masing-masing jurusan.
2. Penerapan tata tertib sekolah agar ditingkatkan dalam pengawasanya.
3. Peningkatan pengawasan pada ekstrakurikuler untuk meningkatkan minat dan
bakat siswa.

15
REFLEKSI DIRI
Nama : Lantip Dwi Nugroho

NIM : 2101414051

Fakultas : Bahasa danSeni

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atasnikmat dan rahmat serta seluruh karunia- Nya, sehingga saya bisa
melaksanakanProgram Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) ini dengan lancar. Praktik ini
merupakansalah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus
ditempuh olehsetiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
PPL 1 berisikegiatan observasi, orientasi dan pembelajaran model. Kegiatan ini
bertujuanmembentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan
yangprofesional dalam bidang kompetensi pedagogic, kepribadian, professional,
dansosial.
Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan
padatanggal 24 Juli 2017 sampai dengan tanggal 4 agustus 2017. Praktikan
mendapatkanpengetahuan dan wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta
administrasi dalampembelajaran, terutama pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Praktikan memperolehtugas mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas
X, XI dan XII yang di ampu oleh Ibu Sunarti,S.Pd, M. Si. selaku guru pamong. Selama
melaksanakan PPL I praktikan tidak hanyaobservasi kondisi fisik dan administrasi
sekolah saja, akan tetapi praktikanmelakukan observasi dalam kelas dan laboratorium
serta wawancara dengan pihakBK, petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK
Negeri 3 Semarang. Sikap gurupamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan
mengarahkan praktikan untukbelajar membuat perangkat pembelajaran setra
berdiskusi mengenai masalahpembelajaran dan materi pelajaran Bahasa dan Sastra

16
Indonesia. Melalui kegiatan observasi di SMKNegeri 3 Semarang, praktikan dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni.
Pada pembelajaran kali ini saya menggunakan pendekatanpendekatan
saintifikpadaaspekpengetahuansedangkanpadaaspekketrampilanmenggunakanpen
dekatanpendekatan pedagogic genreseperti yang sedang dicanangkan pemerintah.
Dengan menggunakan model inisaya harus bisa membentuk suasana pembelajaran
yang baru, menarik,menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam
proses belajarmengajar, saya harus menekankan budaya bergerak dan pembentukan
karakterpada peserta didik.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG sudah bisa
untukmemenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya
sendirimasih terus dikembangakan agar bisa mencukupi untuk peroses
belajarmengajar. Dari yang sekarang masih 33 kelas akan ditambah lagi menjadi
36kelas.Untuk bidang kebahasaan, sarana dan prasarana di smk tersebut belum
tercukupi karena di SMK N 3 Semarang belum memiliki Lab. Bahasa. Selain itu
setiap kelas tidak dilengkapi LCD Proyektor dan speaker sehingga untuk
menayangkan beberapa materi melalui Video maupun LCD proyektor harus
meminjam Sarpras, tetapi tidak selalu ada karena digunakan secara bergantian.
Tetapi tidak menjadi penghambat guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
yang kreatif.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 3
SEMARANGsaya masih membutuhkan banyak sekali bimbingan dan arahan dari
gurupamong. IbuSunarti,S.Pd, M. Si.ditunjuk sebagai guru pamongsaya. Beliau
membimbing saya dengan penuh kesabaran dan selalu memberiarahan yang
membawa saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik danberkompeten. Tentu
peran pembimbing PPL saya juga terus memantau danmemberi masukan positif

17
yang bisa membentuk karakter mahasiswabimbingan sehingga bisa menjadi
seorang pendidik yang baik.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.
Proses pembelajaran di SMK Negeri 3 SEMARANG cukup rapi dan
tertib.SMK tersebut menggunakan kurikulum K13 revisiuntukkelas X seperti yang
dianjurkan pemerintah. Tetapi untuk kelas XI masih menggunakan kurikulum K13.
Penggunaan kurikulum yang berbeda pada tingkatan kelas tidak menjadi
penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan menggunakan K13
revisi dan K13 diharapkan bisa membawa Indonesia dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional. Dalam proses pembelajaran,guru mengunakan pendekatan
saintifik pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek ketrampilan guru
menggunakan pendekatan pendekatan pedagogik genre. Setiap guru di SMK
tersebut memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak didiknya. Setiap guru di
SMK N 3 Semarang lebih menekankan pada pembentukan karakter peserta didik
sehingga mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga siapuntuk
terjun di dunia pendidikan.
5. Kemampuan diri praktikan.
Dalam pelaksanaan PPL 1 saya mendapatkan waktu satu minggu
untukobsevasi sekolah dan orientasi serta satu minggu untuk pembelajaran
model.Tetapi dalam pembelajaran model kali ini saya diberi kesempatan
untukmengelola kelas dan mengenal karakter siswa SMK Negeri 3
Semarangsehingga saya bisa merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada
prosespembelajaran.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
Setelah melaksanakan PPL 1 saya bisa tahu cara menyiapkan
perangkatpembelajaran yang baik, cara mengelola kelas, cara mengajar dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek
ketrampilan menggunakan pendekatan-pendekatan pedagogic genre, cara

18
membimbing peserta didik menjadi manusia yang berkaraktersehingga siap terjun
dalam dunia pekerjaan.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Untuk SMK Negeri 3 Semarang perlu adanya perbaikan sarana dan
prasaranayang digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya
dalampembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Juga diperlukan adanya
penambahan alat danpengoptimalan sarana dan prasarana yang sudah ada
disekolah. Sedangkanuntuk UNNES, saya harapkan untuk PPL selanjutnya bisa
lebih baik lagidalam pengelolaannya dan selalu memberi bimbingan pada
mahasiswa PPLsehingga bisa menciptakan pendidik yang handal dan berkompeten
dalambidangnya masing-masing.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan

SUNARTI, S.Pd, M.Si Lantip Dwi Nugroho

NIP. 19700227200802007 NIM. 2101414051

19
REFLEKSI DIRI
Nama : Syaefatul Awaliyah
NIM : 2101414085
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kelancaran kepada kami dalam melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 1 merupakan bagian dari
program PPL yang wajib dilaksanakan dalam waktu 2 minggu oleh mahasiswa
kependidikan, dimana pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL
2. Kegiatan yang dilakukan saat PPL 1 berkaitan dengan kondisi fisik sekolah/lembaga
tempat latihan, struktur organisasi sekolah, administrasi kelas, keadaan guru dan murid,
tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi
kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga
tempat latihan, kalender akademik, dan jadwal kegiatan sekolah. PPL 1 dilakukan
dengan cara wawancara dan observasi langsung dengan siswa, guru dan karyawan,
serta masyarakat sekitar seputar data-data yang harus didapatkan mengenai sekolah dan
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan proses belajar mengajar (PBM).
SMK Negeri 3 Semarang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang masuk
dalam kelompok Teknologi dan Industri. Jurusan keahlian yang ada di SMK Negeri 3
Semarang yaitu Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik
Audio Video, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, dan Teknik Kendaraan Ringan.
Adapun observasi yang telah dilakukan oleh praktikan, beberapa penjabarannya antara
lain:
1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni.
Praktikan mendapat kesempatan untuk mengampu mata pelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas X dan XI. Terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan dari
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

20
a. Kekuatan
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Guru menerapakn sikap kedisiplinan
dalam belajar. Siswa diberikan keleluasaan mendapatkan materi melalui
ponsel dan media lainnya. Sehingga, materi yang didapatkan tidak hanya
melalui satu sumber. Dalam pembelajaran, guru juga memberikan penjelasan
sejelas-jelasnya kepada siswa dan membuka kesempatan kepada siswa
sebesar-besarnya untuk bertanya apabila siswa kurang paham terhadap materi.
Dengan cara yang demikian, hubungan siswa dan guru dalam pembelajaran
dapat terjalin dengan baik.
b. Kelemahan
Basis pendidikan siswa yang dipersiapkan untuk terjun dalam dunia kerja
membuat siswa malas-malasan dalam belajar Bahasa Indonesia. Alasannya
adalah karena pelajaran Bahasa Indonesia tidaklah penting dalam dunia kerja
atau dunia industri.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana.


Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang sudah memenuhi kebutuhan
siswa. meliputi ruang kelas yang mendapatkan cuku penerangan dan udara
sehingga, siswa nyaman dalam belajar. Terdapat kipas angin di setiap kelasnya.
Hanya saja, tidak adanya LCD dan Proyektor di setiap kelas membuat kendala-
kendala muncul. Jika membutahkan LCD atau proyektor, kita harus meminjam
dari bagian sarana dan prasarana. Hal ini membuthkan waktu dan dapat menyita
jam pelajaran.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
a. Guru Pamong
Guru pamong praktikan selama menjalani PPL di SMK N 3 Semarang adalah
Ibu Sri Sutarmi, S.Pd.. Beliau merupakan sosok yang disiplin dan tegas dalam

21
pembelajaran. Cara mengajar yang ringan dan tidak berbelit-belit
memudahkan siswa menerima pelajarannya. Beliau mengutamakan sikap-
sikap siswa menjadi baik dengan cara selalu memberikan nilai sikap setiap kali
pembelajaran berlangsung. Kualitas beliau dapat mendukung saya menjadi
calon pendidik yang berkarakter dan profesional nantinya.
b. Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing pratikan adalah Ibu Septina Sulistyaningrum, S.Pd., M.Pd.
yang juga meruapakan Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes.
Beliau adalah sosok yang disiplin dan memiliki cara-cara unik untuk
menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menarik. Beliau juga selalu akrab
dengan mahasiswa. Kualitas beliau dapat mendukung saya menjadi calon
pendidik yang berkarakter dan profesional nantinya.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.
Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 3 Semarang saat ini mengacupada
kurikulum 2013, dimana siswa yang dituntut lebih aktif dalam PBM dibandingkan
guru. PBM dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga pada
pelaksanaan PBM sudah terstruktur dan tertata rapih, sehingga PBM juga berjalan
tertib dan lancar, terutama untuk penyampain materi. Evaluasi untuk PBM yang
telah berjalan adalah perlu adanya kesinambungan dan kerjasama yang baik antar
siswa dan guru, sehingga jika kedua elemen tersebut memiliki tujuan belajar yang
sama, maka akan tercipta PBM yang ideal sesuai yang diprogramkan oleh sekolah.
5. Kemampuan diri praktikan.
Praktikan mengikuti arahan dari guru pamong agar dapat menjadi calon guru yang
profesional. Praktikan mampu memberikan materi kepada siswa namun ada
beberapa siswa yang belum bisa dikendalikan oleh praktikan. Sehingga melalui
latihan dan mengikuti arahan dari guru pamong, praktikan diharapkan mampu
memperbaiki kemampuan diri sebagai calon guru.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.

22
Setelah melakukan observasi selama dua minggu, banyak hal yang bertambah pada
diri praktikan. Diantaranya adalalah bertambahnya kedisiplinan saat masuk
mengajar, etika, sopan dan santun, cara mengatasi siswa-siswa dengan perhatian
khusus dan lain sebagainya. Semua itu dapat menjadi bekal untuk praktikan agar
menjadi pribadi yang lebih baik dan bersiap menjadi pendidik yang profesional.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran bagi SMK Negeri 3 Semarang sendiri yaitu dengan terus meningkatkan
mutu dan kualitas sekolah ,terus meningkatkan disiplin bagi seluruh warga SMK
dan lebih menegaskan kepada pada siswa untuk memperbaiki etika dan bersikap
sopan dan sikap saling menghargai. Guna pengembangan Unnes, praktikan
menyarankan bahwa perlu adanya peninjauan kembalimengenai sekolah-
sekolah tempat latihan bagi mahasiswa program kependidikan sehingga setelah
mahasiswa melaksanakan PPL mampu mengamalkan ilmu sesuai bidangnya
kepada peserta didik nantinya dan senantiasa meningkatkan dalam menjalin
koordinasi pada pihak-pihak terkait.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan

Sri Sutarmi, S.Pd. Syaefatul Awaliyah

NIP. 196107021988032001 NIM. 2101414085

23
REFLEKSI DIRI

Nama : Intan Permata Sakti


NIM : 2501413008
Jurusan : SeniTari , S1

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat melaksanakan laporan PPL 1 di SMK N 3
SEMARANG yang berlokasi di Jl. Atmodirono no.7A, Wonodri Semarang .
Kemudian, tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membimbing kami kepala sekolah, ketua jurusan, guru pamong kami yang bersedia
membantu demi kelancaran PPL 1, para staff dan karyawan, serta tak lupa para siswa
yang bersedia menerima kami menjadi guru praktikan di SMK N 3 Semarang.
Refleksi diri ini ditulis berdasarkan pengalaman dan observasi di SMK N 3
Semarang mulai pada tanggal 24 Juli hingga 7 Agustus 2017. Berdasarkan observasi
yang penulis lakukan selama ini, bahwa SMK N 3 Semarang dengan lokasi di Jl.
Atmodirono no.7A, Wonodri Semarang sangat strategis dapat dijangkau dengan
kendaraan umum atau pribadi. Meskipun keadaan lingkungannya ramai akan
transportasi umum, namun proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan
tertib dan lancar.
Adapun hal – hal yang menyangkut dengan laporan observasi yang kami praktikan di
SMKN 3 Semarang antara lain:
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran Seni Budaya
Kekuatan dalam hal pembelajaran Seni Budaya , Kata seni dan budaya itu satu hal
yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan terutama kita yang hidup di
Indonesia, sebagai bangsa Indonesia Budaya dan kesenian harus dilestarikan
dikembangkan supaya seni-seni dan budaya di Indonesia tidak diakui negara lain.
Karena Seni Budaya itu merupakan warisan atau sudah ada sejak jaman nenek
moyang kita lahir secara turun temurun diwariskan dan sampai sekarang untuk

24
sumber utama untuk hidup yaitu berbudaya baik dan tidak akan punah dan seni
budaya dapat di pecah menjadi 4Seni Rupa,Seni Musik,Seni tari, Seni drama atau
teater. Dapat dilihat dari antusiasme anak-anak yang selalu ingin tahu ketika
pembelajaran walau pun ada anak yang tidak menguasai dan tidak mengerti tentang
pembelajaran Seni Budaya itu sendiri. Untuk kelemahanya, yakni perlunya
kesadaran para siswa untuk menyukai, mengusai pelajaran ini. Karena ada sebagian
besar anak menganggap bahwa dia tidak menyukai pembelajaran Seni Budaya
sehingga tidak konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran. Atau banyak anak
yang menyepelekan pembelajaran Seni Budaya .
2. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah.
Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang, sudah baik dan cukup
lengkap. Selain itu sarana sekolah yang menunjang pembelajaran antara lain
perpustakaan di perpustakaan terdapat buku-buku pembelajaran,, aula, tetapi belum
terdapat LCD yang dapat membantu guru dalam memberikan materi kepada siswa,
dan belum ada ruang khusus kesenian seni yang nyaman untuk mengajar , serta
peralatan yang menunjang demi kelancaran proses belajar mengajar dan masih
banyak lagi sarana pelengkap pembelajaran lainnya.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong Seni Budaya khususnya Seni Budaya mempunyai kemampuan yang
baik dalam melakukan pembelajaran di kelas. Karena pengalaman dalam mengajar
yang hamper cukup lama membuat guru tersebut dapat menguasai kelas dengan
baik. Dalam PPL I ini dosen pembimbing juga sangat penting karena dari beliaulah
kita dapat masukan dan solusi agar pembelajaran berjalan baik. Untuk dosen
pembimbing belum begitu tampak partisipasinya dalam PPL I ini, dikarenakan
belum adanya kontak komunikasi dengan dosen pembimbing. Tapi, penulis percaya
jika dosen-dosen yang telah diutus oleh kampus untuk mendampingi merupakan
salah satu guru yang bagus diantara yang lainnya.
4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang

25
Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik, dilihat dari segi input dan
output siswa, segi proses pembelajaran yang menerapkan pelajaran yang sesuai
dengan kurikulum. Walaupun mungkin masalah tentang seni budaya khususnya seni
tari disini tidaklah terlalu penting, karena di SMK N 3 Semarang mata pelajaran seni
budaya merupakan pelajaran yang tidak produktif dalam pembelajaran lebih banyak
ke seni rupa, tetapi pada tahun ini sudah terdapat guru seni budaya khususnya seni
tari itu sendiri.
5. Sebagai mahasiswa yang masih melakukan latihan mengajar, praktekan merasa
kemampuan yang dimiliki masih sangat kurang, sehingga masih perlu melakukan
pendalaman materi dan praktek serta belajar untuk mengondisikan kelas dengan
baik
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I.
PPL I merupakan observasi sebelum adanya proses praktek mengajar di sekolah.
Jadi semua mahasiswa banyak melakukan pengamatan baik mengenai kondisi fisik
maupun non fisik. Setelah melakukan PPL I ini ,diharapkan mahasiswa akan tahu
bagaimana harusnya mereka bersikap, baik dalam tata tertib, pembelajaran,
berintaraksi dengan guru atau pun murid dan lain-lain.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan UNNES
Secara umum keadaan sekolah baik dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan
baik. Namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi terutama mengenai sarana dan
prasarana belajar untuk lebih ditingkatkan sehingga proses belajar mengajar
terlaksana dengan baik dan lebih maksimal.
Saran bagi UNNES adalah agar pihak UNNES senantiasa menjaga hubungan yang
harmonis dam baik dengan SMK N 3 Semarang untuk menunjang kelancaran
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan PPL periode berikutnya.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,

26
Guru Pamong Guru Praktikkan

Kurnia Agustini, S.Pd. Intan Permata Sakti


NIP.- NIM. 2501413008

REFLEKSI DIRI

Nama : Whastu Mahenning M


Nim : 2501414138
Jurusan : Seni Tari , S1

PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa calon guru UNNES, Dengan adanya PPL ini , mahasiswa secara langsung
akan terjun ke lapangan untuk melihat kondisi lapangan secara nyata. Selain itu dalam
kegiatan PPL ini mahasiswa akan belajar untuk mengaplikasikan teori yang telah
didapatnya dibangku kuliah. PPL terbagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2 . Pada
PPL 1 , mahasiwa diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah
praktikkan tepatnya di SMK N 3 SEMARANG yang berlokasi di Jl. Atmodirono
no.7A, Wonodri Semarang . Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikkan lebih
mengenal lebih dalam mengenai segala sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal
untuk melaksanakan PPL 2.

Pada kegiatan PPL 1 , di SMK N 3 Semarang mulai pada tanggal 24 Juli hingga
7 Agustus 2017. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama ini, bahwa SMK
N 3 Semarang dengan lokasi di Jl. Atmodirono no.7A, Wonodri Semarang . Pada

27
kegiatan PPL 1 ini praktikkan tidak hanya menggunakan observasi dalam
mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan observasi pengamatan terhadap guru,
kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi. Data yang diambil meliputi data
tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas
sekolah,penggunaan sekolah ,keadaan guru dan siswa , Interaksi yang terjadi antar
semua personel sekolah, pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta bagaimana
pelaksanaan proses belajar mengajar secara langsung.

Dari kegiatan PPL 1 ini praktikkan memperoleh :

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran Seni Budaya


Kekuatan pembelajaran di SMKN 3 Semarang , Guru seni budaya dalam hal
pembelajaran Seni Budaya mampu mengkondisikan dan mengelola kelas dengan
baik , Guru secara umum telah mengetahui dan memahmai karakteristik siswanya
. Sebagian besar guru memiliki pengalaman yang lebih dalam mengajar di kelas .
Kelemahan pe,belajaran di SMKN 3 Semarang adalah jumlah siswa laki laki lebih
banyak daripada siswi permpuan mengakibatkan guru lebih intens dalam
mengelola kelas serta berbicara dengan suara yang lebih keras .

2. Ketersediaan sarana dan prasarana .


Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang ,secara umum cukup
lengkap. Hal ini ditandakan dengan adanya ruang kelas , peprpustakaan, UKS,
lapangan,ruang tamu,ruamg guru, ruang kepala sekolah, aula dan kamar mandi.
Namun memiliki keterbatasan tidak menyediakan lcd dan ruang lab komputer serta
ruang untuk kesenian.

3. Kualitas Guru pamong


Guru Pamong Praktikkan beliau merupakan guru seni budaya beliau merupakan
guru yang tegas , memiliki inovasi dalam mengajar , mampu memberikan arahan

28
dan masukkan kepada praktikkan serta memberikian informasi yang dibutuhkan
praktikkan.

4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah cukup baik, dilihat dari segi
input dan output siswa, segi proses pembelajaran yang menerapkan pelajaran yang
sesuai dengan kurikulum baru (kurtilas ). Selama pembelajaran , sebagian besar
guru dan siswa menggunakan sumber buku paket.

5. Kemampuan diri praktikkan


Praktikkan telah menempuh perkuliahan di dalam ruang kuliah selama enam
semester, maka dari itu praktikkan mendapat teori teori tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan pendidikan anak disekolah . Namun sebuah teori tidak akan
lengkap tanpa adanya suatu praktek yang nyata . Pada PPL 1 ini praktikkan
mendapatkan pengetahuan baru mengenai praktek langsung dilapangan . Dimulai
dari kegiatan microteaching dari microteaching ini, praktikkan belajar mengenai
cara mengajar di kelas serta apa yang harus dilakukan guru sebelum KBM.

6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I.


Setelah melakukan kegiatan PPL I praktikkan akan memperoleh pengetahuan baru
mengenai praktek pembelajaran di kelas secara langsung serta sarana dan
prasarana apasaja yang dimilki oleh sebuah sekolah, praktikkan juga memperoleh
gambaran krakteristik siswa serta pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Hal
ini karena praktikkan berkesempatan mengisi kelas yang kosong .

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan UNNES


Sekolah lebih memaksimalkan dan merawat sarana dan prasarana yang telah
dimilikinya seperti buku-buku penunjang, perpustakaan dll. Selain itu sekolah bisa
meningkatkan pembelajaran agar lebih inovatif dengan memanfaatkan sumber

29
sumber yang ada. Sedangkan saran bagi pihak UNNES adalah hendaknya
mengintensifikasikan bimbingan terhadap dosen,guru pamong dan mahasiswa.
Selain itu untuk sistem pusat pengaturan PPL atau sim PPL harus ditingkatkan.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikkan

Dra. Siti Fatonah Whastu Mahening M.


NIP:196610112008012006 NIM : 2501414138
REFLEKSI DIRI

Nama : Wibowo laksono


NIM : 2501414076
Prodi : Pendidikan Seni Musik
Fakultas : Bahasa dan Seni

PPL adalah program kependidikan yang diselenggarakan Universitas Negeri


Semarang untuk menyiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi
guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga dapat
memperoleh pengakuan sebagai tenaga pendidik profesional, yang mampu beradaptasi
dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul dan bermatabat.
Program PPL terbagi menjadi 2 bagian yaitu PPL 1 dan PPL 2.Kegiatan dalam
PPL 1 meliputi orientasi dan observasi sekolah yang dilaksanakan selama dua minggu,
di mulai tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan 7 Agustus 2017, selama PPL 1 kegiatan
yang dilakukan adalah observasi kondisi fisik, lingkungan serta fasilitas pembelajaran

30
dalam kelas. Observasi kelas dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan mahasiswa
praktikan terhadap kondisi nyata dalam kelas dan lingkungan sekolah.
Berikut ini adalah refleksi diri yang praktikan dapat kan setelah melakukan
pengamatan atau observasi di sekolah mitra, yang disini adalah SMK Negeri 3
Semarang.
1. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya
a. Keunggulan
 Dalam menyampaikan materi tentang Seni Budaya guru sangatlah tegas
dalam proses belajar mengajar dan hal ini membuat suasana didalam
kelas menjadi kondusif.
 Peserta didik sangat menghargai guru mereka sehingga kegiatan belajar
mengajar didalam kelas dapat terlaksana dengan kondusif
b. Kelemahan
 Kelemahan dalam pelajaran Seni Budaya kurangnya sarana dan
prasarana membuat proses belajar mengajar sedikit terhambat.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah latihan


Ketersediaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran Seni Budaya sudah
masih kurang.Setiap kelas tidak memiliki LCD, tidak adanya Galeri dan ruang
musik, menghambat proses belajar mengajar, selain itu alat music yang tersedia
juga sudah banyak yang rusak, hal ini di karenakan mata pelajaran Seni Budaya
yang di tonjolkan adalah seni rupa. Setiap siswa mendapat buku paket Seni Budaya
dan LKS.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
a. Guru Pamong
Selama melaksanakan PPL 1, guru pamong praktik adalah .,beliau
merupakan sosok guru yang tegas terhadap peserta didik. Selama kegiatan
pengamatan kelas, praktikan melihat beliau sangat tegas dalam
menyampaikan materi sehingga suasana kelas menjadi sangat kondusif

31
selama proses pembelajaran, hal ini menjadikan materi yang beliau
sampaikan di terima peserta didik dengan sangat baik. Beliau juga
memberikan bimbingan dalam mahasiswa praktikan menyusun RPP yang
akan digunakan selama mahasiswa praktikan melaksanakan praktik
pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang.
b. DosenPembimbing
Selama pelaksanaan PPL 1, mahasiswa praktikan mendapat
bimbingan dari Bapak Drs. Suharto, S.Pd, M.Hum.beliau memberikan
bimbingan kepada mahasiswa praktikan akan hal-hal yang harus mahasiswa
praktikan lakukan selama kegiatan PPL.
4. Kualitas pembelajaran Di sekolah Latihan
Secara umum kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik,
di dukung oleh guru-guru yang memiliki kompetensi yang tinggi dan peserta
didik yang memiliki karakter yang baik. SMP N 3 Semarang memberikan
pendidikan karakter yang baik terhadap peserta didiknya. Dimana karakter
memang menjadi hal yang sangat penting, karena dengan karakter yang baik
peserta didik dan guru akan memiliki kinerja yang baik pula dan hal ini akan
membuat kualitas pembelajaran di sekolah semakin baik setiap waktunya.
5. Kemampuan diri praktikan
Sebelum kegiatan PPL dimulai, mahasiswa praktikan sudah
mendapatkan banyak pengetahuan tentang teori-teori cara mengajar yang baik
melalui kegiatan peerteaching dan pembekalan PPL, namun hal ini tidak
membuat mahasiswa praktikan sudah baik dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, mahasiswa praktikan tetap membutuhkan banyak
bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing untuk dapat mengelola
kelas dan mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar, serta dapat
menghadapi perbedaan antar siswa yang berada dalam satu kelas yang sama.
Karena keadaan saat berlatih di perkuliahan sangatlah berbeda dengan apa yang
mahasiswa praktikan alami di sekolah latihan.

32
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan
PPL 1
Setelah melaksanakan PPL 1 praktikan mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman baru yang sebelumnya tidak di dapatkan di perkuliahan. Dimana
setelah kegiatan PPL 1 ini mahasiswa praktikan mengetahui hal-hal nyata yang
terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini menjadikan ilmu
baru dan motivasi bagi mahasiswa praktikan untuk menjadi pendidik yang lebih
baik dan memiliki kompetensi yang tinggi.

7. Saran pengembanganbagisekolahdan UNNES


Berdasarkan pengamatan selama PPL 1 di harapkan SMK N 3
Semarang dapat meningkatkan kualitas sarana prasarana sekolah, sehingga
kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Dan
diharapkan hal ini juga dapat lebih memotivasi guru dan peserta didik di SMK
N 3 Semarang untuk lebih membanggakan sekolah dengan prestasi-prestasi
yang baru.
Dan untuk Universitas Negeri Semarang, diharapkan tetap menjaga
hubungan kerjasama yang baik dengan sekolah mitra, sehingga kegiatan PPL
akan terlaksana dengan lebih baik lagi, di karenakan program PPL ini sangat
penting bagi mahasiswa dengan jurusan kependidikan untuk berlatih dan terjun
langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yang sebenarnya.

Semarang, 1 Agustus 2017


Mengetahui,
Guru pamong Praktikan

33
Dr. Sri Verayanti R, S.Pd, M.Pd Wibowo Laksono
NIP. 196808281991032012 NIM: 2501414076

34
REFLEKSI DIRI

Nama : Zainul Muqoddam


NIM : 5101414002
Fakultas : FakultasTeknik
Prodi/Jurusan : PendidikanTeknikBangunan/TeknikSipil

Praktik Pengalaman lapangan (PPL), merupakan kegiatan intrakurikuler yang


wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang mengambil
program kependidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri atas PPL 1 dan
PPL 2. Kegiatan PPL dilaksanakan padatanggal 24Juli 2016 sampai 14Oktober 2016.
Dimana, di dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK N 3
Semarang, praktikan melaksanakan kegiatan peer teaching, pembekalan PPL, serta
melakukan observasi dan orientasi di sekolah. Pada PPL 2, praktikan melaksanakan
kegiatan membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing
dan mandiri, serta menyusun laporan. Selain itu, praktikan melaksanakan kegiatan non
pembelajaran dan mengerjakan administrasi sekolah.
Pada kegiatan PPL 1, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi selama
kurang lebih 1 Minggu di SMK N 3 Semarang. Dalam pelaksanaan PPL 1 ini, praktikan
melakukan observasi dan orientasi di SMK N 3 Semarang dengan mengambil data yang
meliputi data tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas
sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksisosial (interaksi yang
terjadi antar semua personel yang ada di sekolah), pelaksanaan tata tertib yang ada di
sekolah serta system pengelolaan dan administrasi yang ada di SMK N 3 Semarang.
Selain itu, praktikan juga melakukan observasi di dalam kelas untuk mengetahui proses
pembelajaran atau proses pelaksanaan belajar mengajar secara langsung.
Dari hasil pelaksanaan PPL 1, praktikan memperoleh tambahan pengetahuan dan
pengalaman mengenai :
1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni

35
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 3 Semarang, penulis
mendapat bagian mengajar mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan
gedung pada kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan dan menggambar
dengan perangkat lunak pada kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan.
Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang menerapkan metode
pembelajaran teori dan praktik.
a. Kelebihan pembelajaran mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan
gedung kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan dan menggambar
dengan perangkat lunak pada kelas XI program keahlian teknik gambar
bangunan yaitu:
 Siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran gambar interior dan
eksterior bangunan gedung danmenggambar dengan perangkat lunak.
 Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedungkelas
XI program keahlian teknik gambar bangunan dan menggambar dengan
perangkat lunak padakelas XI program keahlian teknik gambar bangunan yaitu:
 Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
 Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat
pembelajran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup
memadai dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang
dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas,
kursi, meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per
jurusan, perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU,
ruangorganisasi (osis), ruang multimedia, ruang praktik, bengkel di masing-masing
jurusan, masjid, toilet, serta kantin.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
a. Guru pamong

36
Guru pamong yang mengampu mata pelajaran gambar interior dan
eksterior bangunan gedung dan menggambar dengan perangkat lunak adalah
Ibu Siti Zulaikhah, S.Pd. Beliau memiliki sikap yang baik, ramah, tegas dan
juga bersahabat. Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap
sabar menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak
memperhatikan penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan
sabar. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.
b. Dosen pembimbing
Dosen pembimbing yang membimbing praktikan yakni Drs. Lashari,
M.T.Beliau merupakan dosen yang disiplin, ramah dan tegas. Selain itu,
sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL, beliau selalu memberikan
motivasi dan pengalamannya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukan
ketika berada di sekolah latihan. Meskipun memiliki banyak tugas yang harus
diselesaikan, beliau juga menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan di
sekolah latihan.
4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik.
Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013.Selama pembelajaran
berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas
dari SMK N 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya siswa
yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat daerah
maupun hingga internasional yang menjadi juara. Dari sisi
pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun kreatifitas siswa dan
juga membuat siswa lebih aktif, karena guru bertugas sebagai fasilitator dan murid
sebagai subjek dalam pembelajaran.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah
kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang

37
beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti
pelajaran. Olehkarenaitu, guru praktikan hendaknya mempunyai metode dan
strategi pembelajaran yangtepatdan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik
akan pelajaran tersebut. Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam
praktik mengajar, namun hal ini merupakan sebagai pemicu bagi praktikan agar
selau belajar untuk menjadi lebih baik.
6. Nilai Tambah yang Didapatkan oleh Mahasiswa Setelah PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL1 yaitu mengetahui
seluk beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, guru, karyawan, dan
lembaga-lembaga sekolah lainnya), mengetahui keadaan sarana dan prasarana
sekolah, mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar,
mengetahui cara mengajar yangbaik dan mengetahui cara mengatasi sikap peserta
didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh pengetahuan untuk menjadi guru
yang sesungguhnya. Selain itu, setelah melakukan observasi, praktikan mencatat
hal penting, yaitu siswa memiliki keberagaman karakteristikdan semangat siswa
untuk menerima pelajaran berbeda-beda. Untuk itu praktikan akan lebih mengasah
kemampuan untuk PPL2 nantinya.
7. Saran Pengembangan
a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan
dalam kehidupan saat ini, oleh karena itu harus lebih ditingkatkan lagi agar
kualitas siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK N
3 Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu
adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK N 3
Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswa-siswinya.
b. Bagi Universitas Negeri Semarang
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh Unnes sangat
membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon tenaga
pendidik profesional. Kemudian, perlunya peningkatan kerjasama antara Unnes

38
dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik antara
kedua belah pihak.

Semarang, Agustus 2017


Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan,

Siti Zulaikhah, S.Pd Zainul Muqoddam


NIP. 198111222006042012 NIM. 5101414002

39
REFLEKSI DIRI

Nama : Hana Luthfiya


NIM : 5101414012
Fakultas : Teknik
Prodi/Jurusan : Pendidikan Teknik Bangunan/TeknikSipil

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya,
karunia dan segala kemudahan, sehingga penulis dapat menyusun refleksi diri
denganbaik. Penulisan refleksi diri ini bertujuan memberikan gambaran mengenai
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di sekolah latihan.
Praktik Pengalaman Lapangan1 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang, yang
beralamat di Jl. Atmodirono Raya no.7 Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL ini
wajib diikuti oleh mahasiswa kependidikan yang dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan
berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Pelaksanaan PPL terbagi dalam dua tahapan,
yaitu PPL 1 dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 5 Agustus
2017, yang merupakan tahapan pengenalan dan observasi lapangan bagi mahasiswa
untuk mengetahui seluk-beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar.
Selainitu, praktikan juga dapat mengamati keadaan dan situasi kelas pada saat
observasi kelas bersama dengan guru pamong, sehingga praktikan dapat
mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan praktik mengajar di
kelas.Kegiatan PPL 2 dimulai pada tanggal 7Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal
14 Oktober 2017, dimana praktikan atau mahasiswa melakukankegiatan praktik
mengajaruntuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Praktikan
juga diharapkan dapat mengenal kehidupan sekolah sehingga nantinya benar-benar
siap untuk menjadi seorang guru dengan bekal yang telah diperoleh selama PPL.
Dilaksanakannya kegiatan PPL ini, bertujuan untuk memberikan bekal bagi
mahasiswa berupa ilmu dan pengalaman agar praktikan dapat meminimalisir gangguan
ketika terjun menjadi sosok pengajar atau guru pada nantinya.

40
Dalam pelaksanaan PPL 1,praktikanmemperoleh banyak pengetahuan dan
pengalaman menyangkut program studi Teknik Bangunan, diantaranya adalah :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yangDitekuni
DalamPraktikPengalamanLapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang,
penulismendapatbagianmengajarmatapelajaranDasar-dasar Konstruksipadakelas X
program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan.
Matapelajarantersebutmerupakanmatapelajaran yang menerapkan metode
pembelajaran teori dan praktik.
a. Kekuatan pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksikelas X program
keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
 Siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran Dasar-
dasarKonstruksi.
 Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran Dasar-dasar Konstruksi kelas X program keahlian
Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
 Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
 Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat
pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah cukup
memadai dan lengkap. Di SMK Negeri 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas
yang dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang
kelas, kursi, meja, almari, papan tulis, spidol, penghapuspapantulis, sapu dan
sebagainya), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan, perpustakaan dan lain-
lain), ruang guru, ruangkepalasekolah, ruang TU, ruang organisasi (osis), ruang
multimedia,ruang praktik, bengkel di masing-masing jurusan, masjid, toilet, serta
kantin.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Guru Pamong

41
Kualitas guru pamong, khususnya Teknik Bangunan sudah baik. Guru
pamong yang mengampu mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi adalah Bapak
Sudarto, S.Pd., M.Pd. Beliau memiliki sikap yang baik, ramah,tegas danjuga
bersahabat. Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap
ramah menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak
memperhatikan penjelasandanjuga di awal pembelajaran beliau selalu
memberikan motivasi dengan hal-hal kecil di dalam kelas. Dalam
menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh siswa.
b. Dosen Pembimbing
Kualitas dosen pembimbing juga baik. Dosen pembimbing yang
membimbing praktikan yakni Drs. Lashari, M.T.Beliau merupakan dosen yang
ramah dan tegas. Selain itu, sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL,
beliau selalu memberikan motivasi dan pengalamannya tentang bagaimana
sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah latihan. Meskipun
memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, beliau juga menyempatkan diri
untuk memberikan bimbingan di sekolah latihan.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang sudah baik.
Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013. Selama pembelajaran
berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas
dari SMK Negeri 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya
siswa yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat
daerah hingga internasional yang menjadi juara.
Dari sisi pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun
kreativitas siswa dan juga membuat siswa lebih aktif, karena guru bertugas sebagai
fasilitator dan murid sebagai subjek dalam pembelajaran.
5. Kemampuan Diri Praktikan

42
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah
kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang
beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu,praktikan memerlukan metode dan strategi pembelajaran
yang tepat dan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik akan pelajaran tersebut.
Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam praktik mengajar, namun hal
ini sebagai pemicu bagi praktikan agar selau belajar untuk menjadi lebih baik.
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berguna bagi
praktikan, karena praktikan mendapatkan nilai tambahyaitu pengalaman dan juga
mendapatkan hal-hal baru selama proses kegiatan observasi di SMK.
Mengenai administrasi yang dilakukan seorang guru sebelum mengajar dan
dihadapkan pada situasi yang sebenarmya saat proses belajar mengajar berlangsung
di dalam kelas maupun di luar kelas, baik secara teori maupun praktik.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES
a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan
dalam kehidupan saat ini, oleh karena itu harus lebih ditingkatkanlagi agar
kualitas siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK
Negeri 3 Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang
perlu adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK
Negeri 3 Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswa-
siswinya.
b. Bagi Universitas Negeri Semarang
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh UNNES sangat
membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai
calontenagapendidikprofesional.Perlunyameningkatankerjasamaantara
UNNES dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang
baik antara keduabelahpihak.

43
Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan,

Sudarto, S.Pd.,M.Pd. Hana Luthfiya


NIP. 19670218205011003 NIM. 5101414012

44
REFLEKSI DIRI

Nama : Arif Wicaksono


NIM : 5101414018
Fakultas : Teknik
Prodi/Jurusan : Pendidikan Teknik Bangunan/TeknikSipil

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia
dan segala kemudahan, sehingga penulis dapat menyusun refleksi diri denganbaik.
Penulisan refleksi diri ini bertujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) di sekolah latihan.
Praktik Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang,
yang beralamat di Jl. Atmodirono Raya no.7 Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL
ini wajib diikuti oleh mahasiswa kependidikan yang dimulai pada tanggal 24Juli 2017
dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Pelaksanaan PPL terbagi dalam dua
tahapan, yaitu PPL 1 dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 5
Agustus 2017, yang merupakan tahapan pengenalan dan observasi lapangan bagi
mahasiswa untuk mengetahui seluk-beluk sekolah yang menjadi tempat praktik
mengajar. Selainitu, praktikan juga dapat mengamati keadaan dan situasi kelas pada
saat observasi kelas bersama dengan guru pamong, sehingga praktikan dapat
mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan praktik mengajar di
kelas.Kemudian, kegiatan PPL 2 dimulai pada tanggal 7Agustus 2017 dan berakhir
pada tanggal 14 Oktober 2017, dimana praktikan atau mahasiswa melakukankegiatan
praktik mengajar yang dimanauntuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama
duduk di bangku perkuliahan. Praktikan juga diharapkan dapat mengenal kehidupan
sekolah sehingga nantinya benar-benar siap untuk menjadi seorang guru dengan bekal
yang telah diperoleh selama PPL.

45
Dengan dilaksanakannya kegiatan PPL ini, bertujuan untuk memberikan bekal
bagi mahasiswa berupa ilmu dan pengalaman agar praktikan dapat meminimalisir
gangguan ketika terjun menjadi sosok pengajar atau guru pada nantinya.
Dalam pelaksanaan PPL 1,praktikanmemperoleh banyak pengetahuan dan
pengalaman menyangkut program studi Teknik Bangunan, diantaranya adalah :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yangDitekuni
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 3 Semarang, penulis
mendapat bagian mengajar mata pelajaran Menggambar Teknik pada kelas X
program keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X
program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan. Mata pelajaran
tersebut merupakan mata pelajaran yang menerapkan metode pembelajaran teori
dan praktik.
a. Kekuatan pembelajaran mata pelajaran Gambar Teknik kelas X program
keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X program
keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
 Siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran konstruksi bangunan
dan konstruksi bata.
 Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran konstruksi bangunan kelas X program keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X program keahlian
Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
 Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
 Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat
pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup memadai
dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat
menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas, kursi,
meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan,

46
perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruangkepalasekolah, ruang TU,
ruangorganisasi (osis), ruang multimedia,ruangpraktik, bengkel di masing-
masingjurusan, masjid, toilet, serta kantin.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Guru pamong
Kualitas guru pamong, khususnyaTeknikBangunansudahbaik. Guru pamong
yang mengampu mata pelajaran Gambar Teknik adalahIbuDwiAstuti, B.Sc.
Beliau memiliki sikap yang baik, ramah,tegas danjuga bersahabat. Dalam proses
belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap sabar menghadapi siswa
didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan
penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan sabar. Dalam
menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh siswa.
b. Dosen pembimbing
Kualitas dosen pembimbing juga baik. Dosen pembimbing yang
membimbing praktikan yakni Drs. Lashari, M.T.Beliau merupakan dosen yang
disiplin, ramah dan tegas. Selain itu, sebelum praktikan melaksanakan kegiatan
PPL, beliau selalu memberikan motivasi dan pengalamannya tentang
bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah latihan.
Meskipun memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, beliau juga
menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan di sekolah latihan.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik.
Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013. Selama pembelajaran
berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas
dari SMK N 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya siswa
yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat daerah
maupun hingga internasional yang menjadi juara. Dari sisi
pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun kreatifitas siswa dan

47
juga membuat siswa lebih aktif, karena guru bertugas sebagai fasilitator dan murid
sebagai subjek dalam pembelajaran.
5. Kemampuan diri Praktikan
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah
kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang
beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu,praktikan memerlukan metode dan strategi pembelajaran
yang tepat dan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik akan pelajaran tersebut.
Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam praktik mengajar, namun hal
ini merupakan sebagai pemicu bagi praktikan agar selau belajar untuk menjadi lebih
baik.
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 2
Pelaksanaan PPL 2 di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berguna bagi praktikan,
karena praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan jugamendapatkan hal-hal
baru selama proses kegiatan belajar mengajar di SMK.
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melaksanakan PPL2 yaitu mahasiswa
praktikan mendapatkan pengalaman yang sangat banyak, mengenai administrasi
yang dilakukan seorang guru sebelum mengajar dan dihadapkan pada situasi yang
sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas maupun di luar
kelas, baik secara teori maupun praktik.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES
a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam
kehidupan saat ini,olehkarena itu harus lebih ditingkatkanlagi agar kualitas
siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK N 3
Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu
adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK N 3
Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswa-siswinya.
b. Bagi Universitas Negeri Semarang

48
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh UNNES sangat
membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon tenaga
pendidik profesional. Kemudian, perlunya peningkatan kerjasama antara
UNNES dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang
baik antara kedua belah pihak.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan,

DwiAstuti, A.Md Arif Wicaksono


NIP. 195906231988032005 NIM. 5101413018

49
REFLEKSI DIRI

Nama : Muhammad Nurul Firdaus


NIM : 5101414023
Fakultas : FakultasTeknik
Prodi/Jurusan : PendidikanTeknikBangunan/TeknikSipil

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dalam pelaksanaan PPL 1
Berjalan dengan baik.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada SMK Negeri 3 Semarang yang telah
memberi ijin untuk melaksanakan praktik mengajar dan menimba ilmu di sekolah ini.
Ucapan terimakasih selanjutnya penulis ucapkan kepada guru pamong dan koordinator
guru pamong yang telah membantu dan memberikan pengarahan pada proses
pelaksanaan PPL 1 ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu pada proses pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3 Semarang sampai
dengan tanggal 14 Oktober 2017.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap yaitu PPL 1 dan
PPL 2. Kegiatan PPL 1 adalah observasi dan kegiatan PPL 2 adalah praktik mengajar.
PPL 1 dilakukan kurang lebih dua minggu, selama pelaksanaan PPL 1 mahasiswa
melaksanakan observasi yang meliputi keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan
sekolah, fasilitas sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata
tertib dan bidang pengelolaan administrasi, dan lain-lain.
Selama melaksanakan PPL 1 hal-hal yang didapatkan oleh penulis diantaranya
adalah :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Mekanika Teknik,
Finishing Bangunan dan Gambar Teknik
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan, saya
mendapat tugas untuk mengajar kelas X DPIB 2, X KGSP 1, X KGSP 2, XI TKBB

50
1 dan XI TKBB 2. Dalam kegiatan PPL tersebut saya diberi tugas untuk mengampu
mata pelajaran Mekanika Teknik bagi siswa Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan dan Kontruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan, serta Finishing
Bangunan dan Gambar Teknik bagi siswa Teknik Konstruksi Batu Beton, adanya
mata pelajaran tersebut menunjang siswa guna penguasaan materi teori dan praktik.
Kelebihan pembelajaran adalah siswa sangat antusias dalam mengikuti mata
pelajaran Mekanika Teknik, Finishing Bangunan dan Gambar Teknik.
Adapun kelemahan pada pembelajaran mata pelajaran Mekanika Teknik,
Finishing Bangunan dan Gambar Teknikyaitu siswa perlu pemahaman lebih lanjut
mengenai materi-materi.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup
memadai dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang
dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas,
kursi, meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per
jurusan, perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU,
ruang organisasi (osis), ruang multimedia, ruang praktik, bengkel di masing-masing
jurusan, masjid, toilet, serta kantin.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong yang membimbing penulis selama kegiatan PPL adalah
IbuDra. Sri PujiAstuti.Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu
bersikap sabar menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka
tidak memperhatikan penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan
sabar. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.Dalam memberikan pengarahan kepada
penulis, guru pamong selalu memberi masukan dan motivasi sehingga penulis
mampu beradaptasi dengan sekolah mitra PPL.
Dosenpembimbing yang membimbingpraktikanyakniDrs. Lashari,
M.T.Beliaumerupakandosen yang disiplin, ramahdantegas. Selainitu, beliau

51
senantiasa memberi pengarahan sebelum penerjunan PPL di sekolah mitra.
Beliaujuga membantu kelancaran dalam pelaksanaan PPL, dan memberi motivasi,
pengalaman bagaimana sikap yang harus dilakuakn ketika berada di sekolah mitra.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secaraumum, Kualitaspembelajaran di SMK N 3 Semarang sudahbaik.
Pembelajaransudahmengacupadakurikulum 2013.
Selamapembelajaranberlangsung, guru jugamengacupada RPP dansilabus yang
telahdibuat. Kualitasdari SMK N 3 Semarang tidakdiragukanlagi,
terbuktidenganbanyaknyasiswa yang berprestasi yang
rutindalammengikutikompetisi-
kompetisitingkatdaerahmaupunhinggainternasional yang menjadijuara.
Dari sisipembelajaran di kelas, caramengajar guru
sangatmembangunkreatifitassiswadanjugamembuatsiswalebihaktif, karena guru
bertugassebagaifasilitatordanmuridsebagaisubjekdalampembelajaran.
5. Kemampuan diri Praktikan
Setelah melaksanakan perkuliahan selama 6 semester, praktikan melakukan
Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) di sekolah mitra. Pengetahuan yang praktikan
dapat dari bangku perkuliahan dipraktikkan langsung di sekolah mitra. Praktikan
adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik pengajaran, praktikan perlu
adanya bimbingan, baik dari dosen pembimbing maupun guru pamong, sehingga
dalam hal ini praktikan mendapatkan pengalaman pengajaran dari guru pamong
pada khususnya, dan guru-guru lain pada umumnya.
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL1
Setelah melaksanakan observasi pada PPL 1, praktikan mendapatkan
beberapa informasi mengenai sarana dan prasarana, kesiswaan, kurikulum, mutu,
hubungan masyarakat dengan sekolah, kegiatan guru piket, kegiatan petugas
perpustakaan,mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar,
mengetahui cara mengajar yang baik dan mengetahui cara mengatasi sikap peserta
didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh pengetahuan untuk menjadi guru

52
yang sesungguhnya.Selain itu, setelah melakukan observasi, praktikan mencatat hal
penting, yaitu siswa memiliki keberagaman karakteristik dan semangat siswa untuk
menerima pelajaran berbeda-beda. Untuk itu praktikan akan lebih mengasah
kemampuan untuk PPL 2 nantinya.

7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UniversitasNegeri Semarang


Pengembangan bagi sekolah latihan yaitu perlunya penambahan fasilitas-
fasilitas seperti LCD dan proyektor di setiapkelas, guna mendukung proses
kegiatan selama belajar mengajar, seperti perangkat pengajaran yang dibuat oleh
guru, misal media yang digunakan dalam pembelajaran yang perlu menggunakan
alat bantu tersebut, tujuannya adalah agar memudahkan proses guru dalam
mengajar serta lebih menarik minat siswa untuk belajar di kelas dan dapat tercipta
suasana belajar yang kondusif.
Pengembangan bagi UniversitasNegeri Semarang yaitu perlunya
ditingkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah mitra agar terjalin komunikasi dan
sosialisasi yang baik diantara kedua belah pihak. Perlu adanya peninjauan kembali
dari pusat pengembangan PPL Unnes mengenai sekolah-sekolah tempat latihan
bagi mahasiswa program kependidikan, sehingga output dari mahasiswa setelah
melaksanakan PPL menjadi mahasiswa yang berkompetensi dibidangnya.
Penempatan mahasiswa pada sekolah latihan, hendaknya disesuaikan dengan
program studi mahasiswa PPL, agar selama di lapangan mahasiswa tidak
mengalami hambatan dalam praktik mengajar dan juga bisa menerapkan ilmu,
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan.

Semarang, Agustus 2017


Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan,

53
Dra. Sri PujiAstuti Muhammad N. Firdaus
NIP. 196008211989031005 NIM. 5101414023

54
REFLEKSI DIRI

Nama : Eko Sugiono


NIM : 5202414009
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Mesin

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,
petunjuk, rahmat, dan karunianya-Nya sehingga kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3 Semarang dapat terlaksana dengan baik.
Sebelumnya terima kasih saya haturkan kepada Kepala SMK Negeri 3 Semarang Dra.
Almiati, M.Si yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan di SMK Negeri 3 Semarang. Terima kasih juga saya sampaikan kepada guru
pamong yang senantiasa membimbing dan memberikan instruksi dalam rangka
pelaksanaan pembelajaran serta seluruh guru dan karyawan, siswa-siswi dan warga
masyarakat lingkungan SMK Negeri 3 Semarang yang telah membantu dan menerima
kami mahasiswa Unnes dan untuk melaksanakan PPL selama kurang lebih tiga bulan
ke depan. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru
dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi paedagogik, kepribadian, professional dan sosial.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan mulai 24 Juli 2017 s.d.
14 Oktober 2017 di SMK Negeri 3 Semarang. Pelaksanaan PPL sendiri dibagi menjadi
dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 meliputi kegiatan peerteaching, pembekalan,
observasi dan orientasi di sekolah/lembaga terkait. Sedangkan pelaksanaan PPL 2
meliputi kegiatan membuat perencanaan perangkat pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran terbimbing dan mandiri, menyusun laporan, melaksanakan kegiatan non
pembelajaran dan mengerjakan administrasi sekolah. Pada uraian berikut praktikan
akan memberikan ulasan informasi terkait pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3
Semarang berdasarkan hasil observasi dan orientasi pada kegiatan PPL 1 yang

55
dilaksanakan dari tanggal 24 Juli 2017 s.d. 7 Agustus 2017 di SMK Negeri 3 Semarang
adalah sebagai berikut:
A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran
1. Kekuatan
Pembelajaran dasar teori kejuruan merupakan pelajaran yang diberikan
kepada semua peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hal ini bertujuan
sebagai pengetahuan dasar dan membuka wawasan siswa setelah masuk pada
pembelajaran di SMK. Selain itu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang
harus diajarkan pada siswa di jurusannya masing – masing, dengan demikian siswa
juga akan mengikuti perkembangan iptek di era global.
2. Kelemahan
Kelemahan yang dihadapi dalam pembelajaran dasar teori kejuruan ini yaitu
kurang kondusifnya suasana di kelas. Salah satu penyebabnya yaitu pendidikan
karakter siswa yang kurang, misalnya tidak disiplin dan motivasi belajar yang kurang
sehingga saat pelajaran kondisi kelas menjadi gaduh bahkan ada yang berani untuk
menanggapi secara spontan perkataan yang diucapkan oleh guru di kelas. Oleh karena
pendampingan kepada siswa perlu dilakukan agar siswa lebih paham dan santun dalam
perkataan ataupun perbuatan baik di kelas maupun di luar.
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan
Teknik Kendaraan Ringan masih kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah
peserta didik yang ada. Ruang teori jurusan kurang nyaman, alasannya pencahayaan
dan ventilasi yang kurang menyebabkan peserta didik mudah lelah, mengantuk cepat
bosan, akibatnya pembelajaran menjadi tidak kondusif dan menyenangkan. Area
bengkel masih kurang memadai, seharusnya setiap kompetensi memilki area yang
cukup untuk melaksanakan pembelajaran, misalnya praktik chasis dan pemindah daya
diberikan jarak dari area untuk praktik las, perawatan engine, dan kelistrikan bodi.
Jumlah engine stand masih sangat kurang, ada juga beberapa engine stand yang tidak
dapat digunakan sehingga kegiatan praktik tidak berjalan dengan maksimal. Fasilitas

56
seperti LCD dan proyektor juga perlu ditambah untu memperlancar kegiatan
pembelajaran efektif apabila mata pelajaran tersebut memerlukan media tersebut.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
1. Guru Pamong
Praktikan dibimbing oleh seorang guru pamong di Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan bernama Bapak Slamet Bagusono, S.Pd yang mengampu mata
pelajaran Gambar Teknik untuk Kelas XI TKR 1 dan XI TKR 3 dan mata pelajaran
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan untuk Kelas XI TKR 3. Beliau merupakan
Wali Kelas XI TKR 3. Beliau memiliki sikap yang ramah, bersahabat dan tanggung
jawab dalam membimbing praktikan melaksanakan kegiatan PPL..
2. Dosen Pembimbing
Praktikan dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. M. Burhan
Rubai Wijaya, M.Pd. yang memiliki kepribadian dan sosok baik, berwibawa, cerdas,
dan tegas. Beliau membimbing praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3
Semarang. Dalam memberikan bimbingan praktikan dijelaskan dan diberikan instruksi
dan arahan guna melaksanakan kegiatan PPL tersebut.
D. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Kualitas pembelajaran di SMKN 3 Semarang cukup baik jika dilihat dari sisi
tenaga pendidiknya, yaitu guru. Sedangkan siswa-siswinya perlu ditingkatkan
kedisiplinannya mengingat masih banyak siswa yang sering terlambat datang ke
sekolah. Tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat di dalam
kelas, beberapa siswa ada yang bermain handphone sendiri saat pelajaran berlangsung
bahkan sampai ada yang dengan sengaja mematikan LCD proyektor menggunakan
handphone pribadi saat praktikan sedang jeda mengajar. SMK N 3 Semarang
merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Semarang yang sudah
menerapkan pembelajaran kurikulum 2013. Dengan adanya kurikulum 2013 ini, di
SMK N 3 Semarang kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik karena
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif karena pembelajaran yang dilakukan dinilai
berdasarkan segi kognitif, afektif dan psikomotorik.

57
E. Kemampuan Diri Praktikan
Selama pelaksanaan PPL 1, praktikan melakukan observasi serta mulai
melakukan praktik pembelajaran dibimbing oleh guru pamong di kelas XI TKR 1 untuk
mata pelajaran Gambar Teknik dan kelas XI TKR 3 untuk mata pelajaran Gambar
Teknik dan Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Praktikan mengamati semua
kegiatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang. Melalui kegiatan pengamatan
tersebut, praktikan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat
berguna. Misalnya praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik,
bagaimana cara beriteraksi dengan guru maupun warga sekolah serta mengetahui
bagaimana cara beretika dan bersosialisasi di lingkungan sekolah.
F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I
Praktikan menyadari sebagai seorang calon guru bukanlah sebuah profesi
yang mudah. Selain harus mempunyai kemampuan profesional, guru juga harus
mempunyai kemampuan dan kompetensi paedagogik, kemampuan sosial dan
kemampuan kepribadian yang baik. Keempat kompetensi harus dimiliki oleh seorang
guru untuk mengahsilkan tujuan pembelajaran guna mengasilkan Pembelajaran yang
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Praktikan memperoleh
banyak pengalaman terutama bersama teman-teman Unnes dan UIN Walisongo dari
berbagai program studi yang bersama-sama melaksanakan PPL di SMK Negeri 3
Semarang pada tahun 2017 ini.
G. Saran Pengembangan bagi SMK N 3 Semarang dan Unnes
Adapun saran bagi SMK Negeri 3 Semarang supaya lebih meningkatkan
peraturan tentang kedisiplinan dan bersikap lebih tegas terhadap sikap siswa yang
kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa dapat memiliki
karakter yang lebih baik mulai dari disiplin, jujur, ramah, santun, sopan, dll. Perlu
adanya peningkatan program pendidikan karakter yang dapat dilakukan melalui mitra
dengan mengadakan kegiatan bela negara yang di dalamnya akan diajarkan bagaimana
cara menumbuhkan sikap berkarakter pada siswa. Harapannya kegiatan tersebut dapat
dilakukan secara kontinyu agar kualitas pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang

58
semakin meningkat tidak hanya dalam prestasi akademik namun juga prestasi karakter.
Selanjutnya, untuk fasilitas praktik di SMK Negeri 3 Semarang yang masih kurang,
maka sebaiknya bersama-sama semua warga sekolah menjaga dan merawat dengan
baik. Adapun saran yang diberikan untuk Unnes adalah membantu memberikan sarana
dan prasarana terkait jurusan maupun program studi yang ada di Unnes agar mahasiswa
lulusan program studi kependidikan memiliki kemampuan sesuai dengan kurikulum
yang diberlakukan pemerintah mengingat kurikulum yang dipakai seringkali terjadi
perubahan. Unnes juga perlu menjalin kerjasama yang baik dan pemberian
pengahrgaan kepada sekolah-sekolah mitra tempat pelaksanaan PPL agar semua
kegiatan PPL dapat terlaksaana dan terpantau dengan baik.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Pamong, Praktikan,

Slamet Bagusono, S. Pd. Eko Sugiono


NIP. 197207292006041013 NIM. 5202414009

REFLEKSI DIRI

Nama : Yusuf Firmansyah


NIM : 5202414015
Fakultas : Fakultas Teknik
Jurusan : Teknik Mesin

59
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
“Praktik Pengalaman Lapangan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan dalam
menjalankan tugasnya. Dan juga Saya berterima kasih pada seluruh Guru, Staf, dan
Karwayawan SMK Negeri 3 Semarang yang senantiasa memberikan bimbingan
kepada Saya dalam menjalankan PPL 1 dengan penuh kelancaran. Praktik ini
merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas
NegeriSemarang.PPL 1 berisi kegiatan observasi, orientasi dan pembelajaran model.
Pada kegiatan PPL 1 ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi
calon tenaga kependidikan yang profesional dalam bidang kompetensi pedagogic,
kepribadian, professional, dan sosial dalam bidang mengajar. Kegiatan PPL I di SMK
Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan
tanggal 4 agustus 2017. Pada kegiatan ini Praktikan mendapatkan pengetahuan dan
wawasan tentang proses kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam
pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Gambar Teknik dan Pendidikan.
Kelistrikan Otomotif Kendaraan Ringan. Praktikan memperoleh tugas mengajar
Gambar Teknik dan Pendidikan Kelistrikan Otomotif Kendaraan Ringan. di kelas X
dan XI yang di ampu oleh Bapak Sugiyarto, S. Pd., M. SI. selaku guru pamong.
Selama melaksanakan PPL I praktikan tidak hanya observasi kondisi fisik dan
administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas dan
laboratorium serta wawancara dengan pihak
BK, petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang. Sikap guru
pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untuk
belajar membuat perangkat pembelajaran setra berdiskusi mengenai masalah
pembelajaran dan materi pelajaran Gambar Teknik dan Pendidikan Kelistrikan
Otomotif Kendaraan Ringan, Melalui kegiatan observasi di SMK Negeri 3 Semarang,
praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

60
1. Nilai semangat belajar peserta didik,
2. Rasa ingin tahu peserta didik yang mendalam,
3. Kreatif, inovatif, dan mandiri peserta didik dalam pembelajaran berlangsung,
4. Pengembangan karakter dan pengembangan sikap tumbuh disetiap peserta didik
5. Fasilitas yang mendukung akan berpengaruh dengan minat bakat belajar peserta
didik.
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG sudah bisa untuk
memenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya sendiri masih
terus dikembangakan agar bisa mencukupi untuk peroses belajar
mengajar. Dari yang sekarang masih 33 kelas akan ditambah lagi menjadi 36
kelas. Untuk bidang keolahragaan, sarana dan prasarana di smk tersebut sudah
mencukupi, terdapat banyak sekali lapangan yang bisa digunakan siswa untuk
berolahraga. Untuk alat-alatnya pun cukup lengkap dan terus dikembangkan
hanya perlu adanya perbaikan pada alat-alat tertentu sehigga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 SEMARANG
saya masih membutuhkan banyak sekali bimbingan dan arahan dari guru
pamong. Di smk tersebut Bapak Sugiyatro, S.Pd., M.SI ditunjuk sebagai guru pamong
Saya. Beliau membimbing saya dengan penuh kesabaran dan selalu memberi arahan
yang membawa saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan berkompeten.
Tentu peran pembimbing PPL saya juga terus memantau dan
memberi masukan positif yang bisa membentuk karakter mahasiswa
bimbingan sehingga bisa menjadi seorang pendidik yang baik.
Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.
Proses pembelajaran di SMK Negeri 3 SEMARANG cukup rapi dan tertib.
SMK tersebut menggunakan kurikulum KTSP seperti yang dianjurkan
pemerintah. Penggunaan KTSP ini diharapkan bisa membawa Indonesia
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam proses pembelajaran,

61
guru mengunakan model pembelajaran PAIKEM. Setiap guru di SMK
tersebut memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak didiknya. Di SMK
tersebut guru lebih menekankan pada pembentukan karakter peserta didik
sehingga mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga siap
untuk terjun di dunia pendidikan.
Kemampuan diri praktikan.
Pelaksanaan PPL 1 dilaksanakan selama 1 minggu atau 5 hari kerja aktif, pada
pelaksanaan PPL 1 Saya mempelajari mengenai karakter dan sikap dari peserta didik,
selain itu praktikan mempelajari lebih dalam mengenai strategi dan metoda
pembelajaran dikelas yang efektif.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
Nilai yang bisa Saya peroleh dari kegiatan PPL 1 ialah mengenai pengembangan sikap
dan karakter peserta didik yang mulai berkembang baik, selain itu juga mengenai
pembelajaran dikelas Saya memperoleh nilai strategi dan metoda pembelajaran yang
tepat sesuai RPP, SILABUS,dsb dan juga perangkat pembelajaran yang menunjang
peserta didik lebih aktif dalam belajar
Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang mengenai tata tertib, sarana dan prasarana lebih
dikembangkan karena hal ini sangat berpengaruh terhadap minat dan bakat belajar
peserta didik. Saran bagi Mahasiswa PPL Unnes, untuk lebih memprioritaskan metoda
pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik untuk belajar.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui,
Guru Pamong, Praktikan,

Sugiyarto, S.Pd.,M.Si. Yusuf Firmansyah


NIP. 197109022006041009 NIM. 5202414015

62
REFLEKSI DIRI

Nama : Muhammad Andhi Irawan

Nim : 5202414030

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Mesin/Pendidikan Teknik Otomotif

Puji syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat, taufik, serta inayahnya sehingga mahasiswa praktikan
mampu menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan lancar.
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu
PPL 1 dan PPL 2. Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I ini
diharapkan mahasiswa praktikan lebih memahami tentang keadaan sekolah sebelum
nantinya mahasiswa praktikan dapat mempersiapkan diri dari segala sesuatu untuk
melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2.
Data hasil observasi praktikan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1
oleh praktikan di SMKN 3 Semarang sebagai berikut:

1) Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni


Kekuatan pada saat pembelajaran adalah dengan adanya peralatan yang memadai
guru mampu mengajar di kelas dengan baik, mampu memotivasi siswa dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan

63
dibahas, sehingga memunculkan rasa ingin tahu siswa dan suasana kelas tetap
terkendali
Kelemahan pada saat pembelajaran adalah ketika guru menerangkan di depan
kelas, terdapat beberapa siswa yang tidak kondusif dan sering mengganggu siswa
lainnya. Namun hal itu dapat diminimalisir dengan sikap guru yang tegas untuk
memberi peringatan sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif.

2) Ketersediaan sarana dan prasarana


Ketersediaan sarana dan prasarana di SMKN 3 Semarang dalam proses belajar
mengajar sudah cukup memadai dan terkelola dengan baik. SMKN 3 Semarang
memiliki beberapa fasilitas sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di sekolah
diantaranya Laboratorium jurusan, Alat dan Media peraga untuk kebutuhan di jurusan,
Masjid, Perpustakaan, Kantin, Lapangan, aula,tempat parkir, toilet, LCD, speaker, dan
beberapa fasilitas olahraga. Fasilitas-fasilitas tersebut sudah difungsikan sebagaimana
mestinya dan terawat dengan baik.

3) Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing


Kualitas guru pamong di SMKN 3 Semarang sudah baik. Adapun guru pamong
praktikan dalam melaksanakan PPL adalah bapak Widodo Adi Susetyo,S.Pd selaku
guru teknik otomotif. Beliau sudah memiliki banyak pengalaman baik dalam mengajar
maupun membimbing mahasiswa PPL sehingga mampu memberikan bimbingan
dengan baik. sehingga kegiatan observasi dan orientasi dapat berjalan dengan tertib
dan lancar.
Dosen pembimbing praktikan adalah Bapak Dosen pembimbing praktikan adalah
Bapak Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd.. Kualitas dosen pembimbing sudah baik
dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam membimbing mahasiswa selama
kegiatan PPL di SMKN 3 Semarang. Karena dosen pembimbing merupakan dosen
yang kompeten di bidangnya, dan sudah profesional dalam membimbing dan

64
mengarahkan mahasiswa melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan PPL 1 dengan baik.

4) Kualitas pembelajaran di sekolah latihan


Kualitas pembelajaran di SMKN 3 Semarang sudah berjalan dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah berjalan sangat efektif, karena kegiatan
pembelajaran di SMKN 3 Semarang sudah baik dan menganut pada kalender
pendidikan, sehingga pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif yang disesuaikan
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan.

5) Kemampuan diri praktikan


Dalam kegiatan PPL 1 ini, praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang
telah dimiliki. Hal ini, dapat terlihat saat praktikan mendapat tugas mengajar di kelas
yang sedang ditinggal gurunya karena ada tugas sekolah. disini, praktikan sangat
kurang menguasai keterampilan dasar mengajar guru, seperti keterampilan mengelola
kelas. Secara teori memang praktikan memiliki bekal yang cukup untuk mengajar dan
mengelola kelas, namun dari segi pengalaman, praktikan masih belum cukup
berpengalaman dalam mengajar dan menghadapi berbagai macam karakter siswa serta
cara mengelola kelas yang baik di lapangan. Tetapi sebelum pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa praktikan telah mendapatkan ilmu-ilmu dasar
mengenai pembelajaran sesuai dengan jurusan pada waktu kuliah. Sebelum penerjunan
ke sekolah-sekolah mahasiswa praktikan juga telah melaksanakan microteaching,
peerteaching, dan pembekalan sekaligus pengarahan dari pihak kampus. Mahasiswa
praktikan sendiri masih sangat minim sekali pengalaman untuk menjadi seorang guru
dan mahasiswa praktikan masih perlu banyak belajar dan perlu arahan dari para guru
terutama guru pamong yang mempunyai pengalaman dalam proses pembelajaran.

6) Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1

65
Dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 mahasiswa
praktikan menyadari bahwasannya apa yang di peroleh selama perkuliahan jauh
berbeda dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Dan mahasiswa praktikan juga
menemukan hal-hal baru selama kegiatan PPL berlangsung, mahasiswa masih merasa
perlu belajar lagi untuk lebih baik. Keberadaan mahasiswa selama di sekolah membuat
mahasiswa mengerti
mengenai peran dan tugas dari personal yang ada di sekolah dan cara bersosialisasi
dengan warga sekolah. pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1, praktikan
memperoleh banyak pengalaman dan gambaran langsung pembelajaran, cara
mengelola kelas dan mengetahui berbagai karakteristik siswa yang unik sebagai
makhluk individu dan sosial. Sehingga mahasiswa paraktikan benar-benar sudah siap
didunia kerja yang sesungguhnya.

7) Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes


Untuk SMKN 3 Semarang yaitu terus berusaha meningkatkan kualitas
pendidikan siswa-siswinya agar lebih baik, dan dalam pembelajaran pemanfataan
media pembelajaran lebih di optimalkan lagi agar tujuan dari pembelajaran dapat di
capai oleh siswa. Untuk UNNES hendaknya terus menjalin kerjasama yang baik dan
harmonis dengan lembaga-lembaga lain dalam pemberian pembekalan sebelum
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) lebih dioptimalkan lagi agar
mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) lebih
siap sekolah.

Semarang, 1 Agustus 2017

Mengetahui,

Guru pamong Guru praktikan

66
Widodo Adi Susetyo, S.Pd Muhammad Andhi Irawan

NIP.196405302007011009 NIM.5202414030

REFLEKSI DIRI

Nama : Roy Asep Prastyo Rindiyanto


NIM : 5202414042
Fakultas : Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif/Teknik Mesin

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas petunjuk, rahmat, dan izin-
Nya sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3

67
Semarangdapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih saya ucapkan kepada Dra.
Almiati, M.Si. selaku kepala SMK Negeri 3 Semarang yang telah mengizinkan kami
untuk melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Terima kasih juga kepada guru
pamong yang senantiasa membimbing dan memberikan kami gambaran dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, baik di kelas maupun di tempat praktik. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang ini dari awal hingga selesai.
PPL dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 s.d. 14 Oktober 2017 di SMK Negeri
3 Semarang dengan kepala Dra. Almiati, M.Si. Pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua,
yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 meliputi peerteaching, pembekalan, serta observasi dan
orientasi di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 2 meliputi pembuatan perangkat
pembelajaran, pembelajaran terbimbing, pemelajaran mandiri, menyusun laporan, serta
melaksanakan kegiatan non pembelajaran.
Dari hasil observasi dan orientasi pada PPL 1 yang telah dilaksanakan di SMK
Negeri 3 Semarang, berikut ada beberapa kesimpulan yang saya dapatkan:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Kejuruan
Pada kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Semarang praktikan mendapat tugas mengajar
Mata Pelajaran TeoriKejuruan di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (Teknologi
Dasar Otomotif/TDO, Perawatan Chassis dan Pemindah Tenaga/PCPT).
a. Kekuatan
Teori Kejuruan merupakan pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik
kelas sepuluh (X) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran ini
digunakan sebagai pengetahuan dasar tentang teknologi yang sedang
berkembang yang sesuai dengan jurusannya masing – masing, dengan demikian
generasi masa depan dapat mengikuti perkembangan global.
b. Kelemahan
Kelemahan yang dihadapi dalam mata pelajaran Teori Kejuruan ini yaitu kurang
kondusifnya suasana di kelas. Salah satu penyebabnya yaitu karakter siswa yang
berani untuk menanggapi secara spontan semua yang diucapkan guru di kelas.

68
Sebenarnya ini hal yang baik, namun akan menjadi ricuh ketika tidak dilakukan
dengan cara sopan oleh siswa dan tidak dikontrol oleh guru kelas.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajaran Mengajar
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan
Teknik Kendaraan Ringan masih sangat kurang dan tidak memadai jika dibndingkan
dnegan jumlah peserta didik. Ruang teori jurusan kurang baik, dengan pencahayaan
dan fentilasi yang kurang menyebabkan peserta didik mudah lelah dan mengantuk,
akibatnya pembelajaran menjadi tidak kondusif. Area bengkel masih kurang,
seharusnya bengkel sendiri dibagi-bagi per mata praktik, misalnya praktik chasis
dan pemindah daya dipisah dari bengkel untuk praktik las, engine, dan kelistrikan
bodi.Engine stand masih kurang, ada juga beberapa Engine stand yang tidak dapat
digunakan sehingga kegiatan praktikum tidak berjalan dengan maksimal. Hal
penunjang seperti hotspot area di setiap jurusan sudah ada, namun tidak semuanya
dapat mengaksesnya. Kemudian, fasilitas seperti proyektordan mini-speaker perlu
ditambah. Masih kurangnya fasilitas seperti proyektordan mini-speaker akan
menyebabkan pembelajaran kurang efektif apabila mata pelajaran tersebut memang
perlu sekali untuk menggunakan media bersuara dan tampilan di proyektor.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Guru Pamong
Praktikan dibimbing oleh guru pamong Bapak Suryono Bin Sabari, S.Pd. untuk
mata pelajaran Teori Kejuruan. Beliau memiliki sikap yang ramah, bersahabat
dan mau untuk membimbing praktikan dalam menjalani kegiatan PPL ini.
Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau mampu membawa susasana kelas
dengan baik, selalu sabar dalam menghadapi siswanya, tidak mengacuhkan
siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasan, beliau selalu memberikan
pengarahan dengan sabar namun tegas tanpa bersikap kasar terhadap siswanya.
b. Dosen Pembimbing
Praktikan dibimbing oleh Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd. yang memiliki
kepribadian dan sosok baik, berwibawa, cerdas, dan tegas.

69
4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Kualitas pembelajaran di SMKNegeri 3 Semarang cukup baik jika dilihat dari sisi
tenaga pengajarnya, yaitu guru. Sedangkan siswanya perlu ditingkatkan
kedisiplinannya mengingat masih banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah.
Siswa juga dalam mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat di dalam kelas,
karena siswa juga harus memahami berbagai materi yang diberikan oleh guru pada
saat pembelajaran berlangsung.
SMK 3 Semarang merupakan salah satu SMK di Kota Semarang yang sudah
menerapkan kurikulum 2013. Dengan adanya kurikulum 2013 ini, di SMK 3
Semarang kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik karena siswa
menjadi lebih aktif dan kreatif karena pembelajaran yang dilakukan menilai dari
berbagai segi seperti segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam pelaksanaan PPL 1, praktikan hanya berperan untuk mengamati
pembelajaran di kelas dan mengamati segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di
SMK Negeri 3 Semarang. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat banyak
pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna. Misalnya praktikan dapat
mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik, bagaimana cara beriteraksi dengan
guru maupun warga sekolah yang baik serta mengetahui bagaimana cara beretika
dan bersosialisasi dengan lingkungan sekolah yang baik.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Praktikan menyadari sebagai calon guru bahwa menjadi seorang guru bukanlah
sebuah profesi yang mudah. Selain harus mempunyai kemampuan professional,
guru juga harus mempunyai kemampuan paedagogik, kemampuan sosial dan
kemampuan kepribadian. Keempat kompetensi harus dimiliki oleh guru untuk
menghasilkan tujuan pembelajaran yang maksimal. Praktikan juga memperoleh

70
pengalaman bagaimana guru dalam menyampaikan materi, bagaimana guru
mengelola kelas agar kondusif ketika pembelajaran berlangsung.
7. Saran Pengembangan bagi SMK N 3 Semarang dan Universitas Negeri
Semarang
a. SMK Negeri 3 Semarang
Untuk SMK Negeri 3 Semarang disarankan supaya lebih meningkatkan
peraturan tentang kedisiplinan dan bersikap lebih tegas atas sikap siswa yang
kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa dapat
lebih memiliki sifat tanggung jawab terhadap sekolah terutama kepada guru.
Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu adanya pengembangan
secara terus menerus agar kualitas SMK Negeri 3 Semarang dari tahun ke tahun
semakin baik terutama kualitas peserta didiknya. Serta untuk itu sekolah di
tuntut untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan siswanya dengan baik.
Selanjutnya, berhubung fasilitas praktik di SMK Negeri 3 Semarang kurang,
maka sebaiknya bersama-sama semua warga sekolah menjaga dan merawat
dengan baik segala fasilitas yang ada. Selanjutnya, supaya pihak sekolah segera
melengkapi fasilitas belajar peserta didik, seperti proyektor, alat-alat praktikum,
dan sarana pembelajaran yang lain yang dapat menunjang kegiatan belajar
peserta didik.
b. Universitas Negeri Semarang
Untuk Unnes sendiri disarankan untuk memberikan sarana dan prasana terkait
jurusan maupun program studi yang ada di Unnes agar lulusan kependidikan
memiliki kemampuan sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan pemerintah.
Lebih memberikan informasi yang berkaitan dan memberikan manfaat bagi
lulusan Unnes.
Demikian refleksi diri yang bisa praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah
praktikan tulis dapat bermanfaat sekaligus menjadi masukan yang baik bagi
semua pihak.

71
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui,
Guru Pembimbing Praktikan

Suryono Bin Sabari, S.Pd. Roy Asep Prastyo Rindiyanto


NIP. 197506132014061002 NIM. 5202414042

72
REFLEKSI DIRI

Nama : Retno Meisharoch


Nim : 5301414008
Fakultas : Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro/Teknik Elektro

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga pada semester ini pratika dapat mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang terdiri
dari PPL I dan PPL II yang harapannya melalui kegiatan PPL I dan PPL II ini, pratikan
dapat memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon pendidik
yang profesional dan unggul kedepannya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan matakuliah yang wajib
diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes)
sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester
sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainnya. PPL bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian,
professional dan sosial.
PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli sampai dengan tanggal 20 Oktober
2016 merupakan kegiatan observasi dan orientasi yang dilakukan kami selaku
mahasiswa praktikan di SMKN 3 Semarang. Mahasiswa melakukan observasi dan
orientasi terhadap keadaan sekolah hingga berlangsungnya proses belajar mengajar.
Selain itu praktikan juga mengakrabkan diri dengan seluruh warga sekolah, baik guru,
karyawan, maupun siswa. Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan yang baik antara

73
pihak sekolah dengan mahasiswa praktikan. Dari data-data yang diperoleh praktikan
selama observasi maka dapat praktikan simpulkan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Yang Ditekuni

Mata pelajaran yang menjadi tugas mengajar praktikan adalah mata pelajaran
Perawatan & Perbaikan Peralatan Elektronika dan Gambar Teknik.

Kekuatan

Siswa TAV sangat antusias meskipun ada beberapa satu dua siswa yang
kurang memperhatikan pembelajaran dalam mengikuti mata pelajaran,
sehingga suasana kelas menjadi tenang dan nyaman sehingga sangat
menguntungkan ada saat penyampaian materi.

Kelemahan

Kelemahan mata pelajaran ini adalah masih kurangnya media untuk


praktikum dan kebanyakan alat-alat praktikum tingkat perawatannya rendah
dikarenakan tingkat kesadaran para siswa untuk memperhatikan tata cara
perawatan kurang.

2. Kesediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 Semarang sudah cukup memadai


untuk pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) tetapi banyak alat-alat yang
rusak karena kurangnya perawatan. Sarana dan prasarana mengenai pembelajaran
teknik audio video baik modul, buku, jobsheet, terdapat beberapa LCD yang dapat
membantu guru dalam penyampaikan materi kepada siswa, ruang yang cukup
nyaman untuk pembelajaran, laboratorium untuk praktek elektronika dengan segala
peralatan yang menunjang untuk praktik demi menunjang kelancaran proses
pembelajaran dan masih banyak sarana perlengkapan pembelajaran lainnya.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

74
Guru Pamong

Guru pamong praktikan pada mata pelajaran Teknik Audio Video adalah
Joko Salam, S.Pd Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari
sisi kualitas keilmuan maupun praktik. Beliau mempunyai banyak pengalaman
tentang elektronika. Cara mengajar beliau sangat dinamis dan mampu
menciptakan interaksi kepada siswa. Selama pembelajaran sering kali beliau
membiarkan siswanya bekerja sendiri supaya siswa dapat memahami dan
mendalami pelajaran. Dan jika siswa mulai kesusahan bisa langsung bertanya
pada beliau. Untuk saat ini beliau menjabat sebagai ketua program keahlian
teknik elektronika pada kompetensi keahlian teknik audio video.

Dosen Pembimbing

Praktikan dibimbing oleh Dr. Ir. Subiyanto. IEEE. yang banyak


pengalaman dalam proses pembelajaran di sekolah menyampaikan
pembelajaran di sekolah maupun di kampus dengan tenang, cerdas, dan
berwibawa.

4. Kualitas Pembelajaran di sekolah

Suasana proses belajar mengajar yang dilaksanakan menggunakan kurikulum


2013 sehingga siswa menjadi lebih aktif baik dalam ruangan kelas maupun bengkel
berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik karena
ditunjang oleh kemampuan guru yang berkualitas dalam mengelola kelas,
penguasaan materi, pemanfaatan teknologi dan evaluasi belajar yang baik. Siswa-
siswi di sekolah ini dapat memahami pelajaran yang telah diberikan dengan baik
sehingga memperlancar proses belajar mengajar. Jika siswa tidak paham maka
mereka tidak ragu untuk bertanya.

75
5. Kemampuan Diri Praktikan

Praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan masih kurang dan masih


perlu belajar terus agar menjadi guru yang berkompetensi sehingga dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Praktikan juga
membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama
guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga perlu dibina dengan baik.

6. Nilai Tambahan yang di peroleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1

Dalam pelaksanaan observasi dan orientasi PPL 1 ini, nilai tambah yang
diperoleh mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik
mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang
kondisi lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar
terjun dalam dunia kerja sebagai seorang pengajar dan pendidik.
7. Saran Pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Saran pengembangan dari praktikan untuk SMK Negeri 3 Semarang
diantaranya:
Lebih meningkatkan peraturan tentang kedisiplinan dan bersikaplah tegas atas sikap
siswa yang kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa
dapat memiliki tanggung jawab terhadap sekolah terutama guru.
Sedangkan saran pengembangan dari praktikan untuk Unnes adalah sebagai berikut:
Unnes perlu melakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah latihan
Unnes perlu menjalin komunikasi yang lebih baik dengan sekolah-sekolah latihan
agar kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar SMK
Negeri 3 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa
praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut belajar dan
mencari pengalaman mengajar di sekolah.

76
Semarang, 1 Agustus 2017

Mengetahui,

Guru pamong Praktikan

Joko Salam, S.Pd Retno Meisharoch


NIP. 196609072008011004 NIM. 5101414008

REFLEKSI DIRI
Nama : Muna Akmalia
NIM : 5301414009
Fakultas : Teknik
Prodi/ Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro/ Teknik Elektro

Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa
hambatan yang berarti di SMKNegeri 3 Semarang.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program
kependidikan. Kegiatan PPL ini terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu PPL1 (Kegiatan PPL

77
yang terdiri dari obesrvasi manajemen sekolah dan PP2(kegiatan PPL yang terdiri dari
praktek mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan), dimana pada kegiatan
ini dilaksanakan di SMKNegeri 3 Semarang. Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14
Oktober 2017.
Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV). Dari hasil
observasi yang telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang ditekuni
Materi mata pelajaran yang penulis ajarkan di SMKN 3 Semarang yaitu materi
tentang Perencanaan Sistem Radio dan Televisi.
a. Kekuatan
Kuriulum yang digunakanpada system pembelajaran di SMK Negeri 3
Semarangsudahsesuaidengankurikulum yang berlakusaatiniyaitu kurikulum
2013 dimana siswa dituntut aktif dalam proses belajar mengajar.Siswa TAV
sangat antusias meskipun ada beberapa satu dua siswa yang kurang
memperhatikan pembelajaran dalam mengikuti mata pelajaran, sehingga
suasana kelas menjadi tenang dan nyaman sehingga sangat menguntungkan ada
saat penyampaian materi
b. Kelemahan
Kelemahan pada pembelajaran yaitu kurangnya sarana pendukung untuk
dilakukannya praktik ,keterbatasan alat yang membuat siswa-siswa harus
mengantri untuk bergantian melakukan praktik. Tentunya hal tersebut membuat
kurang efektifnya pembelajaran. Serta masih kurangnya rasa tanggung jawab
siswa untuk menjaga dan merawat alat-alat sehingga banyak alat yang tidak
terawat.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasana
Tersedianya sarana dan prasarana sudah cukup memadai untuk pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan

78
Teknik Audio Video (TAV). Adanya ruang kelas (ruangteori) kemudian ruang
praktik (bengkel) yang baik dan cukup nyaman serta alat-alat praktik yang telah
disediakan serta adanya LCD di setiap ruang, modul buku, dan job sheet dapat
membantu guru dalam penyampaian materi kepada siswa.
3. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong praktikan pada mata pelajaran P Sistem Radio danTelevsi adalah ibu
Martina Aghna, S.Pd.T . Dengan latar belakang pendidikan seorang sarjana
kependidikan yang memiliki keahlian sebagai guru pamong sangatlah mumpuni
menjadi tenaga pengajar di SMK Negeri 3 Semarang dan dapat membimbing
dengan baik serta member contoh cara mengajar siswa SMK yang notabennya
susah diatur dengan penuh kesabaran namun tetap berlaku tegas. Untuk keilmuan
beliau juga sangat mumpuni baik pada teori maupun kemampuan praktik.
4. Kualitas Pembelajaran
Penggunaan system belajar di SMK Negeri 3 Semarang sudah menerapkan
kurikulum yang diberlakukan di Indonesia yaitu pada kurikulum 2013serta K13
revisi 2017 yang terbaru pada siswa kelas X, dan sudah mulai memberakuan
kebijakan full day sehingga pembelajaran yang berlaku sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan siswa. Ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana di SMK N 3
Semarang cukup memadai untuk mendukung setiap kegiatan pembelajaran.
5. Kemampuan diri praktikan
Untuk pelaksanaan PPL praktikan sangat menyadari masih banyak kekurangan
untuk menjadi seorang guru yang dapat dikatakan professional, kurangnya
pengalaman serta keter batasan ilmu yang dimiliki praktikan sangat membutuhkan
bimbingan baik dari guru pamong atau pun bapak ibu guru serta pihak pihak lainnya
di SMK Negeri 3 Semarang agar mampu menjadi seorang guru yang baik dan
berdedikasi yang tinggi serta mampu menjadi pendidik yang memiliki kepribadin
baik, disiplin dan mampu bertanggungjawab.
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa dalam Pelaksanaan PPL I

79
Dalam pelaksanaan observasi dan orientasi PPL 1 ini, nilai tambah yang diperoleh
mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang
baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan
dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar terjun dalam dunia kerja
sebagai seorang pengajar dan pendidik.
7. Saran pengembangan bagi sekolah dan Unnes
Saran bagi SMK Negeri 3 Semarang sendiri yaitu dengan terus meningkatkan mutu
dan kualitas sekolah ,terus meningkatkan disiplin bagi seluruh warga SMK dan
lebih menegaskan kepada pada siswa untuk memperbaiki etika dan bersikap sopan
dan sikap saling menghargai. Guna pengembangan Unnes, praktikan menyarankan
bahwa perlu adanya peninjauan kembalimengenai sekolah-sekolah tempat
latihan bagi mahasiswa program kependidikan sehingga setelah mahasiswa
melaksanakan PPL mampu mengamalkan ilmu sesuai bidangnya kepada peserta
didik nantinya dan senantiasa meningkatkan dalam menjalin koordinasi pada
pihak-pihak terkait.
Demikianlah refleksi diri praktikan sampaikan semoga bisa menjadi masukan yang
berharga bagi semua pihak yang berkaitan, akhir kata praktikan
mengucapkanterima kasih.

Semarang, Agustus 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan,

Martina Aghna, S.Pd.T Muna Akmalia


NIP. 19831124 201001 2 014 NIM. 5301414009

80
REFLEKSI DIRI
Nama : Dyah Arly Setyaningtyas

NIM : 5301414022

Fakultas : Teknik,

Jurusan : Teknik Elektro / PTE

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rohmat,
hidayah serta nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan
Praktek Pengalaman Lapangan 1 dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Ucapan
terima kasih kepada semua pihak dari SMK Negeri 3 Semarang yang telah memberikan
izin kepada kami untuk dapat bisa melaksanakan kegiatan Praktek Mengajar di sekolah
ini. Serta guru Pamong yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis saat melakukan kegiatan PPL 1.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) merupakan tahapan pengenalan bagi mahasiswa
untuk mengetahui seluk beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017
dan berakhir pada tanggal 5 Agustus 2017. Adapun kegiatan yang di lakukanpraktikan
PPL 1 yang dilakukanmulai 24 Juli 2017 adalah melakukan observasi dan orientasi
berkaitan dengan kondisi fisik sekolah ,struktur komite sekolah dan tugas yang diampu
, administrasi sekolah , keadaan murid dan guru , tatatertib guru dansiswa ,
administrasiperangkatpembelajaran guru, organisasi kesiswaan , kegiatan intra-
esktrakurikuler, sarana prasarana sekolah , kalender akademik sekolah , jadwal KBM
sekolah , dll.
1. Kekuatan dan Kelebihan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3 Semarang, penulis
mendapat bagian mengajar tentang Instalasi Penerangan Listrik. Tahapan yang
dilakukan ialah pemberian materi secara teori terlebih dahulu guna
memperkenalkan bagian-bagian komponen yang akan dipraktekan nanti. Dengan

81
metode pengamatan yang diterapkan di jurusan TIPTL ini, siswa lebih leluasa
berdiskusi bersama serta mencari informasi seluas-luasnya dengan mencari di
Internet. Namun dengan banyaknya karakter siswa masih ada beberapa yang pasif
artinya mereka belum bisa fokus ke materi entah yang mengobrol, bermain HP dan
lain-lain
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang secara
umum dinilai sudah memadai mulai dari fasilitas ruang pembelajaran, bengkel
hingga Laboratorium dan khususnya untuk jurusan TIPTL, bengkel yang digunakan
untuk praktek siswa juga sudah memadai serta kondisi alat dan bahan yang
digunakan dalam praktek dalam kodisi baru dan baik.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru pamong, khususnya untuk Guru pamong praktikan pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik ialah Bapak Hari Sukisno S.Pd. Sebagai guru
pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari sisi keilmuan maupun praktik.
Dengan memberikan motivasi belajar kepada semua siswa dan memberi kebebasan
untuk mengakses ilmu dari mana saja ini mampu menciptakan pola pikir siswa agar
tidak ketergantungan terhadap guru saja.
Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan, praktikan juga dibimbing
oleh seorang dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Ir. Subiyanto, ST, MT (MIEEE).
Beliau merupakan salah satu dosen aktif di jurusan teknik elektro Universitas
Negeri Semarang. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, disiplin, dan
bersahaja. Beliau juga menjunjung tinggi nilai kejujuran. Beliau sering juga
menceritakan pengalaman yang menarik mengenai prestasi yang diperoleh di
bidangnya sehingga dapat memotivasi mahasiswa.
4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran pada umumnya sudah cukup bagus. Termasuk mata
pelajaran yang diampu guru pamong sudah baik. Selain itu cara mengajar guru juga
menyenangkan, tegas dan membangun kreatifitas siswa serta siswanya juga turut

82
aktif dapat terencana dan lebih teratur dengan adanya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan silabus serta perangkat pembelajaran yang lain.
5. KemampuanDiriPraktikan
Praktikan menyadari bahwa kemampuan mengajar dan mengelola kelas praktikan
masih sangat kurang karena praktikan belum terbiasa langsung menghadapi peserta
didik. Namun dengan bimbingan dari guru pamong dan guru-guru lain praktikan
menerima banyak masukan untuk peningkatan kemampuan diri praktikan untuk
menghadapi situasi di lapangan. Praktikan juga masih harus belajar dari
pengamatan secara langsung, dari model-model pembelajaran yang ada di sekolah
latihan, serta observasi teman mengajar.
6. Nilai Tambah Setelah Melakukan PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL1 yaitu mengetahui seluk
beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, guru-karyawan, dan lembaga-
lembaga sekolah lainnya), mengetahui kepatutan dan kelayakan sarana dan
prasarana sekolah, mengetahui bekal yang harus dipersiapkan guru ketika
mengajar, dan memperoleh bekal untuk menjadi guru yang sesungguhnya.
7. Saran Bagi Pengembangan Sekolah dan UNNES
1. Bagi SMK Negeri 3 Semarang terkait dengan kebersihan lingkungan masih
perlu diperhatikan agar dapat menciptakan kenyamanan dalam proses KBM
serta perlunya perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak .
2. Bagi UNNES lebih memperbaiki kerja sama antara UNNES dan sekolah-
sekolah latihan agar kegiatan latihan disekolah-sekolah dapat berjalan dengan
baik dan lancer ,serta perlu lebih sering melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan PPL disekolah-sekolah.
Semarang, Juli 2017

Guru Pamong Praktikan

83
Hari Sukisno, S.Pd Dyah Arly Setyaningtyas
NIP. 196810102008011019 NIM . 5301414022

REFLEKSI DIRI

Nama : Ahmad Hidayat


NIM : 5301414050
Fakultas : FakultasTeknik
Prodi/Jurusan : PendidikanTeknikElektro/ TeknikElektro

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan I dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun. Ucapan terima
kasih kepada semua pihak dari SMK Negeri 3 Semarang yang telah memberikan izin
kepada kami untuk dapat melaksanakan kegiatan praktik mengajar di sekolah ini. Serta
ucapan terima kasih kepada Guru Pamong yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis saat melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I di
SMK Negeri 3 Semarang.
Semua mahasiswa Unnes yang menempuh jenjang S1 kependidikan wajib
mengambil matakuliah PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Ada dua tahapan dalam
PPL yakni PPL 1 dan PPL 2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I) merupakan
tahapan pengenalan bagi mahasiswa untuk mengetahui seluk beluk sekolah yang
menjadi tempat praktik mengajar. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I)
dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2017. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini juga bertujuan untuk memberikan bekal bagi
mahasiswa berupa ilmu agar praktikan tidak mengalami gangguan ketika terjun
menjadi seorang guru nantinya, serta dapat mempersiapkan diri untuk Praktik
Pengalaman Lapangan II (PPL II).

84
Dalam proses pelaksanaan PPL I banyak pengetahuan dan pengalaman
menyangkut program studi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang
praktikan peroleh, diantaranya sebagai berikut:

1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni


Penulis
Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMK Negeri 3 Semarang,
penulis mendapat bagian mengajar tentang Instalasi MotorListrik. Tahapan yang
dilakukan ialah pemberian materi secara teori terlebih dahulu guna
memperkenalkan bagian-bagian komponen yang akan dipraktekan nanti. Dengan
metode pengamatan yang diterapkan dijurusan Teknik Insatalasi Pemanfaatan
Tenaga Listri kini, siswa lebih leluasa berdiskusi bersama serta mencari informasi
seluas-luasnya dengan mencari di internet, apalagi Kurikulum2013 menuntut siswa
untuk lebih aktif dalam mencari ilmu dengan tidak menggantungkan ilmu yang
diberikan oleh guru saja. Namun, dengan banyaknya karakter siswa masih ada
beberapa yang pasif artinya mereka belum bias focus ke materi baik yang
mengobrol, bermain HP dan lain-lain.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang
secara umum dinilai sudah memadai mulai dari fasilitas ruang pembelajaran,
bengkel hingga laboratorium dan khususnya untuk jurusan Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik, bengkel yang digunakan untuk praktik siswa juga
sudah memadai serta kondisi alat dan bahan yang digunakan dalam praktik dalam
kodisi baru dan baik.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru pamong, khususnya untuk guru pamong praktikan pada mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik ialah Bapak Yulius Nugroho Adi Sasongko,
S.Pd.,M.T. Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari sisi
keilmuan maupun praktik. Dengan memberikan motivasi belajar kepada semua

85
siswa dan member kebebasan untuk mengakses ilmu dari mana saja sehingga
mampu menciptakan pola piker siswa agar tidak ketergantungan terhadap guru saja.
Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan juga
dibimbing oleh seorang dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Ir. Subiyanto, ST.,
M.T. Beliau merupakan salah satu dosen aktif di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang dan menjabat sebagai Koordinator Program Studi
Teknik Elektro S1. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, disiplin, dan
bersahaja. Beliau juga menjunjung tinggi nilai kejujuran. Beliau sering juga
menceritakan pengalaman yang menarik mengenai prestasi yang diperoleh di
bidangnya sehingga dapat memotivasi mahasiswa.
4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran pada umumnya sudah cukup bagus. Termasuk mata
pelajaran yang diampu guru pamong sudah baik. Selain itu, cara mengajar guru
juga menyenangkan, tegas dan membangun kreatifitas siswa sehingga
menyebabkan siswanya jugaturut aktif. Kurikulum yang dipergunakan dalam
sekolah inijuga disesuaikan dengan kurikulum nasional, yaitu Kurikulum 2013
dimana guru bersifat hanya sebagai fasilitator, dan siswa sebagai subjek dari
pembelajaran.Pembelajaran dapat terencana dan lebih teratur dengan adanya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus serta perangkat
pembelajaran yang lain.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan telah
mendapatkan mata kuliah yang mendukung profesi sebagi guru, antara lain, Desain
dan Strategi Pembelajaran, Microteaching, dan lain-lain. Selain itu, praktikan juga
telah mendapatkan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan, namun demikian
praktikan belum terbiasa menghadapi peserta didik secara nyata
denganmelihatkondisisiswa yang berbeda-beda, sehingga praktikan masih perlu
banyak belajar. Praktikan menyadaribahwa kemampuan mengajar dan mengelola
kelas praktikan masih sangat kurang karenapraktikan belum terbiasa langsung

86
menghadapi peserta didik. Namun dengan bimbingan dari guru pamong dan guru-
guru lain praktikan menerima banyak masukan untuk peningkatan kemampuan diri
praktikan untuk menghadapi situasi di lapangan. Praktikan juga masih harus belajar
dari pengamatan secara langsung, dari model-model pembelajaranyang ada di
sekolah latihan, serta observasi teman mengajar. Dengan demikian praktikan akan
semakin menambah pengetahuan disetiap kompetensi dan bagaimana mengajar
yangbaik dan nantinya menjadi guru yang profesional.

6. Nilai Tambah Setelah Melakukan PPL 1


Pelaksanaan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berharga bagi
praktikan, karena praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan hal-hal baru
dalam proses kegiatan belajar-mengajar di SMK yang selama ini belum praktikan
dapat di bangku perkuliahan. Nilai tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL
I yaitu mengetahui seluk beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, guru-
karyawan, dan lembaga-lembaga sekolah lainnya), mengetahui kepatutan dan
kelayakan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui bekal yang harus dipersiapkan
guru ketika mengajar, dan memperoleh bekal untuk menjadi guru yang
sesungguhnya.

7. Saran Bagi Pengembangan Sekolah dan Unnes


Bagi SMK Negeri 3 Semarang terkait dengan kebersihan lingkungan masih
perlu adanya penambahan tempat sampah baik di ruang kelas maupun di sudut-
sudut ruang karena kebersihan dapat menciptakan kenyamanan dalam proses KBM
serta optimalisasi terhadap semua sarana dan prasarana mulai dari peralatan untuk
praktik sampai media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi.
Saran bagi Unnes adalah agar pihak Unnes senantiasa menjalin hubungan
kerjasama yang baik dengan SMK Negeri 3 Semarang untuk menunjang kelancaran

87
pelaksanaan PPL pada periode berikutnya serta adanya perhatian lebih untuk lebih
dapat memantau kegiatan PPL di sekolah/tempat latihan agar dapat mengetahui
keadaan yang terjadi di lapangan untuk kemajuan kegiatan PPL Unnes selanjutnya.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan,

Y NugrohoAdiSasongko, S.Pd.,M.T. Ahmad Hidayat


NIP. 197008181998032010 NIM. 5301414050

88
REFLEKSI DIRI

Nama : Muhammad Bahaudin


NIM : 5301414055
Fakultas : Teknik
Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro S1

Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa
hambatan yang berarti di SMK Negeri 3 Semarang.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program
kependidikan. Kegiatan PPL terbagi menjadi 2 yaitu PPL 1 (Kegiatan PPL yang terdiri
dari observasi manajemen sekolah) dan PPL 2 (Kegiatan PPL yang terdiri dari praktek
mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan), dimana pada kegiatan ini
dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017.
Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV), lebih
spesifiknya mengampu mata pelajaran Dasar Pemrograman.. Dari hasil observasi yang
telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Dasar Pemrograman
Di zaman modern ini sudah hampir semua anak/ siswa mempunyai android dan
kumplit dengan berbagai fitur aplikasi yang ada didalamanya. Nah, hal itulah
yang menjadi salah satu kekuatan daripada pelajaran dasar pemrograman. Siswa
akan sangat terpancing rasa ingin tau nya, bagaimana sih sebenarnya cara kerja

89
atau asal muasal program atau aplikasi yang sering mereka jalankan di
smartphone mereka sehari hari.
Namun, didalam membuat aplikasi yang canggih seperti yang apa pada gadget
mereka tentunya tidak mudah. Kita harus bisa dan paham tentang struktur
pemrograman, bahasa pemrograman, dan harus bisa meng compile program
yang kita buat. Intensitas atau frekuensi siswa ber interaksi dengan program dan
pemrograman menjadi salah satu kendala/kelemahan yang ada dalam mata
pelajaran dasar pemrograman.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Untuk sarana TAV (Teknik Audio Video) di SMKN 3 Semarang media
pembelajaran yang ada sudah lengkap dan ada yang belum mencukupi misalkan
laptop/komputer untuk hal simulasi praktek disini siswa harus bergantian untuk
bisa mencoba simulasi tersebut.
Untuk prasarana TAV (Teknik Audio Video) di SMK N 3 Semarang seperti
bengkel dan alat praktek sudah cukup untuk proses belajar mengajar jadi
peserta didik bisa memaksimalkan pembelajaran dengan baik, akan tetapi untuk
kesejukan terdapat kelas yang fasilitas seperti kipas angin masih kurang
sehingga terdapat kelas yang masih agak panas yang mungkin bisa mengganggu
kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong :
Tri Nugroho, S.pd,
Kualitas bapak Tri Nugroho sudah baik dalam mengarahkan dan membimbing
saya di mata pelajaran Dasar Pemrograman di SMK N 3 Semarang,beliau juga
telah mempersiapkan segalanya dengan baik sebelum mengajar dibuktikan
dengan perencanaan RPP, beliau menerapkan kurikulum K13 revisi ’17 terbaru
dalam memberikan pengajara Dasar Pemrograman di jurusan Teknik Audio
Vidio.
Bapak. Dr.Ir.Subiyanto,S.T.,M.T.

90
Kualitas beliau menurut saya sendiri sudah cukup untuk membimbing saya di
PPL 2017 di SMK N 3 Semarang. Semoga bisa selalu membantu mahasiswa
untuk melaksanakan PPL di SMK N 3 Semarang dengan baik.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
SMK N 3 Semarang mempunyai keunggulan penerapan karakteristik bangsa
pada peserta didik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan. Penerapan
Atitudepeserta didik di SMK N 3 Semarang sangat diperhatikan.
5. Kemampuan diri praktikan
Saya mampu membuat peserta didik disiplin, taat saat melakukan pembelajaran
sesuai indikator pembelajaran. Saya mampu memberi arahan pembelajaran
dan mudah dipahami peserta didik secara teori maupun praktik sesuai arahan
guru pembimbing.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Saya dapat menyimpulkan ketika observasi:
a. Sikap disiplin sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar.
b. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran juga harus
diperhatikan.
c. Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target
Kepala Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang
menjadi SMK yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Sekolah :
Ekstrakulikuler SMK N 3 Semarang mungkin bisa dimaksimalkan untuk
keterampilan peserta didik agar menghasilkan peserta didik yang juga trampil
dalam bidang non akademik.
Untuk pendidik khususnya guru TAV, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran
TAV dengan cara terus mengevaluasi atau mengeksplore peserta didik supaya
pelajaran menjadi lebih efektif , effisien, dan menyenangkan agar tidak

91
menimbulkan beban bagi peserta didik dan peserta didik senang dalam
mengikuti proses pembelajaran.

UNNES :
Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk
pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu
sama lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan

Tri Nugroho, S.Pd Muhammad Bahaudin

NIP. 196609072008011004 NIM. 5301414055

92
REFLEKSI DIRI

Nama : Odang
NIM : 5301414061
Fakultas : Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan : Teknik Elektro/Pendidikan Teknik Elektro

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kelancaran kepada kami dalam melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 1 merupakan bagian dari
program PPL yang wajib dilaksanakan dalam waktu 2 minggu oleh mahasiswa
kependidikan, dimana pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL
2. Kegiatan yang dilakukan saat PPL 1 berkaitan dengan kondisi fisik sekolah/lembaga
tempat latihan, struktur organisasi sekolah, administrasi kelas, keadaan guru dan murid,
tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi
kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga
tempat latihan, kalender akademik, dan jadwal kegiatan sekolah. PPL 1 dilakukan
dengan cara wawancara dan observasi langsung dengan siswa, guru dan karyawan,
serta masyarakat sekitar seputar data-data yang harus didapatkan mengenai sekolah dan
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan proses belajar mengajar (PBM).
SMK Negeri 3 Semarang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang masuk
dalam kelompok Teknologi dan Industri. Jurusan keahlian yang ada di SMK Negeri 3
Semarang yaitu Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik
Audio Video, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, dan Teknik Kendaraan Ringan.
Adapun observasi yang telah dilakukan oleh praktikan, beberapa penjabarannya
antara lain:
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran pada mata pelajaran DKPL ( Dasar
Kelistrikan dan Pengukuran Listrik)
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang,
praktikan mendapat bagian untuk mengampu mata pelajaran DKPL ( Dasar

93
Kelistrikan dan Pengukuran Listrik), kekuatan dan kelemahan dari mata pelajaran
tersebut adalah:
a. Kekuatan
DKPL merupakan mata pelajaran yang berisi materi-materi dasar dalam
kejuruan listrik dan merupakan dasar-dasar yang harus diketahui oleh siswa
program keahlianTITL. Metode belajar dalam mata pelajaran ini ada dua,
yaitu teori dan praktik. Pembelajaran teori dilakukan pada saat pendahuluan
pelajaran sebagai bekal pengetahuan siswa dalam kegiatan praktik
selanjutnya. Karena mata pelajaran ini dilakukan dengan teori dan praktek,
siswa menjadi lebih paham dan mengerti tentang materi yang diajarkan.Mata
pelajaran DKPL sangat penting bagi siswa untuk pengetahuan dasar dalam
menerima dan mempelajari mata pelajaran kejuruann lainnya.
b. Kelemahan
Mata pelajaran DKPL diajarkan pada siswa TITL kelas X, dimana siswa
kelas X belum memiliki pengetahuan tentang kelistrikan secara khusus.
Karena hal tersebut, dalam pembelajaran mata kuliah ini agak sedikit sulit
untuk membuat siswa dengan cepat mengerti dan menerima materi yang
diajarkan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaaan sarana dan prasarana di SMK N 3 SEMARANG sudah cukup
baik dan memadai untuk menunjang pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar).
Setiap program keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu
Beton, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, Teknik Audio Video, dan Teknik
Kendaraan Ringan masing-masing mempunyai bengkel praktik sendiri-sendiri.
Khusunya untuk program keahlian TITL, terdapat lebih dari satu bengkel praktik
yang dapat digunakan untuk praktik instalasi, praktik motor listrik, dan lainnya. Di
luar bengkel jurusan, juga terdapat ruang-ruang kelas untuk pelaksanaan mata
pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan lainnya. Fasilitas
lainnya yaitu laboratorium perjurusan, perpustakaan, UKS, ruang guru, ruang TU,

94
ruang organisasi (Osis), ruang multi media (komputer, LCD proyektor, layar, OHP
yang terdapat pada setiap kelas).
3. Kualitas Guru pamong dan Dosen pembimbing
a. Guru Pamong
Guru pamong yang pengampu mata pelajaran DKPL adalah Dixon
Antares,S.Pd. Beliau memiliki kualitas yang baik dalam mengajar dan juga
merupakan guru yang sudah berpengalaman dan mampu membimbing
siswanya dalam memahami pelajaran yang diberikan baik dalam mata
pelajaran teori maupun praktik. Cara beliau mengajar melibatkan siswanya
untuk berinteraksi sehingga tercipta suasana belajar yang efektif.
b. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing yang membimbing praktikan dalam melaksanakan
PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T. Selain
merupakan sebagai dosen pembimbing, beliau juga merupakan ketua prodi
pendidikan teknik Informatika dan KomputerUnnes.
Dosen pembimbing membantu kelancaran di dalam pelaksanaan PPL
memberi motivasi dan pengalaman bagaimana sikap yang harus dilakukan
ketika berada di sekolah mitra. Sebagai dosen pembimbing, beliau memiliki
banyak pengalaman dalam proses pembelajaran di kelas, dan beliau sering
memberikan kritik dan sarannya terhadap praktikan, sehingga praktikan dapat
melakukan bimbingan dengan baik.
4. Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang
Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 3 Semarang saat ini
mengacupada kurikulum 2013, dimana siswa yang dituntut lebih aktif dalam PBM
dibandingkan guru. PBM dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga
pada pelaksanaan PBM sudah terstruktur dan tertata rapih, sehingga PBM juga
berjalan tertib dan lancar, terutama untuk penyampain materi. Evaluasi untuk PBM
yang telah berjalan adalah perlu adanya kesinambungan dan kerjasama yang baik
antar siswa dan guru, sehingga jika kedua elemen tersebut memiliki tujuan belajar

95
yang sama, maka akan tercipta PBM yang ideal sesuai yang diprogramkan oleh
sekolah.

5. Kemampuan Praktikan
Dalam menjalankan peran sebagai guru, praktikan masih banyak
kekurangan. Karena pada bangku perkuliahan khususnya kualitas mata kuliah
desain strategi pembelajaran masih sehingga praktikan belum bisa sepenuhnya
menempatkan diri sebagai seorang guru yang profesional. Penguasaan
pengetahuan yang dimiliki juga belum cukup untuk menjadi seorang guru yang
profesional. Demikian juga dengan kedisiplinan, kepribadian, dan kematangan
dalam menghadapi permasalahan sebagai seorang pendidik. Hal ini mengingat
pengalaman diri praktikan yang masih kurang. Akan tetapi dengan berbekal ilmu-
ilmu yang praktikan peroleh di bangku kuliah permasalahan-permasalahan
tersebut diharapkan dapat teratasi. Yang sangat dibutuhkan oleh praktikan adalah
memperbanyak latihan.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL I yaitu mengetahui
keadaan sekolah dari kelayakan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui bekal
yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, ilmu pengetahuan, pengalaman dan
teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman
tentang kondisi lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-
benar terjun dalam dunia kerja sebagai seorang pengajar dan pendidik.
7. Saran pengembangan bagi SMK Negeri 3 Semarang dan Unnes
Pelaksanaan PPL I di SMK 3 N Semarang sangatlah penting bagi praktikan,
karena praktikan mendapatkan banyak sekali pengalaman dan hal-hal baru dalam
proses kegiatan belajar mengajar di SMK yang selama ini belum pernah praktikan
dapatkan di bangku perkuliahan. Untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas
sekolah ( siswa dan guru ), maka praktikan memberikan saran yaitu untuk lebih

96
meningkatkan kedisiplinan, di SMKN 3 Semarang, pengembangan guru yang
lebih berkompeten dibidangnya sangat diperlukan. guna pengembangan Unnes.
Demikianlah refleksi diri praktikan sampaikan semoga bisa menjadi masukan
yang berharga bagi semua pihak yang berkaitan, terimakasih kepada keluarga besar
SMK Negeri 3 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan praktikan
sertamemberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari pengalaman mengajar
disekolah.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Pamong, Praktikan,

Dixon Antares, S. Pd. Odang


NIP. 196505281994121002 NIM. 5301414061

97
REFLEKSI DIRI

Nama : Ulinnuha Luthfi


NIM : 5301414063
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Elektro

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan I (PPL I) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I(PPL I)
merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yangharus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas NegeriSemarang.
PPL I merupakan Kegiatan yang bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan
yang professional dalam bidang kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan
sosial.
Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakanpada tanggal 24
Juli 2017 sampai 4 Agustus 2017, pratikan memperoleh banyak hal, baik secara teori
maupun praktek. Praktikan mendapatkan pengetahuandan wawasan tentang kegiatan
belajar mengajar serta administrasi dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran
Kerja Bengkel & Gambar Teknik dan Dasar Listrik Elektronika yang dalam
pelaksanaanya dibimbing oleh bapak Teguh Windarto,S.Pd selaku guru pamong yang
mempunyai wibawa dan pengetahuan yang luas. Dan dari kegiatan PPL I ini praktikan
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang, praktikan
mendapat tugas mengajar KB & GT dan Dasar Listrik Elektronikayang mencakup
K3, pengenalan dasar peralatan bengkel dan dasar dasar kelistrikan beserta macam
macam komponen elektronika.
a. Kekuatan pembelajaran:

98
Pembelajaran ini lebih mudah dipahami karena pelajaran ini merupakan materi
dasar kelistrikan dan didukung media pembelajaran yang cukup memadai untuk
mendukung KBM baik bengkel maupunn di ruang kelas.
b. Kelemahan pembelajaran:
Kurangnya peralatan praktikum untuk KBM khususnya di dalam bengkel, yang
dalam kenyataannya menimbulkan sedikit gangguan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang
Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah memadai.
Bangunannya yang megah memberikan kenyamanan bagi parawarga sekolah dalam
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).Dalam setiap kelas di dalam
bengkel telah di lengkapi dengan seperangkatkomputer dan sebuah proyektor,
dimana peralatan tersebut bisa memperlancar KBM.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong yang di tunjuk untuk membimbing saya
selaku mahasiswa PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah Bapak Teguh
Windarto,S.Pd yang sudah berkompeten dan mempunyai banyak pengalaman.
b. Kualitas Pembimbingan PPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Teknik yaitu ibuIr. Ulfah Mediaty
Arief M.T, beliau merupakan salah satu dosen pembimbing yang kompeten
dibidangnya.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Suasana kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan baik dalam ruang
kelas, bengkel, maupun di lapangan berlangsung dengan baik karena ditunjang
oleh kemampuan guru yang berkualitas dan berdedikasi. Serta siswa-siswa
sekolahyang pro aktif dalam proses KBM, sehingga memperlancar proses
belajar mengajar serta dapat mencetak siswa-siswa yang prestasi.
5. Kemampuan Diri Praktikan

99
Dalam PPL 1, saya selaku praktikan hanya mengamati proses pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar.
Hasil dari observasi tersebut memberikan gambaran bagai mana KBM di tempat
praktik, sehinnga praktikan bisa menentukan sikap dan mengambil tindakan yang
tepat pada saat pelaksanaan PPL 2.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Adapun nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1
selama ± 2 minggu, yaitu praktikan dilibatkan langsung dalam proses belajar
mengajar, struktur organisasi, serta pengelolaan administrasi sekolah sehingga
praktikandapat memahami tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan
pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar dan mengetahui bagaimana
pemecahan masalahnya.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
a. Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang:
1) Guru yang mengampu pada waktu praktik lebih tegas kepada siswa.
2) Perlu adanya penertiban terhadap siswa yang meninggalkan kelas disaat
pergantian jam pelajaran dan pada waktu praktik di bengkel.
3) Perlu perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak.
b. Saran untuk UNNES:
1) Kurangnya kerja sama yang baik antara UNNES dengan sekolah-sekolah
latihan agar kegiatan latihan di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
2) Komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing kurang berjalan
dengan baik.
3) Kurangnya monitoring terhadap pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah
latihan.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui Mahasiswa,
Guru Pamong

100
Teguh Windarto, S.Pd. Ulinuha Luthfi

NIP. 196201281991031003 NIM.5301414063


REFLEKSI DIRI

Nama : Dieta Wahyu Asry Ningtias


NIM : 5301414065
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Elektro

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Semarang (UNNES)


terbagi menjadi dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL dilaksanakan pada tanggal 24
Juli 2017 hingga 14Oktober 2017. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial.
Berdasarkan PPL yang telah dilaksanakan, dapat ditarik refleksi diri antara lain:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni
Praktikan mengajar mata pelajaran Praktik Dasar Elektromekanik (PDE) di kelas
Teknik Tenaga Listrik (TTL) 1, 2, dan 3. Kekuatan ditemui berupa tingginya
antusias siswa dalam menerima pelajaran. Sedangkan kelemahan ditemui yaitu
masih ada beberapa siswa yang sudah dijelaskan namun sulit memahami. Sehingga
harus dilakukan pengulangan penjelasan agar meminimalisir ketidakpahaman siswa
dalam pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasaran
Pelajaran dilaksanakan pada dua tempat yaitu ruang kelas dan bengkel. Pada ruang
kelas, telah tersedia sarana dan prasarana yang baik. Begitu juga pada bengkel,

101
tersedia alat dan bahan praktikum yang memadai. Sehingga dengan tersedianya
sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang pembelajaran dalam praktikum.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Drs. Purnomo Raharjo adalah guru pamong yang mengampu mata pelajaran PDE.
Beliau menunjukan cara mengajar yang berkualitas. Menerapkan jiwa keberanian,
kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam mengajar. Sehingga siswa dapat
termotivasi dan memiliki mental yang kuat. Sedangkan dosen pembimbing adalah
Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T. Beliau mengarahkan untuk melaksanakan PPL sesuai
dengan pedoman dan menjaga etika sebagai calon guru. Sehingga mahasiswa
praktikan PPL diharapkan memiliki kualitas baik dan profesional.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas dapat dilihat dari keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan,
pembelajaran dikatakan efektif dikarenakan guru yang cukup profesional, kesiapan
siswa dalam menerima pelajatan, serta sarana dan prasarana yang mendukung.
Sehingga kualitas pembelejaran di SMK 3 Semarang khususnya pada kelas TTL
dengan mata pelajaran PDE dikatakan baik.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan mengikuti arahan dari guru pamong agar dapat menjadi calon guru yang
profesional. Praktikan mampu memberikan materi kepada siswa namun ada
beberapa siswa yang belum bisa dikendalikan oleh praktikan. Sehingga melalui
latihan dan mengikuti arahan dari guru pamong, praktikan diharapkan mampu
memperbaiki kemampuan diri sebagai calon guru.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Setelah melaksanakan PPL 1, praktikan memperoleh banyak nilai tambah
khususnya pada pengetahuan. Praktikan dapat melihat dan menyesuaikan
lingkungan dan suasana sekolah baik dalam segi peningkatan akademik,
kedisiplinan, sikap dan etika, hingga keberanian dalam mengajar.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES

102
SMK 3 Semarang merupakan sekolah latihan yang sangat berkompeten dalam
melatih mahasiswa praktikan. Terbukti dengan adanya pemberian tugas akademik
dan non akademik, pemberian arahan dan materi praktik mengajar yang baik,
penegasan kedisiplinan dalam manajemen waktu, dan pemberian arahan dalam
beretika yang baik di sekolah.
UNNES merupakan universitas yang menjunjung tinggi pendidikan untuk
mencetak guru yang profesional. Terbukti dengan adanya perkuliahan khususnya
di program studi pendidikan teknik elektro yang memberikan perkuliahan murni
teknik elektro, namun juga memberikan perkuliahan pendidikan. Sehingga
harapanya, praktikan lebih siap dalam menjalankan amanat nya sebagai calon guru
yang profesional.
Demikian reflesi diri praktikan sampaikan agar menjadi acuan dalam perbaikan
kedepannya. Terimakasih praktikan ucapkan kepada pihak SMK 3 Semarang yang
telah menerima praktikan untuk melakukan PPL dalam mencapai tujuan pelatihan
calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Semarang, Agustus 2017


Mengetahui,
Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan,

Drs. Purnomo Raharjo Dieta Wahyu Asry Ningtias


NIP. 19650528 199412 002 NIM. 5301414065

103
REFLEKSI DIRI

Nama : Arif Yufiyanto


NIM : 5301414068
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Elektro

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa Yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan I (PPL I) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I(PPL I)
merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
PPL I merupakan Kegiatan yang bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan
yang professional dalam bidang kompetensi pedagogik, kepribadian, professional,dan
sosial.
Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada
tanggal 24 Juli 2017 sampai 4 Agustus 2017, pratikan memperoleh banyak hal, baik
secara teori maupun praktek. Praktikan mendapatkan pengetahuandan wawasan
tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalampembelajaran, terutama
pada mata pelajaran Perencanaan Rangkaian Elektronik (PRE)yang dalam
pelaksanaanya dibimbing oleh Ibu Henny Sri Rahayu, S.T.selaku guru pamong yang
mempunyai karakter yang baik dan pengetahuan yang luas. Pada kegiatan PPL I ini
praktikan dapatmengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang,
praktikan mendapat tugas mengajar PerencanaanRangkaianElektronik (PRE) yang
mencakup K3, pengenalan dasar peralatan bengkel dan dasar dasar kelistrikan
beserta macam macam komponen elektronika

104
a. Kekuatan pembelajaran:
Pembelajaran ini lebih mudah dipahami karena pelajaran ini merupakan materi
dasar kelistrikan dan didukung media pembelajaran yang cukup memadai
untuk mendukung KBM baik bengkel maupunn di ruang kelas,
sertadenganmenambahkanmaterisimulasisapatmemudahkandalamprakteknya.
b. Kelemahan pembelajaran:
Kurangnya peralatan praktikum jumlah peralatan praktikum, khususnya
praktikum PRE sedikit memberikan kesulitan dalam menjalankan praktikum
sesuai yang diinginkan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang
Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah memadai.
Bangunannya yang megah memberikan kenyamanan bagi parawarga sekolah
dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).Dalam setiap kelas di
dalam bengkel telah di lengkapi dengan seperangkatkomputer dan sebuah
proyektor, dimana peralatan tersebut bisa memperlancarKBM.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong yang di tunjuk untuk membimbing sayaselaku mahasiswa PPL
di SMK Negeri 3 Semarang adalah ibu Henny Sri Rahayu, S.T.yang sudah
berkompeten dan mempunyai banyak pengalaman.
b. Kualitas Pembimbingan PPL
Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Teknik yaitu ibuIr. Ulfah Mediaty
Arief M.T, beliau merupakan salah satu dosen pembimbing yang kompeten
dibidangnya.
3. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Suasana kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan baik dalam ruang
kelas, bengkel, maupun di lapangan berlangsung dengan baik karena ditunjang
oleh kemampuan guru yang berkualitas dan berdedikasi. Serta siswa-siswa

105
sekolahyang pro aktif dalam proses KBM, sehingga memperlancar proses belajar
mengajar serta dapat mencetak siswa-siswa yang prestasi.
4. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam PPL 1, saya selaku praktikan hanya mengamati proses pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar.
Hasil dari observasi tersebut memberikan gambaran bagai mana KBM di tempat
praktik, sehinnga praktikan bisa menentukan sikap dan mengambil tindakan yang
tepat pada saat pelaksanaan PPL 2.
5. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Adapun nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1 selama ± 2
minggu, yaitu praktikan dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar,
struktur organisasi, serta pengelolaan administrasi sekolah sehingga
praktikandapat memahami tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam
kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar dan mengetahui
bagaimana pemecahan masalahnya.
6. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
a. Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang:
1) Sebisa mungkin guru yang mengampu pada waktu praktik dapat lebih tegas
dalam memberikan pengarahan kepada siswa.
2) Perlu meningkatkan kesadaran siswa akan kedisiplinan khususnya
kedisiplinan waktu baik saat masuk kelas maupun pergantian jam serta
istirahat.
3) Perlu perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak serta
meningkatkan perawatan sehingga meminamilisir rusaknya peralatan,
khususnya peralatan praktik.
b. Saran untuk UNNES:
1) Diharapkan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara UNNES
dengan sekolah-sekolahtempat PPLsehingga terjalin sinergitas yang baik
yang berdampak dalam memperlancar proses PPL mahasiswa.

106
2) Perlunya mengadakan dan meningkatkan system monitoring terhadap

Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa,

Henny Sri Rahayu, S.T Arif Yufiyanto


NIP. 198311242010012014 NIM. 5301414068
pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah latihan, sehingga nantinya proses
pelaksanaan PPL dapat berjalan sesuai yang pihak UNNES dan mahasiswa
inginkan.

Semarang, Agustus 2017

107
REFLEKSI DIRI

Nama : DEWANGGA PRATAMA

NIM : 5301414088

Fakultas : Fakultas TEKNIK / FT

Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro

Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa
hambatan yang berarti di SMKNegeri 3 Semarang.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program
kependidikan. Kegiatan PPL terbagi menjadi 2 yaitu PPL 1 (Kegiatan PPL yang terdiri
dari observasi manajemen sekolah) dan PPL 2 (Kegiatan PPL yang terdiri dari praktek
mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan),dimana pada kegiatan ini
dilaksanakan di SMKNegeri 3 Semarang.Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober
2017.Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV). Dari hasil
observasi yang telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang ditekuni
Materi mata pelajaran yang penulis ajarkan di SMKN 3 Semarang yaitu materi
tentang PerencanaanSistem Radio danTelevisi.
Kekuatan :TAV (Teknik Audio Video) adalah salah satu nama kompetensi
keahlian atau jurusan yang ada di di SMKN 3 Semarang. Teknik Audio Video
mengkhususkan pembahasan atau pembelajaran tentang hal-hal teknik

108
elektronika yang berkait dengan suara (audio) dan gambar (video) yang
diproses secara elektronik, salah satunya adalah PSRT (Perekayasaan Sistem
Radio dan Televisi) dimana dalam pembelajaran ini peserta didik diharuskan
mengenal konsep dan karakteristik bagian dari sebuah radio dan televisi dimana
konsep pembelajaran KTSP masih digunakan dan dipadukan dengan K13
supaya peserta didik lebih memahami pembelajaran tersebut.
Kelemahan :Di SMKN 3 Semarang telah menggunakan kurikulum K13
dimana setiap peserta didik disuruh mandiri dalam sistem pembelajaran
misalkan peserta didik disuruh mencari konsep atau pengertian suatu alat dalam
penugasan, disini peserta didik dibolehkanmenggunakan smartphone untuk
mengerjakan tugas dan ada beberapa yang menggunakan smartphone nya untuk
membuka yang lain seperti sosmed, youtube dll oleh sebab itu K13 harus juga
diawasi dalam penggunaannya agar peserta didik bisa menggunakan
smartphone untuk keperluannya dikelas.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana


Untuk sarana TAV (Teknik Audio Video) di SMKN 3 Semarang media
pembelajaran yang ada sudah lengkap dan ada yang belum mencukupi misalkan
laptop/komputer untuk hal simulasi praktek disini siswa harus bergantian untuk
bisa mencoba simulasi tersebut.
Untuk prasarana TAV (Teknik Audio Video) di SMK N 3 Semarang seperti
bengkel dan alat praktek sudah cukup untuk proses belajar mengajar jadi
peserta didik bisa memaksimalkan pembelajaran dengan baik, akan tetapi untuk
kesejukan terdapat kelas yang fasilitas seperti kipas angin masih kurang
sehingga terdapat kelas yang masih agak panas yang mungkin bisa mengganggu
kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong :

109
R Akhmad Mukhlis CP, S.pd,
Kualitas bapak Akhmad Mukhlis sudah baik dalam mengarahkan dan
membimbing saya di mata pelajaran PSRT di SMK N 3 Semarang, pengetahuan
beliau juga telah mempersiapkannya dengan baik sebelum mengajar dibuktikan
dengan perencanaan RPP, beliau juga memadukan proses pembelajaran KTSP
dan K13 dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana untuk praktikum di
kompetensi keahlian Teknik audio vidio.
Ibu. Ir Ulfah Mediaty Arief , M.T
Kualitas beliau menurut saya sendiri sudah cukup untuk membimbing saya di
PPL 2017 di SMK N 3 Semarang. Semoga bisa selalu membantu mahasiswa
untuk melaksanakan PPL di SMK N 3 Semarang dengan baik.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
SMK N 3 Semarang mempunyai keunggulan penerapan karakteristik
bangsapada peserta didik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan.
Penerapan Atitudepeserta didikdi SMK N 3 Semarang sangat diperhatikan.
5. Kemampuan diri praktikan
Saya mampu membuat peserta didik disiplin, taat saat melakukan pembelajaran
sesuai indikator pembelajaran. Saya mampu memberi arahan pembelajaran dan
mudah dipahami peserta didik secara teori maupun praktik sesuai arahan guru
pembimbing.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Saya dapat menyimpulkan ketika observasi:
a. Sikap disiplin sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar.
b. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran juga harus
diperhatikan.
c. Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target
Kepala Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang
menjadi SMK yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES

110
Sekolah :
Ekstrakulikuler SMK N 3 Semarang mungkin bisa dimaksimalkan untuk
keterampilan peserta didik agar menghasilkan peserta didik yang juga trampil
dalam bidang non akademik.
Untuk pendidik khususnya guru TAV, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran
TAV dengan cara terus mengevaluasi atau mengeksplore peserta didik supaya
pelajaran menjadi lebih efektif , effisien, dan menyenangkan agar tidak
menimbulkan beban bagi peserta didik dan peserta didik senang dalam
mengikuti proses pembelajaran.
UNNES :
Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk
pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu
sama lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.

Semarang, Agustus 2017

Mengetahui

Guru Pamong Praktikan,

R Akhmad Mukhlis CP, S.Pd Dewangga Pratama

NIP. 197406012014061001 NIM. 5301414088

111
REFLEKSI DIRI

Nama : Dwi Widiyawati


NIM : 6101414047
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan seluruh karunia- Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) I ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I)
merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
PPL I merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan
agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada
tanggal 24 Juli 2017 hingga 7 agustus 2017. Praktikan mendapatkan pengetahuan dan
wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam pembelajaran,
terutama pada mata pelajaran Penjasorkes. Praktikan memperoleh tugas mengajar
Penjasorkes di kelas X dan XI yang diampu oleh Bp Sutarno, S.Pd selaku guru pamong.
Praktikan tidak mengajar kelas XII karena seluruh siswa kelas tersebut sedang
melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selama melaksanakan PPL I praktikan
tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikan
melakukan observasi dalam kelas dan laboratorium serta wawancara dengan pihak BK,
petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang.
Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan
mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran setra
berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan materi pelajaran Penjasorkes. Melalui
kegiatan observasi, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

112
1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni.
Pada pembelajaran kali ini saya menggunakan kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan berbasis scientific seperti yang sedang dicanangkan pemerintah.
Dengan menggunakan model ini saya sebagai calon tenaga pendidik berkewajiban
mefasilitasi siswa agar mereka aktif dalam mengeksplorasi keterampilang yang
mereka miliki. Kekuatan mata pelajaran yang saya tekuni dapat menjadikan
seluruh siswa mau bergerak agar berkeringat dan bugar. Tetapi adapula kelemahan
yang muncul ketika terjun di sekolahan, terdapat beberapa siswa yang kurang
memiliki kesempatan untuk mencoba dikarenakan temannya tidak mau jika teman
yang tidak bisa bermain ikut kedalam tim ketika melakukan games.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG hanya dapat memenuhi
kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya sendiri masih terus
dikembangakan agar bisa mencukupi untuk peroses belajar mengajar. Untuk
bidang keolahragaan, sarana dan prasarana seperti lapangan sudah memenuhi
hanya kurangnya perawatan dari beberapa segi saja. Untuk alat-alatnya butuh
diperlengakap lagi karena hanya terdapat beberapa alat yang kondisinya apa
adanya serta perlu perbaikan pada alat-alat tertentu sehigga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 SEMARANG bapak
Sutarno, S.Pd., M.Si ditunjuk sebagai guru pamong saya. Beliau membimbing saya
dengan penuh kesabaran dan selalu memberi arahan yang membawa saya untuk
menjadi seorang pendidik yang baik dan berkompeten. Tentu peran pembimbing
PPL saya juga terus memantau dan memberi masukan positif yang bisa
membentuk karakter mahasiswa bimbingan sehingga bisa menjadi seorang
pendidik yang baik. Dosen pembimbing saya Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd. dalam
bimbingannya sangat membantu dalam tercapainya proses yang baik.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.

113
Kualitas pembelajaran di sekolah latian terkesan masih seadanya, kurangnya
inovasi guru dalam memodivikasi alat, sehingga siswa hanya menggunakan
fasilitas seadanya yang disediakan oleh sekolah. Masih pakem dengan olahraga
yang ada. Bawasannya pendidikan jasmani merupakan suatu pembelajaran yang
menggunakan aktifitas gerak untuk mencapai pembelajaran. Apabila sarana
prasarana kurang memadai kemudian tidak adanya inovasi memodifikasi maka
siswa akan sukar dalam bergerak..
5. Kemampuan diri praktikan.
Sebelum mengikuti PPL 1, praktikan telah mendapatkan mata kuliah
Microteaching, sehingga praktikan tidak begitu canggung dalam melaksanakan
PPL. Namun praktikan sangat menyadari akan kekurangan seperti gugup dalam
mengajar, sedikit ngerogi dalam mengajar siswa yang notabene adalah siswa SMK
yang kebanyakan adalah laki-laki. Untuk meningkatkan profesionalitas maka
praktikan memerlukan latihan yang terus menerus agar praktikan dapat menjadi
tenaga pendidik yang profesional. Pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang
memberikan bekal untuk menjadi guru yang prosfesional dan siap untuk terjun
dimanapun ia berada.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
Praktikan memperoleh gambaran langsung pembelajaran di dalam kelas, cara
mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
mengetahui peran dan tugas sebagai guru secara utuh dan bersosialisasi dengan
warga sekolah.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Penyusun menyarankan kepada sekolah agar anggaran khusus untuk membeli
media pembelajaran yang layak untuk memperlancar Proses Belajar Mengajar.
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang baik dan benar di lingkungan sekolah
akan sangat berpengaruh terhadap PBM. Penyusun berharap kepada UPT PPL
Unnes agar pembagian dan pemberitahuan dosen pembimbing mahasiswa PPL
dilakukan sebelum penerjunan tiba dan adanya pemeriksaan apakah dosen

114
pembimbing telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kegiatan PPL
dapat berjalan baik dan lancar. Saran lain untuk sekolah latihan, dalam
penyambutan adanya mahasiswa PPL terkesan kurang wellcome dikarenakan
seperti saat penyambutan, tidak adanya snack atau minuman aqua segelas pun.
Entah bagaimana kondisi yang sebelumnya tetapi saya rasa terkesan kurang
wellcome.

Semarang, 31 Juli 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa

Sutarno, S.Pd., M.S Dwi Widiyawati


NIP. 197403092007011015 NIM.6101414047

115
REFLEKSI DIRI

Nama : DENY WIDYO NUGROHO


NIM : 6101414067
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan / FIK
Jurusan : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR)

1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni


Kekuatan :
Penjasorkes adalah mata pelajaran yang mengampu dan merujuk ke kebugaran
tubuh siswa, apalagi kesehatan tubuh sangat penting untuk penunjang tubuh biar
tetap bugar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebab itu alasan kuat mapel
penjasorkes sangat dibutuhkan di semua sekolah termasuk di tempat PPL saya
sendiri di SMK N 3 Semarang. Selain itu penjasorkes disini untuk sebuah rekreasi
siswa ketika sudah jenuh saat menghadapi mata pelajaran yang lain.
Kelemahan:
Penjasorkes di SMK N 3 Semarang ini memiliki kekurangan salahsatunya dari segi
pengajaran materi saat berlangsung yang diberikan guru, keefektifan materi tidak
bisa tersampaikan penuh ke siswa. Selain itu kekreatifan pengajar dalam
memodifikasi alat dan bentuk materi yang akan disampaikan kurang menonjol jadi
siswa tidak mendapatkan kepuasan dalam mata pelajaran Penjasorkes di SMK N
3 Semarang
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
Untuk sarana Penjasorkes di SMK N 3 Semarang berupa peralatan untuk mata
pelajaran Penjasorkes sudah cukup lengkap seperti(Bola besar,bola kecil,matras,
dll) memenuhi standar untuk pengajaran.
Untuk prasarana Penjasorkes di SMK N 3 Semarang sudah cukup untuk
pengajaran Penjasorkes, seperti Lapangan bola + gawang besar,Lapangan basket
+ ring, Lapangan tenis, Lapangan Bola Voly, Lapangan futsal + gawang

116
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong :
Ashar Junaedi, S.pd,
Kualitas bapak Ashar sudah cukup baik dalam mengarahkan dan membimbing
saya di mata pelajaran Penjasorkes di SMK N 3 Semarang, untuk masalah
pengetauhan tentang pengajaran Penjasorkes di SMK N 3 Semarang masih kurang,
salahsatunya penguasaan kelas dan cara megajarkan kepada peserta didik. Untuk
materi sudah update ke Kurikulum 2013 yang terbaru.
Dosen Pembimbing:
Bapak Mugiyo Hatono M.pd
Beliau menjabat Ketua Jurusan di PJKR, Kualitas beliau menut saya sendiri
sudahlah cukup untuk membimbing saya di PPL 2017 di SMK N 3 Semarang,
Lemah lembut menanggapi dan melayani mahasiswa.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
SMK N 3 Semarang mempunyai kelebihan tentang penerapan afektif yang kuat
seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan. Untuk yang paling mencolok di
SMK N 3 Semarang adalah afektif siswa sangat diperhatikan sekali oleh pendidik.
5. Kemampuan diri praktikan
Saya mampu membuat peserta didik untuk menghargai waktu, disiplin, taat saat
melakukan pembelajaran sesuai indikator pengajaran. Saya mampu mempraktikan
teknik gerakan dasar sesuai di kurikulum dalam mata pelajaran Penjasorkes.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Saya dapat menyimpulkan ketika observasi:
d. Sikap sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar
Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target Kepala
Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang menjadi SMK
yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Sekolah :

117
Ekstrakulikuler mungkin bisa dimaksimalkan untuk keterampilan siswa, apalagi
dominan laki laki siswa di SMK N 3 Semarang, jadi bisa dimanfaatkan. Bahkan
harus diwajibkan setiap anak untuk mengikuti 1 ekstra dengan alasan penguat
presendi siswa/syarat kenaikan kelas. Untuk pendidik khususnya guru
Penjasorkes, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran Penjasorkes dengan efektif,
effisien, dan menyenangkan tanpa ada lagi pembelajaran bebas.
UNNES :
Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk
pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu sama
lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.

Semarang, Agustus 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan,

Ashar Junaedi, S. Pd. Deny Widyo Nugroho


NIP. 196602282007011009 NIM. 6101414067

118
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Sekolah

119
Lampiran 2. Struktur Organisasi Tata Usaha

120
Lampiran 3. Kalender Pendidikan

121
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Pembelajaran

122
Lampiran 5. Struktur Organisasi OSIS

123
Lampiran 6. Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Semarang

X XI XII
Kelas Kelas Kelas
P L P L P L
TKBB 1 9 27 KBB 1 1 33 TKBB 1 0 30
TKBB 2 5 31 KBB 2 0 35 TKBB 2 0 35
TGB 1 2 34 TGB 1 9 27 TGB 1 1 34
TGB 2 5 31 TGB 2 10 26 TGB 2 3 32
TAV 1 5 31 TAV 1 9 27 TAV 1 4 31
TAV 2 16 20 TAV 2 3 32 TAV 2 0 33
TIPTL 1 6 30 TIL 1 2 34 TIPTL 1 0 34
TIPTL 2 - 36 TIL 2 4 32 TIPTL 2 0 37
TIPTL 3 3 33 TIL 3 3 32 TIPTL 3 0 33
TMPO 1 2 35 TKR 1 0 36 TKR 1 0 32
TMPO 2 2 35 TKR 2 0 36 TKR 2 0 29
TKRO 1 2 35 TKR 3 0 32 TKR 3 0 36
JUMLAH 57 378 41 382 8 396
JUMLAH
435 432 404
TOTAL
JUMLAH SELURUH SISWA 1271

124
Lampiran 7. Jumlah Guru SMK Negeri 3 Semarang

IjazahTertinggi
S1 Megister / S2
Dokto Jumla
Jabatan Non Non
Keg. Keg. r/ S3 h
Keg. Keg.
L P L P L P L P L P L P
KepalaSekolah 1 1
3 3 5 3
Tetap 4 4 4 6 3
6 0 0 7
1 1
TidakTetap 9 9 1 1
0 0
Guru
Bantu
Pusat
Bantu
Daerah
4 3 6 4
Jumlah Guru 5 1 4 5 6 3
5 9 1 7
1 1 1
Tenaga Administrasi 16
3 3 6

125

Anda mungkin juga menyukai