UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2007

ABSTRAK

Nufasa Ul Umana*, Sri Andriani **, Mifbakhuddin **

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL PELAKSANAAN
SURVAILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE TINGKAT
PUSKESMAS DI KABUPATEN BATANG TAHUN 2005.

Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan dengan
jumlah kasus dan kematian yang terus meningkat serta wilayah penyebarannya yang semakin
meluas, penyakit ini dapat menyerang semua umur. Penyakit DBD dapat menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB). Pelaporan kelengkapan dan ketepatan kasus DBD merupakan hal yang penting
dalam survailans epidemiologi, pelaporan kasus berasal dari masyarakat ke Puskesmas, Puskesmas
ke Dati II (Dinas Kesehatan Kabuapten / DKK) dan Dati II ke Dinas Kesehatan Propinsi. Belum
tercapainya kelengkapan dan ketepatan laporan akan mempengaruhi penentuan perkembangan
kasus, sehingga kasus yang terjadi terlambat diketahui.
Tujuan: Untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan hasil pelaksanaan
survailans epidemiologi penyakit demam berdarah dengue tingkat Puskesmas di Kabupaten Batang.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory-Research dan menggunakan metode
survei dengan rancangan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas survailans
epidemiologi Puskesmas yang ada di Kabupaten Batang yang berjumlah 21 petugas. Seluruh
populasi yang berjumlah 21 petugas diambil sebagai sampel. Variabel bebas adalah (1) pendidikan,
(2) pengetahuan, (3) lama kerja, (4) kelengkapan sarana pengolahan data. Variabel terikatnya
hasil pelaksanaan survailans epidemiologi penyakit demam berdarah dengue tingkat Puskesmas.
Analisis bivariat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
Hasil: Hasil penelitian diperoleh data pendidikan responden paling banyak adalah Akademi / DIII
sebanyak 9 petugas (42,8%) dengan nilai p value 0.051 (p> 0,05) sehingga tidak ada hubungan
yang bermakna antara pendidikan dengan hasil pelaksanaan survailans epidemiologi. Pengetahuan
responden sebagian besar adalah cukup, sebanyak 11 petugas (52,4%), dengan nilai p value 0.002
(p< 0,05) sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan hasil
pelaksanaan survailans epidemiologi. Lama kerja responden paling banyak bekerja selama 2 – 4
tahun, sebanyak 10 petugas (47,6%), dan diperoleh hasil nilai p value 0.000 (p< 0,05), maka
terdapat hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan hasil pelaksanaan survailans
epidemiologi. Kelengkapan sarana pengolahan data Puskesmas paling banyak termasuk kategori
cukup, sebanyak 9 responden (42,9%) dengan nilai p value 0.023 (p< 0,05), maka terdapat
hubungan yang bermakna antara kelengkapan sarana pengolahan data dengan hasil pelaksanaan
survailans epidemiologi.
Kesimpulan: Hasil penelitian diperoleh data tidak ada hubungan yang bermakna antara
pendidikan petugas dengan hasil pelaksanaan survailans epidemiologi penyakit demam berdarah
dengue. Ada hubungan yang signifikan antara lama kerja, pengetahuan dan sarana pengolahan
data dengan hasil pelaksanaan survailans epidemiologi penyakit demam berdarah dengue. Lama
kerja merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan hasil pelaksanaan survailans
epidemiologi penyakit demam berdarah dengue tingkat Puskesmas. Hal ini disebabkan karena
bangku perkuliahan ataupun pengetahuan akademis masih belum cukup untuk dapat mengatasi
persoalan–persoalan yang timbul di lapangan. Sedangkan semakin lama masa kerja petugas, akan
semakin banyak pengalaman yang didapat dan dipergunakan sebagai bekal untuk menyelesaikan
permasalahan di lapangan.

Kata Kunci : Survailans epidemiologi penyakit demam berdarah dengue, faktor yang
berhubungan, petugas Puskesmas.
Kepustakaan : 24, 1988–2004 .

* Student of Public Health Faculty in Muhammadiyah Semarang University

** The Lecturer of Public Health Faculty in Muhammadiyah Semarang University
 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2007

ABSTRACT
Nufasa Ul Umana*, Sri Andriani **, Mifbakhuddin **
FACTORS WHICH ARE RELATED WITH DEMAM BERDARAH
DENGUE EPIDEMIOLOGY SURVAILLANCE RESULT IN PUBLIC
HEALTH SERVICES STAGE IN BATANG ON 2005

Background: Demam berdarah dengue (DBD) desease is a health problem with the increased
number of dead and spread area, this desease could attack to all ages. DBD desease could make
extraordinary moments. The report of complety and validity DBD case is important in epidemiology
survaillance, case report came from citizen to Public Health Services, Public Health Services to
local Government Health Bureau, and from local Government Health Bureau to district
Government Health Bureau. The unaccomplished complety and validity report could make an effect
of cases, so cases are late to be handled.
Objective: To know what factors are relationed to DBD epidemiology survaillance result in Publict
Health Services in Batang.
Method: Research method taken is Explanatory-Research and take Survei Method from Cross-
Sectional. Population from the research is Public Health Services worker in Batang, which take 21
workers and all of them (21 workers) are sample. Independent Variable are (1) education, (2)
knowledge, (3) work experience time, (4) complety of data process tools. Dependent Variable is
DBD epidemiology survaillance result in Publict Health Services. Bivariate Analysis uses
Kolmogorov-Smirnov test.
Result : From the research, take results the largest number of education is Academy / Diploma for
9 workers (42,8%) with p value 0,051 (p>0,05). It means there is no significant relationship
between education and DBD epidemiology survaillance result. Most of knowledge responden is
enough for 11 workers (52,4%), with p value 0.002 (p< 0,05). Means there is significant
relationship between knowledge and DBD epidemiology survaillance result. Most of work
experience time for responden is 2 – 4 years for 10 workers (47,6%). With p value 0.000 (p< 0,05),
Means there is significant relationship between work experience time and DBD epidemiology
survaillance result. Most of complety of data process tools is enough for 9 workers (42,9%) with p
value 0.023 (p< 0,05), Means there is significant relationship between complety of data process
tools and DBD epidemiology survaillance result.
Conclusion: Based from the research result, there is no significant relationship between workers
education and DBD epidemiology survaillance result. There is significant relationship between
these independent variables (work experience time, knowledge, complety of data process tools) and
DBD epidemiology survaillance result. Work experience time is the biggest related variable to DBD
epidemiology survaillance result in Public Health Services stage. It happened because education
and knowledge is still not enough to apprehand problems on field. In the other side, the longer
experience time the worker had, the better apprehanded the worker could do.

Keywords : Demam berdarah dengue epidemiology survaillance result, related factors to the
result, Public Health Services worker.
References : 24, 1988–2004 .

* Student of Public Health Faculty in Muhammadiyah Semarang University

** The Lecturer of Public Health Faculty in Muhammadiyah Semarang University