Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kita memiliki beberapa rumus sebagai
acuan, yaitu; Rumus Mencari Jumlah Host Rumus Mencari Netmask Nah dari itu mari kita bahas
detail bagaimana cara mempermudah menghitung dan mengingat pembagian IP. Mencari
Jumlah Host Untuk mencari jumlah host kita dapat menggunakan rumus 2^n = Host Angka 2
disini adalah standar untuk mengonversi bilangan biner ke desimal. Sedangkan n adalah hasil
pengurangan dari prefiks utuh yaitu 32 dikurangi prefiks subnet yang akan dihitung hostnya.
Contohnya seperti ini; Berapa jumlah host untuk subnet 200.200.200.0/27 ? Jawab: Diketahui :
Subnet menggunakan /27 classless, maka n = 32-27 = 5 Setelah mengetahui n, langsung saja
masukan ke rumus. 2^n = Jumlah Host
2^5= 32 IP Dari hasil penghitungan kita temukan jumlah host untuk subnet 200.200.200.0/27
adalah 32 host. TAPI INGAT! Jumlah host itu masih terdapat netid dan broadcast, sehingga untuk
menentukan usable IP hasil tersebut harus dikurangi dua.
Mencari Netmask Untuk mencari netmask pada subnet kita juga memerlukan hasil pengurangan
dari prefiks utuh dengan prefiks subnet yang kita cari netmasknya. Hal ini diperlukan untuk
mengidentifikasi jumlah biner 1 yang ada di awal (pada oket terakhir). Ilustrasinya sebagai
berikut; IP 200.200.200.1/27 Diketahui memiliki prefiks 27 32-27 = 5, maka ada 3 digit nilai 1 pada
awal oktet terakhir 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11100000 Dari nilai biner tersebut tinggal
kita konversi ke nilai desimal. Sehingga menjadi 255. 255. 255 . 192 Mengapa bisa 192? Karena
sudah jelas bahwa bilangan biner tersebut 8 bit sehingga konversinya 1*2^7 + 1*2^6 + 1*2^5 +
0*2^4 + 0*2^3 + 0*2^2 + 0*2^1 + 0*2^0 128 + 64 + 32 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 224 Tips ! Nah untuk
mempermudah kita untuk menghafal dan mencari jumlah host maupun netmasknya saya
sendiri sering menggunakan beberapa cara seperti; Untuk mencari jumlah host pada suatu
subnet, agar lebih mudah hafalkan prefiks tertentu berserta jumlah hostnya, terutama prefiks
yang sering digunakan. Hal ini sangat membantu dalam penghafalan seluruh prefiks antara /24
sampai /32. Saya sendiri pada keseharian sering menggunakan prefiks /27 /28 dan /29 untuk
alokasi IP, karena prefiks tersebut berada di tengah maka saya bisa menebak prefiks diatas atau
dibawahnya memiliki berapa host. Untuk mencari nilai subnetmasknya, agar lebih mudah saya
menggunakan standar /24. Mengapa karena /24 memiliki nilai 0 pada oktet terakhir. Sehingga
kita hanya perlu melakukan pengurangan prefiks dari prefiks yang akan dicari subnetmasknya
dengan prefiks /24. Contohnya ; IP 10.10.10.5/26 berapa subnetmasknya? Maka kita hanya perlu
menghitung 26-24=2, berarti ada 2 nilai 1 di awal oktet terakhir dan tinggal kita konversi.
2^7+2^6=128+64=192 Dari pembahasan tersebut semoga memberikan pencerahan bagi yang
belum paham subneting, karena saya dulu juga bingung saat ditanya pertama kali oleh guru.
Walaupun ini sangat dasar namun penggunaan ilmu ini akan terus berlanjut karena TKJ tidak
akan lepas dari konfigurasi IP. Jangan lupa share ke teman dan jika ada pertanyaan silahkan
berkomentar di kolom yang sudah disediakan.
8:25:00 AM
Networking
Assalamu'alaikum wr.wb
Setelah beberapa lama tidak posting, saya kali ini akan kembali update tentang dunia networking,
khususnya subnetting. Sebelumnya kalian tahu subnetting itu apa? Subnetting merupakan
pembagian jaringan menjadi beberapa network yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit
Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Ibarat sebuah desa yang akan dibagi
Kali ini saya tidak akan membahas subnetting dari awal, saya akan memberikan trik cepat
mengitung berapa jumlah host yang tersedia dalam setiap network dalam prefix-length /
25 sampai /31.
Oh iya, kalian udah tau apa itu prefix? Prefix menunjukkan bit-bit pertama dari 32 bit IP Address
yang digunakan sebagai alamat network. Prefix tersedia dari /0 sampai /32. Untuk defaultnya, ada
/8, /16, dan /24. Misal untuk IP kelas A 10.8.1.1 maka prefix defaultnya adalah /8, untuk kelas B
prefix defaultnya adalah /16 dan kelas C prefix defaultnya adalah /24. Namun, kita dapat
menggunakan semua prefix untuk semua kelas, misal pada IP 10.8.1.1 yang notabenenya adalah
Prefix juga menentukkan netmask yang dipakai, contoh ada IP 192.168.10.1/24 maka
tkj.blogspot.com/2010/10/cidr-dan-vlsm.html )
Catatan penting :
Dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :
- IP Address kelas C dilakukan CIDR pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet
- IP Address kelas B dilakukan CIDR pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet
Bilangan biner merupakan bilangan yang hanya mempunyai 2 angka, yakni 1 dan 0. Lihat tabel
berikut:
28 27 26 25 24 23 22 21 20
256 128 64 32 16 8 4 2 1
IPv4 mempunyai 4 oktat, setiap bagian terdiri dari 8 bit, maka untuk perhitungannya nanti kita
Rumus dasar:
Untuk menghitung jumlah host yang tersedia=> 2 n-2 (n=jumlah nol yang tersedia dalam
perhitungan netmask)
Untuk menghitung jumlah network yang tersedia=> 2 n (n= jumlah angka 1 yang tersedia dalam
perhitungan netmask)
128 64 32 16 8 4 2 1
0 1 1 0 1 0 0 0
Berdasarkan tabel diatas, 104=01101000
Berdasarkan aturan standar (lihat tabel prefix/CIDR), /29 masuk di bagian /24, maka 29-24=5.
01101.000
TRIK CEPAT 1
Pemahaman Dasar: jumlah host standar dalam perhitungan IP kelas C dengan prefix /24 adalah
254 host. (Misal IP 192.168.10.1/24, maka Net ID nya adalah 192.168.10.0, Range IP:
Dari situ, kita dapat melihat Net ID, Range IP, dan broadcastnya. Angka 254 diambil dari range IP.
Angka 254 ini nantinya akan ditambah 2, yakni alamat network (Net ID) dan broadcastnya.
Sehingga 254+2=256.
Soal
jawab:
TRIK CEPAT 2
Cara ini jauh lebih mudah dan cepat, saya menemukan cara ini saat akan melaksanakan uji
kompetensi tanggal 29 November 2013 yang lalu dengan autodidak (bereksperimen sendiri). Cara ini
menggunakan tabel. Lihat tabel ini:
28 27 26 25 24 23 22 21 20
256 128 64 32 16 8 4 2 1
Sekarang kita terpakan angka 256 itu untuk /24, 128 untuk /25, 192 untuk /26 dst. sehingga menjadi
seperti ini:
28 27 26 25 24 23 22 21 20
256 128 64 32 16 8 4 2 1
/24 /25 /26 /27 /28 /29 /30 /31 /32
Ternyata, dari penerapan seperti ini, jumlah host sudah dapat diketahui.
jawab:
Berdasarkan tabel di atas, /29 ada di 8, maka jumlah hostnya= 8-2= 6 host
28 27 26 25 24 23 22 21 20
256 128 64 32 16 8 4 2 1
/32 /31 /30 /29 /28 /27 /26 /25 /24
/29 ada di 32 berarti jumlah network yang tersedia juga 32.
Kesimpulannya:
x 28 27 26 25 24 23 22 21 20
x 256 128 64 32 16 8 4 2 1
Network /32 /31 /30 /29 /28 /27 /26 /25 /24
Host /24 /25 /26 /27 /28 /29 /30 /31 /32
Cara kedua ini saya temukan setelah menyimpulkan berbagai perhitungan yang saya buat,
mungkin cara ini sudah ditemukan sebelumnya, dan saya yakin itu, hanya saja saya yang
kudet :D
Jika anda paham, cara ini juga dapat diterapkan pada prefix-length /8 s.d /23.
Maaf apabila banyak kesalahan, khusunya bagian konsep, karena saya juga minim konsep.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Cara Mudah Menghitung Jumlah Host, Jumlah Network
Dan CIDR
Kali ini saya tidak akan membahas subnetting dari awal, saya akan memberikan trik cepat
mengitung berapa jumlah host yang tersedia dalam setiap network dalam prefix-length /25
sampai /31.
Oh iya, kalian udah tau apa itu prefix? Prefix menunjukkan bit-bit pertama dari 32 bit IP Address yang
digunakan sebagai alamat network. Prefix tersedia dari /0 sampai /32. Untuk defaultnya, ada /8, /16,
dan /24. Misal untuk IP kelas A 10.8.1.1 maka prefix defaultnya adalah /8, untuk kelas B prefix
defaultnya adalah /16 dan kelas C prefix defaultnya adalah /24. Namun, kita dapat menggunakan
semua prefix untuk semua kelas, misal pada IP 10.8.1.1 yang notabenenya adalah kelas A, tetapi kita
dapat menggunakan prefix /29.
Prefix juga menentukkan netmask yang dipakai, contoh ada IP 192.168.10.1/24 maka netmasknya
adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0
IP 10.16.100.104/29, netmask 11111111.11111111.11111111.11111000 = 255.255.255.248
IP 172.160.32.16/17, netmask 11111111.11111111.10000000.00000000 = 255.255.128.0
IP 10.10.8.2/10, netmask 11111111.11000000.00000000 = 255.192.0.0
Catatan penting :
Dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :
- IP Address kelas C dilakukan CIDR pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C
subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0 (/24-/31)
- IP Address kelas B dilakukan CIDR pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B
subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0 (/16-/23)
- IP Address kelas A dilakukan CIDR pada 3 oktat terakhir karena IP Address kelas A
subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0 (/8-/13)
Bilangan biner merupakan bilangan yang hanya mempunyai 2 angka, yakni 1 dan 0. Lihat tabel
berikut:
IPv4 mempunyai 4 oktat, setiap bagian terdiri dari 8 bit, maka untuk perhitungannya nanti kita lihat
dari angka 128 sampai angka 1 (lihat tabel di atas).
Rumus dasar:
Untuk menghitung jumlah host yang tersedia=> 2n-2 (n=jumlah nol yang tersedia dalam perhitungan
netmask)
Untuk menghitung jumlah network yang tersedia=> 2 n (n= jumlah angka 1 yang tersedia dalam
perhitungan netmask)
TRIK CEPAT 1
Pemahaman Dasar: jumlah host standar dalam perhitungan IP kelas C dengan prefix /24 adalah 254
host. (Misal IP 192.168.10.1/24, maka Net ID nya adalah 192.168.10.0, Range IP: 192.168.10.1-
192.168.10.254, broadcast: 192.168.10.255)
Dari situ, kita dapat melihat Net ID, Range IP, dan broadcastnya. Angka 254 diambil dari range IP.
Angka 254 ini nantinya akan ditambah 2, yakni alamat network (Net ID) dan broadcastnya. Sehingga
254+2=256.
Sampai disini paham kan? Sekarang kita masuk ke perhitungannya.
Soal
192.168.100.104/29, berapa jumlah network dan jumlah host yang terbentuk?
jawab:
192.168.100.104/29, netmask: 255.255.255.11111000 = 255.255.255.248
jumlah host yang tersedia: (256-248)-2= 8-2= 6 host
jumlah network yang tersedia: 2n =25=32 network
TRIK CEPAT 2
Cara ini jauh lebih mudah dan cepat, cara ini menggunakan tabel. Lihat tabel ini:
Sekarang kita terpakan angka 256 itu untuk /24, 128 untuk /25, 192 untuk /26 dst. sehingga menjadi
seperti ini:
Ternyata, dari penerapan seperti ini, jumlah host sudah dapat diketahui.
Kesimpulannya:
Cara kedua ini saya temukan setelah menyimpulkan berbagai perhitungan yang saya buat, mungkin
cara ini sudah ditemukan sebelumnya, dan saya yakin itu, hanya saja saya yang kudet :D
Dan ternyata emang udah ada :p lihat gambar ini:
Sekian penjelasan yang sikat dan saya rasa anda sudah paham dengan penjelasan ini jika anda
masih belum mengerti silahkan baca tutorial yang lain dari postingan saya.
Dan jangan lupa berikan komentar anda !!!!
Selamat Datang di blog pribadi saya, blog ini sepenuhnya sebagai media pembelajaran dan tempat
saya berbagi informasi. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang Kode
Lengkap Situs Domain Google di Berbagai Negara. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui
beberapa kode situs domain google yang umum seperti : .biz, .com, .info, .net, .org, dan .pro
kemudian yang terbaru lagi seperti : .name dan .tv dan yang lain-lainnya seperti : .example, .invalid,
.localhost, .test, .bitnet, .csnet, .local, .root, .uucp, .union, dan .exit
Yang sering dipakai pengelolah instansi seperti : .aero, .asia, .cat, .coop, .edu, .gov, .int, .jobs, .mil,
.mobi, .meseum, .tel dan .travel
B
.ba => Bosnia and Herzegovina
.bb => Barbados
.bd => Bangladesh
.be => Belgium
.bf => Burkina Faso
.bg => Bulgaria
.bh => Bahrain
.bi => Burundi
.bj => Benin
.bm => Bermuda
.bn => Brunei Darussalam
.bo => Bolivia
.br => Brasil
.bs => Bahamas
.bt => Bhutan
.bv => Bouvet Island
.bw => Botswana
.by => Belarus
.bz => Belize
C
.ca => Canada
.cc => Cocos (Kelling) Islands
.cd => Democratic Republic of the Congo
.cf => Central African Republic
.cg => Republic of the Congo
.ch => Switzerland
.ci => Cote d'Ivoire
.ck => Cook Islands
.cl => Chille
.cm => Cameroon
.cn => hanya untuk China daratan : Hongkong dan Macau menggunakan TLD berbeda
.co => Colombia
.cr => Costa Rica
.cu => Cuba
.cv => Cape Verde
.cx => Christmas Island
.cy => Cyprus
.cz => Czech Republic
D
.de => Germany
.dj => Djibouti
.dk => Denmark
.dm => Dominica
.do => Dominican Republic
.dz => Algeria
E
.ec => Ecuador
.ee => Estonia
.eg => Egypt
.er => Eritrea
.es => Espana (Spanyol)
.et => Ethiopia
.eu => European Union
F
.fi => Filandia
.fj => Fiji
.fk => Falkland Islands
.fm => Federated State of Micronesia
.fo => Faroe Islands
.fr => France
G
.ga => Gabon
.gb => United Kingdom (.uk sering digunakan untuk United Kingdom)
.gd => Grenada
.ge => Georgia
.gf => French Guiana
.gg => Guernsey
.gh => Ghana
.gi => Gibraltar
.gl => Greenland
.gm => The Gambia
.gn => Guinea
.gp => Guadeloupe
.gq => Equatorial Guinea
.gr => Greece
.gs => South Georgia and the South Sandwich Islands
.gt => Guatemala
.gu => Guam
.gw => Guinea-Bissau
.gy => Guyana
H
.hk => Hongkong
I
.id => Indonesia
.ie => Ireland
.il => Israel
.im => Isle of Man
.in => India
.io => British Indian Ocean Territory
.iq => Iraq
.ir => Iran
.is => Iceland
.it => Italia
J
.je => Jersey
.jm => Jamaica
.jo => Jordan
.jp => Japan
K
.ke => Kenya
.kg => Kyrgyzstan
.kh => Cambodia
.ki => Kiribati
.km => Comoros
.kn => Saint Kitts and Nevis
.kp => North Korea
.kr => South Korea
.kw => Kuwait
.ky => Cayman Islands
.kz => Kazakhstan
L
.la => Laos kini dipasarkan sebagai domain untuk Los Angeles
.lb => Lebanon
.lc => Saint Lucia
.li => Liechtenstein
.lk => Sri Lanka
.lr => Liberia
.ls => Lisotho
.lt => Lithuania
.lu => Luxembourg
.lv => Latvia
.ly => Libya
M
.ma => Morocco
.mc => Monaco
.md => Moldoya
.me => Montenegro
.mg => Madagascar
.mh => Marshall Islans
.mk => Republic of Mancedonia
.ml => Mali
.mm => Myanmar
.mn => Mongolia
.mo => Macau spesial administrative region dari People's Republic of China
.mp => Northern Mariana Islands
.mq => Martinique
.mr => Mauritania
.ms => Montserrat
.mt => Malta
.mu => Mauritius
.mv => Maldives
.mw => Malawi
.mx => Mexico
.my => Malaysia
.mz => Mozambique
N
.na => Namibia
.nc => New Caledonia
.ne => Niger
.nf => Norfolk Island
.ng => Nigeria
.ni => Nicaragua
.nl => Netherlands (Belanda)
.no => Norway
.np => Nepal
.nr => Nauru
.nu => Niue biasa digunakan untuk website Scandinavian & Dutch
.nz => New Zealand
O
.om => Oman
P
.pa => Panama
.pe => Peru
.pf => french Polynesia dengan Clipperton Island
.pg => Papua New Guinea
.ph => Philippenes
.pk => Pakistan
.pl => Polandia
.pm => Saint-Pierre and Miquelon
.pn => Pitcairn Island
.pr => Puerto rico
.ps => Palestina Territories dibawah kontrol PA yg meliputi tepi Barat dan jalur gaza
.pt => Portugal
.pw => Palau
.py => Paraguay
Q
.qa => Qatar
R
.re => Reunion
.ro => Romania
.rs => Serbia
.ru => Russia
.rw => Rwanda
S
.sa => Saudi Arabia
.sb => Solomon Island
.sc => Seychelles
.sd => Sudan
.se => Sweden
.sg => Singapore
.sh => Saint Helena
.si => Slovenia
.sj => Svalbard and Jan Mayen
.sk => Slovakia
.sl => Sierra Leone
.sm => San Marino
.sn => Senegal
.so => Somalia
.sr => Suriname
.st => Sao Tome and Principe
.su => Soviet Union (tadinya)
.sv => El Salvador
.sy => Syria
.sz => Swaziland
T
.tc => Turks and Caicos Islands
.td => Chad
.tf => French Southern and Antarctic Lands
.tg => Togo
.th => Thailand
.tj => Tajikistan
.tk => Tokelau
.tl => East Timor
.tr => Turkey
.tt => Trinidad and Tobago
.tv => Tuvalu (nama yang domain yg banyak digunakan oleh Stasion Televisi)
.tw => Taiwan, Republic of China
.tz => Tanzania
U
.ua => Ukraine
.ug => Uganda
.uk => United Kingdom
.um => United State Minor Outlying Islands
.us => United State of America (U.S State)
.uy => Uruguay
.uz => Uzbekistan
V
.va => Vatican City State
.vc => Saint Vincent and Grenadines
.ve => Venezuela
.vg => British Virgin Islands
.vi => U.S Virgin Islands
.vn => Vietnam
.vu => Vanuatu
W
.wf => Wallis and Futuna
.ws => Samoa (sebelumnya Western Samoa)
Y
.ye => Yemen
.yt => Mayotte
.yu => Yugoslavia (kini digunakan untuk Serbia dan Montenegro)
Z
.za => South Africa
.zm => Zambia
.zw => Zimbabwe
Apa Yang Dimaksud Dengan Wi-Fi Beserta Fungsinya
Ass. Wr. Wb. Syalom.... Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Kali ini saya akan menuliskan sedikit
tentang yang saya tahu mengenai Apa Yang di Maksud dengan Wi-Fi Beserta Fungsinya.
Sebelum kita membahas Pengertian Wi-Fi dan juga Fungsinya ada baiknya kita mengetahui Siapa
Penemu Wi-Fi ?
Wi-Fi ditemukan oleh salah seorang berpengaruh dalam perkembang teknolgi khususnya pada
gelombang radio yang bernama Vic Hayes yang merupakan keturunan Hindia-Belanda tetapi beliau
merupakan asli orang Indonesia, Vic Hayes Lahir di Surabaya, pada tanggal 31 Juli 1941 yang
kemudian meniti kariernya di Belanda kemudian Vic Hayes balik Ke Indonesia hingga saat ini.
Pengertian Wi-Fi ?
Wi-Fi adalah singkatan dari Wireless Fidelity yang merupakan sebuah teknologi yang
memanfaatkan peralatan elektronik untuk dapat bertukar data dengan menggunakan Radio
Gelombang yang tehubung dengan koneksi Internet.
Fungsi Wi-Fi ?
Dari pengertiannya kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi dari Wi-Fi adalah sebagai alat bertukar
data tanpa mengunakan kabel (Nirkabel) yang saling berhubungan yang terkoneksi dengan Internet.
Pengertian dan fungsinya tidak jauh berbeda karean sifatnya Wi-Fi adalah alat yang dapat
menghubungkan perangkat elektronik seperti Komputer, Laptop, dan Smart Phone. Berikut saya
berikan skema/gambar Wi-Fi dan perangkat elektronik lainnya yang saling terhubung.
Itulah sedikit yang saya tahu tentang Wi-Fi beserta fungsinya, sekiranya apabila artikel ini bermanfaat
bagi anda tolong share ke teman-teman anda, jika anda ingin meninggalkan komentar silahkan beri
komentar/saran anda supaya admin dapat menyempurnakan isi dari artikel ini. ('_')
Sekian dari artikel tentang Apa Yang Dimaksud Dengan Wi-Fi Beserta Fungsinya.
Udah lama saya tidak membagikan ilmu kepada teman-teman dan kali ini saya akan membantu
teman-teman bagaimana Cara Setting IP DHCP-Server Menjadi Statis dengan Linux Debian
Berikut Cara Setting IP DHCP Server Pada Linux Debian
keterang :host fantasia saya ganti dengan nama saya yaitu "pandi"
hardware ethernet isi sesuai wifi yang anda buat lewat cmd windows 32.
fixed-addres diambil dari ip pertama yand anda buat pada ip range
5. Setelah itu anda restart dhcp nya denga perintah /etc/init.d/dhcp3-server restart
jika anda belum paham cara membuat vWifi Hotspot lewat CMD Windows/System32 klik link ini Cara
Membuat vWifi Hotspot Lewat CMD Windows/System32 100% Work
Jika muncul tampilannya seperti gambar dibawah ini berarti settingan ip statis dhcp3-server anda
berhasil.
Menghitung Subnetting IP
Berikut Adalah bahan Bacaan RINGAN Tentang Perhitungan Subnetting,
yang menurut saya bagus untuk di jadikan referensi.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara
khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di
empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-
Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR
(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 =
4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah
64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka
sebelum subnet berikutnya.
Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi
untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung
seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
255.255.255.0 /24
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 14 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama
Host
172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Terakhir
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
Host
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama
Host
172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-
pelan
adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di
Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet
mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /
30.
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Host
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Pertama
Host
10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini
pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah
memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command
ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP,
mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda
REFERENSI
2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Menghitung Subnet:
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Menghitung Subnet:
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Menghitung Subnet:
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Host valid / IP valid adalah alamat IP address yang dapat digunakan oleh
host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah
host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address
pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua
192.168.1.255 merupakan broadcast address.
2^0 = 1
2^1= 2
2^2=2 x 2 = 4
2^3=2 x 2 x 2 = 8
2^4= 2 x 2 x 2 x 2 = 16
2^5= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
2^6= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64
2^7=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2^8=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256
2^9=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512
2^10= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024
Baiklah, bekal diatas saya rasa sudah cukup untuk mulai berhitung.
3. Jumlah blok
Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET
ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupkan HOST ID. Perlu kita
ketahui yang menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah
jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1,
maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^0 = 1.
4. Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan
jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah
jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM BInner tersebut
terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.
Untuk menghitung IP address dengan CIDR atau notasi /27, /28, /29, /30
silahkan Anda coba sendiri, sekaligus untuk berlatih menghitung. Semoga
bermanfaat
Class B Subnetting
Melanjutkan posting sebelumnya tentang cara cepat
menghitung subnetting maka pada posting ini saya akan membahas
tentang subnetting pada IP address class B. IP address Class B ( IP
Private ) memiliki total IP address sebanyak 2 pangkat 16 = 65536 IP
address, di mana IP address pertama, 172.16.0.0 adalah Network
address sedangkan IP address terakhir, 172.16.255.255 adalah broadcast
address. Jumlah IP address yang sangat banyak ini berdampak pada
tinggi traffic yang disebabkan oleh broadcast. Salah satu tujuan
subnetting adalah untuk memperkecil traffic yang disebabkan broadcast
dan effiensi pemakain IP address.
Untuk mempelajari tentang subnetting pada Class B maka sebaiknya saya
tampilkan daftar CIDR secara lengkap.
Jika kelas A, B, C dipecah atau dibagi-bagi lagi maka subnetmask dan
CIDR-nya adalah sebagai berikut :
Subnet mask CIDR
255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Setelah itu mari kita lakukan subnetting terhadap IP address Privite yang
termasuk dalam class B.
Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi
dalam komunikasi. Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi
yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus
untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang
bekerja di atas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari masing-
masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan
tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP,
pengguna tidak perlu lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan
sebuah komunikasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka secara umum cara kerja TCP/IP adalah layer-
layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer.
Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya,
kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya
dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer
berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui
lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.
IP ADDRESS
Baiklah, bekal diatas saya rasa sudah cukup untuk mulai berhitung.
A. IP address class C Subnetting
Tentukan IP address yang akan mau disubnetting, misalnya 192.168.1.0/24.
Agar lebih mudah memahaminya, saya gunakan CIDR dalam penulisan IP
address nya. Sebelum lanjut, saya akan manampilkan CIDR secara lengkap.