Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Media Pembelajaran
Yang dibina oleh Drs.H. Triastono I P,M.Pd

Oleh
Kelompok 6/offering C
Khazinatul ilmiyah (160341606024)
Lia Damayanti (1603416060 )
Rizalatul Hasanah (1603416060 )
Zahra Zulina (160341606029)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulisucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
judul “Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian tugas makalah ini tidak lepas dari peran serta beberapa pihak yang telah
memberikan saran, bimbingan, pengarahan, dan petunjuk serta fasilitas.
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis buat ini tidak lepas dari kekurangan
dan jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kritik, saran,
dan masukan dari semua pihak demi perbaikan. Semoga yang penulis sajikan dapat bermanfaat
guna menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

Malang, 31 januari 2018


Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka model pembelajaran di dalam kelas juga
mengalami perkembangan. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia
komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk
mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-
penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh
adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan
kegairahan, dan sebagainya.
penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar merupakan cara untuk
mengaatasi permasalahan tersebut, karena fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping
penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam
penerimaan informasi. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan
tepat agar dapat digunakan sacara tepat guna.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang menjadi pertimbangan dasar pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana sifat pemanfaatan media pembelajaran ?
3. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
4. Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pertimbangan dasar dalam pemilihan media pembelajaran
2. Untuk mengetahui sifat pemanfaatan media pembelajaran
3. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pertimbangan Dasar Pemilihan Media


Pemilihan media pembelajaran adalah hal yang penting, oleh karenanya banyak yang
harus dipertimbangkan ketika melakukan pemilihan media pembelajaran, supaya pesan
dari materi yang diajarkan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, diantara dasar
atau landasan yang harus diperimbangkan dalam pemilihan media antara lain:

1. Karakteristik Siswa

Menurut Yudi Munadi (2013) karakter siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan
kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamanya
sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Karakteristik setiap
siswa berbeda- beda setiap individunya, ada tiga hal yang berkaitan dengan
karakteristik siswa, yakni:

a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau


prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-
masing siswa.

b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan


status sosial.

c. Karakter yang berkenaan dengan perbedaan kepribadian, yang berkenaan dengan


fungsi- fungsi, antara lain:

(1) fungsi kognitif mencangkup taraf inteleg dan daya kreatifitas, bakat khusus,
organisasi kognitif, taraf kemampuan berbahasa, daya fantasi, gaya belajar,
teknik-teknik belajar.

(2) fungsi konatif-dinamik mencangkup karakter-hasrat-berkehendak, motivasi


belajar, perhatian-konsentrasi.
(3) fungsi afektif, mencangkup temperamen, perasaan, sikap, minat

(4) fungsi sensorik-motorik

(5) dan beberapa hal lain yang yang menyangkut kepribadian siswa seperti
individualitas biologi, kondisi mental, vitalitas psikis, dan perkembangan
kepribadian.

Disisi lain juga ada modalitas belajar atau gaya belajar yang dimana juga berperan
dalam membedakan karakteristik siswa. Marsh berpendapat bahwa setiap siswa memiliki
gaya belajarnya sendiri (Suyono dan Hariyanto, 2012). Dengan mengetahui modalitas
belajar peserta didik guru akan lebih mudah mengatur dan memilih media yang tepat
untuk peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Menurut Suyono dan Hariyanto (2012)
modalitas belajar dimaknai sebagai gaya belajar yang khas setiap individu. Menurut Bobbi
de Porter dan Micke Hernacki (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012), membagi gaya
belajar ini menjadi tiga bagian yang biasa disebut VAK (Visual, Auditory, Kinestethic).

Modalitas belajar ada tiga macam yang pokok, tetapi sering kali terjadi seorang anak
memiliki gabungan beberapa modalitas belajar. Modalitas belajar yang pertama yaitu
modalitas belajar Visual, misalnya membaca buku,melihat demonstrasi yang dilakukan
guru, melihat contoh-contoh yang terbesar di alam atau fenomena alam dengan cara
observasi, atau melihat pembelajaran yang disajikan melalui TV atau video kaset.
Modalitas belajar yang kedua, yaitu modalitas belajar Audio, seorang anak akan lebih
mudah belajar dengan cara mendengarkan. Disini penerapan metode ceramah, tanya jawab
dan diskusi lebih efektif. Siswa dapat belajar melalui mendengarkan radio
pendidikan,kaset pembelajaran, video kaset, modalitas belajar yang ketiga yaitu modalitas
belajar kinestetik, siswa belajar melalui gerakan-gerakan fisik. Misal, dengan berjalan-
jalan,menggerak-gerakkan kaki atau tangan, melakukan eksperimen yang memerlukan
aktivitas fisik dan sebagainya (Suyono dan Hariyanto, 2012).

2. Tujuan belajar

Secara garis besar tujuan belajar dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dapat dikatakan sebagai standar kompetensi yang biasanya
ditetapkan oleh perumus kurikulum atau guru yang berupa silabus atau hand out., sebagai
contoh : “ siswa dapat melaksanakan tata cara berwudhu dengan baik dan benar”.
Sedangkan tujuan khusus dapat dikatakan sebagai kompetensi dasar yang meliputi
beberapa komponen, diantaranya :

a) Audience (sasaran)

b) Behaviour (perilaku)

c) Condition (kondisi)

d) Degree (kriteria keberhasilan)

Seorang guru harus mempunyai rumusan dalam mencapai tujuan belajar. Secara umum
tujuan pembelajaran yang harus dicapai meliputi 3 aspek, yaitu (Munadi, Yudhi. 2013) :

a) Kognitif ( ilmu pengetahuan )

b) Afektif (kepribadian atau sikap)

c) Psikomotorik (keterampilan atau penampilan)

Ketiga aspek tujuan pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Dengan tujuan tersebut, seorang guru juga dituntut untuk pandai–pandai
dalam memilih media pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dan kompetensi yang ingin dicapai. Pemilihan media yang sesuai akan
membantu guru dalam pencapaian tujuan yang berkenaan dengan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.

3. Karakteristik Materi Pelajaran

Sifat materi atau bahan ajar sangat beragam, oleh karenanya model pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa menuntut adanya aktivitas dan prilaku yang berbeda – beda. Adanya
perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan media dan teknik pemanfaatannya. Menururt
Diedrich,dalam Ibrahim,1982 ada 8 kelompok aktivitas siswa dalam belajar, diantaranya:

a) Visual activities (membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi)

b) Oral activities (menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,


diskusi, interupsi)

c) Listening activities (mendengarkan percakapan, mendengarkan ceramah,


mendengarkan musik)

d) Writing activities (menulis karangan, menyusun cerita, menyalin)


e) Drawing activities (menggambar, membuat grafik, peta, atau diagram)

f) Motor activities (melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun, berternak)

g) Mental activities (memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil


keputusan)

h) Emotional activities (bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup)

Klasifikasi aktivitas yang telah diuraikan tersebut sebagai wujud implementasi bahan ajar.
Oleh karenanya, dengan aktivitas belajar yang bervariasi maka diperlukan media
pembelajaran yang beragam pula. Apabila semua aktivitas tersebut didukung oleh media
pembelajaran yang tepat, maka proses pembelajaran akan lebih efisien dan mendukung
lingkungan yang kondusif. Adanya media pembelajaran ini menuntut seorang guru untuk
kreatif dan selektif dalam merencanakan dan menciptakan media sebagai alat pendukung
aktifitas belajar siswa. Pemilihan media yang sesuai akan membantu guru dalam
pencapaian tujuan yang berkenaan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Misalnya, jika tujuan pembelajaran tersebut bersifat motorik (gerak), maka materi dapat
disampaikan dengan menggunakan media film atau video.

2.2. Sifat Pemanfaatan Media Sifat pemanfaatan media pembelajaran


Sifat Pemanfaatan Media Sifat pemanfaatan media pembelajaran secara umum dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu media primer dan sekunder:
1. Primer

Media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa dalam
proses pembelajarannya.9 Dalam hal ini sifat yang paling utama dalam penggunaan
media yaitu guru menggunakan media dalam proses pengajaran didalam kelas sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran.

2. Sekunder

Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder ini bisa
disebut juga sebagai media pembelajaran dalam arti luas, yakni dapat dijadikan
sumber belajar dimana para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok.
Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri atau bersama-sama dengan para
siswaanya. Bila media tersebut dibuat oleh para siswa, maka guru sebagai pengarah
dari keseluruhan rancangannya(Suyono dan Hariyanto, 2012).
2.3. Kriteria pemilihan media pembelajaran
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari
sistem pengajaran secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam memilih media antara lain sebagai berikut.
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik(Arsyad, 2014). Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas
yang harus dikerjakan/dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan
kegiatan yang melibatkan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan
akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-
hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada
tingkatan lebih tinggi. Salah satu contohnya video misalnya, dengan materi akhlak
terpuji pada mata pelajaran aqidah akhlak. Guru dapat menggunakan video yg berisi
tentang akhlak terpuji beserta sebab dan akibat dari akhlak terpuji. Dari media ini
siswa dapat mencerna dengan baik isi materi yang diberikan oleh guru dan dengan ini
tujuan guru tercapai dengan baik.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi (Suyono dan Hariyanto, 2012).

3. Praktis, luwes, dan bertahan


Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak
perlu dipaksakan(Suyono dan Hariyanto, 2012). Media yang mahal dan memakan
waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.
Kriteria ini menuntun para guru utuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau
mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan
dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah
dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Contohnya, gambar. Guru dapat
menggunakan media gambar dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.
4. Guru terampil menggunakannya
Hal ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat
menentukan oleh guru yang menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran
Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan
pada kelompok kecil atau perorangan(Suyono dan Hariyanto, 2012). Ada media yang
tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompk kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan
teknis tertentu (Suyono dan Hariyanto, 2012). Sebagai contoh, visual pada slide harus
jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang

2.4. Prinsip pemilihan media pembelajaran


Secara umum menurut Rahardjo (1986) terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain sebagai berikut.
1. Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat
umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,
apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu dan apakah sasarannya siswa
masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.

2. Karakteristik Media Pembelajaran(familiaritas media), Setiap media pembelajaran


mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan
maupun cara penggunaannya.

3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat
dibandingkan. Apabila dilakukan pengelompokkan dalam prinsip-prinsip
pemilihan media dapat digolongkan dalam 2 bagian untuk dijadikan pertimbangan,
diantaranya:
a. Prinsip pemilihan media Melihat dari segi teori belajar, menjadikan kondisi dan
prinsip psikologi yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan media.

b. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media antara lain sebagai berikut.
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak
siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan,
pengalaman yang dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh
karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi
dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.

2. Perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensi, tingkat pendidikan,
kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa
untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus
berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka


pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan mengeanai tujuan belajar
yang ingin di capai dapat menolong perancag dan penulis materi pelajaran. Tujuan
ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian
pokok dalam media pembelajaran.

4. Organisasi isi, pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam urutan-
urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi
pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara teratur. Disamping
itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap berdasarkan kompleksitas dan
kesulitan isi materi.

5. Persiapan sebelum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran
dasar atau memilki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin
merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.
6. Emosi, Pelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan
amat berpengaruh dan bertahan. Media pembeljaran adalah cara yang sangat baik
untuk menghasilkan respon emosional. Seperti rasa takut, cemas, empati, cinta
kasih, dan kesenangan.

Prinsip pemilihan media oleh guru. Guru juga haruslah memiliki pertimbangan lain
atau prinsip-prinsip yang dimilki oleh guru dalam pemilihan media pembalajaran. Berikut
ini beberapa prinsip menurut Ibrahim(1982) yang harus diperhatikan saat guru memilih
media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya.
1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah


memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau
mungkin sudah tersedia di sekolah.

4. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan
syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran.

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat


bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung.

6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya
dapat dipahami siswa.

Prinsip ini merupakan aspek-aspek yang banyak berpusat pada siswa. Pemilihan dan
penggunaan media pembelajaran sangat perlu memperhatikan prinsip-prinsip ini
sehingga mampu memberikan pengaruh bukan hanya dalam pembelajaran namun juga
pada siswa. Siswa atau peserta didik tentu akan mudah mengikuti pembelajaran jika
media pembelajaran yang dipilih tepat digunakan dan mampu mempengaruhi siswa
secara positif pada berbagai aspek.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan paparan materi yang telah dijabarkan pada bab 2, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
Dasar Pemilihan media pembelajaran adalah hal yang penting, landasan yang harus
diperimbangkan dalam pemilihan media antara lain: (1) Karakteristik Siswa yang meliputi
Karakteristik prerequisite skills, Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang
lingkungan hidup dan status sosial, Karakter yang berkenaan dengan perbedaan
kepribadian.(2) Tujuan belajar tujuan umum dan tujuan khusus. (3) Karakteristik Materi
Pelajaran ,Sifat materi atau bahan ajar sangat beragam.

Sifat Pemanfaatan Media Sifat pemanfaatan media pembelajaran secara umum dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu media primer dan sekunder.

Kriteria pemilihan media (1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (2)Tepat untuk
mendukung isi pelajaran (3) Praktis, luwes, dan bertahan (4) Guru terampil menggunakannya
(5) Pengelompokan sasaran (6) Mutu teknis.

Prinsip pemilihan media pembelajaran (1) Secara umum : Harus ada kejelasan
tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran, Karakteristik Media
Pembelajaran(familiaritas media), Alternatif Pilihan, Prinsip pemilihan media Melihat dari
segi teori belajar, Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru.(2) Dari segi teori belajar,
sebagai berikut Motivasi, Perbedaan individual, Tujuan pembelajaran, Organisasi isi,
Persiapan sebelum belajar, Emosi. (3) Prinsip pemilihan media oleh guru yaitu Ketepatan
dengan tujuan pembelajaran, Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, Kemudahan
memperoleh media, Ketrampilan guru dalam menggunakan media, Tersedianya waktu untuk
menggunakannya, Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Daftar rujukan

Azhar, Arsyad. 2014.Media Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta,


Edisi Revisi cetakan ke-17.

Ibrahim. 1982.Media Instruksional, Malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek


peningkatann perguruan tinggi.

Munadi, Yudhi. 2013, Media Pembelajaran, Jakarta: Gp Press Group hlm 175

Rahardjo, R. 1986. “Media Pembelajaran”. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. 1986.


Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai