Anda di halaman 1dari 3

Aulia Urgenadila

155120500111013

B-3 Sistem Pemilu dan Partai Politik

REVIEW BAB 7

MODEL – MODEL PARTAI

Partai adalah sekumpulan orang yang bersatu, untuk memperjuangkan kepentingan nasional
melalui usaha bersama mereka, berdasarkan prinsip tertentu yang mereka semua sepakati.” (burke,
1957:113). Dalam hal ini tidak hanya satu struktur organisasi yang memandu perilaku anggota partai,
tetapi juga prinsip, tujuan bersama, perspektif atau ideology. Mereka melakukan banyak fungsi menjadi
berhubungan Antara Negara dan masyarakat sipil karena mereka merekrut dan memilih elit, mengajukan
calon untuk jabatan public, membentuk eksekutif atau oposisi terhadap pertahanan pemegang
kekuasaan dan mobilisasi rakyat melalui kampanye politik. Jelas semua aspek harus dimasukkan dalam
model dan teori partai jika kita ingin memahami apa itu partai politik, apa yang dilakukan dan sejauh
mana partai telah berubah dari waktu ke waktu.

a. Menghubungkan Model Partai

Sebelum pengenalan hak pilihan massa menggunakan berbagai konsep yang pada dsarnya untuk
merujuk pada fenomena yang sama, partai kader yang berpusat pada elit dengan struktur longgar yang
dipimpin oleh tokok – tokoh terkemuka, terorganisir dalam kaukus tertentu dan local yang memiliki
organisasi minimal di luar parlemen. Karena tumpang tindih karakteristik yang signifikan
mengelompokkan semua model yang mengacu pada partai – partai modern pertama ini kedalam klaster
pertama. Kemudian yang kedua terdiri dari semua model partai massa. Unsur – unsur pembeda jenis ini
yang banyak di rujuk adalah : mobilisasi massa ekstra – parlementer dari kelompok – kelompok social
politik yang secara politik dikesampingkan atas dasar struktur organisasi dan ideology yang
diartikulasikan dengan baik.

Yang ketiga adalh jenis partai elektrolaris yang mencakup semua. Dasarnya adlah respesifikasi
dari model catch – all, sementara model partai rasional – efisien pada dasarnya menggambarkan
fenomena yang sama. Catch – All berasal dari partai – partai massa yang telah memprofesionalisasikan
organisasi partai mereka dan menurunkan profil ideologis mereka dalam rangka untuk menarik pemilih
yang lebih luas daripada kelas asal atau basis social keagamaan. Yang ke empat adalah partai kartel, yang
pada dasarnya jenis partai ini ditandai oleh fusi partai di kantor public dengan beberapa kelompok
kepentingan yang membentuk kartel politik, yang terutama berorientasi pada pelestarian kekuasaan
eksekutif. Ini adalah organisasi professional yang sebagai besar tergantung pada Negara untuk
kelangsungan hidupnya dan perlahan – lahan mundur dari masyarakat sipil, sehingga mereduksi
fungsinyanterutama untuk memerintah.

Terakhir adalah partai yang bias dibedakan akhir – akhir ini. Partai perusahaan bisnis, ini berasal
dari inisiatif pribadi seoranf pengusaha politik dan secara umum memiliki struktur seperti perusahaan
komersial. Citra pemimpin partai dan beberapa isu popular dipasarkan oleh sebuah organisasi
professional ke pasar pemilu yang bahkan jauh lebih labil.

b. Dimensi Organisasi, Pemilu Dan Ideologis Model – Model Partai

Asal muasal partai menentukan sebagian besar format awal mereka dan transformasi berikutnya mereka
tergantung pada unsur – u sur dasar ini. Ada tiga dimensi lain yang menjadi acuan model sebelumnya :
electoral, ideologis, dan organisasi. Pada dimensi electoral, loma model partai dapat dibedakan atas
dasar daya Tarik electoral dan dukungan sosialmereka serta asal – usul social elit yang mereka rekrut.
Dimensi ideologis terdiri dari dasar kompetisi partai dan tingkat persaingan antar partai. Pada dimensi
organisasional, jenis generic dibedakan dengan memeriksa arti penting dan status organisasi
keanggotaan dan posisi partai parlemen dan partai di kantor public.

Model Partai Elit

Dahulunya untuk masalah kepartaian mereka hanya menjunjung kaum elit saja untuk terjun mengurus
partai tanpa kesepakan juga dengan para kaum menengah dan kaum kecil. Menggambarkan partai ini
sebagai kaukus tertutup orang – orang terkemuka. Membedakan Antara partai yang dibentuk secara
internal maupun eksternal. Tidak banyak yang dikatakan oleh berbagai penulis tentang karakter ideologis
partai elit. Karena semua partai terdiri dari anggota dari eselon masyarakat yang lebih tinggi dan hanya
mewakili bagian tertentu saja dari populasi, politik konflik berkisar pada sejauh mana unifikasi dan
sentralisasi Negara, tingkat otonomi daerah dan tingkat intervervensi Negara dalam proses ekonomi.

Model Partai Massa

Partai ini adalah bayangan cermin dari yang disebut terakhir dalam arti pembentukan organisasi partai
mendahului pemerolehan kekuasaan. Dalam hal organisasi, semua partai massa mempunyai karakteristik
birokrasi yang luas dan sentralistis di tingkat nasional. Varian demokratis partai massa dicirikan oleh
kepemimpinan kolegial terpilih dan representative, sering dikombinasikan dengan kekuatan untuk
mengadakan kongres nasional dengan perwakilan anggota.

Model Elektoralis Catch All

Partai – partai massa secara bertahap berubah menjadi partai catch all, secara ideologis hambar
memang, dan proses ini memuncak dalam memudarnya oposisi yang berprinsip dan reduksi politik
menjadi manajemn Negara belaka.

Model Partai Kartel

Pada tingkat organisasi hubungan partai kartel dengan Negara sangat penting Karena Negara
menyediakan lingkungan kelembagaan dan sumber daya yang dengannya partai kartel dapat mundur
dari masyarakat. Organisasi partai kartel ditandai dengan hubungan stratarkis Antara berbagai tingkat
partai : baik pengururus daerah maupun partai pusat sampai batas tertentu otonom.

Model Partai Perusahaan Bisnis

Dalam hal organisasi, partai perusahaan bisnis mendapatkan sumber daya dai sector swasta, yang
membedakannya dari partai kartel yang menggunakan sumber daya Negara untuk kegiatan partai
mereka. Meskipun partai perusahaan bisnis mungkin memiliki dukungan keuangan dari kelompok
kepentingan, kelompok tersebut bukan sumber utama pendapatan atau dukungan electoral mereka,
atau saliran utama komunikasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai