Sistem saraf merupakan suatu system dari bentuk reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dan pengaturan kegiatan seluruh organ tubuh. Sistem saraf memiliki peranan penting
yaitu (1) orientasi terhadap lingkungan luar (2) regulasi (3) sebagai tempat penyimpan
informasi.sistem saraf tersusun atas 3 unsur dasar yaitu (1) sel saraf (neuron) (2) sel intertisial (3)
jaringan pengikat ( Tenzer,2014)
1. Pembagian system saraf
System saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. System saraf
pusat terdiri atas otak ( Ensefalon) dan sumsum tulang belakang ( medulla spinalis).
Sistem saraf perifer dibagi menjadi saraf kranial ( timbul dari otak ) dan saraf spinal (
timbul dari sumsum tulang belakang). Keduanya mengandung komponen sensoris dan
motoris (Tenzer,2014)
Gambar .cara kerja neuron sensorik dan motorik pada sistem saraf somatic dan sistem saraf
otonom.( sumber: Campbell,2010)
System saraf perifer dibagi berdasarkan kerjanya yaitu system saraf somatic dan system
saraf otonom. System saraf somatic bersifat volunter ( sadar) terdiri dari neuron sensoris
yang menyampaikan impuls dari kulit dan reseptor perasa khusus ke system saraf pusat
dan neuron motoris menyampaikan impuls dari system saraf pusat ke otot rangka . system
saraf otonom bersifat involuneter ( luar kesadaran) terdiri neuron sensoris yang
menyampaikan impuls dari organ visera ke sistem saraf pusat dan neuron motoris
menyampaikan impuls dari sistem saraf pusat ke otot polos , jantung, kelenjar (
Tenzer,2014)
2. Otak
Perkembangan otak terdiri atas tiga bagian prosensefalon ( otak depan) mesensefalon (
otak tengah), rombensefalon (otak belakang) . perkembangan selanjutnya ( embrio 5
minggu ) prosensefalon terbagi menjadi telensefalon dan diensefalon . rombensefalon
terbagi menjadi metensefalon dan mielensefalon.mesensefalon tidak terbagi.telensefalon
membentuk serebrum ( otak besar).diensefalon berkembang menjadi talamus dan
hipotalamus .mesensefalon menjadi otak tengah. Metensefalon menjadi pons dan
serebellum ( otak kecil) . mielensefalon berkembang menjadi medulla oblongata (
Tenzer,2014)
Gambar 2.bagian – bagian otak secara umum. (sumber : Champbell,2010)
Pada diensefalon terdapat talamus dan hipotalamus . Talamus adalah pusat masukan utama
untuk informasi sensoris yang menuju serebrum.Talamus terbentuk dua massa, yang
masing-masing berukuran dan berbentuk seperti walnut. Hipotalamus lebih kecil dari
pada talamus.fungsi hipotalamus wilayah penting bagi otak untuk mengkontrol
hemeostatis ( Campbell,2010)
Otak dibagi menjadi bagian korteks dan medulla . korteks mengandung substansi kelabu
( substansi grisea) . Medulla mengandung substansi bahan putih ( substansia alba ) dan
juga mengandung bahan kelabu tersusun kumpulan perikarion disebut nuclei inti, sehingga
didalam otak terdapat bahan kelabu luar dan bahan kelabu dalam. . subtansi grissea
berwarna kelabu mengandung perikarion , dendrit, dan ujung proksimal akson. subtansi
alba berwarna putih mengandung akson yang diselubungi myelin (Tenzer,2014)
Gambar : substansi putih dan subtansi kelabu otak. (sumber : Champbell, 2010)
Pelindung dan pembungkus otak. Otak dilindungi oleh cranium dan diselaputi oleh
meninges. Meninges terdiri atas 3 lapisan yaitu durameter (luar) , arachnoid ( tengah) ,
piameter ( dalam) (Tenzer, 2014)
Cairan serebrospinal adalah hasil filtrasi dan sekresi jalinan kapiler darah dalam piameter
dan sel ependim yang disebut pleksus koroid . Otak dan medulla spinalis dipelihara dan
dilindungi dari zat kimia berbahaya atau tekanan fisik oleh cairan serbrospinal . cairan ini
juga berfungsi sebagai medium untuk pertukaran nutrisi dan zat sisa metabolisme antara
darah dan jaringan saraf (Tenzer,2014)
Gambar : cairan otak yang bersirkulasi dan pleksus koroid.( sumber: Ayala, 2001)
Cairan serebrospinal terbentuk melalui filtrasi darah dari arteri otak. Cairan serebrospinal
ini bersirkulasi secara lambat melalui kanal sentral dan ventrikel, dan kemudian mengalir
ke dalam vena, menyuplai bagian otak yang berbeda dengan nutrient dan hormone serta
mengangkut zat-zat buangan. Pada mamalia , cairan serebrospinal juga membantali otak
dan sum-sum tulang belakang dengan bersirkulasi diantara lapisan-lapisan jaringan ikat
yang mengelilingi Sistem saraf pusat (Campbell,2010)
1.1 Serebrum
Serebrum merupakan derivat otak depan. Serebrum terbagi menjadi belahan kiri dan
kanan yang disebut hemispherium serebrum . keduanya dihubungan oleh masa neural
yang disebut korpus kalosum. Korteks terdapat sulkus ( lekukan ) dan girus
(gundukan). Semakin banyak sulkus dan girus semakin besar volume serebrum dan
semakin tinggi tingkat kecerdasan (Tenzer,2014)
Gambar . bagian lobus otak. (sumber: Champbell, 2010)
Korteks serebrum dibagi menjadi 4 lobus yaitu lobus frontal terdapat (1) pusat motoris
(2) pusat pramotoris (3) pusat sensoris lampang pandang (4) pusat motoris berbicara.
Lobus parietal terdapat (1) pusat perabaan (2) pusat kecapan. lobus temporalis
terdapat (1) pusat oendengaran dan keseimbangan (2) pusat penciuman . lobus
oksipital terdapat (1) pusat melihat (2) pusat bicara (Tenzer,2014).
Korteks serebrum terdapat neuron yang dibagi 5 macam yaitu (1) sel pyramid :
perikarion berbentuk pyramid, dendrit horizontal / ventrikal.(2) sel bintang : neuron
multipolar bentuk bintang (3) sel gelendong : perikarion tegak lurus, dendrid di kedua
kutub perikarion (4) sel martinotti : periikarion poligonoal, dendrit pendek cabang
sedikit , akson tegak lurus menuju permukaan korteks (5) sel cajal : perikarion bentuk
gelondong horizontal , dendrit pada kedua kutub terlentang horizontal (Tenzer,2014).
Pada mamalia korteks serebral yang berlipat-lipat juga disebut neorokorteks. Pita tebal
akson, korpus kolosum, menyediakan komunikasi antara korteks serebral kanan dan
kiri (Campbell,2010)
Gambar : 6 lapisan korteks serebrum terdiri dari (I)lapisan molekuler, (II) lapisan
granuler luar (III) lapisan pyramid (IV) lapisan granuler dalam (V) lapisan ganglionic
(VI) Lapisan sel gelondong. Sumber : Ross histology,2011)
Gambar : lapisan korteks serebellum yang terdiri dari (I) lapisan molekuler (II) Lapisan
purkinje (III) Lapisan granular (sumber: Ross,2011)
Secara histologis korteks serebrum terbagi menjadi 3 lapisan yaitu lapisan molekuler
mengandung 2 macam neuron yaitu sel bintang, sel basket , dendrit purkinje. Lapisan
purkinje mengandung sel purkinje. Lapisan granular mengandung 2 macam sel
neuron yaitu sel golgi dan sel granulosa (Tenzer,2014).
( cari gambar histologi)
Gambar. Irisan sagital serebelum manusia. Wm:white matter,Gr:granular
layer,Mol:molekuler layer. (Sumber : Ross histology,2011)
Serebelum tersusun atas medulla yang penyusun terbesarnya yaitu bahan putih (
substansi alba) teridiri serabut saraf dan nuclei berkelok-kelok disebut inti dentate.
(Tenzer,2014).
Medulla oblongata merupakan bagian otak paling posterior berbentuk silindris yang
menghubungkan otak dengan medulla spinalis . medulla oblongata memiliki fungsi
pusat pengendalia denyut jantung , pernafasan , diameter arteriol , dan penelanan
makanan . kerusana medulla oblongata menyebabkan kematian (Tenzer,2014).
Batang otak. Pons dan medulla berperan sebagai stasiun relai untuk informasi yang
merambat antara sistem saraf tepid an otak yang lebih tinggi. Formasi retikuler, jejaring
neuron di dalam batang otak, meregulasi kondisi tidur dan bangun ( Campbell,2010)
3. Medula spinalis
Medulla spinalis merupakan kelanjutan medulla oblongata. Medulla spinalis berbentuk
bulat panjang , agak pipih di bagian dorso ventral , dikelilingi lemak dan dilindungi badan
vertebrata dan lengkung neural.medula spinalis juga di selaputi meninges (Tenzer,2014).
Gambar : struktur irisan melintang medulla spinalis . ( sumber : Lyndon, 2014)
Fungsi medulla spinalis yaitu (1) menghantarkan impuls saraf sensoris dari perifer ke otak
dan menyampaikan impuls saraf motoris dari otak ke perifer (2) pusat refleks
(Tenzer,2014).
Medulla spinalis memiliki 2 daerah bagian luar tersusun atas bahan putih sedangkan
bagian dalam tersusun atas bahan kelabu sebagai daerah yang berbentuk huruf H ( seperti
kupu- kupu). Bahan kelabu terbagi menjadi tanduk ventral dan dua tanduk dorsal daerah
diantara keduanya disebut daerah antara dari bagian ventrolateral dan dorsolateral keluar
akar ventral ( anterior) dan akar dorsal ( posterior) yang merupakan bagian pangkal saraf
spinal . bahan kelabu terdapat dua jenis neuron yaitu neuron motoris dan neuron
assosiasi.dendrit Neuron assosiasi mengadakan sinapsis dengan akson neuron sensoris
sebagai ganglion sensoris. Pada bagian tengah daerah kelabu terdapat kanal sentral yang
berisi cairan serebrospinal (Tenzer,2014).
4. Saraf kranial
5. Saraf spinal
6. Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom memasok persarafan otot polos, otot jantung, kelenjar dan organ
visera.fungsi sistem saraf otonom mengkontrol laju metabolisme , kerja dan tonus otot-otot
internal dan memelihara hemeostatis dalam darah, limfe dan ciran jaringan (Tenzer,2014).
Sistem kerja saraf otonom adalah involunter.sistem saraf otonom tidak terlepas dari sistem
saraf pusat . sistem saraf otonom diatur oleh pusat ini dalam otak khususnya serebrum,
hipotalamus dan medulla oblongata (Tenzer,2014).
Sistem saraf otonom mengandung neuron efferent yang terorganisis menjadi saraf,
ganglion dan pleksus.serabut efferent visceral merupakan akson neuron efferent
menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor visceral.neuron preganglionic
mempunyai badan sel di dalam ganglion otonom di luar sistem saraf pusat. neuron
posganglionik mempunyai badan sel didalam ganglion otonom dan serabutnya meluas ke
otot visceral. Aksonya mengandung selubung myelin da nada yang tidak. Serabut pos
ganglionic bersatu membentuk pleksus dan menyebar ke berbaga organ (Tenzer,2014).
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Kedua sistem
ini mempunyai fungsi dan peran bertolak belakang.sistem seperti ini bertujuan menjaga
hemeostasis tubuh (Tenzer,2014).
Gambar : divisi parasimpatik dan simpatik sistem saraf otonom.( sumber : Campbell,2010)
No Divisi parasimpatik Divisi simpatik
1 Menyempitkan pupil Melebarkan pupil mata
mata
2 Merangsang sekresi Menghambat sekresi kelenjar ludah
kelenjar ludah
3 Menyempitkan bronkus Merelaksasi bronkus di paru-paru
di paru-paru
4 Memperlambat jantung Mempercepat jantung
5 Merangsang aktivitas Menghambat aktivitas lambung dan usus
lambung dan usus
6 Merangsang aktifitas Menghambat aktifitas pancreas
pancreas
7 Merangsang kandung Menghambat kandung empedu + merangsang
empedu pelepasan glukosa dari hati
8 Mendorong pengosongan Menghambat pengosongan kandung kemih
kandung kemih
9 Mendorong ereksi genital Mendorong ejakulasi dan kontraksi vagina
Merangsang medulla adrenal
(Campbell,2010)
Sistem saraf otonom selain divisi simpatik dan parasimpatik terdapat juga divisi enteric.
devisi enteric yaitu sistem saraf tepi yang terdiri dari jejaring neuron di dalam saluran
pencernaan, pancreas, dan kandung empedu. Divisi enteric dapat berfungsi secara
independen dan normalnya diregulasi divisi simpatik dan para simpatik (Campbell,2010)
Daftar pustaka
Ayala.2001. Brain anatomy and development . bristol company: landon
Lyndon.2014. Anatomi dan fisiologi untuk perawat, bidan dan paramedic.karisma : jakarta