Nim : 1505002 Kelas : Biologi C 2015 Mata Kuliah : Anatomi dan Fisisologi Tubuh Manusia BAB II Organisasi Tingkatan Kimiawi A. Atom Semua zat yang berada dialam tediri dari elemen-elemen yaitu yang tidak dapat dibagi lagi melalui reaksi kimia biasa. Elemen-elemen terdiri dari unit-unit atom, atomterkecil adalah hidrogen (H) berpenampang 1 A. 1A = 1/10nm =1/10.000 mikron = 1/10.000.000 mm = 1/10.000.000.000 cm Atom terdiri dari inti elektron, didalam inti terdapat partikel bermuatan positif yakni proton dan partikel yang tidak bermuatan yaitu neutron. Elektron bermuatan negatif dan mengelilingi inti atom. Jumlah proton dalam disebut nomor atom. Rekasi kimia terjadi bila atom bersenyawa dengan atau lepas dari atom lain. Reaksi kimia ini menjadi dasar kehidupan. Jumlah proton dalam disebut nomor atom. Sedangkan jumlah proton + neuron disebut berat atom. Elektron bergerak mengelilingi inti dalam orbit yang disebut tingkatan energi, tiap orbit memiliki jarak dan jumlah elektron tertentu. Orbit kesatu maksimum 2 elektron, orbit kedua maksimum 8 eektron dan orbit ketiga untuk yang bernomor < 20 maksimum 8 elektron, tapi bagi yang bernomor atom lebih bisa mengorbit 18 elektron. Atom berupaya agar orbit terluar mengikat sejumlah elektron maksimum, bisan dengan cara melepaskan elektron terluarnya atau mengambil elektron dari atom lain dan juga satu elektron mengorbit pada dua inti. Atom yang atom terluarnya sudah penuh seperti atom Helium tidak mudah ikut dalam reaksi kimia, atom ini disebut elemen inert. Dua atau lebih atom bisa bersanyawa dalam satu reaksi kimia, menghasilkan senyawa yang disebut molekul. Satu molekul bisa berasal dari atom yang sama atau dari atom yang berbeda. Atom dalam satu molekul diikat oleh gaya tarik yang disebut ikatan kimia. B. Ikatan Kimia Ada tiga jenis ikatan kimia yaitu: 1. Ikatan ionik Gaya tarik menarik anatara atom yang berbeda muatan akan mengikat kedua atom tersebut menjadi molekul, ikatan yang mengikat keduanya disebut dengan ikatan ionik. 2. Ikatan Kovalen Pada ikatan ini setiap atom akan membagi satu atau dua elektronnya mengelilingi inti atom. Bisa juga terbentuk ikatan kovalen dobel atau tripel. Ikatan kovalen adlaah ikatan yang paling kuat. Ikatan kovalen polar, diantaran ikatan ionik dan ikatan kovalen terdapat suatu ikatan kovalen dimaana elektron tidak dibagi rata berputar mengelilingi dua inti tetapi lebih banayak berputar ke salahsatu atom sehngga atom tersebut lebihbemuatan negatif daripada atim lawannya. 3. Ikatan Hidrogen Satu molekul air akan berinteraksi dengan molekul air yang lain. Atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif akan tertarik oleh oksigen yang bermuatan negatif sehingga membentuk ikatan hidrogen. Kekuatan ikatan hidrogen sangat lemah , kurang lebih 4% daripada kekuatan ikatan kovalen H dan O pada molekul air. Sehingga ikatan ini mudah pecah tetapi mudah terbentuk lagi. C. Larutan Suatu zat akan larut apabila terjadi daya tarik listrik antara molekul zat tersebut dengan molekul air. Konsep dari pH, dalam suatu larutan 1 molekul yang terionisasi memberikan ion H+ disebut asam, sebaliknya yang memberikan OH- disebut basa. Perubahan pH >7,8 atau <6,8 pada cairan ekstraseluler akan mengakibatkan denaturasi protein tubuh sehingga merubah fungsi-fungsi fisiologis molekul tersebut . System buffer, ialah sepasang zat yang dapat menahan perubahan pH secara drastis dalam suatu larutan. Dalam tubuh terdapat beberapa sistem buffer diantaranya sistem buffer bikarbonat – asam karbonat. D. Metabolisme Reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh yaitu: Anabolisme ialah rekasi pembentuka suatu molekul dari moleku-molekul kecil dan membutuhkan energi, contoh sintesis protein. Katabolisme ialah reaksi dekomposisi (pemecahan) suatu molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil dan menghasilkan energi. E. Senyawa Kimia dalam Tubuh Tubuh terdiri dari senyawa – senyawa penting yakni: Anorganik, terdiri dari air, garam-garam, asam-asam dan basa. Senyawa ini ialah molekul yang terionisasi. Organik, mengandung senyawa C, H, O dan kadang N serta S. Senyawa ini terdiri dari; 1) Karbohidrat yang terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida. 2) Lemak terdiri atom hidrogen dan sedikit oksigen, lemak dibagi menjadi Trigliserida yang terdiri dari 1 molekul gliserol dan 3 asam lemak. Ada tiga jenis asam lemak essential yakni asam lemak linoleat, asam lemak linolenat, asam lemak arachidonat, ketiganay merupakan jenis lemak yang berasal dari asam arachidonic yang berfungsi sebagai local hormone. Phospolipid merupakan bagain struktur membran sel, membantu dalam transfort lemak dalam darah juga sebagai pengemulsi lemak. Sterol struktur dasarnya terdiri dari 4 cincin karbon, salah satu jenis sterol adalah cholesterol yang menjadi bagain struktur membran sel dan bahan pembentukan hormon. Lipoprotein ialah molekul lemak non polar yang diselubungi mantel protein. Lipoprotein berupa partikel kecil yang terdiri dari beratus-ratusmolekul, lapisan luarnya terdiri dari molekul protein polar yang disbeut appoprotein. 3) Protein terdiri dari aton-atom C, H, O, N dan kadang S. Protein adalah molekul besar yang terdiri dari subunit yang disebut asam amino. Ikatan peptida, ikatan- ikatan peptida akan membentuk ikatan polipeptida. Faktor yang menentukan bentuk konformasi molekul protein yaitu: ikatan hidrogrn, ikaatan disulfida, ikatan ionik dan interaksi hidrophob. Denaturasi adalah perubhaan struktur protein terutama struktur sekunder, tersier dan quartenernya bila molekul tersebut di kenakan asam , basa, dipanaskan atau diberi zat-zat kimia tertentu misalnya urea dan logam berat. 4) Asam nukleat merupakan polimer dari subunit-subunit yang disebut nukleotida, setiap nukleotida terdiri dari satu pentosa, satu gugus phosphat dan satu basa nitrogen. Ada dua jenis pentosan yaitu deoksiribosa dan ribosa, makan asam nukleat dibagi menjadi ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) dan ARN (Asam Ribo Nukleat). Ada dua kelas basa nitrogen yaitu Purin terdiri dari Adenin dan Guanin, Pirimidin terdiri dari Citosin, Timin (pada DNA) dan Urasil (pada RNA). ATP adalah moleul penghasil energi bagi aktivitas kehidupan. Molekul -molekul organik lain diantarnya glikolipid, glikoprotein, nukleoprotein dan lipoprotein. F. Mekanisme Kontrol Molekuler Protein binding site adalah bagian dari permukaan molekul protein yang melekat dengan ligan. Agar bia melekat erat harus memenuhi kriteria chemical specificity dan affinitet. Makin sesuia bentuk ligan dan binding site dan makin kuat interaksi tarik menarik bagian polarnya (ion) maka mungkin kuatlah lekatannya. Saturasi adalah terdapat banyak ligan dalam larutan tapi sedikit binding sitenya. Katalis adalah zat yang mempercepat suatu reaksi kimia tanpa mengalami perubahan kimiawi setelah reaksi tersebut berlangsung. Enzim adalah katalis untuk reaksi-reaksi dalam tubuh. Dalam enzim terdapat bagian nonprotein disebut cofaktor dan bagian organik disebut coenzym fugsinya adalah membawa 1 gugus kimia tertentu dari satu substrat ke substrat yang lain, zat yang dipercepat reaksinya disebut substrat dan hasilnya disebut produk. Pengaturan sifat binding site, segala perubahan pada gugus-gugus polar akan merubah struktur protein dengan demikian mengubah fungsinya. Modulasi allosterik adalah jika satu molekul protein mengandung 2 binding site A dan B , perlekatan ligan A pada binding site A akan mngubah susunan gugus polar protein tersebut dan menyebabkan perubahan bentuk pada binding site B. Modulasi kovalen, pada modulasi ini terjadi reaksi kimia pada mana terjadi ikatan kovalen , reaksi ini dikatalisasi suatu enzim. BAB III Organisasi Tingkatan Sel Sel adalah unit fungsional dasar dan struktural dasar yang hidup dari tubuh (organisme). Sel terdiri dari bagian membran plasma, sitoplasma, organel, inkluison dan zat ekstra seluler. 1. Membran plasma terdiri dari pospolipid dan protein juga terdapat sedikit glikolipid, kolesterol air, ion-ion dan karbohidrat. Phospolipid membentuk lipid bilayer dengan bagian polarnya menghadap molekul air pada cairan ekstrasel dan intrasel. Protein pada membran plasma dibagi menjadi protein integral terletak didalam phospolipid bilayer ada yang menembus seluruh lapisan bilayer ada yang tidak bersifat amphipatik dengan bagian polarnya menghadap ke air dan protein perifer buka protein amphipatik terletak dibagian permukaan sitoplasma membran sel. Fungsi membran plasma : Membentuk batas fleksibel untuk memisahkan dan melindungi isi sel dari zat intrerseluler Membuat kontak dengan sel lain atau zat lain diluar sel Mepunyai reseptor hormon, enzim, nutren, antigen atau antibody. Menyeleksi zat yang masuk dan keluar sel Pergerakan zat melintasi membran bisa melalui dua proses yakni; a) proses pasif bila zat bergerak melewati membran tanpa bantuan sel, proses ini dibagi menjadi difusi, difusi berfasilitas, osmosis, filtrasi dan dialisa atau dialisis, b) proses aktif jika sel mnggunkaan energi untuk menggerkan zat melewat memban, terjadi jika melawan gradien konsentrasi, prosesnya dibagi menjadi transfor aktif, fagositosis dan pinositosis. a. Proses pasif Dufusi adalah pergerakan zat molekul atau benda secara acak ke setiap arah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses ini dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, besarnya molekul,m media, dan luas permukaan. Ada juga difusi yang harus melewati membran biasanya memilki kecepatan yang lebih lama/remdah. Difusi berfasilitas adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan bantuan protein carier untuk melewatkannya. Osmosis adalah pergerakan atau difusi molekul air dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melewati membran selektif permeabel atau semi permeabel. Filtrasi adalah pergerakan molekul-molekul air dan zat-zat terlarut melintasi suatu membran selektif permeabel disebabkan oelh adanya tekanan mekanis. Dialisa adalah fusi dari zat-zat terlarut melalui suatu membran selektif permeabel sehingga terjadi pemisahan molekul kecil dari molekul- molekul besar. b. Proses aktif Proses ini terjadi bila sel secara aktif memindahkan zat-zat melintasi membran sel dengan menggunakan energi, biasanya dilakukan untuk memindahkan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Transfort aktif primer menggunakan protein integral dan menggunakan energi yang berasal dari ATP untuk mentransfor molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Conto pompa Ca+ , pompa Na+ K+ dan pompa H+ . Tranfort aktif sekunder . Klaau arah gerakaan transpor zat searah dengan gerakan Na+ disebut co-transport kalau arahnya berlawanan disebut counter transport. Fagositosis dan pinositosis disebut endositosis dimana fagositosis adalah proses memakan zat asing / tidak diperlukan dan memakan organel yang sudah rusak, sedangkan pinositosis adalah proses meminum zat-zat asing yang masuk ke dalam sel, proses ini memerlukan energi dari ATP dan menggunakna protein-protein kontraktil yang berhubungan dengan membra plasma. Proses yang mirip namun berlawanan arahnya disebut eksositosis terjadi bila vakuola dalam sitopasma yang dikelilingi membran berfusi dengan mebran plasma kemudian isinya dikeluarkan ke cairan ekstraseluler. 2. Microvili ialah tonjolan -tonjolan sitoplasma untuk mempeluas prmukaan sel 3. Sitoplasma adalah zat-zat yang berad adiantara inti sel dan membran plasma, tersiri dari cairan sitosol dan organel-organel. 4. Organel terdiri dari beberapa organel dalam sel yitu: a. Nukleus atau inti sel biasanya terletak ditengah sel berbentuk bulat dibatasi sioplasma oleh dobel membran yang disebut membran nukleus. Sebelah dalam membran nukleus ada kariolimph (nukleoplasma) cairan kental berbentuk jeli terdiri dari enzim, air, ion nukleotidan dan RNA. Lalu ada Nukleolus atau anak inti suatu benda bulat terdiri dari filamen – filamen dan butiran butiran, secara kimiawi terdiri dari RNA dan DNA. Ada juga kromatin terlihat seperti benang-benang yang teridiri dari butiran-butiran yang yang dihubungkan dengan benang, butiran ini disebut nukleosom yakni filamen DNA yang mengelilingi suatu mas ainti sebanyak 2 kali, masa inti ini terdiri dari 8 molekul protein yang bermuatan positif disebut histon. Ketika sel akan membelah kromatin memendek melingkar-lingkar membentuk batang disebut krosomosom. b. Ribosom terdiri dari rRNA dan protein berfungsi untuk sintesis protein. c. Retikululm Endoplasma, jika pada RE ini terdapat ribosom yang melekat makan disebut retikulum endoplasma kasar, bila tidak ada ribosom disebut retikulum endoplasma halus. RE halus berfungsi untuk sintesis phospolipid, cholesterol, dan karbohidrat. d. Apparatus golgi terdiri dari kantung-kantung pipih yang disebut sisterna. e. Mitokondria, memiliki dua membran, membran luar lici dan membran dalam melipat-lipat membentuk krista. Berfungsi untuk respirasi sel. f. Lysososm dibentuk ole apparatus Golgi, fungsinya untuk mencernakan organel-organel sel yang tua atau telah rusak. g. Peroksisom mirip lisososm namun lebih kecil, fungsinya yaitu ssebagai tempat terjadinya proses beta oksidasi dari asam lemak jenis rantai panjang. h. Mikrofilamen, contohnya adalah protein actin dan miocin yang berperan dalam kontrksi sel-sel otot. i. Intermedia filamen, merupakam sistem fibrosa interseluler dan reltatif stabil. j. Mikrotubulus, terdiri dari protein tubulin bersama dengan filamen lain membentuk sitoskeleton untuk memberi bentuk sel dan berperan dalam ergerakan sel. k. Sentriol dan sentrosom, sentrososm adalah bagain sitoplasma yang terlihat agak rapat berbentuk bundar terletak dekat nukleus, dalam sentrososm terdapat sepasang sentriol yang berkedudukan saling tegak lurus berfungsi untuk pergerakan miotik spindel saat mitosis. 5. Inkluison yaitu macam – macam zat organik yang kadang ada kadang hilang dalam sitoplasma. 6. Zat ekstraseluler yakni zat yang terdapat diluar sel diantaranya: Cairan ekstraseluler terdiri dari cairan interstial yaitu cairan antar sel dan plasma darah, lalu matriks yaitu zat-zat khusus diantara sel-sel yang mengikat satu sel dengan sel lainnya sehingga terbentuk jaringan. 7. Cairan tubuh terbagi menjadi cairan intraseluler yaitu cairan yang berada dalam sel, cairan intrerstial yaitu cairan yang terletak diantara sel dan plasma darah. 8. Sintesa protein, sel tubuh memproduksi protein untuk memenuhi keperluan tubuhnya, protein yang dibentuk diantaranya protein struktural, enzim-enzim dan protein yang disekresikan keluar sel. Sintesis protein melalui dua tahap yaitu transkripsi terjadi didalam nukleus meliputi replikasi DNA dimana informasi genetik di DNA dicopykan kepada mRNA lalu ada proses translasi yakni proses pembentukan polipeptida berdasar informasi yang dibawa oleh urutan triplet basa Nitrogen dan terjadi pada ribosom . Polipeptida ini tersusun atas codon yaitu rangkaian nukleotida pada mRNA yang menkodekan satu asam amino. Adapun kumpulan gen-gen yang bisa diinduksi ataupun diinhibin disebut operon. 9. Pembelahan sel somatis Siklus sel ialah suatu peristiwa berurutan dimana satu sel membelah diri dan isi sel dibagi menjadi dua sel. Siklus sel terdiri daru dua periode yaitu interfase yakni masa istirahat dan mitosis fase pembelaha. Fase interfase terbagi menjadi fase: a. Fase G1 terjadi pertumbuhan sel, duplikasi organel dan sintesa protein b. Fase S atau sintesis terjadi replikasi DNA dan sintesis histon Fase Mitosis terbagi menjadi: a. Profase, kromatin menebal dan memendek membentu kromosom b. Metafase, krosomosom berada pada bidang ekuator sel c. Anafase, pemisahan pasangan kromatid ke dua kutub yang berbeda d. Telofase, dua sel kromatid telah mencapai dua kutub yang berlawanan Setelah terjadi mitosis dilanjuitkan oleh fase sitokinesis dimana terjadi pembelahan sitoplasma menjadi dua sel yang berbeda. 10. Differensiasi sel Differensiasi sel ialah perubahan atau perkembangan sel menjadi lebih spesifik lagi. Dalam tahapan differensiasi ini gennya bisa terjadi mutasi yaitu perubahan urutan basa Nitrogem pada DNA sehingga merubah informasi geentis yang tersimpan didalamnya. Mutasi menyebabkan sel tidak berpengaruh, sel mati, masih berfungsi dengan syarat tertentu, dan mampu memperbaiki fungsi sel karena terbentuk enzim baru yang lebih baik. Kanker dan tumor, tumor adalah suatu kelainan sel-sel yang kehilangan kontrol sehingga tumbuh abnormal, ada tumor jinak dan ada tumor ganas yang disebut dengan kanker. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker yaitu umur, kerentanan genetik, kelainan pada kromosom, virus, faktor lingkungan dan gangguan imunologis. Proses tua yaitu proses perubahan suatu organisme bersamaan dengan berlalunya usia, proses ini disebabkan oleh kerusakan DNA dan nukleoprotein, sel sudahdiprogram hanya mampu membelah beberapa kali saja, rusaknya jaringan tubuh oleh radikal bebas dan terjadinya proses autoimun serta hipothalamus dan hipofisis menghasilkan hormon-hormon yang menyebabkan proses ketuaan.