PENDAHULUAN
1
puskesmas didapatkan prevalens anemia sebesar 50% dengan 75% anemia disebabkan oleh
defisiensi besi. Dalam suatu survei pada 42 desa di Bali yang melibatkan 1684 perempuan hamil
didapatkan prevalens anemia defisiensi besi sebesar 46%, sebagian besar derajat anemia ialah
ringan. Faktor risiko yang dijumpai adalah tingkat pendidikan dan kepatuhan meminum pil besi
(Bakta et al, 2009).
Dampak yang ditimbulkan akibat anemia defisiensi besi sangat kompleks. Menurut Ros
dan Horton (1998), anemia defisiensi besi berdampak pada menurunnya kemampuan motorik
anak, menurunnya kemampuan kognitif, menurunnya kemampuan mental anak, menurunnya
produktivitas kerja pada orang dewasa, yang akhirnya berdampak pada keadaan ekonomi, dan
pada wanita hamil akan menyebabkan buruknya persalinan, berat bayi lahir rendah, bayi lahir
premature, serta dampak negatif lainnya seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran. Akibat
lainnya dari anemia defisiensi besi adalah gangguan pertumbuhan, gangguan imunitas, rentan
terhadap pengaruh racun dari logam-logam berat, dan seterusnya (Wulansari, 2006).
1.3. TUJUAN
Berdasarkanrumusanmasalahdiatas, kami dapatmengambiltujuansebagaiberikut :
1.3.1 MengetahuiApa itu ADB ?
1.3.2 MengetahuiPrevelensi?
1.3.3 MengetahuiPenyebab ADB?
1.3.4 MengetahuiPerngobatan ADB ?
2
1.3.5 MengetahuGejala Klinis ADB?
1.3.6 Mengetahui Pemeriksaan ADB ?
1.3.7 Mengetahui Penatalaksanaan Medis ADB ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Anemia defisiensibesiadalah anemia yang
timbulakibatkosongnyacadanganbesitubuh,
sehinggapenyediaanbesiuntukeritropoesisberkurang yang
padaakhirnyapembentukanhemoglonimberkurang. Anemia inimerupakan anemia yang
seringdijumpai, terutamadinegaratropis.
Anemia defisiensibesi (ADB) adalah anemia yang
timbulakibatberkurangnyapenyediaanbesiuntukeritropoesis, karenacadanganbesikosong
(depleted iron store) yang padaakhirnyamengakibatkanpembentukan hemoglobin
berkurang. Anemia defisiensibesimerupakan anemia yang paling seringdijumpai,
terutamanegara-negara tropic ataunegaraduniaketiga,
olehkarenasangatberkaitaneratdengantarafsosialekonomi (Baktaet al,2009)
2.2 PREVALENSI
Diperkirakanpenderitaan anemia defisiensibesi di
seluruhduniaberjumlahlebihkurangsebanyak 500 juta orang. Anemia
defisiensibesimengenaisemuausiadangolonganekonemi,
walaupunjumlahterbanyakterdapatpadaanakdalam masa
pertumbuhan,terutamadinegaraberkembang, imdonesia, adaperbedaan yang
nyataantaradesadankota. Berdasarkanhasilpenelitiandidesadesapadaprofinsi Sumatra barat;
jawatengah ; danbali, 50% penduduk yang menderita anemia
disebabkanolehdefisiensibesidan 40% anemia
defisiensibesidisertaidenganinfestasicacingtambang. Di Amerika Serikatprevalensi anemia
defisiensibesiditemukansebesar 0,2 % padalaki-laki, 2,6% padawanita yang belum
menopause, dan 1,9% padawanita yang sudah menopause.
2.3 ETIOLOGI
4
Anemia defisiensidafatdisebabkanolehrendahnyamasukanbesi, gangguanabsorsi,
sertakehilannganbesiakibatpendarahanmenahun.
2.4 PATOFISIOLOGI
Pendarahanmenahunmenyebabkankehilanganbesi,
sehinggacadanganbesimakinmenurun. Apabilacadangankosong,
makakeadaaninidisebutiron depleted state .apabilakekuranganbesiberlanjutterus,
makapenyediaanbesiuntukeritropoesisberkurang,
sehinggam,enimbulkangangguanpadabentukeritrosit, tetapi anemia
secaraklinisbelumterjadi, keadaaninidisebutiron depicietertopoesis.Selanjutnyatimbul
anemia hipokromikmikrositer, sehinggadisebutsebagaiiron defisiensianemia
.padasaatinijugaterjadikekuranganbesipadaepitelsertapadabeberapaenzim yang
dapatmenimbulkangejalapada kuku, epitelmulutdan faring, sertaberbagaigejalalainnya.
5
Patway Anemia Defesiensi Besi
Kulit Kecoklatan
Pembentukan Eritrosit
6
Disuflay dan transfusi
2.5.2 Gejalakhasakibatdefiseinsibesi
Gejala yang khasdijumpaipadadefiseinsibesidantidakdijumpaipada anemia lain
adalahsebagaiberikiut.
2..5.2.1Kailarikia kukusendok (spoon nail)kuku menjadirapuh,bergaris-
garisvertikal,danmenjadicekungsehinggamiripsepertisendok.
2.5.2.2 .Atropipapilalidahpermukaanlidahmenjadilicindanmengilapkarenapapillidahmenghilang.
2.5.2.3 Stomatitis
angularisadanyaperadanganpadasudutmulut,sehinggatampakbercakberwarnakeputihan.
2.5.2.4 Disfagianyerimenelankarenakerusakanepitelhipifaring.
2.5.2.5 Atrofimukosagastersehinggamenimbulkanaklorida.
2.5.3 Gejalapenyakitdasar
Pada anemia difisiensibesidapatdijumpaigejala-gejalapenyakit yang
menjadipenyebab anemia difisiensi .misalnyapada anemia
7
akibatpenyakitcacingtambangdijumpaidispepsia,parotismembengkak,dankulittelapaktanga
nberwarnakuning.
8
Pengobatanmelalui oral jelasamandanmurahdibandingkandenganparenteral.besimelaluyi
oral harusmemenuhisyaratbahwatiap tablet ataukapsulberisi 50-100 mg.besi elemental
yang
mudahdilepaskandalamlingkunganasam,mudahdiabsorbsidalambentukvero,dankurangefek
sampingada 4 bentukgarambesi yang
dapatdiberikanmelaluijnoral,yaitusuplat,glukomatdansubsinat.Efeksamping yang
terjadibiasanyavirosisdankonstifasi.Pengobatandiberikansampai 6 bulansetelahkadarHb
normal untuikmengisicadanganbesitubuh.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
KesimpulanBerdasarkanuraianpadapembahasan,
dapatdisimpulkanbeberapahalsebagaiberikut: Anemia
adalahberkurangnyajumlaheritrositsertajumlah hemoglobin dalam 100 ml darah. Etiologi
anemia Karenacacatseldarahmerah
(SDM).Karenakekuranganzatgizi,Karenaperdarahan,Karenaotoimun. Patofisiologi anemia
/Timbulnya anemia
mencerminkanadanyakegagalansumsumataukehilangaseldarahmerahsecaraberlebihanatauk
eduanya.Perlukitaketahuibahwaanemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling
sering dijumpai baik di klinik maupun di masyarakat. ADB merupakan anemia yang
sangat sering di jumpai negara berkembang, perlubagikitasebagainegara yang
masihberkembanguntukmewaspadaipenyakit ADB ini
3.2 Saran
Dalampembuatanmakalahinikamisadarbahwamakalahinijauhdarikesempurnaan.
Makadariitukamimengharapkandankamimenerimadengantanganterbukamasukanataupun
saran yang dapatmendukungdanmembangun demi
kesempurnaanpembuataanmakalahinidaripembaca
10
Sebaiknyamencegah anemia defisiensibesidenganmenjagapolamakan yang benar,
istirahat yang cukupdanmemenuhikebutuhan besi (Fe) sertamengkonsumsi tablet besi (Fe)
secarateratursesuaikebutuhan yang dianjurkan
11