Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KE I

METODE NUMERIK

METODE BISECTION

Oleh

Nama : Liza Umami

NPM : F1A015009

Dosen Pengampuh : Zulfia Memi Mayasari, S.Si, M.Si

Asisten Praktikum : 1. Redo Ramanda (F1A014058)

1. Dian Utami (F1A014011)

2. Yeni Restiani (F1A015035)

LABORATORIUM MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2017
PERTEMUAN KE I
METODE BISECTION (BAGI DUA)

1.1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam banyak persoalan matematika ada yang dapat diselesaikan
secara analitis (bisa menghasilkan hasil eksak), ada pula yang tidak.
Sistem persamaan non linier berukuran besar adalah contoh model yang
seringkali tidak dapat diselesaikan secara analitis. Maka diperlukan
operasi-operasi aritmatis dan perhitungan iterative untuk
menyelesaikannya. Teknik/cara inilah yang disebut Metode Numerik.
Metode Numerik adalah bagian dari ilmu khususnya matematika
rekayasa yang menggunakan bilangan untuk menirukan proses matematik ,
yang selanjutnya proses mathematic yang telah dirumuskan ini digunakan.
Dalam metode numeric ini terdapat beberapa istilah. Salah satu
dari istilah metode numeric ini adalah Galat, yang mana pengertian dari
Galat itu sendiri adalah penyelesaian secara numeris terhadap sebuah
persamaan matematis akan menghasilkan nilai perkiraan yang mendekati
nilai sebenarnya atau eksak (yang dapat diperoleh melalui penyelesaian
analitis). Artinya disini nilai perkiraan itu mengandung kesalahan terhadap
nilai eksaknya dan masih banyak lagi istilah-istilah lainnya dalam metode
numeric ini yang terlibat dalam perhitungan matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami metode penyelesaian persamaan atau mencari
akar persamaan non linier dengan menggunakan metode Bisection.
2. Bagaimana cara menggunakan metode Bisection pada Matlab untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
C. Tujuan
1. Memahami beberapa metode penyelesaian persamaan atau mencari
akar persamaan non linier khususnya menggunakan metode bagi dua
2. Dapat menggunakan metode tersebut untuk meyelesaikan masalah
yang diberikan
1.2 Landasan Teori
A. Pengertiang Metode Bisection (Bagi Dua)
Persamaan non linier bisa diselesaikan dengan beberapa metode.
Tiga diantaranya yang terkenal adalah metode Bisection (Bagi Dua),
Newton Raphson, dan Secant. Metode bagi dua ini didasarkan pada
teorema nilai antara fungsi kontinu, yaitu bahwa suatu selang  a, b harus

mengandung f ( x)  0 , bila f ( a ) dan f (b ) berlawanan tanda misalnya


f (a )  0 dan f (b)  0 . Proses dilakukan dengan pengulangan membagi

selang a, b menjadi dua dan dalam setiap langkah diambil setengah

selang yang memenuhi persyaratan tersebut. Proses ini diulang sampai


didapatkan ketelitian yang sama dengan interval [a,b] terakhir.
(Agustina, 2017).
Metode Bisection adalah salah satu kelas metode Pengelompokan,
karena prosedur untuk mendapatkan nilai x untuk f(x)=0 dilakukan
melalui pendekatan kelompok akar. Metode ini tidak sepenuhnya
memanfaatkan data f(x) bagi penentuan nilai x. Misalnya, tidak
digunakannya ukuran relatif f(a) dan f(b), karena umumnya jika f(a) < f(b)
dalam nilai mutlaknya, maka akar persamaan akan terletak lebih dekat ke
f(a) (Sutedjo, 2014).
Teorema: Suatu persamaan f(x)=0, dimana f(x) adalah fungsi
kontineu real, memiliki akar-akar antara a dan b bila f(a)∙f(b) < 0
(Muntohar, 2012).
B. Langkah-langkah Metode Bisection (Bagi Dua)
Proses dimulai dengan menentukan sebuah interval dimana fungsi
tersebut bertukar tanda. Kemudian penempatan perubahan tanda dari akar
ditandai lebih teliti dengan cara membagi interval tersebut menjadi
sejumlah subinterval (pada metode bagi dua, pencarian subintervalnya
dengan cara membagi dua). Setiap subinterval dicari untuk menempatkan
perubahan tanda. Proses tersebut diulangi dengan subinterval yang
semakin lama semakin kecil hingga dicapai suatu proses konvergensi.
Representasi :
Gambar 1. Metode Bisection
Algoritma Metode Bisection:
1. Pilih harga 𝑥𝑖 yaitu harga x yang terendah dan 𝑥𝑢 yaitu harga x yang
tertinggi, agar fungsi berfubah tanda sepanjang interval tersebut
sehingga 𝑓(𝑥𝑖 ) ∙ 𝑓(𝑥𝑢 ) < 0
2. Taksiran pertama akar sebut dengan 𝑥𝑟 ditentukan oleh
𝑥𝑖 + 𝑥𝑢
𝑥𝑟 =
2
3. Evaluasi harga xr untuk menentukan subinterval mana yang akan
memuat harga akar dengan cara sebagai berikut:
a. Jika, 𝑓(𝑥𝑖 ) ∙ 𝑓(𝑥𝑢 ) < 0, akar terletak pada subinterval pertama,
maka 𝑥𝑢 baru = 𝑥𝑟 .
b. Jika 𝑓(𝑥𝑖 ) ∙ 𝑓(𝑥𝑢 ) > 0 , akar terletak pada subinterval kedua,
maka𝑥𝑢 baru = 𝑥𝑟 .
c. Jika 𝑓(𝑥𝑖 ) ∙ 𝑓(𝑥𝑢 ) = 0 , maka proses komputasi berhenti dan
akarnya = 𝑥𝑟 .
d. Buat taksiran akar baru = 𝑥𝑟 .baru dari
𝑥𝑖 + 𝑥𝑢
𝑥𝑟 =
2
e. Putuskan apakah taksiran baru cukup akurat dengan kebutuhan
yaitu biasanya |𝜀𝑎 |≤|𝜀𝑠 | yang ditentukan. Jika ya hentikan
komputasi, jika tidak kembali lagi ke evaluasi.
(Maulana, 2014).
1.3 ALGORITMA DAN FLOWCHART
A. Algoritma
Input : Fungsi f(x), a, b, epsilon, m (banyaknya iterasi)
Proses : Lakukan langkah-langkah berikut
1. bm:=am;cm:=bm
2. untuk iterasi= 1,2,...,m
untuk i=m-1,m-2,...,1
bi:=ai+ci
3. Jika f(a).f(b) > 0
𝑎+𝑏
4. Hitung 𝑇 ≔ 2

5. Jika f(x).f(a)<0 berarti akar berada pada selang [a,T] maka


b:=T,jika tidak a:=T
6. Jika |b-a|<epsilon maka estimasi akar :=T. Selesai
7. Ulangi kembali ke langkah 1.
Output : Akar
B. Flowchart

START

𝑓(𝑥), 𝑥𝑎, 𝑥𝑏, 𝑒𝑝𝑠

(𝑥𝑎 + 𝑥𝑏)
𝑥𝑡 =
2
f_a , f_b , f_t

f_a * f_t ≤ 0
ya tidak

xb = xt xa = xt

f_b = f_t f_a = f_t

abs (xa-xb)

abs (xa-xb) ≤eps


tidak

ya

akar

END

Gambar 2. Flowchart Metode Bisection


1.4 TELADAN DAN PENERAPAN
A. Teladan
1. Cari akar dari 𝑥 3 + 4𝑥 2 − 10, pada interval [1,2] dengan
menggunakan metode bagi dua.
2. Tentukan akar-akar dari 𝑓(𝑥) = −0,874𝑥 2 + 1,75𝑥 + 2,627
menggunakan 2 taksiran, 𝑥1 = 2,9 dan 𝑥2 = 3,1
3. Gunakan matlab untuk mengimplementasikan pada untuk
2 −2)
menampilkan hampiran akar positif fungsi 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 1)2 𝑒 (𝑥 −
1 dengan interval [0.4,1.2].
4. Carilah lokasi akar pada fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 4𝑥 − 5 atau dengan kata
lain nilai x yang jika disubstitusikan/dimasukkan ke 𝑓(𝑥) = 0
a. Carilah menggunakan metode analitik pemfaktoran dan rumus
ABC (lampirkan)
b. Carilah menggunakan metode bagi dua, sampai 2 iterasi pada
selang [2,9]
B. Listing Program
a. Listing Utama Teladan 1-3

Gambar 3. Listing Utama 1-3


b. Listing Utama Teladan 4

Gambar 4. Listing Utama 4


C. Listing Fungsi
a. Teladan 1

Gambar 5. Listing Teladan 1


b. Teladan 2

Gambar 6. Listing Teladan 2


c. Teladan 3

Gambar 7. Listing Teladan 3


d. Teladan 4

Gambar 8. Listing Teladan 4


D. Output
a. Output Teladan 1

Gambar 9. Output Teladan 1


b. Output Teladan 2

Gambar 10. Output Teladan 2


c. Output Teladan 3

Gambar 11. Output Teladan 3


d. Output Teladan 4

Gambar 12. Output Teladan 4


1.5 Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
a. Hasil Teladan 1

Gambar 13. Hasil Teladan 1


b. Hasil Teladan 2

Gambar 14. Hasil Teladan 2


c. Hasil Teladan 3

Gambar 15. Hasil Teladan 3


d. Hasil Teladan 4

Gambar 16. Hasil Teladan 4


B. Pembahasan
Dari praktikum kali ini dapat kita ketahui bahwa untuk
menyelesaikan Persamaan Non Linier kita dapat gunakan aplikasi Matlab.
Untuk menyelesaikan Persamaan Non Linier tersebut kita dapat
menggunakan beberapa metode yaitu pada hari ini kita gunakan Metode
Bisection (Bagi Dua). Pada hari ini kita di perintahkan untuk
menyelesaikan beberapa soal persamaan yang dapat kita selesaikan dengan
Metode Bisection tersebut.
Pada soal nomor 1 kita diperintahkan untuk mencari akar
persamaan dari persamaan 𝑥 3 + 4𝑥 2 − 10 = 0 pada interval [1,2] dengan
metode bagi dua, untuk menyelesaikan persoalan ini pertama kita buka
matlab dan pada editor matlab kita buat fungsi program atau fungsi utama
sebagaimana seperti gambar 3 yang mana itu adalah syntx dari Metode
Bisection untuk Teladan 1 sampai 3. Kemudian kita buka editor baru dan
disini kita tulis fungsi yang di berikan pada soal nomor 1 seperti pada
gambar 5 selanjutnya kita panggil fungsi pada command window dengan
cara “nama file(‘nama fungsi’,batas,batasbawah)” yaitu untuk soal 1 ini
kita tulis liza(‘soal1’,1,2) kemudian enter dan setelah itu di dapatlah
bahwa Akar persamaan 𝑥 3 + 4𝑥 2 − 10 = 0 adalah 1,3647 yang mana
dapat kita lihat seperti gambar 13.
Pada soal nomor 2 kita diperintahkan untuk mencari atau
menentukan akar-akar persamaan dari 𝑓(𝑥) = −0,874𝑥 2 + 1,75𝑥 +
2,672 menggunakan 2 taksiran, 𝑥1 = 2,9 dan 𝑥2 = 3,1. Untuk soal nomor
2 ini kita gunakan fungsi utama atau fungsi program yang sama seperti
soal nomor 1 yaitu seperti pada gambar 3 kemudian kita buka editor baru
dan tulis fungsi yang ada pada soal nomor 2 seperti pada gambar 6 setelah
itu kita panggil fungsi tersebut di command window dengan cara kita
menuliskan liza(‘soal2’,2.9,3.1) enter dan selanjutnya di dapatlah bahwa
akar dari persamaan soal nomor 2 ini adalah 3,0035 yang dapat kita lihat
pada hasil teladan 2 yaitu pada gambar 14.
Pada soal nomor 3 kita diperintahkan untuk mencari hampiran akar
2 −2)
dari fungsi 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 1)2 𝑒 (𝑥 − 1 dengan interval [0.4,1.2]. Untuk
soal nomor 3 ini kita gunakan fungsi utama atau fungsi program yang
sama seperti soal nomor 1 dan 2 yaitu seperti pada gambar 3 kemudian
kita buka editor baru dan tulis fungsi yang ada pada soal nomor 3 seperti
pada gambar 7 setelah itu kita panggil fungsi tersebut di command
window dengan cara kita menuliskan liza(‘soal3’,0.4,1.2) enter dan
selanjutnya di dapatlah bahwa akar dari persamaan soal nomor 2 ini adalah
0,8668 yang dapat kita lihat pada hasil teladan 3 yaitu pada gambar 15.
Pada soal nomor 4 kita diperintahkan mencari lokasi akar atau akar
persamaan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 4𝑥 − 5 sampai 2 iterasi dengan selang [2,9].
Untuk menyelesaikan persoalan nomor 4 ini pertama-tama kita cari
terlebih dahulu batas atas dan batas bawah atau 𝑥1 dan 𝑥2 . Untuk
mendapatkan 𝑥1 dan 𝑥2 kita gunakan metode pemfaktoran dan rumus
ABC, dengan begitu kita dapatkan 𝑥1 = −1 dan 𝑥2 = 5. Setelah kita
dapatkan batas atas dan batas bawah maka dari itu kita dapat mencari kar
persamaannya. Namun sebelum itu, karena disini kita dibatasi iterasinya
maksimal hanya 2 iterasi maka untuk soal nomor 4 ini pada fungsi utama
atau fungsi programnya yang max_iter=25 kita ganti dengan max_iter = 1,
seperti gambar 4. Kemudian kita buka editor baru lagi dan tulis fungsi
yang diberikan pada soal nomor 4 ini dan kita panggil di command
window disini kita panggil dengan cara liza(‘soal4’,2,9) enter lalu kita
dapatlah bahwa akar dari persamaan ini adalah 3,7500, yang mana dapat
kita lihat hasilnya seperti pada gambar 16.
1.6 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa persamaan non
linier itu dapat diselesaikan dengan metode Numerik, dan dalam metode
numerik itu sendiri terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan non linier tersebut. yaitu pada hari ini kita
mepelajari bagaimana menyelesaikan berbagai macam persoalan persamaan
dengan menggunakan metode Bisection (bagi dua).
Metode Bisection adalah salah satu kelas metode Pengelompokan,
karena prosedur untuk mendapatkan nilai x untuk f(x) = 0 dilakukan melalui
pendekatan kelompok akar. Yang mana Proses dimulai dengan menentukan
sebuah interval dimana fungsi tersebut bertukar tanda. Kemudian penempatan
perubahan tanda dari akar ditandai lebih teliti dengan cara membagi interval
tersebut menjadi sejumlah subinterval (pada metode bagi dua, pencarian
subintervalnya dengan cara membagi dua). Setiap subinterval dicari untuk
menempatkan perubahan tanda. Proses tersebut diulangi dengan subinterval
yang semakin lama semakin kecil hingga dicapai suatu proses konvergensi.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Dian. 2017. Modul Praktikum Metode Numerik. Bengkulu: Universitas
Bengkulu.
Maulana, Eka. 2014. Akar-akar Persamaan. http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/
2014/02/02-Akar-akar-Persamaan-Metode-Pengurung-tabulasi-biseksi.pdf.
Diakses pada 7 April 2017 Pukul 23.10. WIB
Muntohar, Agus S. 2012. Persamaan Non Linier Setengah Interval (Bisection).
https://muntohar.files.wordpress.com/2012/10/lect-3-metodebisection.pdf.
Diakses pada 7 April 2017 Pukul 23.05 WIB
Sutedjo. 2014. Penyelesaian Numerik Persamaan Non Linier. http: //sutedjo. Staff
.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11886/bahan+kuliah+ke+3+metoda+nu
merik.pdf. diakses 7 April 2017 23.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai