Anda di halaman 1dari 10

2.

Gambaran umum Tempat PKL

2.1 Sejarah Stamet Curug

Stasiun Meteorologi Budiarto Curug Klas III merupakan stasiun meteorologi


yang terletak di kawasan kampus STPI Bandara Budiarto Curug, Jalan Utama
Komplek Bandara Budiarto, Desa Serdang Wetan, Legok, Kabupaten Tangerang
telah berdiri sejak tahun 1950. Stasiun ini merupakan stasiun meteorologi
penerbangan yang khusus melayani informasi penerbangan untuk penerbangan
pesawat latih STPI, dan tidak melayani penerbangan komersil.

Pada awal berdirinya, Stasiun Meteorologi Budiarto Curug hanya memiliki


dua orang pegawai, termasuk kepala stasiun. Seiring berjalannya waktu, jumlah
pegawaipun bertambah. Saat ini, pegawai di stasiun ini berjumlah tiga belas
orang.

2.2 Struktur Organisasi

Stasiun Meteorologi Budiarto Curug diketuai oleh Bapak Agus Fitrianto, ST,
dibantu oleh staf-staf lainnya pada bidang tata usaha, kelompok teknis,
pengamatan udara permukaan/atas, pengelolaan data, dan teknisi.
2.3 Jenis Pelayanan

Stasiun Meteorologi Budiarto Curug memberikan pelayanan informasi di


bidang penerbangan dan non penerbangan. Dalam bidang penerbangan, informasi
yang dihasilkan berupa informasi mengenai prakiraan cuaca penerbangan seperti
FIFOR, TAFOR, ROFOR, dan ARFOR. Selain itu juga terdapat informasi
mengenai pengamatan untuk cuaca penerbangan seperti QAM, Met Report, dan
METAR/SPECI. Dalam bidang non penerbangan (bidang sinoptik), informasi
yang dihasilkan berupa informasi cuaca harian dan analisisnya. Adapun pengguna
dari produk informasi cuaca penerbangan yang dihasilkan yaitu penerbang atau
taruna dari kampus STPI, BBK, dan sekolah penerbangan lainnya, serta diberikan
kepada bandara/tower untuk penerbangan pesawat. Sedangkan pengguna dari
produk informasi cuaca harian yaitu masyarakat umum.

Adapun alur pemberian informasi cuaca penerbangan dan non penerbangan


sebagai berikut.
3. Pelaksanaan PKL

3.1. Waktu dan Tempat (Jadwal Kegiatan)

PKL dilaksanakan di Stasiun Meteorologi Curug Budiarto pada Jumat, 11


Maret 2019 dengam serangkaian kegiatan sebagai berikut.

Jam Kegiatan Pemateri


05:45- Kumpul dan persiapan perjalanan S. Astri Widya Syah Putri, S.Tr
6:00
6:00- Perjalanan menuju UPT Budiarto S. Astri Widya Syah Putri, S.Tr
8:15
8:15- Pembukaan kegiatan serta Briefing kegiatan Perwakilan Kasmet UPT Budiarto
9:00
9:00- Kegiatan 1 (Kelompok 1= Penyandian Synop, Penyandian Synop=Anggoro Edipriatno,
10:30 Kelompok 2=Laporan Cuaca Penerbangan, S.Si
Kelompok 3=Pengolahan Data Pengolahan Data=Puji Lestari,M.Pd
Laporan Cuaca Penerbangan=Ratna
Komala, S.Pd

10:30- Kegiatan 2 (Kelompok 1=Pengolahan Data, Penyandian Synop=Anggoro Edipriatno,


12:00 Kelompok 2=Penyandian Synop, Kelompok S.Si
3=Laporan Cuaca Penerbangan Pengolahan Data=Puji Lestari,M.Pd
Laporan Cuaca Penerbangan=Ratna
Komala, S.Pd
12:00- Ishoma S. Astri Widya Syah Putri, S.Tr
13:00
13:00- Kegiatan 3(Kelompok 1=Laporan Cuaca Penyandian Synop=Anggoro Edipriatno,
14:30 Penerbangan,Kelompok 2=Pengolahan Data, S.Si
Kelompok 3=Penyandian Synop Pengolahan Data=Puji Lestari,M.Pd
Laporan Cuaca Penerbangan=Ratna
Komala, S.Pd
14:30- Ishoma S. Astri Widya Syah Putri, S.Tr
15:30
15:30- Penutup Kegiatan Perwakilan Kasmet UPT Budiarto
16:00
16:00- Perjalanan menuju STMKG S. Astri Widya Syah Putri, S.Tr
17:00

3.2. Materi Kegiatan

Kegiatan PKL sesi terakhir kelas Meteorologi 5B dilaksanakan pada Senin, 11


Maret 2019 di Stasiun Meteorologi Budiarto Curug Klas III. Kegiatan diawali pada
pukul 08.00 WIB dengan briefing yang disampaikan oleh pegawai di ruang rapat
stasiun terkait. Briefing meliputi sambutan oleh pihak stasiun terkait dan pembimbing
dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Lebih lanjut, taruna/i
dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota masing-masing berjumlah sepuluh
orang. Adapun materi yang disampaikan yaitu:

1. Materi dan praktik observasi

2. Materi pengolahan data

3. Materi analisis terkait laporan cuaca penerbangan


Materi dan praktik observasi

Observasi dilaksanakan di taman alat stasiun. Stasiun terkait melakukan observasi


secara visual dengan tenaga pengamat dan dibantu oleh instumen otomatis. Pada
materi ini, taruna/i diberikan tiga form yaitu form pengisian data, ME 48, dan ME 45.
taruna/i dari setiap kelompok melakukan observasi parameter cuaca secara manual
yang dilakukan sebanyak 3 kali dengan asumsi 3 jam observasi. observasi secara
manual di taman alat untuk mendapatkan data suhu termometer bola basah,
termometer bola kering, kondisi perawanan, visibility, dan estimasi arah dan
kecepatan angin yang dilanjutkan dengan pembacaan barometer air raksa, penentuan
nilai suhu titik embun, kelembapan relatif udara di dalam ruangan observasi.
Data yang diobservasi oleh taruna/i dicantumkan dalam form pengisian data observasi
yang telah dibagikan agar mempermudah dalam pengisian data ke form ME 48 dan
ME 45. Setelah melakukan observasi, taruna/i melakukan penyandian dari data-data
yang didapatkan ke form ME 48 dan ME 45. Form yang telah dibagikan,
dikembalikan lagi ke pembimbing materi dari stasiun.

Materi pengolahan data

Pada materi ini, taruna/i dijelaskan mengenai sistem pengolahan data di stasiun
Budiarto. Pengolahan data di stasiun ini dibagi menjadi tiga tahapan
1. Entri data hasil observasi meliputi QFE, suhu 24 jam, RH, angin, hujan, keadaan
cuaca yang paling signfikan, penyinaran matahari, dan tekanan uap air selama sebulan

2. Data pada poin (1) dientri ke dalam format FKLIM yang telah dibuat di program
Microsoft Excel

3. Selanjutnya dilakukan penyandian FKLIM dan dikirim ke database BMKG setiap


sebulan sekali, setidaknya tanggal 4 setiap bulannya. Apabila terdapat kesalahan
dalam penyandian FKLIM, BMKG Balai II sebagai penanggung jawab wilayah akan
memberikan teguran kepada stasiun-stasiun yang berada di wilayah tanggung
jawabnya, termasuk Stasiun Meteorologi Budiarto Curug. Selain FKLIM, terdapat
pula enam belas produk lain yang diolah di stasiun ini setiap harinya untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan meteorologi bagi masyarakat.

Materi analisis terkait laporan cuaca penerbangan

Produk yang dikeluarkan stasiun terkait memiliki keunikannya tersendiri mengingat


end-usernya merupakan taruna/i latih terbang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
yang belum dilengkapi peralatan yang mumpuni sehingga diperlukan informasi yang
dapat mendukung penerbangan mereka dengan bahasa yang telah disederhanakan,
khususnya berupa ROFOR. Produk keluaran stasiun terkait, di antaranya.

1. METAR

2. MET REPORT

3. SPECI

4. TAFOR

5. ROFOR atau Route Forecast

Pada materi ini, taruna/i dari tiap kelompok dijelaskan mengenai produk-produk
cuaca penerbangan tersebut. Selain itu, taruna/i dibagikan form Met Report.
Pembimbing dari materi ini menjelaskan tentang Met Report yang telah dibagikan.
Setelah itu, taruna/i diminta untuk membuat sandi METAR dari Met Report yang
telah dibagikan dan dijelaskan.
4. Hasil Kerja

4.1. Sistem kerja di tempat PKL

Stasiun Meteorologi Budiarto Curug melayani dan memberikan informasi


mengenai cuaca penerbangan dan cuaca non penerbangan. Data-data hasil observasi
di stasiun diolah dan dianalisis oleh petugas yang bersangkutan dalam hal pengolahan
data informasi cuaca. Kemudian, data-data yang diolah tersebut di berikan kepada
user yang membutuhkan serta masyarakat umum dengan biaya-biaya yang sesuai
dengan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

Untuk data-data yang di analisis, tidak hanya menggunakan data-data hasil


observasi di lapangan, namun juga mempertimbangkan metode-metode konvensional.
Metode-metode inilah yang nantinya digunakan membantu dalam memprakirakan
cuaca oleh Prakirawan (Forecaster). Metode-metode tersebut diantaranya adalah
AWOS dan Citra Radar. Metode-metode ini sangat membantu dalam memantau
pengamatan di landasan, yang dimana tidak dapat terjangkau oleh pengamat. AWOS
sendiri membantu dalam mendeteksi parameter-parameter cuaca di landasan, lalu
dengan Citra Radar membantu dalam mendeteksi awan-awan konvektif yang terjadi
di sekitar aeorodrome.

Informasi dipublikasikan kepada masyarakat umum serta user yang


membutuhkan. Selain itu juga, data-data yang diolah direkap untuk melihat dan
memahami kondisi atmosfer di daerah tersebut, agar mudah dalam memprakirakan
cuaca. Data-data yang didapatkan juga di kirimkan ke kantor Balai II pada tanggal 4
di setiap bulannya, lalu di periksa. Dan apabila ada kesalahan, maka kantor stasiun
yang bersangkutan akan diminta penanggung jawaban oleh Kantor Balai, yang
kemudian apabila sudah selaras maka data-data tersebut akan di jadikan arsip di
Kantor Balai.

4.2. Hasil identifikasi permasalahan

Pada tanggal 11 Maret 2019, taruna/I kelas meteorologi 5B melakukan kegiatan


praktik kerja lapangan (PKL) ke Stasiun Meteorologi Budiarto Curug. Saat
melakukan PKL, taruna/I diberikan berbagai macam materi, mulai dari materi
mengenai profil stasiun, materi tentang observasi data di stasiun, serta materi tentang
pengolahan dan analisis data di stasiun. Stasiun Meteorologi Budiarto Curug berdiri
pada tahun 1950 dengan jumlah pegawai sebanyak dua orang termasuk kepala
stasiunnya. Seiring berjalannya waktu, jumlah pegawai mulai meningkat. Akan tetapi
hingga saat ini, stasiun masih kekurangan SDM.

Stasiun Meteorologi Budiarto Curug, seperti stasiun meteorologi pada umumnya,


dilengkapi dengan taman alat meteorologi. Namun, terkait pengamatan visibility di
utara taman alat kurang memadai disebabkan oleh terhalang bangunan tinggi.

Stasiun ini melakukan observasi data-data parameter cuaca yang selanjutnya


diolah dan dianalisis untuk menghasilkan produk berupa informasi cuaca. Produk
informasi yang dihasilkan berupa informasi cuaca penerbangan dan cuaca non
penerbangan. Produk yang dihasilkan kemudian dipublikasikan kepada pengguna
yang membutuhkan. Dalam mempublikasikan informasi mengenai cuaca
penerbangan, beberapa kali pengguna layanan informasi cuaca penerbangan tidak
mengindahkan informasi yang telah diberika oleh stasiun. Hal seperti ini dapat
menyebabkan bahaya bagi penerbangan itu sendiri.

4.3. Teori yang mendukung penyelesaian masalah


Berdasarkan pemaparan materi terkait sejarah Stasiun Meteorologi Budiarto
Curug, diketahui bahwa stasiun terkait saat ini kekurangan jumlah SDM dalam
mendukung pelayanan informasi meteorologi pada stasiun ini. Lebih lanjut,
berdasarkan kondisi taman alat saat ini memiliki kekurangan terkait pengamatan
visibility khususnya pada bagian utara taman alat.

4.4. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) ini ialah agar taruna/I
mendapatkan gambaran mengenai bagaimana sistem kerja di UPT terkait, khususnya
di Stasiun Meteorologi Budiarto Curug. Selain itu juga agar taruna/i mendapatkan
gambaran mengenai dunia kerja dan membiasakan diri dalam dunia kerja di UPT
masing-masing setelah pendidikan nantinya.

Rumusan masalah

1. Apa saja kegiatan pada saat PKL ke stasiun tersebut?

2. Bagaimana sejarah dari stasiun tersebut?

3. Bagaimana sistem kerja di stasiun tersebut?

Anda mungkin juga menyukai