PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan / magang merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diikuti mahasiswa jurusan Fisika. Dengan adanya magang ini, mahasiswa
Banyak tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat PKL mahasiswa jurusan
Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman. BMKG Stamet Kelas II BIM Padang
Pariaman adalah salah satu stasiun BMKG yang ada di Sumatera Barat khusus
banyaknya parameter cuaca yang diamati. Dalam pelaksanaan PKL penulis bekerja
dan belajar mengenai instrumen yang digunakan dengan bimbingan dari beberapa
udara. Ada dua jenis instrumen di Stamet Kelas II BIM Padang Pariamanyaitu,
instrumen sistem manual dan sistem digital. Adapun instrumen sistem manual
1
2
Dari beberapa alat instrumentasi sistem digital, penulis lebih tertarik untuk
membahas Radiosonde ims100 gps sebagai studi kasus dalam laporan praktek kerja
lapangan.2040 Ultrasonic Wind Sensor sebagai alat pengukur arah dan kecepatan
angin yang terdapat di Stasiun Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman. Alat ini
diletakkan pada kawasan Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman, dan displaynya
Radiosonde ims100 gps tersebut maka perlu dilakukan analisis terhadap instrumen
B. Perumusan Masalah
prinsip kerja dari Radiosonde ims100 gps sebagai alat pengukur parameter(suhu,
C. Pembatasan Masalah
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini hanya membahas tentang sensor pada
Radiosonde ims100 gps yang terdapat di Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman
D. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja pada
E. Manfaat
3. Peneliti lain, sebagai referensi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang
tugas dan amanah. Maka dari itu jurusan fisika FMIPA berupaya melaksanakan
mengembangkannya.
dengan cara memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk magang di tempat kerja
pemerintahan setempat. Dengan adanya PKL ini, mahasiswa bisa menerapkan ilmu
yang didapat di bangku kuliah dan kampus pada kerja dunia nyata yang sesuai
dengan bidangnya.
Bagi mahasiswa bidang keahlian, pengertian PKL bukan lagi sebuah hal yang
asing. Karena, dari sekian mata kuliah yang akan diambil, pasti ada beberapa SKS
dimana seorang mahasiswa akan menjalani praktek kerja lapangan. Biasanya akan
pada masa libur semester 6 sesuai dengan kalender akademik selama kurang lebih
1 bulan. Sebelum melaksanakan PKL ada beberapa prosedur yang harus dijalani,
mahasiswa mendapatkan penyuluhan dan panduan untuk PKL dari Prodi Fisika
4
5
Fisika yang selanjutnya surat permohonan tempat PKL akan dikeluarkan oleh pihak
tentang PKL dengan membawa lembar konsultasi. Instansi Praktek Kerja Lapangan
di BMKG Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman, pihak stasiun akan menunjuk
Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman sendiri yakni dari tanggal 20 Juli s/d 20
BMKG adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang ada di
Indonesia. Sebelumnya nama dari BMKG adalah BMG, yaitu Badan Meteorologi
1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr.
Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang
6
gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama
instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah
Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta
memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka diperlukan
aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Disamping itu, harus dapat menjunjung
tinggi kedisiplinan, kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan
informasi yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, kebijakan yang akan
7
dilakukan BMKG Tahun 2010-2014 adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung
sebagai berikut:
dipertanggungjawabkan
b. Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas yaitu
yaitu :
Bentuk dan struktur BMKG sama halnya dengan yang digunakan pada instansi
lainnya. Dalam menjalankan tugasnya instansi ini dipimpin oleh seorang KASLIM
yang ada pada instansi ini. Seorang KASLIM dalam melaksanakan operasi instansi
dibantu oleh beberapa staf yang bertanggung jawab terhadap seksinya masing-
masing yaitu :
b. Tata Usaha yang bertanggung jawab terhadap administrasi kantor seperti surat-
a. Tugas BMKG
geofisika
geofisika
b. Kewenangan BMKG
makro
dan maritime
dan geofisika
10
Barat
Sumatera Barat
Pada hari pertama PKL mahasiswa dibawa mengunjungi taman alat yang
untuk mengukur parameter cuaca dan iklim yang nantinya bertujuan untuk
meramalkan kondisi cuaca. Data yang diperoleh dari intrumen yang digunakan akan
dibawa ke bagian observasi setelah data dicatat pada buku synop dan diolah. Lalu
data kondisi cuaca tersebut akan dikirim melalui komputer ke Badan Meteorologi
Pusat.
yang dianggap bisa dan mengolah data. Proses pengamatan dan pengolah data
11
dilakukan secara bersamaan dengan teman PKL yang lain yaitu terdiri dari
Pariaman
Pariamandilakukan selama 24 jam. Dimulai pukul 07.00 Wib atau 00 UTC sampai
jam 00 UTC kembali. Pengamatan alat dilakukan beberapakali dalam satu hari,
dalam kurun waktu mulai dari jam 00 UTC (07.00 WIB) dan jam 12 UTC (19.00
WIB),
antara lain:
a. Pengamatan MetGarden
Unsur-unsur cuaca yang diamati di taman alat BMKG Staklim Sicincin terdiri dari:
1) Suhu
5) Tekanan Udara
6) Kelembaban
7) Curah Hujan
8) Penguapan
9) Awan
12
Pada BMKG Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman terdapat berbagai alat yang
pada taman alat yang ada di BMKG Stamet Kelas II BIM Padang Pariaman.
padang pariaman:
yaitu alat yang terdiri dari Termometer bola kering , termometer bola basah,
suhu yang diukur bukanlah suhu yang disebabkan oleh radiasi matahari secara
Sangkar alat ini memiliki ketentuan tersendiri untuk mendapatkan data yang valid.
1) Terbuat dari kayu yang di Cat Putih . Hal ini digunakan karena warna putih
2) Pintu menghadap Utara dan Selatan. Hal ini dilakukan karena gerak semu
cuaca, pintu yang digunakan adalah bagian utara atau selatan. Sehingga
Termometer Bola Kering berguna untuk mengukur suhu kering atau suhu udara
yang dirasakan .Prinsip kerja yaitu Jika suhu naik, air raksa dalam bola akan
mengembang dan naik melalui kolom tabung termometer yang berskala. Jika suhu
turun air raksa dalam tabung akan turun. Ujung permukaan atas air raksa adalah
penguapan air. Prinsip kerja yaitu jika suhu naik, air raksa dalam bola akan
mengembang dan naik melalui kolom tabung termometer yang berskala. Jika suhu
turun air raksa dalam tabung akan turun. Ujung permukaan atas air raksa adalah
3) Termometer Maksimum
hari.Prinsip kerja yaitu apabila suhu naik, air raksa dalam bola mengembang dan
mendesak bagian yang sempit masuk kedalam tabung yang berskala. Ujung air
raksa sebelah kanan merupakan suhu udara tertinggi. Jika suhu udara turun kolom
air raksa tetap ditempat karena tertahan oleh bagian yang sempit. Thermometer
4) Termometer Minimum
hari. Prinsip kerjanya yaitu jika suhu naik, alkohol akan mengembang dan
mengalir melalui tabung tanpa menggeser indeks. Jika suhu turun, maka kolom
alkohol akan turun dan permukaan alkohol menyentuh indeks. Jika suhu terus
turun, maka kolom alkohol akan mendesak dan menggeser indek mendekati bola
termometer. Jika suhu naik lagi alkohol akan mengalir menuju ke ujung tabung
tanpa menggeser indeks. Skala yang ditunjukkan oleh oleh indek adalah suhu
terendah. Termometer maksimum dibaca pada pukul 00.00 UTC (07.00 WIB).
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu tekanan pada suatu
tempat. Barometer pertama kali ditemukan oleh Evangelista Torriceli pada tahun
1644. Alat ini terdiri dari air raksa, ujung atasnya tertutup dan ujung bawahnya
terbuka dan berdiri pada suatu bak yang terdiri dari air raksa juga. Jika tekanan
udara naik, kolom air raksa tersebut juga akan naik dan menunjukkan suatu nilai
tertentu.
16
Tekanan udara dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti contoh ketinggian suatu
tempat, semakin tinggi tempat tersebut maka akan semakin rendah tekanan yang
dimiliki. Selain itu juga dipengaruhi oleh suhu udara. Tekanan berbanding terbalik
dengan besarnya suhu. Semakin besar suhu suatu tempat tersebut maka tekanan
yang dihasilkan akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya. Pada barometer air
terhadap permukaan stasiun dan terhadap permukaan laut. Jadi tekanan yang
ditunjukkan air raksa masih harus di koreksi dengan koreksi suhu agar mendapatkan
c) Anemometer
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah dan kecepatan
angin. Arah angin adalah arah dari mana angin itu datang. Untuk mengetahui arah
angin, dalam anemometer terdapat alat yang disebut Wind Vane. Alat ini berfungsi
untuk mengetahui arah dari mana angin bertiup.Alat ini terdiri dari ujung dan
ekor. Saat angin bertiup dari arah utara, maka ekor Wind Vane akan terdorong dari
arah utara ke Selatan sehingga ujung depan Wind Vane akan berubah arah menuju
17
arah utara yang merupakan arah datangnya angin. Sedangkan untuk mengetahui
dari 3 piringan yang seimbang antar sudutnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
besar kecepatan angin. Karena terdapat 3 buah piringan Cup, maka Cup
anemometer akan tetep berputar pada arah yang sama walaupun angin bertiup dari
Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam ). Yang dimaksud arah angin
Gambar 5. Anemometer
(2) Air mengalir ke tabung pelampung melalui selang dan mengangkat pelampung
(5) Jika jumlah curah hujan yang tertampung mencapai 10 mm maka air tsb
(1) Buka gembok pada kran penakar hujan obs, letakkan gelas penakar di bawah
penampung habis.
(2) Baca jumlah air hujan yang tertampung di gelas ukur dan catat hasilnya. Jika
skala 25 mm
19
buang airnya dan lanjutkan pengukuran terhadap air yang masih tersisa di bak
penakar hujan obs. Setelah selesai jumlahkan semua hasil pengukuran yang
sudah dilakukan.
(4) Pada waktu melakukan pembacaan letakkan gelas ukur pada bidang yang
f) Campbell Stokes
Campbells stock adalah berupa bola kaca yang digunakan untuk menghitung
lamanya penyinaran matahari selama satu hari. Bola kaca ini bertujuan untuk
memberi bekas kepada pias yang dipasang pada campbells stokes. Lamanya
Prinsip kerja yaitu bola kaca pejal/padat digunakan sebagai alat pengumpul
sinar matahari dan memfokuskan pada satu titik di kertas pias sehingga dapat
terbakar (membentuk tanda hitam). Pias dibuat dari kertas khusus dengan tebal 0,4
mm dan hanya akan terbakar pada intensitas radiasi matahari ≥ 0,3 cal/cm2menit
Pembacaan Pias
(1) Jika terjadi pembakaran satu skala penuh artinya dari garis panjang ke garis
g) Panci Penguapan
Panci penguapan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah penguapan
yang terjadi selama selang waktu tertentu. Dalam panci penguapan terdapat
Alat ini berbentuk seperti kail. Alat ini berguna untuk menghitung tinggi air
pada panci penguapan. Untuk mengukur tingginya, letakkan hook gauge pada
22
tempatnya (StillWell). Setelah itu atur supaya ujung kail berada tepat pada
permukaan air. Setelah itu baca skala yang tertera pada hook gauge.
Alat ini terdiri dari termometer maksimum dan minimum. Digunakan untuk
pengamatan :
23
Ukuran : Tinggi Alat 25,4 Cm, diameter alat 120.7 Cm.Pengukuran jumlah
evaporasi dilaksanakan satu kali setiap hari pada jam 07.00 waktu setempat.
h) Actinograph
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari
(1) Sensor, yang terdiri dari masing-masing 2 strip bimetal yang bercat hitam dan
putih
elektromagnetik
(6) Drum clock / silinder berputar yang dilengkapi dengan kertas pias
(8) Kontainer silica gel, menyerap uap air agar tidak terjadi kondensasi pada
permukaan glassdome
24
kedua lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan
menunjukkan angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang mengenai
panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang dibandingkan
lempeng logam tersebut akan menggerakkan pena. Pena tersebut bergerak naik
turun. Kertas pias tersebut terdapat skala waktu dan satuan luas Dari kertas pias
tersebut dapat kita peroleh hasil rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu
i) Theodolite
mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.
Theodolite berguna untuk pengamtan pilot balon yang berguna untuk mengamati
a) Pemancar (transmitter)
Terdiri atas sebuah tabung osilator bebas (magnetron) yang bekerja pada impulsi
antara 0.5 dan 2.0 µs dan menimbulkan daya emisi sebesar 100kW dan 2.0 MW.
b) Antena
Alat ini adalah bagian yang memancarkan impulsi daya dan menerima echo. Antena
yang memusatkan energi radioelektrik yang terletak di dalam sebuah kerucut relatif
menggunakan satu antena unik, untuk memancarkan dan menerima energi dengan
transmitter bekerja.
c) Penerima (receiver)
Alat ini mendeteksi dan mengubah signal yang diterima dalam bentuk video. Kita
tak dapat mendeteksi echo dimana amplitudonya di bawah kebisingan khusus dari
d) Indikator
indikator RHI (Range Height Indicator) dan indikator panoramik PPI (Plan Position
Indicator).
c. Pengamatan AWOS
1) Tekanan Barometrik
Model 11906 Dual Digital Barometer Kit terdiri dari barometer digital
sepenuhnya kompensasi dan port tekanan quad. Sensor tekanan barometer model
7150 berisi dua transduser tekanan yang memberikan pengukuran yang berlebihan
untuk memastikan data tekanan barometrik yang akurat. Untuk data tekanan yang
akan diterima oleh AWOS, output dari dua sensor harus sesuai satu sama lain dalam
tekanan peizoresistif dan sensor suhu, yang diukur terus menerus. Mikroprosesor
untuk linearitas tekanan dan ketergantungan suhu. Sensor disurvei setiap 1 detik
oleh DCP.
2) Radiasi Matahari
Tegangan output, pada dasarnya linier dengan intensitas cahaya, kira-kira 0,07 mV
/ (W / m2). Karena ini adalah instrumen yang peka terhadap cahaya, dibandingkan
28
untuk sensor, dan dimasukkan oleh pengguna melalui menu Edit> Konfigurasi>
Bandara > Matahari. Output sensor diambil setiap 1 detik oleh DCP.
Sensor Angin Ultrasonik Model 9620 mengukur waktu yang diambil untuk
yang berlawanan, dan kemudian membandingkan nilai tersebut dengan waktu yang
diambil untuk pulsa lain untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Kecepatan angin
suhu dan sensor kelembaban relatif dalam satu paket. Kelembaban relatif diukur
menggunakan sensor kapasitif film tipis, dan suhu diukur menggunakan RTD
Pt100. Sinyal-sinyal dari sensor diubah menjadi dua sinyal output tegangan linier,
pengendapan. Suhu dan nilai kelembaban relatif juga digunakan oleh AWOS dalam
5) Pengendapan
Pengendapan diukur menggunakan model 6030 meteran hujan optik atau model
6011-b tipping bucket rain gauge. Model pengukur hujan optik 6030 mengukur
oleh partikel pengendapan yang jatuh melalui seberkas sinar infra merah yang
koheren. tingkat curah hujan aktual ditentukan dengan mendeteksi intensitas kilau,
dan dikomunikasikan kepada dcp. setiap tip dari model ember pengukur curah
hujan ember 6011-b mewakili 0,1 mm curah hujan. setiap ujung mengumpulkan
ceilometer. cilometer memancarkan pulsa sinar laser pendek dan mengukur waktu
yang diambil agar mereka dipantulkan dari basis awan. Ceilometer menunjukkan
hingga empat basis awan yang berbeda, hingga ketinggian 25.000 kaki (7600 m).
jika jarak pandang vertikal kurang dari 1000 meter, algoritma kondisi langit akan
7) Visibilitas
aplikasi seperti studi penerbangan dan meteorologi yang membutuhkan kinerja dan
keandalan tinggi.
koefisien kepunahan optik dari seberkas cahaya saat melewati volume udara yang
diketahui. Setiap partikel di udara seperti kabut, hujan, atau salju akan
komputer eksternal dalam bentuk tidak berubah atau diterjemahkan ke dalam nilai
8) Pendeteksi Petir
mendeteksi medan listrik dan magnet yang dihasilkan oleh pelepasan listrik intra-
cloud, inter-cloud, atau cloud-to-ground yang terjadi dalam radius 200 mil laut
d. Pengamatan Radiosonde
Unsur-unsur cuaca yang diamati pada Radiosonde di taman alat BMKG Stamet
1) Suhu
3) Tekanan Udara
4) Kelembaban
berbagai jenis data meteorologi;kecepatan angin, arah angin, tekanan, suhu dan
kelembaban. Kecepatan angin, arah angin dan tekanan dihitung dari kecepatan dan
ketinggian perjalanan diperoleh dengan teknik penentuan posisi GPS. Setiap 1 data
MHz.
operasi dengan menggunakan balon yang lebih kecil dan mengurangi jumlah gas
pengoperasian ada bahan tambahan yaitu parasut yang bahannya ringan membantu
lingkungan (di bawah -40 ℃). Selain itu kelebihan biaya dan keamanan, yang
kontaminasi dari sonde itu sendiri saat peluncuran, yang meningkatkan kinerja
Pada stasiun meteorologi terdapat berbagai alat yang digunakan dalam observasi
dapat dilakukan dengan menggunakan Balon. Beberapa instrumen atau alat dan
1) Balon Pibal berwarna merah yang berukuran + 40 cm. Warna mereah pada
balon berfungsi agar balon ini mudah dikenali saat terbang tinggi ke angkasa.
Karena kita nanti akan melepas balon ini dan mengamati segala pergerakan
2) Stopwatch atau jam weeker. Alat ini berguna untuk menentukan interval waktu
pencatatan posisi balon saat terbang ke angkasa. Karena balon pibal hanya
3) Alat tulis berupa bolpoint atau pensil dan kertas. Berguna untuk mengamati
pergerakan balon di atas awan denan mencatan besar sudt alzimun dan
elevasinya.
4) Theodolite. Alat ini mirip dengan teropong. Tujuannya adalah untuk kita
tertera nilai azimut dan elevasi. Dimana kita sebagai observer bertugas untuk
a) Lepas balon di tempat yang jauh dari gedung dan pohon-pohon tinggi
c) Membidik ini harus dilakukan dengan cepat karena pada pembacaan detik ke
30 kita harus sudah mencatat letak posisi dari pilot balon tersebut. Posisi pilot
balon dinyatakan dalam azimut dan elevasi hasil pengamatan dari theodolite.
e) Jadi setelah kita melepaskan balon , kita langsung bidik balon tersebut secepat
mungkin. Kemudian pada detik ke 30 (Menit ke 0.5) kita catat nilai azimuth
dan elevasi balon. Setelah itu kita ikuti lagi setiap gerakan balon di langit.
Kemudian pada menit ke 1.5, kita catat lagi azimuth dan elevasinya. Setelah
38
itu tetap amati gerakan balon dan mencatatnya setiap selang waktu 1 menit
meter. Maka pembacaan dilakukan pada detik ke 30. Bila tidak maka kita harus
cari dulu kapan balon tersebut mencapai ketinggian 250 feet. Dan saat itulah
balon hilang masuk ke awan ataupun meledak. Kalau balon sudah hilang
ataupun meledak, selesailah pengamatan pibal yang kita lakukan. Tinggal kita
a. Jadwal PKL
Praktek kerja lapangan yang bertempat di BMKG Stamet Kelas II BIM Padang
Pariaman. PKL ini dilaksanakan lebih kurang selama satu bulan yaitu dari tanggal
20 Juli hingga 20 Agustus 2018. Kegiatan ini dilakukan dari hari Jumat sampai
Pariaman
39
Pariaman
dengan instrumen. Selain itu pengamtan lebih intensif sensor-sensor yang ada di
harus memiliki izin khusus dari pihak bandara dan BMKG peralatannya cukup
Penyelesaian dari hambatan ini adalah penulis harus membaca buku yang
Pariaman dan mencari tambahan informasi lainnya seperti dari internet. Dengan
No Hambatan Solusi
Cuaca merupakan keadaan atau fenomena fisik dari atmosfer di suatu tempat
dalam waktu tertentu, cuaca terjadi dan berubah dalam waktu yang singkat. Cuaca
dipengaruhi oleh suhu, tekanan udara, kelembaban udara, angin, radiasi dan
sebagainya. Dalam menentukan keadaan cuaca dan iklim salah satu unsur yang
paling penting adalah. Angin adalah massa udara yang bergerak secara horizontal,
merupakan salah satu unsur meteorologi yang memiliki peranan penting dalam
menentukan kondisi cuaca dan iklim disuatu tempat. Angin dapat dibatasi sebagai
gerakan horisontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi
bahwa seluruh gerakan udara secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena
relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan data atau informasi tentang angin yaitu
B. Tinjauan Litelatur
a) Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
42
43
Saat udara dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang
lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi
perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih
besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang
terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta
tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga
menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang
sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri
dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain
sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat
44
dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain
sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat
membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak
sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin,
bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau
1) Gradien barometris
jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan
angin.
2) Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis
khatulistiwa.
3) Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya
4) Waktu
C. Sejarah Radiosonde
Radiosonde berasal dari dua kata, yaitu radio dan sonde. Radio adalah
Radiosonde adalah sebuah unit yang digunakan pada balon cuaca untuk mengukur
pada frekuensi 403 MHz atau 1680 MHz.Pengambilan data radiosonde dua kali
Pada tahun 1924, Kolonel William Blaire dari U.S.Signal Corp melakukan
bernama Robert Bureau. Radiosonde ini diterbangkan pertama kali pada tanggal
radiosonde dengan standar pengiriman data yang baru, yaitu: mengkonversi hasil
pembacaan sensor ke dalam bentuk kode Morse. Tanggal 1 April 1935, Sergey
mengukur sinar kosmik pada high altitude. Pada tahun 1985, Uni-Soviet
D. Pilot Balon
Pilot balon Bewarna putih Di isi dengan hidrogen. Pengisian balon diperkirakan
dengan tinggi 1,5m pada saat cuaca bagus.Pada saat cuaca buruk pengisian balon
1. Transmitter
2. Antena Penerima
kecepatan angin di berbagai lapisan udara.alat tersebut berfungsi sebagai alat ukur
1. Pemancar(transmitter)
Berfungsi sebagai pengirim signal yang berasal dari sensor yang dipasang
pada pemancar antara lain: sensor suhu yang memancarkan signal temperatur
mengirimkan signal, tekanan di dapat dari okulasi gps. kelembaban udara pada
2.Antena penerima
Alat ini berfungsi sebagai alat penerima yang dipancarkan oleh pemancar
radiosonde yang dilepaskan ke udara. untuk alat mutakhir pengaturan ini dapat
terus menerus dapat menghasilkan letak dari radiosonde pada setiap saat dapat
digunakan untuk mengetahui arah dan kecepatan angin pada setiap lapisan
masing-masing dan signal tersebut diterima oleh antenna penerima lalu signal
48
Radio penerima adalah satu set peralatan yang dapat menerima dan
radio penerima dirubah menjadi gerak-gerak elektronik dan mekanik sehingga data
yang diperoleh dari signal dapat dirubah menjadi bentuk-bentuk angka-angka atau
F. Pengoperasian
a) Pemanasan
2. Persipan pengoperasian
Transmitter jenis ims 100gps dengan frekuensi 404,5MHz. Batrei kering 3.0 VDC,
saat cuaca cerah dan 2m pada cuaca buruk. Parasut dan benang. Sensor kelembaban
3. Persipan transmitter
memasukan stasiun preset, stasiun, no. WMO stasiun, operator, gps leap
terlihat beberapa frekuensi yang digunakan serta terbaca juga range yang
digunakan.
berkisar 10-15meter dan parasut dipasang dengan jarak 1-2m pada balon.
50
30s).
G. Spesifikasi Radisonde
1. SUHU
Resolusi 0.10C
Ketidakpastian
51
Siang Hari:
Waktu Malam:
Waktu Merespon
<0,4s (1000hPa,5m/s)
2. KELEMBABAN
Resolusi 0,1% RH
Waktu merespon
3. TEKANAN
Ketidakpastian
4. GEOPOTENSIAL TINGGI
Resolusi 0,1 m
Ketidakpastian <11 m
5. ARAH ANGIN
Resolusi 0,01 °
6. KECEPATAN ANGIN
Resolusi 0,01 m / s
7. PENERIMA GPS
9. PEMANCAR
Transmitter tipe FM
10. MODULASI
11. KEKUATAN
Arus <200 mA
Berat 38 g (EPS)
Keterangan:
Resolusi adalah perubahan terkecil dalam nilai yang di ukur,yang mana instrument
tafsiran dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran objek yang di
Data suhu udara, tekanan udara dan kelembaban udara yang terukur
tidak.pengambilan data ini pada jam 12:00 UTS,kemudian kita menunggu sampai
balon nya pecah diudara. , selain itu data suhu udara, tekanan udara dan kelembaban
udara dari radiosonde ims100 gps ini di ambil oleh observer, setelah itu data kondisi
Biasanya balon akan pecah kira-kira selama 4 jam, Kelebihan dari radiosonde
ini yakni dapat merekam data di dalam komputer secara real time.
Berikut Data Suhu Udara, tekanan udara dan kelembaban udara di Stasiun
pengambilan 24 data:
101
100
99
Kelembapan
98
97
96
95
94
93
5.9
6.6
8.8
11.6
14.7
18
21.7
25.6
29.9
34.3
39.1
43.9
48.8
53.6
58.5
63.5
68.5
73.5
78.6
83.7
88.9
94.1
99.3
Ketinggian
4.5
4
3.5
Kecepatan Angin
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
5.9
6.6
8.8
11.6
14.7
21.7
25.6
29.9
34.3
39.1
43.9
48.8
53.6
58.5
63.5
68.5
73.5
78.6
83.7
88.9
94.1
99.3
18
Ketinggian
24.2
24.1
24
23.9
23.8
Suhu
23.7
23.6
23.5
23.4
23.3
23.2
6.6
5.9
8.8
11.6
14.7
18
21.7
25.6
29.9
34.3
39.1
43.9
48.8
53.6
58.5
63.5
68.5
73.5
78.6
83.7
88.9
94.1
99.3
Ketitnggian
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari literatur prinsip kerja dari Radiosone ims100 gps
ini berdasarkan prinsip Transmiter dan Receiver. Radiosonde terdiri dari 2 sensor
B. Saran
Pada penulisan laporan ini, penulis membahas Radiosonde ims100 gps dari segi
prinsip dasar saja, tidak membahas lebih mendalam tentang rangkain penyususn
sensor dan pengolahan sinyalnya. Pengolahan data untuk Radiosonde ims100 gps
juga tidak dibahas secara mendalam. Untuk itu ada baiknya bila pembaca berkenan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wmo.int/The Tephigram
http://www.zakalwe.com/Radiosonde System
http://nsidc.org/data/docs/daac/ Radiosonde.
http://en.wikipedia.org/wiki/Radiosonde
59
LAMPIRAN
Keterangan:
Height=tinngi
Temp=suhu
Humi=kelembaban
WS=kecepatan angin