Anda di halaman 1dari 2

Alat

1. Ayakan ukuran 200 mess


2. Kuas cat sebagai pengayak
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Pengaduk
6. Dies
7. Pin Guide
8. Selongsong
9. Batang Penekan
10. Hydraulic Press
11. Neraca Ohauus Digital
12. Magnetic Stirrer
13. Furnace
14. Jangka sorong Digital
15. Mortar
16. Pestle
17. Cetakan Untuk Resin
18. Magnetic bar
19. Mikroskop Optic
20. Fourier Transform InfraRed Spectroscopy
21. Universal Testing Machine
22. Grinder Polisher
23. Microhardness Vickers

Bahan

1. HA gamping berupa serbuk


2. Serbuk Kayu
3. PVA
4. Aquades
5. Alcohol 96% sebagai pembersih Dies dan Pin guide
6. Epoxy Resin
7. Epoxy Hardener

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Menyiapkan HA gamping ukuran 200 mess dengan cara menyaring HA gamping dengan
menggunakan ayakan ukuran 200 mess.
3. Menyiapkan larutan PVA dengan komposisi Aquades 100 ml dan serbuk PVA sebanyak 5.2 gr,
lalu di aduk selama 2 jam pada alat Magnetic Stirrer.
4. Mencampurkan serbuk HA ukuran 200 mess, serbuk kayu, dan larutan PVA ke dalam gelas ukur
dengan komposisi serbuk HA ukuran 200 mess sebanyak 10 gr, serbuk kayu 4 gr dan larutan PVA
sebanyak 0.5 gr . Lalu mengaduknya sampai merata.
5. Setelah diaduk bagi campuran tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan.
6. Meletakkan salah satu pin guide ke lubang bagian bawah dies lalu memasukkan campuran HA
yang telah diaduk rata tadi ke dalam dies tersebut.
7. Setelah campuran dimasukkan tutup lubang bagian atas dengan pin guide ke dua. Lalu
masukkan batangan penekannya.
8. Letakkan dies pada hydraulic press dengan posisi batang penekan dibagian atas dan dies
dibagian bawah, lalu tekan sampai tekanan 1 , 3 , 5 metri ton degan cara menaik turunkan
gagang pengungkit.
9. Setelah ditekan, turunkan dies dan buka pin guide bagian bawah , dan balikkan dies lalu letakkan
selongsong besi dibagian atas, dan letakkan kembali ke hyrdraulic press. Setelah itu press
sampai sampel terlepas.
10. Lakukan lagi sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi. (15 bh sampel, 5 sampel untuk
tekanan 1 metri ton, 5 sampel untuk 3 metri ton, 5 sampel untuk 5 metri ton)
11. Setelah jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi ukur ukuran diameter, tebal dan berat dari
masing – masing sampel.
12. Dan amati bentuk permukaan dari sampel dengan menggunakan mikroskop optic. (1 bh sampel
untuk setiap perlakuan).
13. Setelah itu panaskan sampel dengan menggunakan furnace selama 17 jam ( 12 jam diseting
pada suhu 600 C ditahan selama 1 jam , lalu 3 jam pada suhu 1200 C lalu ditahan selama 1 jam )
14. Setelah dipanaskan dinginkan sampel selama 1 hari.
15. Setelah itu ukur kembali diameter, tebal dan bereat dari sampel yang telah dipanaskan.
16. Mengamati bentuk permukaan sampel setelah dipanaskan dengan menggunakan mikroskop
optic. (1 bh sampel untuk setiap perlakuan).
17. Mencampurkan Epoxy Resin dan Epoxy Hardener dengan takaran perbandingan 1 : 1, lalu
diaduk sampai merata. Masukkan ke cetakan yang sebelumnya telah diletakkan sampel didalam
cetakan lalu biarkan sampai mengeras. (6 bh sampel, 2 sampel untuk tekanan 1 metri ton, 2
sampel untuk 3 metri ton, 2 sampel untuk 5 metri ton)
18. Setelah mengeras dilakukan proses grinding dan polishing dengan menggunakan alat grinder
dan polisher agar bagian permukaan sampel halus yang mana syarat agar bisa dilakukan uji
kekerasan.
19. Setelah itu dilakukan uji kekerasan dengan menggunakan alat Microhardness Vickers.
20. Mengamati hasil data yang didapat.
21. Haluskan satu sampel untuk setiap perlakuan dengan menggunakan mortar dan pestle agar
dapat di lakukan uji FTIR.
22. Mengamati hasil data yang didapat.
23. Ambil satu sampel lagi untuk setiap perlakuan dan dilakukan uji kuat tekan dengan
menggunakan alat universal testing machine.
24. Mengamati hasil data yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai