Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan
Oleh:
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Yulkifli, S.Pd, M.Si.
Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan
yang berjudul “ Studi Instrumen Ceilometer CT25K Untuk Pengamatan Ketinggian Dasar
Awan Pada Bulan September 2021 Di BRIN AGAM ”. Shalawat dan salam selalu kita hantarkan
kepada nabi besar Muhammad SAW.
Laporan praktik kerja lapangan ini selesai berkat dukungan, bimbingan, motivasi dan do’a
dari segala pihak yang telah bersedia untuk membantu penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. Yulkifli, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing PKL.
2. Bapak Ir. Muzirwan, M.Kom selaku pembimbing selama praktik kerja lapangan di BRIN
Agam.
3. Ibu Dr. Ratnawulan, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika.
4. Ibu Syafriani, M.Si, Ph.D selaku Ketua Program Studi Fisika.
5. Bapak Dr. Syafrijon, S.Pd, M.Kom selaku Koordinator BRIN Agam.
6. Seluruh karyawan dan staf di BRIN Agam yang telah membantu dalam proses pembuatan
laporan praktik kerja lapangan.
7. Irfan, Wahyu, dan Waldy selaku teman-teman seperjuangan dalam melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan di BRIN Agam.
8. Teman-teman Fisika (NK) A, B, dan C 2018.
9. Teman-teman Konsentrasi Bidang Kajian (KBK) Elektronika dan Instrumentasi 2020.
10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutan satu persatu.
Semoga semua do’a dan dukungan, serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.
Peulis menyadari laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih dan mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan laporan ini. Dengan kerendahan hati penulis berharap,
semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan atau biasa disingkat PKL merupakan salah satu mata kuliah yang
terdapat pada program studi Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Padang. Mata kuliah PKL ini terdiri dari 2 SKS Lapangan, dimana
menjadi sarana untuk belajar melalui pengamatan langsung. Melalui mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja. Sehingga akan
tumbuh minat mahasiswa untuk menata dan mengembangkan kemampuannya sebagai seorang
sarjan Fisika serta dapat menerapkan ilmunya dikemudian hari.
Praktik Kerja Lapangan dapat dilakukan di beberapa tempat yang relevan dengan Fisika dan
cukup memadai dan signifikan untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan mahasiswa Fisika.
Salah satunya di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) LAPAN Agam. BRIN
Agam adalah salah satu stasiun pengamatan yang terletak di wilayah equator (khatulistiwa),
tepatnya di Kototabang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dengan posisi
100,32 BT dan 0,23 LS dan berada pada ketinggian 865 mdpl. Balai ini dibangun untuk
melengkapi data-data meteorologi untuk daerah Indonesia bagian barat seperti data hujan, awan,
angin, suhu, dan beberapa parameter lainnya. Balai ini mempunyai tugas melaksanakan
pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer.
Salah satu peralatan yang ada di BRIN Agam yaitu Ceilometer CT25K. Ceilometer
merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketinggian awan, dalam
pengoperasiannya Ceilometer CT25K menggunakan sinyal laser yang dipancarkan vertikal ke
atmosfer. Sinyal ini akan dihamburkan atau dipantulkan kembali apabila mengenai awan, kabut,
virga, dan hujan. Hasil hamburan atau pantulan ini akan diterima oleh detector receiver,
kemudian didapatkan data kekuatan sinyal dan ketinggiannya, untuk selanjutnya disimpan dan
diproses dalam menentukan ketinggian dasar awan. Pembacaan hasil pengamatan akan
ditampilkan ke dalam PC yang telah terhubung dengan perangkat Ceilometer, dalam
pengmpulan, penyimpanan, dan menampilkan data untuk alat ini digunakan software CT-
VIEW.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Ceilometer?
2. Bagaiman prinsip kerja dari Ceilometer sebagai pengukur ketinggian dasar awan ditinjau
dari segi instrumentasi?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada laporan ini yaitu mengamati dan memahami prinsip kerja dan
instrumentasi Ceilometer sebagai pengukur ketinggian awan. Ceilometer yang
digunakan adalah Ceilometer CT25K.
D. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini yaitu :
1. Memperoleh pengalaman kerja dan mempelajari langsung disiplin kerja diinstansi
tempat pelaksanaan PKL.
2. Mengetahui secara umum mengenai Ceilometer.
3. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Ceilometer sebagai pengukur ketinggian
dasar awan ditinjau dari segi instrumenasi.
E. Manfaat
Adapun manfaat yang akan dicapai dalam penulisan laporan praktik kerja lapangan ini yaiu
sebagai berikut :
1. Penulisan, untuk menambah pengetahuan terutama di bidang kajian elektronikadan
instrumentasi seta menambah pengalaman di dalam dunia kerja.
2. Pembaca, dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan tentang Ceilometer seperti definisi
alat, pengoperasian dan prinsip kerja Ceilometer CT25K.
3. Peneliti lain, sebagai referensi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang Ceilometer.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada sebuah instansi pemerintahan non kementrian
yang bergerak dibidang antariksa yaitu BRIN Agam yang berada di Kototabang, Kecamatan
Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Praktik Kerja Lapangan ini berlangsung selam kurang
lebih satu bulan, yaitu dari tanggal 11 Oktober 2021 hingga 11 November 2021.
B. Mekanisme Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri dari kredit Praktik Lapangan sebanyak 2
SKS, dimana kegiatan ini akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan di instansi yang dituju.
Mata kuliah ini dibebankan pada semester 7, dan dilaksanakan pada libur semester 6 sesuai kalender
akademik. Dalam memilih instansi mahasiswa harus memastikan beberapa faktor diantaranya,
instansi tersebut merupakan instansi berbadan hukum resmi, tingkat aktivitas proses produksi cukup
memadai dan signifikan untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan mahasiswa Fisika, serta
metoda dan sistem kerja sudah standar dan relevan dengan Fisika.
Sebelum melaksanakan PKL ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh penulis.
Penulis mendapatkan buku panduan PKL dari Program Studi Fisika, setelah mempelajari buku
panduan, penulis mengikuti pembekalan/coaching PKL yang diadakan oleh Program Studi. Setelah
mengkuti pembekalan, penulis meminta persetujuan PA untuk melaksanakan PKL dengan
ketentuan telah memenuhi sks dan syarat mata kuliah PKL. Setelah mendapatkan persetujuan PA,
penulis mengajukan permohonan izin melaksanakan PKL ke Program Studi Fisika. Kemudian
setelah diperiksa Ketua Program Studi Fisika menyiapkan surat permohonan tempat Praktik Kerja
Lapangan pada instansi. Penulis mengirimkan surat permohonan tempat Praktik Kerja Lapangan
pada instansi. Penulis mengirimkan surat permohonan tersebut ke BRIN Agam. Permohonan
diterima oleh BRIN Agam dengan mengirimkan surat balasan. Kemudian penulis melaporkan surat
balasan yang sudah diterima ke pihak Program Studi, dilanjutkan pengisian Gform. Pihak Program
Studi menindaklanjuti dengan memberikan surat tugas dosen pembimbing PKL.
Selaku peserta PKL, penulis dibimbing oleh koordinator dan para peneliti serta perekayasa
yang ada di BRIN Agam agar dapat mengetahui dan memahami aktivitas yang dilakukan di BRIN
Agam. Pelaksanaan PKL diawali dengan pengenalan Lingkungan Kerja, Koordinator Balai, Staf
Tata Usaha, Staf Teknis, serta pengenalan alat-alat yang terdapat di BPLAA LAPAN Agam.
C. Deskrispsi Instansi Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
1. LAPAN
LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) adalah lembaga non-kementrian
Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang
membidangi urusan pemerintahan dibidang riset dan teknologi. LAPAN melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. LAPAN
atau biasa juga disebut National Institute in Aeronautics and Space saat ini dipimpin oleh Prof. Dr.
Thomas Djamaluddin terbentuk pada tanggal 27 November 1963, dengan Keputusan Presiden
Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN. Empat bidang utama yang dimiliki LAPAN yaitu
penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan kebijakan dirgantara.
Berdasarkan arsip yang dimiliki LAPAN, ditemukandokumen resmi yang memuat logo
LAPAN. Dalam kopsurat bertanggal 30 Desember 1965 tersebut, terlihatlogo LAPAN
terdiri dari empat unsur yaitu Roket, Sayap, Peta Indonesia berada dalam lingkaran yang
dikonotasikan sebagai bumi.Berdasarkan artikel pada Majalah Interkom Nomor71-94/95, RJ
Salatun Kepala LAPAN periode 1971-1978, tidak ada keistimewaan tertentu yang
mendasari gagasan untuk menciptakan logo LAPANpertama kali. Hanya terpikirkan untuk
menggunakan sayap sebagai lambang penerbangan dan roket sebagai lambang antariksa
dalam logo LAPAN. Melaluitangan seorang seniman terwujudlah sebuah logo.
1974 – 2006 :
Logo yang dipakai era 1974-2006 ini tidak mengalami perubahan dari sisi unsur
pembentuknya (roket dan sayap).
Namun logo ini menghilangkan unsur peta dan lingkaran, dengan sayap yang terlihat lebih
besar yang melambangkan perkembangan organisasi LAPAN pada waktu itu. Secara resmi
logo kedua LAPAN ini tercantum dalam Pedoman Administrasi Umum di lingkungan
LAPAN berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor: LPN/070/SK/119/XII/1983 1974 –
2006.
2004 – 2005
Logo yang dipakai sekitar tahun 2004-2005, terlihat logo ini merupakan perpaduan antara
logo pertama dengan logo ketiga. Tidak ada peraturan formal yang mengatur tentang logo
ini, namun diaplikasikan pada baju kerja, plakat, hingga souvenir. Ini merupakan varian logo
tidak resmi namun banyak digunakan. 2004 – 2005.
2006 – 2015
Pemaknaan gambar Roket pada logo ini merupakan pencerminan dari produk andalan
LAPAN untuk rancang bangun teknologi antariksa sebagai aplikasi kegiatan di ruang
angkasa (remote sensing, riset atmosfer dan matahari) serta penelitian pengembangan
teknologi kedirgantaraan LAPAN secara keseluruhan. Gambar Roket tersebut memiliki
panjang sekitar 17 satuan ukuran yang dimaksudkan untuk mengingatkan tanggal
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Sayap Burung Garuda yang mengapit Roket
menandakan identitas yang mengandung makna kegiatan LAPAN yang dinamis. Jumlah
bulu pada masing-masing sayap pun juga memiliki beberapa makna, antara lain bulu pada
tiga baris pertama berjumlah 27 helai merujuk pada tanggal kelahiran LAPAN. Sementara
bulu pada sisi sayap paling luar berjumlah 11 helai menunjukkan bulan ke sebelas
(November) yaitu bulan kelahiran LAPAN. Sedangkan keseluruhan bulu pada sayap
sebanyak 63 helai diartikan sebagai tahun kelahiran LAPAN. Dengan demikian Sayap
Burung Garuda didalamnya terkandung makna tanggal, bulan dan tahun berdirinya LAPAN
yaitu tanggal 27 November 1963. Tulisan “LAPAN” yang terletak dibawah Roket dan
Sayap Burung Garuda mengandung makna bahwa LAPAN sebagai instansi yang menaungi
segala kegiatan penelitian dan pengembangan kedirgantaraan nasional. 2006 – 2015.
2015 – Sekarang
Logo baru LAPAN divisualisasikan melalui empat bidang universal yang diwakili bentuk
eliptik, yang mempresentasikan empat kompetensi utama LAPAN, yaitu Teknologi
Penerbangan dan Antariksa, Penginderaan Jauh, Sains Antariksa dan Atmosfer, serta Kajian
Kebijakan Penerbangan dan Antariksa. Warna biru langit yang dominan pada logo menjadi
ciri tradisional logo LAPAN sebelumnya. Sedangkan warna kuning api melambangkan
gelora dan semangat membara seluruh elemen LAPAN untuk mewujudkan cita-cita
penerbangan dan keantariksaan nasional yang luhur dan jaya di angkasa.
e. Kontak Penyelenggara LAPAN
Informasi mengenai LAPAN dapat diakses pada situs www.lapan.go.id atau juga bisa
diakses pada laman Instagram, Facebook dan Youtube. Berikut profil LAPAN yang ada
dimedia sosial :
a) b) c)
Gambar 4. Profil Media Social LAPAN, a) Youtube LAPAN, b) Facebook LAPAN, c) Instagram
LAPAN
LAPAN memiliki satuan kerja yang tersebar diseluruh Indonesia, untuk mendukung
aktivitasnya. Kantor pusat LAPAN terletak di Jl. Pemuda Persil no. 1, Rawamangun, Jakarta Timur.
Beberapa fasilitas LAPAN lainnya yakni :
1) Pusat Antariksa Bandung (Bandung, Jawa Barat)
2) Pusat Teknologi Penerbangan dan Roket Rumpin (Bogor, Jawa Barat)
3) Pusat Teknologi Satelit Rancabungur (Bogor, Jawa Barat)
4) Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (Garut, Jawa Barat)
5) Loka Pengamatan Dirgantara Sumedang (Sumedang, Jawa Barat)
6) Balai Pengamatan Bumi Watukosek (Surabaya, Jawa Timur)
7) Loka Pengamatan Dirgantara Koto Tabang (Padang, Sumatera Barat)
8) Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak (Pontianak, Kalimantan Barat)
9) Balai Penginderaan Jauh Parepare (Parepare, Sulawesi Selatan)
10) Stasiun Pengamat Dirgantara Kupang (Kupang, Nusa Tenggara Timur)
11) Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak (Biak, Papua)
Gambar 5. Lokasi Satuan Kerja LAPAN
2. BRIN Agam
a) Visi dan Misi BRIN Agam
Visi :
Menjadi Sentral data Antariksa dan Atmosfer yang Bermanfaat Bagi Peneliti dan
Masyarakat
Misi :
1) Meningkatkan penguasaan teknik pengamatan dan pengoperasian alat pengamatan
dalam mendapatkan data yang baik dan berkelanjutan.
2) Meningkatkan penguasan teknik tentang pengolahan data agar didapat data yang sudah
siap pakai.
3) Meningkatkan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan pengamatan agar
didapat data yang kontiniu dan berkesinambungan.
4) Meningkatkan kegiatan kerja sama pengamatan dan penelitian baik dalam maupun luar
negeri dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
b) Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1) Kedudukan
Berdasarkan peraturan Kepala LAPAN No.15 Tahun 2015 Balai Pengamatan Antariksa
dan Atmosfer Agam adalah unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer.
2) Tugas
Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam mempunyai tugas melaksanakan
pengamatan, perekaman, pengolahan, analisa dan pengelolaan dan antariksa dan
atmosfer.
3) Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam
Menyelenggarakan Fungsi :
a) Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran.
b) Pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisa, dan pengelolaan data
antariksa dan atmosfer.
c) Pengembangan, pengoperasianm dan pemeliharaan peralatan pengamatan antariksa
dan atmosfer.
d) Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengamatan antariksa dan atmosfer.
e) Pemberian layanan public penerbangan dan antariksa.
f) Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan.
g) Pelaksanaan urusan keuangan, SDM aparatur, tata usaha, penatausahaan barang
milik Negara, dan rumah tangga.
c) Struktur Organisasi BRIN Agam
Struktur organisasi BRIN Agam secara umum terdapat pada gambar 6 di bawah ini:
1) 2) 3)
Gambar 7. Profil Media Social BRIN Agam, 1) Youtube LAPAN Agam, 2) Facebook LAPAN
Agam, 3) Instagram LAPAN Agam
1) Pemodelan Iklim
Kegiatan pemodelan iklim disusun daerah dilakukan dengan cara melihat atmosfer
pada daerah yang dimodelkan tersebut. Bidang ini meliputi monitoring dan
penelitian tentang pembentukan awan dan hujan. Dalam bidang ini, penggunaan alat
yang sesuai sangatlah membantu. Alat-alat tersebut meliputi EAR, X-Band Radar,
RASS, Disdrometer, ORG, AWS, Ceilometer dan Micro Rain Radar.
1
Untuk mengamati
perilaku atmosfer berupa
gelombang yang
Imager Airglow diakibatkan oleh cahaya
benda-benda langit yang
menunjukkan adanya
transfer energi di daerah
atmosfer atas
2
Untuk mengukur
Magnetometer parameter geomagnet,
komponen H, D dan Z.
3
Untuk mengamati
matahari, bulan, planet,
Teleskop William dan benda-benda langit
lainnya.
4 Untuk memonitoring
Meteor Wind Radar meteor yang jatuh di
(MWR) atmosfer dan melihat
keadaan angin dari
meteor-meteor tersebut.
5
Untuk mengamati
ionosfer, yang meliputi
Ionosonda frekuensi maksimum,
minimum, dan optimum.
6
Untuk mengidentifikasi
GPS Scintilasi terjadinya sintilasi yang
digambarkan adanya
perubahan propagasi (fasa
dan amplitudo) sinyal
satelit pada saat melewati
lapisan ionosfer.
7
Fabry-Perot Untuk mengukur angin
Interferometer netral di wilayah
(FPI) mesopause dan troposfer.
Instrument ini
memanfaatkan sinyal dari
GNSS beberapa satelit untuk
penentuan posisi dan
mengukur Total Electron
Content (TEC) di
atmosfer bumi.
10
Very High Untuk pengamatan
Frequency irregularitas
Ionospheric Radar (ketidakberaturan) lapisan
(VHF) ionosfer.
12
13
3
Untuk mengukur kadar
karbondioksida di udara
Sensor CO2
dalam rangka penelitian
variabilitas gas rumah kaca
5 Untuk melakukan
pengamatan ketinggian
Ceilometer
dasar awan dengan
jangkauan kisaran 0 - 75
km secara vertikal.
8 Untuk mengamati
atmosfer. Parameter yang
diamati berupa temperatur,
Automatic Weather
kelembapan, arah dan
Station(AWS)
kecepatan angin, curah
hujan, tekanan udara serta
radiasi matahari.
10
11
EPAM 5000 Untuk mengukur partikel
udara PM 10, PM 2,5 dan
PM 1,0.
12
14
Ozon monitoring
digunakan untuk
Ozonmonitor
pengukuran kadar ozon
permukaan.
16
17
BAB III
STUDI INSTRUMEN CEILOMETER CT25K UNTUK PENGAMATAN KETINGGIAN
DASAR AWAN PADA BULAN SEPTEMBER 2021 DI BRIN AGAM
A. Tinjauan Kondisi Riil
BRIN Agam merupakan stasiun pengamat yang dilalui oleh garis khatulistiwa dan
berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, dengan wilayah tropis menjadikan cuaca di wilayah
ini sangat menarik untuk diteliti. BRIN Agam merupakan balai yang melakukan pengamatan
terhadap atmosfer dan antariksa nasional. Salah satu pengamatan yang dilakukan di bidang atmosfer
adalah pengamatan ketinggian dasar awan.
Bumi tersusun atas tiga lapisan yang terdiri dari hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Atmosfer
merupakan campuran gas-gas yang mengelilingi bumi pada segala sisinya. Atmosfer bersifat aktif,
dapat dimampatkan, dan dapat mengembang. Menurut (Tjasyono, 1992 : 3) atmosfer ialah lapisan
gas yang menyelubungi bulatan bumi. Atmosfer penting bagi kehidupan karena tanpa atmosfer
maka hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup. Disamping itu, atmosfer bertindak sebagai pelindung
kehidupan di bumi dari tenaga matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas
ke ruang angkasa pada malam hari.
Pengamatan di bidang atmosfer yang dilakukan di BRIN Agam salah satunya ialah
pengukuran ketinggian dasar awan. Cuaca ditentukan oleh banyak faktorpenentu salah satunya
adalah awan. Keadaan awan yaitu berawan atau tidak, biasanya disebutkan saat menggambarkan
keadaan cuaca di suatu tempat pada suatu waktu. Kemunculan awan di daerah Koto Tabang
ditandai dengan pertumbuhan awan hujan. Rata-rata hujan terjadi pada awan rendah atau ketinggian
2 km.
BRIN Agam menggunakan Ceilometer CT25K sebagai instrumen untuk pengukuran
ketinggian dasar awan. Ceilometer ini sudah beroperasi sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang.
Ceilometer merupakan instrumen kerjasama antara LAPAN dan Kyoto University Jepang. Kegiatan
ini dilaksanakan di BRIN Agam terkait Ceilometer berupa pengambilan data, pengolahan data,
pengecekan atau perawatan Ceilometer dengan waktu yang telah ditentukan.
B. Tinjauan Literatur
1) Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer berasal dari dua
kata Yunani yaitu Atmos berarti uap dan Sphaira berarti bulatan, Atmosfer bumi mempunyai
ketebalan sekitar 1000 km yang dibagi menjadi lapisan-lapisan berdasarkan profil temperatur,
komposisi atmosfer, sifat radioelektrik, dan lain-lain. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung
kehidupan dibumi yang memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau dan berwujud, dan fleksibel.
Atmosfer terdiri dari banyak unsur gas, diantaranya Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon
(Ar), dan Karbon Dioksida (CO2) sebagai unsur utama. Unsur lainnya seperti Neon (Ne),
Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe).
Lapisan atmosfer tersebar berbeda secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal, terdiri
dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer. Dan ada juga ionosfer dan exosfer.
Secara horizontal hanya berada pada lapisan troposfer dengan keadaan yang berbeda-beda
antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan
gejala cuaca dan iklim di permukaan bumi.
2) Cuaca
Cuaca merupakan suatu gejala alam yang terdiri beberapa unsur cuaca dan juga merupakan
suatu keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dengan jangka
waktu yang singkat dalam hitungan menit hingga minggu. Cuaca juga merupakan keadaan
atmosfer pada periode waktu tertentu meliputi wilayah yang sempit. Unsur-unsur cuaca meliputi
suhu, tekanan udara, kelembaban udara, hujan, dan angin. Unsur cuaca lainnya yang dapat kita
saksikan yaitu penyinaran matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain.
5) Software CT-VIEW
Vaisala Graphical User Interface for Ceilometers Software CT-VIEW adalah
program presentasi grafis untuk tinggi awan dan informasi profil hamburan balik yang
diukur dengan Ceilometer Vaisala. CT-VIEW mengumpulkan pesan dari Ceilometer dan
menyimpannya di Hard Disk. Software CT-VIEW menampilkan data dalam bentuk
grafik di layar dan dapat digunakan untuk memeriksa data yang disimpan. Software ini
beroperasi dalam dua mode utama : Mode Online dan Mode Offline. Dalam Mode
Online, CT-VIEW terhubung ke ceilometer dan dapat digunakan untuk pengumpulan
data dan presentasi data instan. Dalam Mode Offline, file data yang disimpan dapat
dipelajari, dalam mode offline profil backscatter juga dapat dikonversi ke format
spreadsheet Ms.Excel yang sesuai untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk masuk dalam mode online yaitu dengan membuka port komunikasi. Dalam
mode ini CT-VIEW menerima pesan dari ceilometer melalui modem atau saluran serial.
Program menyimpan pesan ke disk sesuai opsi yang ditentukan, kemudian menampilkan
grafik, pesan, nilai instan dari pesan. Untuk masuk mode offline yaitu dengan membuka
file offline yang tersimpan. Dalam mode offline, CT-VIEW membaca pesan dari file,
menampilkan grafik, nilai instan, dan pesan sesuai dengan opsi yang ditentukan.
Gambar 16. Prinsip Kerja dan Lebar Sinar Laser Ceilometer CT25K
Bagian ini terdiri dari unit utama yaitu kerucung tabung optik dengan perlengkapan
untuk lensa, blok intregator sinar yang tepat di ujung bawah termasuk beamsplitter dan filter
pita sempit, dan sambungan flange untuk subassemblies pemancar dan penerima laser.
Penerima dan pemancar diselaraskan dengan pabrik.. Diujung atas tabung optik adalah
Monitor Optik untuk mengontrol kinerja laser, kontaminasi jendela dan suhu.
c) Receiver CTR21
Posisi sumber laser yang ditembakkan oleh transmitter diatur arah vertikal atau
mendekati vertikal terhadap atmosfer. Data yang diperoleh pada pengukuran ketinggian
dasar awan ini diteruskan ke PC yang berada di BRIN Agam. PC Ceilometer telah
dilengkapi dengan software CT-VIEW, yang merupakan software bawaan Ceilometer
CT25K. Komunikasi antara Ceilometer dengan PC dihubungkan langsung oleh RS-232
serial line atau menggunakan modem untuk jarak jauh.
Hasil dari pengukuran alat disimpan ke hard disk dalam bentuk log file. Program
akan membuat log file baru secara otomatis setelah 24 jam. Data dapat dilihat dalam
tampilan CT-VIEW dalam bentuk grafik dan dapat pula di konversi dalam format
Spreadsheet Ms. Excel.