A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai dasar kegiatan pengembangan dan pengelolaan
UPT antara lain :
a. UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan Pengamatan dan Pengelolaan Data Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika;
c. Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika nomor : KEP.005 Tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun
Meteorologi, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor
007/PKBMG.01/2006:
d. Keputusan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Nomor
KEP.03Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika;
e. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Nomor KEP.10 tahun
2009 tentang Penyesuaian Pembacaan Peraturan Perundang-undangan Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
1
2. Gambaran Umum
Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari sekitar 96% lautan dan hanya 4% yang berupa daratan
dan berada di bawah garis equator. Dengan letak geografis ini maka kondisi cuaca di Kepri
termasuk non zona musim dimana tidak terdapat perbedaan yang jelas antara musim
penghujan dengan musim kemarau, hampir berpotensi hujan sepanjang tahun dengan
intensitas yang berbeda-beda dan mempunyai 2 puncak hujan dalam satu tahun (type
hujan equatorial). Oleh karena guna meningkatkan keakuratan prakiraan cuaca diperlukan
peralatan observasi yang rapat baik berupa peralatan konvensional maupun otomatis
berupa ARG dan AWS/AAWS. Di Kepri saat ini terdapat 7 unit ARG dan 10 unit AWS
yang harus dipelihara secara maksimal sehingga data yang dihasilkan menjadi akurat.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan pengembangan dan pengelolaaan UPT adalah :
1. Pemerintah pusat dan daerah;
2. Transportasi darat, laut dan udara;
3. Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset;
4. Industri barang atau jasa;
5. Masyarakat;
6. Pegawai;
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Inspeksi dan Pengumpulan Metadata
Sebagai tindakan pencegahan maka kegiatan preventive maintenance (PM) dilakukan
dengan inspeksi peralatan secara rutin oleh teknisi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang
Nadim Batam dan melibatkan teknisi Stasiun UPT dimana peralatan berada
berdasarkan rencana anggaran dan biaya (RAB) yang ditetapkan. Disamping inspeksi
juga dilakukan metadata Riwayat perawatan sehingga memudahkan dalam
pencatatan dan penanganan gangguan (troubleshooting).
b. Penyampaian laporan.
Laporan dibuat secara rutin dengan sistematika yang sudah ditentukan sehingga
memudahkan bagi siapapun yang membacanya. Laporan disimpan dengan baik
sehingga mudah digunakan sebagaimana mestinya.
2
c. Penyelenggaraan perbaikan peralatan
Untuk menjaga kelangsungan operasional peralatan dan keakuratan data hasil
pengamatan maka diperlukan perawatan dan perbaikan terhadap kerusakan
yang terjadi (corrective maintenance/CM) sesuai kerusakan yang terjadi dan
terkadang juga diperlukan update software. Rincian lokasi pemeliharaan
peralatan operasional utama yang terlampir dalam tabel berikut :
d. Kalibrasi
Kalibrasi dilakukan oleh BMKG Pusat atau Balai Besar MKG Wilayah I Medan
secara berkala.
Matrik peralatan
existing :
Jml Tahun Kondisi Kebu Usulan
No Nama Pengadaan B R R tuhan Pengadaan
Inventaris R B
1 ARG 5 5 - - 9 4
2 AWS 10 10 - - 14 4
2 Penyampaian laporan X X X X X X X X X X X X
4 Kalibrasi X
3
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Demikian TOR dibuat sebagai dasar penyusunan anggaran tahun 2023 dan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penanggung Jawab
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I
Hang Nadim Batam
4
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
NOMOR : KU.01.02/ 001/KBTH/ I /2023
a. Kode dan Nama Satuan Kerja : (613082) Stasiun Meteorologi Hang Nadim
Batam
Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya selaku Kuasa Pengguna Anggaran,
menyatakan bahwa saya bertanggung jawab penuh atas satuan biaya yang digunakan
dalam penyusunan RKA-K/L Tahun Anggaran 2023 pada Layanan Informasi Meteorologi
Penerbangan di Daerah yang tidak diatur dalam Standar Biaya yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
5
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMELIHARAAN MANDIRI PERALATAN OPERASIONAL KLIMATOLOGI
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Tahun : 2023
Anggaran : Rp. 163.186.000,00
KODE/
KEGIATAN/OUTPUT/ SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
AKUN
Keterangan:
1 Biaya diatas hanya untuk suku cadang, belum termasuk biaya perjalanan dinas pemeliharaan, dan
2 Biaya perjalanan dinas kalibrasi
INDEX KEBUTUHAN SUKU CADANG
Perhitungan Rata-rata Biaya Pemeliharaan Peralatan AWS (10 Lokasi) per Tahun
Umur Teknis
HSB 2019
No. Komponen AWS Komponen Volume Total
(Rupiah)
(Tahun)
1 Data Logger 92.000.000 5 2 184.000.000
2 Sensor Arah dan kecepatan Angin 48.200.000 3 2 96.400.000
3 Sensor Tekanan Udara 30.000.000 4 1 30.000.000
4 Sensor Temperatur dan RH Udara 24.000.000 3 2 48.000.000
5 Sensor Radiasi Matahari (glass sphare) 20.000.000 7 1 20.000.000
6 Sensor Curah Hujan (Tipping Bucket) 30.000.000 7 1 30.000.000
7 Baterai Kering 40 VA 1.500.000 2 5 7.500.000
8 Regulator 2.500.000 2 5 12.500.000
9 Solar Panel 50 WP 1.800.000 10 1 1.800.000
10 Modem Komunikasi MQTT 12.000.000 3 3 36.000.000
11 Enclosure 5.665.000 5 2 11.330.000
12 Tiang AWS 50.000.000 10 1 50.000.000
13 Kawat Labrang 2.000.000 5 2 4.000.000
14 Pagar pengaman 10.000.000 10 1 10.000.000
15 PC AWS 40.000.000 5 1 40.000.000
16 LED Display 9.000.000 5 1 9.000.000
17 Converter RS232 to 485 1.500.000 3 1 1.500.000
18 Proteksi Petir 500.000 5 2 1.000.000
Biaya Pemeliharaan per Tahun 593.030.000
Keterangan:
1 Biaya diatas hanya untuk suku cadang, belum termasuk biaya perjalanan dinas pemeliharaan, dan
2 Biaya perjalanan dinas kalibrasi