Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

ANALISIS PMT YANG ADA PADA PLTA TES

01 FEBRURI s/d 04 MARET 2021

Disusun oleh :

NAMA NPM

ADE RISKI WIJAYA 181713007

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK RAFLESIA REJANG LEBONG

TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

a. Judul : ANALISIS PMT YANG ADA PADA PLTA

TES

b. Penyusun
1) Nama : Ade Riski Wijaya
2) NPM : 181713007
c. Program Studi : Teknik Elektro
d. Waktu Pelaksanaan : 01 Februari 2021 s/d 04 Maret 2021

Laporan PKL ini telah disetujui dan disahkan oleh :

LEBONG, Maret 2021


Pembimbing Lapangan 1 Pembimbing Lapangan 2

MULYADI IVAN RIFKI HIDAYAT


NIP ; 6994077 B NIP; 93163757ZY

Mengetahui,

Manager PLTA Tes

BAHTIAR
NIP ; 6994073-B

HALAMAN PENGESAHAN AKADEMIK

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

a. Judul : ANALISIS PMT YANG ADA PADA PLTA

TES

b. Penyusun
3) Nama : Ade Riski Wijaya
4) NPM : 181713007
c. Program Studi : Teknik Elektro
d. Waktu Pelaksanaan : 01 Februari 2021 s/d 04 Maret 2021

Laporan PKL ini telah disetujui dan disahkan oleh :

CURUP, Maret 2021

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Ketua Program Studi

MARYANI BALKIS,S.T MERIANI M.T


NIDN ; 020610740 NIDN ; 0213058101

KATA PENGANTAR

ii
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan

kesehatan sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan

praktek kerja lapangan (PKL) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian

Pembangkitan Bengkulu Unit layanan PLTA Tes sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan

Penyusunan Laporan ini merupakan salah satu bukti bahwa telah melaksanakan

praktek kerja lapangan (PKL) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian

Pembangkitan Bengkulu Unit Layanan PLTA Tes dengan judul ‘’ Analisis PMT

yang ada pada PLTA Tes “.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan praktek kerja

lapangan ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun pihak yang turut atau terkait diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, nikmat,

serta hidaya-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan PKL di

PT.PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

2. Kepada kedua Orang Tua yang telah mensupport dan mendoakan kelancaran

dalam proses pelaksanaan kegiatan PKL.

3. Kepada Direktur Politeknik Raflesia.

4. Kepada ketua Program Studi Teknik Elektro Politeknik Raflesia.

5. Kepada Pembimbing Akademik Teknik Elektro Politeknik Raflesia.

iii
6. Kepada Bapak/Ibu, Dosen dan Staf Teknik Elektro Politeknik Raflesia.

7. Kepada Site Manager Unit Layanan PLTA Tes.

8. Kepada Supervisor Unit Layanan PLTA Tes.

9. Kepada Pembimbing Lapangan Unit Layanan PLTA Tes.

10. Kepada pihak lain yang telah ikut serta membantu sehingga laporan PKL ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek kerja

lapangan ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penyampaian

maupun penulisan pada laporan ini,untuk itu penulis mengharapkan saran dan

masukan demi perbaikan laporan PKL ini selanjutnya. Semoga laporan praktek

keja lapangan ini dapat bemanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan

serta cakrawala pengetahuan dan dapat di jadikan pedoman dalam rangka

kegiatan praktek kerja lapangan yang akan datang.

Lebong, Februari 2021


Penulis

Ade Riski Wijaya


NPM ; 181713007

DAFTAR ISI

BAB I

iv
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kegiatan............................................................................................1
1.2Ruang Lingkup Kegiatan............................................................................................2
1.3Tujuan dan Manfaat..................................................................................................2
1.3.1 Tujuan diadakan Praktek Kerja Lapangan..........................................................3
1.3.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan......................................................................3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................................................4
2.1Sejarah Singkat PLN...................................................................................................4
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi...............................................6
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan (PLTA Tes)...........................................................6
2.1.2 Struktur Organisasi............................................................................................8
2.2.1 Bagian Utama PLTA Tes..................................................................................9
Data Operasi.............................................................................................................18
Pola Operasi.............................................................................................................19
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL.............................................................................22
3.1 Ringkasan Praktek Kerja Lapangan........................................................................22
3.1.1 Proses Induksi.................................................................................................22
3.1.3 Keterampilan-Keterampilan Baru yang Diproleh............................................24
3.2 Idetifikasi Kendala yang Dihadapi...........................................................................25
3.2.1 Kendala Pelaksanaan Tugas............................................................................26
3.2.2 Cara Mengatasi Kendala..................................................................................26
3.3 Pembahasan Hasil PKL............................................................................................27
BAB IV
PENUTUP..............................................................................................................39
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................39
4.2 Saran Perbaikan Kompetensi..................................................................................39

DAFTAR GAMBAR

v
Gambar 2.1 Gambaran Umum PLTA Tes 23,2 MW 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PLTA Tes 8
Gambar 2.3 Intek Dam PLTA Tes 9
Gambar 2.4 Saluran Penghantar PLTA Tes 10
Gambar 2.5 Inlet PLTA Tes 10
Gambar 2.6 Surge Tank PLTA Tes 11
Gambar 2.7 Penstock PLTA Tes 12
Gambar 2.8 Power House PLTA Tes 13
Gambar 2.9 Turbin PLTA Tes 14
Gambar 2.10 Generator PLTA Tes 15
Gambar 2.11 Tranformator PLTA Tes 15
Gambar 2.12 Switch Yard PLTA Tes 16
Gambar 2.13 Control Room PLTA Tes 17
Gambar 2.14 Tailrace PLTA Tes 17
Gambar 2.15 Sistem Kerja PLTA Tes 18
Gambar 2.16 Single Line Diagram PLTA Tes 19
Gambar 3.1 Macam-macam jenis Pmt 29
Gambar 3.2 PMT 6,6 Kv PLTA Tes 36
Gambar 3.3 PMT 70 Kv PLTA Tes 37
Gambar 3.4 PMT 70 Kv 38

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kegiatan

Berdasarkan keputusan yang ada dari Direktur Politeknik Raflesia

Rejang Lebong Program Studi Teknik Elektro Nomor

47/TE/P.Raflesia/PA/2021 yang tertulis : Merupakan syarat untuk dapat

mengikuti ujian Tugas Akhir (T.A) Mahasiswa Politeknik Raflesia harus

sudah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Praktek Kerja lapangan

adalah kegiatan akademik sebagai bagian beban kurikulum program studi

teknik elektro yang wajib diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk praktek atau

magang di perusahaan/institusi/instansi pemerintah sesuai dengan kompetensi

Program studi Teknik Elektro.

Kegiatan Praktek Kerja lapangan diharapkan mampu memberikan

gambaran kepada mahasiswa tentang kesesuaian penerapan kompetensi

keilmuan yang dimiliki dengan kebutuhan industri/institusi/instasi pemerintah.

Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dan

keterampilan-keterampilan baru yang belum pernah di temui dan dipelajari

pada bangku kuliah, Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan, Mahasiswa

akan mengetahui ketrampilan dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dan

perlu dipertahankan.Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia

khususnya dalam pendidikan perguruan tinggi adalah melaui Program Praktek

1
Kerja Lapangan yang merupakan sarana penting bagi pengembangan diri

dalam dunia kerja yang nyata. Jadi kegiatan PKL ini dapat memberikan

kontribusi yang berarti bagi perkembangan mahasiswa untuk mempersiapkan

diri sebaik- baiknya sebelum memasuki dunia kerja dan perkembangan

kompetensi di Program Studi Teknik Elektro Politeknik Raflesia.

1.2Ruang Lingkup Kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit

Pelaksanaan Pengendalian Pembangkitan Bengkulu Unit Layanan PLTA Tes,

selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan kurang lebih 1 bulan pada PT.

PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes penulis Ditempatkan pada bagian

teknik dan operasi dengan cakupan pembelajaran dan praktik mengenai

operasi PLTA TES serta pemeliharaan-pemeliharaan rutin baik pemeliharaan

preventive maintenance maupun corrective maintenance.

1.3Tujuan dan Manfaat

Secara umum, tujuan dan manfaat diadakannya kegiatan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) bagi mahasiswa program studi Teknik Elektro adalah untuk

memberikan bekal pengalaman bekerja bagi mahasiswa sesuai dengan

kompetensi keilmuan yang dimiliki.

Adapun tujuan dan manfaat dari praktek kerja lapangan (PKL) sebagai

berikut :

2
1.3.1 Tujuan diadakan Praktek Kerja Lapangan
a. Untuk membantu memberi pembekalan pengetahuan dan

keterampilan kepada mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di

lapangan kerja secara nyata.

b. Dapat lebih membuka wawasan para mahasiswa untuk mendapat

pangetahuan melalui kegiatan PKL.

c. Sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antar

dunia pendidikan dan dunia industri.

1.3.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


a. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan

kompetensi bidang ilmu pada dunia kerja.

b. Mahasiswa mampu mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan

di tempat kerja sesuai tugas yang dilaksanakan selama PKL.

c. Mahasiswa dapat menguraikan gambaran tugas dan pekerjaan sesuai

dengan kompetensi keilmuanya.

d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kendala-kendala kompetensi

antara teori dan praktek dalam melaksanakan tugas selama PKL pada

dunia industri atau instansi pemerintah.

e. Mahasiswa mendapat pengalaman baru yang belum pernah didapat

pada bangku kuliah.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Sejarah Singkat PLN

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik

ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan

pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan

sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-

perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah

kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia

II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik

melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama

dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden

Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada

Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden

Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen

Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga

listrik sebesar 157,5 MW.

4
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah

menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik

Negara) yang bergerak di bidang listrik,

gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat

yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara

(PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan

Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17,

status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan

Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha

Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik

bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan

kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis

penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari

Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga

sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum

hingga sekarang

5
PLTA Tes 23,2 MW-PT. PLN (Persero)
Desa Turan Tiging, Kec. Lebong Selatan, Kab. Lebong, Prov. Bengkulu

Gambar 2.1 Gambaran Umum PLTA Tes 23,2 MW


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi

Adapun sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi

perusahaan adalah sebagai berikut :

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan (PLTA Tes)


PLTA Tes adalah salah satu PLTA tertua di Indonesia. PLTA

Tes merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial

air yang pertama yang didirikan di wilayah Sumatra.

Pusat listrik ini menggunakan pola kolam tando dengan gedung

pembangkit berada di permukaan tanah yang memanfaatkan aliran

Sungai Ketaun yang dibendung dalam kolam tando sebelum dialirkan

melalui penstock ke turbin. PLTA Tes terdiri dari 2 sentral unit dimana

yang pertama adalah unit PLTA Tes Lama yang mulai dibangun pada

6
tahun 1912-1923 oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan

beroperasi mulai tahun 1923 di Desa Turan Tiging Kabupaten

Lebong.Pembangunan PLTA tersebut dilatarbelakangi oleh adanya

areal pertambangan emas yang berada di daerah Lebong Tandai dan

Muara Aman sehingga seluruh kebutuhan listrik untuk pertambangan

dipenuhi oleh PLTA tersebut.

Kemudian pada tahun 1958 dilakukan renovasi akibat kerusakan

yang diakibatkan oleh pembombardiran sentral pembangkit oleh tentara

Jepang, dimana daya yang terpasang setelah renovasi menjadi 2 X 660

KW. Sedangkan unit kedua adalah PLTA Tes baru yang dibangun tepat

di belakang gedung PLTA lama yang didirikan antara tahun 1986-1991

dengan daya terpasang 4 X 4410 KW, sehingga daya total terpasang

sejak tahun 1991 di PLTA Tes adalah sebesar 18.960 KW. Saat ini daya

listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Tes digunakan untuk memenuhi

kebutuhan listrik di Provinsi Bengkulu melalui jaringan transmisi 70

KV.

Secara geografis, PLTA Tes terletak di daerah perbukitan pada

3º16 LU dan 102º25 BT yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan Bukit

Barisan dengan cadangan air yang cukup besar. PLTA Tes berjarak

±180 km sebelah utara kota Bengkulu membujur dari arah timur laut

menuju barat daya tepatnya terletak di Desa Turan Tiging, Kecamatan

Tes, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Sumatra.

7
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan Unit Layanan PLTA Tes adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

2.2 Unit Kerja PKL

Unit kerja PKL adalah bagaian-bagian penempatan selama

pelaksanaan PKL di PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

Ada beberapa bagian yang diikuti oleh pelaksanaan PKL yaitu pada

bagian operasi/control room dan pada maintenance baik prenventive

maintence maupun corrective maintence serta pada bagain lain sesuai dengan

intruksi yang ada pada perusahaan PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA

Tes. Seluruh unit kerja PKL PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

adalah sebagai berikut :

8
2.2.1 Bagian Utama PLTA Tes

a. Intake Dam

Gambar 2.3 Intek Dam PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Intek Dam adalah pintu masuk air dari bendungan atau dam

untuk mengalirkan air dan mengatur debit air yang menuju ke inlet.

Debit air yang masuk sangat perlu diperhatikan karna akan

mempengaruhi energy kinetic yang di hasilkan

9
b. Saluran Penghantar

Gambar 2.4 Saluran Penghantar PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Saluran pengantar adalah tempat/saluran untuk menyalurkan

air dari intake dam menuju ke inlet.

d. Inlet

Gambar 2.5 Inlet PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

10
Inlet merupakan suatu bangunan untuk mengalirkan air ke

dalam penstock dari penstock ke turbin,selain itu juga berfungsi

sebagai penyaring air dari kotoran-kotoran atau sampah-sampah

yang akan menyebabkan derating.

e. Surge tank

Gambar 2.6 Surge Tank PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Surge tank merupakan bangunan yang berfungsi sebagai

peredam tekanan air yang diakibatkan oleh penutupan main inlet

valve pada penstock sehingga dapat mengamankan penstock dari

tekanan air

11
f. Penstock

Gambar 2.7 Penstock PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Penstock merupakan pipa untuk menyalurkan dan

mengarahkan air kecerobong turbin. Di penstock inilah terjadi

energy potensial, energy potensial yang dimaksud adalah energy

tekanan yang dihasilkan air.

12
g. Power House

Gambar 2.8 Power House PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Power house sering disebut dengan rumah pembangkit

merupakan tempat pemasangan mesin pembangkit yaitu

turbin,generator,panel kontrol dan peralatan pendukung

lainnya.Power house didesain untuk melindungi mesin pembangkit

dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.

13
h. Turbin 

Gambar 2.9 Turbin PLTA Tes


Source By: Image by Ade Riski Wijaya

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari

aliran fluida. Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling

berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. 

14
i. generator

Gambar 2.10 Generator PLTA Tes


Source By: Image by Ade Riski Wijaya

generator adalah gulungan atau kumparan dari tembaga yang

terdiri atas rotor -kumparan berputar dan stator kumparan statis.

j. Transformator 

Gambar 2.11 Tranformator PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf

suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

15
k. Switch Yard

Gambar 2.12 Switch Yard PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Switch yard merupakan tempat untuk mengatur aliran daya

listrik dari saluran transmisi ke konsumen, sebagai tempat kontrol

dan pengamanan operasi system.

16
l. Gedung Kontrol Utama (Control Room)

Gambar 2.13 Control Room PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Kantor dan gedung kontrol merupakan tempat atau ruang

administrasi perusahaan untuk memberikan imformasi dan

memonitoring jalan operasi pada unit –unit yang akan dioperasi

melalui ruang kendali atau ruang control.

17
m. Tailrace

Gambar 2.14 Tailrace PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Tailrace merupakan saluran pembuangan air yang telah

melewati turbin yang selanjutnya kembali mengalir ke sungai

semula.

Data Operasi
a. Lantai dasar intake: EL 560.20 mdpl

b. Lantai dasar inlet: EL 557.40 mdpl

c. Turbin lama: EL 520.00 mdpl

d. Turbin baru: EL 507.50 mdpl

e. Debit air rata-rata: 34 m3/S

f. Level efektif maksimal: EL 563.50 mdpl

18
g. Level efektif minimal: EL 563.00 mdpl

h. Unit terpasang: 7 Unit

i. Kapasitas terpasang: 23.259 KW

j. Beban puncak: 18 MW

Pola Operasi

Pola operasi yang dilakukan tergantung pada ketinggian level

air pada danau intake dan cuaca. Prioritas utama untuk dioperasikan

adalah unit baru dengan kemampuan daya yang cukup tinggi dan

menggunakan teknologi lebih canggih. Sedangkan unit lama untuk

membantu mengatasi beban puncak atau saat level air sudah

melimpah, hal ini karena usia mesin pembangkit yang sudah sangat

tua.

2.1.3 SISTEM OPERASI PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Gambar 2.15 Sistem Kerja PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

19
Secara umum cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air

menjadi energi listrik. Air mejadi sarana energi potensial yang bisa digunakan

untuk menggerakkan turbin,

Dimulai dari air yang ada pada danau masuk ke intek, kemudian air masuk ke

saluran terbuka, setelah air melawati saluran terbuka, air akan sampai di inlet

untuk dibersihkan sampah-sampahnya. Setelah dibersihkan sampahnya air

melewati surge tank, dan langsung disalurkan melalui pipa penstock, dari pipa

penstock ini air dijatuhkan dengan ketinggian 50M, dari proses ini air didalam

penstock memiliki tekanan 5 Bar, sebelum air disalurkan ke turbin air akan di

bypass (menyalurkan air ke turbin melalui pipa bypass), setelah itu barulah main

in gate valve (pintu yang membuka dan menutup saluran air ke turbin) dibuka,

setelah itu air akan mengerakkan turbin sehingga turbin berputar dan generatorpun

akan ikut berputar dan menghasilkan energi listrik.

20
2.1.4 Single Line Diagram

Gambar 2.16 Single Line Diagram PLTA Tes


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

Dari single line diagram tersebut bisa terlihat bahwa PT. PLN (Persero)

Unit Layanan PLTA Tes memiliki 7 unit pembangkit tenaga air dan memiliki 5

unit Trafo. Tegangan yang dihasilkan dari Unit 3, 4, 5, 6, dan 7 itu adalah 6,6 Kv

dan tegangan tersebut dinaikkan menjadi 70 Kv. Sedangkan Unit 1 dan 2

menghasilkan tegangan 6,3 Kv yang kemudian dinaikkan menjadi 20Kv dan

dinaikkan lagi menjadi 70Kv, kemudian di tranmisikan ke GI Pekalomgan.

21
BAB III

HASIL PELAKSANAAN PKL

3.1 Ringkasan Praktek Kerja Lapangan

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero)

Unit Layanan PLTA Tes. Penulis telah melaksanakan Tugas-tugas PKL.

Tugas tersebut merupakan pengaplikasian keterampilan dan pengetahuan

yang diperoleh di tempat kerja dan didukung dengan adanya keterampilan

yang sudah diperoleh di bangku kuliah jurusan Teknik Elektro Politenik

Raflesia.

3.1.1 Proses Induksi


Proses induksi adalah tahapan awal pelaksanaan PKL dan proses

adaptasi dengan lingkungan kerja selama PKL. Sebelum melakukan praktek

kerja lapangan di PT. PLN (Persero) unit PLTA Tes. Beberapa tahapan yang

harus dilewati baik dari Politeknik Raflesia maupun dari pihak perusahaan.

Berikut tahapan awal pelaksanaan PKL :

a. Mencari tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL) pada

suatu perusahaan/instansi.

b. Setelah memproleh tempat PKL mahasiswa melaporkan kepada

Ketua Program Studi Teknik Elektro Politeknik Raflesia melalui

bagian administrasi dengan mengisi formulir pendaftaran PKL yang

telah disediakan.

22
c. Mahasiswa mengambil surat pengantar permohonan izin PKL dari

Program Studi yang di tujukan kepada PT. PLN (Persero) unit

Pelaksanaan Pengendalian Pembangkitan Bengkulu unit layanan

PLTA Musi dalam sampul tertutup.

d. Mendapat surat balasan yang menyatakan bahwa PT. PLN (Persero)

unit Pelaksanaan Pengendalian Pembangkitan Bengkulu unit layanan

PLTA Musi telah mengizinkan untuk melaksanakan PKL di PT.

PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

e. Menyerahkan Surat Balasan dari PT PLN (Persero) unit Pelaksanaan

Pengendalian Pembangkitan Bengkulu kepada Ketua Prodi Untuk

Pendataan.

f. Hari pertama PKL, menyerahkan surat pernyataan dari Program

Studi Teknik Elektro Politeknik Raflesia dan surat diterima magang

dari PT. PLN (Persero) unit Pelaksanaan Pengendalian

Pembangkitan Bengkulu unit layanan PLTA Musi untuk diserahkan

kepada PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

g. Melakukan perkenalan dengan seluruh pegawai dan pengenalan

lingkungan PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

h. Selama melakukan PKL mahasiswa harus mematuhi semua perturan

yang berlaku di PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes

i. Mahasiswa yang melaksanakan PKL harus memakai alat pelindung

diri (APD) sesuai dengan peraturan yang berlaku.

23
j. Jangka waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mulai pada

tanggal 04 januari 2021 s/d 29 januari 2021 Atau selama 20 hari

senin s/d jum’at terhitung dari jam kerja yg berlaku pada PT.PLN

(Persero) Unit Layanan PLTA Tes.

k. Sebelum pelaksanaan PKL penulis harus memahami dan mematuhi

segala peraturan dan tata tertib yang berlaku pada PT.PLN (Persero)

Unit Layanan PLTA Tes. Selama pelaksanaan PKL penulis harus

beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang

ada, baik aktivitas dan lingkungan kerja maupun individu yang

berada dilingkungan kerja.Dengan beradaptasi dan bantuan dari

pembimbing dan pegawai yang ada,penulis dapat melaksanakan

tugas dan aktivitas yang diberikan oleh pembimbing dengan sebaik-

baiknya.

3.1.2 Tugas-Tugas Selama PKL


Tugas atau agenda kegiatan selama PKL terlampir di

halaman lampiran .

3.1.3 Keterampilan-Keterampilan Baru yang Diproleh

Selama melaksanakan PKL bukan hanya keterampilan baru,

tetapi juga mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah di

dapatkan pada bangku kuliah Politeknik Raflesia rejang lebong.

Salah satu keterampilan baru yang diperoleh saat PKL yaitu :

24
a. Melakukan pembersihan dan pengecekan (P2) CB 6,6 KV pada

unit 6.

b. Melakukan pembersihan dan pengecekan (P2) MCC pada unit 3.

c. Melakukan pembersihan dan pengecekan (P2) Back Wash

Strainer

d. Melakukan pegukuran baterai panel surya untuk PS

e. Inject RTD.

f. Melakukan pengukuran baterai unit.

g. Memonitoring, di panel-panel pembangkitan.

h. Menganti oli Guide bearing, trusht bearing, side bearing dan

opposite bearing.

i. Melakukan pegukuran dan perbandingan gap pada unit 1 dan 2

j. Melakukan pegukuran resistansi dan isolasi motor 3 phasa pada

unit 7

3.2 Idetifikasi Kendala yang Dihadapi

Pada umumnya pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan tidaklah

semudah yang di bayangakan, karena ada beberapa kendala saat

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Tidak semua tugas yang dikerjakan

karyawan PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA Tes dapat dipindah

tugaskan untuk dapat dikerjakan karena perlu adanya

keterampilan,ketelitian dan kesesuain pada bidang kerja serta tanggung

jawab yang sangat besar pada suatau bidang yang dikerjakan.

25
3.2.1 Kendala Pelaksanaan Tugas

Selama pelaksanaan tugas yang diberikan pegawai PT.PLN

(Persero) Unit Layanan PLTA Tes. Penulis menemukan sedikit kendala

dalam pelaksanaan tugas diantaranya adalah :

a. Kurangnya pengetahuan secara teori maupun praktek yang berkaitan

dengan peralatan yang ada dilapangan.

b. Banyaknya peralatan baru yang belum pernah ditemui selama

perkuliahan sehingga membutuhkan waktu yang cukup untuk

mempelajari peralatan apa saja yang ada di lapangan.

c. Kurangnya ketelitian dalam melakukan tugas pekrjaan yang

diberikan.

d. Kurangnya pendengaran pada saat tugas/pekerjaan yang di berikan

karena kebisingan pada tempat kerja.

3.2.2 Cara Mengatasi Kendala


Untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaa

Praktek Kerja Lapangan yaitu :

a. Lebih teliti dan tidak tergesah-gesah dalam melakukan perkerjaan

agar dapat terhindar dari kecelakaan dan menjaga kesehatan dan

keslamatan pada saat bekrja.

b. Selalu bertanya kepada pembimbing maupun pegawai yang ada

supayah lebih memahami tugas/pekerjaan yang di berikan.

26
c. Menggunakan headphone/earplux supayah dapat sedikit meredam

kebisingan dan melakukan komunikasi dengan jarak dekat agar

lebih jelas pekerjaan yang di tugaskan.

3.3 Pembahasan Hasil PKL

Dalam pembahasan hasil PKL ini kita akan menguraikan apa yang

didapatkan selama melaksanakan PKL yaitu Analisa PMT atau yang

sering disebut dengan CB (Circuit Breaker) di PLTA Tes . Adapaun yang

akan dibahas adalah sebagai berikut :

3.3.1 Pemutus Tenaga (PMT)

Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga

(PMT) adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk

memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban.

CB atau PMT dapat dioperasikan pada saat jaringan

dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi

gangguan seperti arus hubung singkat, sesuai dengan

ratingnya. PMT harus memiliki persyaratan agar dapat

melakukan hal-hal seperti diatas, yaitu sebagai berikut :

a) Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara

terus-menerus.

b) Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam

keadaan berbeban maupun terhubung singkat tanpa

menimbulkan kerusakan pada CB/ PMT itu sendiri.

27
c) Dapat Memutuskan arus hubung singkat dengan

kecepatan tinggi agar arus hubung singkat tidak sampai

merusak peralatan sistem, membuat system kehilangan

kestabilan, dan merusak PMT itu sendiri.

Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan

dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

dalam rancangan suatu PMT yaitu :

a) Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya

jaringan dimana pemutus dayanya akan dipasang.

Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik

netral sistem.

b) Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan

melalui PMT. Nilai arus ini tergantung pada arus

maksimum sumber daya atau arus nominal beban

dimana

PMT dipasang.

c) Arus hubung singkat maksimum yang akan

diputuskan PMT tersebut.

d) Lamanya maksimum arus hubung singkat yang

boleh berlangsung. Hal ini berhubungan dengan

waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan

e) Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi

dengan objek disekitarnya.

28
f) Jarak rambat arus bocor pada isolatornya

g) Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak

Gambar 3.1 Macam-macam jenis Pmt


Source By: PT. PLN (Persero) Unit Layanan PLTA

3.3.2 Fungsi Bagian Utama PMT

Ruangan pemutus tenanga berfungsi sebagai ruangan pemadam busur

api, yang terdiri dari :

a) Unit pemutus utama

Berfungsi sebagai pemutus utama unit pemutus ini berupa ruangan

yang diselubungi bagian luar oleh isolator dari porselen dan disebelah

dalamnya terdapat ruangan udara, kontak-kontak bergerak yang

dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap sebagai

penghubung yang terletak melekat pada isolator porselen.

29
b) Unit pemutus pembantu

Berfungsi sebagai pemutus arus yang melalui tahanan Unit pemutus

pembantu ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh

isolator dari porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan

udara, kontak-kontak-kontak bergerak yang dilengkapi oleh pegas

penekan dan kontak tetap sebagai penghubung yang terletak melekat pada

porselen.

c) Katup Kelambatan

Berfungsi sebagai pengatur udara bertekanan ari pemutus utana

ke unit pemutus pembantu, sehingga kontak pada unit pemutus

pembantu akan terbuka kurang dari 25 ms (mikro detik) setelah

kontak-kontak pada pemutus utama terbuka. Katup kelambatan ini

berupa bejana berbentuk silinder yang berongga sebagai ruang udara

dan juga terdapat ruang pengatur , katup penahan, katup pengatur,

rumah perapat dan tempat katup.

d) Tahanan

Tahanan ini dipasang paralel dengan unit pemutus utama, yang

berfungsi untuk mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul dan

mengurangi arus pukulan pada waktu pemutusan.

e) Kapasitor

Kapasitor dipasang paralel dengan tahanan unit pemutus utama

dan unit pemutus pembantu, yang berfungsi untuk mendapatkan

30
pembagian tegangan yang sama pada setiap celah kontak, sehingga

kapasitas pemutusan pada setiap celah sama besarnya.

f) Kontak-kontak

1. Unit pemutus utama kontak bergerak dilapisi dengan perak terdiri

dari :

a. Kepala kontak bergerak

b. Silinder kontak

c. Jari-jari kontak

d. Batang kontak

e. Pegangan kontak-kontak tetap, terdiri dari Kepala kontak dan

Pegangan kontak

2. Unit pemutus pembantu

a. Kontak bergerak

b. Kontak tetap, yang terdiri dari Jari-jari kontak dan Pegangan

kontak

3.3.3 Klasifikasi PMT

Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu

berdasarkan tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi,

dan proses pemadaman busur api dengan gas SF6.

31
a. Berdasarkan besar/kelas tegangan

Berdasarkan besar/ kelas tegangannya, PMT dapat dibedakan menjadi

tiga kelompok, yaitu :

1) Tegangan rendah (Low Voltage), dengan range tegangan 0,1 - 1 kV.

2) Tegangan menengah (Medium Voltage), dengan range tegangan 1 kV - 35 kV.

3) Tegangan tinggi (High Voltage), dengan range tegangan 35 kV - 245 kV.

4) Tegangan extra tinggi (Extra High Voltage), dengan range tegangan lebih

dari

245 kV.

b. Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak (Tripping Coil)

Berdasarkan jumlah mekanik penggerak, PMT dapat dibedakan

menjadi dua kelompok yaitu :

1. Single Pole

Tipe ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole.

Umumnya tipe ini dipasang pada bay penghantar agar bisa reclose satu fasa.

2. Three pole

Tipe ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk

tiga fasa,guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di

lengkapi dengan kopel mekanik, umumnya tipe ini dipasang pada

bay trafo dan bay kopel serta PMT 20 kV untuk distribusi.

32
c. Berdasarkan Jenis Media Isolasi

1. Media Minyak

Jenis ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada

rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada PMT dengan media minyak

terdapat 2 jenis berdasakan penggunaan minyaknya, yaitu :

a) PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker),

pada tipe ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan bunga api listrik

selama terjadi pemutusan kontak dan sebagai isolator antara bagian-bagian

yang bertegangan dengan badan.

b) PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low Oil Content Circuit

Breaker), pada tipe ini minyak hanya dipergunakan sakelar sebagai peredam

loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan isolator dari bagian yang

bertegangan digunakan porselen atau material isolasi dari jenis organic

2. Media Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker)

Jenis ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA pada

rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMT jenis ini dirancang untuk

mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator

kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi

pemisahan

kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat

cepat. Kontak pemutus sendiri ditempatkan di dalam isolator,dan juga katup

33
hembusan udara. Pada sakelar PMT kapassitas kecil, isolator ini merupakan satu

kesatuan dengan PMT, tetapi untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.

3. Media Vakum (Vacuum Circuit Breaker)

Jenis ini dapat digunakan untuk memutus ragkaian bertegangan sampai

38 kV. Ruang hampa udara pada PMT jenis ini mempunyai kekuatan dielektrik

yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang baik. Pada PMT

media vakum, kontak ditempatakan pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah

udara masuk ke dalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak

bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam. Ruang kontak utama dibuat

dari

bahan porselen, kaca atau plat baha yang kedap udara. Ruang kontak utamanya

tidak dapat dipelihara dan umur kontak utama sekitar 20 tahun. Karena

kemampuan tegangan dielektrikum yang tinggi maka bentuk fisik PMT jenis

ini relatif kecil.

4. Media Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker)

Jenis ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada

rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang digunakan pada tipe ini

adalah gas SF6 (Sulphur HexaFluoride). Sifat gas SF6 murni adalah

tidakberwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan tidak mudah terbakar. Pada suhu

diatas 150 ºC, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan

34
bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan

tinggi. Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuata dielektrik yang

tinggi dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan.

Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik

dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak

menimbulkan bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka.

3.3.4 Sistem Penggerak

Sistem penggerak berfungsi sebagai penggerak kontak gerak

(moving contact) untuk operasi pemutusan atau penutupan PMT.

Terdapat beberapa jenis penggerak pada PMT, yaitu :

1. Penggerak Pegas (Spring Drive)

Mekanis penggerak dengan menggunakan pegas (Spring) terdiri dari 2

jenis. Pegas Pilin (Helical Spring) PMT jenis ini menggunakan pegas pilin

sebagai sumber tenaga penggerak yang ditarik atau direnggangkan oleh motor

melalui rantai dan Pegas Gulung (Scroll Spring) PMT ini menggunakan pegas

gulung untuk sumber tenaga penggerak yang diputar oleh motor melalui roda

gigi.

2. Penggerak Hidrolik

Penggerak mekanik hidrolik adalah rangkaian gabungan dari beberapa

komponen mekanik, elektrik, dan hidrolik oil yang dirangkai sedemikian rupa

35
sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan menutup

PMT.

3. Penggerak Pneumatic

Penggerak mekanik pneumatic adalah rangkaian gabungan dari

beberapa komponen mekanik, elektrik, dan udara bertekanan yang dirangkai

sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan menutup PMT.

4. SF6 Gas Dinamik

PMT jenis ini menggunakan gas SF6 dengan memanfaatkan tekanan

gasnya yang berfungsi ganda, selain sebagai pemadam tekanan gas juga

dimanfaatkan sebagai media penggerak.

3.3.5 PMT yang ada di PLTA Tes

PMT yang ada pada PLTA tes terdiri dari PMT 6,6 Kv dan PMT 70 Kv

A. PMT 6,6 Kv

Gambar 3.2 PMT 6,6 Kv PLTA Tes


Source By: Image by Ade Riski Wijaya

36
PMT 6,6 Kv adalah PMT yang memproteksi saluran tegangan. PMT

ini merupakan PMT Tegangan menengah (Medium Voltage), PMT ini

menggunakan media isolasi SF6, komponen utama dari PMT ini

adalah :

a. Indicator dari SF6

b. Motor spring cas

c. Coil close dan coil Open

B. PMT 70 Kv

Gambar 3.3 PMT 70 Kv PLTA Tes


Source By: Image by Ade Riski Wijaya

PMT 70 Kv adalah PMT yang memproteksi saluran tegangan dari

tranformator StepUp menuju ke Jaringan tranmisi yang kemudian akan

dikirimkan ke GI Pekalongan.

37
Gambar 3.4 PMT 70 Kv
Source By: Image by Google search

PMT yang digunakan adalah adalah jenis PMT Three Pole, Tipe ini mempunyai

satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna menghubungkan fasa satu

dengan fasa lainnya di lengkapi dengan kopel mekanik, PMT ini termasuk PMT

Tegangan tinggi (High Voltage), PMT ini menggunakan media isolasi SF6.

38
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari Hasil analisis yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan :

Berdasarkan hasil dan pembahasan, prinsip kerja PMT dalam

memutuskan suatu rangkaian atau jaringan listrik yaitu dimulai dengan relai

yang akan bekerja mendeteksi arus gangguan dengan bantuan dari

transformator arus. Saat ada arus yang melebihi nilai dari arus nominal relai

maka relai akan bekerja dan membuka circuit breaker atau PMT yang

kemudian akan memutuskan jaringan kelistrikannya.

4.2 Saran Perbaikan Kompetensi

Dalam perbaikan kompetensi ini, hal yang perlu diperhatiakan Sebelum

mulai melaksnakan PKL pastikan menggunakan safety lengkap, lebih rajin

bertanya pada karyawan PLTA Tes tentang pekerjaan di PLTA Tes, mencatat

seluruh ilmu yang diberikan selama dalam proses PKL, jangan bercanda pada saat

ada pekerjaan yang dilakukan, dilokasi PKL, datang dan pulang tepat waktu untuk

melatih kedisiplinan.

39
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/47828671-Bab-ii-tinjauan-pustaka.html

https://studylibid.com/doc/760234/makalah-seminar-kerja-praktek-circuit-
breaker-tegangan

40

Anda mungkin juga menyukai