Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI PADA


STERILIZER PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI - JORONG FACTORY

Disusun oleh:

Nina Fitriyani 1810814120022


Ulfah Delvianti 1810814120014

Dosen Pembimbing:
Dr. Abubakar Tuhuloula, ST., MT.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI PADA


STERILIZER PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI - JORONG FACTORY

TANGGAL:
1 SEPTEMBER 2021 S/D 1 OKTOBER 2021

Disusun oleh:

Nama : 1. Nina Fitriyani


2. Ulfah Delvianti
Nim : 1. 1810814120022
2. 1810814120014
Jurusan : Teknik Kimia

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA

Nama : NINA FITRIYANI NIM 1810814120022


ULFAH DELVIANTI NIM 1810814120014
Judul : PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
PADA STERILIZER PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI-
JORONG FACTORY

Lembar pengesahan ini menyatakan bahwa Pratik Kerja Lapangan yang dibuat
oleh Mahasiswa di atas telah diujikan dan disetujui oleh Komite Penguji Sidang
Praktik Kerja Lapangan.

Penguji,
Nama
NIP. .........................

Pembimbing,
Dr. Abubakar Tuhuloula, ST., MT.
NIP. 19750820 200501 1 001 .........................

Koordinator Praktik Kerja Lapangan,


Awali Sir Kautsar Harivram., S.T., M.T.
NIP. 19891030 202012 1 006 .........................

Mengetahui,
Ketua Program Studi,
Dr. Ir. Doni Rahmat Wicakso, ST., M.Eng.
NIP. 19810112 200312 1 001 .........................

ii
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan
(PKL) beserta laporan praktik kerja lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri-
Jorong Factory tepat pada waktunya.
Laporan praktik kerja lapangan ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Program Strata-1 di Program Studi Teknik Kimia
Universitas Lambung Mangkurat. Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 bulan, terhitung sejak tanggal 1 September 2021 sampai tanggal 1
Oktober 2021 di bagian Unit Pabrik Kelapa Sawit PT. Citra Putra Kebun Asri-
Jorong Factory.
Selama praktik kerja lapangan, penulis banyak mendapat bimbingan,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktik ini.
2. Kedua orang tua kami, atas dukungan moral dan material yang telah diberikan
kepada penulis.
3. Bapak Achmad Nashor, selaku Mill Manager PT. CPKA-Jorong Factory.
4. Bapak M. Zuhri, selaku Mill Manager Assistant PT. CPKA-Jorong Factory.
5. Bapak Kusnaedi, selaku Mill Process Assistant I PT. CPKA-Jorong Factory.
6. Bapak Rusyaidi Shadik Uchtary, selaku Personalia and Safety Officer serta
Pembimbing Lapangan Praktik Kerja Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory.
7. Bapak Johansyah selaku Senior Kasie dan Koordinator Praktik Kerja
Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory.
8. Seluruh Staf Kepegawaian di bagian proses serta petugas laboratorium
penganalisaan hasil produk PT. CPKA-Jorong Factory yang selalu membantu
dalam pengambilan data.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


iii
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

9. Bapak Dr. Ir. Doni Rahmat Wicakso, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program
Studi S-1 Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat.
10. Bapak Awali Sir Kautsar Harivram., S.T., M.T., selaku Koordinator Praktik
Kerja Lapangan Program Studi S-1 Teknik Kimia Universitas Lambung
Mangkurat.
11. Bapak Dr. Abubakar Tuhuloula, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang
membantu penulis dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini.
12. Teman-teman Teknik Kimia 2018 ULM, teman-teman Praktik Kerja
Lapangan dari UNISKA Banjarmasin dan masih banyak lagi.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya baik dari
moral ataupun material.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan. Semoga laporan kerja praktik ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Jorong, 22 September 2021

Penulis

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


iii
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR NOTASI viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 3
1.1.1 Tujuan Umum 3
1.1.2 Tujuan Khusus 3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1
2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan 2
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2
2.3 Kebijakan Perusahaan 2
2.1.1 Kebijakan Organisasi 3
2.1.2 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
1.4 Lokasi Perusahaan 2
1.5 Struktur Organisasi dan Kepegawaian 2
BAB III LAPORAN KEGIATAN 2
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
3.2 Tahapan Kegiatan 3
3.3 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 3
3.4 Uraian Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan 3
BAB IV PEMBAHASAN TOPIK SELAMA PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2
4.1 Tujuan Topik Praktik Kerja Lapangan 3
4.2 Konsep Dasar Proses Produksi 3
4.3 Tahapan Proses Produksi 3
4.3.1 Persiapan Awal Bahan baku 3
4.3.2 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
4.3.3 Persiapan Awal Bahan baku 3
4.3.4 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
4.3.5 Persiapan Awal Bahan baku 3

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


v
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

4.3.6 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3


4.3.7 Persiapan Awal Bahan baku 3
4.3.8 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
4.4 Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Energi 3
4.4.1 Neraca Massa 3
4.4.2 Neraca Panas 3
4.4.3 Pembahasan 3
4.4.4 Kesimpulan 3
BAB V PENUTUP 2
5.1 Kesimpulan 3
DAFTAR PUSTAKA 2

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Pertasol CA ....................................................................... 22
Tabel 2.2. Spesifikasi Pertasol CB ...................................................................... 23
Tabel 2.3. Spesifikasi Pertasol CC ....................................................................... 24
Tabel 2.4 Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar ...................................... 24
Tabel 2.5 Spesifikasi Minyak Bakar Cepu (Residu) ............................................ 26
Tabel 2.6. Alat Utama yang digunakan dalam Unit Kilang ................................. 32
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik di PPSDM Migas ............................... 54
Tabel 4.1 Data Produk yang Dihasilkan pada Tanggal 08 Agustus 2019 ............ 64
Tabel 4.2 Data Distilasi ASTM Crude Oil dan Suhu Koreksi ............................ 64
Tabel 4.3 Data Hubungan antara Suhu ASTM dan Suhu EFV (1 atm) Crude Oil
............................................................................................................................ 66
Tabel 4.4 Data Hubungan antara Suhu ASTM, Suhu EFV 1 atm dan Suhu EFV
1,30008 atm ............................................................................................. 67
Tabel 4.5 Neraca Massa Evaporator V-1 ........................................................... 69
Tabel 4.6 Neraca Massa Stripper C-5 .................................................................. 70
Tabel 4.7 Neraca Massa Stripper C-4 .................................................................. 72
Tabel 4.8 Neraca Massa Kolom Fraksinasi C-1................................................... 74
Tabel 4.9 Neraca Energi Kolom Fraksinasi C-1 .................................................. 81
Tabel 4.10 Data Hasil Produksi beserta Neraca Massanya ................................. 82

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Lokasi PPSDM Migas ............................................................... 5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PPSDM Migas ................................................ 10
Gambar 4.1 Hubungan antara % Distilasi dan Suhu Metode Uji ASTM D.86 ... 65
Gambar 4.2 Hubungan antara % Volume Distilasi vs EFV (1 atm) dan EFV
(1,30008 atm) ............................................................................................. 67

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


v
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 4.3 Evaporator V-1 ............................................................................... 69


Gambar 4.4 Stripper C-5 .................................................................................... 71
Gambar 4.5 Stripper C-4 ..................................................................................... 72
Gambar 4.6 Kolom Fraksinasi C-1 ..................................................................... 75

DAFTAR NOTASI
SG 15/15 oC = Spescific Gravity pada suhu 15oC
IBP = Initial Boiling Point
ASTM = American Standard Testing and Material
EFV = Equilibrium Flash Vaporization
H = Panas (Btu/lb)
Q = Kalor (Btu/hari)
m = Massa (Kg)
T = Temperatur (oF atau oC)
P = Tekanan (atm)
oAPI = American Petroleum Institute Gravity
X = Fraksi

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


v
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang dengan pesat
sehingga lembaga perguruan tinggi semakin dituntut untuk meningkatkan metode
pengajaran dan pendidikannya. Universitas Lambung Mangkurat khususnya
Program Studi S-1 Teknik Kimia sebagai salah satu lembaga akademis yang
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri agar mampu mengakomodasi
perkembangan yang ada. Salah satu sistem yang digunakan adalah dengan
memasukkan program Praktik Kerja Lapangan pada kurikulum sebagai kegiatan
yang wajib diikuti oleh mahasiswa.
Praktik Kerja Lapangan merupakan aplikasi terpadu antara sikap dan
kemampuan yang diperoleh mahasiswa di perkuliahan untuk dibawa ke dunia
kerja yang sesungguhnya. Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat
wajib untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi S-1 Teknik Kimia di
Universitas Lambung Mangkurat. Melalui Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa
akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambah
ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat kegiatan
perkuliahan ke dunia kerja. Selain itu, dengan adanya Praktik Kerja Lapangan
diharapkan dapat menambah ide-ide yang berguna untuk kemajuan dunia kerja
nanti, serta dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab mahasiswa.
Program Studi S-1 Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat
merupakan salah satu jurusan yang bertujuan menyiapkan sumber daya manusia
yang dapat berperan dalam bidang industri pengolahan buah kelapa sawit
khususnya pengolahan Crude Palm Oil (CPO). Maka dari itu mahasiswa Program
Studi S-1 Teknik Kimia diwajibkan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
dengan tugas khusus dalam rangka mempelajari kondisi dunia kerja yang ada di

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


1
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

industri. Oleh karena itu, penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.
Citra Putra Kebun Asri-Jorong Factory.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Kerja Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory yaitu:
1. Memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
2. Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan ilmu atau teori yang
selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
3. Memperoleh tambahan pengetahuan, pengalaman dan mendapat peluang
untuk berlatih menangani permasalahan dalam industri, yang akan
membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang
ditekuni selama ini.
4. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus Praktik Kerja Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory
yaitu:
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan perusahaan serta uraian proses
produksi pada PT. CPKA-Jorong Factory.
2. Mengetahui spesifikasi bahan baku dan cara menganalisa produk yang
dihasilkan oleh PT. CPKA-Jorong Factory.
3. Mengetahui spesifikasi peralatan yang digunakan di PT. CPKA-Jorong
Factory.
4. Menghitung neraca massa dan neraca energi pada sterilizer di PT. CPKA-
Jorong Factory.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


1
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Manfaat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan pada industri pengolahan buah kelapa
sawit.
b. Membandingkan disiplin ilmu yang diperoleh di kampus dengan
kenyataan di lapangan dan menerapkannya guna menemukan solusi
atas masalah yang sering muncul di industri pengolahan buah kelapa
sawit.
c. Melatih mahasiswa untuk beradaptasi, berinteraksi dan bekerjasama
dengan orang lain dalam ruang lingkup sosial yang baru.
2. Bagi PT. CPKA-Jorong Factory
a. Sebagai sarana meningkatkan sumber daya manusia di bidang industri
pengolahan buah kelapa sawit.
b. Hasil analisa dapat dijadikan rekomendasi bagi instansi untuk
menentukan kebijakan di masa yang akan datang.
c. Sebagai sarana penghubung kerja sama antara instansi terkait dengan
lembaga Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan.
3. Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri pengolahan buah kelapa sawit di Indonesia.
b. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum
yang ada dengan perkembangan pada dunia industri.
c. Mempersiapkan serta mencetak mahasiswa yang siap melangkah di
dunia kerja dengan keterampilan serta kejujuran dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaannya.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


1
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Waktu : 01 September 2021 s/d 01 Oktober 2021


Tempat : PT. CPKA – Jorong Factory
Alamat : Jl. A. Yani Km. 102 RT. 12 RW. 04 Desa Jorong, Kecamatan Jorong,
Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


1
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan


Sejarah berdirinya PT.Citra Putra Kebun Asri (CPKA) dimulai pada bulan
Juli tahun 2003 atas prakarsa Ibu Rosita S. Kalianda diawali dengan kebun sawit
percontohan seluas 30 hektar berlokasi di Desa Sei Jelai Kecamatan Tambang
Ulang Kabupaten Tanah Laut Kalsel. Secara yuridis perusahaan ini berdiri tanggal
3 Agustus 2006 setelah terbit persetujuan akta perubahan anggaran dasar
perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia No. C- 23951 HT. 01.04.Th 2006 dan diterima dan dicatat dalam
database Sismimbakum Dirjen Administrasi Hukum Umum tanggal 15 Agustus
2006.
Setelah itu dilakukan reorganisasi perusahaan dengan mengacu pada
kaidah-kaidah manajemen perkebunan modern. PT. CPKA sampai tahun 2009
mempunyai potensi areal 3000 hektar yang tersebar di Desa Jorong 1500 hektar,
Desa Pemuda 600 hektar, Desa Alur 500 hektar dan Desa Sawarangan 500 hektar.
PT. CPKA memperoleh akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berlaku sejak tanggal
3 Agustus 2006 dimana PT. CPKA bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa
sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS), mempunyai kebun utama di Desa Jorong
Kecamatan Jorong Kab.Tanah Laut dan berkantor pusat di Jl. KP Tendean 174
Banjarmasin dan Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 30 ton/jam mulai
didirikan pada tanggal 17 Juni 2013 dan awal beroperasi pada tanggal 13
September 2014.

2.2 Visi dan Misi Perusahaaan


Visi PT. CPKA yaitu “Mewujudkan keunggulan dalam produksi melalui
peningkatan efektivitas, efisiensi dan tertib administrasi “
Misi PT. CPKA yaitu menjadikan kebun PT. CPKA unggul dalam
produksi tandan buah segar dilahan kering/basah 25/25 (25 Ton TBS/Ha/Th dan

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


4
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS
25% oer), memberikan keuntungan pada share holder, ikut dalam memelihara
kelestarian lingkungan dan ikut memajukan dalam usaha perkelapasawitan di
Kalsel dalam menunjang pembangunan daerah dan peraturan Pemerintah (ISPO).

2.3 Dasar Hukum Perusahaan


a. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI. No. C-23951
HT.01.04 Th 2006.
b. Tanda Daftar Perusahaan NO.161015102435
c. NPWP. 01.463.122.0-731.000
d. SIUP : 510/MB.0906466 /Perindag
e. Surat Keterangan Tempat Usaha No. 505/A0706015/KP2T
f. Surat Izin Usaha Perkebunan No.251 Tahun 2008
g. IUP-B SK Bupati Tala
h. Penilaian kebun yang dilakukan oleh pemerintah pada bulan Oktober 2012
yang lalu mendapat predikat "BAIK " sehingga dapat meneruskan untuk
sertifikasi ISPO pada tahun 2014.

2.4 Lokasi Perusahaan


Kantor Pusat PT. CPKA terletak di Jalan Simpang Sei Mesa 152 RT.13
Banjarmasin. Sedangkan Pabrik Kelapa Sawit PT. Citra Putra Kebun Asri–Jorong
Factory terletak Jalan A. Yani Km. 102 RT. 12 RW. 04 Desa Jorong, Kecamatan
Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

2.5 Struktur Organisasi dan Kepegawaian


2.5.1 Ketenagakerjaan
Hari kerja karyawan PT. CPKA-Jorong Factory ditetapkan pada hari
Senin s.d. Sabtu dengan jam kerja ditetapkan melalui sistem shift yang terbagi
menjadi 2 shift, yaitu shift 1 pada pukul 07.00–16.00 WITA dan shift 2 pada
pukul 16.00–23.00 WITA. Khusus untuk petugas keamanan (security), jadwal
shift 1 pukul 07.00-18.00 WITA dan shift 2 pukul 18.00-07.00 WITA. Pergantian
shift dilakukan tiap 6 hari sekali dan mendapatkan 1 hari libur.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


4
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


4
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT. CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM PKS

2.5.2 Struktur Organisasi


Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. CPKA-Jorong Factory.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


6
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.5.3 Deskripsi Struktur Organisasi


 Manager: Membuat perencanaan, memimpin dan mengawasi pelaksanaan
keseluruhan kegiatan.
 Asisten Kepala: Melakukan tugas-tugas manager apabila manager sedang
berhalangan.
 Procurement: Memastikan pengadaan barang benar-benar efisien dan
efektif.
 Asst Proses I: Memastikan operasi semua alat berat dalam kondisi baik
untuk menunjang kegiatan pabrik secara kontinu, mengawasi operasional
perawatan air dan perawatan pabrik pengolahan, menyiapkan laporan
harian dan laporan produksi pengolahan, bekerjasama dengan pihak
terkait.
 Mandor Proses I: Mengatur jam kerja untuk operator dan karyawannya.
 Kary Proses I: melaksanakan kegiatan yang sudah diatur oleh mandor dan
asisten.
 Asst Proses II: Memastikan operasi semua alat berat dalam kondisi baik
untuk menunjang kegiatan pabrik secara kontinu, mengawasi operasional
perawatan air dan perawatan pabrik pengolahan, menyiapkan laporan
harian dan laporan produksi pengolahan, bekerjasama dengan pihak
terkait.
 Mandor Proses II: Mengatur jam kerja untuk operator dan karyawannya.
 Kary Proses II: melakukan kegiatan yang sudah diatur mandor dan asisten.
 Asst. Lab: Laporan administrasi lab.
 Mandor Lab: Melakukan pengambulan dan analisa sampel cairan dan
peralatan sesuai SOP dan menginformasikan ke asisten lab.
 Kary Lab: melakukan kegiatan yang sudah diatur oleh mandor dan asisten.
 Compound: Menjaga dan merawat kebersihan lingkungan,
taman/penghijauan di lingkungan pabrik.
 Asst. Greding: Memonitor pelaksanaan greding dan memeriksa TBS serta
proses penyortiran TBS.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


7
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

 Mandor Greding: Mengawasi anggota dan mengatur kegiatan anggota.


 Anggota: melaksanakan kegiatan yang sudah diatur oleh mandor.
 Asst. Maintanence: memeriksa keruskan-kerusakan pada bagian-bagian
mesin dan menandai tempat-tempat yang rusak.
 Mandor Mekanik: terkoordinirnya pelaksanaan tugas pemeliharaan dan
perawatan mesin.
 Kary Mekanik : melaksanakan tugas yang diberikan oleh mandor.
 Mandor Elektik: mematikan sistem kelistrikan berjalan lancer,
melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan system kelistrikan.
 Karyawan Elektrik: melaksanakan tugas yang diberikan oleh mandor.
 Driver: melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan mengemudikan
kendaraan serta mengantar dan menjemput pimpinan dan staff.
 Kasi: mengatur keuangan dan administrasi.
 KA Pembukuan: supervisi.
 1. Personalia: Absensi, surat perintah lembur, payroll.
a. OB : menyediakan minuman dan makanan untuk karyawan.
 Kasir melakukan proses penjualan secara cepat, akurat dan efisiesn dan
mengelola arus kas.
 Kerani Produksi: rekap produksi panen.
a. Opr. Timbang 1 : menimbang dan membuat data hasil timbangan.
b. Opr. Timbang 2: menimbang dan membuat data hasil timbangan.
 Kepala Gudang: Menjamin stock dan pembelian barang serta hal-hal yang
mengikat sesuai standar.
a. Kerani Gudang: membantu asisten dalam mengerjakan administrasi.
 Kerani Maintenance: membuat absen karyawan maintenance setiap hari,
membuat surat permohonan cuti karyawan maintenance, membuat laporan
kerja harian dan register surat masuk dan keluar.
b. Kerani Proses: membantu asisten dalam mengerjakan administrasi.
c. Kerani Lab: membantu asisten dalam mengerjakan administrasi.
 Security : mengamanankan, memantau dan memeriksa keadaaan pabrik.
Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)
7
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.6 Diagram Alir Proses Produksi

Gambar 2.2 Diagram Alir Proses Produksi TBS menjadi CPO dan Kernel.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


7
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.7 Uraian Stasiun dan Fasilitas Penunjang


2.7.1 Stasiun Penerimaan Buah (Grading)
Stasiun penerimaan buah dilengkapi oleh beberapa peralatan pendukung
diantaranya yaitu jembatan timbang, tempat sortasi untuk penyortiran, loading
ramp serta peralatan pendukung lainnya. Sebelum masuk ke dalam loading ramp,
Tandan Buah Segar (TBS) ditimbang terlebih dahulu. Jembatan timbang ini
dilengkapi dengan load cell yang merupakan suatu peralatan yang berfungsi
sebagai sensor dalam proses penimbangan yang ter-install pada program
komputer. Kapasitas jembatan timbang adalah 40 ton dan terdapat dua unit
jembatan timbang. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat muatan TBS
yang diangkut sehingga memudahkan dalam perhitungan atau pembayaran hasil
panen serta memudahkan untuk proses pengolahan selanjutnya. Cara
penimbangan adalah Berat Brutto (berat mobil dan buah sawit), Berat Tarra (berat
mobil), Berat Netto (berat bersih buah sawit). Berat Netto = Berat Brutto – Berat
Tarra. TBS yang telah ditimbang kemudian diperiksa atau disortir terlebih dahulu.
Buah sawit yang tidak sesuai kriteria seperti buah mentah, janjang kosong, TBS
abnormal, TBS dura, TBS yang beratnya <5 kg, tangkai panjang dan TBS restan,
maka buah tersebut akan dipulangkan atau dikembalikan lagi dan dimasukkan ke
dalam mobil truk yang mengangkut TBS tersebut untuk ditimbang kembali.
Pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik biasanya dilakukan menggunakan truk
dan trailer yang ditarik dengan whell tractor. Setiap truk dan trailer yang sampai
di pabrik harus ditimbang. Truk berhenti ditengah-tengah jembatan dan mesin
dimatikan untuk selanjutnya ditimbang, agar mengetahui tonase TBS ditoledo
(timbangan) pada saat berisi (brutto) dan sesudah dibongkar (tarra). Selisih
timbangan berisi dan kosong merupakan berat TBS yang akan diolah.

2.7.2 Stasiun Perebusan (Sterilizer)


TBS yang telah disortasi kemudian diangkut menggunakan horizontal
conveyor menuju tempat perebusan (sterilizer). Dalam tahap ini, terdapat tiga cara

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


10
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

perebusan TBS, yaitu sistem satu puncak (single peak), sistem dua puncak
(double peak), dan sistem tiga puncak (triple peak), dengan 13 step. Sistem satu
puncak adalah sistem perebusan yang mempunyai satu puncak akibat tindakan
pembuangan dan pemasukkan uap yang tidak merubah bentuk perebusan selama
proses perebusan satu siklus. Sistem dua puncak adalah jumlah puncak yang
terbentuk selama proses perebusan berjumlah dua puncak akibat tindakan
pembuangan dan pemasukkan uap, kemudian dilanjutkan dengan pemasukkan,
penahanan, dan pembuangan uap selama perebusan satu siklus. Sementara sistem
tiga puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama perebusan berjumlah
tiga akibat tindakan pemasukkan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan
pemasukkan uap, penahanan, dan pembuangan uap selama proses siklus
perebusan. Pada perebusan sistem tiga puncak tekanan, tekanan pada puncak
pertama mencapai 1,5 kg/cm2, puncak kedua mencapai 2,0 kg/cm 2, puncak ketiga
mencapai 2,8-3,0 kg/cm2. Tujuan perebusan yaitu menonaktifkan enzim lipase
yang dapat menstimulir pembekuan free fatty acid (FFA) dan perebusan,
memudahkan ekstraksi minyak pada proses pengempaan, mempermudah proses
perontokkan buah pada thresher. Buah yang keluar dari rebusan kemudian
memasuki tippler untuk menuangkan isi lorry dengan cara memutar lorry 180̊ ke
SFB conveyor. Dimana lorry yang dituang tersebut berisi Tandan Buah Rebus
(TBR) untuk kemudian ditransfer melalui SFB conveyor ke stasiun Janjangan
Kosong (Jankos).

2.7.3 Stasiun Janjangan Kosong (Jankos)


Tandan buah yang sudah direbus, dikeluarkan di atas SFB conveyor untuk
diangkut ke atas trhesher atau mesin penebahan. Tujuannya memisahkan
brondolan dari janjangangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya
serta mendorong jankos ke empty bunch. Pembantingan tandan buah akan
menyebabkan brondolan buah lepas dan kemudian masuk ke digester feed
conveyor melalui conveyor under trhesher dan elevator.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


10
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Pada saat ini, kadang masih ada buah yang melekat ditandan kosong
(empty bunch). Kondisi empty bunch dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Adanya buah tidak normal yang sukar membrondol, waktu perebusan terlalu
singkat, dan adanya buah mentah dari kebun. Janjangan kosong (empty bunch)
yang terpipil dari thresher akan diangkut ke kebun sebagai pupuk. Pemipilan
dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran
23-25 rpm. Pembantingan tandan buah akan menyebabkan brondolan buah lepas
dan kemudian masuk ke bottom cross conveyor lalu dipindahkan melalui elevator
MDP menuju top distributiom conveyor . Pada saat ini, kadang masih ada buah
yang melekat ditandan kosong (empty bunch).Buah yang terpisah akan terjatuh
melalui kisi-kisi dan ditampung oleh fruit elevator dan dibawa dengan top
distributing conveyor untuk didistribusikan ke unit-unit digester.

2.7.4 Stasiun Pengepressan (Pengempaan)


Buah yang telah membrondol dari mesin penebah kemudian dimasukkan
ke dalam ketel pengaduk (digester). Digester berfungsi untuk mencincang
brondolan yang telah direbus. Ketel ini memiliki dinding rangkap dan proses putar
yang dipasang dengan pisau-pisau pengaduk dan dibagian bawah dipasang satu
pisau buang untuk mengeluarkan masa adukan ke screw press. Daging buah akan
terpecah dan terlepas dari bijinya. Proses pengadukan ini berlangsung selama 1
jam pada suhu sekitar 90-95oC. Jika suhu mencapai 100oC atau lebih, minyak dan
air akan bersatu membentuk emulsi yang menyulitkan saat proses pemisahan
minyak. Pengepressan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari
daging buah (pericarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw
press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pengencer. Suhu yang
digunakan berkisar 90-95oC. Dari pengepresan tersebut, akan diperoleh minyak
kasar, ampas dan biji. Minyak hasil pengepressan dialirkan di dalam sand trap
tank untuk menyaring pasir yang terkandung pada minyak disebuah talang (crude
oil tank) melalui saringan (vibrating screen) dan dipompakan ke stasiun
pemurnian (clarifier). Biji dan serabut yang berbentuk gumpalan diteruskan ke

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


10
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

cake breaker conveyor dan dipisahkan di pericarper. Biji dimasukkan ke dalam


nut polishing drum, sedangkan serabut (fibre) dikirim ke ketel uap sebagai bahan
bakar.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


10
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.7.5 Stasiun Klarifikasi Minyak


Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan
vibrating screen. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing,
seperti pasir dan serabut yang masih mengandung. Vibrating screen terdiri dari
dua 2 tingkat saringan dengan luas permukaan 2 m2. Tingkat atas menggunakan
saringan ukuran 20 mesh, sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh.
Minyak yang telah disaring kemudian ditampung kedalam crude oil tank 1 (COT).
Suhu didalam COT dipertahankan berkisar 90-95oC agar kualitas minyak yang
terbentuk tetap baik. Tahap selanjutnya, minyak dialirkan melewati sand cyclone
tunggal hingga melalui COT 2 untuk diendapkan dan menuju ke buffer tank.
Kemudian masuk ke decanter untuk dipisahkan pada penempatan berbeda antara
minyak yang masih bercampur lumpur, minyak murni dan solid. Hasil dari
decanter tersebut yaitu solid, light phase dan heavy phase. Penempatan Light
phase akan dialirkan menuju pure oil tank (POT) kemudian melalui vacum untuk
membersihkan minyak dan menuju ke storage sedangkan penempatan heavy
phase yang ditampung berupa minyak yang masih bercampur dengan lumpur
akan dialirkan ke sludge tank berupa tampungan kemudian menuju separator yang
terdapat minyak dan pasir untuk ditujukan ke kolam fat-fit.

2.7.6 Stasiun Nut dan Kernel


Stasiun nut dan kernel adalah stasiun yang berguna untuk mengolah nut
dan kernel hasil dari pemisahan pada stasiun sebelumnya yaitu stasiun press.
Press cake (ampas press) hasil dari proses ekstraksi minyak akan diolah dan
dipisahkan antara nut dan fibre pada depericarper. Pada stasiun nut dan kernel
terjadi empat tahapan proses pengolahan. Awalnya adalah proses pemisahan fibre
dan nut yang terjadi pada depericarper. Alat ini memiliki tombol panjang dan
tegak dengan blower penghisap. Campuran ampas dan biji yang datang dari cake
breaker conveyor akan jatuh ke depericarper. Dalam alat ini, ampas terisap
menuju fibre cyclone. Sedangkan untuk nut akan masuk ke dalam nut polishing

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


13
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

drum. Nut polishing drum berfungsi membuang fibre yang masih terdapat pada
nut kemudian diangkut oleh inclined nut conveyor. Inclined nut conveyor adalah
proses pencacahan biji pada ripple mill. Ripple mill merupakan alat centrifuge
yang memiliki rotor berputar dengan kecepatan tinggi 950-1000 rpm. Dalam rotor
berputar, biji-biji tersebut akan terlempar kuat kedinding cracker dan pecah,
sehingga inti lepas dari cangkang. Proses selanjutnya adalah tahapan pemisahan
nut dan cangkang yang dilakukan pada LTDS 1 dan 2. Pemisahan ini, berlangsung
secara pneumatic berdasarkan gaya sentrifugal menggunakan blower hisap dan
perbedaan berat jenis. Cangkang kecil dan kotoran halus akan terhisap oleh
blower dan akan ditampung dishell cyclone sebagai umpan boiler untuk dijadikan
bahan bakar. Kernel utuh, nut utuh berserta cangkang pecah dan cangkang besar
yang tidak terhisap oleh blower akan masuk ke dalam hidrocyclone untuk
dipisahkan berdasarkan berat jenisnya dengan menggunakan media air. Cangkang
yang terpisah dari kernel akan dikirim ke boiler sebagai bahan bakar. Sedangakan
kernel yang terpisah dari cangkang akan dikirim melalui wet kernel conveyor ke
dalam kernel silo untuk melakukan proses pengeringan. Pengeringan dilakukan
dalam suatu alat yang disebut kernel silo. Fungsi kernel silo adalah mengeringkan
kernel yang telah terlepas dari cangkangnya menggunakan udara panas atau
steam. Suhu dibagian kernel silo sekitar 60-70oC. Proses pematangan di kernel
silo berlangsung selama 2-3 jam. Setelah pengeringan selesai, kernel di kirim
menggunakan bottom dry kernel conveyor ke dalam kernel bisley (kernel
produksi).

2.7.7 Stasiun Boiler


Ketel uap (boiler) merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas kesuatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai energi kalor
kesuatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka volumenya akan
meningkat sekitar 1600 kali, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


13
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. Prinsip kerja boiler sebenarnya
cukup sederhana dengan cara mendidihkan air dengan kalor bahan bakar, dalam
proses pendidihan air tersebut akan selalu diiringi proses perpindahan panas yang
melibatkan bahan bakar, distribusi udara, material pipa, serta partikel air. Kalor
dari bahan bakar akan terpancarkan secara radiasi ke pipa-pipa evaporator
sehingga memanaskan pipa-pipa tersebut. Panas yang terserap oleh permukaan
pipa akan secara konduksi berpindah kesisi permukaan dalam pipa. Proses
penyebaran panas antar molekul air didalam aliran ini terjadi secara konveksi,
secara bertahap air akan berubah fase menjadi uap basah.

2.7.8 Stasiun Water Treatment Plant (WTP)


Pada umumnya air merupakan bahan penunjang dan bahan baku uap yang
digunakan untuk keperluan proses pengolahan boiler, proses produksi ataupun
kebutuhan karyawan dan staf.
Proses pengolahan air tersebut terdiri dari dua proses yaitu:
1) External water treatment
Proses ini adalah proses penjernihan air guna keperluan proses dan domestik.
Proses external water treatment terdiri dari:
a. Proses koagulasi merupakan suatu proses penetralan koloid dari air baku
agar partikel-partikel yang ada akan berdekatan satu sama lain (proses
bentukan flok).
b. Proses flokulasi merupakan penyatuan partikel-partikel yang berdekatan
setelah koagulasi.
c. Sedimentasi merupakan proses pengendapan air untuk memisahkan
kumpulan flok didalam clarified water tank.
d. Filtrasi merupakan proses penyaringan flok dengan menggunakan media
pasir (sand filter) untuk menyaring padatan tersuspensi.
2) Internal water treatment adalah proses pengolahan air bersih yang
digunakan untuk kebutuhan boiler yaitu menghilangkan zat-zat padat
terlarut, sehingga dapat menjaga atau mencegah terjadinya scalling.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


13
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Internal water treatment, korosi dan terjadinya pembentukan deposit yang


dapat memperkecil diameter pipa boiler.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


13
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.7.9 Stasiun Kamar Mesin


Pabrik kelapa sawit menyediakan pusat pembangkit sendiri untuk
kebutuhan pengolahan dan juga domestik bagi pendukung PKS tersebut.
Pembangkit daya listrik tersebut memanfaatkan biomassa atau sisa hasil
produksi dari PKS ynag berupa fibre dan shell untuk media pembakaran
steam boiler yang berfungsi sebagai pembangkit steam bagi PKS. Steam
yang dihasilkan dari boiler akan digunakan untuk membangkitkan sudu-
sudu turbin yang nantinya akan mengkonversikan energi listrik oleh
alternator yang sudah terhubung kepanel distribusi induk (main
distribution board). Di panel MDP ini seluruh kebutuhan listrik di PKS
didistribusikan ke masing-masing beban baik stasiun proses, penerangan
dan bangunan pendukung PKS. Pembangkitan listrik di PKS digunakan
untuk mengoperasikan boiler terlebih dahulu power di-supply oleh diesel
genset hingga kebutuhan steam untuk operasional turbin tercukupi. Setelah
turbin sudah beroperasi maka diesel genset berfungsi sebagai standby
untuk operasional boiler yaitu tarik abu boiler dan emergency saat terjadi
trip steam boiler.

2.7.10 Laboratorium
PKS PT. CPKA-Jorong Factory menyediakan fasilitas penunjang seperti
laboratorim sendiri, agar analis dapat menganalisis mutu produksi CPO.
Laboratorium ini merupakan tempat pengendali terhadap proses dan kualitas yang
dihasilkan selama dan setelah proses produksi berlangsung. Dalam laboratorium
ini juga dilakukan analisis berupa sampel padatan dan cairan yang dilakukan
secara rutin guna mengetahui kehilangan minyak dan kernel selama proses
berlangsung dan dapat mencapai standar yang telah ditetapkan oleh PKS sendiri.
Tujuannya sendiri adalah untuk menghasilkan CPO dan Palm kernel dengan
kualitas yang baik dan tingkat efficiency ekstraksi yang maksimal serta
menyediakan informasi guna menilai keadaan proses yang dilakukan.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


15
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

1.
2.7.11 Workshop Area
PKS PT. CPKA juga menyediakan fasilitas penunjang berupa area
workshop atau bengkel sendiri sebagai tempat beraktivitasnya para karyawan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan,
perawatan atau pemeliharaan mesin produksi yang sesuai dengan kebutuhannya.

2.8 Uraian Peralatan Proses


2.8.1 Jembatan Timbang
Jembatan timbang digunakan untuk menimbang berat (tonase) truk
pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk ke pabrik, baik dari kebun inti
PT.CPKA maupun dari perkebunan rakyat sekitar. Selain untuk menimbang TBS,
jembatan timbang juga digunakan untuk menimbang TKS (tandan kosong sawit),
CPO dan kernel. Jembatan timbang menggunakan sistem komputerisasi dengan
program visual basic dan alat-alat yang diperlukan untuk menimbang adalah
digital timbang, printer, kertas print, dan alat tulis lainnya. Proses penerimaan
TBS di PKS PT. Citra Putra Kebun Asri–Jorong Factory untuk buah dari kebun
inti PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong dari pukul 07.00 WITA sampai selesai
(sampai buah habis) dan untuk buah dari kebun luar dari pukul 07.00-17.00 WITA
dari hari Senin – Minggu.

Gambar 2.2 Jembatan Timbang

2.8.2 Sortasi Buah (Grading)


Sortasi buah bertujuan untuk memeriksa kualitas dan kematangan buah
sawit yang memenuhi syarat. Tipe buah sawit yang masuk ke PKS PT. Citra Putra

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Kebun Asri–Jorong Factory sebagian besar adalah tipe tenera yang berasal dari
kebun inti PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong, namun selain itu terdapat sebagian
kecil tipe dura dan psifera yang mungkin terikut dari kebun perkebunan rakyat
sekitar. Kriteria buah pada penyortiran buah di PT. Citra Putra Kebun Asri
Jorong sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kriteria buah pada penyortiran buah di PT. Citra Putra Kebun Asri–
Jorong Factory
No Kriteria TBS (Tandan Buah Segar) Standar
1. TBS mentah 0,00%
2. TBS mengkal < 2.00%
3. TBS masak ≥ 90%
4. TBS lewat matang ≤3,00%
5. Janjang kosong 0,00%
6. Parthenocarpic ≤ 4,00%
7. Tangkai panjang 0%

Gambar 2.3 Sortasi

2.7.3 Loading Ramp


Loading ramp merupakan tempat penampungan TBS sementara sebelum
diangkut dengan menggunakan conveyor yang akan melalui proses produksi
selanjutnya ke dalam sterilizer. TBS yang telah lolos sortasi di Grading akan
didorong menggunakan alat berat Loader ke loading ramp. PKS PT. Citra Putra
Kebun Asri–Jorong Factory memiliki 2 loading ramp yaitu loading ramp 01 dan
loading ramp 02 yang masing-masing memiliki 12 pintu. Loading ramp
menggunakan sistem hidrolik dengan 6 buah pompa untuk membuka dan menutup
24 pintu.. Untuk spesifikasi alat tipe: Elevated Hopper Sloping to both slide c/w

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

hydraulic operated doors vertical sliding gate, kapasitas 250 ton (20 ton per
pintu) dengan kemiringan 27˚.

Gambar 2.4 Loading Ramp


2.7.4 FFB (Fresh Fruit Bunch) Discharge Conveyor No.1 dan 2
FFB Discharge Conveyor No. 1 dan 2 merupakan conveyor pengangkut
TBS dari loading ramp untuk kemudian dimuat ke FFB cages (lori). Spesifikasi
FFB Discharge Conveyor PKS PT. Citra Putra Kebun Asri–Jorong Factory adalah
type side entry conveyor chain c/w scrapper dengan kapasitas 30 ton/jam FFB.

(a) (b)
Gambar 2.5 (a). FFB Discharge Conveyor No. 1; (b). FFB Discharge Conveyor
No. 2

2.7.5 FFB Cages


FFB cages (lori) merupakan alat yang mengangkut TBS dari loading
ramp menggunakan FFB Discharge Conveyor ke sterilizer (rebusan). Kapasitas
FFB cages (lori) pada PKS PT. Citra Putra Kebun Asri–Jorong Factory adalah 5
ton.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.6 FFB Cages (lori).


2.7.6 FFB Cage Transfer Carriage No. 01 dan 02 dan Railtracks
FFB Cage Transfer Carriage merupakan alat untuk memindahkan lori
yang berisi TBS ke jalur rail sterilizer atau memindahkan lori kosong ke rail
loading ramp. PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong memiliki 2 FFB Cage
Transfer Carriage yaitu Transfer Carriage No. 1 (depan sterilizer) dan Transfer
Carriage No. 2 (belakang sterilizer). Railtracks merupakan tempat/jalur lori
berjalan menuju sterilizer. Railtracks yang dimiiki PKS PT. Citra Putra Kebun
Asri Jorong sebanyak 6 jalur yaitu railtracks depan sterilizer 1, 2, 3 dan railtracks
belakang rebusan 1, 2, 3.

2.7.7 Sterilizer
Sterilizer berfungsi merebus TBS. Sterilizer PKS PT. Citra Putra Kebun
Asri Jorong berbentuk horizontal sebanyak 3 unit. Kapasitas masing-masing
sterilizer adalah 45 ton dengan diameter luar 2.700 mm. Suhu untuk merebus TBS
adalah 95º-100ºC dengan tekanan 2,8-3 Bar. Menggunakan sistem tiga puncak
(triple peak) dengan 13 step. Waktu perebusan untuk buah normal 85 menit, buah
restan 75-80 menit dan untuk buah mentah 90 menit dari total keseluruhan waktu
perebusan.

Gambar 2.5 Sterillizer

Fungsi dari perebusan untuk memudahkan berondolan lepas dari


tandannya dan menghasilkan buah rebus yang optimal dengan waktu, tekanan,
suhu dan sistem perebusan yang telah ditentukan.
Tujuan dari perebusan adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pelepasan brondolan dari tandannya

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2. Melunakkan daging buah


3. Mengurangi kadar air
4. Memudahkan biji lepas dari cangkang
5. Menghilangkan aktifitas enzim lipase yang menyebabkan kadar ALB naik.

2.7.8 Tippler
Tippler adalah alat yang digunakan untuk membalikkan lori yang berisi
TBS masak ke SFB hopper untuk selanjutnya diangkut menggunakan SFB
conveyor ke thresher. Tippler PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong memiliki
type round drum tippler yang dapat berotasi 210˚, memiliki kapasitas 50 ton/jam
dan memiliki kecepatan rotasi 1 hingga 2,5 rpm.

Gambar 2.6 Tippler

2.7.5 Pembantingan (Tresher)


Tresher merupakan mesin yang digunakan untuk memisahkan brondolan
dengan tandannya dengan cara pembantingan. Jumlah tresher yang ada di PKS
PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong ada 3 buah tresher dengan kecepatan putar
drum 20-22 rpm, memiliki kapasitas 30 ton/jam, diameter 2,16 meter dan panjang
6 meter.
Prinsip kerja dari thresher ini adalah dengan membanting TBS masak
didalam drum yang berputar secara horizontal dan dirancang dengan kisi-kisi
yang meloloskan berondolan. Hasil proses dari thresher ini adalah brondolan yang
akan menuju proses selanjutnya yaitu di stasiun press dan jangkos yang akan

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

selanjutnya ke empty bunch press untuk kemudian dipress sehingga minyak dari
brondolan yang tidak terlepas di thresher dapat diolah kembali.

Gambar 2.7 Thresher

2.7.6 Digester
Digester merupakan tangki tegak yang berfungsi sebagai pencacah
brondolan. Pencacahan dan pelumatan brondolan menggunakan pisau-pisau yang
berputar dengan kecepatan 23 rpm. Digester PKS PT. Citra Putra Kebun Asri
berjumlah 5 buah dengan kapasitas masing-masing 5000 L/jam, type direct steam
injection, model CB 5000L. Didalam digester tedapat 6 pasang pisau yaitu 5
pasang pisau pencacah dan 1 pasang pisau pelempar brondolan. Suhu didalam
digester dijaga pada 90ºC dan pada saat operasi level digester minimal 3/4 .

Gambar 2.7 Digester

2.7.7 Screw Press


Screw press berfungsi untuk memeras brondolan dari digester yang telah
dicacah dan dilumat untuk mendapatkan minyak kasar. Screw press pada PT.
Citra Putra Kebun Asri Jorong berjumlah 5 buah dengan kapasitas masing-masing
15-17 ton/jam type Horozintal Double Worm Screw model CB 15T .

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.8 Screw press

2.7.8 Sand trap tank


Sand trap tank merupakan tangki untuk menampung minyak hasil dari
press yang masih mengandung banyak kotoran dan pasir. Untuk memisahkan
minyak, pasir dan batu-batu kecil yang terbawa dari hasil pengepresan dilakukan
pengendapan berdasarkan densitas. Materi berdensitas rendah yaitu minyak akan
dialirkan menuju unit proses selanjutnya sedangkan fase padatan kasar akan
mengendap dibagian dasar. Sand trap tank pada PKS PT. Citra Putra Kebun Asri
Jorong berjumlah 1 unit.

Gambar 2.9 Sand Trap Tank

2.7.9 Vibrating screen


Vibrating screen adalah ayakan yang bergetar untuk memisahkan padatan
yang terkandung dalam minyak kasar dengan cara diayak pada media saringan
dengan memiliki 2 ayakan ukuran pada screen atas 20 mesh dan screen bawah 40
mesh, berjumlah 3 unit, dan Minyak dari vibrating screen selanjutnya dialirkan ke
COT.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.10 Vibrating Screen

2.7.11 Crude oil tank 1


Crude oil tank yaitu tangki pengendap crude oil yang berasal dari
vibrating screen. Crude oil tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel
yang tidak larut dan masih lolos dari vibrating screen dan menampung minyak
sebelum dipompa ke sand cyclone tunggal. Crude oil tank ini tepat dibawah
vibrating screen, sehingga minyak dari vibrating screen langsung masuk atau
ditampung ke crude oil tank dan pemberian suhu juga dipertahankan 90-95oC
kemudian volume 1/2 dari isinya. Kapasitas COT masing-masing 5 m3.

Gambar 2.11 Crude Oil Tank

Pemberian suhu bertujuan untuk menurunkan kadar air pada CPO dan
untuk memudahkan pemisahan minyak dengan pengotor-pengotor lainnya.
Peningkatan kadar air dapat merusak mutu CPO karena air dapat mengakibatkan
meningkatnya kadar asam lemak bebas pada minyak CPO.

2.7.12 Sand Cyclone Tunggal


Sand cyclone tunggal berfungsi untuk menyaring minyak, pasir dan air.
Tekanan yang digunakan di sand cyclone tunggal adalah 2 Bar dengan suhu steam
95ºC.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.12 Sand Cyclone Tunggal

2.7.13 Crude oil tank 2


Crude oil tank 2 berfungsi untuk menampung minyak dari sand cyclone
tunggal untuk selanjutnya ke sand cyclone ganda.

Gambar 2.13 Crude Oil Tank 2

2.7.14 Sand Cyclone Ganda


Sand cyclone ganda berfungsi untuk menyaring minyak selanjutnya dari
COT 2. Suhu steam dijaga 95ºC.

Gambar 2.12 Sand Cyclone Ganda

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2.7.15 Intermediate Tank


Intermediate berfungsi untuk menampung minyak dari sand cyclone ganda
dan light phase dari sludge separator.

Gambar 2.12 Intermediete Tank

2.7.16 Buffer Tank


Buffer tank berfungsi untuk menampung minyak dari intermediate tank.

Gambar 2.12 Buffer Tank

2.7.17 Decanter
Decanter berfungsi untuk memisahkan minyak menjadi light phase
(minyak), heavy phase (sludge) dan solid. Fungsi dari decanter ini adalah untuk
memisahkan serat-serat halus (non-oil solid) yang terkandung dalam minyak kasar
(cruide oil) dari cruide oil tank (COT). Serat halus ini berasal dari serat atau
ampas yang terputus-putus pada waktu pengepresan. Dengan berkurangnya serat
halus ini, cairan minyak tidak akan selalu kental, sehingga proses pemisahan akan
lebih sempurna. Dalam pengaplikasian pada kutipan minyak ada beberapa faktor
keberhasilan dalam pengoperasian decanter ini, yaitu:

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

1. Komposisi umpan yang akan diolah, karena rasio antara minyak, air dan
lumpur mempengaruhi terhadap daya pisah alat tersebut.
2. Fungsi alat decanter tersebut.
3. Perimbangan kapasitas alat dengan jumlah sludge yang diolah.

Gambar 2.12 Decanter


2.7.18 Sludge Tank
Sludge tank merupakan tempat untuk menampung lumpur yang masih
mengandung minyak. Sludge tank ini menampung lumpur hasil penyaringan dari
single deck yang berasal dari endapan CST. Sludge tank ini masih mengandung
minyak yang nantinya akan diolah kembali untuk dikutip minyaknya dalam proses
selanjutnya. Suhu pada sludge tank harus dijaga yaitu antara 90-95%. Dilakukan
blow down saat akhir pengolahan untuk membersihkan tangki. Selanjutnya akan
masuk pada oil reclaimed pump untuk dipompa dan diproses didalamnya.

Gambar 2.12 Sludge Tank


2.7.18 Sludge Buffer Tank
Sludge buffer tank adalah bak penampung lumpur yang masih ada
kandungan minyaknya. Dalam sludge buffer tank lumpur akan diendapkan agar

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

mempermudah dalam proses selanjutnya yaitu pada proses sludge centrifuge


dengan penambahan air agar mempermudah proses sludge centrifuge.

Gambar 2.12 Sludge Buffer Tank

2.7.19 Sludge Separator


Sludge Separator berfungsi untuk
Sludge centrifuge berfungsi mengutip minyak yang masih terkandung dalam
sludge. Pemisahan ini dilakukan dengan gaya centrifuge (memutar) akibat gaya
centrifuge sludge terpisah berdasarkan berat jenisnya. Bagian yang ringan yang
mengandung minyak akan terdorong dan mendekati bowl dan keluar melalui
outlet tube, sedangkan bagian yang berat seperti air, lumpur, dan pasir terlempar
kepinggir bowl dan keluar melalui nozzle-nozzle di pinggir bowl, dan dialirkan ke
sludge fit.

Gambar 2.12 Sludge Separator

2.7.20 Pure Oil Tank


Pure oil tank berfungsi untuk menampung minyak dari sludge separator.
Kapasitas pure oil tank 35 m3 dengan type cylindrical tank with conical bottom

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

with closed heating coils. Suhu di pure oil tank dijaga pada suhu 90-95ºC untuk
menjaga kualitas minyak. Standar dirt pada POT 0,03-0.1%.

Gambar 2.12 Pure Oil Tank

2.7.15 Vacuum oil dryer


Vacuum oil dryer merupakan tabung hampa udara yang berfungsi untuk
mengeringkan minyak dan memisahkan minyak dengan air dengan sistem
penguapan hampa udara. Kapasitas vacuum oil dryer 15 ton/jam, tekanan 0,8-1,0
Bar, dan suhu 80-90oC.

Gambar 2.14 Vacuum Oil Dryer

2.7.18 Storage oil tank


Storage oil tank merupakan tangki yang berbentuk tabung berfungsi
sebagai tempat penampung CPO dari hasil vacuum dryer. Pada storage tank suhu
harus 50-55oC. Pada PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong memiliki 2 storage

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

tank dengan kapasitas masing-masing 2000 ton. Standar moist pada storage oil
tank 0,2%, dirt 0,02% dan FFA 3,5%.

Gambar 2.16 Storage Oil Tank

2.7.17 Hot process water tank


Hot process water tank adalah tangki tempat penampungan air panas
untuk proses pada stasiun klarifikasi. Kapasitas hot process water tank 2 m3.

Gambar 2.15 Hot Water Tank

2.7.25 Fat Pit


Fat pit merupakan kolam penampungan lumpur hasil dari sludge
separator yang mana lumpur tersebut akan dibuang atau dialirkan kekolam
limbah dan minyak yang masih terkandung didalam bak fit fat akan dikutip
kembali.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.15 Fat Pit

Stasiun Pengolahan Biji


Pada stasiun pengolahan biji dilakukan pemisahan serabut dari nut,
pemisahan inti dari cangkang dan pengeringan inti. Berikut ini alat yang
digunakan pada stasiun pengol;ahan biji yaitu CBC (Cake Breaker Conveyor),
depericarper, nut polishing drum, nut hopper, dan ripple mill, LTDS 1 dan LTDS
2, vibration screen claybath, kernel silo, dan bull kernel silo.

2.7.27 Cake Breaker Conveyor


CBC (Cake Breaker Conveyor) berfungsi untuk menghantar ampas
bercampur biji (cake) dari press ke stasiun depericarper untuk proses selanjutnya.
Ampas/cake hasil dari press sebagian ada yang masih padat, dengan CBC ini cake
akan diaduk-aduk agar ampas tersebut bisa pecah serta fiber bisa lepas dari nut
dan juga untuk mengurangi kandungan air/uang di fiber.
CBC pada PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong ada dua yaitu CBC 01
dan CBC 02. CBC 01 memiliki diameter 0,75 m type Ribbon screw with lifting
bars dengan kapasitas 30 ton/jam dan kecepatan conveyor 50 rpm. Sedangkan
CBC 02 yang merupakan lanjutan dari CBC 01 memiliki diameter 0,6 m type
Ribbon screw with lifting bars dengan kapasitas 30 ton/jam dan kecepatan
conveyor 50 rpm.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.20 CBC 01 dan CBC 02

2.7.28 Fiber Cyclone (Depericarper)


Setelah melalui proses CBC akan masuk keproses depericarper.
Depericarper berfungsi untuk memisakan antara biji (nut) dengan serabut/ampas
(fiber) berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis. Serabut yang lebih ringan akan
terhisap fibre cyclone fan (sebagai bahan bakar boiler) sedangkan biji akan jatuh
kedalam nut polishing drum. PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong memiliki
dua depericarper dengan masing-masing kapasitas 30 ton/jam.

2.7.29 Fibre Cyclone Fan


Fibre cyclone fan berfungsi untuk menghisap fiber dari depericarper dan
dengan bantuan cyclone serta airlock fiber dilanjutkan ke conveyor fiber untuk
dibawa menuju boiler. Adapun yang perlu diperhatikan adalah kecepatan angin
agar kerugian kernel di fiber cyclone tidak melebihi standart yang ditentukan.

2.7.28 Nut polishing drum


Nut polishing drum berfungsi untuk membersihkan serabut yang masih
melekat pada biji sehingga proses pemecahan cangkang di ripper mill tidak
terganggu. Tedapat dua nut polishing drum pada PKS PT. Citra Putra Kebun Asri
Jorong dengan masing-masing kecepatan putaran dari polishing drum yaitu 17-20
rpm, kapasitas 30 ton/jam, diameter 1 meter, panjang 4,095 m, type rotating drum
with lifter bars.

Gambar 2.20 Nut Polishing Drum

2.7.30 Inclined Wet Nut Conveyor

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Inclined wet nut conveyor berfungsi untuk memindahkan nut dari nut
polishing drum ke destoner. Kapasitas masing-masing dari dua inclined wet nut
conveyor adalah 30 ton/jam dengan kecepatan 50 rpm dan type ribbon screw.

2.7.31 Destoner
Destoner berfungsi untuk memisahkan nut dengan batu-batu yang terikut
pada proses. Batu yang lebih berat akan jatuh ke bawah sementara nut akan
terhisap oleh destoner untuk selanjutnya dibawa oleh nut elevator ke ripple mill.
Terdapat dua destoner pada PKS PT. Citra Putra Kebun-Asri Jorong dengan
kapasitas masing-masing 30 ton/jam.

Gambar 2.20 Destoner

2.7.20 Nut Elevator


Nut elevator berfungsi untuk mendistribusikan nut dari destoner ke nut
hopper. Terdapat dua nut elevator dengan kapasitas masing-masing 30 ton/jam
dengan kecepatan 18 rpm dan type double chain with bucket.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.20 Nut Elevator

2.7.29 Nut hopper dan Ripple Mill


Fungsi nut hopper yaitu sebagai tempat penampung nut sebelum menuju
ke ripple mill. Terdapat 4 nut hopper yang masing-masing memiliki kapasitas 10
m3 dengan type rectangular with outlet of pyramid shape.
Selanjutnya dari nut hopper akan turun ke nut vibratory feeder yang
berfungsi untuk memberikan umpan nut ke ripple mill. Kapasitas dari nut
vibratory feeder masing-masing 6 ton/jam.
Ripple mill berfungsi untuk memecah nut. Ripple mill terdiri dari:
 Rottor bar, bagian alat yang bergerak terdiri dari batang-batang besi
sebagai alat pemecah nut.
 Ripple plate, bagian alat yang diam terdiri dari plat yang bergerigi sebagai
landasan/alas nut agar proses pemecahannya bagus.
Rottor bar digerakkan oleh motor listrik, sehingga rottor bar berputar dengan
putaran 1450 rpm dan menjalankan vibratory feeder unutk membarikan umpan
nut ke ripple mill. Nut akan terbawa oleh rottor bar dan akan terpukul di ripple
plate sehingga kernel dan shell terpisah.
Spesifikasi dari ripple mill PKS PT. Citra Putra Kebun Asri-Jorong
Factory yaitu model CB 6T King Cracker dengan kapasitas masing-masing dari 4
unit ripple mill adalah 6 ton/jam dengan effisiensi hingga 95%.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.21 Nut Hopper dan Ripple Mill

2.7.30 Cracked Mixture Conveyor


Cracked mixture conveyor berfungsi untuk mendistribusikan campuran
nut yang telah dipecah ripple mill untuk diproses selanjutnya. Kapasitas masing-
masing dari dua cracked mixture conveyor adalah 30 ton/jam, kecepatan 50 rpm
dengan type ribbon screw.

2.7.30 Light Tanera Dist Separating (LTDS 1 dan LTDS 2)


LTDS 1 dan LTDS 2 berfungsi untuk memisahkan abu dan benda ringan
(cangkang kecil) dari campuran pecahan antara kernel dan cangkang sebelum
masuk ke hydrocyclone atau claybath. Untuk masing-masing line terdapat dua
LTDS yaitu LTDS 1 dan LTDS 2. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan
udara berdasarkan berat jenis.

Gambar 2.21 LTDS 1 dan LTDS 2

2.7.31 Hydrocyclone

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Hydrocylone berfungsi untuk memisahkan inti (kernel) dan cangkang


(shell) yang terdapat dalam cracked mixture, dengan menggunakan fluida air
untuk pemisahan. Didalam hydrocyclone terjadi gaya sentrifugal akibat dari
tekanan pompa.

Gambar 2.21 Hydrocyclone

2.7.32 Kernel silo


Fungsi dari kernel silo adalah untuk mengeringkan inti yang telah
dipisahkan dari cangkangnya sehingga kadar airnya berkurang, kernel silo
berkapasitas 35-40 ton. Pada silo inti akan dikeringkan dengan menggunakan
udara panas dari steam yang dihembuskan, pengeringan dilakukan pada
temperatur (60, 70, dan 80) oC selama 8 jam. Kernel yang telah dikeringkan
kemudian dibawa ke kernel bisley.

Gambar 2.23 Kernel Silo

2.7.33 Kernel Bisley


Bull bisley berfungsi untuk menampung dan mendinginkan kernel yang
telah diproses dari kernel silo. Prinsip kerjanya adalah kernel yang dibawa oleh
dry kernel transport fan akan tertampung di kernel bisley yang berbentuk corong
kebawah sehingga kernel keluar sedikit demi sedikit.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.24 Bull Kernel Silo

Water Treatment
Stasiun pengolahan air sebagai penyuplai air bersih untuk keperluan
pabrik untuk proses produksi dan domestik. Di stasiun ini terbagi menjadi dua
pengolahan air (water treatment) yaitu eksternal dan internal. Peralatan utama
yang ada di stasiun water treatment plant ini adalah clarifier, clarifiet, sand filter,
dan water tower tank. Pengolahan air eksternal yaitu pengolahan air dengan
proses fisika dan kimia diantaranya proses penghilangan ion lain yang tidak
membahayakan ketel dengan alat penukar ion (ion exchanger). Kemudian proses
penghilangan oksigen terlarut dalam daerator. Sedangkan pengolahan air internal
dilkukan untuk menyempurnakan external water treatment dengan cara
menambahkan bahan-bahan kimia yang akan bereaksi dengan zat-zat kesadahan,
silika, dan oksigen membentuk zat-zat lain yang tidak mebahayakan ketel dan
dikeluarkan dengan blow down. Clarifier berfungsi untuk mengendapkan air dari
waduk dengan penambahan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan adalah
tawas dan soda as. Tawas berfungsi sebagai penjernih air dan soda as berfungsi
untuk menaikkan pH air. Pemberian tawas dan soda as dilakukan setiap kali
proses dengan kadar tawas 31 kg/1000 L air dan soda as 30 kg/1000 L air.

2.7.34 Clarifier

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Clarifier berfungsi sebagai tempat penampungan air dari hasil clarifier.


Selain itu, clarifier juga digunakan sebagai tempat pengendapan air yang kedua
selain dari clarifier.

2.7.35 Sand filter


Sand filter berfungsi sebagai alat penyaringan kotoran-kotoran yang
terlarut dalam air. Komposisi dari sand filter ini adalah terdiri dari batu kerikil
besar, batu kerikil halus, dan pasir kwarsa dengan kapasitas 60 m3/jam.

2.7.36 Water tower tank


Water tower tank merupakan tempat penampungan air yang sudah bersih
sebelum disuplai di pabrik, kantor, dan perumahan.

2.7.37 Tangki kation


Tangki kation berfungsi sebagai tempat menghilangkan atau mengurangi
kesadahan (hardness) yang disebabkan oleh garam-garam kalsium dan
magnesium dalam air, dan menghilangkan atau mengurangi alkalinitas dari
garam-garam alkali (karbonat, bikarbonat, dan hidroksida) serta zat-zat padat
terlarut. Didalam tangki kation terdapat resin yang bersifat asam. Pada proses ini
terjadi pertukaran ion antara kation kalsium, magnesium dan kation-kation lainnya
dalam air dengan kation hidrogen dalam resin. Dengan demikian, garam
bikarbonat, sulfat, klorida dan silika diubah menjadi asam yang larut dalam air.

2.7.3 Feed Water Tank


Feed water tank berfungsi sebagai umpan air untuk boiler 100 m 3.
Sebelum dialirkan ke boiler, air dari feed water tank dialirkan terlebih dahulu
pada tangki daerator kemudian vacuum.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.24 Feed Water Tank

2.7.41 Boiler
Boiler merupakan ketel uap yang berguna untuk menghasilkan steam yang
bersumber dari air olahan (water treatment) yang memenuhi standar sehingga air
tersebut dapat digunakan sebgaai pembangkit listrik tenaga uap hasil dari
pengkonversian mesin turbin. Dari pengkoversian tersebut uap yang keluar
melalui perputaran turbin akan ditransfer kebeberapa stasiun untuk digunakan
sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Boiler menggunakan bahan dari fiber dan
shell dari sisa-sisa pembuangan dari stasiun pengolahan biji. Fiber dan shell
nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat steam. Energi yang
masuk ketel uap merupakan energi yang berasal dari bahan bakar, ada beberapa
energi yang hilang selama proses pembakaran bahan bakar terjadi. Dalam
pembakaran fiber dan shell suhu harus terus dijaga agar tidak terjadi pengurangan
suhu yaitu antara suhu 200oC sampai 220oC. kemudian air yang digunakan untuk
dibuat steam juga harus dijaga isiannya agar tidak terjadi kerusakan pada ketel
uap tersebut. Standar isi air didalam boiler yaitu 51,1 dan batas maksimal 80 jika
air isiannya turun sampai angka 69,7, maka valve yang digunakan untuk
mengontrol pemasukan air dari feed water pump akan bekerja secara otomatis.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Gambar 2.26 Boiler

Kemudian tekanan uap pada boiler harus tetap dijaga agar tidak terjadi
kerusakan seperti terjadi kerusakan pada boiler dan yang paling fatal bisa
meledak. Tekanan uap harus dijaga antara 19 sampai 16 kg/cm2 maka perlu diberi
bahan bakar pada boiler berupa fiber dan shell untuk menjaga tekanan agar
kembali normal. Batas maksimal dari tekanan uap pada boiler yaitu 22 kg/cm 2 jika
melebihi maka safety valve akan otomatis bergerak mengurangi tekanan.

Kamar Mesin
Pada stasiun kamar mesin di PKS PT. Citra Putra Kebun Asri - Jorong
dilengkapi dengan beberapa mesin yaitu sebagai berikut ini:

2.7.42 Turbine generator


Turbine generator adalah suatu alat listrik tenaga uap dari boiler dengan
menggunakan tekanan tertentu. Prinsip kerja turbine adalah mengubah energi
potensial uap menjadi energi mekanik, energi mekanik menjadi energi listrik. Satu
turbin menghasilkan daya 1200 KVA putaran pada turbin antara 4950 sampai
5000 rpm melalui governor sehingga tercapai frekuensi 50 Hz, voltase 380 Volt.

Gambar 2.27 Turbine Generator

2.7.43 Diesel generator


Diesel generator merupakan alat pembangkit listrik dengan bahan bakar
solar yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Fungsi diesel
generator ini adalah untuk mensupply kebutuhan proses di pabrik dalam kondisi
sebelum turbine aktif, genset dengan 315 atau 500 KVA dioperasikan untuk

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

kebutuhan pemanasan boiler, kantor, jembatan timbang dan kebutuhan listrik


yang ada di PKS PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong.

2.7.44 Back pressure vessel


Back pressure vessel merupakan suatu bejana bertekanan yang berfungsi
untuk menampung exhaust steam dari turbin uap dan selanjutnya disupply ke
stasiun boiler, klarifikasi, dan tangki timbun.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


16
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

BAB III
LAPORAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : 01 September – 01 Oktober 2021
Tempat : PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory
Alamat : Jalan A. Yani Km. 102 RT. 12 RW. 04 Desa Jorong, Kec.
Jorong, Kab. Tanah Laut, Pelaihari – Kalsel
Waktu pelaksanaaan kegiatan di atas adalah waktu sebenarnya
pelaksanaan kerja praktik berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan PT.
Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory.
3.2 Tahapan Kegiatan
Berikut merupakan tahapan kegiatan dalam proses pelaksanaan
praktik kerja lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory:
1. Orientasi Umum
Metode ini dilakukan observasi pada semua unit dan laboratorium yang
ada di PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory.
2. Orientasi Khusus
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data di industry sesuai
dengan data terbaru yang berada di lapangan.
3. Diskusi
Metode ini digunakan untuk menambah informasi yang sebelumnya
telah diperoleh melalui metode observasi.
4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan salah satu metode yang sangat efektif dalam
rangka mencari informasi-informasi tambahan yang dibutuhkan.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM PKS

3.3 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Adapun jadwal kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksankan pada tanggal 01 September sampai dengan 01 Oktober 2021 di
PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory

Tanggal
Jadwal
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 6 7 8 9 1
0 1 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 7 8 9 0
Orientasi
Observasi Lapangan

Pengambilan Data

Tugas Khusus

Finish

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM PKS

3.4 Uraian Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan


Adapun uraian kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan pada
tanggal 1 September sampai dengan 1 Oktober 2021 di PT. Citra Putra Kebun Asri –
Jorong Factory dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Uraian Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Tanggal Uraian Kegiatan
1 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
2 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
3 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
4 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
6 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
7 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
8 September 2021 Orientasi umum dan observasi lapangan
9 September 2021 Konsultasi dengan dosen pembimbing
10 September 2021 Pencarian referensi untuk tugas khusus
11 September 2021 Pengambilan data untuk tugas khusus
13 September 2021 Pengambilan data untuk tugas khusus
14 September 2021 Pengambilan data untuk tugas khusus
15 September 2021 Pengambilan data untuk tugas khusus
16 September 2021 Pengambilan data untuk tugas khusus
17 September 2021 Pengerjaan perhitungan neraca massa sterilizer
18 September 2021 Pengerjaan perhitungan neraca massa sterilizer
20 September 2021 Pengerjaan perhitungan neraca energi sterilizer
21 September 2021 Pengerjaan perhitungan neraca energi sterilizer
22 September 2021 Konsultasi dengan pembimbing lapangan
23 September 2021 Konsultasi dengan dosen pembimbing
24 September 2021 Melengkapi administrasi laporan akhir
25 September 2021 Melengkapi administrasi laporan akhir
27 September 2021 Penjilidan laporan akhir
28 September 2021 Penjilidan laporan akhir
29 September 2021 Penyerahan laporan akhir
30 September 2021 Selesai
1 Oktober 2021 Selesai

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

BAB IV
PEMBAHASAN TOPIK PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Perthitungan Neraca Massa dan Neraca Energi pada Sterilizer


4.1.1 Neraca Massa
Kapasitas produksi : 60.000 kg/jam
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan massa : Kilogram (Kg)

4.1.1.1 Sterilizer
Tandan buah segar (TBS) dari lori dimasukkan ke dalam rebusan
atau sterilizer. Dalam sterilizer TBS direbus untuk proses sterilisasi sebelum
diproses menjadi minyak. Temperatur perebusan 95oC – 100oC, lama perebusan
85 – 90 menit. Kebutuhan steam 22, exhaust steam 18%, dan kondensat 18% yang
dibuang, sedangkan TBS yang masak 86% dari jumlah umpan yang direbus.

Steam 22%
-Air 100% Exhaust steam 18%

2 3
1 5 TBS hasil rebusan 86%
TBS masuk 100% Sterilizer -TBS masak 98,27%
-Air 1,73%
4

Kondensat 18%
-Minyak 0,55%
-Air 97,16%
-Kotoran 2,29%

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Neraca Massa
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 1:
1. TBS = 100% x 60.000 kg/jam = 60.000 kg/jam

Alur 2:
Steam = 22% x 60.000 kg/jam = 13.200 kg/jam
 Air = 100% x 13.200 kg/jam = 13.200 kg/jam

Alur 3:
Exhaust steam = 18% x 60.000 kg/jam = 10.800 kg/jam

Alur 4:
Kondensat = 18% x 60.000 kg/jam = 10.800 kg/jam
 Minyak= 0,55% x 10.800 kg/jam = 59,4 kg/jam
 Air = 97,16% x 10.800 kg/jam = 10.493,28 kg/jam
 Kotoran= 2,29% x 10.800 kg/jam = 247,32 kg/jam

Alur 5:
1. TBS hasil rebusan = 86% x 60.000 kg/jam = 51.600 kg/jam
 TBS masak = 98,27% x 51.600 kg/jam = 50.707,32 kg/jam
 Air = 1,73% x 51.600 kg/jam = 892,68 kg/jam

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Tabel 4.1 Neraca Massa pada Sterilizer


Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
Alur 1 Alur 2 Alur 3 Alur 4 Alur 5
Minyak - - - 59,4 -
Air - 13.200 - 10.493,28 892,68
TBS 60.000 - - - -
TBS masak - - - - 50.707,32
Kotoran - - - 247,32 -
Exoust
- - 10.800 - -
steam
Jumlah 60.000 13.200 10.800 10.800 51.600
Total 73.200 73.200

4.1.2 Neraca Energi


Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : kJ
Suhu referensi : 250oC = 298K
Dari Perry (1997), diketahui kapasitas panas (Cp) zat cair untuk
ikatan (J/ml.K).
Tabel 4.2 Kapasitas panas (Cp) zat cair untuk ikatan
Ikatan Cp
-CH3 36,82
-CH2 30,38
=CH- 21,34
-CO2- 60,67
‫׀‬
-CH 20,92
‫׀‬
-COOH 79,91

Sehingga diperoleh Cp untuk masing-masing senyawa:


 Cp Oktanoat (C8H16O2) = 1 (-CH3) + 6(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 6(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 182,28 + 79,91
Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)
20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

=299,01 J/mol.K
=2,076 kJ/kg.K
 Cp Dektanoat (C10H20O2) = 1(-CH3) + 8(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 8(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 243,04 + 79,91
= 359,77 J/mol.K
= 2,091 kJ/kg.K
 Cp Laurat (C12H25O2) = 1(-CH3) + 10(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 10(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 303,8 + 79,91
= 420,53 J/mol.K
= 2,102 kJ/kg.K
 Cp Miristat (C14H28O2) = 1(-CH3) + 12(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 12(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 364,56 + 79,91
= 481,29 J/mol.K
= 2,110 kJ/kg.K
 Cp Palmiat (C16H32O2) = 1(-CH3) + 14(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 14(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 425,32 + 79,91
= 542,05 J/mol.K
= 2,117 kJ/kg.K
 Cp Stearat (C18H36O2) = 1(-CH3) + 16(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 16(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 486,08 + 79,91
= 602,81 J/mol,K
= 2,122 kJ/kg.K
 Cp Oleat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 14(-CH2-) + 2(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 14(30,38) + 2(21,34) +

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

1(79,91)
= 36,82 + 425,32 + 42,68 + 79,91
= 584,73 J/mol.K
= 2,073 kJ/kg.K
 Cp Linoleat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 12(-CH2-) + 4(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 12(30,38) + 4(21,34) +
1(79,91)
= 36,82 + 364,56 + 85,36 + 79,91
= 566,65 J/mol.K
= 2,023 kJ/kg.K
 Cp Linolenat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 10(-CH2-) + 2(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 10(30,38) + 6(21,34) +
1(79,91)
= 36,82 + 303,8 + 128,04 + 79,91
= 548,57 J/mol.K
= 2,770 kJ/kg.K
 Cp Minyak sawit = Cp Laurat + Cp Miristat + Cp
Palmiat + Cp Stearat + Cp Oleat +
Cp Linoleat + Cp Linolenat
= 2,102 + 2,110 + 2,117 + 2,122 +
2,073 + 2,023 + 2,770
= 15,317 kJ/kg.K
 Cp Minyak inti sawit = Cp Oktanoat + Cp Dekanoat + Cp
Laurat + Cp Miristat + Cp Palmiat +
Cp Stearat + Cp Oleat + Cp Linoleat
+ Cp Linolenat
= 2,076 + 2,091 + 2,102 + 2,110 +
2,117 + 2,122 + 2,073 + 2,023 +

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

2,770
= 19,484 kJ/kg.K

Dari Perry (1997), diketahui kapasitas untuk zat padat (J/mol.K)


Tabel 4.6 Kapasitas zat padat
Atomil Elemen ∆E
C 10,89
H 7,56
O 13,42
N 18,74

Sehingga diperoleh Cp untuk masing-masing zat padat adalah:


 Cp Sellulosa (C6H10O5) = 6(C) + 10(H) + 5(O)
= 6 (10,89) + 10(7,56) + 5(13,42)
= 65,34 + 75,6 + 67,1
= 208,04 J/mol,K
= 1,284 kJ/kg.K
 Cp Pentosan (C5H8O4) = 5(C) + 8(H) + 4(O)
= 5(10,89) + 8(7,56) + 4(13,42)
= 54,45 + 60,48 + 53,68
= 168,61 J/mol.K
= 1,277 kJ/kg.K
 Cp Lignin (C6H12O6) = 6(C) + 12(H) + 6(O)
= 6(10,89) + 12(7,56) + 6(13,42)
= 65,34 + 90,72 + 80,52
= 236,58 J/mol,K
= 1,442 kJ/kg.K
 Cp Abu = 0,882 kJ/kg.K
 Cp Acid Solvent (C2H3O2) = 2(C) + 3(H) + 2(O)
= 2(10,89) + 3(7,56) + 2(13,42)
= 21,78 + 22,68 + 26,84
= 71,3 J/mol.K

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

= 1,208 kJ/mol.K
 Cp Nitrogen (N2) = 2(N)
= 2(18,74)
= 37,48 J/mol.K
= 1,338 kJ/mol.K
 Cp Air = 4,1774 kJ/kg.K………(Perry, 1997)
 Cp Serat (C6H10O5) = 6(C) + 10(H) + 5(O)
= 6(10,89) + 10(7,56) + 5(13,42)
= 65,34 + 75,6 + 67,1
= 208,04 J/mol.K
= 1,284 kJ/kg.K
 Cp Cangkang = Cp Sellulosa + Cp Pentosan + Cp
Lignin + Cp Abu + Cp Acid Solvent
+ Cp Nitrogen + Cp Air
= 1,284 + 1,277 + 1,442 + 1,0882 +
1,208 + 1,338 + 4,1774
= 11,6084 kJ/kg.K
 Cp Kelapa Sawit = Cp Minyak Sawit + Cp Minyak Inti
Sawit + Cp Cangkang + Cp Serat
= 15,317 + 19,484 + 11,6084 + 1,284
= 47,6934 kJ/kg.K
 Cp Kernel = Cp Minyak Inti Sawit + Cp Abu
= 19,484 + 0,882
= 20,366 kJ/kg.K
 Cp Biji = Cp Kernel + Cp Cangkang
= 20,366 + 11,6084
= 31,9744 kJ/kg.K

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

4.1.2.1 Sterilizer

T = 130ºC
Steam T = 110ºC
-Air Exhaust steam
2 3
T = 30ºC 1 5
T = 100ºC
TBS masuk Sterilizer TBS hasil rebusan
-TBS masak
4 -Air

T = 90ºC
Kondensat
-Minyak
-Air
-Kotoran

Panas Masuk
Alur 1:
Q = m x Cp x ∆T
Q TBS = 60.000 kg x 47,6934 kJ/kg.K x 5K
= 14.302.020 kJ
Alur 2:
Q = m x Cp x ∆T
Q Steam = 13.200 kg x 2,176 kJ/kg.K x 105K
= 3.015.936 kJ
Total Panas Masuk = 17.317.956 kJ

Panas Keluar
Alur 3:
Q = m x Cp x ∆T

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Q Exhaust = 10.800 kg x 4,1453 kJ/kg.K x 85K


= 3.805.385,4 kJ
Alur 4:
Q = m x Cp x ∆T
Q Minyak = 59,4 kg x 15,317 kJ/kg.K x 65K
= 59.138,937 kJ
Q = m x Cp x ∆T
Q Air = 10.493,28 kg x 4,2164 kJ/kg.K x 65K
= 2.875.851,27648 kJ
Q = m x Cp x ∆T
Q Kotoran = 247.32 kg x 0,882 kJ/kg.K x 65K
= 14.178,8556 kJ
Alur 5:
Q = m x Cp x ∆T
Q TBS = 50.707,32 kg x 47,6734 kJ/kg.K x 75K
= 181.303.132,035 kJ
Q = m x Cp x ∆T
Q Air = 892,68 kg x 4,2164 kJ/kg.K x 75K
= 282.292,1964 kJ
Total panas keluar = 188.339.978,70048
Panas Masuk + Panas dibutuhkan = Panas Keluar
Panas dibutuhkan = Panas Keluar – Panas Masuk
= 188.339.978,70048–17.317.956
= 171.022022,70048 kJ

Tabel 4.7 Neraca Energi pada Sterilizer


Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Komposisi
Alur 1 Alur 2 Alur 3 Alur 4 Alur 5
TBS 14.302.020 - - - 181.303.132,035
Minyak - - - 59.138,937 -

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Air - 3.015.936 - 2.875.851,27648 282.292,1964


Kotoran - - - 14.178,8556 -
Panas dibutuhkan - 171.022022,70048 - - -
Exhaust steam - - 3.805.385,4 - -
Jumlah 14.302.020 174.037.958,70048 3.805.385,4 2.949.169,06908 181.585.424,2314
Total 188.339.978,70048 188.339.978,70048

171.022022,70048
Efisiensi Sterilizer =( ) x 100%
188.339.978,70048
= 90,80494958%
4.2 Pembahasan
Proses pengolahan crude palm oil (CPO) dimulai dari perebusan Tandan
Buah Segar (TBS) yang telah dilakukan pemilihan (grading) sebelumnya,
fungsinya adalah untuk menonaktifkan enzim lipase, melunakkan brondola,
memudahkan pelepasan brondolan dari janjangannya, mengkondisikan daging
buah sehingga sel minyak dapat dengan mudah diekstraksi dan mengurangi kadar
air pada nut sehingga mudah dalam pemecahannya.
Proses perebusan ini dilakukan menggunakan bejana bertekanan tinggi
yang dinamakan sterilizer. Secara umum pada pabrik pengolahan kelapa sawit
digunakan berbagai macam jenis sterilizer, diantaranya vertical sterilizer,
horizontal sterilizer, dan continuous sterilizer. Pada PT. Citra Putra Kebun Asri
digunakan sterilizer horizontal yang bentuknya berupa bejana silindris horizontal
dengan pintu pada kedua ujungnya, dimana lori yang berisi TBS dimasukkan dari
salah satu pintu dan mengeluarkannya dari pintu lainnya. Tekanan uap masuk
dengan tekanan 2,8 hingga 3 bar yang digunakan untuk merebus buah segar
kelapa sawit.
Data yang digunakan untuk perhitungan neraca massa dan neraca energi
untuk kasus ini adalah data pada tanggal 16 September 2021. Namun, tidak semua
data tersedia di dalam prosesnya, ada beberapa data yang harus diasumsikan. Hal
tersebut dikarenakan tidak adanya alat indikator pada alat tersebut.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

Berdasarkan data yang diperoleh pada sterilizer di PT. Citra Putra Kebun
Asri – Jorong Factory untuk saat ini masih layak digunakan. Hal tersebut
berdasarkan efisiensi panas pada sterilizer, yaitu perbandingan kebutuhan panas
yang digunakan dalam proses perebusan TBS dengan panas masuk ke sterilizer.
Efisiensi panas dihitung setelah menghitung neraca massa dan neraca energi pada
sterilizer. Efisiensi sterilizer yang didapatkan berdasarkan perhitungan adalah
sebesar 90,80494958%. Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dikatakan
bahwa efisiensi pada sterilizer saat ini masih layak untuk digunakan.

4.3 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari dari pembahasan topik Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory yaitu didapatkan
efisiensi panas pada sterilizer sebesar 90,80494958% berdasarkan dari hasil
perhitungan neraca massa dan neraca energi.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT
Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory antara lain:
1. PT. PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory memperoleh akta
perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berlaku sejak tanggal 3 Agustus 2006
dimana PT. CPKA bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa sawit dan
pabrik kelapa sawit (PKS).
2. Tahapan proses produksi pada PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong
Factory meliputi proses sari stasiun grading, sterilizer, janjangan kosong,
pengepresan, nut dan kernel, klarifikasi serta dibantu dengan stasiun
boiler, water treatment plant dan kamar mesin.
3. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi di PT Citra
Putra Kebun Asri – Jorong Factory adalah buah kelapa sawit hasil kebun
inti dan masyarakat luar.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS

DAFTAR PUSTAKA

Perry, R.H. dan Green, D.W. (1997): Perry’s Chemical Engineering Handbook
7th. Mc. Graw-Hill Book Company. New York.

Nina Fitriyani (1810814120022) & Ulfah delvianti (1810814120014)


20

Anda mungkin juga menyukai