Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. Abubakar Tuhuloula, ST., MT.
2021
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TANGGAL:
1 SEPTEMBER 2021 S/D 1 OKTOBER 2021
Disusun oleh:
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
Lembar pengesahan ini menyatakan bahwa Pratik Kerja Lapangan yang dibuat
oleh Mahasiswa di atas telah diujikan dan disetujui oleh Komite Penguji Sidang
Praktik Kerja Lapangan.
Penguji,
Nama
NIP. .........................
Pembimbing,
Dr. Abubakar Tuhuloula, ST., MT.
NIP. 19750820 200501 1 001 .........................
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
Dr. Ir. Doni Rahmat Wicakso, ST., M.Eng.
NIP. 19810112 200312 1 001 .........................
ii
Laporan Praktek Kerja Lapangan 2021 PT.CPKA-Jorong Factory
Teknik Kimia ULM
PKS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan
(PKL) beserta laporan praktik kerja lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri-
Jorong Factory tepat pada waktunya.
Laporan praktik kerja lapangan ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Program Strata-1 di Program Studi Teknik Kimia
Universitas Lambung Mangkurat. Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 bulan, terhitung sejak tanggal 1 September 2021 sampai tanggal 1
Oktober 2021 di bagian Unit Pabrik Kelapa Sawit PT. Citra Putra Kebun Asri-
Jorong Factory.
Selama praktik kerja lapangan, penulis banyak mendapat bimbingan,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktik ini.
2. Kedua orang tua kami, atas dukungan moral dan material yang telah diberikan
kepada penulis.
3. Bapak Achmad Nashor, selaku Mill Manager PT. CPKA-Jorong Factory.
4. Bapak M. Zuhri, selaku Mill Manager Assistant PT. CPKA-Jorong Factory.
5. Bapak Kusnaedi, selaku Mill Process Assistant I PT. CPKA-Jorong Factory.
6. Bapak Rusyaidi Shadik Uchtary, selaku Personalia and Safety Officer serta
Pembimbing Lapangan Praktik Kerja Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory.
7. Bapak Johansyah selaku Senior Kasie dan Koordinator Praktik Kerja
Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory.
8. Seluruh Staf Kepegawaian di bagian proses serta petugas laboratorium
penganalisaan hasil produk PT. CPKA-Jorong Factory yang selalu membantu
dalam pengambilan data.
9. Bapak Dr. Ir. Doni Rahmat Wicakso, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program
Studi S-1 Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat.
10. Bapak Awali Sir Kautsar Harivram., S.T., M.T., selaku Koordinator Praktik
Kerja Lapangan Program Studi S-1 Teknik Kimia Universitas Lambung
Mangkurat.
11. Bapak Dr. Abubakar Tuhuloula, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang
membantu penulis dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini.
12. Teman-teman Teknik Kimia 2018 ULM, teman-teman Praktik Kerja
Lapangan dari UNISKA Banjarmasin dan masih banyak lagi.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya baik dari
moral ataupun material.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan. Semoga laporan kerja praktik ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR NOTASI viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 3
1.1.1 Tujuan Umum 3
1.1.2 Tujuan Khusus 3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1
2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan 2
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2
2.3 Kebijakan Perusahaan 2
2.1.1 Kebijakan Organisasi 3
2.1.2 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
1.4 Lokasi Perusahaan 2
1.5 Struktur Organisasi dan Kepegawaian 2
BAB III LAPORAN KEGIATAN 2
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
3.2 Tahapan Kegiatan 3
3.3 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 3
3.4 Uraian Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan 3
BAB IV PEMBAHASAN TOPIK SELAMA PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2
4.1 Tujuan Topik Praktik Kerja Lapangan 3
4.2 Konsep Dasar Proses Produksi 3
4.3 Tahapan Proses Produksi 3
4.3.1 Persiapan Awal Bahan baku 3
4.3.2 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
4.3.3 Persiapan Awal Bahan baku 3
4.3.4 Kebijakan Mutu (Quality Policy) 3
4.3.5 Persiapan Awal Bahan baku 3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Pertasol CA ....................................................................... 22
Tabel 2.2. Spesifikasi Pertasol CB ...................................................................... 23
Tabel 2.3. Spesifikasi Pertasol CC ....................................................................... 24
Tabel 2.4 Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar ...................................... 24
Tabel 2.5 Spesifikasi Minyak Bakar Cepu (Residu) ............................................ 26
Tabel 2.6. Alat Utama yang digunakan dalam Unit Kilang ................................. 32
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik di PPSDM Migas ............................... 54
Tabel 4.1 Data Produk yang Dihasilkan pada Tanggal 08 Agustus 2019 ............ 64
Tabel 4.2 Data Distilasi ASTM Crude Oil dan Suhu Koreksi ............................ 64
Tabel 4.3 Data Hubungan antara Suhu ASTM dan Suhu EFV (1 atm) Crude Oil
............................................................................................................................ 66
Tabel 4.4 Data Hubungan antara Suhu ASTM, Suhu EFV 1 atm dan Suhu EFV
1,30008 atm ............................................................................................. 67
Tabel 4.5 Neraca Massa Evaporator V-1 ........................................................... 69
Tabel 4.6 Neraca Massa Stripper C-5 .................................................................. 70
Tabel 4.7 Neraca Massa Stripper C-4 .................................................................. 72
Tabel 4.8 Neraca Massa Kolom Fraksinasi C-1................................................... 74
Tabel 4.9 Neraca Energi Kolom Fraksinasi C-1 .................................................. 81
Tabel 4.10 Data Hasil Produksi beserta Neraca Massanya ................................. 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Lokasi PPSDM Migas ............................................................... 5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PPSDM Migas ................................................ 10
Gambar 4.1 Hubungan antara % Distilasi dan Suhu Metode Uji ASTM D.86 ... 65
Gambar 4.2 Hubungan antara % Volume Distilasi vs EFV (1 atm) dan EFV
(1,30008 atm) ............................................................................................. 67
DAFTAR NOTASI
SG 15/15 oC = Spescific Gravity pada suhu 15oC
IBP = Initial Boiling Point
ASTM = American Standard Testing and Material
EFV = Equilibrium Flash Vaporization
H = Panas (Btu/lb)
Q = Kalor (Btu/hari)
m = Massa (Kg)
T = Temperatur (oF atau oC)
P = Tekanan (atm)
oAPI = American Petroleum Institute Gravity
X = Fraksi
BAB I
PENDAHULUAN
industri. Oleh karena itu, penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.
Citra Putra Kebun Asri-Jorong Factory.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Kerja Lapangan di PT. CPKA-Jorong Factory yaitu:
1. Memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
2. Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan ilmu atau teori yang
selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
3. Memperoleh tambahan pengetahuan, pengalaman dan mendapat peluang
untuk berlatih menangani permasalahan dalam industri, yang akan
membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang
ditekuni selama ini.
4. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik.
Gambar 2.2 Diagram Alir Proses Produksi TBS menjadi CPO dan Kernel.
perebusan TBS, yaitu sistem satu puncak (single peak), sistem dua puncak
(double peak), dan sistem tiga puncak (triple peak), dengan 13 step. Sistem satu
puncak adalah sistem perebusan yang mempunyai satu puncak akibat tindakan
pembuangan dan pemasukkan uap yang tidak merubah bentuk perebusan selama
proses perebusan satu siklus. Sistem dua puncak adalah jumlah puncak yang
terbentuk selama proses perebusan berjumlah dua puncak akibat tindakan
pembuangan dan pemasukkan uap, kemudian dilanjutkan dengan pemasukkan,
penahanan, dan pembuangan uap selama perebusan satu siklus. Sementara sistem
tiga puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama perebusan berjumlah
tiga akibat tindakan pemasukkan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan
pemasukkan uap, penahanan, dan pembuangan uap selama proses siklus
perebusan. Pada perebusan sistem tiga puncak tekanan, tekanan pada puncak
pertama mencapai 1,5 kg/cm2, puncak kedua mencapai 2,0 kg/cm 2, puncak ketiga
mencapai 2,8-3,0 kg/cm2. Tujuan perebusan yaitu menonaktifkan enzim lipase
yang dapat menstimulir pembekuan free fatty acid (FFA) dan perebusan,
memudahkan ekstraksi minyak pada proses pengempaan, mempermudah proses
perontokkan buah pada thresher. Buah yang keluar dari rebusan kemudian
memasuki tippler untuk menuangkan isi lorry dengan cara memutar lorry 180̊ ke
SFB conveyor. Dimana lorry yang dituang tersebut berisi Tandan Buah Rebus
(TBR) untuk kemudian ditransfer melalui SFB conveyor ke stasiun Janjangan
Kosong (Jankos).
Pada saat ini, kadang masih ada buah yang melekat ditandan kosong
(empty bunch). Kondisi empty bunch dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Adanya buah tidak normal yang sukar membrondol, waktu perebusan terlalu
singkat, dan adanya buah mentah dari kebun. Janjangan kosong (empty bunch)
yang terpipil dari thresher akan diangkut ke kebun sebagai pupuk. Pemipilan
dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran
23-25 rpm. Pembantingan tandan buah akan menyebabkan brondolan buah lepas
dan kemudian masuk ke bottom cross conveyor lalu dipindahkan melalui elevator
MDP menuju top distributiom conveyor . Pada saat ini, kadang masih ada buah
yang melekat ditandan kosong (empty bunch).Buah yang terpisah akan terjatuh
melalui kisi-kisi dan ditampung oleh fruit elevator dan dibawa dengan top
distributing conveyor untuk didistribusikan ke unit-unit digester.
drum. Nut polishing drum berfungsi membuang fibre yang masih terdapat pada
nut kemudian diangkut oleh inclined nut conveyor. Inclined nut conveyor adalah
proses pencacahan biji pada ripple mill. Ripple mill merupakan alat centrifuge
yang memiliki rotor berputar dengan kecepatan tinggi 950-1000 rpm. Dalam rotor
berputar, biji-biji tersebut akan terlempar kuat kedinding cracker dan pecah,
sehingga inti lepas dari cangkang. Proses selanjutnya adalah tahapan pemisahan
nut dan cangkang yang dilakukan pada LTDS 1 dan 2. Pemisahan ini, berlangsung
secara pneumatic berdasarkan gaya sentrifugal menggunakan blower hisap dan
perbedaan berat jenis. Cangkang kecil dan kotoran halus akan terhisap oleh
blower dan akan ditampung dishell cyclone sebagai umpan boiler untuk dijadikan
bahan bakar. Kernel utuh, nut utuh berserta cangkang pecah dan cangkang besar
yang tidak terhisap oleh blower akan masuk ke dalam hidrocyclone untuk
dipisahkan berdasarkan berat jenisnya dengan menggunakan media air. Cangkang
yang terpisah dari kernel akan dikirim ke boiler sebagai bahan bakar. Sedangakan
kernel yang terpisah dari cangkang akan dikirim melalui wet kernel conveyor ke
dalam kernel silo untuk melakukan proses pengeringan. Pengeringan dilakukan
dalam suatu alat yang disebut kernel silo. Fungsi kernel silo adalah mengeringkan
kernel yang telah terlepas dari cangkangnya menggunakan udara panas atau
steam. Suhu dibagian kernel silo sekitar 60-70oC. Proses pematangan di kernel
silo berlangsung selama 2-3 jam. Setelah pengeringan selesai, kernel di kirim
menggunakan bottom dry kernel conveyor ke dalam kernel bisley (kernel
produksi).
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. Prinsip kerja boiler sebenarnya
cukup sederhana dengan cara mendidihkan air dengan kalor bahan bakar, dalam
proses pendidihan air tersebut akan selalu diiringi proses perpindahan panas yang
melibatkan bahan bakar, distribusi udara, material pipa, serta partikel air. Kalor
dari bahan bakar akan terpancarkan secara radiasi ke pipa-pipa evaporator
sehingga memanaskan pipa-pipa tersebut. Panas yang terserap oleh permukaan
pipa akan secara konduksi berpindah kesisi permukaan dalam pipa. Proses
penyebaran panas antar molekul air didalam aliran ini terjadi secara konveksi,
secara bertahap air akan berubah fase menjadi uap basah.
2.7.10 Laboratorium
PKS PT. CPKA-Jorong Factory menyediakan fasilitas penunjang seperti
laboratorim sendiri, agar analis dapat menganalisis mutu produksi CPO.
Laboratorium ini merupakan tempat pengendali terhadap proses dan kualitas yang
dihasilkan selama dan setelah proses produksi berlangsung. Dalam laboratorium
ini juga dilakukan analisis berupa sampel padatan dan cairan yang dilakukan
secara rutin guna mengetahui kehilangan minyak dan kernel selama proses
berlangsung dan dapat mencapai standar yang telah ditetapkan oleh PKS sendiri.
Tujuannya sendiri adalah untuk menghasilkan CPO dan Palm kernel dengan
kualitas yang baik dan tingkat efficiency ekstraksi yang maksimal serta
menyediakan informasi guna menilai keadaan proses yang dilakukan.
1.
2.7.11 Workshop Area
PKS PT. CPKA juga menyediakan fasilitas penunjang berupa area
workshop atau bengkel sendiri sebagai tempat beraktivitasnya para karyawan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan,
perawatan atau pemeliharaan mesin produksi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kebun Asri–Jorong Factory sebagian besar adalah tipe tenera yang berasal dari
kebun inti PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong, namun selain itu terdapat sebagian
kecil tipe dura dan psifera yang mungkin terikut dari kebun perkebunan rakyat
sekitar. Kriteria buah pada penyortiran buah di PT. Citra Putra Kebun Asri
Jorong sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kriteria buah pada penyortiran buah di PT. Citra Putra Kebun Asri–
Jorong Factory
No Kriteria TBS (Tandan Buah Segar) Standar
1. TBS mentah 0,00%
2. TBS mengkal < 2.00%
3. TBS masak ≥ 90%
4. TBS lewat matang ≤3,00%
5. Janjang kosong 0,00%
6. Parthenocarpic ≤ 4,00%
7. Tangkai panjang 0%
hydraulic operated doors vertical sliding gate, kapasitas 250 ton (20 ton per
pintu) dengan kemiringan 27˚.
(a) (b)
Gambar 2.5 (a). FFB Discharge Conveyor No. 1; (b). FFB Discharge Conveyor
No. 2
2.7.7 Sterilizer
Sterilizer berfungsi merebus TBS. Sterilizer PKS PT. Citra Putra Kebun
Asri Jorong berbentuk horizontal sebanyak 3 unit. Kapasitas masing-masing
sterilizer adalah 45 ton dengan diameter luar 2.700 mm. Suhu untuk merebus TBS
adalah 95º-100ºC dengan tekanan 2,8-3 Bar. Menggunakan sistem tiga puncak
(triple peak) dengan 13 step. Waktu perebusan untuk buah normal 85 menit, buah
restan 75-80 menit dan untuk buah mentah 90 menit dari total keseluruhan waktu
perebusan.
2.7.8 Tippler
Tippler adalah alat yang digunakan untuk membalikkan lori yang berisi
TBS masak ke SFB hopper untuk selanjutnya diangkut menggunakan SFB
conveyor ke thresher. Tippler PKS PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong memiliki
type round drum tippler yang dapat berotasi 210˚, memiliki kapasitas 50 ton/jam
dan memiliki kecepatan rotasi 1 hingga 2,5 rpm.
selanjutnya ke empty bunch press untuk kemudian dipress sehingga minyak dari
brondolan yang tidak terlepas di thresher dapat diolah kembali.
2.7.6 Digester
Digester merupakan tangki tegak yang berfungsi sebagai pencacah
brondolan. Pencacahan dan pelumatan brondolan menggunakan pisau-pisau yang
berputar dengan kecepatan 23 rpm. Digester PKS PT. Citra Putra Kebun Asri
berjumlah 5 buah dengan kapasitas masing-masing 5000 L/jam, type direct steam
injection, model CB 5000L. Didalam digester tedapat 6 pasang pisau yaitu 5
pasang pisau pencacah dan 1 pasang pisau pelempar brondolan. Suhu didalam
digester dijaga pada 90ºC dan pada saat operasi level digester minimal 3/4 .
Pemberian suhu bertujuan untuk menurunkan kadar air pada CPO dan
untuk memudahkan pemisahan minyak dengan pengotor-pengotor lainnya.
Peningkatan kadar air dapat merusak mutu CPO karena air dapat mengakibatkan
meningkatnya kadar asam lemak bebas pada minyak CPO.
2.7.17 Decanter
Decanter berfungsi untuk memisahkan minyak menjadi light phase
(minyak), heavy phase (sludge) dan solid. Fungsi dari decanter ini adalah untuk
memisahkan serat-serat halus (non-oil solid) yang terkandung dalam minyak kasar
(cruide oil) dari cruide oil tank (COT). Serat halus ini berasal dari serat atau
ampas yang terputus-putus pada waktu pengepresan. Dengan berkurangnya serat
halus ini, cairan minyak tidak akan selalu kental, sehingga proses pemisahan akan
lebih sempurna. Dalam pengaplikasian pada kutipan minyak ada beberapa faktor
keberhasilan dalam pengoperasian decanter ini, yaitu:
1. Komposisi umpan yang akan diolah, karena rasio antara minyak, air dan
lumpur mempengaruhi terhadap daya pisah alat tersebut.
2. Fungsi alat decanter tersebut.
3. Perimbangan kapasitas alat dengan jumlah sludge yang diolah.
with closed heating coils. Suhu di pure oil tank dijaga pada suhu 90-95ºC untuk
menjaga kualitas minyak. Standar dirt pada POT 0,03-0.1%.
tank dengan kapasitas masing-masing 2000 ton. Standar moist pada storage oil
tank 0,2%, dirt 0,02% dan FFA 3,5%.
Inclined wet nut conveyor berfungsi untuk memindahkan nut dari nut
polishing drum ke destoner. Kapasitas masing-masing dari dua inclined wet nut
conveyor adalah 30 ton/jam dengan kecepatan 50 rpm dan type ribbon screw.
2.7.31 Destoner
Destoner berfungsi untuk memisahkan nut dengan batu-batu yang terikut
pada proses. Batu yang lebih berat akan jatuh ke bawah sementara nut akan
terhisap oleh destoner untuk selanjutnya dibawa oleh nut elevator ke ripple mill.
Terdapat dua destoner pada PKS PT. Citra Putra Kebun-Asri Jorong dengan
kapasitas masing-masing 30 ton/jam.
2.7.31 Hydrocyclone
Water Treatment
Stasiun pengolahan air sebagai penyuplai air bersih untuk keperluan
pabrik untuk proses produksi dan domestik. Di stasiun ini terbagi menjadi dua
pengolahan air (water treatment) yaitu eksternal dan internal. Peralatan utama
yang ada di stasiun water treatment plant ini adalah clarifier, clarifiet, sand filter,
dan water tower tank. Pengolahan air eksternal yaitu pengolahan air dengan
proses fisika dan kimia diantaranya proses penghilangan ion lain yang tidak
membahayakan ketel dengan alat penukar ion (ion exchanger). Kemudian proses
penghilangan oksigen terlarut dalam daerator. Sedangkan pengolahan air internal
dilkukan untuk menyempurnakan external water treatment dengan cara
menambahkan bahan-bahan kimia yang akan bereaksi dengan zat-zat kesadahan,
silika, dan oksigen membentuk zat-zat lain yang tidak mebahayakan ketel dan
dikeluarkan dengan blow down. Clarifier berfungsi untuk mengendapkan air dari
waduk dengan penambahan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan adalah
tawas dan soda as. Tawas berfungsi sebagai penjernih air dan soda as berfungsi
untuk menaikkan pH air. Pemberian tawas dan soda as dilakukan setiap kali
proses dengan kadar tawas 31 kg/1000 L air dan soda as 30 kg/1000 L air.
2.7.34 Clarifier
2.7.41 Boiler
Boiler merupakan ketel uap yang berguna untuk menghasilkan steam yang
bersumber dari air olahan (water treatment) yang memenuhi standar sehingga air
tersebut dapat digunakan sebgaai pembangkit listrik tenaga uap hasil dari
pengkonversian mesin turbin. Dari pengkoversian tersebut uap yang keluar
melalui perputaran turbin akan ditransfer kebeberapa stasiun untuk digunakan
sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Boiler menggunakan bahan dari fiber dan
shell dari sisa-sisa pembuangan dari stasiun pengolahan biji. Fiber dan shell
nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat steam. Energi yang
masuk ketel uap merupakan energi yang berasal dari bahan bakar, ada beberapa
energi yang hilang selama proses pembakaran bahan bakar terjadi. Dalam
pembakaran fiber dan shell suhu harus terus dijaga agar tidak terjadi pengurangan
suhu yaitu antara suhu 200oC sampai 220oC. kemudian air yang digunakan untuk
dibuat steam juga harus dijaga isiannya agar tidak terjadi kerusakan pada ketel
uap tersebut. Standar isi air didalam boiler yaitu 51,1 dan batas maksimal 80 jika
air isiannya turun sampai angka 69,7, maka valve yang digunakan untuk
mengontrol pemasukan air dari feed water pump akan bekerja secara otomatis.
Kemudian tekanan uap pada boiler harus tetap dijaga agar tidak terjadi
kerusakan seperti terjadi kerusakan pada boiler dan yang paling fatal bisa
meledak. Tekanan uap harus dijaga antara 19 sampai 16 kg/cm2 maka perlu diberi
bahan bakar pada boiler berupa fiber dan shell untuk menjaga tekanan agar
kembali normal. Batas maksimal dari tekanan uap pada boiler yaitu 22 kg/cm 2 jika
melebihi maka safety valve akan otomatis bergerak mengurangi tekanan.
Kamar Mesin
Pada stasiun kamar mesin di PKS PT. Citra Putra Kebun Asri - Jorong
dilengkapi dengan beberapa mesin yaitu sebagai berikut ini:
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory
Tanggal
Jadwal
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 6 7 8 9 1
0 1 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 7 8 9 0
Orientasi
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Tugas Khusus
Finish
BAB IV
PEMBAHASAN TOPIK PRAKTIK KERJA LAPANGAN
4.1.1.1 Sterilizer
Tandan buah segar (TBS) dari lori dimasukkan ke dalam rebusan
atau sterilizer. Dalam sterilizer TBS direbus untuk proses sterilisasi sebelum
diproses menjadi minyak. Temperatur perebusan 95oC – 100oC, lama perebusan
85 – 90 menit. Kebutuhan steam 22, exhaust steam 18%, dan kondensat 18% yang
dibuang, sedangkan TBS yang masak 86% dari jumlah umpan yang direbus.
Steam 22%
-Air 100% Exhaust steam 18%
2 3
1 5 TBS hasil rebusan 86%
TBS masuk 100% Sterilizer -TBS masak 98,27%
-Air 1,73%
4
Kondensat 18%
-Minyak 0,55%
-Air 97,16%
-Kotoran 2,29%
Neraca Massa
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 1:
1. TBS = 100% x 60.000 kg/jam = 60.000 kg/jam
Alur 2:
Steam = 22% x 60.000 kg/jam = 13.200 kg/jam
Air = 100% x 13.200 kg/jam = 13.200 kg/jam
Alur 3:
Exhaust steam = 18% x 60.000 kg/jam = 10.800 kg/jam
Alur 4:
Kondensat = 18% x 60.000 kg/jam = 10.800 kg/jam
Minyak= 0,55% x 10.800 kg/jam = 59,4 kg/jam
Air = 97,16% x 10.800 kg/jam = 10.493,28 kg/jam
Kotoran= 2,29% x 10.800 kg/jam = 247,32 kg/jam
Alur 5:
1. TBS hasil rebusan = 86% x 60.000 kg/jam = 51.600 kg/jam
TBS masak = 98,27% x 51.600 kg/jam = 50.707,32 kg/jam
Air = 1,73% x 51.600 kg/jam = 892,68 kg/jam
=299,01 J/mol.K
=2,076 kJ/kg.K
Cp Dektanoat (C10H20O2) = 1(-CH3) + 8(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 8(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 243,04 + 79,91
= 359,77 J/mol.K
= 2,091 kJ/kg.K
Cp Laurat (C12H25O2) = 1(-CH3) + 10(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 10(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 303,8 + 79,91
= 420,53 J/mol.K
= 2,102 kJ/kg.K
Cp Miristat (C14H28O2) = 1(-CH3) + 12(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 12(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 364,56 + 79,91
= 481,29 J/mol.K
= 2,110 kJ/kg.K
Cp Palmiat (C16H32O2) = 1(-CH3) + 14(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 14(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 425,32 + 79,91
= 542,05 J/mol.K
= 2,117 kJ/kg.K
Cp Stearat (C18H36O2) = 1(-CH3) + 16(-CH2-) + 1(-COOH)
= 1(36,82) + 16(30,38) + 1(79,91)
= 36,82 + 486,08 + 79,91
= 602,81 J/mol,K
= 2,122 kJ/kg.K
Cp Oleat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 14(-CH2-) + 2(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 14(30,38) + 2(21,34) +
1(79,91)
= 36,82 + 425,32 + 42,68 + 79,91
= 584,73 J/mol.K
= 2,073 kJ/kg.K
Cp Linoleat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 12(-CH2-) + 4(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 12(30,38) + 4(21,34) +
1(79,91)
= 36,82 + 364,56 + 85,36 + 79,91
= 566,65 J/mol.K
= 2,023 kJ/kg.K
Cp Linolenat (C18H34O2) = 1(-CH3) + 10(-CH2-) + 2(=CH-) +
1(-COOH)
= 1(36,82) + 10(30,38) + 6(21,34) +
1(79,91)
= 36,82 + 303,8 + 128,04 + 79,91
= 548,57 J/mol.K
= 2,770 kJ/kg.K
Cp Minyak sawit = Cp Laurat + Cp Miristat + Cp
Palmiat + Cp Stearat + Cp Oleat +
Cp Linoleat + Cp Linolenat
= 2,102 + 2,110 + 2,117 + 2,122 +
2,073 + 2,023 + 2,770
= 15,317 kJ/kg.K
Cp Minyak inti sawit = Cp Oktanoat + Cp Dekanoat + Cp
Laurat + Cp Miristat + Cp Palmiat +
Cp Stearat + Cp Oleat + Cp Linoleat
+ Cp Linolenat
= 2,076 + 2,091 + 2,102 + 2,110 +
2,117 + 2,122 + 2,073 + 2,023 +
2,770
= 19,484 kJ/kg.K
= 1,208 kJ/mol.K
Cp Nitrogen (N2) = 2(N)
= 2(18,74)
= 37,48 J/mol.K
= 1,338 kJ/mol.K
Cp Air = 4,1774 kJ/kg.K………(Perry, 1997)
Cp Serat (C6H10O5) = 6(C) + 10(H) + 5(O)
= 6(10,89) + 10(7,56) + 5(13,42)
= 65,34 + 75,6 + 67,1
= 208,04 J/mol.K
= 1,284 kJ/kg.K
Cp Cangkang = Cp Sellulosa + Cp Pentosan + Cp
Lignin + Cp Abu + Cp Acid Solvent
+ Cp Nitrogen + Cp Air
= 1,284 + 1,277 + 1,442 + 1,0882 +
1,208 + 1,338 + 4,1774
= 11,6084 kJ/kg.K
Cp Kelapa Sawit = Cp Minyak Sawit + Cp Minyak Inti
Sawit + Cp Cangkang + Cp Serat
= 15,317 + 19,484 + 11,6084 + 1,284
= 47,6934 kJ/kg.K
Cp Kernel = Cp Minyak Inti Sawit + Cp Abu
= 19,484 + 0,882
= 20,366 kJ/kg.K
Cp Biji = Cp Kernel + Cp Cangkang
= 20,366 + 11,6084
= 31,9744 kJ/kg.K
4.1.2.1 Sterilizer
T = 130ºC
Steam T = 110ºC
-Air Exhaust steam
2 3
T = 30ºC 1 5
T = 100ºC
TBS masuk Sterilizer TBS hasil rebusan
-TBS masak
4 -Air
T = 90ºC
Kondensat
-Minyak
-Air
-Kotoran
Panas Masuk
Alur 1:
Q = m x Cp x ∆T
Q TBS = 60.000 kg x 47,6934 kJ/kg.K x 5K
= 14.302.020 kJ
Alur 2:
Q = m x Cp x ∆T
Q Steam = 13.200 kg x 2,176 kJ/kg.K x 105K
= 3.015.936 kJ
Total Panas Masuk = 17.317.956 kJ
Panas Keluar
Alur 3:
Q = m x Cp x ∆T
171.022022,70048
Efisiensi Sterilizer =( ) x 100%
188.339.978,70048
= 90,80494958%
4.2 Pembahasan
Proses pengolahan crude palm oil (CPO) dimulai dari perebusan Tandan
Buah Segar (TBS) yang telah dilakukan pemilihan (grading) sebelumnya,
fungsinya adalah untuk menonaktifkan enzim lipase, melunakkan brondola,
memudahkan pelepasan brondolan dari janjangannya, mengkondisikan daging
buah sehingga sel minyak dapat dengan mudah diekstraksi dan mengurangi kadar
air pada nut sehingga mudah dalam pemecahannya.
Proses perebusan ini dilakukan menggunakan bejana bertekanan tinggi
yang dinamakan sterilizer. Secara umum pada pabrik pengolahan kelapa sawit
digunakan berbagai macam jenis sterilizer, diantaranya vertical sterilizer,
horizontal sterilizer, dan continuous sterilizer. Pada PT. Citra Putra Kebun Asri
digunakan sterilizer horizontal yang bentuknya berupa bejana silindris horizontal
dengan pintu pada kedua ujungnya, dimana lori yang berisi TBS dimasukkan dari
salah satu pintu dan mengeluarkannya dari pintu lainnya. Tekanan uap masuk
dengan tekanan 2,8 hingga 3 bar yang digunakan untuk merebus buah segar
kelapa sawit.
Data yang digunakan untuk perhitungan neraca massa dan neraca energi
untuk kasus ini adalah data pada tanggal 16 September 2021. Namun, tidak semua
data tersedia di dalam prosesnya, ada beberapa data yang harus diasumsikan. Hal
tersebut dikarenakan tidak adanya alat indikator pada alat tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh pada sterilizer di PT. Citra Putra Kebun
Asri – Jorong Factory untuk saat ini masih layak digunakan. Hal tersebut
berdasarkan efisiensi panas pada sterilizer, yaitu perbandingan kebutuhan panas
yang digunakan dalam proses perebusan TBS dengan panas masuk ke sterilizer.
Efisiensi panas dihitung setelah menghitung neraca massa dan neraca energi pada
sterilizer. Efisiensi sterilizer yang didapatkan berdasarkan perhitungan adalah
sebesar 90,80494958%. Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dikatakan
bahwa efisiensi pada sterilizer saat ini masih layak untuk digunakan.
4.3 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari dari pembahasan topik Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory yaitu didapatkan
efisiensi panas pada sterilizer sebesar 90,80494958% berdasarkan dari hasil
perhitungan neraca massa dan neraca energi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT
Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory antara lain:
1. PT. PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong Factory memperoleh akta
perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berlaku sejak tanggal 3 Agustus 2006
dimana PT. CPKA bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa sawit dan
pabrik kelapa sawit (PKS).
2. Tahapan proses produksi pada PT Citra Putra Kebun Asri – Jorong
Factory meliputi proses sari stasiun grading, sterilizer, janjangan kosong,
pengepresan, nut dan kernel, klarifikasi serta dibantu dengan stasiun
boiler, water treatment plant dan kamar mesin.
3. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi di PT Citra
Putra Kebun Asri – Jorong Factory adalah buah kelapa sawit hasil kebun
inti dan masyarakat luar.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, R.H. dan Green, D.W. (1997): Perry’s Chemical Engineering Handbook
7th. Mc. Graw-Hill Book Company. New York.