DISUSUN OLEH :
COVER
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
Praktik Dasar Teknik Kimia I 2023
Pratikum Pembuatan Karbol
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM BERJUDUL :
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN
Oleh :
Kelompok 6 :
Telah diperiksa, diperbaiki, dan disetujui sesuai hasil praktikum atas saran dan petunjuk dari asisten
dan dosen pembimbing.
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul “PEMBUATAN
SABUN TRANSPARAN” Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum Dasar
Teknik Kimia. Kami juga berharap laporan praktikum ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Pada penyusunan laporan praktikum ini, kami dapat menyelesaikan dengan baik dan benar
tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan
maupun fasilitas yang diperoleh. Untuk itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati
dan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Eka Cahya Muliawati, S.Si., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium Praktikum Kimia Analisa 2023.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik dan saran dari
pembaca, sehingga dapat digunakan untuk membantu memperbaiki laporan praktikum ini. Akhir
kata, mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan
kami semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 6
ABSTRAK
Daftar Isi
COVER...................................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................................................v
Daftar Gambar.....................................................................................................................................vii
Daftar Tabel........................................................................................................................................viii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................................3
2.1 Sabun Transparan...................................................................................................................3
2.2 Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil ( VCO ).......................................................3
BAB III...................................................................................................................................................6
METODE PERCOBAAN......................................................................................................................6
3.1 Skema Percobaan Pembuatan Sabun Transparan...................................................................6
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sabun merupakan bahan yang berfungsi membersihkan kotoran dan bakteri dan kulit.
Pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit semakin meningkat dan beragam. Keragaman sabun
yang dijual secara komersial terlihat pada jenis, wangi, warna dan manfaat yang ditawarkan. Proses
pembuatan sabun dengan reaksi saponifikasi terbagi menjadi dua yaitu proses panas dan proses
dingin. Perbedaan kedua proses tersebut yaitu sabun yang dibuat dengan proses dingin dilakukan
pada suhu kamar atau tanpa disertai pemanasan, sedangkan proses panas melibatkan reaksi
saponifikasi dengan panas yang dilakukan pada 70-80°C.
Sabun mandi dibagi menjadi dua jenis yaitu sabun cair dan sabun padat. Sabun padat terdiri
dari 3 jenis yaitu sabun opaque, translucent dan transparan. Sabun opaque ( sabun padat biasa )
adalah sabun yang digunakan sehari-hari, sabun translusen adalah sabun yang sifatnya berada
diantara sabun opaque dan transparan, sedangkan sabun transparan adalah sabun yang sering
digunakan untuk sabun kecantikan wajah sabun kesehatan kulit.
Kemampuan utama sabun padat transparan sebagai pembersih tidak cukup membuatnya menarik dari
segi pemasaran apabila tidak disertai manfaat yang lebih spesifik. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan
aktif yang mampu memberikan manfaat ganda pada sabun transparan selain zat pembersih yang bisa
berfungsi sebagai penangkal radikal bebas dan mencegah infeksi bakteri maupun mikroba.
Sabun transparan dibuat dengan menambahkan alkohol, larutan gula, dan gliserin untuk
menghasilkan kondisi transparan dari sabun. Gliserin baik untuk kulit karena berfungsi sebagai
pelembab pada kulit.
Sabun transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat
menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya berkilau jika dibandingkan dengan
jenis sabun yang lain seperti sabun mandi biasa ( opaque ). Sabun transparan adalah sabun yang
memiliki tingkat transparansi paling tinggi dan memancarkan cahaya yang menyebar dalam partikel-
partikel kecil, sehingga obyek yang berada di luar sabun akan terlihat jelas. Obyek dapat terlihat jelas
hingga berjarak sampai panjang 6 cm. ( Paul, 2007 )
Sabun transparan merupakan salah satu produk industri kimia yang sangat dibutuhkan
masyarakat Indonesia, namun untuk memenuhi kebutuhan itu masih dilakukan dengan mengimpor
sabun transparan, diantaranya dari negara Hongkong, Jepang, Taiwan, Singapura, dan Malaysia
( Nurjanah, 2011 )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang didukung oleh sifat antibakteri yang dimilikinya. Pada umumnya zat antiseptik yang digunakan
dalam sabun yaitu triclosan merupakan senyawa kimia yang bersifat stabil. Dalam pembuatan sabun
perlu alternatif penambahan bahan antiseptik alami.
VCO terbuat dari daging kelapa segar. VCO adalah minyak dan lemak makan yang dihasilkan
tanpa mengubah minyak, hanya diperoleh dari daging buah kelapa yang sudah tua tetapi masih segar
yang diproses tanpa pemanasan, tanpa penambahan bahan kimia apapun, dan diproses dengan cara
sederhana sehingga diperoleh VCO yang berkualitas tinggi. Keunggulan dari VCO ini adalah jernih,
tidak berwarna, tidak mudah tengik dan tahan hingga dua tahun.
Komponen utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh
sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat yang memiliki rantai C12
VCO mengandung kurang lebih ada 53% asam laurat dan sekitar 7% asam kapriat. Keduanya
merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid ( MCFA ),
VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak jenuh dan 2% lemak poli tidak jenuh.
2.3 Asam Stearat ( C18H36O2 )
Asam Stearat dapat berbentuk padatan atau cairan. Asam Stearat berfungsi untuk mengeraskan
menstabilkan busa. Asam Stearat berwarna putih kekuningan dan memiliki titik cair pada suhu 56
derajat celcius
2.4 Natrium Hidroksida ( NaOH )
NaOH merupakan salah satu jenis alkali basa kuat yang bersifat korosid serta mudah
menghancurkan jaringan organik yang halus. NaOH berbentuk butiran padat berwarna putih dan
memiliki sifat higroskopis.
Natrium Hidroksida sering disebut dengan kaustik soda atau soda api. NaOH diperoleh melalui
proses hidrolisa dari natrium klorida ( NaCl ). NaOH dapat berbentuk batang, gumpalan, dan bubuk
yang dengan cepat menyerap kelembaban permukaan kulit.
2.5 Gliserin ( C3H8O3 )
Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis, serta bersifat
humektan. Diperoleh dari hasil sampingan proses pembuatan sabun atau dari asam lemak tumbuhan
dan hewan. Pada pembuatan sabun transparan, gliserin bersama dengan sukrosa dan alkohol
berfungsi dalam pembentukan struktur transparan.
2.6 Etanol ( C2H5OH )
Etanol merupakan senyawa organik dengan rumus kimia ( C2H5OH ). Etanol digunakan
sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air
dan lemak
2.7 TEA ( Triethanolamine )
Triethanolamine (TEA / TEOA), juga dikenal sebagai trolamine, adalah senyawa kimia organik
cair, kental, dengan bau amonia ringan. Seperti semua etanolamina, trietanolamina diproduksi secara
industri secara eksklusif oleh reaksi etilen oksida dengan amonia berlebih. Reaksi berlangsung
lambat dan dipercepat oleh air.
Formula molekul : C6H15NO3
Kegunaan
Triethanolamine (TEA / TEOA) digunakan dalam berbagai produk kosmetik dan perawatan pribadi,
termasuk eyeliners, maskara, eye shadow, blushers, make-up base dan foundation, serta parfum,
produk perawatan rambut, pewarna rambut, produk cukur, tabir surya, produk perawatan kulit, dan
pembersih kulit. Triethanolamine (TEA / TEOA) digunakan bersama dengan asam lemak untuk
mengubah asam menjadi garam, yang pada gilirannya menjadi dasar untuk pembersih.
Triethanolamine (TEA / TEOA) membantu pembentukan emulsi dengan mengurangi tegangan
permukaan zat, memungkinkan air dan bahan larut minyak untuk bercampur.
2.8 Gula Pasir ( C12H22O11 )
Gula pasir pada proses pembuatan sabun transparan berfungsi untuk membantu terbentuknya
transparansi pada sabun. Gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun.
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Beaker Glass
2. Pengaduk
3. Kaca arloji
4. Neraca analitik
5. Gelas ukur
6. Thermometer
1 VCO 25 gram
3 NaOH 5 gram
4 Alkohol 96% 75 cc
5 TEA 15 cc
6 Gula 5 gram
7 Gliserin 30 cc
8 Parfum secukupnya
9 Pewarna secukupnya