LAPORAN
NATA DE COCO
DISUSUN OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Kelompok 6 :
Telah diperiksa, diperbaiki, dan disetujui sesuai hasil praktikum atas saran dan petunjuk dari asisten
dan dosen pembimbing.
Surabaya,
Menyetujui
Dosen Pengampu Asisten Praktikum
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul “PEMBUATAN NATA
DE COCO”. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum Dasar Teknik Kimia.
Kami juga berharap laporan praktikum ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang
pengetahuan para mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Pada penyusunan laporan praktikum ini, kami dapat menyelesaikan dengan baik dan benar
tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan
maupun fasilitas yang diperoleh. Untuk itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati
dan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Eka Cahya Muliawati, S.Si., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium Praktikum Kimia Analisa 2023.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik dan saran dari
pembaca, sehingga dapat digunakan untuk membantu memperbaiki laporan praktikum ini. Akhir
kata, mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan
kami semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 6
ABSTRAK
Daftar Isi
COVER..................................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................................................................iv
Daftar Isi...............................................................................................................................................v
Daftar Gambar....................................................................................................................................vi
Daftar Tabel.......................................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
Daftar Pustaka......................................................................................................................................8
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nata de coco merupakan salah satu olahan makanan yang mulai diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1975. Produk nata de coco berasal dari hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan bakteri
Acetobacter xylinum, hingga menghasilkan selulosa tebal berwarna putih dan bertekstur kenyal.
Nata sering dijumpai sebagai campuran makanan seperti es campur, es buah, dan sekoteng. Nata de
coco memiliki kandungan serat yang tinggi dan sedikit kalori, sehingga sangat baik untuk
pencernaan (Naufalin & Wibowo, 2004).
Keberhasilan fermentasi nata de coco oleh Acetobacter xylinum salah satunya dipengaruhi oleh
ketersediaan sumber nitrogen. Sumber nitrogen, dapat diperoleh secara anorganik dari ammonium
sulfat (ZA) dan secara organik dari ekstrak yeast, dan protein (Pambayun, 2002). Umumnya, para
produsen nata menggunakan pupuk ZA karena lebih mudah didapat dan harganya lebih terjangkau.
Penggunaan ZA yang semakin banyak dilakukan oleh produsen nata rumahan, menjadikan BPOM
membatasi penggunaannya yang telah tertuang pada Peraturan Kepala BPOM NO 7 Tahun 2015
tentang penggunaan ammonium sulfat sebagai bahan penolong golongan nutrisi untuk mikroba harus
memenuhi persyaratan mutu pangan (food grade), dimana harga ZA food grade di pasaran lebih
mahal dari pada pupuk ZA.
Penggunaan pupuk ZA dalam pembuatan nata de coco tentu tidak memenuhi standar pangan
karena urea tersebut lebih dikhususkan untuk pupuk tanaman, bukan bahan makanan. Hasil
penelitian Kholifah (2010) membuktikan bahwa nata de coco mentah produksi petani yang beredar
di pasaran ternyata masih ditemukan adanya kandungan Cu, Zn dan Pb. Untuk menekan penggunaan
pupuk ZA di tingkat industri rumah tangga, telah ditemukan beberapa solusi alternatif berdasarkan
hasil penelitian. Salah satu alternatif pengganti ZA dalam pembuatan nata decoco adalah penggunaan
ekstrak kecambah. Ekstrak kecambah dipastikan lebih ramah lingkungan karena merupakan bahan
organik, tidak menimbulkan residu berbahaya, mudah dibuat / diperoleh, dan telah terbukti
menghasilkan nata de coco yang berkualitas. (Hamad & Kristiono, 2013). Ekstrak kecambah
memberikan pengaruh nyata terhadap ketebalan, kadar air, warna, rasa dan tekstur nata (Arifianiet
al., 2015).
Dengan memanfaatkan sayuran yang kaya akan sumber protein atau nitrogen, salah satunya
adalah ekstrak kecambah kacang hijau, dimana pada penelitian sebelumnya mampu menghasilkan
produk nata de coco dengan kualitas yang baik dengan bantuan ekstrak kecambah sebagai sumber
nitrogen organiknya (Putranto & Taofik, 2017).
Selain nutrisi, faktor pH, keberadaan oksigen dan kebersihan alat fermentasi merupakan
faktor penting yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi keberhasilan.Bakteri Acetobacter
xylinum bersifat aerob sehingga selama fermentasi diperlukan keberadaan oksigen.Kebersihan alat
fermentasi menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Wadah yang tidak bersih akan menjadi
sumber kontaminasi sehingga mengganggu proses fermentasi. Kegagalan yang sering dihadapi
dalam pembuatan nata adalah tidak terbentuknya lapisan, terkontaminasi oleh mikroba lain, atau
tidak sterilnya proses selama inkubasi sehingga terkontaminasi mikroba lain dari lingkungan.
(Widiyaningrum, et al 2017).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pembuatan nata de coco, salah satu faktor berhasil tidaknya pembuatan sangat
tergantung oleh kualitas starter yang digunakan. Penggunaan starter merupakan syarat yang sangat
penting yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah koloni A. xylinum yang menghasilkan enzim
pembentuk nata. Disamping itu starter juga berguna untuk adaptasi bakteri sebelum proses
fermentasi nata de coco (Iguchi, Yamanaka et al. 2000). Starter adalah populasi mikroba dalam
jumlah memadai dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Media
starter biasanya identik dengan media dalam fermentasi nata (Nurmiati 2010). Keberhasilan nata
yang dihasilkan dalam proses fermentasi sangat bergantung dengan banyaknya populasi A. xylinum
yang ada dalam starter . Kualitas starter yang ditambahkan sangat bergantung dengan jumlah
fisiologis bakteri yang siap menghasilkan enzim pembentuk kapsul nata (Iguchi, Yamanaka et al.
2000).
2.4 Pupuk ZA
Pupuk ZA mengandung Nitrogen (20-21%), sulfur (23-24%). Karena banyaknya kandungan
sulfurnya maka pupuk ZA sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman yang banyak membutuhkan
unsur belerang. Dalam pembuatan nata de coco memerlukan bantuan mikroorganisme, dalam hal ini
adalah bakteri aerob yaitu Acetobacter xylinum dan bakteri tersebut mempunyai berbagai kriteria
kehidupan seperti kadar keasaman (pH) 3-4 dan ketersediaan nitrogen yang cukup, sehingga ZA
yang ada merupakan sumber nitogen bagi kelangsungan proses metabolisme yang terjadi dan
nitrogen tersebut akan di cerna / terdegradasi oleh bakteri dan tidak terkandung dalam nata karena
habis di konsumsi bakteri dengan catatan kadarnya sesuai. ( Rijal, 2013)
Penggunaan pupuk ZA untuk membuat produk makanan seperti nata memiliki batas
maksimum yaitu 0,1% - 0,5% dari seluruh total bahan (Widiyaningrum, et al 2017). Faktanya
masyarakat menganggap penggunaaan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen untuk media tumbuh A.
xylinum hal biasa. Dosis pemakaian sering tidak memperhatikan batas aman, dikhawatirkan nata
berpotensi tercemar residu pupuk ZA.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3. Pupuk ZA 5 gram
5. Asam cuka 30 ml
Daftar Pustaka
Rachmat, A. dan F. Agustina. 2009. Pembuatan Nata De Coco Dengan Fortifikasi Limbah Cucian
Beras Menggunakan Acetobacter Xylinum. Universitas Diponegoro Semarang.
Herlina, Sukatingsih, dan R. V. Amalia. 2014. Aplikasi Ekstrak Kasar Polisakarida Larut Air Biji
Durian pada Pembuatan Kecap Manis Air Kelapa. Jurnal Agroteknologi 8(02) : 192-202
Iguchi, M; S. Yamanaka, et al. 2000. Review Bacterial cellulose a masterpiece of nature’s arts.
JOURNAL OF MATERIALS SCIENCE 35: 261-270.
Kiswondo, S. 2011. Penggunaan Abu Sekam dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Tomat. Jurnal EMBRYO 8(1) : 9-17
Rijal, M. 2013. Pengaruh Konsentrasi Zwavelzure Amoniak (ZA) Terhadap Kualitas Nata De Coco.
Jurnal Biology Science & Education. : 37-43
Widiyaningrum, P; D. Mustikaningtyas, B. Priyono. 2017. Evaluasi Sifat fisik Nata De Coco Dengan
Ekstrak kecambah Sebagai Sumber Nitrogen. Jurnal Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan
Teknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah
Semarang. : 234-239
Naufalin, R. dan Wibowo C, 2004. Pemanfaatan Hasil Samping Pengolahan Tepung Tapioka Untuk
Pembuatan Nata De Cassava. Kajian Penambahan Sukrosa dan Ekstrak Kecambah. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan. Vol XV. No. 2: 153-158
Putranto, K. dan A. Taofik. 2017. Penambahan Ekstrak Toge Pada Media Nata De Coco
Putranto, K. dan Taofik, A. 2017. Penambahan Ekstrak Taoge pada Media Nata de Coco. Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Bandung. 10(2): 138-149
Hamad, A. dan Kristiono. (2013). Pengaruh penambahan sumber nitrogen terhadap hasil fermentasi
nata de coco. jurnal Momentum, 9(1), 62–65
Rizal, H. M; Pandiangan, D. M. dan Saleh, A. (2013) Pengaruh penambahan gula, asam asetat dan
waktu fermentasi terhadap kualitas nata de corn. Jurnal Teknik Kimia, 19(1), pp. 34–39
Wardhana, E; Rusmarilin, H. dan Yusraini, E. (2016) Pengaruh Konsentrasi Gula dan pH Terhadap
Mutu Nata De Yammy Dari Limbah Cair Pati Bengkuang. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian,
4(3), pp. 323–331
Nitbani, F. O., Jumina, Siswanta, D., & Solikhah, E. N. (2016). Isolation And Antibacterial
Activity Test Of Lauric Acid From Crude Coconut Oil (Cocos Nucifera L.). Procedia Chemistry ,
18 , 132 –140.