ERGONOMI INDUSTRI
Diajukan Sebagai Syarat dalam Memperoleh Nilai Praktikum
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
03TIDE002/2023/1
ERGONOMI INDUSTRI
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Azzahra Shavis 221010800076
Denistiara 221010800081
Julius Buulolo 221010800672
Muhamad Afik 221010800082
Muhamad Agil 221010800088
Muhamad Zikri 221010800080
Rere Joeya Putri 221010800095
Riyan Hidayat 221010800071
I
LEMBAR PENGESAHAN
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil
foto copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratium
Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar.
Menyetujui Mengetahui
Dosen Praktikum Ketua Laboratium Teknik Industri
II
LEMBAR PENILAIAN
JUDUL
PRAKTIKUM ERGONOMI INDUSTRI
TANGGAL
PRAKTIKUM 09 September 2023 – 21 Oktober 2023
Denistiara 221010800081
KELAS 03TIDE002
KELOMPOK 4 (Empat)
ASISTEN
Salsabilla Amalia
LABORATORIUM
DOSEN
Syahreen Nurmutia, S.T.,M.T
LABORATORIUM
NILAI AKHIR
LAPORAN
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Ergonomi Industri di Fakultas Teknik Program
Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala keterbatasan, penulis
menyadari pada laporan ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami, penulis menyampaikaan
ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. (H.C).Pranoto, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Dr. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si, selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Bapak/Ibu Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng, Sc, Ph.D, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Pamulang
4. Bapak/Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi
Teknik Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan,
dorongan, dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
5. Bapak/Ibu Adi Candra,ST,MT, selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang.
6. Bapak/Ibu Dosen Syahreen Nurmutia, S.T.,M.T yang telah memberikan
berkah ilmu hinggan penulis dapat menyusun laporan.
7. Salsabilla Amalia selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Praktikum
Ergonomi Industri yang telah memberikan masukan, dorongan, dan
pengarahannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan baik.
8. Teman-teman Teknik Industri Universitas Pamulang khususnya kelas
03TIDE002 yang telah membantu penulis menghadapi pemasalahan dalam
menyelesaikan laporan praktikum Ergonomi Industri.
9. Semua pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan laporan praktikum
Ergonomi Industri ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
IV
Penulis sadar bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan laporan
selanjutnya. Akhirnya, penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 4
V
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR IDENTITAS ............................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................II
LEMBAR PENILAIAN ........................................................................... III
KATA PENGANTAR .............................................................................. IV
DAFTAR ISI.............................................................................................. VI
VI
PERTEMUAN 4 RULA DAN REBA
A. TUJUAN PRAKTIKUM ......................................... 30
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM ... 30
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ........ 33
D. LEMBAR KERJA................................................... 34
E. REFRENSI .............................................................. 36
PERTEMUAN 6 FISIOLOGI
A. TUJUAN PRAKTIKUM ....................................... 49
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM . 49
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ....... 53
D. LEMBAR KERJA ................................................. 55
E. REFERENSI .......................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
VII
PERTEMUAN 1
DASAR ERGONOMI INDUSTRI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Ergonomi pertama kali dipopulerkan oleh profesor Murrel pada tahun 1999
sebagai judul buku karangannya. pemikiran tentang ergonomi sendiri sebenarnya
sudah ada sejak zaman purba ketika manusia mulai membuat alat- alat untuk
membantu pekerjaan tangan mereka untuk bertahan hidup. Akan tetapi,
perkembangan ergonomi di kala itu tidak berkembang pesat. seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu ergonomi mulai dikembangkan dan
digunakan lebih luas.
Istilah ergonomi berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu
“ergon” berarti kerja dan “nomos” berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas,
ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja. Di Indonesia,
masyarakat menggunakan istilah “ergonomi” tetapi di beberapa negara seperti di
Skandinavia menggunakan istilah “bioteknologi” sedangkan di negara Amerika
menggunakan istilah “human engineering” atau “human factors engineering”.
Namun demikian, kesemuanya membahas hal yang sama yaitu tentang optimalisasi
fungsi manusia terhadap aktifitas yang dilakukan.
Pada dasarnya, kita boleh mengambil definisi ergonomi dari mana saja,
namun demikian perlu kita sesuaikan dengan apa yang sedang kita kerjakan. Di
bawah ini, katigaku akan menampilkan beberapa definisi ergonomi modern:
1) Ergonomi adalah aplikasi dari informasi sains tentang keberadaan manusia
(dan metode sains untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan manusia)
dengan masalah dari desain (Pheasant, 1988)
1
2
1. Stopwatch : Cara kerja benda ini dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol
di atas sehingga bergerak jarumnya dan menekan kembali tombol tersebut maka jarum
berhenti sehingga suatu waktu detik di tampilkan sebagai waktu yang berlalu.
2. Light meter : Cara kerja yaitu menempatkannya ke subjek foto dan mengarahkan kubah
putih light menghadap arah cahaya lalu menekan tombol di light meter.
3. Sound level meter : Cara kerja tingkat kebisingan dapat diukur menggunakan alat
sound level meter.
4. Termometer : Cara kerja ketika suhu dari luar sistem (lingkungan) didekatkan dengan
termometer maka cairan (alkohol/raksa) yang ada di dalam termometer akan memuai
(baca artikel tentang pemuaian zat cair) sehingga volumenya akan terus bertambah
seiring dengan pertambahan suhu.
5. Handgrip : Merupakan alat yang di desain khusus untuk menguatkan lengan bawah dan
untuk melatih otot tangan.
6. Treadmill : Cara kerja dengan anda berjalan atau lari di atasnya. Alat ini sangat mudah
digunakan dan menyenangkan karena kita bisa mengatur kecepatannya sendiri, dari
mulai pelan, sedang dan cepat. Jika kecepatannya pelan, anda bisa berjalan di atasnya,
tetapi jika anda ingin lari, anda bisa menambah kecepatannya.
7. Sepeda Statis : Merupakan alat yang digunakan untuk berolahraga seperti layaknya
olahraga bersepeda.
9
D. LEMBAR KERJA
A. REFERENSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan membahas mengenai lingkungan kerja. Mahasiswa
diharapkan dapat mengerti, memahami serta menganalisis tingkat kebisingan serta
tingkat pencahayaan di lingkungan kerja.
10
11
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan
dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat
kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional
perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat
diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini
hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang menentukan berhasilnya
proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus
diperhatikan.
13
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana
dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran fisik
dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan
menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat
dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa
suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara
Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan
kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh
karena itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising
tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising tersebut.
Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan
mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang
dihasilkan menurun. Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengendalian suara bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor
yang menentukan pilihan cara pengendalian suara bising dalam suatu perusahaan.
Suara bising dapat dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a. Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan
perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b. Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan
mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.
c. Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan
menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock wall
atau fiber glass.
14
5) Ruang
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat
tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang tidak
mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat yang tersedia tidak dapat
memberikan kenyamanan. Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit dapat
mengurangi semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitasnya. Dengan
demikian, ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan,
sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya jika
ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan biaya. Oleh karena itu,
ruang gerak untuk tempat karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih
dahulu agar para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan
disamping itu juga perusahaan harus dapat menghindari dari pemborosan dan
menekan pengeluaran biaya yang banyak.
6) Keamanan
Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat dan
gairah kerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu keamanan
yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di tempat kerja tidak
aman karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaannya serta semangat kerja karyawan tersebut akan mengalami penurunan.
Keamanan di sini sebenarnya lebih luas dari semua itu sehingga di sini kontruksi
gedung tempat mereka bekerja, kontruksi gedung yang sudah tua, tanpa adanya
perbaikan sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh dan bisa mengalami korban jiwa.
Oleh karena itu sebaiknya suatu perusahaan terus berusaha untuk menciptakan dan
mempertahankan suatu keadaan dan suasana aman tersebut dapat dirasakan oleh
karyawan agar karyawan tersebut tidak merasa terganggu dalam melaksanakan
pekerjaannya. Dan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan merasa senang dan
betah bekerja.
15
7) Kebersihan
Di dalam suatu perusahaan hendaknya menjaga kebersihan lingkungan,
sebab kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.
Dapat dibayangkan bila anda bekerja pada suatu tempat yang penuh dengan debu
dan bau yang tidak sedap, apalagi pekerjaan itu memerlukan konsentrasi yang
cukup tinggi. Dengan adanya lingkungan yang bersih karyawan akan merasa
senang sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.
Pengambilan Data Ke - 1
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
Temperatur Identitas Intensitas Jumlah Benar
Kondisi
Suara Cahaya
Celcius 1 2 3
(db) (Lux)
I 37 95 60 6 7
II 20 92 80 8 9 11
III 21 75 100 13 13 15
= 10 log 12123315,82
= 70,83
𝑥1 22
• 𝑥̅ =1=∑ = = 7,3
𝑛 3
𝑥2 28
2=∑ = = 9,3
𝑛 3
𝑥3 41 13,6
3=∑ = =
𝑛 3 30,2
𝑥̅ 30,2
• 𝑥̅ double = ∑ = = 10,1
𝑘 3
1
= 10 log (10 x ( 575439937,3 + 134896288,3 + 123026877,1 +
= 61,72
20
E₁ + E₂ + E₃ + …..En
• €= 𝑛
49+46,6+53,7+54+71,3+73,2+84+101,1+124+133,3
€= 10
788,9
€= = 78,89 𝐿𝑢𝑥
10
Flux ∅ = W x L/W
= 10 x 75 = 750
• Ketinggian Ruangan
h = H – 0,85
= 2 – 0,85 = 1,15 meter
• Faktor Ruangan
(𝐴 𝑥 𝐵) (10 𝑥 11) 110
= (1,15 (10+11) = = 4,554 meter
(ℎ (𝐴 + 𝐵)) 24,15
• Jumlah Armature
(1,25 𝑥 € 𝑥 𝐿 𝑥 𝑊)
N = (𝐾.∅ 𝑥 𝑛𝐿𝐵 𝑥 𝑁𝑅)
(1,25 𝑥 78,89 𝑥 10 𝑥 11)
= (4,554 𝑥 750 𝑥 0,7 𝑥 0,8)
10847,3
= 1912,68
= 5,671
21
E. REFERENSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pertemuan ketiga ini akan membahas mengenai metode Recomemended
Weight Limit (RWL). Mahasiswa diharapkan dapat mengukur postur kerja untuk
mengetahui posisi kerja yang baik dan memperbaiki postur tubuh.
22
23
Menurut (Merulla, 2010) yang dikutip dari Grieve dan Pheasant (1982),
postur adalah orientasi rata-rata dari anggota tubuh. Pustur tubuh ditentukan oleh
ukuran tubuh dan ukuran peralatan atau benda lainnya yang digunakan pada saat
bekerja. Pada saat bekerja perlu diperhatikan postur tubuh dalam keadaan
seimbang agar dapat bekerja dengan nyaman dan lahan lama. Keseimbangan tubuh
sangat dipengeruhi oleh luas dasar penyangga atau lantai dan tinggi dari titik gaya
berat. Untuk mempertahankan postur tubuh tertentu, seseorang harus melakukan
usaha melawan gaya yang berasal dari luar tubuh yaitu dengan mengkontraksikan
otot. Gaya tersebut berupa gaya gravitasi bumi dan gaya dari obyek yang diangkat
Untuk mencapai keadaan yang seimbang, dalam hal ini akan terjadi interaksi
antara gaya beban dan gaya yang berasal dari otot. Postur tubuh yang tidak
seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan
stres pada bagian tubuh tertentu, yang disebut dengan postural stress.
Sikap kerja alamiah atau postur normal yaitu sikap atau postur dalam proses kerja
yang sesuai dengan anatomi tubuh, sehingga tidak teriadi pergeseran atau
penekanan pada bagian penting tubuh seperti organ tubuh, syaraf, tendon dan
tulang sehingga keadaan inenjadi reluks dan tidak menyebabkan keluhan
musculoskeletal disorders serta sistem tubuh yang lain. Menurut (Merulla, 2010)
yang dikutip dari Baird dan Bridger (1995), postur normal pada saat bekerja, yaitu:
1. Pada Tangan dan Pergelangan Tangan
Sikap atau postur normal pada bagian tangan dan pergelangan
tangan adalah berada dalam keadaan garis lurus dengan jari tengah, tidak
miring ataupun mengalami fleksi ekstensi.
24
2. Pada Leher
Sikap atau posisi normal leher lurus dan tidak miring/memutar ke
samping kin atau kanan. Posisi miring pada leher tidak melebihi 20°
sehingga tidak terjadi penekanan pada discus tulang cervical.
3. Pada Bahu
Sikap atau posisi normal pada bahu adalah tidak dalam keadaan
mengangkat dan siku berada dekat dengan tubuh sehingga bahu kiri dan
kanan dalam keadaan lurus dan proporsional.
4. Pada Punggung
Sikap aiau postur normal dari tulang belakang untuk bagian toruks
adalah kiposis dan untuk bagian lumbal adalah lordosis serta tidak miring ke
kiri atau ke kanan. Postur tubuh membungkuk tidak boleh lebih dari 20°.
Sedangkan, menurut (Merulla, 2010) yang dikutip dari Humantech (1995),
sikap kerja tidak alamiah atau postur janggal adalah deviasi atau pergeseran
dari gerakan tubuh atau anggota gerak yang dilakukan oleh pekerja saat
melakukan aktifitas dari postur atau posisi normal secara berulang-ulang
dalam waktu yang relatif lama. Gerakan dan postur janggal ini adalah suatu
faktor risiko untuk terjadinya gangguan, penyakit dan cidera pada sistem
muskuloskeletal.
5. Pada Tangan atau Pergelangan Tangan
8. Pada leher
a. Menunduk, yaitu ke arah depan sehingga sudut yang dibentuk oleh
garis vertical dengan sumbu ruas tulang leher > 20°. Postur janggal ini
dipertahankan dalam waktu > 10 detik, dan dilakukan secara berulang- ulang
sebanyak >=2 kali per menit.
b. Rotasi, yaitu setiap gerakan dari leher yang memutar baik ke kanan
maupun ke kiri tanpa melihat besarnya derajat rotasi yang dilakukan. Postur
janggal ini dipertanankan dalam waktı >= 10 detik, dan dilakukan secara
berulang-ulang sebanyak >= 2 kali per menit.
c. Miring, yaitu setiap gerakan dari leher yang miring, baik ke kanan
maupun ke kiri, tanpa melihat besarnya sudut yang dibentuk oleh garis
vertikal dengan sumbu dan quas tulang leher. Postur janggal ini
dipertahankan dalam waktu >=10 detik, dan dilakukan secara berulang- ulang
sebanyak >= 2 kali per menit.
d. Menengadah, yaitu setiap postur dari leher yang mendongak ke
atas, tanpa melihat besarnya sudut yang dibentuk oleh gans vertikal dengan
sumbu dari ruas tulang lahat Posiur jareal ini dipertahankan dalam waktu >=
10 detik, dan dilakukan scara berulang-ulang sebanyak >= 2 kali per menit.
9. Pada Punggung
a. Membungkuk, adalah posisi badan ke arah depan sehinga antara
sumbu bukti bagian atas akan membentuk sudut >= 20° dengan garis venuhal
Postur janggal ini dapat dipertahankan dalam waktu 10 detik dan dilakukan
selama >= 2 kali per menit.
b. Miring adalah penyimpangan tubuh dan garis vertikal, tanpa
memperhitungkan besarnya sudut yang dibentuk. Postur janggal ini
dipertahankan dalam waktu >= 2 kali per menit.
c. Rotasi badan, adalah setiap gerakan dari badan yang memutar, baik
ke kanan maupun ke kini, tanpa melihat besarnya derajat rotasi yang
dilakukan. Postur janggal ini dipertahankan dalam waktu >= 10 detik, dan
dilakukan sebanyak >= 2 kali per men
27
Dan berikut ini prosedur dalam melakukan praktikum tentang penilaian postur
kerja pada manusia dalam melakukan aktivitas, yaitu:
D. LEMBAR KERJA
A. REFERENSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam praktikum ini akan membahas mengenai Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment). Mahasiswa
dapat melakukan pengukuran postur kerja dengan metode tersebut.
30
31
2. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan
melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan hal–hal yang dapat menyebabkan
kelelahan otot.
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi yang
lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan
organisasional.
kecepatan pada penilaian sistematis dari resiko sikap tubuh dari seluruh tubuh yang
bisa pekerja dapatkan dari pekerjaannya. Pengembangan dari percobaan metode
REBA adalah :
1. Untuk mengembangkan sebuah sistem dari analisa bentuk tubuh yang pantas
untuk resiko musculoskeletal pada berbagai macam tugas.
2. Untuk membagi tubuh kedalam bagian – bagian untuk pemberian kode
individual, menerangkan rencana perpindahan.
3. Untuk mendukung sistem penilaian aktivitas otot pada posisi statis (kelompok
bagian, atau bagian dari tubuh), dinamis (aksi berulang, contohnya pengulangan
yang unggul pada veces/minute, kecuali berjalan kaki), tidak cocok dengan
perubahan posisi yang cepat.
4. Untuk menggapai interaksi atau hubungan antara seorang dan beban adalah
penting dalam manipulasi manual, tetapi itu tidak selalu bisa dilakukan dengan
tangan.Termasuk sebuah faktor yang tidak tetap dari pengambilan untuk
manipulasi beban manual.
5. Untuk memberikan sebuah tingkatan dari aksi melalui nilai akhir dengan
indikasi dalam keadaan terpaksa Metode REBA juga dilengkapi dengan faktor
coupling, beban eksternal aktivitas kerja. Dalam metode ini, segmen – segmen
tubuh dibagi menjadi dua group, yaitu group A dan group B. Group A terdiri
dari punggung (batang tubuh), leher, dan kaki. Sedangkan group B terdiri dari
lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan.
33
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
35
LEMBAR PRAKTIKUM
36
E. REFERENSI
A. Tujuan Praktikum
Pada pertemuan ini mahasiwa diharapkan dapat melakukan pengukuran uji
Tarik dan uji cengkram. Dan mampu menjabarkan serta memahami mengenai
materi biomekanika.
37
38
1. General Biomechanic
General Biomechanic adalah biomekanika yang membahas hukum dan konsep
prosedur yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam
maupun bergerak Dalam General Biomechanic sendiri meliputi dua bagian, yaitu
a. Biostatics, adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi diam
utau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform).
b. Biodinamic, adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran gerakan-
gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan saya yang terjadi (hinemauk) dan
gerakan yang discbahkan gaya yang bekerja dalam lubuh (kinetik)
2. Occupational Biomechanic
Occupational Biomechanic berkaitan dengan interaksi fisik antara pekerja
dengan mesin, maternal dan peralatan dimana memiliki tujuan dalam
meminimalisir keluhan atau kelelahan pada sistem kerangha otot untuk
meningkatkan produktifitas kerja. Biomekanik ini holatwrasi bagian-bagian tubuh
untuk menghasilkan gerak seperti tulang, jaringan anghubung (connective tissue),
dan otot yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tulang
Tulang sebagai alat untuk meredam dan medistribusikan gaya/tegangan saat
melakukan aktifitas kerja. Tulang yang besar dan panjang berfungsi sebagai
39
pembanding terhadap beban Tulang juga terikat dengan otot, dan jaringan
penghubung (connecive tissue) vakni ligamen, cartilage dan tendon. Dalam
aplikasinya di biomekanik berhubungan dengan kerangka manusia.
1. Cartilage
Cartilagenous adalah sambungan yang berfungsi dalam pergerakan yang relatif
kecil. Contoh: Sambungan tulang iga (ribs) dan pangkal tulang iga (stemum).
Cartilage sendiri memiliki bagian khusus antara vertebrata (ruas-ruas tulang
belakang) yaitu dikenal sebagai interveterbratal disc yang terdiri dari pembungkus
dan dikelilingi oleh inti (puply core). Verierbratae juga terdapat pada ligamen dan
otot. Gerakan yang relatif kecil pada setiap ruas mengakibatkan adanya fleksibelitas
tubuh untuk memburgkuk, menengadalı, dan memutar. Sedangkan disc berfungsi
sebagai peredam getaran pada saat tubuh bergerak baik pada saat translasi dan
rotasi.
2. Ligament
Ligamen berfungsi sebagai penghubung antar tulang dalam stabilitas
sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian sambungan dan
menempel pada tulang. Ligamen tersusun atas serabut yang letaknya tidak pararel.
Oleh karenanya tendon dan ligamen bersifat inelastic dan berfungsi pula untuk
menahan deformasi. Adanya tegangan yang konstan akan dapat memeperpanjang
ligamen dan menjadikannya kurang efektif dalam menstabilkan sambungan
(joints). Adapun contoh sambungan ligamen diantaranya seperti: gerakan
mengangkat tangan, sambungan siku dan sambungan bahu, pergerakan rotasi
seluruh tangan pada sumbunya, dan gerakan lengan tangan pada sambungan
pergelangan tangan.
40
3. Tendon
Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan otot yang
terdiri dari sekelompok serabut collageno yang letaknya pararel dengan panjang
tendon. Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan serabut dalam suatu area
dimana adanya gaya gesekan harus diminimalkan. Bagian dalam dari jaringan ini
mengeluarkan cairan synovial untuk pelumasan.
4. Otot (Muscle)
Otot lertbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang antara 10 - 40 mm
dan berdiameter 0,01 - 0.1 mn dan sumbrer energi otol berasal dari proses acrob
man anaerob. Anaerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi
tanpa ba oksigen. Glikogen yang terdapat dalam otot terpecah menjadi energi dan
membentu laktat. Asam laktat akan memberikan indikasi adanya kelelahan otot
secara lokal kurangnya jumlah oksigen yang disebabkan oleh kurangnya jumlah
suplai dar dipompa dari jantung.
Contoh : jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (inenda jarak dekat (sprint),
dan lain sebagainya. Aerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi
dengan bantuan oksiren. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontrak dioksidasi
dengan cepat. Sehingga beban pekerjaan yang tidak terlalu meletan dapat
berlangsung cukup lama. Disamping itu aliran darah yang cukup akan mensuplay
lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam otot. Akibat dari kondisi kerja yang terlalu
lama akan menyebabkan kadar glikogen dalam darah akan menurun drastis di
bawah normal, dan kebalikannya kadar asam laktat akan meningkat dan kalau sudah
demikian maka cara terbaik adalah menghentikan pekerjaan, kemudian istirahat dan
makan makanan yang bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah. Hal
tersebut di atas adalah merupakan proses kontraksi otot yang telah disederhanakan
analisa pembangkit energinya, dan sekaligus menandakan arti pentingnya aliran
darah untuk otot. Oleh karenanya para ergonom hendaklah memeperhatikan hal-hal
seperti berikut untuk sedapat mungkin dihindari, antara lain:
41
per satuan waktu yang dimana metabolisme basal laki-laki adalah berat
badan (kg) dikali 1 Kkal jam dan metabolism basal perempuan adalah berat
badan (kg) dikali 0,9 Kkal/jam.
b. Kerja ringan, yaitu pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluaran
energy sebesar 100 Kkal/jam sampai 200 Kkal/jam.
c. Kerja sedang, yaitu pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluaran
energy lebih besar dari 200 kkal/jam sampai 350 Kkal/jam
d. Kerja berat, yaitu pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluarin
energi lebih besar dari 350 Kkal/jam sampai 500 Kkal/jam
Berdasarkan Menteri Tenaga Kerja melalui Kep. No. 51 tahun 1999 mengenai
kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori bahwa kebutuhan kalori sehari
ditentukan oleh jenis pekerjaan, jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisik. Pekerja
kantor membutuhkan sekitar 2.500 kalori sehari. Atlet mungkin lebih dari 3.500
kalori. Pasien kencing manis di bawah 2.000 kalori, tergantung berat badan ider
Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan kalori seorang pekerja selama 24
ditentukan oleh tiga hal, antara lain:
Uji Tarik dan uji cengkram tangan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengukur ke' uatan jantung manusia. Berdasarkan penelitian bahwa kekuatan
cengkeraman atau kekuatan wrikan otot tangan adalah cara mudah dan murah untuk
mengetahui risiko kematian seseorang akibat penyakit jantung. Untuk setiap
penurunan 5 kg dalam kekuatan pegangan terdapat risiko kesehatan yang muncul,
yaitu:
a. 17% peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung
b. 17% peningkatan risiko kematian non-kardiovaskular.
c. 16% peningkatan risiko kematian dari setiap penyebab.
d. 9% peningkalan risiko mengalami stroke.
e. 7% peningkaian risiko menderita serangan jantung
Dalam melakukan uji cengkram tangan dapat digunakan alat berupa hand
grip. Hand grip merupakan alat gym yang digunakan untuk melatih genggaman
tangan seseorang menjadi kuat Bagian-bagian yang dapat menjadi kual, diantara
otot tangan bagian atas, bagian bawah, telapak tangan dan power cengkaraman. Alat
olahraga ini memang dapat dimanfaatkan demi meningkatkan ability dalain
olahraga lain seperti a:let silat, basket, bulu tangkis dan lain-lain Gym hand grips
memiliki bentuk yang kecil, dan terbuat dari besi, serta plastik sebagai
venogamannya. Latihan kekuatan tangan menggunakan hand grip memang sangat
fleksibel, dan dapat dilakukan dimanapun karena alat olahraga ini dapat dibawa
kemana-mana. Olahraga hand orin akan memberikan manfaat peningkatan power
bila dilakukan secara konsisten dan rutin, namun akan sia-sia bila dilakukan hanya
beberapa hari saja. Hand grip strength merupakan julukan dari alat olahraga ringan
ini, memberikan peningkatan power utama di tangan yang sangat berguna di
berbagai aktivitas. Berikut sekilas manfaat dari latihan hand grip setiap hari, antara
lain:
1. Menguatkan daya cengkrain. Telapak tangan mungkin bukan merupakan
suatu hal yang bisa dipainerkan, berbeda dengan dada, perut dan sebagainya.
Meski demikian, tangan merupakan salah satu bagian yang memiliki fungsi
utama dalam kesehariannya.
45
C. Mekanisme Praktik
Dalam melakukan praktikum tentang beban kerja ini, diperlukan alat dan
bahan antara lain sebagai berikut:
1. Stopwatch.
2. Hand Grips
3. Chest Expander.
4. Alat Tulis.
5. Lembar Data.
6. Lembar Kerja.
Dan berikut ini adalah prosedur yang harus dilakukan untuk melaksanakan
praktikum dalam proses pengamatan beban kerja dengan mengukur kekuatan
denyut nadi menggunakan uji tarik dan uji cengkram, yaitu:
46
1. Siapkan delapan orang model yang siap untuk diuji dalam kondisi badan
baik.
2. Siapkan masing-masing delapan chest expander untuk masing-masing
model.
3. Lakukan pengamatan denyut nadi sebelum melakukan percobaan selama
1 menit.
4. Lakukan uji tarik menggunakan chest expander selama 1 menit.
5. Catat total tarikan tangan dan ukur detak denyut nadi setelah melakukan
aktivitas uji tarik selama 1 menit. Kemudian catat dilembar data dari setiap
masing-masing model.
6. Catat jumlah total cengkraman dan ukur denyut nadi setelah melakukan
aktivitas uji cengkram selama 1 menit. Kemudia catat dilembar data dari
setiap masing-masing model.
7. Hitunglah rata-rata, standar deviasi, dan persentil 10Th dan 90Th dari
masing-masing data yang diperoleh berdasarkan hasil dari pengmatan
pada lembar kerja.
47
D. LEMBAR KERJA
2) Sebelum
̅2
√∑𝑋1 − 𝑋
𝜎= 𝑛−1
√(85−81)2 +(81−81)2 + (84−81)2 + (79−81)2 + (78−81)2 (82−81)2 + (73−81)2 + (86−81)2
= 8−1
√16+0+9+4+9+1+64+25 √128
= = = √18,3 = 4,2
7 7
3) Sesudah
̅2
√∑𝑋1 − 𝑋
𝜎= 𝑛−1
=
√(151−148,6)2 +(144−148,6)2 + (186−148,6)2 + (195−148,6)2 + (135−148,6)2 (123−158,6)2 + (135−148,6)2 + (120−148,6)2
8−1
√5,76+21,16+1398,76+2152,9+184,9+655,3+184,9+817,9 √5421,58
= = = √774,52 = 27,83
7 7
48
E. REFERENSI
https://www.infoteknikindustri.com/2020/04/landasan-teori-materi-
biomekanika.html
Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan aplikasinya.
Surabaya: penerbit guna widya.
Audrey Josephin, D. H. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan.
Irzal. (2016). Dasar-Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
PERTEMUAN 6
FISIOLOGI
A. Tujuan Praktikum
Dalam pertemuan ini akan membahas megenai Fisiologi. Mahasiswa
diharapkan dapat mengerti mengenai faal kerja dan beban kerja yang dapat
mempengaruhi fisiologi pekerja.
48
49
Kepekaan denyut nadi terhadap perubahan pembebanan yang diterima tubuh cukup
tinggi. Denyut nadi akan segera berubah seirama dengan perubahan pembebanan,
baik yang berasal dari pembebanan mekanik, fisik maupun kimiawi. Grandjean
(2000) juga menjelaskan bahwa konsumsi energi sendiri tidak cukup untuk
mengestimasi beban kerja fisik. Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan oleh
jumlah kJ yang dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh jumlah otot yang terlibat
dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang
dapat meningkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal tersebut maka denyut nadi lebih
mudah dan dapat untuk menghitung indek beban kerja. Astrand & Rodahl (1997)
dan Rodahl (1989) menyatakan bahwa denyut nadi mempunyai hubungan linier
yang tinggi dengan asupan oksigen pada waktu kerja. Salah satu cara yang
sederhana untuk menghitung denyut nadi adalah dengan merasakan denyutan pada
arteri radialis di pergelangan tangan. Didefinisikan oleh Grandjean (2000) bahwa
denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis.
Berikut merupakan denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik, yaitu:
1. Denyut nadi istirahat adalah rata-rata denyut nadi sebelum pekerjaan
dimulai.
2. Denyut nadi kerja adalah rata-rata denyut nadi selama atau sesudah
melakukan
3. pekerjaan.
4. Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi
kerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan
cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum. Manuaba (1996), menyatakan
bahwa untuk menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut
nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban
kardiovaskular (cardiovascular loud sama dengan % CVL) yang dihitung dengan
rumus sebagai berikut, yaitu:
Menurut Astrand and Rodahl bahwa untuk rumus matematis untuk menghitung
denyut nadi maksimum adalah sebagai berikut ini, yaitu:
50
Dimana :
KE = Et – Ei
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit).
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit). Ei :
Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit).
Perhitungan kosumsi oksigen dilakukan untuk mengetahui besaran konsumsi
oksigen yang dibutuhkan operator. Berikut merupakan rumus untuk mencari
besaran konsumsi oksigen yang dibutuhkan operator, yaitu:
Dimana:
KO2 : Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur.
KE :Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu
(kilokalori/menii).
Berikut ini merupakan beberapa cara yang digunakan untuk mengukur konsumsi
energi, yaitu:
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery). T : Total waktu kerja dalam
menit.
B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter per menit).
S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter permenit).
Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery).
T : Total waktu kerja dalam menit.
W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit.
C. Mekanisme Praktik
Dalam melaksanakan praktikum faal kerja dengan metode fisiologi ini, diperlukan
beberapa peralatan diantaranya:
1. Stopwatch.
2. Termometer tubuh
3. Sepeda Statis.
4. Treadmills.
5. Stetoskop.
6. Perlengkapan alat tulis.
7. Lembar data.
8. Lembar kerja.
D. LEMBAR KERJA
1. Konsumsi energi
Y1 = 1,80411-0,0229038 (x) + 4,71733 x 10-4 (x)2
= 1,80411-0,0229038 (85) + 4,71733 x 10-4 (85)2
= 1,80411-1,946823 + 4,71733 x 10-4 (7225)
= -0,14270 + 34.082.709,25 x 10-4
= -0,14270 + 3.408
= 3.265 Kkal / menit
60
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
3. Waktu istirahat
𝑇(𝑊−𝑆) 1(3.1812−5) 1(−1.8188)
Rsebelum = = = 1.08 𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑤−1,5 3.1812−1,5 1.6812
61
LEMBAR PRAKTIKUM
%CVLRere 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(145−81) 100𝑥64 6.400
= (220−20)−81
= = = 57.7 %
200−81 119
%CVLDenis 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(133−84) 100𝑥49 4.900
= (220−28)−84
= = = 45.3 %
192−84 108
%CVLAfik 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(90−79) 100𝑥11 1.100
= (220−22)−79 = = = 10.1 %
198−79 109
%CVLAgil 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(79−78) 100𝑥1 100
= (220−23)−78 = = 121 = 0.82 %
199−78
%CVLRiyan 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼 )
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(108−82) 100𝑥26 2.600
= (220−20)−82
= = = 22.3 %
200−82 118
60
LEMBAR PRAKTIKUM
%CVLZahra 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(150−85) 100𝑥65 6.500
= (220−21)−85
= = =
199−85 114
57.01 %
%CVLJulius 100𝑥(𝐷.𝑁.𝐾−𝐷.𝑁.𝐼)
= 𝐷.𝑁.𝑀−𝐷.𝑁.𝐼
100𝑥(130−75) 100𝑥55 5.500
= (220−21)−75
= = = 44.3 %
199−75 124
61
E. REFERENSI
A. Tujuan Praktikum
62
63
Nutrisi bagi kesehatan adalah semacam asupan penting yang terdapat pada
makanan yang sering dikonsumsi oleh kita. Berisi zat-zat penting seperti vitamin,
mineral, karbohidrat dan lainnya.Pengetahuan akan pengertian nutrisi memang
perlu kita ketahui sebagai pengatur pola makanan. Jumlah energi yang dikeluarkan
untuk aktivitas vital tubuh pada waktu istirahat. Energi tersebut dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, pemeliharaan
tonus otot, pengaturan suhu tubuh, metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi
hormon, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain. Pengukuran metabolisme basal
dilakukan dalam ruangan bersuhu nyaman setelah puasa 12 sampai 14 jam. Kurang
lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk
aktivitas metabolisme basal tubuh.
C. Mekanisme Praktikum
Dalam melakukan praktikum ini, diperlukan beberapa alat dan bahan untuk
membantu proses praktikum, diantaranya adalah:
1. Timbangan badan.
2. Meteran tinggi badan.
3. Alat tulis.
4. Lembar data.
5. Lembar kerja.
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
1 Zikri 24 60 167
2 Rere 20 46 163
3 Denis 28 67 167
4 Afik 22 47 159
5 Agil 23 65 165
6 Riyan 20 71 172
7 Zahra 21 47 154
8 julius 21 54 165
1. 𝐵𝐵 60 60
IMTZikri = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝐵𝐵 60 60
IMTRere = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑠 )
𝐵𝐵 60 60
IMTDenis = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝐵𝐵 60 60
IMTAfik = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝐵𝐵 60 60
IMTAgil = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝐵𝐵 60 60
IMTRiyan = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
65
LEMBAR PRAKTIKUM
𝐵𝐵 60 60
IMTZahra = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝐵𝐵 60 60
IMTJulius = 𝑇𝐵2 = (167)2 = 2,78 = 21,58 (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
LEMBAR PRAKTIKUM
Kesimpulan :
a) Zikri memerlukan asupan 1.597 Kkal /hari
b) Rere memerlukan asupan 1.382 Kkal /hari
c) Denis memerlukan asupan 1.704 Kkal /hari
d) Afik memerlukan asupan 1.398 Kkal /hari
e) Agil memerlukan asupan 1.673 Kkal /hari
f) Riyan memerlukan asupan 1.765 Kkal /hari
g) Zahra memerlukan asupan 1.398 Kkal /hari
h) Julius memerlukan asupan 1.505 Kkal /hari
67
E. REFERENSI
https://www.infoteknikindustri.com/2020/04/landasan-teori-
materi- biomekanika.html
https://www.medicalnewstoday.com/articles/basal-metabolic-rate
https://www.menshealth.com/fitness/a30852093/basalmetabolic-
rate/
2. NAMA : Denistiara
ALAMAT : Kp.Pabuaran, Lengkong Kulon,
Pagedangan
NO HP : 085776066355
HOBBY : Sepak Bola / Futsal