Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KERJA PRAKTIK

MONITORING KUALITAS UDARA AMBIEN DI PLN


NUSANTARA POWER UNIT PEMBANGKITAN KALTIM
TELUK

Akmal Luthfi Saputra


(20513185)
Aldo Putra Dahvitama
(20513078)

Dosen Pembimbing
Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.
NIK 025100406
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK

MONITORING KUALITAS UDARA AMBIEN DI PLN


NUSANTARA POWER UNIT PEMBANGKITAN
KALTIM TELUK

Pelaksana Kerja Praktik:


Akmal Luthfin Saputra (NIM 1 20513185)
Aldo Putra Dahvitama (NIM 2 20513078)

Menyetujui, Menyetujui,
Koordinator Kerja Praktik, Dosen Pembimbing,

Adam Rus Nugroho, S.T., M.T., Ph.D. Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.
NIK 155131304 NIK 025100406

Mengetahui,
Ketua Program Studi,

Any Juliani, S.T., M.Sc.(Res.Eng.), Ph.D.


NIK 045130401
LEMBAR PENGESAHAN PLN Nusantara Power Unit
Pembangkitan Kaltim Teluk)
LAPORAN KERJA PRAKTIK

MONITORING KUALITAS UDARA AMBIEN DI PLN


NUSANTARA POWER UNIT PEMBANGKITAN
KALTIM TELUK

Dengan ini kami menyatakan bahwa mahasiswa yang namanya tertera di bawah ini telah
menyelesaikan pelaksanaan kerja praktik beserta penyusunan pelaporannya di
PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk.

Akmal Luthfi Saputra (NIM 20513185)


Aldo Putra Dahvitama (NIM 20513078)

Kota Balikpapan, 20 Maret 2023

Menyetujui,
Pembimbing Lapangan,

Bhekty crisviandi
Team leader lingkungan
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Kerja Praktek
Lapangan berikut Laporan.
Laporan Kerja Praktek ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi Strata 1 di Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
Tujuan Kerja Praktek ini adalah untuk memperoleh pemahaman lebih
lanjut mengenai segi-segi praktek dari pengetahuan di bidang Pencemaran Udara
yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Kerja Praktek ini
merupakan hasil pengamatan di lapangan dari teori-teori yang didapat di Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
Pada kesempatan ini pula kami ingin menyampaikan penghargaan dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Adam Rus Nugroho, S.T.,M.T.,Ph.D. Selaku Koordinator
Kerja Praktek Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
2. Bapak Eko Siswoyo, ST.,MSc.,Ph.D. Selaku Pembimbing dalam
menyusun laporan ini, yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu dan membimbing dalam penyelesaian laporan ini.
3. Seluruh dosen-dosen Jurusan Teknik Lingkungan.
4. Bapak Bhekti Crisviandi selaku Pembimbing Kerja Praktek
dilapangan.
5. Kepada kedua orang tua kami tercinta yang selalu memberikan
bantuannya baik berupa moril maupun materil.

i
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Daftar Isi

LAPORAN KERJA PRAKTIK...................................................................................i


MONITORING KUALITAS UDARA AMBIEN DI PLN NUSANTARA POWER UNIT
PEMBANGKITAN KALTIM TELUK..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan KALTIM
TELUK).....................................................................................................................2
Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Daftar Tabel...............................................................................................................iii
Daftar Gambar...........................................................................................................iv
Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................5
Bab 2 Tinjauan Pustaka..............................................................................................7
Bab 3 Gambaran Umum Lokasi Kerja Praktik.........................................................11
Bab 4 Hasil dan Pembahasan...................................................................................16
Bab 5 Kesimpulan....................................................................................................26
Daftar Pustaka..........................................................................................................38
Lampiran A Judul lampiran A..................................................................................39
Lampiran B Judul lampiran B..................................................................................40

ii
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Daftar Tabel

Tabel 2. 1 KATEGORI ISPU..................................................................................8


Tabel 2. 2 BATAS PARAMETER DAN KATEGORI...........................................9
Tabel 2. 3 KONVERSI DAN NILAI KONSENTRASI PARTIKULAT................9
Tabel 2. 4 BAKU MUTU UDARA AMBIEN......................................................10
Tabel 4. 1 KEGIATAN SELAMA KP BERLANGSUNG....................................17
Tabel 4. 2 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA................18
Tabel 4. 3 TITIK KOORDINAT...........................................................................19
Tabel 4. 4 HASIL PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN.................21

iii
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Daftar Gambar

Gambar 3. 1 LAYOUT PLTU...............................................................................11


Gambar 3. 2 STRUKTUR ORGANISASI............................................................13

iv
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Bab 1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Program Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
dijalani di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII).
Perkuliahan di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia
yang erat kaitannya dengan pengelolaan masalah lingkungan, Pengelolaan
Kualitas Udara di Industri. Oleh sebab itu mahasiswa diharapkan dapat menguasai
bidang-bidang tersebut seperti dalam proses pengelolaan Kualitas Udara. Melalui
kerja praktek ini diharapkan mahasiswa/mahasiswi lebih mengetahui secara
langsung keadaan di lapangan yang akan membantu proses pembelajaran dan
menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan, untuk melatih
berpikir dalam menganalisa masalah secara terperinci sehingga didapatkan
pemecahan masalah yang sesuai untuk diterapkan dalam pengelolaan kualitas
udara di industri.
PLTU Kaltim 1 - Teluk Balikpapan atau sering disebut PLTU Teluk
Balikpapan merupakan PLTU terbesar di Kalimantan Timur yang terletak di
Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi
Kalimantan Timur. PLTU Teluk Balikpapan beroperasi seiak tahun 2017 yang
dikelola dan dikendalikan oleh PT PLN (Persero) UPDK Balikpapan dialihkan
sepenuhnya sejak Oktober 2022 kepada PT PLN Nusantara Power Unit
Pembangkit Kaltim Teluk.
Seiring dengan telah beroperasinya PLTU Teluk Balikpapan, maka PLTU
Balikpapan memiliki kewajiban untuk melakukan pengendalian pencemaran
udara sesuai dengan PermenLHK Nomor P.15/Menihk/Setjen/Kum. 1/4/2019
Tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Termal dan juga kualitas
udara ambien beserta baku mutu udara ambien itu tersebut yaitu Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 lampiran 7 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

1.2. Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktik ini adalah:
1. Mengetahui proses pengendalian pencemaran udara di PT PLN
Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk.
2. Mengevaluasi pengendalian pencemaran udara PT PLN Nusantara Power
Unit Pembangkitan Kaltim Teluk.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari Kerja Praktik ini adalah:
1. Kerja praktek dilakukan di wilayah kerja daerah PT PLN Nusantara
Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk yakni di seluruh Wilayah baik
kantor ataupun pembangkit.
2. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik dilaksanakan pada tanggal 20 Febuari
2023 hingga 20 Maret 2023.
3. Aktivitas yang dilakukan adalah mengamati pengkuran kualitas udara
ambien yang dilakukan PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan
Kaltim Teluk.

1.4. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari Kerja Praktik ini adalah:
1. Meningkatkan hubungan baik antara Perguruan Tinggi dan Instansi yang
bersangkutan.
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman lebih dalam terkait dunia kerja
yang akan dihadapi mahasiswa di masa depan khususnya pada bidang
Pencemaran udara.
3. Membantu instansi terkait dalam memecahkan masalah - masalah yang
dihadapi berdasarkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah terutama mata
kuliah pencemaran udara.

6
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Bab 2
Tinjauan Pustaka

2.1. Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia (dlhk.bantenprov.go.id).
  Udara Ambien diartikan sebagai udara bebas di permukaan bumi pada
lapisan troposfer yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia,
makhuk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya (Keputusan Gubernur DIY
Nomor 153 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Udara Ambien).
Emisi adalah Pencemar Udara yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang
masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara, mempunyai dan/atau tidak
mempunyai potensi Pencemaran Udara (PP NO 22 Tahun 2021).

2.2. Penyebab dan Dampak Pencemaran Udara


Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam atmosfer yang
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab
pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung

berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik kebakaran hutan, dan kegiatan
mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas
yang mana bisa berdampak pada saluran pernafasan manusia, hewan, dan juga
pertumbuhan tumbuhan.
Faktor pencemaran udara dari manusia biasanya berasal dari gas karbon
monoksida (CO) yang berasal dari hasil pembakaran tidak sempurna seperti asap
kendaraan bermotor, pembakaran batu bara untuk kegiatan industri yang
menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dapat membuat manusia merasa mual,

7
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

muntah, pusing, dan meningkatkan detak jantung berlebih, Sulfur Dioksida (SO2)
dan Nitrogen Dioksida (NO2) yang dapat menyebabkan radang dan kelumpuhan
pada sistem pernafasan manusia, dan banyak lagi lainnya.

2.2.2. Alat Pengendali Emisi


Sistem Pemantauan Emisi Secara Terus Menerus (Continuous Emission
Monitoring System) yang selanjutnya disingkat CEMS adalah suatu alat yang
bertujuan untuk mengukur kadar suatu parameter Emisi dan laju alir yang
dilakukan secara terus menerus agar sesuai dengan baku mutu dan minim akan
pencemaran udara.

2.2.3. Peraturan Pencemaran Udara (PP No.22 Tahun 2021)


Dalam pengaturan pengendalian pencemaran udara, udara bebas yang dihirup
disebut sebagai udara ambien khususnya pada Indeks Standar Pencemar Udara
(ISPU). Adapun yang diatur dalam baku mutu udara ambien Indonesia yang
berlaku secara nasional adalah kategori ISPU dan dampaknya seperti yang terlihat
pada Tabel 2.1 tentang kategori ISPU dan dampaknya.

Tabel 2.1 KATEGORI ISPU

KATAGORI EFEK
ISPU
Baik Tidak ada efek
Sedang Terjadi penurunan pada jarak pandang
Tidak Sehat Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran udara dimana-
mana
Sangat Tidak Sensitivitas meningkat pada pasien bepenyakit asma dan
Sehat bronchitis
Berbahaya Tingkat berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

8
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kategori ISPU terbagi menjadi lima
tipe yakni dari kategori baik hingga berbahaya. Selain kategori ISPU dan
dampaknya dalam PP No.22 Tahun 2021 memberikan ketentuan angka pada
setiap kategorinya seperti yang terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 BATAS PARAMETER DAN KATEGORI

ISPU TSP PM 2.5 PM 10 Katagori


(µg/m3) (µg/m3) (µg /m3)
0-50 0-75 0-15 0-50 Baik
51-100 76-260 16-65 51-150 Sedang
101-200 261-375 66-150 151-350 Tidak Sehat
201-300 376-625 151-250 351-420 Sangat Tidak Sehat
>300 >625 >251 >421 Berbahaya

Selain membuat keterangan kategori berdasarkan besaran nilai ISPU dalam


PP No.22 Tahun 2021 membuat tabel konversi nilai setiaap partikulat menjadi
nilai ISPU sehingga nantinya bisa dikategorika baik hingga berbahaya. Berikut
merupakan Tabel 2.3 konversi dan nilai konsentrasi partikulat ke ISPU.

Tabel 2. 3 KONVERSI DAN NILAI KONSENTRASI PARTIKULAT

9
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

2.2.4. Baku Mutu Udara Ambien (PP nomor 22 tahun 2021 Lampiran VII)
Baku mutu udara ambien adalah standar kualitas udara yang ditetapkan
oleh pemerintah untuk menjaga kesehatan manusia dan lingkungan. Baku mutu
ini mencakup berbagai parameter seperti partikulat, gas, dan bau yang harus
dipantau dan dijaga dalam batas yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya polusi udara yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan
dan lingkungan. Dalam kalimat pengantar, dapat dikatakan bahwa baku mutu
udara ambien merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam menjaga
kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup. Tabel 2.4 tentang baku mutu udara
ambien.

Tabel 2. 4 BAKU MUTU UDARA AMBIEN

10
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Bab 3
Gambaran Umum Lokasi Kerja Praktik

3.1. Lokasi Instansi


Kerja Praktek (KP) ini dilakukan di PLN Nusantara Power Unit
Pembangkitan Kaltim Teluk , yang beralamat di Jl. PLTU No. 01 Telukwaru, Kel.
Kariangau, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur. Dapat dilihat pada
Gambar 3.1
Gambar 3. 1 LAYOUT PLTU

11
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

3.2. Sejarah Instansi


PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah perusahaan listrik milik negara
Indonesia yang didirikan pada tanggal 27 Oktober 1945. PLN memiliki tugas
untuk menyediakan pasokan listrik yang terjangkau dan terpercaya untuk seluruh
masyarakat Indonesia.
Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk (NP Kaltim Teluk)
merupakan unit bisnis strategis dari PLN yang berfokus pada pembangkitan listrik
di wilayah Kalimantan Timur. NP Kaltim Teluk didirikan pada tahun 1998 dan
merupakan hasil penggabungan antara dua perusahaan pembangkitan listrik di
Kalimantan Timur, yaitu PLN Pembangkitan Area Balikpapan dan PLN
Pembangkitan Area Samarinda.
NP Kaltim Teluk memiliki kapasitas pembangkitan sekitar 1.070 MW
yang terdiri dari dua jenis bahan bakar, yaitu batu bara dan gas. Pembangkitan
listrik dengan bahan bakar batu bara dilakukan di dua lokasi, yaitu Pembangkitan
Kaltim-1 dan Pembangkitan Kaltim-2. Sedangkan pembangkitan listrik dengan
bahan bakar gas dilakukan di Pembangkitan Grati dan Pembangkitan Tanjung
Batu.
NP Kaltim Teluk terus mengembangkan infrastruktur pembangkitan listrik
di Kalimantan Timur untuk menjawab kebutuhan listrik yang semakin meningkat
di daerah tersebut. Selain itu, NP Kaltim Teluk juga aktif dalam menjalankan
program-program lingkungan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di sekitar
wilayah operasinya.

12
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

3.3. Struktur Organisasi


Berikut merupakan struktur organisasi yang terdapat di PLN Nusantara
Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk dari yang ter atas hingga ter bawah.
Dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3. 2 STRUKTUR ORGANISASI

13
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

3.4. Unit-Unit Instansi


Unit-unit instansi yang terdapat di PLN Nusantara Power Unit
Pembangkitan Kaltim Teluk (NP Kaltim Teluk) dapat mencakup:

1. Bagian Produksi
 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasi
 Seksi Produksi (A,B,C,D)
 Seksi Lingkungan
 Seksi K3 dan Keamanan
 Seksi Kimia
 Seksi Bahan Bakar

2. Bagian Pemeliharaan
 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan
 Seksi Outage Management
 Seksi Pemeliharaan Listrik
 Seksi Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen
 Seksi Pemeliharaan Mesin 1 (Boiler, Turbin, dan AAB)
 Seksi Pemeliharaan Mesin 2 (Sistem Bahan Bakar dan Abu)
 Seksi Inventori Kontrol

3. Bagian Enjiniring
 Seksi System Owner Turbine and Aux
 Seksi System Owner Boiler and Aux
 Seksi System Owner Common and Aux
 Seksi Component Analyst
 Seksi Condition Based Maintenance
 Seksi Manajemen Mutu dan Kinerja
 Seksi Manajemen Risiko dan Kepatuhan

14
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

4. Bagian Administrasi
 Seksi Keuangan
 Seksi Sumber Daya Manusia
 Seksi Sekretariat dan Umum
 Seksi Logistik dan Pengadaan
 Seksi Gudang

Setiap unit instansi di NP Kaltim Teluk memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing dalam menjalankan operasi dan bisnis pembangkitan listrik di
Kalimantan Timur.

15
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Bab 4
Hasil dan Pembahasan

4.1. Kegiatan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktek


Pada kerja praktek yang dilaksanakan pada PLN Nussantara Power Kaltim
Teluk beberapa tahap kegiatan. Pada hari pertama saat melaksanakan kegiatan
kerja praktek mengikuti kegiatan Safety Induction yang di pimpin oleh staf dari
bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja bernama Deny Purwowiseso. Setelah
mengikuti kegiatan Safety Induction berlanjut pada kegiatan pengenalan kantor
PLN Nussantara Power Kaltim Teluk dan kegiatan yang dilakukan di PLN
Nussantara Power Kaltim Teluk dan arsip-arsip yang dimiliki PLN Nussantara
Power Kaltim Teluk yang berkaitan dengan topik proposal.
Setelah melaksanakan kegiatan pengenalan kegiatan berikutnya adalah
membaca RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan). RKL dan RPL berisi data terkait pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang ada di PLN Nussantara
Power Kaltim Teluk, kemudian setelah membaca RKL dan RPL kegiatan yang
dilakukan adalah diskusi terkait kegiatan monitoring udara ambien yang ada di
PLN Nussantara Power Kaltim Teluk, untuk pemantauan kualitas udara ambien di
PLTU Unit Pembangkit Kaltim Teluk dilakukan setiap triwulan dimulai pada
bulan Januari, pemantauan tersebut di lakukan oleh PT Sucofindo (Persero) SBU
Laboratory, dilakukan dengan cara pungukuran menggunakan metode Grab
Sampling. Grab Sampling adalah pemantauan secara manual yang dilakukan
secara manual dengan mengambil cara sampel yang kemudian akan dianalisis di
laboratorium untuk melihat nilai pencemaran dari setiap parameter yang diambil.
Setelah berdiskusi dengan pembimbing kemudian mulai merencanakan kegiatan
selanjutnya yang dilaksanakan langsung di lapangan. Selain merencakanan
kegiatan lapangan berkunjung ke alat juga diberitahu terkait beberapa data yang
telah dikumpulkan alat CEMS (CONTINUOUS EMISSION MONITORING
SYSTEM) yang tersambung dengan jaringan komputer PLN Nussantara Power
Kaltim Teluk.

16
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Kegiatan setelah membaca arsip yakni kegiatan lapangan yang telah


direncanakan yakni berkunjung ke ruang operator yang dimana ruang operator
tersebut mengendalikan semua proses yang terjadi di PLTU. Di PLN Nussantara
Power Kaltim Teluk kegiatan yang dilakukan yakni mengidentifikasi fungsi,
cakupan dan parameter yang bisa didapatkan oleh alat CEMS tersebut. Selain itu
juga ada kegiatan lapangan yang dilaksanakan di PLTU. Kegiatan pembelajaran
terkait proses pembangkit listrik tenaga uap dari awal baru bara masuk hingga
diolah menjadi energi listrik, selain itu juga mempelajari pencemaran udara yang
dihasilkan dari proses kerja pembakaran di Boiler yang menghasilkan limbah Fly
Ash Bottom Ash, yang mencemari lingkungan.
Kegiatan terakhir yakni menyusun data dan laporan. Kegiatan ini
dilaksanakan di sekitar minggu terakhir waktu kerja praktek. Setelah itu laporan
disubmit pada pembimbing lapangan PLN Nusantara Power Kaltim Teluk.
Setelah penyerahan laporan menunggu hasil review dan revisi yang dilaksanakan
kemudian menyerahkan hasil revisinya kembali pada pembimbing lapangan PLN
Nusantara Power Kaltim Teluk.

Tabel 4.1 KEGIATAN SELAMA KP BERLANGSUNG

Minggu Ke-
No. Kegiatan
I II III IV
1 Safety Induction v      
2 Pengenalan Kantor v      
3 Pembacaan RKL dan RPL v      
4 Pembahasan mengenai topik yang diambil v      
5 Mengatur Jadwal Masuk v      
6 Melakukan pengumpulan data   v    
Melakukan observasi lapangan dan
7   v    
wawancara
8 Melakukan analisis data     v  
9 Melakukan penyusunan laporan       v

17
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

4.2 Lokasi Titik Sampling


Lokasi pengujian udara ambien yang dilaksanakan oleh PLN Nusantara Power
Kaltim Teluk dilakukan di beberapa titik yang ada di PLTU Teluk Balikpapan.
Lokasi pengambilan sampel dilakukan di dekat rumah bapak amrullah, samping
pos satpam, dekat rumah pak paulus, simpang 3 arah PLTU, Pos satpam belakang
area PLTU.
Dalam praktek pengujiannya ada dua metode yang digunakan yakni
pemantauan yang dilakukan secara manual, bekerjasama dengan laboratorium
terakreditasi, dan juga menggunakan metode analisis pemantauan udara ambien,
dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4. 2 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Waktu
No Parameter Bakumutu Metode Analisis Peralatan
Pengukuran

1 Jam 900 ug/Nm^3


SO2 (Sulfur
1 24 Jam 365 ug/Nm^3 Pararosanilin Spektrofotometer
Dioksida)
1 Tahun 60 ug/Nm^3
1 Jam 30.000 ug/Nm^3
CO (Karbon
2 24 Jam 10.000 ug/Nm^3 NDIR NDIR Analyzer
Monoksida)
1 Tahun -
1 Jam 400 ug/Nm^3
NO2 (Nitrogen
3 24 Jam 150 ug/Nm^3 Saltzman Spektrofotometer
Dioksida)
1 Tahun 100 ug/Nm^3
1 Jam 235 ug/Nm^3
4 O3 (Oksidan) Chemiluminescent Spektrofotometer
1 Tahun 50 ug/Nm^3

HC (Hidro
5 3 Jam 160 ug/Nm^3 Flame Ionization Gas Chromatografi
Karbon)

PM10 (Partikel
24 Jam 150 ug/Nm^3
<10um)
6 24 Jam 65 ug/Nm^3 Gravimetric Hi – Vol
PM 2,5 (*)
(Partikel <2,5
um) 1 Tahun 15 ug/Nm^3

24 Jam 230 ug/Nm^3


7 TSP (Debu) Gravimetric Hi – Vol
1 Tahun 90 ug/Nm^3
24 Jam 2 ug/Nm^3 Gravimetric Hi – Vol
Pb (Timah
8 Ekstraktif
Hitam) 1 Tahun 1 ug/Nm^3 AAS
Pengabuan

10 Ton/Km2/Bulan
9 Dustfall 30 Hari (Pemukiman) Gravimetric Cannister

20 Ton/Km2/Bulan

18
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

(Industri)

24 Jam 3 ug/Nm^3
Total Flourides Spesific Ion Impinger atau
10
(F) 90 Hari 0,5 ug/Nm^3 Electrode Countinous Analyzer

40 ug/100cm^2 dari
11 Flour Indeks 30 Hari Colourimetric Limited Filter Paper
kertas limid filter

Khlorine dan
Spesific Ion Impinger atau
12 Khlorine 24 Jam 150 ug/Nm^3
Electrode Countinous Analyzer
Dioksida

1 mg SO3/100 cm^3 Lead Peroxida


13 Sulphat Indeks 30 Hari Colourimetric
dari Lead Peroksida Candle

PP.RI No. 41 Th 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

4.3 Titik Koordinat Pengambilan Sampel

Pengukuran kualitas udara ambien pada PLTU Teluk Balikpapan dilakukan


secara berkalah setiap triwulannya. Dalam pemantauan kualitas udara ambien
PLTU Kaltim Teluk Balikpapan dilakukan oleh laboratorium terakreditasi dari PT
Sucofindo (Persero) SBU laboratory. Adapun beberapa titik yang dilakukan
pemantuan terlihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4. 3 TITIK KOORDINAT

Koordinat
No. Nama Lokasi
Lintang Selatan Bujur Timur
1 Depan Rumah Bapak Amrullah 01⁰ 10' 28.41" 116⁰ 47' 29.08"
2 Samping Pos Satpam Fly Ash 01⁰ 10' 09.02" 116⁰ 42' 29.06"
3 Dekat Rumah Pak Paulus 01⁰ 10' 28.80" 116⁰ 47' 29.30"
4 Simpang 3 Arah PLTU (Ring Road) 01⁰ 10' 11.65" 116⁰ 47' 11.65"
5 Pos Satpam Area Belakang PLTU 01⁰ 10' 24.00" 116⁰ 47' 50.10"

19
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

4.4 Metode Pengukuran Kualitas Udara Ambien Oleh PT. Sucofindo


(Persero) SBU Laboratory
Manual /Grab Sampling
PT Sucofindo (Persero) SBU laboratory dalam pengujian udara ambient
menggunakan metode grab sampling. Grab Sampling merupakan metode
pengujian mutu udara ambien yang dilakukan dengan cara memasang alat yang
bernama Impinger. Impinger dapat mengangkap partikel atau zat pencemar sesuai
dengan parameter yang diuji.
Pada PLTU Unit Pembangkit Kaltim Teluk pemantauan kualitas udara
ambien dilakukan dengan mengambil sampel udara setiap triwulan, grab
sampling dilakukan secara manual dengan pemantauan kualitas udara ambien
secara real-time, dan kontinu. Sampling dilakukan untuk melihat kesesuaian
antara nilai pencemaran udara di sekitar kegiatan industri dengan standar
bakumutu yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Prinsip kerja grab sampling adalah dengan dengan cara pengambilan
sampel terlebih dahulu, kemudian dilakukan analisis lebih lanjut di laboratorium,
setelah analisis dilakukan akan didapatkan data berupa nilai parameter
pencemaran udara ambien. Tahap terakhir adalah membandingkan antara nilai
parameter pencemaran udara yang dilakukan dengan grab sampling dan
bakumutu udara ambien yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan hidup, apabila data hasil sampling yang telah dianalisis
nilainya dibawah bakumutu yang telah ditentukan maka udara disekitar lokasi
sampling tidak tercemar, namun apabila nilainya melewati nilai bakumutu maka
udara di sekitar lokasi sampling akan dinyatakan tercemar.

20
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

4.5 Hasil Pengukuran Uji Kualitas Udara Ambien


Pengukuran dilakukan dengan menggunakan grab sampling yang dilakukan
setiap triwulan, untuk data terakhir diambil pada Triwulan IV Tahun 2022 yang
diambil pada tanggal 15 November 2022 dan Triwulan I 2023 yang diambil pada
23 Februari 2023. Berikut data hasil analisis terakhir terkait pengukuran uji
kualitas udara ambien di PLTU Unit Pembangkit Kaltim Teluk dapat dilihat pada
Tabel 4.5.

Tabel 4. 4 HASIL PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN


Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien

Periode Pengukuran
Lokasi Waktu Bakum
No. Parameter Satuan
Pemantauan Pengukuran utu
Triwulan Triwulan I
IV 2022 2023
Sulfur
Dioksida µg/m³ 24 Jam 75 < 22 < 22
(SO₂)
Karbon
Monoksida µg/m³ 8 Jam 4000 < 115 < 115
(CO)
Nitrogen
Dioksida µg/m³ 24 Jam 65 <5 <5
(NO₂)
Oksidan
Fotokimia
µg/m³ 8 Jam 100 < 20 < 20
(Oₓ) Sebagai
Ozon (O₃)
Depan Rumah Hidrokarbon
1 Bapak Non Metana µg/m³ 3 Jam 160 <5 <5
Amrullah (NMHC)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 230 33,8 17,7
100mm
(TSP)
Partikulat
debu < 10mm µg/m³ 24 Jam 75 14,5 9,4
(PM₁₀)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 55 8,5 35,7
2,5mm
(PM₂‚₅)
Timbal (Pb) µg/m³ 24 Jam 2 < 0,5 <0,5
2 Samping Pos Sulfur
Dioksida µg/m³ 24 Jam 75 < 22 < 22
(SO₂)
Karbon
Monoksida µg/m³ 8 Jam 4000 < 115 < 115
(CO)
Nitrogen
Dioksida µg/m³ 24 Jam 65 <5 <5
(NO₂)
Oksidan µg/m³ 8 Jam 100 < 20 < 20
Fotokimia
(Oₓ) Sebagai
Ozon (O₃)

21
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Hidrokarbon
Non Metana µg/m³ 3 Jam 160 <5 <5
(NMHC)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 230 121 42,6
100mm
(TSP)
Partikulat
debu < 10mm µg/m³ 24 Jam 75 26,9 25,3
(PM₁₀)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 55 37,2 12,2
2,5mm
(PM₂‚₅)
Timbal (Pb) µg/m³ 24 Jam 2 < 0,5 <0,5
Sulfur
Dioksida µg/m³ 24 Jam 75 < 22 < 22
(SO₂)
Karbon
Monoksida µg/m³ 8 Jam 4000 < 115 < 115
(CO)
Nitrogen
Dioksida µg/m³ 24 Jam 65 <5 <5
(NO₂)
Oksidan µg/m³
Fotokimia
8 Jam 100 < 20 < 20
(Oₓ) Sebagai µg/m³
Ozon (O₃)
Dekat Rumah Hidrokarbon
3 Non Metana µg/m³ 3 Jam 160 <5 <5
Pak Paulus
(NMHC)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 230 43,6 57,2
100mm
(TSP)
Partikulat
debu < 10mm µg/m³ 24 Jam 75 24,3 23,2
(PM₁₀)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 55 13,3 9,1
2,5mm
(PM₂‚₅)
Timbal (Pb) µg/m³ 24 Jam 2 < 0,5 < 0,5
4 Simpang 3 Sulfur
Arah PLTU Dioksida µg/m³ 24 Jam 75 < 22 < 22
(Ring Road) (SO₂)
Karbon
Monoksida µg/m³ 8 Jam 4000 < 115 < 115
(CO)
Nitrogen
Dioksida µg/m³ 24 Jam 65 <5 <5
(NO₂)
Oksidan µg/m³
Fotokimia
8 Jam 100 < 20 < 20
(Oₓ) Sebagai µg/m³
Ozon (O₃)
Hidrokarbon
Non Metana µg/m³ 3 Jam 160 <5 <5
(NMHC)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 230 123 46,4
100mm
(TSP)
Partikulat
debu < 10mm µg/m³ 24 Jam 75 19,4 18,8
(PM₁₀)
Partikulat µg/m³ 24 Jam 55 37,7 8,7
debu <
2,5mm
(PM₂‚₅)

22
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Timbal (Pb) µg/m³ 24 Jam 2 < 0,5 < 0,5


Sulfur
Dioksida µg/m³ 24 Jam 75 < 22 < 22
(SO₂)
Karbon
Monoksida µg/m³ 8 Jam 4000 < 115 218
(CO)
Nitrogen
Dioksida µg/m³ 24 Jam 65 <5 <5
(NO₂)
Oksidan µg/m³
Fotokimia
8 Jam 100 < 20 < 20
(Oₓ) Sebagai µg/m³
Ozon (O₃)
Pos Satpam Hidrokarbon
5 Belakang Area Non Metana µg/m³ 3 Jam 160 <5 <5
PLTU (NMHC)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 230 43,1 118
100mm
(TSP)
Partikulat
debu < 10mm µg/m³ 24 Jam 75 26,4 61,3
(PM₁₀)
Partikulat
debu <
µg/m³ 24 Jam 55 13,4 32,8
2,5mm
(PM₂‚₅)
Timbal (Pb) µg/m³ 24 Jam 2 < 0,5 < 0,5

Hasil analisis data dari grab sampling pada Triwuan IV 2022 dan Triwulan I
tahun 2023 di PLTU Unit Pembangkitan Kaltim Teluk dapat disimpulkan bahwa
pada setiap triwulannya udara ambient yang telah diambil sampelnya pada titik 1,
2, 3, dan 4 mengalami penurunan, sedangkan pada titik ke-5 terjadi kenaikan yang
lumayan besar, akan tetapi nilai pengujian udara ambien yang telah diuji tetap
tidak ada yang melebihi standar bakumutu yang telah ditetapkan dalam PP No.22
Tahun 2021, oleh karena itu pengendalian pencemaran udara yang terjadi di
PLTU Unit Pembangkitan Kaltim Teluk dapat dikatakan baik karena tidak
melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan.

4.6 Pembahasan Hasil Pengujian

Perbadingan hasil pengukuran dari grab sampling yang dilakukan oleh PT


Sucofindo (Persero) SBU laboratory pada Triwulan IV 2022 dan Triwulan I 2023
dapat dilihat pada poin dibawah ini.
 SO2
Pada parameter SO2 (sulfur dioksida) didapatkan angka pengukuran < 22
μg/Nm3 pada Triwulan IV 2022. Pada Triwulan I 2023 didapatkan hasil sebesar <

23
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

22 μg/Nm3 tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan. Untuk disemua


lokasinya hasil pengukuran SO2 mendapatkan hasil sebesar < 22 μg/Nm3 yang
artinya pencemaran SO2 sangat stabil dan tidak berbahaya bagi lingkungan
karena tidak melebihi NAB / standar bakumutu yang telah ditentukan.
 O3
Pada parameter O3 (Oksidan) didapatkan angka pengukuran < 20 μg/Nm3 di
Triwulan IV 2022 – Triwulan I 2023. Parameter ini tidaklah mengalami kenaikan
maupun penurunan untuk nilainya disetiap lokasi pengambilan sampel yang telah
ditentukan. Nilai hasil pengukuran parameter O3 untuk Triwulan IV 2022 dan
Triwulan ke I 2023 masih dibawah nilai ambang batas yang telah ditentukan dan
dalam hal ini masih dikategorikan baik.
 CO
Pada parameter CO (Karbon Moniksida) didapatkan angka pengukuran < 115
μg/Nm3 untuk setiap pengukurannya di tiap titik lokasi pada pengukuran
Triwulan IV 2022, akan tetapi terdapat sedikit kenaikan pada Triwulan I 2023 di
titik ke 5, yaitu Pos Satpam Belakang Area PLTU, kenaikain tersebut dari < 115
μg/Nm3 manjadi 218 μg/Nm3, untuk lokasi 1 – 4 masih sama nilainya yaitu 115
μg/Nm3. Akan tetapi nilai tersebut masih terbilang baik karena tidak melebihi
nilai ambang batas yang telah ditentukan.
 NO2
Pada parameter NO2 (Nitrogen dioksida) didapatkan angka pengukuran < 5
μg/Nm3 untuk Triwulan IV 2022 – Triwulan I 2023, dan disetiap lokasi
pengukurannya. Tidak ada kenaikan ataupun penurunan untuk parameter NO2
pada pengukuran Triwulan IV 2022 – Triwulan I 2023, nilai ini masih termasuk
kategori baik karena masih berada dibawah nilai ambang batas yang telah
ditentukan / tidak melebihi standar bakumutu yang telah ditetapkan.
 TSP, PM 10, PM 2,5
Pengukuran pada parameter Partikulat diklasifikasin menjadi 3 yaitu TSP,
PM10, dan PM2.5. Pada TSP terjadi penurunan pada beberapa lokasi
pengambilan sampel, pada lokasi 1, 2, dan 4 terjadi penrunan nilai TSP dari 1
(33,8 μg/Nm3 – 17,7 μg/Nm3), 2 (121 μg/Nm3 – 42,6 μg/Nm3), 4 (123 μg/Nm3-

24
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

46,4 μg/Nm3), untuk lokasi pengambilan sampel 3 dan 5 terjadi kenaikan nilai
pengukuran, lokasi 3 (43,6 μg/Nm3- 57,2 μg/Nm3), lokasi 5 (43,1 μg/Nm3-118
μg/Nm3), walaupun terjadi kenaikan nilai pencemar pada parameter TSP, tetap
bisa terbilang aman karena nilai TSP tidak ada yang melewati nilai ambang batas
yang telah ditentukan.
Pada parameter PM10 terjadi penurunan nilai pencemaran udara ambien pada
lokasi 1, 2, 3, dan 4 dari Triwulan IV 2022 – Triwulan I 2023 nilai tersebut untuk
lokasi 1 (14,5 μg/Nm3 - 9,4 μg/Nm3), lokasi 2 (26,9 μg/Nm3- 25,3 μg/Nm3),
lokasi 3 (24,3 μg/Nm3 – 23,2 μg/Nm3), lokasi 4 (19,4 μg/Nm3 - 18,8 μg/Nm3),
pada lokasi ke-5 terjadi kenaikain nilai pencemaran (26,4 μg/Nm3 – 61,3
μg/Nm3), akan tetapi nilai tersebut masih dikategorikan aman karena tidak
melewati nilai ambang batas yang telah ditentukan / bakumutu yang telah
ditetapkan.
Selanjutanya untuk parameter PM 2.5 pada pengukuran Triwulan IV 2022 –
Triwulan I 2023 pada pengukuran lokasi 1 dan lokasi 5 terjadi kenaikan dari
Triwulan IV 2022 – Triwulan I 2023, untuk nilai pada lokasi 1 terjadi kenaikan
dari 8,5 μg/Nm3 – 35,7 μg/Nm3, pada lokasi 5 terjadi kenaikan dari 13,4 μg/Nm3
– 32,8 μg/Nm3. Pada lokasi 2, 3, dan 4 terjadi penurunan dari Triwulan IV 2022 –
Triwulan I 2023, lokasi 2 dari 37,2 μg/Nm3 – 12,2 μg/Nm3, lokasi 3 dari 13,3
μg/Nm3 – 9,1 μg/Nm3, lokasi 4 dari 37,7 μg/Nm3 – 8,7 μg/Nm3. Walaupun
terjadi kenaikan dan penurunan pada parameter PM 2.5, parameter ini masih
terbilang aman karena tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan /
nilai bakumutu yang telah ditetapkan.
 Pb
Pada pengukuran parameter Pb (Timbal) yang dilakukan pada Triwulan IV
2022 – Triwulan I 2023 tidak terjadi kenaikan maupun penurunan nilai
pencemaran udara ambien disetiap lokasi yang telah ditentukan. Nilai hasil
pengukuran untuk parameter Pb sebesar 0,5 μg/Nm3 yang mana nilai ini terdapat
di bawah nilai ambang batas yang telah ditentukan / nilai bakumutu yang telah
ditetapkan, oleh karena itu pencemaran parameter Pb dinyatakan aman.
 NMHC

25
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Pada parameter NMHC (Non Methane Hydrocarbon) dapatkan angka


pengukuran < 5 μg/Nm3 pada Triwulan IV 2022. Pada Triwulan I 2023
didapatkan hasil sebesar < 5 μg/Nm3 tidak mengalami kenaikan ataupun
penurunan. Untuk disemua lokasinya hasil pengukuran NMHC mendapatkan hasil
sebesar < 5 μg/Nm3 yang artinya pencemaran NMHC sangat stabil dan tidak
berbahaya bagi lingkungan karena tidak melebihi nilai ambang batas / standar
bakumutu yang telah ditentukan.

26
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Bab 5
Kesimpulan

5.1. Kesimpulan
1. Untuk proses pengendalian yang terdapat pada PT PLN Nusantara Power
Unit Pembangkitan Kaltim Teluk sudah sangat baik, perusahaan ini
menggunakan ESP sebagai alat pengendali pencemaran udaranya, untuk
hasilnya dapat dilihat pada pembahasan diatas, dimana dinyatakan bahwa
udara ambien disekitar perusahaan tidak melebihi standar bakumutu yang
telah ditetapkan.
2. Pada PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk terdapat
sedikit kendala pada CEMS, alat tersebut mengalami trouble dan datanya
tidak dapat terbaca, sehingga pada poin hasil pengujian data CEMS tidak
tercantum, akan tetapi pengendalian pencemaran udaranya sudah sangat
baik, karena dilihat dari data hasil pengukuran kualitas udara ambien tidak
ada satupun parameter yang melewati standar baku mutu yang telah
ditetapkan pada PP RI No.22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5.2. Saran

Dalam persiapan kerja praktek alangkah baiknya meninjau ulang tentang


pelaksanaan pemantauan udara. Sehingga menyesuaikan waktu bisa sampai
menganalisis kualitas udara ambien dalam kondisi terkini.

27
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Daftar Pustaka

Arissa, R., & Kiswandono, A. A. (2017). Kajian Indeks Standar Polusi Udara
(ISPU) Pm10, So2, O3, Dan No2 di Kota Bandar Lampung. Analit:
Analytical and Environmental Chemistry, 2(2), 38–46.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang


Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hadi A., 2005. “Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan”, Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kurniawan, A. (2018). Pengukuran Parameter Kualitas Udara (Co, No2, So2, O3
Dan Pm10) Di Bukit Kototabang Berbasis Ispu. Jurnal Teknosains,
7(1). https://doi.org/10.22146/teknosains.34658.Diakses pada 20
April 2023.
Muziansyah., D, Sulistyorini, R., and Sebayang, S. (2015). “Model Emisi Gas
Buang KendaraanBermotor Akibat Aktivitas Transportasi (Studi
Kasus: Terminal Pasar Bawah Ramayana Kota Bandar Lampung)”.
Jurnal Universitas Lampung. Vol. 3, No.1. 57-70.
Rohmah, I., Mukhtar, R., & Puji Lestari, R. (2018). Perbandingan Metode
Sampling Kualitas Udara: High Volume Air Sampler (Hvas) Dan
Low Volume Air Sampler (Lvas). Jurnal Ecolab, 12(2), 83–92.
https://doi.org/10.20886/jklh.2018.12.2.83-92. Diakses pada 13 April
2022.
Ratnani, R. (2008). Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan
Oleh Partikel. Jurnal Momentum UNWAHAS, 4(2), 114195.
Wijayanti D. (2012). “Gambaran dan Analisis Risiko Nitrogen Dioksida (NO2)
Per-Kota/Kabupaten dan Provinsi di Indonesia (Hasil Pemantauan
Kualitas Udara Ambien dengan Metode Pasif di Pusarpedal Tahun
2011)”.
World Health Organization (WHO). (2018). Ambient (outdoor) Air Quality and
Health
Ani Masito, Analisis Risiko Kualitas Udara Ambien, (NO2 Dan SO2), Jurnal
Kesehatan Lingkungan, Vol.10, No.4, Oktober 2018: 394-401

38
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Lampiran A
Judul lampiran A

39
Monitoring Kualitas Udara Ambien
Di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk

Lampiran B
Judul lampiran B

40

Anda mungkin juga menyukai