Anda di halaman 1dari 51

1

Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program/kegiatan.Dalam hal ini,belanja modal termasuk salah satu

belanja yang tergolong kedalam jenis belanja langsung dimana penganggarannya

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan pemerintah

daerah.Karena belanja modal terkait secara langsung dengan pelaksanaan

program/kegiatan pemerintah daerah dan mengurangi kas daerah tetapi juga sekaligus

menambah asset daerah,maka sangat perlu untuk memperhatikan sistem akuntansi

belanja modal pada pemerintah daerah tersebut.

Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah menggunakan prosedur yang manual

maupun yang terkomputerisasi,mulai dari pengumpulam data,pencatatan, yang

terkomputerisasi,mulai dari pengumpulan data,pencatatan,pengikhtisaran,serta

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah daerah.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

adalah sebagai instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkordinir

pembangunan didaerah Sumatera Utara yang tentunya memiliki anggaran untuk

belanja modal dalam mendorong pelaksanaan program yang sudah dibuat.Maka

melalui tugas akhir ini penulis membahas mengenai sistem akuntansi yang berfokus

pada belanja modal.Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Sistem Akuntansi

Belanja Modal Pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah(BAPPEDA)

Provinsi Sumatera Utara”


3

B. Permasalahan

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang sistem akuntansi

belanja modal.Sesuai dengan judul Tugas Akhir ini,maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

“Apakah sistem akuntansi belanja modal pada Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah memenuhi sistem akuntansi

yang baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mempunyai maksud dan

tujuan.Adapun maksud dan tujuna penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini,penulis akan menyajikan tujuan

diantaranya:

a. Mengetahui apakah sistem akuntansi belanja modal pada BAPPEDA

Provinsi Sumatera Utara telah memenuhi syarat sistem akuntansi yang

baik.

b. Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan pelaksanaan

sistem akuntansi belanja modal.

c. Untuk mengetahui jumlah aset tetap yang dihasilkan dari belanja modal

tersebut dalam periode tertentu.


4

d. Untuk memenuhi salah satu sayarat dalam meyelesaikan pendidikan pada

Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Untuk Menambah pengetahuan penulis bagaimana gambaran sistem

akuntansi belanja modal pada BAPPEDA Prov.Sumatera Utara.

b. Bagi Perusahaan/Instansi

Sebagai bahan masukan dalam kinerja BAPPEDA Prov,Sumatera

Utara terhadap pengelolahan keuangan pada BAPPEDA Prov.Sumatera

Utara.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan

penelitian pada penulisan yang akan datang.

D.Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Badan Perencanaan

danPembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan

Diponegoro No.21 A Medan.


5

Tabel 1.1

JadwalPenelitiandanPenyusunanTugasAkhir

APRIL MEI JUNI


KETERANGAN I II III IV I II III IV I II

1 PengajuanJudulTugasAkhir

2 PermohonanIzinRiset
3 PenunjukanDosenPembimbing
4 Pengumpulan Data
5 PenyusunanTugasAkhir
6 BimbinganTugasAkhir
7 PenyelesaianTugasAkhir

2. Rencana Isi

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,rencana penulisan terdiri dari

empat bab,dimana masing-masing bab dibagi atas sub-sub sesuai

kebutuhannya.Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah
B. RumusanMasalah
C. Tujuan Dan ManfaatPenelitian
D. RencanaPenulisan
6

1.Jadwal Survey/Observasi
2.Rencana Isi

BAB II BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN


DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas
B. Struktur Organisasi
C. Job Description
D. Jaringan Kegiatan
E. Kinerja Kegiatan Terkini
F. RencanaKegiatan.

BAB III SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Belanja Modal


B. Karakteristik Belanja Modal
C. Pengertian Sistem Akuntansi
D. Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
E. Sistem Akuntansi Belanja Modal

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran
7
8

penyusunan suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I Penyusun Komenter

ditingkat Kabupaten/kotamdaya.

Maka paa tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan Kordinasi

Pembangunan Sumatera Utara(BKOPDSU) yang langsung diketehui Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen yang waktu itu

dijabat oleh P.R Telaumbanua yang merupakan badan yang mengkordinir

pembangunan didaerah yang selanjutnya diganti menjadi Badan Koordinir

Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang diketahui oleh

Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua Harian Residen P.R Telaumbanua dan

Sekretaris Sutan Sitompul,kemudian Badan Kordinir Pembangunan Daerah

Sumatera(BAKOPDASU) yang merupakan badan yang pertama kali mengkordinir

perencanaan pembangunan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh

Ir.M.Sipahutar dan sekretaris oleh Nekap Bukit.Pada periode ini telah disusun draft

Repelita I Provinsi Sumatera Utara.

BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani masalah-

masalah yang menyangkut program pembangunan didaerah dari tahun 1969 sampai

dengan tahun 1974(PELITA II).Pada periode ini telah diberlakukan inpres Tingkat I

yang menyangkut program pembangunan jalan dan jembatan didaerah Tingkat II se-

Sumatera Utara.
9

Adapun visi dan misi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah:

a) Visi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara.

Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

mempunyai visi yaitu “Menjadi Badan Perencanaan yang handal dalam

peningkatan daerah menuju Sumatera Utara yang maju,sejahtera,dan harmoni

dalam keberagaman”.

b) Misi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

 Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik

 Meningkatkan profesionalisme aparatur

 Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana

pembangunan yang dihasilkan

 Meningkatkan produktifitas BAPPEDA provinsi Sumatera Utara dan

kualitas dokumen pernecanaan daerah.

 Meningktkan Integritas dan tanggujawab dalam perencanaan

pembangunan

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang

mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang tugasnya

masing-msaing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lain.


10

Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada

gambar II.I berikut ini.

KEPALA

KELOMPOK SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL

KASUBBAG KASUBBAG kASUBBAG


UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN BIDANG


PERENCANAAN PERENCANAAN SARANA DAN TATA RUANG DAN PENGENDALIAN
EKONOMI DAN SDM DAN SOSIAL PRASARANA LINGKUNGAN HIDUP EVALUASI DAN
KEUANGAN BUDAYA STATISTIK

KASUBBID KASUBBID KASUBBID KASUBBID TATA KASUBBID


KESEJAHTERAAN PERHUBUNGAN RUANG DAN EVAL.MONIT.DAN
PRODUKSI
INFORM.PEMBANGUNA
RAKYAT PENG.WILAYAH
NN

KASUBBID KASUBBID KASUBBID SUMBER KASUBBID KASUBBID


EKONOMI DAN PEMERINTAHAN DAYA AIR KELEST,LING.HIDUP PENGENDALIAN DAN
KEUANGAN UMUM DAN KEANEKA.HAYATI STATISTIK

Gambar II.I

Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

Sumber:Kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara


11

C. Job Description

` Berikut ini adalah job description setiap bagian di BAPPEDA Provinsi

Sumatera Utara yang terdiri dari:

1. Kepala Badan

a) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

administrasi umum pembangunan daerah,ekonomi dan keuangan,sumber

daya manusia,sosial budaya,tata ruang dan pengelola lingkungan,sarana

dan prasarana,pengendalaian, evaluasi,monitoring dan statistik,serta

pembantuan

b) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis perrencanaan pembangunan daerah

2. Pengkordinisaian penyusunan perencanaan pembangunan ekonomi

keuangan,sumber daya manusia,tata ruang dan pengelolaan

lingkungan,sarana dan prsarana,pengendalian,evaluasi monitoring

dan statistik.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan

pembangunan daerah

4. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang perencanaan pembangunan

daerah

5. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal


12

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesui dengan

tugas dan fungsinya.

c) Kepala badan mempunyai uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan BAPPEDA

2. Menyelenggarakan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

BAPPEDA.

3. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas BAPPEDA

4. Menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan

arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

5. Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma

dan criteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan

pembangunan dan criteria pelaksanaan kegiatan dibidang

perencanaan pembangunan daerah.

6. Menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM

dibidang perencanaan pembangunan daerah.

7. Menyelenggarakan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan

daerah tahunan,rencana pembangunan jangka menengah daerah dan

rencana pembangunan jangka panjang daerah

8. Menyelenggarakn penyusunan rencana kerja dan rencana strategis.

9. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

teknis dibidang perencanaan


13

10. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintahan

umum,kesejahteraan rakyat,perhubungan,sumber daya air,tata ruang

dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan

keanekaragaman hayati.

11. Menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta

penyajian informasi pembangunan dan statisitik

d) Untuk melaksanakan tugas,fungsi dan uraian tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1),ayat (2) dan ayat (3),Kepala Badan dibantu oleh:

1. Sekretaris Badan Sekretariat

2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

3. Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya

4. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

5. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

6. Bidang Pengendalian,Evaluasi dan Statistik

7. Kelompok Jabatan Fungsional

e) Sekretaris dan Bidang pada Badan Dipimpin oleh seorang sekretaris dan

Kepala Bidang,Sub.Bagian pada Sekretariat dan Sub.Bidang pada Bidang

dipimpin oleh seorang Kepala Sub.Bagian dan Kepala Sub.Bidang


14

2. Sekretariat

a) Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan,urusan

umum,keuangan dan program.

b) Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai paa lingkup sekretariat

2. Penyelenggaran arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup Sekretariat.

3. Penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada lingkup Sekretariat

4. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada lingkup

sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan badan

5. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar,norma dan

kritik dibidang urusan umum,keuangan dan program

6. Penyelenggaraan kegiatan,kordinasi,monitoring,dan evaluasi urusan

umum,keuangan dan program.

7. Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusuan rencana pembangunan

jangka menengah dan tahunan badan,sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan.

8. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugas dan fungsinya.

9. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.


15

10. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan,sesuai standar yang

ditetapkan.

c) Sekretariat mempunyai uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan

ekonomi dan keuangan

2. Menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuj

pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

3. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pembangunan

daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

4. Menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan

swasta dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan

mengacu pada pedoman yang ditetapkan pemerintah

5. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan

daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

6. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan,pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi

dan keuangan

7. Menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan


16

8. Menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan

antar daerah dan antar daerah degan swasta,dalam dam luar negeri

dibidang perencanaan dan keuangan.

9. Menyelenggarakan penyususan dan penyempurnaan standar,norma

dan kriteria pelaksanaan perncanaan dibidang perencanaan ekonomi

dan keuangan.

10. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan

dibidangpertanian,perkebunan,peternakan,perikanan,kehutanan,keuan

gan pengembangan dunia usaha,pariwisata,perdagangan,koperasi jasa

industry,sumber daya alam kelautan.

Untuk melaksanakan tugas,fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1),ayat (2) da ayat (3),sekretaris dibantu oleh

1. Sub bagian Umum

2. Sub Bagian keuangan

3. Sub Bagian Program

3. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

a) Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan Menyelenggarakan fungsi:


17

1. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan serta bidang

Produksi dan Industri.

2. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaa tugas pada lingkup Bidang

Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

3. Penyelenggaraan Perencanaan,Pelaksanaan,Pengkordinasian dan

pengendalian dalam bidang Ekonomi dan Keuangan sesuai dengan

ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4. Penyelenggaraan Pengumpulan ,Pengolahan dan penyajian

bahan/data untuk menyusun dan pemyempurnaan standar

pelaksanaan perencanaan dan standar pelaksanaan peningkatan

kapasitas perencanaan dibidang keuangan,pendapatan asli

daerah,penanaman modal,serta pengembangan kebudayaan dan

kepariwisataan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

5. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada bidang Perencanaa

Ekonomi dan Keuangan

b) Kepala Sub.Bidang Ekonomi dan Keuangan,mempunyai uraian tugas:

1. Melaksanakan pembinaan pegawai pada LIngkup Sub.Bidang

Ekonomi dan Keuangan.

2. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fiungsi dibidang ekonomi dan

keuangan
18

3. Melaksanakan penyusunan rencana/Program kerja dibidang Ekonomi

dan Keuangan

4. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar,norma dan

criteria dibidang ekonomi dan keuangan.

5. Melaksanakan Pengelolaan data /Informasi pembangunan daerah

dibidang ekonomi dan keuangan.

4. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

a) Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia(SDM) dan Sosial Budaya

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelengarakan

urusan pemerintahan dibidang pemerintahan umum dan Kesejahteraan

Rakyat.

b) Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

perencanaan SDM dan Sosial Budaya.

2. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang perencanaan SDM dan Sosial Budaya.

3. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

standar pelaksanaan perencanaan dan standar pelaksanaan

peningakatan kapasitas perencanaan dibidang kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat,sosialisasi serta pembangunan

anak,evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaanya.


19

c) Kepala Bidang SDM/Sosial Budaya mempunyai uraian tugas:

1. Menyelenggarakan,mengkordinasikan penyempurnaan dan

penyusunan standar pelaksanaan Menengah dan tahunan dibidang

kesehatan kependudukan,pembinaan mental,spritual dan

budaya,kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,bidang

pemerintahan,mela kukan kajian dan studi pembangunan daerah serta

pengendalian atas pelaksanaannya.

2. Menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil

pembangunan daerah dibidang kesehatan,kependudukan,tenaga

kerja,pemberdayaan perempuan ,pendidikan,pembinaan menta

spritual dan budaya,kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bidang

pemerintahaan,sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Menyelenggarakan perencanaan,pengkordinasian,perumusan rencana

pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah serta melakukan

kajian dan studi pembangunan dibidang

kesehatan,kependudukan,tenaga kerja ,pemberdayaan

perempuan,pendidikan,pembinaan mental spritual dan

budaya,kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,serta bidang

pemerintahan.

d) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud paa ayat

(1),ayat (2) dan ayat (3),Kepala bidang SDM/Sosial budaya dibantu oleh:
20

1. Sub Bidang Pemerintahan Umum

2. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat

5. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

a) Bidang Perancanaan sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu

Kepala Badan Dalam penyeenggaraan perencanaan sarana dan Prasarana

b) Bidang Perencanaan sarana dan Prasarana menyenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

standar pelaksanaan peningkatan kapasitas perencanaan dibidang

perhubungan,jalan dan jembatan dan sumber daya air,serta

sosialisasi,evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaannya.

2. Penyelenggaran pengkordinasian perumusuan rencana pembangunan

jangka menengah dan tahunan serta melakukan kajian dan studi

pembangunan daerah dibidang perhubungan dan jembatan dan

sumber daya air,sesuai standar yang ditetapkan.

3. Penyelanggaraan pelaksanaan evaluasi hasil-hasil pembangunan

dibidang sarana dan prasarana,sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

4. Penyelenggaran tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugas dan fungsinya.

5. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan,sesuai bidang tugas dan fungsinya.


21

c) Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana mempunyai uraian

tugas:

1. Menyelenggarakan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusun

standar pelasaksanaan perencanaan dan standar pelaksanaan

peningkatan kapasitas perencanaan dibidang perhubungan,jalan dan

jembatan dan sumber daya air,serta sosialisasi,evaluasi dan

pengendalian atas pelaksanaannya.

2. Menyelenggarakan pengkordinasian perumusan rencana

pembangunan jangka menengah dan tahunan serta melakukan kajian

dan studi pembangunan dibidang perhubungan,jalan dan jembatan

dan sumber daya air,sesuai standar yang ditetapkan.

3. Menyelenggarakan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidang sarana

dan prasarana,sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai bidang tugas dan fungsinya.

5. Menyelenggarakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

6. Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan ,sesuai

standar yang ditetapkan.


22

d) Untuk melaksanakan tugas,fungsi dan uraian tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1),ayat (2),dan ayat (3),Kepala Bidang Perencanaan

Sarana dan Prasarana dibantu:

1. Sub Bidang Perhubungan

2. Sub Bidang Sumber Daya Air

6. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

a) Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan,mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam peneyelenggaraan Perencanaan Tata

Ruang dan Pengelolahan Lingkungan.

b) Bidang Tata Ruang dan pengelolahan Lingkuangan menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Tata

Ruang dan pengelolahan lingkungan.

2. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang tata ruang dan pengelolaan lingkungan.

3. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dibidang penataan ruang

dan pengelolalahan lingkungan,pengembangan wilayah kelestarian

lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

4. Penyelenggaraan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidang tata

ruang dan pengelolahan lingkungan,serta pengembangan wilayah.


23

c) Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengelolahan Lingkungan mempunyai

uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan pegawai pada lingkup tata ruang dan

pengelolahan lingkungan.

2. Menyelenggarakan,arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang tata ruang dan pengelolaan lingkungan.

3. Menyelenggarakan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

standar pelaksanaan peningkatan kapasitas dibidang penataan ruang

dan pengelolaan lingkungan,pengembangan wilayah,kelestarian

lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

4. Menyelenggarakan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidnag tata

ruang dan pengelolaan lingkungann,serta pengembangan wilayah.

5. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan,sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

6. Menyelenggarakan pelaporan dan mempertanggungjawabkan atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala badan sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

d) Untuk melaksanakan tugas,fungsi dan uraian tugas,sebagaimana

dimaksud pada ayat (1),ayat (2) dan ayat (3).Kepala Bidang Tata Ruang

dan Pengelolaan Lingkungan dibantu:

1. Subbidang Tata Ruang dan Pengembangan Wiayah.


24

2. Subbidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman

Hayati.

7. Bidang Pengendalian,Evaluasi dan Statistik.

a) Bidang Pengendalian,evaluasi dan statistic,mempunyai tugas membantu

Kepala Badan dalam bidang pengendalian dan evaluasi.

b) Bidang Pengendalian,Evaluasi dan Statistik menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

pengendalian evaluasi dan statistic.

2. Penyelenggaraan pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah.

3. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang pengendalian,evaluasi dan statistic

4. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan dibidang

Pengendalian,Evaluasi dan Statistik.

5. Penyelenggaraan pengumpulan,penyusunan,pemeliharaan bahan/data

dari instansi pelaksana program/kegiatan pembangunan.

c) Kepala Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik mempunyai uraian

tugas:

1. Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi hasil-hasil pembangunan

dibidang ekonomi ,sesuai prasarana,sumber daya manusia dan sosial


25

budaya dan bidang tata ruang sesuai dengan ketentuan dan standar

yang ditetapkan .

2. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan

sekretaris badan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Menyelenggarakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4. Menyelenggarakan pembuatan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar

yang ditetapkan kepada Kepala Badan sesuai standar yang

ditetapkan.

d) Untuk melaksanakan tugas,fungsi dan uraian tugas sebagaimana

dimaksdu pada ayat (1),ayat (2) dan ayat(3),Kepala Bidang

Pengendalian,Evaluasi dan Statistik dibantu:

1. Sub Bidang Evaluasi,Monitoring dan Informasi Pembangunan

2. Sub Bidang Pengendalian dan Statistik

e) Kepala Sub Bidang Evaluasi,Monitoring dan Informasi Pembangunan

mempunyai uraian tugas:

1. Melaksanakan pengumpulan badan/data untuk mengevaluasi

pelaksanaan dari program/kegiatan pembangunan

2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan

kawasan prioritas,cepat tumbuh dan andalan.


26

3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi keserasian pengembangan

perkotaan dan kawasan pedesaan

4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan terhadap

kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan

5. Melaksanakan pembuatan buku alokasi dana pembangunan Sumatera

Utara yang bersumber dari ABPD

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengendalian,Evaluasi dan Staitistik

f) Kepala Sub Bidang informasi dan Pembangunan Statistik mempunyai

uraian tugas:

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk buku kecil yang

diperbaharui secara berkala untuk setiap tahun anggaran.

2. Melaksanakan penyusunan buku profil daerah sumatera utara.

3. Melaksanakan kerjasama dengan badan pusat statistic dalam rangka

mengumpulkan bahan/data pembangunan daerah.

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

pengendalian,evaluasi dan statistik.

5. Melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanakan tugasnya kepada kepala bidang pengendalian,evaluasi

dan statistik.
27

D. Jaringan Kegiatan

Bappeda adalah instansi pemerintahan yang bertugas untuk membantu

Gubernur Sumatera Utara dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan

pembangunan daerah Sumatera Utara serta penilaian atas pelaksanaannya.Badan ini

berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara melalui

sekretaris daerah sesuai dengan Perda No.4 Tahun 2001 dan SK Gubernur Provinsi

Sumatera Utara No.061.-433 Tahun 1980.Untuk melaksanakan tugas-tugas diatas

maka diperlukan system organisasi dan manajemen yang sangat baik.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun 2011

tentang tugas.fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi

umum perencanaan pembangunan daerah,ekonomi dan keuangan,sumber daya

manusia,sosial budaya,tata ruang dan pengelolahan lingkungan,sarana dan

prasarana,pengendalian,evaluasi,monitoring dan statistic serta tugas pembantuan .


28
29

Menurut Accounting Principle Board(APB) ,belanja didefinisikan sebagai

jumlah,yang diukur dalam uang,dari kas yang dikeluarkan atau properti lain yang

ditransfer,modal saham yang dikeluarkan,jasa yang diberikan,atau kewajiban yang

terjadi dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau akan diterima.

Dari definisi tersebut,terlihat bahwa belanja terjadi dikarenakan penggunaan

aset(dalam segala bentuk) untuk kegiatan operasional entitas,sehingga belanja dapat

diakui walaupun tidak terjadi arus kelaur kas.

Definisi tersebut diterapkan untuk lingkungan akuntansi disektor swasta yang

menggunakan basis akrual dalam pelaporannya.Untuk akuntansi pemerintahan,perlu

adanya definisi yang disesuaikan dengan lingkungan pemerintahan yang

menggunakan basis kas menuju akrual.(cash toward accrual).

Menurut Standar Akuntansi Pemerintah(SAP),pengertian belanja modal

adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya

menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode

akuntansi,termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang

sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat,serta meningkatkan

kapasitas dan kualitas aset.

Belanja di lingkungan akuntasi pemerintahan di Indonesia diartikan “sebagai

semua pengeluaran bendahara umum Negara/daerah yang mengurangi ekuitas dana


30

lancer dala periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

kembali pembayarannya oleh pemerintah” (menurut PP No.24 Tahun 2005).

Dalam hal ini,maka definisi belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk

perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode

akuntansi.

B. Karakteristik Belanja Modal

Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukan sebagai belanja

modal atau tidak ,maka perlu diketahui definsi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria

kapitalisasi aset tetap.

Aset tetap mempunyai cirri-ciri/karakteristik sebagai berikut:

1. Berwujud

2. Akan menambah aset pemerintah

3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

4. Nilainya relatif material

Sedangkan cirri-ciri/karakteristik aset lainnya sebagai berikut:

1. Tidak berwujud

2. Akan menambah aset pemerintahan

3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

4. Nilainya realtif material

Dari cirri-ciri/karekteristik diatas,diharapkan entitas dapat menetapkan

kebijakan akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi suatu aset tetap atau
31

aset lainnya(threshold capitalization),sehingga pejabat/aparat prnyusun anggaran

dan/atau penyusun laporan keuangan pemerintah mempunyai pedoman dalam

penetapan belanja modal baik waktu penganggaran maupun pelaporan keuangan

pemerintah.

Dari penjelasan diatas,dapat disimpulkan bahwa suatu belanja dapat

dikategorikan sebagai Belanja Modal jika:

1. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya pereolehan aset tetap atau aset

lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintahan

2. Pengeluran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset

lainnya yang telah ditetapkan oelh pemerintah;

3. Perolehan aset teap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.

C. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri dari dua

elemen yaitu: system dan akuntansi.Dimana setiap kata memiliki arti tersendiri,dan

apabila digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang baru.Kedua elemen

tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Setiap system terdiri dari struktur dan proses .Struktur system Struktur system

merupakan unsur-unsur yang membentuk system tersebut,sedangkan proses system

menjelaskan cara kerja setiap unsur system tersebut dalam mencapai tujuan
32

system.Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri

dari berbagai sistem yang lebih kecil ,yang disebut sebagai subsistem.

Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan

kita.Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut

pandangan sistem,yang berusaha menemukan struktur unsure yang membentuk

sistem tersebut.Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem ,seseorang akan

dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada

dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya ,yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum,akuntansi dapat didefinisikan:

“Sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,memproses informasi

menjadi laporan keuangan ,dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat

pengambil keputusan”(Horngren,Harrison,2006:5).

Ada beberapa definsi dan pengertian akuntansi yang berasal dari lembaga

maupun perorangan yang dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda.Definisi

tersebut adalah sebagai berikut(Sofyan Syafri,2001:4):

1. American institute of certified public accounting (AICPA) mendefenisikan

“akuntansi adalah seni pencatatan,penggolongan dan pengihitisaran dengan cara


33

tertentu dan dalam ukuran moneter,transaksi,dan kejadian-kejadian yang

umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

2. Accounting Principles Board(APB) mendefenisikan “akuntansi adalah suatu

kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,umumnya

dalam ukuran uang,mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih

diantara beberapa alternative.

3. Dr.Bambang Sudibyo mendefenisikan “akuntansi adalah “technology” yaitu

mengubah data atau bukti-bukti transaksi menjadi model informasi yang lebih

bermanfaat bagi para pemakainya.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah mendefenisikan “akuntansi sebagai proses

pencatatan,pengukuran,pengklasifikasian,pengikhtisaran transaksi dan kejadina

keuangan ,penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian laporan”.

Menurut Mulyadi(2001:11),”sistem akuntansi merupakan salah satu sistem

informasi diantara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam

mengelola perusahaan.

Akuntansi adalah suatu sistem,yaitu sauatu kesatuan yang terdiri atas

subsistem-subsistem atau kesatuan lebih kecil yang saling berhubungan dan

mempunyai tujuan tertentu.Suatu sistem mengelolah input(masukan) menjadi

output(keluaran).Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk

dokumen atau formulir.Outputnya adalah laporan keuangan.Dalam proses


34

akuntansi,terdapat berbagai catatan yang dibuat,yaitu jurnal,buku besar,dan buku

pembantu.

Dalam konteks akuntansi keuangan daerah juga terdapat Sistem Akuntansi

Pemerintahan Daerah.Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan bagian dari

Pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan.Adanya UU Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah Pusat dan Pemda memberikan kewenangan yang cukup

besar bagi daerah dalma mengelola sumber daya yang dimilikinya.Akan tetapi selain

mempunyai kewenangan ,pemda juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber dayanya tersebut.Oleh karena itulah

sistem akuntansi menjadi suatu tuntutan sekaligus kebutuhan bagi tiap pemda.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah(SAPD) adalah “Serangakain

prosedur,mulai dari proses pengumpulan data,pencatatan,pengikhtisaran,sampai

pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD

yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi

computer(Nordiawan,Sondi,2007:287).

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya meliputi prosedur

akuntansi penerimaan kas,prosedur akuntansi pengeluaran kas,prosedur akuntansi

aset tetap/barang milik daerah dan prosedur akuntansi selain kas.


35

Menurut Sugiri(dalam Halim,2002:43) Sistem Akuntansi dapat dijelaskan

secara rinci melalui siklus akuntansi,yaitu tahap-tahap yang terdapat dalam sistem

akuntansi,seperti:

1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti dan melakukan Analisis

Transaksi keuangan tersebut.

2. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal.Tahapan ini disebut Menjurnal.

3. Meringkas,dalam Buku Besar,transaksi-transaksi keuangan yang sudah

dijurnal.Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan.

4. Menentukan Saldo-saldo buku besar diakhir periode dan menuangkannya dalam

neraca saldo.

5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi yang paling up-to-

date(mutakhir)

6. Menentukan Saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menungakannya

dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian(NSSP).

7. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan NSSP.

8. Menutup buku besar.

9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalm Neraca Saldo

Setelah Tutup Buku.


36

D. Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Kerangka umum sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Satuan kerja memberikan dokumen-dokumen sumber(DS) seperti Surat Perintah

Membayar Uang(SPMU) dan Surat Tanda Setoran(STS) dari transaksi

keuangannya kepada Unit Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Unit Pembukuan dan Unit Perhitungan melakukan pembukuan bulanan DS

tersebut dengan menggunakan computer akuntansi(komputer yang telah

disiapkan untuk keperluan akuntansi) termasuk perangkat lunak(softwere)

akuntansi.

3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan jurnal yang sekaligus diposting

kedalam Buku Besar dan Buku Pembantu secara otomatis untuk setiap Satuan

Kerja.

4. Bila dokumen diatas telah diverifikasi dan benar maka dilanjutkan dengan proses

komputer untuk pembuatan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

5. LPJ dikirimkan kepada Kepala Daerah sebagai pertanggungjawaban Satuan

Kerja atas pelaksanaan anggaran,satu copy dikirim kepada Satuan Kerja yang

bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban dan manajemen,satu copy

untuk arsip Unit Perhitungan.LPJ konsolidasi juga harus diberikan kepada

Kepala Daerah agar dapat mengetahui keseluruhan realisasi APBD pada suatu

periode.
37

E. Sistem Akuntansi Belanja Modal

Akuntansi belanja pada satuan kerja dilakukan oleh PPK-SKPD.Akuntansi

belanja pada satuan kerja ini meliputi akuntansi belanja UP (uang Persediaan)/GU

(Ganti Uang)/TU (Tambah Uang),dan Akuntansi Belanja Langsung.

Tahap-tahap akuntansi pengeluaran belanja daerah dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Penyusunan APBD berpedoman pada Rencana Kerja (Renja) Pemerintahan

Daerah(RKPD).

2. Kemudian dikeluarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) oleh Kepala

SKPD sebagai Pengguna Anggaran.

3. Kemudian Pihak Ketiga (CV/PT) sebagai penyedia barang/Aset harus

melengkapi syarat-syarat atau dokumen untuk diverifikasi.Adapun syarat-

syaratnya sebagai berikut:

a) Adanya Permintaan Kwitansi

b) Permohonan Pembayaran

c) Berita Acara Pembayaran

d) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

e) Surat Perjanjian Kontrak

f) Harus Memiliki Rekening Bank dan NPWP Perusahaan.

g) Sudah Memiliki Surat Ijin Usaha


38

4. Setelah itu Pihak Ketiga mengajukan dokumen-dokumen tersebut ke Bagian

Keuangan BAPPEDA( Sebagai Bendahara Pembantu) untuk diverifikasi terlebih

dahulu.

5. Setelah lolos verifikasi pihak Bagian Keuangan BAPPEDA dokumen tersebut

dikirim ke Biro Keuangan Pemprovsu untuk Pengajuan Anggaran yang

dilaksanakan oleh PA(Pelaksana Anggaran) berdasarkan SPP (Surat Permintaan

Pembayaran) dan kemudian diterbitkan SPM (Surat Perintah Membayar) yang

diterbitkan oleh Pejabat Pengguna Anggaran(PPA),dimana SPM tersebut dapat

diterbitkan jika:

a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia

b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

6. Kemudian Biro Keuangan Menerbitkan SP2d LS (Surat Perintah Pencairan Dana

Langsung).,dimana SP2D dapat diterbitkan jika:

a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia

b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

7. Kemudian setelah semua proses dilalui ,maka pihak Biro Keuangan

mengirimkan sejumlah uang berdasarkan Kontrak Kerja yang dilakukan ke

rekening pihak ketiga,namun harus terlebih dahulu dipotong pajak.

8. Kemudian pihak BAPPEDA menerima SP2D LS dan Bukti atas penyetoran

PPN/PPh kekas Negara sebagai pertanggungjawaban pengadaan barang

,sementara Pihak Ketiga menerima sejumlah uang.

9. Kemudian SP2D LS dituangkan kedalam Sistem Simda.


39

Berikut beberapa tahapan akuntansi dalam transaksi transaksi yang terjadi:

1. PPK-SKPD mencatat transaksi-transaksi belanja dengan “Belanja sesuai

jenisnya” di debit dan “Kas di Bendahara Pengeluaran” dikredit.

Belanja ________________ XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

2. Dalam kasus LS Barang dan Jasa,seringkali terdapat potongan pajak sehingga

dana yang diterima oleh pihak ketiga adalah sejumlah netto (setelah dikurangi

potongan pajak),namun PPK-SKPD tetap mencatat tersebut dalam jumlah

bruto.Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-

SKPD) kemudian mencatat potongan tersebut sebagai hutang dijurnal umum.

R/K Pusat XXX

Hutang Pajak__________ XXX

Ketika bukti Surat Setoran Pajak (SSP) telah diterima,dilakukan penghapusan

hutang pajak tersebut sebagai berikut:

Hutang Pajak__________ XXX

R/K Pusat XXX


40
41

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada

perusahaan/instansi sekiranya bermanfaat.

1. Dalam Pengadaan barang sebaiknya sistem pengawsannya harus lebih

ditingkatkan lagi,selain dokumen-dokumen yang diperlukan,adanya badan

khusus yang mengawasi proses pengadaan barang tersebut baik terhadap pihak

ketika maupun SKPD tersebut.

2. Untuk kedepannya sebaiknya perusahaan/instansi menambah program dan

kegiatan yang dapat meningkatkan komptensi aparatur SKPD.


42

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Bahtiar. 2002. Akuntansi Pemerintahaan. Salemba Empat: Jakarta.

Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi

Ketiga. Salemba Empat: Jakarta.

Musyidi, 2009. Akuntansi Pemerintahaan di Indonesia. Refika Aditama: Bandung.

Nordiawan,Deddi,dkk. 2007. Akuntansi Pemerintahaan. Salemba Empat: Jakarta.


43

DAFTAR LAMPIRAN

A. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada

gambar II.I berikut ini.

KEPALA

KELOMPOK SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL

KASUBBAG KASUBBAG kASUBBAG


UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN BIDANG


PERENCANAAN PERENCANAAN SARANA DAN TATA RUANG DAN PENGENDALIAN
EKONOMI DAN SDM DAN SOSIAL PRASARANA LINGKUNGAN HIDUP EVALUASI DAN
KEUANGAN BUDAYA STATISTIK

KASUBBID KASUBBID KASUBBID KASUBBID TATA KASUBBID


KESEJAHTERAAN PERHUBUNGAN RUANG DAN EVAL.MONIT.DAN
PRODUKSI
INFORM.PEMBANGUNA
RAKYAT PENG.WILAYAH
NN

KASUBBID KASUBBID KASUBBID SUMBER KASUBBID KASUBBID


EKONOMI DAN PEMERINTAHAN DAYA AIR KELEST,LING.HIDUP PENGENDALIAN DAN
KEUANGAN UMUM DAN KEANEKA.HAYATI STATISTIK

Gambar II.I

Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

Sumber:Kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara


44

B. Job Description

Berikut ini adalah job description setiap bagian di BAPPEDA Provinsi Sumatera

Utara yang terdiri dari:

1. Kepala Badan

Kepala badan mempunyai uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan BAPPEDA

2. Menyelenggarakan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

BAPPEDA.

3. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas BAPPEDA

4. Menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan

arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

5. Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma

dan criteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan

pembangunan dan criteria pelaksanaan kegiatan dibidang

perencanaan pembangunan daerah.

6. Menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM

dibidang perencanaan pembangunan daerah.

7. Menyelenggarakan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan

daerah tahunan,rencana pembangunan jangka menengah daerah dan

rencana pembangunan jangka panjang daerah

8. Menyelenggarakn penyusunan rencana kerja dan rencana strategis.


45

9. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

teknis dibidang perencanaan

10. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintahan

umum,kesejahteraan rakyat,perhubungan,sumber daya air,tata ruang

dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan

keanekaragaman hayati.

11. Menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta

penyajian informasi pembangunan dan statisitik

2. Sekretariat

a) Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai paa lingkup sekretariat

2. Penyelenggaran arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup Sekretariat.

3. Penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada lingkup Sekretariat

4. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada lingkup

sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan badan

5. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar,norma dan

kritik dibidang urusan umum,keuangan dan program

6. Penyelenggaraan kegiatan,kordinasi,monitoring,dan evaluasi urusan

umum,keuangan dan program.


46

7. Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusuan rencana pembangunan

jangka menengah dan tahunan badan,sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan.

8. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugas dan fungsinya.

9. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

10. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan,sesuai standar yang

ditetapkan.

b) Sekretariat mempunyai uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan

ekonomi dan keuangan

2. Menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuj

pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

3. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pembangunan

daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

4. Menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan

swasta dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan

mengacu pada pedoman yang ditetapkan pemerintah


47

5. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan

daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

6. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan,pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi

dan keuangan

7. Menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan

8. Menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan

antar daerah dan antar daerah degan swasta,dalam dam luar negeri

dibidang perencanaan dan keuangan.

9. Menyelenggarakan penyususan dan penyempurnaan standar,norma

dan kriteria pelaksanaan perncanaan dibidang perencanaan ekonomi

dan keuangan.

10. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan

dibidangpertanian,perkebunan,peternakan,perikanan,kehutanan,keuan

gan pengembangan dunia usaha,pariwisata,perdagangan,koperasi jasa

industry,sumber daya alam kelautan.

3. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan Menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan serta bidang

Produksi dan Industri.


48

2. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaa tugas pada lingkup Bidang

Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

3. Penyelenggaraan Perencanaan,Pelaksanaan,Pengkordinasian dan

pengendalian dalam bidang Ekonomi dan Keuangan sesuai dengan

ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4. Penyelenggaraan Pengumpulan ,Pengolahan dan penyajian

bahan/data untuk menyusun dan pemyempurnaan standar

pelaksanaan perencanaan dan standar pelaksanaan peningkatan

kapasitas perencanaan dibidang keuangan,pendapatan asli

daerah,penanaman modal,serta pengembangan kebudayaan dan

kepariwisataan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

5. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada bidang Perencanaa

Ekonomi dan Keuangan

4. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya .

Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

perencanaan SDM dan Sosial Budaya.

2. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang perencanaan SDM dan Sosial Budaya.

3. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

standar pelaksanaan perencanaan dan standar pelaksanaan

peningakatan kapasitas perencanaan dibidang kesehatan dan


49

kesejahteraan masyarakat,sosialisasi serta pembangunan

anak,evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaanya.

5. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

Bidang Perencanaan sarana dan Prasarana menyenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

standar pelaksanaan peningkatan kapasitas perencanaan dibidang

perhubungan,jalan dan jembatan dan sumber daya air,serta

sosialisasi,evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaannya.

2. Penyelenggaran pengkordinasian perumusuan rencana pembangunan

jangka menengah dan tahunan serta melakukan kajian dan studi

pembangunan daerah dibidang perhubungan dan jembatan dan

sumber daya air,sesuai standar yang ditetapkan.

3. Penyelanggaraan pelaksanaan evaluasi hasil-hasil pembangunan

dibidang sarana dan prasarana,sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

4. Penyelenggaran tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugas dan fungsinya.

5. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan,sesuai bidang tugas dan fungsinya.


50

6. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

Bidang Tata Ruang dan pengelolahan Lingkuangan menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Tata

Ruang dan pengelolahan lingkungan.

2. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang tata ruang dan pengelolaan lingkungan.

3. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dibidang penataan ruang

dan pengelolalahan lingkungan,pengembangan wilayah kelestarian

lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

4. Penyelenggaraan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidang tata

ruang dan pengelolahan lingkungan,serta pengembangan wilayah.

7. Bidang Pengendalian,Evaluasi dan Statistik.

Bidang Pengendalian,Evaluasi dan Statistik menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

pengendalian evaluasi dan statistic.

2. Penyelenggaraan pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah.

3. Penyelenggaraan arahan,bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup bidang pengendalian,evaluasi dan statistik


51

4. Penyelenggaraan pengkordinasian penyempurnaan dan penyusunan

Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan dibidang

Pengendalian,Evaluasi dan Statistik.

5. Penyelenggaraan pengumpulan,penyusunan,pemeliharaan bahan/data

dari instansi pelaksana program/kegiatan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai