Topik : Pencegahan Penyakit yang Berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Pokok : Menguasai dan melaksanakan pencegahan penyakit yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
Objektif : Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :
Perilaku 1. Menjelaskan dan memahami konsep pencegahan penyakit
Mahasiswa 2. Menjelaskan dan melaksanakan program kesehatan yang terkait dalam
peningkatan status kesehatan ibu dan anak
3. Menjelaskan dan melaksanakan program kesehatan
4. Memahami dan melaksanakan upaya-upaya untuk menurunkan morbiditas
dan mortalitas serta meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan
perlindungan anak
Referensi : 1. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta
2. Notoatmojo, Soekidjo, Prof. Dr. 2008. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
3. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC
4. Dainur. 1995. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Widya Medika
5. Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika
6. Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media
7. Syafrudin, T. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media
8. Kementerian Kesehatan RI.(2010). Rencana Operasional Promosi Kesehatan
Ibu dan Anak.
9. Soepardan, Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta :YBPSP
LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh
masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin banyak pula
macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor
tingkah laku manusia itu sendiri.
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini sebenarnya mereka sudah
seringkali menghadapi masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor
lingkungan hidup yang ada disekitar mereka.
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan
upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar
dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan
peran serta masyarakat.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan
merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam
hal penggunaan alat transportasi/komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup
pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan akan di taman kanak-
kanak.
A. PENGERTIAN
Secara umum pencegahan atau prevention dapat diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan akan terjadi, sehingga peristiwa tadi tidak
terjadi atau dapat dihindari.
Pencegahan atau prevention dapat diartikan sebagai bertindak mendahului (to come
before or procede) atau mengantisipasi (to anticipate) yang menyebabkan sesuatu proses
tidak mungkin berkembang lebih lanjut.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa pencegahan memerlukan tindakan antipatif (anticipatory
action) berdasarkan pada penguasaan tentang model Riwayat Alamiah Penyakitnya, yang
berkaitan inisiasi (awal mulai) atau kemajuan dari proses suatu penyakit atau masalah
kesehatan apapun tidak mempunyai peluang untuk berlanjut.
Mencegah penyakit berarti menggunakan pengetahuan mutakhir dengan sebaik-baiknya
untuk membina (promote), mencegah penyakit dan ketidakmampuan, dan
memperpanjang umur (mengikuti asal mulanya sebagaimana dimaksud dalam definisi
Public Health menurut Winslow, 1920). Semua upaya tersebut dapat dicapai dengan
mengorganisir dan menyediakan pelayanan kedokteran dan kesehatan masyarakat kepada
perorangan maupun keluarga atau masyarakat yang membutuhkan.
A. PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN
1. Memeriksa kesehatan Ibu Hamil (ANC)
Pemeriksaan kehamilan sangatlah penting pada ibu hamil karena pada saat sering
terjadi anemia, kekurangan gizi dan lain-lain.
Akibat yang terjadi dari adanya komplikasi-komplikasi dapat dikurangi dengan
diberikannya perawatan perinatal yang baik. Tetapi kondisi sosial ibu dan
kehamilannya ini memang sedemikan rupa sehingga kunjungan pada perawatan
perinatal seringkali dilupakan terlambat dengan tidak teratur.
Perlunya pemberian pendidikan tentang gizi, asupan tablet zat besi/vitamin.
Komplikasi selama kehamilan. Peranannya adalah mengkaji memberitahu faktor-
faktor resiko, mendeteksi dan menagani komplikasi.
2. Mengamati Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Balita
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa Indonesia.
Ruang Lingkup Kegiatan
a. Memantau pertunbuhan anak melalui penimbangan anak secara rutin setiap
bulan dipuskesmas atau posyandu
Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita ditulis di KMS.
b. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat
c. Pembentukan Makanan Tambahan (PMT).
d. Pemberian vitamin A, tablet zat besi untuk hamil, susu
e. Pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi
3. Memberikan Pelayanan KB pada Pasangan Usia Subur
Tujuan menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga akan
berkembang HKKBS.
Ruang Lingkup Kegiatan
a. Mengadakan penyuluhan Kb baik dipuskesmas dan posyandu/Pkk kegiatan
penyuluhan ini adalah memberikan konseling untuk PUS.
b. Menyediakan alat-alat kontrasepsi.
c. Menjelaskan fungsi dan efek samping alat kontrasepsi
4. Pengobatan Ibu dan Anak
Tujuannya adalah member pengobatan dan perawatan dipuskesmas
Ruang Lingkup Kegiatan
a. Menegakkan diagnosa, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat
jalan atau pelayanan rawat tinggal di puskesmas.
b. Mengirim (merujuk) penderita sesuai dengan jelas pelayanan yang di perlukan.
c. Menyelenggarakan puskesmas keliling.
d. Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
5. Kualitas Keluarga
a. Pendidikan
b. Usia pernikahan
c. Kedudukan wanita dalam keluarga
d. Perilaku bersih dan sanitasi lingkungan pemukiman
e. Kemiskinan
f. Hambatan geografis, jarak yang jauh
6. Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
a. Pelayanan Untuk Ibu Hamil Dan Bayi
Belum menjangkau 22% (sekitar 1,1 juta) ibu hamil dan bayi yang baru
terlayani. Karena faktor geografis, sebaran penduduk, kondisi sosial ekonomi,
status sosial perempuan dan tingkat pendidikan masyarakat (Depkes, 1997).
b. Persalinan
Ditolong oleh dukun 47,5% dari sekitar 2,3 juta persalinan, keluarga 8,2% dari
sekitar 400.000 persalinan, tanpa penolong 1,5% dari sekitar 75.000 persalinan.
Sebagian besar persalinan dirumah 71,9% (SKRT 1995).
c. Posyandu/Deteksi Dan Intervensi Dini
Dari 244.032 posyandu 45% sangat sederhana (110.563), posyandu aktif 80%
(37,6%-85,6%). Pada tahun 1996 setiap posyandu memiliki derah rata-rata
4,5%, tahun 1997 turun menjadi 4,4 kader per posyandu. Balita dibawa ke
posyandu rata-rata 1,2 kali/KK/tahun dengan kisaran 0,1-4,62
d. BKB, PADU, PPA, TPA, TK
1) Jangkauannya masih kecil
2) Hambatan geografis dan sebaran penduduk yang tidak merata.
3) Pembinaan yang dilaksanakan kurang intensif, tidak berkesinambungan
perlu dilakukan monitoring tidak hanya project oriented.