Anda di halaman 1dari 5

ISMAFARSI NOW AND FUTURE

Nama : Ihza Ihtimamul Umam


Institusi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
BAB I

PENDAHULUAN

ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia)


merupakan suatu organisasi advokasi nasional terkemuka yang menaungi semua
mahasiswa-mahasiswi S1 farmasi di seluruh Indonesia. Sudah 62 tahun
ISMAFARSI berdiri sejak 22 Desember 1955, di Kaliurang - Yogyakarta,
sebelumnya ISMAFARSI bernama MAFARSI (Mahasiswa Farmasi Seluruh
Indonesia). MAFARSI berubah nama menjadi ISMAFARSI pada siding MUNAS
ke-V, Nama ini diganti karena perlu adanya ikatan yang mencangkup seluruh
mahasiswa farmasi yang ada di Indonesia. ISMAFARSI memiliki visi yaitu
“Terwujudnya mahasiswa farmasi yang militan serta adekuat terhadap norma
etika profesi farmasi dalam masyarakat” dan memiliki misi yaitu “Meningkatkan
kerjasama antar mahasiswa farmasi melalui kegiatan kemahasiswaan, membangun
kerjasama multilateral dengan organisasi eksternal dan organisasi kemahasiswaan
kesehatan lainnya, berperan aktif dalam pengelolaan permasalahan maupun
kebijakan dunia kesehatan khususnya bidang farmasi, serta mengabdi secara aktif
kepada masyarakat dengan langkah bersentuhan langsung”.

Pencapaian yang telah diperoleh ISMAFARSI selama ini adalah menjadi


full member di IPSF, menjadi organisasi terbaik mahasiswa farmasi tingkat
ASEAN, serta salah satu staf ahli nasional menjadi koordinator eksekutif board
AOMKI. Dari pencampaian yang telah diperoleh selama ini, dapat kita lihat
ISMAFARSI banyak menghasilkan calon-calon farmasis yang terus turut serta
membangun kefarmasian hingga tingkat internasional.

Namun disamping beberapa kesuksesan yang telah dicapai oleh


ISMAFARSI, saat ini masih terdapat beberapa kekurangan yang harus
dibenahi,diantaranya ISMAFARSI belum cukup masyhur di kalangan mahasiswa
farmasi dan juga di lingkungan masyarakatpun ISMAFARSI belum banyak di
ketahui. Dalam artian ISMAFARSI belum sepenuhnya terinisiasi-integrasi pada
mahasiswa S1 farmasi maupun belum cukup dikenal dalam masyarakat,
contohnya pada mahasiswa-mahasiswi S1 farmasi, mereka masih banyak yang
belum mengetahui bahwa mereka ternaungi dalam ISMAFARSI. Disamping itu,
ironisnya sistem ISMAFARSI saat ini berjalan dari atas kebawah “up to bottom”
yang seharusnya berjalan dari bawah ke atas“bottom to up”. Maksudnya adalah
ISMAFARSI yang seharusnya menaungi S1 Farmasi untuk menampung aspirasi
tetapi terlihat seperti sebagian besar program kerja tercetus dari atas yakni dari
pengurus atau koordinator di ISMAFARSI.

BAB II
GAGASAN

Hal ini kembali menyebakan perlunya inisiasi-integrasi ISMAFARSI


untuk ditingkatkan, hingga mahasiswa mengetahui tentang ISMAFARSI dan
dapat turut serta dalam mengajukan aspirasi. Selain itu, ISMAFARSI juga terlalu
banyak membahas konstitusi namun sedikit aksi di masyarakat, hal ini sangat
bertentangan dengan visi ISMAFARSI sendiri yang berbunyi “Terwujudnya
mahasiswa yang berperan aktif dalam kefarmasian di masyarakat”. Contohnya
saja setiap kali diadakannya PRAMUNAS dan MUNAS selalu membahas
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART). Kurang membahas
tentang keprofesian karena selalu dan terlalu banyak membahas masalah internal
sedangkan eksternalnya masih belum dibahas secara optimal. Isu kefarmasian
penting untuk dibahas dan dikaji lebih mendalam, agar kita dapat tau dan mengerti
apa masalah dari keprofesian kita, dan tidak dapat dianggap sebelah mata oleh
profesi lain.

Kedepannya ISMAFARSI perlu adanya suatu penginisasian makna


organisasi ISMAFARSI secara detail ke dalam kampus dengan cara melakukan
sosialisasi secara khusus yang membahas tentang ISMAFARSI. Kemudian dalam
pelaksanaan pengorganisasian ISMAFARSI baiknya sesuai dengan visi dan misi
dari organisasi ISMAFARSI tersebut, dimana seharusnya anggota memberikan
banyak aspirasi bukan hanya koordinator wilayah, ahli sekjend, dll. Disetiap
pertemuan-pertemuan nasional yang diadakan seharusnya lebih dikurangi
membahas tentang masalah internal ISMAFARSI (AD ART) dan ditambah
membahas tentang masalah eksternal yang terjadi dalam dunia farmasi maupun
peran ISMAFARSI dalam masyarkat, sehingga dapat terjadi suatu keseimbangan
dan membantu visi dari organisasi ISMAFARSI dapat terwujud secara
konkret,atau sebaiknya pembahasan tersebut dijadwalkan agar tak mengganggu
waktu untuk pembahasan yang lain. Selain itu perlu diadakan kajian rutin yang
disepakati oleh setiap LEM dan harus benar-benar diikuti. Jadi setiap LEM harus
menyerahkan hasil kajiannya kepada divisi kastrad agar dapat dipublikasikan ke
masyarakat dan dengan demikian maka banyak orang-orang yang melihat,
membaca, dan tau. Serta yang tertakhir perlu diadakannya beberapa program
kerja dari ISMAFARSI yang menitikberatkan kepada suatu gagasan kreatif dan
inovatif yang di buat oleh masing masing LEM dan dilaksanakan oleh mereka
sendiri yang tentunya sesuai dengan aturan aturan yang berlaku, sehingga
ISMAFARSI dapat lebih dikenal luas dan dapat berperan aktif dalam masyarakat.

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN
Kita harus mempertahankan segala prestasi yang telah di capai oleh
ISMAFARSI serta kita juga harus mengembangkan organisasi ISMAFARSI
dengan cara memperbaiki segala kekurangan kekurangan yang ada di
ISMAFARSI itu sendiri. Seperti penginisasian makna organisasi ISMAFARSI
kepada mahasiswa farmasi di Indonesia secara optimal, mewujudkan visi dan misi
organisasi ISMAFARSI secara nyata di masyarakat agar farmasi dapat lebih
dikenal secara meluas,dan juga pengoptimalan waktu event-event nasional
ISMAFARSI agar lebih membahas tentang tujuan,visi, dan misi organisasi
daripada membahas suatu permasalahan internal.

II. DAFTAR PUSTAKA


Anonim. “Profil Ismafarsi”. 28 Januari 2018.
http://ismafarsi.org/ismafarsi/profil/

Anonim. “Ismafarsi”. 28 Januari 2018. http://ismafarsi.org/ismafarsi/

Efranda, Jefri. “ISMAFARSI BERSINAR (Sebuah Mimpi)”. 29


Januari 2018.
https://jefriefranda.wordpress.com/tag/ismafarsi/

Anda mungkin juga menyukai