Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………1

PENDAHULUAN……………………………………………………………….......2

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………2


1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….2
PEMBAHASAN…………………………………………………………………......3
A. Peran Farmasi Dalam Peningkatan Mutu Kesehatan di Indonesia……….3
B. Manfaat Yang Didapat Mahasiswa Jika Mengikuti Organisasi Ismafarsi..5
KESIMPULAN………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...9
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ISMAFARSI [Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia] adalah


organisasi mahasiswa yang terdiri dari lembaga-lembaga kemahasiswaan dari
institusi farmasi di Indonesia dan merupakan organisasi intra universitas yang
berbasis keprofesian, bertujuan untuk menyatukan opini dan ajang silaturahmi
mahasiswa farmasi. Semenjak pertama kali dibentuk pada tahun 1955, kini
ISMAFARSI beranggotakan 60 institusi farmasi di seluruh nusantara.

Akibat adanya kebijaksanaan pemerintahan tentang penataan kembali


kehidupan kampus,dalam Instruksi Dirjen Dikti Nomor: 002 / Int / Dj / 1978. SK
Medikbud Nomor: 0230 / J / 1979, dan dengan adanya peraturan pemerintah
Nomor: 5 Tahun 1980, organisasi yang semula bernama Mahasiswa Farmasi
Seluruh Indonesia [MAFARSI] yang telah didirikan pada tanggal 22 Desember
1955 di Kaliurang Yogyakarta, mulai beralih nama menjadi Ikatan Senat
Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia [ISMAFARSI] yang disahkan tepat pada
tanggal 10-19 Oktober di BukitTinggi. Di bentuknya organisasi ini didasari akan
pentingnya mahasiswa farmasi Indonesia untuk menjalin komunikasi dalam
memecahkan permasalahan yang ada di ruang lingkup kefarmasian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peran Farmasis dalam peningkatan mutu kesehatan di Indonesia?
2. Apa manfaat yang didapat mahasiswa jika mengikuti organisasi
ISMAFARSI?
1.3 Tujuan
Menumbuhkan pemikiran baru mahasiswa farmasi akan suatu pandangan baru
yang kreatif dan inovatif pada suatu sistem keorganisasian, khususnya pada
organisasi ISMAFARSI
PEMBAHASAN

A. Peran Farmasi dalam Peningkatan Mutu Kesehatan di Indonesia

Pekerjaan kefarmasian tidak hanya dilakukan di ruang hampa atau di


dalam ruangan, tapi dalam lingkungan kesehatan. Kesehatan adalah suatu
konsep luas dimana dapat menjadi suatu kisaran pengertian dari teknis sampai
moral dan filosofi. Definisi kesehatan menurut konsep Konstitusi WHO tahun
1946 adalah keadaan sempurna fisik, mental, dan sosial, tidak adanya
penyakit atau kelemahan. Setelah beberapa tahun WHO mendiskusikan lagi
dan mendefinisikan sebagai berikut, yaitu keadaan dimana seorang individu
atau kelompok dapat merealisasikan aspirasinya dengan kebutuhan yang layak
dan dapat melakukan perubahan atau mengatasi kesukaran dari lingkungan.
Kesehatan merupakan suatu sumber daya yang paling penting dalam
kehidupan sehari-hari, bukan objek kehidupan dan merupakan suatu konsep
positif yang mengutamakan sumber daya personal dan social.
Peran seorang farmasis terdapat dalam berbagai sector dunia,
keterlibatan seorang farmasis dalam dunia kefarmasian ada dalam dunia riset
dan pengembangan, formulasi, manufaktur, jaminan mutu, lisensi, marketing,
distribusi, penyimpanan, suplai, penyampaian informasi, yang semuanya telah
tercakup dalam pelayanan kefarmasian dan diteruskan kedalam bentuk dasar
dari praktek farmasi. Farmasis bekerja dalam rangkaian fariasi yang luas,
dalam bentuk farmasi komunitas [retail dan pelayanan kesehatan], farmasi
rumah sakit, [dalam berbagai bentuk dari rumah sakit kecil sampai rumah
sakit besar], industry farmasi, dan lingkungan akademis. Selain itu seorang
farmasis juga dapat terlibat dalam administrasi pelayanan kesehatan,
penelitian, organisasi kesehatan internasional dan organisasi non pemerintah.
Seorang tenaga profesi [Farmasis] adalah seorang pelayan masyarakat. Oleh
karena itu misi farmasi/apoteker harus dialamatkan pada kebutuhan
masyarakat dan pasien individual. Tapi, tidak hanya saat ini kita mendengar
kasus medication eror yang sering terjadi pada dunia kefarmasian. Oleh
karena itu, diharapkan dengan pembekalan dini mahasiswa farmasi tentang
issue-issue seputar kefarmasian menjadikan calon farmasi yang handal,
dengan melalui organisasi yang bersifat kefarmasian ataupun kesehatan,
misalnya ISMAFARSI, HMF, ataupun JMKI. Dalam sistem keorganisasian
mahasiswa farmasi akan di didik dalam memegang tanggung jawab mengelola
terapi obat sehingga mereka dapat memelihara dan mengembangkan posisinya
dalam dunia kesehatan dan untuk itu harus ada kompetensi atas peran mereka
dalam kefarmasian. Dispensing harus menjadi tanggung jawab seorang
farmasis, meskipun sedikit farmasis/apoteker yang terlibat langsung dalam
dispensing obat-obatan tetapi pada daerah pedesaan apoteker harus memimoin
proses dispensing dan bertanggung jawab atas kualitas obat dan dampak dari
pengobatan.1

1
AryoMahendra.1999 Rangkuman Pelatihan Apoteker Pengelola Apotek. No. 2 vol. 2 hlm. 7
B. Manfaat Yang Didapat Mahasiswa Jika Mengikuti Organisasi
ISMAFARSI

ISMAFARSI yang merupakan organisasi intra universitas yang


berbasis keprofesian, dibentuk tidak hanya berdiri hanya semata-mata
kepentingan suatu organisasi itu saja, melainkan diharapkan organisasi
tersebut akan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan
adanya suatu program kerja yang disusun dalam decade sistem kepengurusan
maka diharapkan program kerja yang di emban mendapatkan hasil optimal
dengan adanya pengabdian maupun pengembangan kualitas pribadi farmasis
yang mandiri dalam masyarakat.2 ISMAFARSI ini dibentuk bukan hanya
sekedar organisasi yang berjalan tanpa tujuan. Pastinya setiap organisasi
memiliki visi dan misi tersendiri, yaitu
1. Terwujudnya Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia
yang memiliki intregitas dan daya saing dalam pembangunan
kesehatan bangsa Indonesia
2. Terciptanya mahasiswa farmasi Indonesia yang memiliki intregitas
dan daya saing melalui kegiatan-kegiatan ilmiah. Terlaksananya
kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis sumber daya
mahasiswa farmasi Indonesia 3
Dari visi dan misi yang dianut, jelas terlihat bahwa organisasi ini
mempunyai tujuan yang mulia dimana turut serta membentuk kader-
kadernya menjadi seorang farmasis yang bertanggung jawab dan beretika
profesi serta berkompeten. Tentu saja demi terwujudnya harapan tersebut
maka itu pun juga harus dibarengi dengan sederet rencana kegiatan yang
diharapkan dapat menjadi media pengembang bagi para kader-kader penerus.

2
Anita Wulandari. 1999 Tentang Ismafarsi No. 2 vol. 1 hlm. 6
3
Akhmad Fauzi. 2011 Visi, Misi dan Aplikasi ISMAFARSI
Sebab, pada dasarnya setiap organisasi pasti mempunyai alur kaderisasi yang
jelas dan terarah. Begitu juga dengan ISMAFARSI yang memiliki LK I yang
dilaksanakan pada tataran komisariat, LK 2 pada tingkat wilayah, dan LK 3
pada tingkat nasional.
Banyak hal yang dilakukan dalam acara-acara tersebut yang mana
selalu diisi dengan pencerdasan diberbagai bidang, hampir bisa dipastikan
bahwa setiap acara tersebut menyajikan seminar yang menghadirkan tokoh-
tokoh farmasi baik dari Indonesia maupun luar negeri. Kaderisasi tidak hanya
berhenti pada tahap pembentukan kader [LK], tapi juga berlanjut pada
pengkaryaan dan penjagaan kader. Selain itu, ada acara PIMFI yang memacu
kecerdasan mahasiswa farmasi dengan berbagai lomba yang diadakan.
Dengan terintegrasinya ISMAFARSI ke dalam lembaga eksekutif
mahasiswa, sedangkan pada tahap penjagaan, juga lebih midah karena
lembaga eksekutif mahasiswa pasti mempunyai PSDM yang bertugas untuk
melakukan kontrol, monitor, dan evaluasi kinerja kader. Hal tersebut
diharapkan dapat menghasilkan kader-kader yang ada dapat diawasi dengan
baik, sehingga kader yang dipersiapkan untuk menjalani LK 3 di tingkat
wilayah akan lebih siap.
Adapun acara penyelenggaraannya lebih spesifik untuk membahas
kondisi internal organisasi dalam ISMAFARSI yaitu melalui kegiatan
RAKERNAS, PRAMUNAS, dan MUNAS. Acara tersebut ditujukan secara
tidak langsung turut membentuk karakter para kader ISMAFARSI melalui
berbagai rapat dan pembahasan yang dilakukan.4
Tak hanya itu saja manfaat yang akan dapat kita ambil, karena masih
banyak segudang manfaat yang bakal kita dapat, baik untuk saat ini maupun
untuk kehidupan kedepannya. Sebab masih banyak tenaga kefarmasian di
luar negeri yang berperan aktif dalam bidang kefarmasian serta adanya
peningkatan daya saing di dunia kerja, mengharuskan adanya pendidikan dan
pengkaderan terarah demi terciptanya para calon tenaga farmasis yang

4
Anita Wulandari. 2011 Tentang Imafarsi No. 2 vol. 1 hlm. 10
handal. Sehingga para calon tenaga farmasis Indonesia mampu bersaing
dengan tenaga farmasis diluar negeri. Hal ini dilihat dari sisi positif yang
akan didapatkan oleh para tenaga kefarmasian di Indonesia. Sehingga
nantinya akan memajukan para tenaga kefarmasian di Indonesia dan
menciptakan tenaga kefarmasian yang mampu bersaing dengan tenaga
kefarmasian dai luar negeri.
Hal-hal yang akan didapatkan dari kader-kader muda dari
ISMAFARSI, diantaranya:
1. Banyak ilmu yang akan didapat oleh tenaga kefarmasian selama
lima tahun terakhir dan diharapkan mereka mampu
mengaplikasikannya dalam bentuk ujian kompetensi untuk
mengetahui seberapa jauh mereka belajar dari dunia kerja mereka
2. Seiring berjalannya waktu maka seiring itu pula aka nada
perkembangan ilmu dan teknologi dibidang kefarmasian dan
penemuan sedia farmasi yang baru, oleh karenanya para tenaga
kefarmasian diharuskan untuk memperbaruhi ilmu mereka agar
tidak tertinggal dengan Negara lain
3. Akan membuat mereka untuk terus belajar dan mempengaruhi
informasi, sehingga mereka tidak tertinggal informasi tentang
dunia kefarmasian. 5

5
Akhmad Riyanto. 2011 Sejarah Ismafarsi
KESIMPULAN

Seorang farmasi berpotensi dalam peningkatan dampak pengobatan dan kualitas


hidup masyarakat [pasien] dalam berbagai sumber dan mempunyai posisi
tersendiri dalam sistem pelayanan kesehatan. Suatu organisasi dibentuk di
harapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Dari visi dan misi
yang dianut, ISMAFARSI bertujuan untuk membentuk kader-kader menjadi
seorang farmasis yang bertanggung jawab dan beretika profesi serta berkompeten.
Adanya sederet rencana kegiatan yang dibentuk diharapkan dapat menjadi media
pengembang bagi para kader-kader penerus ISMAFARSI. Adanya peningkatan
daya saing dunia kerja, mengharuskan kita para calon tenaga kefarmasian untuk
lebih aktif dalam menyikapi masalah kefarmasian demi persaingan global yang
lebih besar dengan tenaga kefarmasian di luar negeri. Dalam organisasi
ISMAFARSI diharapkan menjadi batu loncatan awal para mahasiswa farmasi /
calon farmasis untuk menghasilkan profesi farmasi yang berkompeten dalam
melaksanakan asuhan kefarmasian.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi,Akhmad. Visi, Misi dan Aplikasi ISMAFARSI. http://ismafarsi.org.


[Diakses pada: Rabu, 19 September 2018].
Mahendra,Aryo. Rangkuman Pelatihan Apoteker Pengelola Apotek,
[Jakarta:Dit.Jen POM Depkes RI, 1999], page. 7
Riyanto,Akhmad. Sejarah Ismafarsi. http://ismafarsi.org. [Diakses pada:
Rabu, 19 September 2018].
Wulandari,Anita. Tentang Ismafarsi, [Jakarta:Dit.Jen POM Depkes RI,
1999], page. 6

Anda mungkin juga menyukai