Anda di halaman 1dari 39

MATERI PEMBELAJARAN

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


STIKES MEGA REZKKY MAKASSAR

Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk memahami konsep Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan dan cara-cara pendekatan sosial budaya
dalam praktek kebidanan di masyarakat. Adapun pokok-pokok bahasan yang diberikan
meliputi; konsep ilmu sosial dan budaya dasar, tindakan sosial budaya yang banyak
mempengaruhi dalam pelayanan kebidanan dan cara-cara pendekatan sosial budaya dalam
praktek kebidanan serta manfaat unsur-unsur sosial budaya yang ada di dalam masyarakat
sebagai media/alat/pintu masuk dalam peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kebidanan.

Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


2. Mengetahui perkembangan nilai-nilai budaya terhadap individu, keluarga dan masyarakat
3. Mengetahui berbagai aspek kehidupan, perkembangan dan masalah-masalah sosial
budaya dalam masyarakat pedesaan dan perkotaan
4. Mengatahui aspek sosial dan budaya yang mempengaruhi prilaku sehat dalam kaitan
dengan status kesehatan ibu, bayi, anak balita dan keluarga serta masyarakat
5. Mengetahui cara-cara pendekatan sosial budaya dalam praktek kebidanan

Pengantar
Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya yang dikaruniai akal pikiran oleh Allah
SWTdan sudah sejak lama manusia berusaha mengetahui seluk beluk bumi sebagai tempat
tinggalnya dan keberadaan manusia itu sendiri, karena keberadaan alam fisik akan
mempengaruhi kehidupan sosial manusia. Seiring perkembangan pengetahuan manusia, serta
untuk menyahuti kebutuhan tersebut, berkembanglah berbagai cabang disiplin ilmu. Ilmu-ilmu
tersebut dipelajari manusia dalam kaitannya dengan kepentingan kehidupan manusia itu sendiri,
seperti Ilmu Sejarah dipelajari manusia dalam hubungannya dengan waktu, Ilmu Antropologi
dipelajari manusia dalam hubungannya dengan kebudayaan yang dihasilkan manusia dari
generasi ke generasi, Ilmu Ekonomi dipelajari manusia dalam hubungannya dengan kebutuhan
hidup/mata pencaharian, Ilmu Kesehatan dipelajari manusia dalam hubungannya dengan cara
hidup sehat, Ilmu Pendidikan dipelajari manusia dalam hubungannya dengan tata nilai, Ilmu
Politik dipelajarai manusia dalam hubungannya dengan kekuasaan, Ilmu Manajemen dipelajari
manusia dalam hubungannya dengan kewenangan, Ilmu Geografi dipelajari mansuia dalam
hubungannya dengan alam lingkungan kehidupannya, Ilmu Sosial (Sosiologi) dipelajari manusia
dalam hubungannya dengan manusia lainnya, baik secara individu maupun kelompok.
Sedangkan Ilmu Budaya dipelajari manusia dalam hubungannya dengan adat istiadat dari
berbagai suku bangsa yang ada di permukaan bumi.
Kebudayaan
> Kebudayaan adalah hasil rasa, karsa, dan cipta manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sebagai manusia yang normal.

> Isi Kebudayaan/ Unsur Kebudayaan Universal


1. Bahasa
2. Sistem Teknologi; Peralatan dan Perlengkapan Hidup.
3. Mata Pencaharian Hidup dan sistem Ekonomi.
4. Sistem Pengetahuan
5. Sistem Kemasyarakatan (Organisasi Sosial)
6. Religi (Sistem Kepercayaan)
7. Kesenian

> Wujud Kebudayaan


1. Wujud sebagai keseluruhan ide, gagasan, konsep, dan pikiran manusia dan ini disebut dengan
Sistem Budaya
2. Wujud sebagai keseluruhan aktivitas sebagai prilaku terpola manusia dan ini disebut dengan
Sistem Sosial
3. Wujud sebagai keseluruhan benda sebagai hasil cipta/karya manusia dan ini disebut dengan
Kebudayaan Fisik.

> Fungsi kebudayaan adalah :


1. Membantu manusia dalam melangsungkan kehidupannya atau sebagai pedoman hidup.
2. Mengarahkan manusia untuk mengerti bagaimana harus bersikap, berprilaku dan bertindak, baik
secara individu maupun berkelompok.
3. Memberikan kepuasan, baik rohani maupun jasmani.

> Karakteristik Kebudayaan :


1. Milik bersama
2. Hasil belajar (enkulturasi)
3. Berdasarkan pada lambang
4. Terintegrasi
5. Dapat disesuaikan
6. Selalu berubah
7. Relatif (bersifat nisbi)

> Dinamika Kebudayaan timbul karena didorong oleh adanya pertemuan budaya dari berbagai
bangsa sebagai akibat dari proses penyebaran kebudayaan dan perpindahan bangsa-bangsa di
permukaan bumi.

> Proses Dinamika Kebudayaan :


1. Evolusi > Proses perkembangan kebudayaan manusia dari bentuk-bentuk yang sangat
sederhana hingga bentuk-bentuk yang sangat kompleks prosesnya dalam waktu yang lamban.
2. Difusi > Proses penyebaran kebudayaan yang terjadi bersamaan dengan berpindahnya bangsa-
bangsa di permukaan bumi.
3. Akulturasi > Proses pembentukan kebudayaan baru ketika dua kebudayaan yang berbeda
bertemu tanpa menghilangkan cirinya masing-masing.
4.Asimilasi > Proses terbentuknya kebudayaan baru dari pertemuan kebudayaan-kebudayaan
yang berbeda, namun ciri khas masing-masing kebudayaan sudah hilang melebur dan lahir
menjadi kebudayaan yang baru.
5. Enkulturasi > Suatu proses pembelajaran dan penyesuaian alam pikir serta sikap seseorang
atas adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam masyarakat. Ia belajar dan
meniru berbagai tindakan orang di sekitarnya, dan dilakukan berkali-kali, sehingga menjadi
tindakan terpola yang mantap dan sudah membudaya dalam dirinya.
6. Inovasi > Suatu proses pengenalan ide atau objek yang baru dalam suatu kebudayaannya.
Inovasi terbagi dua, yaiu (1) Discovery; Penemuan baru (2) Invention; penggabungan beberapa
unsur budaya, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.

Pengertian Sosiologi (Ilmu Sosial)


> Pengertian Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai objek studi tentang
masyarakat. Hal ini sesuai dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli : antara
lain

1. Petirim A. Sorokin : Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, seperti antara gejala ekonomi dengan
agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan
politik, gejala geografis, biologis dan sebagainya.
2. Roucek and Warren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dengan kelompok-kelompok.
3. William F. Oqburn : Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial
dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
4. JAA Van Doom and CJ Lammers : Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-
struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil
5. YBAF Mayor Plak : Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formil maupun materil, baik statis maupun
dinamis.
6. Hassan Shadily : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama, dan
menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan itu.
7. Auguste Comte : Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yag mempelajari manusia sebagai
makhluk yang mempunyai naluri untuk senatiasa hidup bersama dengan sesamannya.
Proses Sosial/Interaksi Sosial
> Proses Sosial yang sering disebut Interaksi Sosial adalah hubungan sosial timbal balik yang
dinamis yang menyangkut hubungan antar manusia, baik secara perseorangan, antar kelompok,
maupun hubungan antara individu dengan kelompok.

> Syarat Interaksi Sosial


1. Kontak Sosial
2. Komunikasi Sosial

> Bentuk Interaksi Sosial


1. Kerjasama
2. Persaingan
3. Akomodasi
4. Konflik (pertikaian dan pertentangan)

Kelompok Sosial
> Kelompok Sosial adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan,
berkomunikasi dan berinteraksi, sehingga dapat menumbuhkan perasaan bersama.

> Ciri Dasar Kelompok Sosial


1. Dua orang atau lebih dan terus berkembang
2. Saling berinteraksi dan berkomunikasi
3. Memiliki hubungan timbal balik
4. Tidak dibatasi oleh waktu
5. Memiliki minat dan kepentingan bersama
6. Adanya situasi yang menuntut untuk bersatu (pertalian keluarga, perkawinan, satu daerah, sama
agama, sama bahasa, dll)
7. Sumber pembentukannya (insting manusia, minat dan kepentingan bersama)
8. Tunduk pada norma dan kaidah sosial yang berlaku.

> Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial


1. Kelompok Kekerabatan (keluarga)
2. Kelompok Primer (utama/kecil/inti) dan Sekuder (besar)
3. Kelompok Gemeinschaft dan Gesellschaft
(Gemeinschaft adalah kelompok yang diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah
dan kekal berdasarkan rasa cinta yang mendalam dan Gesellschaft adalah kelompok yang diikat
oleh ikatan lahiriah dalam waktu yang terbatas.
4. Kelompok Formal dan Informal
(Kelompok Formal; yang sengaja diciptakan dan didasarkan atas dasar aturan-aturan yang
tegas, seperti lembaga-lembaga pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, dll. Dan Kelompok
Informal adalah kelompok yang terbentuk karena kuantitas pertemuan yang cukup tinggi dan
berulang-ulang, seperti kelompok arisan, majelis tahkim, dll.
5.Membership Group dan Reference Group.(hampir sama Kelompok Formal dan Informal)
Individu dan Masyarakat
>Individu adalah satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep
sosiologis artinya manusia yang hidup berdiri sendiri tidak mempunyai kawan. Menurut
Soediman Kartohadiprodjo; individu adalah sebagai makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang
dalam dirinya dilengkapi raga, rasa (rasio) dan rukun.

>Masyarakat adalah suatu kelompok yang berkumpul bersama, hidup bersama, dengan saling
berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya..

>Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, ia harus hidup dalam sebuah
kelompok untuk saling membantu antara sesamanya, baik untuk melakukan pekerjaan yang
berat, seperti mengangkat beban, mendorong mobil dan lain-lain maupun untuk melakukan
perbuatan yang ringan sekalipun, seperti senyum, tertawa dan lain-lain. Ini suatu pertanda
bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri.

Sistem Sosial
>Sistem Sosial adalah kumpulan dari berbagai unsur dan komponen yang saling bergantungan
antara satu sama lainnya dalam suatu kesatuan masyarakat yang utuh.

>Sistem sosial ini pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang
menurut kesepakatan bersama dalam sebuah kelompok yang berpedoman pada norma-norma
sosial yang berlaku.

>Suatu Sistem Sosial harus terdapat :


1. dua orang atau lebih
2. terjadi inteakksi di antara mereka
3. mempunyai tujuan, dan
4. memiliki struktur.

>Unsur-Unsur Sistem Sosial


1. Keyakinan (pengetahuan).
2. Perasaan (sentimen)
3. Tujuan, sasaran dan cita-cita
4. Norma
5. Status dan peranan
6. Tingkatan/pangkat (rank)
7. Kekuasaan/pengaruh (power)
8.Sanksi
9. Sarana atau fasilitas
10. Tekanan ketegangan (stress-strrain)

>Maka dengan demikian, Sistem Sosial tersebut akan berfungsi :


1. Fungsi Pemeliharaan Pola
2. Fungsi Integrasi
3. Fungsi Pencapaian Tujuan
4. Fungsi Adaptasi.
Struktur Sosial
> Struktur Sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya
terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan denga batas-batas perngkat unsur-
unsur sosial yang menunjuk pada suatu ketaraturan prilaku, sehinga dapat memberikan benty
sebagai suatu masyarakat. Dalam pengertian lain yang sangat sederhana, Struktur Sosial juga
disebutkan sebagai pranata sosial, bangunan sosial dan lembaga kemasyarakatan.

> Ciri-Ciri Struktur Sosial


1. Mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada
masyarakat secara organisatoris, seperti lembaga-lembaga, kelompok dan proses sosial.
2. Mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat terentu.
3. Merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis.
4. Merupakan realitas sosial.
5. Merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian
yaitu peranan yang bersifat emperis, dan penghentian stabilitas, untuk melukiskan keteraturan
sosial dalam kehidupan masyarakat.

> Fungsi Struktur Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

1. Sebagai pembatas dalam berprilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat
yang lain.
2. Sebagai pengawasan sosial, yaitu untuk menekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
terhadap norma, nilai dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
3. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial.

Nilai Sosial dan Norma Sosial


> Nilai Sosial adalah ukuran sikap dan perasaan seseorang atau kelompok yang berhubungan
dengan keadaan baik buruk, benar salah, atau suka tidak suka terhadap suatu objek, baik material
maupun non-material.

> Ciri-Ciri Nilai Sosial :


1. Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara anggota
masyarakat.
2. Nilai sosial ditularkan, melalui akulturasi, asimilasi, dll.
3. Nilai dipelajari, bukan bawaan sejak lahir. Sejak masa kanak-kanak sampai dewasa melalui
sosialisasi.
4. Nilai memuaskan manusia dan menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku.
5. Nilai bervariasi antara kelompok kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya.
6. Nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat secara positif dan negatif.

> Fungsi Nilai Sosial adalah :


1. Sebagai alat patokan bertindak manusia, baik sebagai individu maupun kelompok
2. Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu, sehingga dapat manuntun
manusia ke arah yang lebih baik.
3. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan masyarakat.

> Norma Sosial adalah suatu standar tingkah laku yang terdapat dalam masyarakat. Norma juga
dapat diangap sebagai peraturan yang mengandung sanksi yang relatif lebih tegas terhadap
pelanggarnya.

> Norma Sosial dikenal ada empat bagian, yaitu :


1. Cara berbuat (usage)
2. Kebiasaan/perbuatan yang berulang-ulang (folkways)
3. Tata-kelakuan (mores)
4. Adat istiadat (costum)

Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial


> Diferensiasi Sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial
yang berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara sosial, seperti
variasi pekerjaan, prestise, dll

> Bentuk/Wujud Diferensiasi Sosial adalah :


1. Ras/Etnik
2. Agama dan Kepercayaan
3. Profesi
4. Jenis Kelamin
5. Klan/Suku bangsa.

> Stratifikasi Sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang
menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda secara hirarchi dan memberikan
hak serta kewajiban yang berbeda pula antara individu pada suatu lapisan sosial.

> Macam-Macam Stratifikasi Sosial adalah :


1. Stratifikasi sosial berdasarkan usia
2. Stratifikasi sosial karena senioritas
3. Stratifikasi sosial berdasakan jenis kelamin
4. Stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan
5. Stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu.
> Faktor yang mempengaruhi Stratifikasi sosial adalah :
1. Kekuasaan (power)
2. Kekayaan (harta material)
3. Kehormatan (status)
4. Pendidikan

> Fungsi sistem Stratifikasi sosial adalah :


1. Dapat memberikan rangsangan agar manusia mau menempati status sosial dan bersedia
menjalankan perannya sesuai dengan harapan masyarakat.
2. Dapat menumbuhkan persaingan untuk mendapatkan dan memepertahankan kekuasaan, kekayaan,
prestise, dll yang jumlahnya sangat terbatas.
3. Dapat memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu bagi anggotanya dan membentuk gaya dan
tingkah laku hidup masing-masing warganya.

Lembaga/Institusi/Organisasi Sosial
>Lembaga/Institusi Sosial adalah sebagai lembaga kemasyarakatan, yaitu sebagai suatu jaringan
dari proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk
memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan
manusia dan kelompoknya. Dan dalam aplikasinya dikenal dengan istilah Organisasi Sosial.

>Organisasi Sosial adalah suatu susunan atau struktur dari berbagai hubungan antar manusia
yang terjadi dalam masyarakat, dimana hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang
teratur. Atau juga dapat diartikan sebagai jaringan tingkah laku manusia dalam ruang lingkup
yang kompleks pada setiap masyarakat.

> Syarat suatu Organisasi Sosial adalah :


1. Harus ada ukuran yang tetap yang dapat diterima oleh anggota organisasi
2. Harus ada kekuaaan/otoritas
3. Harus ada peraturan yang mengikat
4.Harus dapat hidup dalam suasana harmoni dan saling pengertian di antara para anggota
5. Harus ada standar pola tingkah laku sebagai pedoman bagi kelompok.

> Ciri-Ciri Organisasi Sosial adalah :


1. Memiliki tujuan yang jelas.
2. Memiliki identitas yang jelas
3. Memiliki pengurus dan anggotanya yang jelas.
4. Memiliki Tata tertib dan ART yang jelas.
5. Memiliki program kerja yang jelas.

> Tipe-Tipe Organisasi Sosial adalah :


1. Organisasi Formal yang sengaja diciptakan dan didasarkan atas dasar aturan-aturan yang tegas,
seperti lembaga-lembaga pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, dll.
2. Organisasi Informal adalah kelompok yang terbentuk karena kuantitas pertemuan yang cukup
tinggi dan berulang-ulang, seperti kelompok arisan, majelis tahkim, dll.

Pengawasan dan Pengendalian Sosial


> Pengawasan Sosial adalah seluruh pengaruh kekuatan masyarakat untuk menjaga terbinanya
pola-pola kelakuan dan kaidah-kaidah sosial yang dimiliki oleh seluruh anggota masyarakat atau
dengan kata lain disebutkan sebagai suatu mekanisme untuk mengawasi warganya, sehingga
dapat berprilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat.
> Oleh karena itu pengawasan dan pengendalian sosial merupakan suatu proses yang bersifat
mendidik, mengajak bahkan memaksa anggota-anggota masyarakat agar mau mentaati norma
dan nilai-nilai dalam masyarakat.

> Pengawasan dan Pengendalian Sosial bersifat :


1. Preventif, yaitu suatu usaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap norma yang berlaku
dalam masyarakat.
2. Represif, yaitu suatu usaha untuk mengembalikan keserasian norma-norma yang telah terganggu.

> Pengawasan dan Pengendalian Sosial dilaksanakan secara :


1. Formal, yaitu pengawasan yang dilakukan secara resmi oleh lembaga resmi.
2. Informal, yaitu pengawasan yang dilakukan secara tidak resmi oleh masyarakat.

Urgensi Ilmu Sosial dan Budaya dalam Pembangunan Kesehatan dan kesehatan
kebidanan

1. Pengertian Pembangunan di bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan


2. Nilai-nilai filosofi dalam pembanguan di bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan
3. Tujuan pembangunan masyarakat pedesaan dalam bidang kesehatan dan pelayanan
kebidanan.
4. Peranan sosial dan budaya dalam pembanguan di bidang kesehatan dan pelayan an
kebidanan
5. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembangunan di bidang kesehatan dan
pelayanan kebidanan.

Aspek Sosial Budaya dalam kesehatan; khusus dalam pelayanan kebidanan

1. Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan ibu


2. Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan bayi
3. Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan anak balita
4. Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan keluarga
5. Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat

Tugas Pengamatan dan Wawancara langsung di lapangan tentang aspek sosial budaya
yang berpengaruh terhadap pelayanan kebidanan

1. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan pra perkawinan


2. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan perkawinan
3. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan
4. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan persalinan, baik skala I, II, III dan IV
5. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan nifas
6. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan bayi baru lahir

Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktek Kabidanan


Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politekes akan dan harus melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) pada setiap menjelang akhir kuliah. Mereka pada umumnya memilih lokasi di daerah-
daerah terpencil. Agar mendapat hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan melalui pendekatan,
sebagai pintu masuk yang sesuai dengan adat istiadat, nilai sosial dan budaya masing-masing
masyarakat pedesaan. Harapannya paling tidak bisa ditempuh melalui beberapa pendekatan,
antara lain :

1. Pendekatan relegius (agama dan kepercayaan)


2. Pendekatan kesenian tradisional (adat dan budaya)
3. Pendekatan paguyuban (organisasi sosial)
4. Pendekatan pendidikan tradisonal (pesantren)
5. Pendekatan kekeluargaan
6. Pendekatan berbasis sosial (gotong royong/kerja bakti)
7. dll.

KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR September 2, 2011

Filed under: kesehatan — riawindari @ 2:55 pm

Nama: Ria Windari

Prodi: D III Kebidanan

NIM: 09E20557

D III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

2009/2010

A. KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

1.1 LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsungdan terus-menerus sehingga menimbulkan
dampak positif dan dampak negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem
budaya
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

1.2 Ruang lingkup

Ilmu budaya dasar identik dengan Basic humanities yaitu memanusiakan manusia. Dalam bahasa
latin berasal dari kata humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, halus.

Ilmu budaya dasar membahas tentang pengertian dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep dan teori budaya yang telah dikembangkan

1.3 DASAR ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR

 Bersifat deduktif : nilai-nilai dasar manusia diketahui dari para teoritis nilai
 Ilmu pengetahuan mempunyai 3 syarat keilmuan :

1. Deduktif yaitu ilmu formal

2. induktif yaitu ilmu empiris atau berasal dari pengalaman

3. penggunaan bahasa yang tepat yaitu bahasa ilmiah

1.4 Bahasa ilmiah mempunyai ciri-ciri :

1. Bebas nilai
2. Sistem tertutup yang diatur dengan kaidah logis
3. Bahasa spesifik yang tidak mempunyai pengertian emosional dan subyektif

Pengetahuan ilmiah tdk dpt dipisahkan dari 2 hal berikut :

1. Context of discovery (proses heuristik) yaitu proses menemukan jalan untuk menangani
masalah secara ilmiah
2. Context of justification yaitu konteks pembenaran suatu pengetahuan ilmiah

1.5 POKOK BAHASAN ILMU SOSBUD DASAR adalah:

v segala sesuatu atau masalah tentang kemanusiaan dan kebudayaan

v Konsep Sosial budaya

v Kelompok sosial dan interaksi sosial

v Konsep keluarga
v Konsep budaya

v Perkembangan nilai kebudayaan

v Aspek kehidupan, perkembangan dan masalah-masalah di masyarakat

v Aspek sosbud dalam pelayanan kebidanan

v Hubungan aspek sosbud dengan pembangunan kesehatan

v Pendekatan social budaya dalam pelayanan kesehatan

1.6 TUJUAN ILMU SOSBUD :

ü Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan sosial dan budaya sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan mudah terutama untukkepentingan profesi

ü Dapat memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan serta mengembangkan daya kritis
terhadap permasalahan-permasalahan tersebut

ü Dapat mengantisipasi diri untuk tidak jatuh dalam sifat-sifat kedaerahan yang ketat

ü Sebagai pelengkap dalam pergaulan dimasyarakat

1.7 Masalah-masalah budaya dalam ilmu sosial budaya dasar :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan


dan budaya
2. Hakikat manusia yang universal

B. KELOMPOK SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

2.1 KELOMPOK SOSIAL

 Menurut Soerjano Soekanto

Adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya rasa saling
mempengaruhi

 Menurut Robert K.Melton

Sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan
Syarat-syarat kelompok sosial

1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan


2. Memiliki struktur, kaedah, dan pola prilaku yang sama
3. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan antar anggotanya
4. Memiliki kepentingan serta tujuan yang sama

Ciri-ciri kelompok social

Merupakan suatu kesatuan yang nyata

Memiliki struktur social

Memiliki norma-norma

Ada interaksi dan komunikasi

Faktor-faktor pendorong timbulnya kelompok social

Dorongan untuk mempertahankan hidup

Dorongan untuk meneruskan hidup

Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

Tipt-tipe kelompok social menurut W.G SUMMER

1. In-group

Digubakan pada anggota kelompok yang memiliki persahabatan, kerjasama dan keteraturan

1. Out-group

Adalah anggota kelompok lain yang cenderung ditandai rasa kebencian dan permusuhan

1. Primary group

Adalah kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya serta terdapat kerjasama yang
bersifat pribadi

1. Secondary group

Adalah sekelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Kurang akrab, dan terkadang tidak
terkesan langgeng

2.4 INTERAKSI SOSIAL


Faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi social

1. Tindakan social

Tindakan individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat

1. Kontak social

Sesuatu yang akan membentuk komunikasi

1. Komunikasi social

Berkaitan dengan suatu hubungan atau pergaulan dengan orang lain

2.5 Bentuk interaksi social menurut jumlah pelakunya

1. Interaksi antara individu dan individu


2. Interaksi antara individu dan kelompok
3. Interaksi antara kelompok dengan kelompok

Bentuk interaksi social menurut proses terjadinya

1. Imitasi

Adalah pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain

1. Identifikasi

Menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya

1. Motivasi

Diberikan dari individu kepada individu ataupun kelompok

1. Simpati

Disampaikan kepada seseorang, kelompok atau lembaga formal pada saat-saat khusus

1. Empati

Diikuti dengan perasaan organism tubuh yang mendalam

C. PENGERTIAN KELUARGA

3.1 Pengertian keluarga:


1. Burgess (1963)

1. Terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan
adopsi
2. Anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah tangga atau terpisah
3. Berinteraksi dalam peran masing-masing menggunakan kultur yang sama dari
masyarakat

1. 2. DEPKES (1988)

Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga, beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan saling ketergantungan.

1. 3. G. Bailon & Araccelis Maglaya (1989)


1. Dua atau lebih individu bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau
pengangkatan
2. Hidup bersama dalam satu RT
3. Berinteraksi dlm peran masing-masing
4. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan

3.2 Struktur keluarga

1. Patrilineal

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalur ayah

1. Matrilineal

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

1. Matrilokal

Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu

1. Patrilokal

Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

1. Keluarga kawinan

Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri

3.3 Bentuk Keluarga


1. Keluarga Inti

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

1. Keluarga Besar

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti keluarga
inti disertai : paman, tante, kakek-nenek, keponakan.

1. Keluarga Berantai

Keluarga inti yang mempunyai keluarga baru lagi

1. Keluarga Janda atau Duda

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak karena perceraian atau
kematian

1. Keluarga Komposisi

Keluarga yang hidup berpoligami dan mempunyai anak, hidup dalam 1 rumah

1. Keluarga Kabitas

Keluarga yang tanpa status pernikahan atau hokum (kumpul kebo)

3.4 Tiga fungsi pokok keluarga Indonesia

 ASIH

Kasih saying dan memberikan kehangatan

 ASUH

Pemeliharaan dan Perawatan Keluarga

 ASAH

Pendidikan dan Mempersiapkan masa depan

3.5 Fungsi Keluarga (Bronfenbrener, 1979)

Buffer

Perantara antara masyarakat dan individu


Memenuhi kebutuhan setiap individu dalam keluarga

Memenuhi kebutuhan masyarakat dimana keluarga jadi bagiannya

Bagi masyarakat

Keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan vital

Bagi Pasutri atau anggota keluarga dewasa

Menstabilkan keharmonisan mereka

2.6 Fungsi keluarga (ahli yg lain)

 Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku


anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya
sebagai orang dewasa

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

 Sosialisasi anak

a.Membina sosialisasi pada anak


b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

 Perlindungan

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-
gangguan seperti gangguan udara, penyakit, dan sebagainya, supaya terwujud suatu masyarakat
yang terlepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi. Contoh : berusaha
menyediakan rumah, dan berusaha menyediakan obat-obatan.

 Religius

Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh :
mengajak keluarga beribadah ke tempat beribadah masing-masing agama yang dianut.

 Ekonomis

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang


(pendidikan, jaminan hari tua)

 Rekreatif

Keluarga berjalan-jalan ke suatu tempat untuk rekreasi dan bisa juga ke tempat yang dapat
menambah pengetahuan.

 Biologis

a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

 Psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman


b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga

3.7 Ciri keluarga

Ikatan Perkawinan

Ikatan Batin

Hubungan Darah

Tanggung Jawab masing-masing keluarga

Pengambilan keputusan

Kerjasama

Komunikasi dan Interaksi dalam satu rumah

3.8 Ciri keluarga Indonesia

Suami pengambil keputusan

Mrpk satu kesatuan utuh


Bertanggung jawab

Meneruskan nilai budaya

Ikatan keluarga sangat erat

Semangat gotong royong

3.9 Pola kehidupan keluarga Indonesia

v Daerah pedesaan

Tradisional

Agraris

Tenang

Sederhana

Akrab

Menghormati orang tua

v Daerah perkotaan

Dinamis

Rasional

Konsumtif

Demokratis

Individual

Terlibat kehidupan politik

3.10 Tahap & tugas perkemb keluarga (menurut DUVALL & MILLER)

Tahap I : keluarga pemula

Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak

Tahap III : keluarga dengan anak usia prasekolah


Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap V : keluarga dengan anak remaja

Tahap VI : keluarga melepas anak usia dewasa muda

Thap VII : orangtua usia pertengahan

Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia

3.11 Tugas keluarga di bidang kesehatan

Mengenal masalah kesehatan keluarga

Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga

D. KONSEP BUDAYA

4.1 Pengertian

Pengertian kebudayaan menurut dari beberapa pendapat:

Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman. dan
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
(Taylor, 1981)

Menurut Koentjoroningrat (1980)

Budaya berasal dari kata BUDHAYAH yang berasal dari kata budhi yang berati budi atau akal.
Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya berati perkembangan
majemuk dari budi dan daya. Jadi kebudayan adalah hasil cipta rasa dan karsa

Menurut Sidi Gozaila

Kebudayaan dalah cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan dari golongan manusia yang membentuk satu kehidupan sosial dalam ruang dan
waktu

Menurut Ki Hajar Dewantara


Terdapat 2pengertian mengenai kebudayaan:

Kebudayaan adalah buah budi manusia

Kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat, yakni alam dan
jaman (kodrat dan manusia) dalam perjuangan mana terbukti kejayaan hidup manusia

Menurut Iris Beaber dan Linda Beaner

Kebudayaan sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, dibagi, atau yang
dipertukarkan oleh sekelompok orang

Larry A. Samovar & Richard E. Porter

Kebudayaan berarti sebagai simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, nilai, sikap,
makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas dan obyek
material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi

Gudykunt dan Kim (1992)

Sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam kelompok yang besar

Edward T. Hall (1981)

Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan

M.J Herkovits & Bronislaw Malinowski

Cultural Determinism yang berarti bahwa segala sesutu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu

Kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic (artinya berada diatas sesuatu badan) karena
kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus meskipun orang-
orang yang menjadi masyarakat senantiasa silih berganti

Selo Soemardjan dan Soelaiman

Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta manusia

Linton

Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dari hasil tingkah laku yang
unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masy tertentu

Sultan Takdir Ali Syahbana


Manifestasi suatu bangsa

Moh. Hatta

Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa

Haji agus Salim

Kebudayaan adalah persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak dapat
dipisah-pisahkan

Mukti Ali (1982)

Kebudayaan adalah budi daya, tingkah laku manusia yang digerakkan oleh akal dan perasaannya.

4.2 Tujuan dan ruang lingkup kebudayaan

 Tujuan:

Mengembangkan kepribadian, kepekaan dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan


kebudayaan agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya masyarakat
dapat lebih manusiawi

 Tujuan yang diharapkan dapat :

1. Mengusahakan penajaman kepekaan masyarakat terhadap lingkungan budaya


2. Memberi kesempatan kapada masyarakat untuk dapat memperluas pandangan mereka
tentang masalah kemanusiaan dan budaya
3. Mangusahakan agar masyarakat tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan
4. Menjembatani para masyarakat kita agar lebih mampu berdialog satu sama lain

4.3 Ruang lingkup

Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan budaya

Hakekat manusia sebagai kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan
masing-masing sesuai dengan jaman dan tempatnya.

4.4 Unsur-unsur kebudayaan

1. Bahasa

Adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan
menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Sistem teknologi

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan
unsur kebudayaan fisik), yaitu:

v alat-alat produktif

v senjata

v wadah

v alat-alat menyalakan api

v makanan

v pakaian

v tempat berlindung dan perumahan

v alat-alat transportasi

3. Sistem mata pencaharian

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata
pencaharian tradisional saja, di antaranya:

 berburu dan meramu


 beternak
 bercocok tanam di ladang
 menangkap ikan

4. Organisasi social

Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun
yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, system kenegaraan, system
kesatuan hidup dan perkumpulan.

5. Sistem pengetahuan

Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-
harapan.

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

 pengetahuan tentang alam


 pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewandi sekitarnya
o pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku
sesama manusia
o pengetahuan tentang ruang dan waktu

6. Religi dan upacara keagamaan

Dapat dicontohkan agama merupakan sebuah unsure kebudayaan yang penting dalam sejarah
umat manusia yang merupakan sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa
berkumpul bersama untuk beribadah dan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Yang meliputi:

1. Sistem kepercayaan

Merupakan suatu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan kepada Tuhan,
roh atau lainnya

1. Sistem nilai dan pandangan hidup

Merupakan suatu konsep atau cara pandang manusia yang mengandung nilai-nilai yang bersifat
mendasar tentang diri dan dunianya yang menjadi panduan untuk meraih kehidupan yang
bermakna

1. Komunikasi keagamaan

Adalah suatu proses penyampaian informasi keagaaman (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya

1. Upacara keagamaan

Adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
ritual-ritual untuk memuja Tuhan dan biasanya disertai dengan persembahan

7. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

4.5 Jenis-jenis kebudayaan di Indonesia

Prof. Dr Koentjaraningrat menguraikan tentang jenis kebudayaan dibagi menjadi 3 :

 Jenis kebudayaan sebagi kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan.à abstrak
à terikat àsistem budayaàadat-istiadat
 Sebagai suatu kompleks akativitas serta tindkan berpola dari manusia dalam masyarakat à
konkrit à sistem sosial
 Sebagai benda-benda hasil karya manusia à kebudayaan fisik à seluruh hasil karya
manusia

4.6 Ciri-ciri kebudayaan di Indonesia

n Sebagai potensi dasar, unsur-unsur kebudayaan Bali yang khas, unggul dan menyiratkan nilai-
nilai luhur yang positif perlu dikedepankan

n Sebagai cara atau pendekatan, terkristalisasi bahwa hakikat pendekatan kebijaksanaan

E. ASPEK PERKEMBANGAN DAN MASALAH-MASALAH MASYARAKAT


PEDESAAN DAN PERKOTAAN

5.1 Pengertian masyarakat

Selo Sumardjan

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

Koentjaraningrat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan adat istiadat tertentu
yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama

Karl Marx

masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.

Emile Durkheim

masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.


Menurut Paul B. Horton & C. Hunt

masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Drs. JBAF

masyarakat ( society ) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali
kolektiva – kolektiva serta kelompok dan tiap – tiap kelompok terdiri atas kelompok -kelompok
lebih baik atau sub kelompok.

Prof. M. M. Djojodiguno

masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada segala perkembangan dalam hidup bersama antar
manusia dengan manusia.

Hasan Sadily

masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.

R. Linton

Seorang ahli antropologi mengemukakan , bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia
yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama , sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan
dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas – batas tertentu .

M.J. Herskovits

masyarakat adalah kelompok individu yang di organisasikan dan mengikuti satu cara hidup
tertentu .

J.L Gillin dan J.P Gillin

masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan , tradisi , sikap ,
dan perasaan dan persatuan yang sama .

Emile Durkheim

masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

Paul B. Horton & C. Hunt

masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
5.2 Struktur pemerintah desa dan kota

Struktur pemerintahan pedesaan

berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1979 Pasal 1 yang mengatur tentang pemerintahan
desa memberikan kejelasan bahwa yang dimaksud dengan desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hokum mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri.

Di dalam masyarakat akan dijumpai berbagai macam lembaga permasyarakatan. Setiap


masyarakat mempunyai system nilai-nilai yang menentukan lembaga kemasyarakatan yang
dianggap sebagai pusat pergaulan hidup masyarakat yang kemudian dianggap berada diatas
lembaga-lembaga yang mengatur hubungan antara lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Pemerintahan desa terdiri dari:

1. 1. Kepala Desa

Kepala desa adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban
untuk menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari pemerintah dan
pemerintah daerah

Di dalam pemerintahan desa seorang kepala desa dipilih secara langsung, umum, bebas dan
rahasia oleh penduduk desa WNI yang ada di wilayahnya dan diangkat oleh bupati.

Tugas dan fungsi kepala desa adalah:

 Menjalankan urusan rumah tangganya sendiri


 Menjalankan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah desa termasuk pembinaan, ketentraman dan ketertiban di
wilayah desanya
 Menumbuhkan serta mengembangkan semangat gotong royong
 Masyarakat sebagai sendi utama pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan desa

Fungsi kepala desa

 Melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan rumah tangga desanya


sendiri
 Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam wilayah desanya sendiri
 Melaksanakan pembinaan ketertiban dan ketentraman masyarakat desa
 Melaksanakan tugas pemerintahan dan pemerintahan daerah
 Melaksanakan pembinaan koordinasi jalannya pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan di desa
 Melaksanakan urusan pemerintahan lainnya yang tindak termasuk dalam tugas status
Instansi dan tidak termasuk urusan rumah tangganya sendiri
1. 2. Sekretaris Desa

Sekretaris desa adalah unsur pelayanan penyelenggaraan pemerintaha desa. Sekretaris desa
merupakan unsur Staf Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang sekretaris desa yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa

Sekretaris desa mempunyai tugas membantu Kepala desa dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan terlaksana serta memberikan
pelayanan administrative kepada seluruh perangkat desa dan masyarakat desa yang bersangkutan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi:

1. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan pelaporan


2. Pelaksanaan urusan administrasi umum
3. Pelaksanaan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
4. Pelaksanaan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan
1. 3. Kepala Urusan Desa

Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur pembantu sekretaris desa dalam memberikan
pelayanan ketatausahan kepada kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Kepala urusan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ketatausahaan dalam bidang
tugasnya masing-masing

Kepala urusan sebagaimana dimaksud terdiri dari:

1. Kepala Urusan Umum


2. Kepala Urusan Keuangan
3. Kepala Urusan Perencanaan Program

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala urusan mempunyai fungsi


pelaksanaan pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data serta memberikan informasi yang
menyangkut bidang tugasnya masing-masing.

1. 4. Kepala Dusun

Kepala dusun adalah orang yang mengetuai sebuah dusun, satu wilayah dibawah desa. Satu desa
biasanya terdiri dari beberapa dusun dan dusun terdiri dari beberapa RW dan RT. Masa jabatan
seorang kadus paling lama adalah sekitar 5tahun, mengikuti system pemerintahan yang ada di
Indonesia saat ini. Ada hal yang unik dari system dusun ini, yakni system pembayaran upah kerja
jarang dengan uang, tapi dengan tanah dan luasnya tanah tergantung dari masa lamanya seorang
kepala dusun itu memerintah. Selama ia memerintah maka, tanah itu menjadi miliknya atau
dalam istilah lainnya disebut dengan tanah dinas. Setelah tugas selesai, maka tanah itu sebagian
menjadi milik pribadinya dan sebagian dikembalikan lagi kepada desa
Kepala dusun bwrkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas kepal desa dalam wilayah kerjanya.
Kepala dusun mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemerintahan desa wilayah
kerjanya,

Kepala dusun mempunyai fungsi:

1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah


kerjanya
2. Pelaksanaan keputusan dan kebijaksanaan kepala desa

Struktur Pemerintahan Perkotaan

Dilihat dari sudut pandang sosiologi, yang dinamakan kota adalah daerah pemukiman yang
ditandai dengan kesatuan bangunan yang dihuni masyrakat atau penduduk non agraris. Sistem
kesatuan bangunan dikelompokkan di sekitar satu wilayah ekonomi, pemerintah dan kebudayaan
maupun ilmu pengetahuan, demikianlah juga mengenai orientasi penduduknya.

Pemerintahan kota terdiri dari:

1. 1. Walikota

Walikota adalah kepala daerah untuk daerah kota. Seorang walikota sejajar dengan Bupati, yakni
kepala daerah untuk daerah kabupaten. Pada sasarnya, walikota memiliki tugas dan wewenang
memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD
Kota. Walikota dipilih dalam satu paket pasangan dengan wakil wali kota melalui pilkada. Wali
kota merupakan jabatan politis dan bukan pegawai negeri sipil.

1. 2. Wakil Walikota

Pelaksanaan tugas dan wewenang wakil walikota merupakan pendelegasian dari walikota dalam
membantu walikota menjalankan pemerintahan daerah. Tugas dan wewenang wakil walikota
adalah: wakil walikota membantu dalam penetapan kebijakan yang bersifat kedalam yang
berdasarkan atas pendelegasian dari walikota, dalam pelaksanaan penetapan dibidang
pembangunan yakni izin mendirikan bangunan, memonitor cara kerja instansi-instansi
pemerintahan kota, mebantu walikota dalam mengkoordinasikan program kerja, membantu
walikota dalam menerima laporan hasil kerja akhir tahun dari instansi pemerintahan kota,
membantu dalam pembinaan pelaksanaan kebijakan umum yang telah ditetapkan walikota,
membina dan memberikan segala sesuatu yang menyangkut daya guna penyelenggaraan tugas
dibidang kesejahteraan, memberikan saran dan pertimbangan, melakukan pengawasan mengenai
kedisiplinan dan pembinaan pegawai, memeriksa dan mengambil keputusan terhadap surat yang
masuk dan menerima tamu resmi, dan melaksanakan tugas dan wewenang walikota apabila
walikota berhalangan hadir.

1. 3. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah (disingkat Setda) adalah unsur pembantu pimpinan pemerintah daerah, yang
dipimpin oleh sekretaris daerah (disingkat sekda). Sekretaris daerah bertugas membantu kepala
daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis
daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya, sekretaris daerah bertanggung jawab
kepada kepada kepala daerah. Sekretaris daerah diangkat dari pegawai negeri sipil (PNS) yang
memenuhi persyaratan. Sekretaris daerah karena kedudukannya sebagai Pembina PNS di
daerahnya. Sekretaris daerah dapat disbut jabatan paling puncak dalam pola karier PNS di
daerah.

1. 4. a. Lembaga Teknis Daerah (unsur penunjang)

Lembaga teknis daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Lembaga teknis daerah
dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas
melaksanakan tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakupoleh secretariat daerah dan dinas
daerah dalam lingkup tugasnya. Tugas tertentu tersebut meliputi: bidang penelitian dan
pengembangan, perencananaan, pengawasan, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, kearsipan
dan dokumentasi, kependudukan dan pelayanan kesehatan. Lembaga teknis daerah
menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, serta
penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah. Lembaga teknis daerah dapat berbentuk
badan, kantor, dan rumah sakit. Contoh lembaga teknis daerah adalah: Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Daerah, serta Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

b.Dinas Daerah (unsur pelaksana)

dinas daerah adalah unsure pelaksana pemerintah daerah. Dinas daerah menyelenggarakan
fungsi: perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian izin, dan
pelaksanaan pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya. Dinas daerah kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi. Pada
dinas daerah kabupaten/kota dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD)
kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian tugas dinas yang mempunyai wilayah kerja satu
atau beberapa kecamatan. Dinas daerah kabupaten/kota sebanyak-banyaknya terdiri atas 14dinas.
Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga persamaan atau nomenklatur
dinas daerah dapat berbeda di tiap-tiap kabupaten/kota.

1. 5. Kecamatan

Kecamatan adalah pembagian wilayah administrative di Indonesia di bawah kabupaten/kota.


Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurhan. Dalam konteks otonomi daerah di
Indonesia, kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten/kota yang
mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh seorang camat. Camat berkedudukan
sebagai coordinator penyelenggaraan Pemerintahan di wilayah kecamatan, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah atau kabupaten/kota. Camat
diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri
sipil yang memenuhi syarat. Tugas camat adalah melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati sesuai karakteristik wilayah kebutuhan daerah dan menyelenggarakan
kegiatan pemerintahan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

1. 6. Kelurahan

Kelurahan adalahpembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah kecamatan. Kelurahan


merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan
memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya sebuah desa dapat
ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia,
kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota.
Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah. Lurah merupakan pimpinan dari kelurahan sebagai
perangkat daerah kabupaten/kota. Seorang lurah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
camat. Tugas lurah adalah melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh camat
sesuai karakteristik wilayah dan kebutuhan daerah serta melaksanakan pemerintahan lainnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5.3Unsur budaya di masyarakat

1. Bahasa

Adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan
menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi

1. Sistem teknologi

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan
unsur kebudayaan fisik), yaitu:

v alat-alat produktif

v senjata

v wadah

v alat-alat menyalakan api


v makanan

v pakaian

v tempat berlindung dan perumahan

v alat-alat transportasi

1. Sistem mata pencaharian

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata
pencaharian tradisional saja, di antaranya:

 berburu dan meramu


 beternak
 bercocok tanam di ladang
 menangkap ikan

1. Organisasi social

Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun
yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, system kenegaraan, system
kesatuan hidup dan perkumpulan.

1. Sistem pengetahuan

Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-
harapan.

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

1. pengetahuan tentang alam


2. pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
3. pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama
manusia
4. pengetahuan tentang ruang dan waktu

6. Religi dan upacara keagamaan

Dapat dicontohkan agama merupakan sebuah unsure kebudayaan yang penting dalam sejarah
umat manusia yang merupakan sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa
berkumpul bersama untuk beribadah dan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Yang meliputi:
1. Sistem kepercayaan

Merupakan suatu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan kepada Tuhan,
roh atau lainnya

1. Sistem nilai dan pandangan hidup

Merupakan suatu konsep atau cara pandang manusia yang mengandung nilai-nilai yang bersifat
mendasar tentang diri dan dunianya yang menjadi panduan untuk meraih kehidupan yang
bermakna

1. Komunikasi keagamaan

Adalah suatu proses penyampaian informasi keagaaman (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya

1. Upacara keagamaan

Adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
ritual-ritual untuk memuja Tuhan dan biasanya disertai dengan persembahan

7.Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai
cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana
hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

6.4 Syarat – syarat masyarakat:

1. Harus ada pengumpulan manusia , dan harus banyak , bukan pengumpulan binatang
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu .
3. Adanya aturan – aturan atau undang – undang yang mengatur mereka untuk menuju
kepada kepentingan dan tujuan bersama

5.5 Ciri-ciri masyarakat

HOMOGENITAS SOSIAL

Masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja, sehingga pola
hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen.Oleh karena itu, biasanya kehidupan di
desa tentram aman dan tenang. Hal ini disebabkan oleh pola piker, penyikap, dan pandangan
yang sama.

HUBUNGAN PRIMER
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah. Mulai masalah
umum sampai pribadi. Anggota masyarakat satu sama lain saling mengenal secara intim.
Kebersamaan sangat diutamakan walau materi tidak mendukung.

KONTROL SOSIAL YANG KETAT

Setiap anggota masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota lain. Bahkan ikut
mengurus terlalu jauh masalah atau kepentingan dari anggota masyrakat yang lain. Kekurangan
dari salah satu anggota masyarakat adalah kewajiban anggota yang lain untuk menyoroti dan
membenahinya.

GOTONG ROYONG

Nilai-nilai gotong royong dalam anggota masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan
membudaya. Semua masalah diselesaikan secara gotong royng, baik dalam arti murni maupun
timbale balik.

IKATAN SOSIAL

Setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat. Bagi
anggota masyarakat yang tidak memenuhi norma dan kaidah yang sudah disepakati, akan
dihukum dan dikeluarkan dari ikatan sosial dengan cara mengucilkan/memencilkan.

MAGIS & RELIGIUS

Kepercayaan masyarakat desa kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat mendalam. Bahkan
kehidupan sehari-hari diarahkan kepadaNya. Bahkan sampai sekarang masih dapat ditemukan
masyarakat pedesaan yang mengadakan ritual meminta rezeki keselamatan dan sebagainya.

POLA KEHIDUPAN

Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, perkebunan, perikanan
dan peternakan. Pada umumnya setiap anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang
kehidupan saja.

5.6 Sumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya kesehatan ibu dan
anak

Untuk mecapai pembangunan yang berkualitas tentunya diperlukan sumber daya yang juga
berkualitas, sehingga perlu diupayakan kegiatan dan strategi pemerataan kesehatan dengan
mendayagunakan segenap potensi yang ada. Sumber daya tersebut dapat dicakup dari
lingkungandesa maupun dari lingkungan dari lingkungan kota.

Sumber daya di desa


Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan masih rendah karena mereka masih
percaya kepada dukun, sehingga kita perlu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
dunia medis.

Sumber daya kesehatan di desa

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan di kelompokkan dalam sajian informasi
mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan. Sarana kesehatan

1. Puskesmas

Di desa untuk saat ini hampir 100% sudah membangun puskesmas untuk mensejahterakan
masyarakatnya. Secara konseptual, puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat
melayani sasaran jumlah penduduk yang ada di wilayah masing-masing.

1. BPS (bidan praktek swasta)

Merupakan salah satu sumber daya yang dapat mensejahterakan kesehatan ibu dan anak. Di BPS
bidan dapat memberikan penyuluhan yang dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak di
wilayah tersebut, khususnya di daerah pedesaan

1. Sarana kesehatan di desa bersumber daya masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya
dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah:

1. Posyandu

Adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari
keluarga berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana merupakan
salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan
minimal 5program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,
imunisasi dan penanggulangan diare.

1. PKK

Adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai
motor penggerakan untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam
masyarakat dan bertujuan membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina tata
kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila menuju terwujudnya keluarga
yang dapat menikmati keselamatan, ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan bathin
(keluarga sejahtera).

1. Pos Obat Desa (POD)


Adalah wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana terutama bagi pengobatan
sederhana, serta bagian penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat.

1. Poskesdes

Merupakan pelayanan kesehatan yang bersumber pada daya masyarakat yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan dan menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat yang
ada di desa.

1. Polindes

Merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan
kebiadanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak.

1. Desa Siaga

Menurut H.M. Machroes , merupakan salah satu faktor bahwa desa tersebut merupakan desa
siaga, yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Disamping itu, keberadaan PKD diharapkan dapat
mendekatkan dan menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Sumber daya di kota

Sarana kesehatan di kota:

1. Puskesmas

Seperti halnya di desa, di kota juga terdapat puskesmas, akan tetapi untuk mekanisme
pengobatan masyarakat lebih banyak pergi ke rumah sakit. Pembinaan pembangunan kesehatan
dengan adanya puskesmas yang memiliki tenaga dokter yang didukung tenaga
keperawatan/bidan, non medis lainnya sesuai standar, sarana dan biaya operasional yang
memadai, sehingga puskesmas mampu melaksanakan pelayanan obstretrik dan neonatal
emergensi dasar (PONED) dan diperlukan potensi peningkatan pengetahuan tenaga medis.

1. Rumah sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan rumah sakit antara lain dengan melihat
perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat
tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk. Semua RS kabupaten/kota mampu melaksanakan
pelayanan Obstretrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), sehingga kemauan
kemampuan dan kesadaran penduduk dalam upaya kesehatan ibu dan anak dapat diwujudkan.
Setiap daerah dapat memanfaatkan sumber daya yang ada, dari APBD, termasuk lembaga donor
internasional.
1. Klinik bersalin

Merupakan suatu institusi professional yang menangani proses persalinan dan pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Klinik bersalin biasanya
lebih banyak terdapat di daerah perkotaan.

1. Sarana produksi dan distribusi sediaan dan alat kesehatan

Salah satu factor penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalan
jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan.

1. Sumber daya tenaga kesehatan

Jumlah SDM kesehatan yang ada dibedakan menurut 8kelompok yaitu medis, perawat, bidan,
farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi, kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu, gambaran situasi
ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di faktor pemerintah maupun swasta perlu
diketahui.

5.7 Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan

Masalah kesehatan pada ibu

 Penggunaan alat kontrasepsi

Pada masyarakt perkotaan, penggunaan alat kontrasepsi sudah lebih terbuka, ditambah lagi sudah
memiliki pengetahuan tentang alat tersebut. Sedangkan pada masyarakat pedesaan kesadaran
untuk menggunakan alat kontrasepsi masih rendah.

Masalah kesehatan pada masa kehamilan

 Anemia

Kasus anemia pada ibu hamil di pedesaan seringkali lebih berdamapk negative daripada
masyarakat perkotaan. Ibu hamil dipedesaan seringkali tidak mendapatkan informasi yang
memadai untuk menangani masalah anemia, padahal anemia pada batasnya akan sangat
berbahaya bagi keselamatan ibu dan bayinya. Sementara pada masyarakat perkotaan, ibu hamil
umumnya lebih mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk menangani anemia
pada masa kehamilan

 Hipertensi

Baik pada masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan, hipertensi pada ibu masih belum
mendapatkan perhatian yang cukup, hamil merupakan factor berbahaya bagi ibu pada masa
kehamilan maupun pada masa melahirkan.
Pemulihan kondisi pasca melahirkan

 Nutrisi pada ibu menyusui

Pada masyarakat pedesaan maupun pada perkotaan, nutrisi pada ibu menyusuimendapatkan
perhatian yang cukup besar. Jika pada masyarakat perkotaan ibu menyusui memenuhi nutrisinya
dengan konsumsi susu dan suplemen lain selain konsumsi makanan, ibu menyusui di pedesaan
lebih sederhana dengan mengkhususkan susu hanya untuk bayinya dan untuk ibu hanya
mengkonsumsi makanan-makanan bergizi atau ditambah ramuan-ramuan tradisional yang
sifatnya turun menurun.

 Usaha pemulihan postur tubuh pasca melahirkan

Ibu postpartum dalam masyarakat pedesaan tidak memiliki target tertentu dalam pemulihan
postur tubuh usai melahirkan. Namun pada masyarakat perkotaan, hal ini memiliki tujuan yang
jelas, bahkan tidak segan ibu-ibu pasca melahirkan melakukan berbagai usaha guna
mengembalikan postur tubuh seperti sebelum hamil.

Masalah kesehatan pada bayi dan balita

 Kurang gizi/Gizi buruk

Pemenuhan nutrisi pada bayi ataupun balita baik diperkotaan maupun dipedesaan sangat
dipengaruhi oleh factor ekonomi. Adapun factor lingkungan dan tingkat ilmu pengetahuan juga
cukup berperan walaupun tidak se-significant factor ekonomi.

 Imunisasi

Kurangnya kesadaran orang tua dalam masyarakat pedesaan untuk mengimunisasi balita ataupun
bayi mereka sehingga menyebabkan meningkatnya persentase balita pengidap polio. Factor
ekonomi mempengaruhi perbedaan keaktifan orang tua di daerah pedesaan dan perkotaan, di
daerah perkotaan orang tua lebih sadar dengan kesehatan, tetapi di pedesaan perekonomian
masyarakat masih kurang sehingga para orang tua enggan untuk membawa balita mereka ke tim
kesehatan untuk memberikan suntikan imunisasi.

F. ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN BERKAITAN


DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

6.1Aspek social budaya yang berhubungan dengan kesehatan anak

Lebih percaya pada tenaga kesehatan non medis (dukun beranak).

Colostrums dibuang karena dianggap itu adalah ASI kotor, padahal itu sangat bermanfaat untuk
daya tahan tubuh bayi

Pemakain bedak
pada suku Sasak di Lombok, ibu yang baru bersalin selain memberikan nasi pakpak (nasi yang
telah dikunyah oleh ibunya lebih dahulu) kepada bayinya agar bayinya tumbuh sehat dan kuat.
Mereka percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan yang terbaik untuk bayi.

pada masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada usia sebulan bayi sudah diberi bubur tepung,
bubur nasi nasi, pisang dan lain-lain. Ada pula kebiasaan memberi roti, pisang, nasi yangsudah
dilumatkan ataupun madu, teh manis kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar.

pada masyarakat Kerinci ibu yang sedang menyusui pantang untuk mengkonsumsi bayam, ikan
laut atau sayur nangka. Di beberapa daerah ada yang memantangkan ibu yang menyusui untuk
memakan telur. Padahal makanan tersebut banyak mengandung nutrisi.

6.2Aspek social budaya yang berhubungan dengan kesehatan ibu

ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak


terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka.

Pantangan ibu hamil terhadap beberapa makanan yang bisa menyebabkan ibu kekurangan gizi.
Selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini sangat
mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi. Seperti: Di Jawa Tengah, ada kepercayaan
bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan
daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Di salah satu daerah di Jawa Barat,
ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Di masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan
asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Di daerah
Subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir
bayinya akan besar sehingga akan

Anda mungkin juga menyukai