Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Hukum Tidak Tertulis Dalam Putusan Hakim

Penerapan Hukum Tidak Tertulis


dalam Putusan Hakim

Oleh: H. Busyro Muqoddas

Bagi seorang hakim, untuk menerapkan hukum tak tertulis dalam


putusannya, adalah ha! yang dilematis, antara tuntutan untuk menerapkannya
dalam kondisi tertentu, serta kesulitan teknis termasuk kapabilitas hakim.
H. Busyro Muqoddas, dalam tulisan berikut berusaha menggali, kapan
dan dalam situasi bagaimana seorang hakim melakukan penerapan
hukum tak tertulis dalam putusannya.

Adalah suatu ha! yang sangat sering dan Kedudukan Hakim Dalam Undang-undang
mungkin, dimana seorang hakim harus No. 14Tahun 1970.
menerapkan hukum tidak tertulis dalam Kajian mengenai hukum tidak tertulis
putusannya. Perkembangan kehidupan yang dalam kaitannya dengan kedudukan dan
telah menggeser dan. merubah berbagai tugas hakim, termasuk penelitian mengenai
sektor-sektor urgen dalam.pola dan tata cara putusan hakim adalah merupakan kajian
hidup, menuntut adanya penggunaan cara yang menarik, paling,tidak berdasarkan dua
pandang (perspektif) yuridis yang lain di luar alasan. Pertama, untuk mengetahui
cara pandang dengan hukum tertulis. Di sejauhmana hakim memahami hukum tidak
sinilah, upaya penelaahan secara serius tertulis yang terdapat dalam masyarakat.
terhadap bagaiamana penerapan hukum tak Kedua, sejauhmana hakim menemukan nilai-
tertulis dalam putusan hakim mendapatkan nilai hukum tidak tertulis itu dan kemudian
urgenslnya. • menerapkannya melalul putusan-
Tulisan ini bermaksud menyajikan prob putusannya. Dengan kedua alasan itu
lem yang sangat sering dihadapl oleh para pemiklran mengenai hukum tidak sekedar
hakim khususnya, tentang.penerapan hukum dapat dipahami dartrsisi idealnya yang
tidak tertulis (berdasarkan sebuah penelitian bercorak abstrak. teoretis dan normatif,
jtau kasus), dan berikut juga diberikan melalnkan juga dari sisi cara penerapannya,
"aiternatif solusi dan rekomendasinya. dalam hal Ini penerapan terhadap sengketa

JURNAL HUKUM NO. 5 VOL 3 • 1996 3S


nmuusmnuj uhmq
yang merupakan pertentangan kepentingan Pasal 1337 KUHPerdata:
antar individu. Dalam kerangka demikian, "Suatu sebab adalah terlarang, apabila
tulisan ini dimaksudkan untuk memperoleh dilarang oleh undang-undang, atau apabila
gambaran mengenai praktek penerapan'asas berlawanan dengan kesusiiaan baik atau
iktikad baik, kesusiiaan dan asas keputusan ketertiban umum".
meialui putusan hakim.
Hukum dalam bentuknya yang tldak Pasal 1339 KUHPerdata:
tertuiis dapat ditemukan dalam masyarakat, "Persetujuan-persetujuan tidak hanya
yaitu berupa nilal-nilai hukum yang hidupdan mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dianut sebagai pandangan masyarakat dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk
mengenai sesuatu yang dianggapnya pantas segala sesuatu yang menurut sifat
dijadikan patokan atau pedoman dalam persetujuan, diharuskan oleh kepatutan,
memutuskan suatu persoalan maupun kebiasaan atau undang-undang".
sengketa.
Dalam sistem hukum positif kita, terdapat Dad pasai>pasal di alas dapat diperoleh
beberapa pasal yang menyebutkan pengertian mengenai kedudukan dan tugas
mengenai nilaimilai hukum ini, antara lain : hakim, yaitu : Pertama, hakim menyandang
kedudukan yang bebas dan merdeka dalam
Pasal 1 UU No. 14 Th 1970 dan menjalankan kekuasaaan kehakiman ;
penjelasannya sebagai berikut: Kedua, hakim berkewajiban untuk
"Kekuasaan Kehakiman adalah Kekuasaan memperhatikan dan menemukan dasar-
Negara yang merdeka untuk dasar, asas-asas dari hukum tidak tertulis
menyelenggarakan peradilan, menegakkan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat;
hukum dan keadilan berdasarkan peradilan Ketiga, hakim berkewajiban untuk
menegakkan hukum dan keadilan menafsirkan setiap undang-undang maupun
berdasarkan Pancasila, demi perjanjian dalam memeriksa suatu sengketa,
terselenggaranya Negara Hukum Republik kearah suatu putusan yang mencerminkan
Indonesia." perasaan keasilan masyarakat.
"Kebebasan dalam melaksanakan Kedudukan dan tugas demikian, ditinjau
wewenang judicill tidaklah mutlak sifatnya, dari perspektif konflik atau sengketa adalah
karena tugas dari pada Hakim dengan jalan merupakan bentuk ketidak seimbangna hak
menafsirkan hukum dan mencari dasar-dasar dan kewajiban antara para pihak, dimana
serta azas-azas yang jadi landasannya, satu pihak. merasa mengalami ker-ugian
melalaui perkara-perkara yang dihadapkan sementara pihak lain dinilainya mendapatkan
kepadanya, sehingga keputusannya keuntungan. Ditinjau dari sisi hukum,
mencerminkan perasaaan keadilan Bangsa keadaan demikian harus diupayakan
dan Rakyat Indonesia." pemecahannya, yaitu pemecahan yang
bertujuan untuk memulihkan kembali ketldak-
Pasal 27 (ayati) seimbangan hak dan kewajiban tersebut,
UU No. 14Tahun 1970 : sehingga para pihak berada pada
"Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan kedudukannya yang seimbang. Upaya
wajib menggali mengikuti dan memahami memulihkan ini dapat dilakukan hakim
nilai-nilai hukum yang hidup dalam dengan memfungsikan hukum, mengingat
masyarakat." fungsi pertama dari aturan hukum adalah

36 JURNAL HUKUM NO. 5 VOL 3 •1996


Penerapan Hukum TidakTertulis Dalam Putusan Hakim

sebagai alat untuk membagikan hak dan Beberapa Asas Hukum Dalam Hukum
kewajiban diantara para anggota masyarakat Tidak Tertulis
(Algra, 1983 : 379-380).
Agar hukum dapat difahami fungsinya Hukum sebagai pernata (kelembagaan
sebagaimana gambaran dl atas, maka soslal) mengandung asas dldalamnya.
hukum harus dikuasai, terutama bagi Mengingat kedudukan dan fungsl asas yang
kalangan hakim. Hal in! mengingat, bahwa memlllkl keterkaltan erat dengan hukum dan
hakim berkewajiiban untuk menggali, bahkan antara keduanya tak dapat
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dipisahkan, maka berlkut akan dikemukakan
yang hidup dalam masyarakat, sebagaimana pengertlan asas.
isi Pasal 27 (ayat 1) UU No. 14 Tahun 1970. "Asas adalah sesuatu kebenaran yang
Daiam pasal in! terkandung suatij arti bahwa menjadi pokok dasar atau tumpuan berplkir
penguasaan suatu hukum, tLdak saja (berpendapat dan sebagainya)" (Sri
mencakup hukum daiam bentukyang tertulis, Soemantrl Martosoewlgnjo, 1995 : 136).
namun juga hukum tidak tertulis maupun "Asas adalah dasar kehidupan yang
terhadap aspek-aspek dan kenyataan sosial merupakan pengembangan nilai-nllal yang
yang dari padanya akan dapat dijadikan dimasyarakatkan menjadi landasan
sumber hukum.
hubungan sesama anggota masyarakat" (M
Tidak semua sengketa selaiu dapat Solly Lubls, 1995:28).
ditemukan aturannya di dalam undang- Jlka pengertlan asas dl atas
undang. Hal inl dl sebabkan pada kenyataan diintegraslkan ke dalam pengertlan hukum,
bahwa, tingkat kemajemukan kepentlngan dapat diperoieh suatu pengertlan mengenai
dan sengketa perkara berslfat leblh cepat dan asas hukum, lalah nllal-nllai kebenaran yang
kompleks darl pada perkembangan undang- berslfat prinslplll yang berfungsi sebagai
undang. Keadaan inl menyebabkan pedoman daiam tata pergaulan masyarakat.
timbuinya masalah yaltu berupa Dalam pengertlan yang lain dikemukakan
kemungkinan kekosongan hukum, ketldak oleh P Scholten sebagaimana dikutip oleh
jelasan hukum dan ketldak lengkapan hukum. Sudlkno Mertokusumo bahwa," Asas hukum
Sedangakan menurut Pasal 5 (ayat 1) dan adalah kecenderungan-kecenderungan yang
Pasal 27 (ayat 1) No. 14 Tahun 1970, hakim disyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita
harus memberlkan putusannya berdasarkan pada hukum, merupakan sifat-slfat umum
hukum dan nllai-nllal hukum yang hIdup dengan segala keterbatasannya sebagai
dalam masyarakat. Daiam menghadapi pembawaan yang umum Itu, tetapl yang tidak
masalah demiklan, la harus mencari atau boleh tidak harus ada" (Sudlkno
menemukan hukumnya. Penegakan hukum Mertokusumo. 1986 : 32).
dan pelaksanaan hukum sering merupakan Dari pengertlan asas hukum Inl, melalui
penemuan hukum dan tidak sekedar penelusuran terhadap beberapa pasal di
penerapan hukum (Sudlkno Mertokusumo, atas, dapat dikemukakan adanya beberapa
1986 :132). Dari Istllah menemukan hukum, asas hukum, yaltu : asas kesusilaan, Iktlkad
diperoieh kesimpulan bahwa hukum dalam balk dan asas kepatutan. Jlka dirlngkas,
pengertlan Inl, bukanlah dalam bentukyang berbagai asas hukum Inl dapat diklaslfikasi
tertulis, melalnkan berupa hukum tidak tertulis menjadi asas keseimbangan. Yang esensill
yang terdapat, tumbuh dan berkembang di dalam asas Inl lalah terdapatnya
dalam masyarakat. keseimbangan antara hak dan kewajiban

JURNAL HUKUM NO. 5 VOL 3 • 1996 37


nosjussmiii nmBsns =
bagi para pihak yang bersengketa di Dalam perkara perdata, arti penting dari
pengadilan. penemuan hukum terletak pada bagaimana
Persoalannya kemudian ialah, sejauh hakim harus mampu untuk memulihkan
mana hakim menjadikan dan memfungslkan keseimbangan antara hak dan kewajiban
asas hukum in! dalam proses pembuatan meiaui putusannya. Sebab substansi dari
putusannya. Dalam ha! ini, la berkewajiban hukum perdata adalah hak dan kewajiban
memperhatikan pasal 23 (ayat 1) UU No. yang menyangkuttata pergaulan perorangan
14Tahun 1970. dalam masyarakat. Hal ini mengandung arti
bahwa, upaya memulihkan keseimbangan
"Segala putusan pengadilan selain hams antara hak dan kewajiban harus
memuat alasan-alasan dan dasar-dasar memperhatikan aspek kemasyarakatan,
putusan itu, juga hams memuat pula pasal- seperti nilai-nilai kesusilaan, ketertiban
pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang umum, kepatutan dan kebiasaan,
bersangkutan atas sumber hukum tidak sebagaimana ditentukan dalam pasal 1337
tertulisyang dij'adikan dasar untuk mengadili". dan pasal 1339 KUH Perdata. Dari kedua
pasal ini dapat ditarik pengertian bahwa
Berkenan dengan hukum tidak tertulis, upaya menyeimbangkan hak dan kewajiban
keberadaan dan fungsi asas hukum menjadi tidak dapat ditinjau atau diletakkan dalam
sangat relevan, agar hakim dapat menggali kerangka kepentingan perorangan saja,
nilai-nilai keadilan, kebenaran, keiayakan, namun juga dalam kerangka pertimbangan
kepatutan, kesusilaan dan iktikad balk yang sosial kemasyarakatan.
terdapat di dalam hukum tidak tertulis. Nilai-
nilai ini, untuk selanjutnya periu dilntegraskan Putusan Hakim
daiam proses pembuatan putusan, dengan Dengan sifatnya yang normatif, suatu
menggunakan penemuan hukum sebagai putusan hakimadalah merupakan hukum. Di
metode. dalamnya terkandung pertimbangan-
Pentingnya penemuan hukum bukan pertimbangan mengenai faktanya yang telah
saja terletak pada diharuskannya hakim terbukti maupun alasan-alasan hukumnya
untuk mengadili dan memberikan putusan yang sesuai dengan fakta itu, untuk kemudian
atas suatu perkara, namun juga, melalui diarahkan sesuai dan berdasarkan pada
penemuan hukum hakim dapat memberikan tujuan hukum. Tujuan dari suatu putusan
perlindungan hukum bagi pencari keadilan hakim pada hakekatnya adalah merupakan
(justisiabeien). Sejalan dengan pendapat tujuan hukum. Suatu putusan hakim akan
Sudikno Mertokusumo di atas, dimana dapat mencerminkan sifat/kepribadian
penemuan hukum identik dengan penegakan hukumnya, jika putusan itu telah sesuai
hukum, maka periu diperhatikan adanya tiga dengan tujuan hukum.
asas dalam menegakan hukum, yaitu asas Tujuan hukum pada sasarannya adalah
kepastian hukum (rechtsischerheiit), asas menciptakan tatanan kehidupan masyarakat
kemanfaatan (zweckmassigkeit) dan asas secara tertib dan terdapatnya keseimbangan
keadilan (gerechtigkeit). Ketiga asas ini hak dan kewajiban di dalamnya. Dilihat dari
apabila diterapkan secara proposional dalam sudut ini, maka hukum harus difungsikan
putusan hakim, akan dapat diperoleh suatu kearah terwujudnya tujuan hukum di atas.
putusan hakim yang mendekati pada fungsi Keseimbangan akan tenvujud bila,antara hak
memberikan perlindungan hukum bagi para dan kewajiban bersifat proporsional dalam
pencari keadilan. kaitan kepentingan perorangan maupun

38 JURNAL HUKUM NO.im 3 •1996


Penerapan Hukum TIdakTertulis Dalam Putusan Hakim

kepentingan sosial. Dengan demikian hukum hukum tidak tertulis yang merupakan salah
harus berfungsi mencegah jangan sampai satu' unsur dari sistem hukum Indonesia,
terjadi pengurangan suatu hak dan terlebih berkaitan dengan sejauh mana
pengurangan pemenuhan kewajiban yang hukum tidak tertulis inidijadikan unsur dalam
akan berakibat tenadihya ketidakseimbangan proses pembuatan putusan hakim,
dan ketidaktertiban dalam masyarakat Oari selanjutnya dapat dikemukakan
sudut inllah. hukum harus selalu diarahkan permasaiahan sebagai berikut:
pada tujuannya, yakni mewujudkan secara a. Bagaiamana praktek penerapan hukum
aktif suatu proses pembentukan masyarakat tidak tertulis dalam putusan-putusan
yang tertib, yang ditandal dengan terdapatnya hakim.
keseimbangan antara hak dengan kewajiban. b. Asas-asas Hukum Tidak Tertulis apakah
Dengan melihat pentingnya arti tujuan yang terdapat di dalam putusan itu.
hukum di atas, maka putusan hakim harus
dapt berfungsi untuk mewujudkan tujuan Latar Belakang Penerapan Hukum Tak
hukum. Suatu putusan hakim dengan Tertulis: Sebuah Kasus
demikian harus memuat atasan-alasan yang
bemilai yuridis. lUfengingat pentingnya alasan Dari hasil penelitian yang berlokasi pada
yang demikian itu, maka amat tepatlah Pengadiian Negeri Sleman Daerah istimewa
pembuat rumusan undang-undang yang Yogyakarta dalam kurun waktu delapan
mengaturpehhal putusan hakim, sepertiyang tahun yaitu dimulai tahun 1980-1988,
tersebut di dalam pasal 184 (ayat 1) HIR dan diperoleh dua kasus yang menggambarkan
Pasal 23 (ayat 1) UU No. 14 Th 1970: terdapatnya penerapan hukum tidak tertulis
pada putusan hakim. Ke dua putusan ini
"Keputasan hakim hendaklah berisikan tersebut dalam perkara No. 55/1981.Pdt/G/
ringkasan yang nyata dari tuntutbn dan SImn dan No. 13/1982.Pdt/G/SImn^
Jawaban sertajuga darialasan keputusan itu" mengenai sengketa perjarijian juai beli
"Segaia putusan pengadiian selain harus dengan hak membeli kembali yang diatur
memuat alasan^alasan dan dasar^dasar dalam Pasal 1519-1532 KUHPerdata.
putusan itu, juga harus memuat pula pasai- Di dalam praktik, perjanjian ini sering.
pasai tertentu dariperaturan-peraturan yang merupakan faktor pemicu sengketa. antara
t)ersangkutan atas sumljerhukum tak tertulis pihak penjual dengan pihak pembeli,
yang dijadikan dasar untuk mengadUi" sehingga ke tingkat pengadiian. Secara
prinsip, penyebab sengketa Ini adalah
Dari pasal-pasal di atas dapat ditarik terdapatnya unsur penyalahgunaan keadaan
pengertian bahwa, putusan hakim harus yang dilakukan oleh pihak yang secara sosiaj
mampu mendistribusikan hak. dan pada saat ekonomis memiliki kedudukan lebih kuat.>
yang bersamaan harus pula.menentukan terhadap pihak lain yang secara sosial'
kewajibannya. Dengan pengertian ini. ekonomi lemah kedudukannya. Hal irii
putusan hakim dapat memiliki siifat preventif dengan mudah dapat teijadi ketika seseorang
(pencegahan) terhadap munculnya-suatu berada dalam keadaan memeriukan materi,
proses ketidaktertiban dalam masyarakat. untuk keperluan mana ia meminjam uang
Disinilah letak arti penting kajian mengenai kepada pihak lain. Oleh pihak lain irii,.
penerapan hukum tidak tertulis meialui diberikan sejumlah uang, bukan dalann
putusan-putusan hakim. bentuk perjanjian hutang, namun dikonstn^ksl
Bertitik tolak dari pentingnya kedudukan sebagai perjanjian jual beli dengan .hak

JURNALHUKUMN0.5V0L3S1996 39
numsumm!!!} omssns
membeli kembali. tergugat, maka hubungan hukum yang
Sebagaiamana pasal-pasai di atas, terjadi antara penggugat dengan tergugat,
terdapat ketentuan bahwa, penjual dikualifisir sebagai perjanjian hutang
berkedudukan sebagai penjual sementara, piutang dengan jaminan barang.
yaltu dalam bates waktu yang disepakati
dengan pembeli, untuk setelah ia menerima 2. Pembahasan mengenai alasan hakim
uang penjuaian berhak melakukan pembeiian Pembahasan ini mendasarkan pada
kembali dalam tenggang waktu tersebut. Jika beberapa asas-asas hukum, yaitu asas
dalam tenggang waktu ini" penjual barang kesusilaan, iktikad baik dan kepatutan, guna
tidak melakukan pembeiian kembali atas mehgetahui apakah asas-asas hukum yang
barangnya. maka secara yuridis, ia terdapat dalam hukum tidak tertulis ini
kehilangan haknya atas barang itu, dan hak diterapkan oleh hakimdalam ke dua putusan
pemilikan barang berpindah kepada pihak di atas.
pembeli. Ditinjau darl asas-asas hukum di atas,
Dalam kenyataannya, pihak penjual putusan hakim yang membatalkan perjanjian
menerima uang penjualannya dalam jumlah jual beli dengan hak membeli kembali
yang tidak seimbang dengan nilai/harga menunjukkan terdapatnya pemahaman
barang yang dijualnya. Dalam hal penjual hakim yang cukup ketat terhadap beberapa
tidak berhasil membeli kenhbali barangnya— pasal di bawah ini:
—^ pada umumnya disebabkan karena ' ( '

ketidak-ma'mpuannya untuk membeli kembali Pasal 1337 KUHPerdata yang isinya :


— maka pihak pembeli merupakan pihak "Suatu sebab adalah terlarang, apabila
yang secara pasti memperoleh keuntungan. dilarang oleh undang-undang, atau apabila
Putusan hakim di bawah ini menggambarkan berlawanan dengan kesusilaan baik atau
bagaiamana perjanjian jual beli dengan hak ketertiban umum"
membeli kembali.
Pasal 1338 (ayat 3)
KUHPerdata yang Isinya:
1. Alasan putusan hakim membatalkan "Persetujuan-persetujuan harus dilaksana-
perjanjian kan dengan iktikad baik" ;
a. Terdapatnya fakta bahwa, pihak pemilik
(penjual) barang telah menerima uang dari Pasal 1339 (ayat 3)
' pembeli, yang nilalnya tidak seimbang KUHPerdata yang isinya :
dengan harga barang. Dengan fakta ini, "Persetujuan-persetujuan tidak hanya
hakim menilai bahwa perjanjian jual beli mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dengan hak membeli kembali antara dinyatakan di daiamnya, tetapi juga untuk
penggugat dengan tergugat adalah segala sesuatu yang menurut sifat
merupakan perjanjian semu (pura-pura). persetujuan, diharuskan oleh kepatutan.
Pen'anjian yang isinya tidak mencerminkan kebiasaan atau undang-undang".
prestasi seimbang antar para pihak.
bertentangan nilai nilai-nilai hukum tidak Dalam putusan di atas,- hakim telah
tertulis, yang hidup dalam masyarakat. melakukan penilaian terhadap keseluruhan
b. Fakta inidijadikan alasan oleh hakim yaitu, fakta, apakah bertentangan dengan nilai
dengan tidak adanya prestasi tirfibal balik hukum tidak tertulis seperti nilai-nilai
yang seimbang antara penggugat dengan kesusilaan, iktikad baik dan kepatutan.

40 JURNAL HUKUM NO. 5 VOL 3.#1996


Penerapan Hukum Tidak Tertulis Dalam Putusan Hakim i

Demikian pula ia telah menilai apakah uang dengan jaminan barang. Walaupun
kesepakatan yang telah terjadi Itu lahirsecara fakta ini tidak merupakan..bukti autentik,
bebas, tanpa ada unsur pehyalahgunaan namun karena mengandung nilai-nilai iktikad
keadaan darl pihak yang kuat secara baik, -hakim memberinya suatu alas
ekonomis terhadap pihak yang lemah. pembenar meialui penerapan Pasal 1338
Penilaian hakim didasarkan pada (ayat 3) KUHPerdata. Penerapan ini
terdapatnyafakta bahwa, prestasi timbal balik menunjukkanbahwa para pihak bukan hanya
antara pihak penjual dengan pihak pembeli terikatoleh kata-kata perjanjian dan kata-kata
tidaklah seimbang. Sejalan dengan asas perundang-undangan, melainkan juga terikat
restitutio inintegrum, yang bermuatan nilai pada asas iktikad baik. Lebih dari itu,
keseimbangan, perjanjian antara para pihak penerapan pasal. ini- oleh hakim,
dikualifikasi sebagai perjanjian hutang menunjukkan pula penekanan arti penting
piutang. la telah menilai fakta. Fakta secara asas ini, sebagai satu dari lima pasal
aktif diberi makna kemudian menafslrkan isi terpenting dariseluruh Kitab Undang-Undang
perjanjian, dan menemukan peraturan Hukum Perdata, sebagaimana diucapkan
undang-undang yang dinilainya paling benar E.M.Meijers yang dikutip oleh P.L. Wery
dengan obyektivitas fakta. Meialui penafsiran (P.LWery, 1990 : 8). ,
ini, ia telah menemukan hukumnya yang Disamping itu, causa halal (geoorloofde
dianggapnya.palingtepat, dan bukan sekedar Dorzaak), yang pengertiannya dapat
menerapkan undang-undang secara sempit. diperoleh dengan cara penafsiran a contrario
Asas iktikad baik-sebagaimana diatur di dari isi pasal 1337 KUH Perdata. oleh Hoge
dalam pasal 1338 (ayat 3) KUHPerdata, Raad di Belanda dirumuskan dengan ; "apa
berfungsi untuk menambah, melengkapi, yang dimaksudkan oleh para pihak dengan
membatasi atau rneniadakan isi suatu mengadakan perjanjian" (Volmmar, 1984 :
.perjanjian, agar dengan demikian, suatu 158-160). Terdapat- pendapat lain
perjanjian dapat merupakan perwujudan darl yangmengatakan bawa: "dengan pengertian
apa yang sebenarnya dikehendaki oleh para oorzaak itu, diselidiki apakah tujuan
pihak. Fungsi demikian akan berjalan, dibuatnya perjanjian itu halal adanya, apakah
bilamana hakim bersikap aktif dan cermat di -Isi perjanjian atau prestasi yang terhutang
dalam menerapkannya pada keseluruhan isi tidak bertentangan dengan undang-undang.
suatu perjanjian. Konsekuensinya, hakim ketertiban umum dap kesusllaan" (Sri
seharusnya mampu untuk menilai, apakah isi Soedewi, 1975 : 30).
suatu perjanjian bertentangan atau tidak Pada putusan hakim di atas, terdapat
dengan asas ini. Mengutip pendapat yang penilaian kritis dari hakim terhadap isi
mengatakan bahwa: "asas iktikad baikyang perjanjian jua! beli dengan hak membeli
banyak terdapat di dalam norma kepatutan kembali, sekalipun perjanjian ini dituangkan
dan keadilan bersangkut-paut dengan dalam bentuk bukti otentik, namun karena
pentlngnya persahabatan yang harus isinya dinilai bertentangan dengan asas-asas
diperhatikan terhadap sesama manusia" hukum dl atas, akhirnya dlb.atalkannya. Dapat
(Algra, 1983 ; 74), maka penilaian itumemiliki ditarik pengertian bahwa, hakim menilai isi
arti penting dalam hubungan antar manusia. perjanjian yang diatur dalam pasal 1519-1532
Tampak bahwa hakim melakukan KUHPerdata tidak lag! sesuai dengan
penilaian secara. cermat atas fakta yang konteks nilai-nilai kesusilaan, iktikad baik dan
menunjukkan adahya kehendak pemilik kepatutan yang terdapat di dalam hukum
barang yaitu untuk mengajukan pinjaman tidak tertulis yang hidup dalam masyarakat.

JURNAIHUKUMN0.5V0L3«1996 .41
offnB oasBOB
Pendapat hakjm demtkian sejalan dengan Metode semacam ini dapat
watak undang-undang yang terbatas dari merupakan alternatif pemecahan suatu
sudut ruang dan waktu. sebagaimana kasus kearah suatu putsan yang
jpendapat bahwa: "Suatu kaedah bukanlah mengandung muatan hilai-nilai keadilan,
Hasil. sesuatu yang dianggap layak pada kepastian hukum dan kemanfaatan.
;waktu dan tempat tertentu" (W.Van GGerven, Dengan demiklan putusan hakim tidak
terjemahan Martini Trenggono, 1973:17). besifat legistis-tekstual melainkan solutif-
Kohsekuehsl dari pendapat Gerven inl, kontekstual.
t^tiap peraturan perundang-undangan yang
Isinya tidak sesuai tag! dengan nafas nllai- Saran-Saran
nil^i hukum tidak tertulis yang di dalamnya 1. Mengingat semakin kompieks dan
teHcandung asas-asas hukum di atas, periu variatifnya berbagai kasus keperdataan
untuk disesuaikan dengan cara, menjadikan sejalan dengan percepatan perubahan
asas-asas hukuni inl sebagai unsur pokok sosial, seitiakin diperlukan peningkatan
untuk disenyawakan kedalam pemahaman wawasan pemikiran hakim dalam bidang
.^dan penafsiran serta penerapan peraturan hukum dan keterkaitaniiya dengan bidang-
perundangan dalam suatu kasus konkrit. Dan bidang iainnya. Bidang lain ini terutama
hailrir tampak pada kedua putusan hakim di adaiah ilmu-ilmu bantu seperti filsafat,
atas. sdslologi danmetode penemuan hukum.

kesimpulan 2. Kajian maupun penelitian terhadap


Dari k^luruhan uraian di atais, akhimya putusan hakim, periu ditingkatkan, untuk
dapatdiajukan kesimpulan sebagai beriktu: rrtengetahui sejauh mana upaya pencari
1.J Penerapan hukum tidak tertulis dalam keadilan (justisiabelen) berhasil
.praktek putusan hakim hanya mungkin liiendapatkan putusan hakim yang
dllakukan hakirn bilamana ia t)erpegang bermuatan keadilan, kepastian hukum dan
' teguh pada jiwa ketentuan pasai 27 (ayat kemanfaatan, sekaligus untuk menelusuri
1) UUNo. 14 Th 1970. Pelaksahaan pasal sejauhmana perkembangan dan kemajuan
inL memeriukan penguasaan hakim pemikiran hakim dalam pehguasaan
' terhadap materi kasus yang menjadi sumber-sumber hukum dan llmu hukum
sengketa dan kemudian mencari serta yang bersi^t dinamis.
meneritukan pasal-pasal mana di antara
hukurti tertulis yang paling mendekati DAFTAR PUSTAKA
kesesuaian dengan isi kasusnya,
kerhudian mensenyawakan jiwa pasal- Algra NE, Van Duyvendljk K. "Mula
Hukum", diterjemahkan oleh JCT-
pa^i iiii dengan asas-asas hukum tidak Simorangkir dkk, Binacipta, Bandung,
tertulis yaiig hidup dalam masyarakat.
1983.
2. Proses mensenyawakan ini, dilakukan
M.Solly Lubis. "Permusan Dan Pembinaan
dengan menggunakan metode diaiektika,
Cita Hukum Dan Penerapan Asas-Asas
yaitu dengan menentukan suatu unsur
Hukum Nasional (Diitinjau Dari Aspek
menjadi;suatu tesa, diikuti dengan
. Ketatanegaraan)", dalam Majalah
menentukan'unsur lain sebagai anti-tesa,
Hukum Nasional Edisi Khusus, No.
2.1995; BPHN, Jakarta. 1995.
dua unsur ihi; yang hasilnya disebut
Sri Soedewl Masjchoen Sbfwan. "Hukum
dengan sintesa.

42 JURNALHUKUMNO.=5VOL3«1996
Penerapan Hukum Tidak Tertulis Dalam Putusan Hakim

Perutangan", Liberty, Yogyakarta, 1976. Van Gervenn, W. Kebijaksanaan Hakim",


Sri Sumantr! Wlartosoewignyo. "Proses terjemahan oleh Hartini Tranggono,
Perumusan cita Hukum Dan Asas-Asas Airlangga, Surabaya, 1990.
Hukum Dalam Peeriode Tahun 1908 Vollmar, H.F.A. "Pengantar Studi Hukum
Sampai Sekarang", dalam Majalah Perdata", JIlid II, RajawaliJakarta, 1984.
Hukum Nasional, Edisi Khusus, No. 1- Wery, P.L. "Perkembangan Tentang Iktlkad
1995, BPHN, Jakarta. 1995. BaikdiNederland", Percetakan Negara,
Sudikno Mertokusumo. "Kebijaksanaan Jakarta, 1990.
Hakim", terjemahan oleh Hartini
Tranggono, Airlangga, Surabaya, 1990.

*) H. Busyro Moqoddas, SH, MH, adalah alumniFH Ull. Meraih gelar


masterpada Universitas Gadjah Mada. Kini, selain sebagai dosen di
FH Ult, juga sebagai Kepala PKBH (Pusat Konsultasi dan Bantuan
Hukum) FH. Ull.

JURNALHUKUMN0.5V0L3«1996 43

Anda mungkin juga menyukai