Anda di halaman 1dari 11

Georeferensi dan Cek RMS pada Peta.

(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Sistem Informasi Geografis Lanjut)

Disusun Oleh:

FEBRINA MUTIARA ROSITA PANE 21110115120021

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp.(024) 76480785, 76480788
e-mail: jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2017
Georeferencing merupakan proses pemberian sistem koordinat pada suatu objek gambar dengan
cara menempatkan suatu titik control terhadap suatu persimpangan antara garis lintang dan bujur
pada gambar berupa objek tersebut, atau dengan menempatkan titik ikat pada lokasi yang sudah
diketahui koordinatnya.

Adapun langkah untuk melakukan georeferencing di ArcGIS 10.3 yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menampilkan peta yang akan diregistrasi pilih icon

Gambar 1 Jendela informasi spasial peta

2. Setelah peta ditampilkan maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan toolbar


Georeferencing. Klik Customize, kemudian Toolbars, pilih Georeferencing. Maka jendela
dialog Georeferencing akan muncul

Gambar 2 Memunculkan tools georeferencing


Gambar 3 Tools Georeferencing

3. Tentukan dulu sistem koordinat gambar. Klik-ganda pada Layers. Lalu rubah ke UTM zona 49S

Gambar 4 Data frame properties


4. Zoom pada salah satu pojok, misalnya pojok kiri atas

Gambar 5 Data frame peta Boja

5. Klik pada Add Control Points Klik pada persilangan antara dua garis grid kordinat, setelah itu klik
kanan dan klik Input DMS of Lon and Lat,

Gambar 6 Input DMS oh Lon and Lat titik goreferensi 1


5. Isikan angka sesuai koordinat lalu Klik OK, jika gambar bergeser atau hilang . Klik pada Full

Extent untuk membuat zoom ke seluruh image.


6. Lakukan Langkah langkah tersebut pada pojok kanan-atas, pojok kanan-bawah, dan kiri-bawah.

Gambar 7 Input DMS oh Lon and Lat titik goreferensi 2


Gambar 8 Input DMS oh Lon and Lat titik goreferensi 3

Gambar 9 Input DMS oh Lon and Lat titik goreferensi 4


7. Klik pada View Link Table yang ada pada toolbar Georeferencing untuk melihat informasi
titik kontrol yang dibuat

Gambar 10 Hasil RMS foto Boja

8. Untuk menyimpan hasil Georeferensi, kita bisa melakukan rektifikasi atau Update Georeference.
9. Setelah itu lakukan proses yang sama pada ketiga foto selanjutnya

Gambar 11 Data frame foto Jatingaleh


Gambar 12 Hasil RMS foto Jatingaleh

Gambar 13 Data Frame foto Tugu


Gambar 14 Hasil RMS foto Jatingaleh

Gambar 15 Data frame foto semarang


Gambar 16 Hasil RMS foto Semarang

Gambar 17 Peta Kota Semarang


ANALISIS

Terdapat dua cara georeferensi yaitu dengan memasukan nilai koordinat titik kontrol dan
dengan mencocokan tanda-tanda alam. Pada cara memasukan nilai koordinat titik kontrol
digunakan data raster peta Boja, Jatingaleh, Tugu, dan Semarang. Untuk melakukan cara ini
maka diperlukan nilai titik kontrol sebagai titik sekutu di gambar. Titik kontrol yang digunakan
adalah minimal tiga buah namun agar mendapatkan ukuran lebih maka titik kontrol yang
digunakan sebanyak empat buah. Titik kontrol disebar secara merata di setiap perpotongan grid
pojok image. Titik yang diambil yaitu titik grid terluar karena supaya memudahkan untuk
melihat angka lintang bujur pada peta sekaligus memasukkannya saat perintah Input DMS Lon
and Lat. Hal ini juga dilakukan agar hasil rektifikasi yang diperoleh baik. Nilai koordinat titik
kontrol tersebut didapatkan dari grid peta scan. Pada cek RMS menggunakan metode affine
karena dapat melakukan perbesaran skala, kemiringan, rotasi, dan translasi.

Pada foto pertama saya menggunakan 6 titik karna saat goreferencing titik ke empat
RMS nya besar maka saya tambahi lagi titik nya di bagian atas dan bawah kemudian saya
menghapus titik yang RMS nya besar. Saya mengambil empat titik disetiap foto karena saya
melihat RMS nya sudah kecil. Pada foto kedua sampai empat saya menggunakan tools select link
pada toolbar georeferencing karna pada titik yang saya buat terdapat garis dengan 2 tanda plus
merah dan hijau. Disitu saya tarik garis merah ke hijau lalu RMS nya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai