Di sebelah utara
sungai dan 2 buah kanal. Letak geografis Jakarta yang seperti ini, erat kaitannya dengan
DKI Jakarta, hanya memiliki daya tampung sekitar sepertiga dari total curah hujan yang
masuk. Hal ini tentu saja, dapat membuat sungai-sungai meluap apabila curah hujan
yang turun sudah melewati batas normal. Sistem drainase yang buruk akibat turunnya
permukaan tanah menyebabkan air semakin lama menjadi semakin tergenang. Kondisi
itu diperparah dengan pengambilan air tanah secara berlebihan sehingga mempercepat
beralihnya lahan di bantaran sungai menjadi pemukiman yang padat penduduk sehingga
menyempitnya sungai, dan polusi di sungai. Karena memang secara teori bantaran
sungai seharusnya menjadi daerah luapan saat terjadi curah hujan yang tinggi, wajar
saja pemukiman-pemukiman liar itu terendam banjir saat musim hujan tiba. Penduduk
Jakarta memang sudah tidak asing lagi dengan daerah-daerah kumuh. Bisa dikatakan
pemukiman kumuh itu muncul karena memang sangat minimnya pilihan. Kepala Pusat
Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan
bahwa bencana yang sering melanda di Jakarta adalah banjir, mulai dari wilayah timur
hingga ke selatan, hal ini disebabkan karena adanya masalah kependudukan dan tata
ruang.
Kawasan bantaran sungai sudah menjadi hal yang seringkali luput dari
perhatian pemerintah. Sungai hanya menjadi halaman belakang kota, terabaikan, dan
pinggir sungai. Pemukiman kumuh adalah sebuah pemukiman dengan tingkat kepadatan
penududuk asli kota yang tak mampu membeli rumah secara layak. Pemukiman ini
sangat tidak tertata, sanitasinya buruk, dan akses yang ala kadarnya. Keberadaan
perkembangan fisik kota yang tidak baik, memberikan efek visual yang jelek, tingkat
kesehatan masyarakat yang semakin rendah sebagai akibat dari kondisi pemukiman
yang tidak sesuai dengan standar kesehatan dan memberikan dampak sosial dan
ekonomi masyarakat yang buruk. Faktor-faktor Penyebab adanya kawasan kumuh atau
1. Faktor ekonomi
tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim, di sisi lain
yang layak. Dengan itu mereka pergi ke kota tanpa mempertimbangkan kualitas
Migrasi atau urbanisasi intinya adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat yang lain. Bagi kota yang mulai padat penduduknya, pertambahan penduduk tiap
struktur hubungan antar sesama dan budaya yang beragam, yang mempengaruhi
Pemukiman kumuh merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari struktur
kota. Oleh karena itu perancangan suatu kota harus didasarkan pada daya dukung
7. Faktor Pendidikan
karena apabila seseorang mempunyai faktor pendidikan yang tinggi maka mereka akan
memilih perumahan yang tentunya tidak memiliki dampak negatif seperti dampak
apabila pemerintah dan masyarakat tidak memperdulikannya maka akan timbul dampak
- dampak negative, seperti timbulnya penyakit menular karena pengelolaan sampah dan
drainase yang tidak baik, pemukiman kumuh akan mengurangi nilai keindahan kota
karena pemukiman kumuh terlihat kotor dan tidak tertata, pemukiman kumuh akan