Al-Quran Hadis Xii Buku Siswa 2013
Al-Quran Hadis Xii Buku Siswa 2013
I
Mukarom Faisal Rosidin, M.S.I Berdasarkan Kurikulum
H. Dudung Basori Alwi, Lc., M.Ag Madrasah Aliyah 2013
AL-QUR’AN HADIS
Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah IPA, IPS, Bahasa
KEMENTERIAN AGAMA RI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, buku Al-Qur’an Hadis untuk Kelas XII IPA, IPS, dan Bahasa Madrasah
Aliyah dapat tersusun dengan baik. Solawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat, beserta keluarganya.
Buku ini disusun berdasarkan pada Standar Isi Madrasah Aliyah tahun
2013. Buku ini membahas ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang Pola hidup
sederhana, ujian dan cobaan, kelestarian lingkungan hidup, IPTEK, Kewajiban
berdakwah, amar ma’ruf nahi mungkar, demokrasi dan adil dan jujur.
Buku ini disusun secara ringkas, padat, dan jelas, serta dilengkapi dengan
peta konsep pembelajaran yang jauh dari kesan menggurui. Cara ini ditempuh
untuk memberi kenyamanan kepada peserta didik. Dengan demikian buku ini
diharapkan dapat menjadi mitra yang mengasikkan bagi peserta didik dalam
belajar.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih ada
kekurangan, baik dari sisi metodologi maupun substansi maka saran dan kritik
yang konstruktif selalu kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga buku
ini bermanfaat dan mendapatkan ridha dari Allah Swt. amin.
Mari Mengamati
disajikan berupa ilustrasi
untuk menghantarkan
pada pemahaman
peserta didik mengenai
materi pokok
pembelajaran.
Materi disusun berdasarkan
standar isi Madrasah Aliyah
2013 serta disajikan sesuai
tingkat pemahaman peserta
didik.
BAB I
AKU INGIN SEPERTI KEKASIH ALLAH YANG
SEDERHANA DAN PENYANTUN DUAFA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
DDDDDDDDDDASA
3.1 Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis tentang pola hidup sederhana dan
perintah menyantuni para dhuafa
4.1 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an dan al-
Hadis tentag pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1 Peserta didik dapat Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadis tentang
pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para duafa
4.1 Peserta didik dapat Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat
al-Qur'an dan al-Hadis tentang pola hidup sederhana dan perintah
menyantuni para duafa
PETA KONSEP
QS. Al-Furqan : 67
tidak berlaku boros tidak pula berlaku kikir dalam
membelanjakan harta
QS. Al Ma’un : 1 – 7
Ciri cirri orang yang mendustakan agama
A. MARI renungkan
B. MARI MENGAMATI
Artinya : 67. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
CLUSTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Furqan (25) :
67 ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
Pada ayat di atas dengan jelas menyebutkan, apabila manusia atau orang
yang beriman yang ingin membelanjakan hartanya, maka ketika membelanjakan
tersebut dia tidak boleh terlalu boros, dan juga tidak boleh terlalu kikir.,
melainkan berada di tengah-tengah (moderat). Kalau kita berbelanja, maka
belanjalah sesuai dengan keperluan. Kalau bersedekah, jangan sampai
memberikan sedekah terlalu banyak. Hanya karena bangga dengan pahala
bersedekah sehingga kita bersedekah terlalu banyak, sedangkan kita lupa akan
kebutuhan kita sendiri. Tetapi jangan pula karena mengingat akan kebutuhan kita,
lalu kita tidak mau mengeluarkan apa yang kita miliki, hingga zakat sekalipun
tidak mau dikeluarkan. Itulah orang yang kikir sebenarnya. Dalam hal ini, kita
harus bersikap moderat, tidak kikir dan tidak juga boros, namun berada di antara
keduanya (moderat).
Beberapa sifat yang dimiliki iIbâd al-Rahmân, para hamba Dzat Yang Maha
Penyayang memang benar-benar terpuji. Dalam ayat ini, sifat yang dijelaskan
adalah dalam membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah
SWT kepada mereka.
Tidak Isrâf
Allah Swt berfirman: wa al-ladzîna idzâ anfaqû lam yusrifû (dan orang-
orang yang apabila membelanjakan [harta], mereka tidak berlebih-lebihan).
Kata al-infâq yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah membelanjakan harta.
Diceritakan ayat ini, para hamba Dzat Yang Maha Penyayang itu dalam
membelanjakan hartanya tidak isrâf (melampaui batas). Dalam ayat ini
disebutkan: lamyusrifû.
Secara etimologi, kata al-isrâf berasal dari kata al-saraf. Dijelaskan oleh al-
Asfahani, kata al-isrâf berarti tajâwaz al-hadd fî kulli fi’l yaf’aluhu al-
insân (tindakan melampaui batas pada semua perbuatan yang dikerjakan
manusia), meskipun yang lebih populer digunakan dalam hal infak
(membelanjakan harta).
Mengenai keutamaan infak dalam perkara wajib dan mandub telah banyak
dijelaskan dalam nash lainnya. Dalam beberapa ayat, tindakan tersebut disebut
sebagai qardh hasan (utang yang baik). Sebagai layaknya utang, Allah SWT
berjanji akan membayar kepada pelakunya dengan balasan berlipat ganda (lihat
QS al-Baqarah [2]: 245), dihapus dosanya (lihat QS al-Maidah [5]: 12, al-
Taghabun [64]: 17), diberikan pahala yang banyak (lihat QS al-Hadid [57]: 11).
Ditegaskan pula bahwa perumpamaan menafkahkan harta di jalan Allah adalah
seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
melahirkan seratus biji (lihat QS al-Baqarah [2]: 261).
Dari Abu Huraira ra, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang
bersedekah dengan sebiji kurma yang berasal dari usahanya yang halal lagi baik
(Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi baik), maka sesungguhnya
Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Allah
menjaga dan memeliharanya untuk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian
yang menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut menjadi
sebesar gunung (Muttafaq ’alaih).
FOKUS
1. ‘Ibâd al-Rahmân, hamba Dzat Yang Maha Penyayang dalam soal harta
memiliki sifat yang spesifik
2. Sifat mereka dalam soal harta:
1. tidak bersifat isrâf dan tabdzîr, yakni membelanjakan harta dalam
kemaksiatan;
2. tidak iqtâr (kikir, bakhil), yakni enggan menginfakkan harta dalam
ketaatan;
3. hanya membelanjakan harta mereka dalam ketaatan.
Catatan penting
[1] “apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang
tersebut dalam ayat 26, Maka Katakanlah kepada mereka perkataan yang
baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat
CLUSTER
bantuan dari kamu. [852]dalam KATA
pada itu kamu berusaha untuk mendapat
rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada
mereka hak-hak mereka”.
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Isra’ : 26 – 30
ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
FOKUS
“Islam menghendaki agar umatnya berada pada posisi tengah dengan menseimbangkan antara
pemenuhan kebutuhan dunia dan akhirat, dan dunia sebagai sarana mencapai akhirat”
“ Sikap yang terbaik kaitannya dengan penggunaan harta yang diperoleh adalah hemat . yakni
keadaan tengah pada dua posisi yaitu tidak boros dan tidak kikir”
“Harta yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berpengaruh pada habisnya harta tersebut.
Harta akan bersih, tumbuh dan berkembang lebih banyak dan memberi manfaat bagi
MARI MENGKAJI QS. AL-QASAS (28): 79 -82
pelakunya”
CLUSTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Qoṣos (28) :
79 - 82 ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
Ayat 79, Pada ayat ini Allah mengabarkan tentang kesombongan dan
kecongkakan Qarun. Sikap berlebihan Qarun ini tercermin ketika dia keluar
kepada kaumnya dengan mengenakan pakaian , perhiasan dan kendaraan, yang
gemerlap, mewah dan mempesona. Qarun berjalan dengan congkaknya
beriringkan para pembantu dan pekerjanya yang sangat banyak. Sikap demikian
sangatlah dibenci dan dicela oleh Allah SWT. Sikap Qarun tersebut juga memicu
timbulnya anggapan yang salah oleh sebagian masyarakat. Mereka mengira
bahwa kemewahan, harta yang melimpah ruah merupakan bukti kesuksesan
seseorang. Bahkan mereka juga menganggap bahwa harta benda yang melimpah
dapat menjamin kehidupan yang bahagia. Sehingga merekapun berusaha dengan
sekuat tenaga untuk menumpuk harta benda tersebut dengan berbagai cara.
Meskipun cara tersebut seringkali melanggar ketentuan agama.
Jika kita amati disekeliling kita,patutlah kita prihatin bahwa sekarang ini
terus lahir Qarun Qarun baru. Kecintaan mereka pada dunia telah melupakan
mereka pada hakekat hidup. Kekayaan.,kemewahan,dan kekuasaan menjadi harga
mati yang seolah tak bisa ditawar. Sehingga untuk mendapatkannya mereka
mampu melakukan berbagai upaya. Seperti korupsi, menerima suap, menipu
bahkan menjilat teman dan saudara sendiri. Tak bisa dibayangkan bagaimana
dengan keselamatan bumi ini jika dihuni oleh manusia manusia serakah yang
tidak bertanggung jawab. Dampak lebih jauh adalah kehancuran sebuah Negara.
Disebabkan adanya ketimpangan social, konglomerasi yang membabi buta,
hilangnya kepedulian social, tidak tercapainya pemerataan kekayaan, individualis
dan sikap masa bodoh. Sehingga yang kaya makin Berjaya dan yang miskin
makin menderita. Demikianlah Qarun telah berhasil menginspirasi banyak orang
untuk bersikap sombong dan membanggakan diri’
Ayat 80, Berbeda dengan sikap Qarun dan orang orang yang menganggap
kemewahan Qarun adalah sebuah keberuntungan seperti yang sudah dipaparkan
dalam ayat 79 di atas, bagi ahli ilmu adalah pilihan yang salah, bahkan pada
saatnya akan mendatangkan bencana yang besar. Kecintaan manusia terhadap
dunia seringkali membuat manusia lupa bahwa kehidupan dunia fana sedang
kehidupan akhirat adalah kekal abadi . Sebagaimana diceritakan dalam QS. Al –
A’raf (7) : 176
Artinya : “Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya
seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan
jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian
Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami.
Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berfikir”.
Diakhir ayat tersebut Allah menyatakan bahwa hamba yang dapat menerima
dengan sabar dengan tekun dan patuh melaksanakan perintah Allah SWT serta
meninggalkan yang dilarang serta ,menerima dengan ikhlas apa yang
dianugerahkan kepadanya dan membelanjakannya demi tegaknya agama Allah.
Pada hakekatnya merekalah orang orang yang beruntung.
Ayat 81, Akibat dari sifat sombong, congkak, riya, dan keangkuhannya
justru telah membuat Qarun kehilangan semua yang dia bangga banggakan dulu.
Allah mendatangkan azab yang begitu besar dan pedih karena kelalaiannya
menjaga amanah Allah. Allah membenamkan Qarun ke dalam bumi dengan
seluruh harta bendanya tanpa sisa sedikitpun. Kemewahan dan kesombongannya
yang dulu ia tebarkan lenyap di telan bumi tanpa ada satupun orang yang bisa
menolong dia. Harta benda yang seharusnya menjadi kebahagiaan hidupnya kelak
di akhirat justru menjadikan Qarun kembali kepada Allah dalam keadaan hina
dina. Keadaan ini disebabkan tidak adanya control diri dan social yang berakibat
pada sikap melampau batas.
Ayat 82, Pada ayat ini dijelaskan sikap orang orang yang dulu
mendambakan kehidupan seperti Qarun yang bergelimang kemewahan.
Menyaksikan begitu hebatnya azab Allah yang ditimpakan pada Qarun diakhir
hidupnya membuat mereka tersadar bahwa harta benda, kekayaan, kemewahan
dan jabatan bukanlah kunci kesuksesan. Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah
adanya kesadaran diri bahwa anugerah Allah adalah titipan yang harus dikelola
dengan penuh tanggung jawab. Sehingga rizki yang dianugerahkan Allah bisa
membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekelilingnya. Serta
membawa manusia pada derajat kemuliaan yang tinggi.Seharusnya kita menyadari
bahwa mengingkari nikmat Allah SWT dan mendustakan Ajaran RasulNya
tidaklah membawa keuntungan sedikitpun. Bahkan akan membawa diri kita
terperosok lebih jauh pada jurang kesengsaraan. Dengan tegas Allah
menyampaikan pada QS. An-Nahl (16) : 113.
Artinya : Dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka seorang Rasul dari
mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; Karena itu mereka
dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
FOKUS
1. Dalam pandangan Islam, kehidupan dunia dan akhirat adalah satu kesatuan.
Dunia adalah tempat menanam, sedang akhirat adalah tempat menuai.
Dalam Islam tidak dikenal istilah amal dunia dan amal akhirat.
2. Kehidupan akhirat adalah tujuan sedangkan kehidupan dunia adalah sarana
untuk mencapai tujuan
3. ayat di atas ketika berbicara tentang kebahagiaan akhirat selalu
menggunakan redaksi bersifat aktif dengan menekankan untuk bersungguh
sungguh dengan sekuat tenaga untuk mencapai kebahagiaan akhirat.
Sedang ketika berbicara tentang kebahagian dunia selalu menggunakan
redaksi bersifat pasif dengan menggunakan kalimat jangan lupakan.
MARI MENGKAJI
QS. AL – BAQARAH (2) 177
CLUTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – baqarah :
177 ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
gambar
Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
sebuah pertanyaan seorang laki laki tentang al – bir (kebajikan). Setelah turun
ayat ini kemudian Rasulullah SAW memanggil kembali laki laki itu dan
membacakan ayat tersebut. Ayat ini turun sebelum diwajibkannya salat fardhu.
Kala itu, bagi seseorang yang sudah bershahadatain kemudian meninggal dalam
keadaan beriman, maka harapannya dia mendapatkan kebaikan. Namun orang
Yahudi beranggapan bahwa kebajikan itu jika salat menghadap ke Barat, sedang
orang Nasrani menghadap ke Timur
Semasa Nabi SAW masih berada di Makkah, beliau dan pengikutnya salat
sekaligus menghadap ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram dan Baitul Magdis di
Yerusalim dengan mengambil posisi salat di sebelah Selatan Ka’bah, sehingga
dalam waktu bersamaan juga menghadap ke Yerusalim di sebalah Utara. Tetapi
setelah Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah cara tersebut tidak bisa dilakukan
lagi terkait dengan posisi Makkah Selatan sedangkan Yerusalim Utara dari
Madinah. Maka Nabi dan para pengikutnya salat menghadap ke Utara kea rah
Yerusalem. Berkiblat ke Yerusalem sejalan dengan penegasan Allah dalam Al –
Qur’an dan Sunnah yang mengandung makna pengakuan akan kesucian kota itu
dan keabsahan agama serta para nabi yang pernah berada di sana. Namun Nabi
SAW juga menyadari Makkah dengan Ka’bahnya sangat dekat di hati bangsa
Arab dari pada Yerusalem. Sebab itulah Rasulullah SAW memohon kepada Allah
untuk mengganti arah kiblat salat dari Yerusalim ke Makkah.
Perubahan arah kiblat inilah akhirnya menimbulkan kegaduhan di kota
Madinah. Beberapa pengikut Nabipun juga mengalami keraguan atas perubahan
arah kiblat tersebut, meski tidak sebasar kegaduhan yang terjadi di kalangan
orang orang Yahudi di Madinah. Menurutnya ini merupakan indikasi ketidak
sungguhan pada ajaran Muhammad SAW. Mereka menyangsikan apakah agama
yang mengalami perubahan arah kiblat itu mempunyai keotentikan ajaran,
mengingat arah kiblat dalam salat adalah hal yang prinsip.
Allah SWt menjelaskan bahwa hakekat kebajikan adalah iman dan taqwa,
yaitu orang orang yang melakukan kebajikan meliputi aktifitas rohani dan
jasmani.
○ Selalu menepati janji. Ornag yang baik adalah orang-orang yang selalu
menepati janjinya apabila dia berjanji, baik janjinya kepada Allah dan
Rasul-Nya sebagai konsekuensi syahadatnya, ataupun janji yang dibuat
sesama manusia, seperti janji-janji untuk bertemu, janji untuk
membayar utang dan lain-lain.
○ Tekun adalah salah satu kunci sukses dan keselamatan hidup manusia.
Ketidaksabaran akan membuat seseorang akan hidup gelisah dan tidak
tenang. Ketidaksabaran bahkan dapat membawa akibat yang lebih fatal,
yang pada akhirnya akan menghancurkan ketenangan dan kedamaian.
CLUSTER KATA
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al –Maa’un (107)
: 1 – 7 ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
Catatan penting
[1603] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari
keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di
masyarakat.
Pada ayat ini Allah mencela bagi siapa yang meninggalkan hak-hakNya dan
hak-hak hambanya. Firman Allah: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan
agama?” yaitu dengan kebangkitan dan hari pembalasan, sehingga ia tidak
beriman terhadap apa yang diturunkan pada Rasul.
Firman Allah: “Itulah orang yang menghardik anak yatim” maksudnya adalah
menolaknya dengan kejam dan keras, ia tidak menyayanginya akibat hatinya yang
keras, hal ini dikarenakan ia sudah tidak lagi mengharapkan pahala dan tidak takut
pada adzab Allah.
Firman Allah: “Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” Ibnu
Katsir menyamakan ayat ini dengan Qur’an surat al fajr ayat 17-18, yang
bunyinya:
Firman Allah: “Orang-orang yang berbuat riya”, Riya’ adalah sesuatu amal
perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian
atau kemasyhuran di masyarakat.
Mereka itu dikarenakan kuatnya rasa tamaknya, sampai kebutuhan yang kecil saja
enggan untuk mengasih, apalagi yang lebih besar dari itu.
Hadis riwayat Ibnu Majah dan Ahmad dari Abdullah bin Amru :
ِ َحدَّثَنَا ُم َح َّمدُ ب ُْن يَ ْحيَى َحدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ َحدَّثَنَا اب ُْن لَ ِهيعَةَ َع ْن ُحيَي
الر ْح َم ِن ْال ُحبُ ِلي ِ َع ْن َع ْب ِد َّ ّللا ْال َمعَا ِف ِري ِ َع ْن أَبِي َع ْب ِد
ِ َّ ب ِْن َع ْب ِد
ِ َّ
ّللا ب ِْن َع ْم ٍرو
ُ ضأ َ سلَّ َم َم َّر ِب
َّ س ْع ٍد َو ُه َو يَت َ َو َّ صلَّى
َ ّللاُ َعلَ ْي ِه َو ِ َّ سو َل
َ ّللا ُ أ َ َّن َر
وء ِإ ْس َراف قَا َل نَ َع ْم َو ِإ ْن ِ ض ُ ف فَقَا َل أَفِي ْال ُو ُ س َرَّ فَقَا َل َما َهذَا ال
ٍ ت َعلَى نَ َه ٍر َج
ار َ ُك ْن
Artinya :
سلَّ َم
َ ّللا َعلَيْه َو َّ صلَّى َّ سو َل
َ ِّللا ُ س ِم ْعتُ َر َ ب قَا َل َ َع ْن ِم ْقدَا ِد ب ِْن َم ْعدِي َك ِر
َب اب ِْن آدَ َم لُقَ ْي َمات يُ ِق ْمن ْ َي ِو َعا ًء ش ًَّرا ِم ْن ب
ِ ط ٍن بِ َح ْس ٌّ يَقُو ُل َما َم ََل َ آدَ ِم
ام ِه َوثُلُث ِلش ََرابِ ِه َوثُلُث ِلنَفَ ِس ِه َ ص ْلبَهُ فَإ ِ ْن َكانَ ََل َم َحالَةَ فَثُلُث ِل
ِ َطع ُ
Artinya :" Dari Miqdad bin Ma’di Karib berkata : aku mendengar Rosulullah
saw bersabda : Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang
memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan
badannya. Jika perlu ia makan hendakklah perut diisi sepertiganya
dengan makanan, sepertiganya dengan air (minum), sepertiganya lagi
untuk udara (bernafas)" ( HR. Imam Tirmidzi )
Selanjutnya Rasulullah memberi arahan berupa suatu anjuran bahwa
lambung (perut) hendaknya diisi secara teratur dan terencana, sepertiga berisi
makanan, sepertiga berisi air, dan sepertiga berisi udara. Kalau anjuran ini
dilakukan dengan baik, niscaya akan menunjang kesehatan jasmani dan rohani.
Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi yang dimaksud hidup
sederhana ialah hidup sebatas mencukupi kebutuhan yang diperlukan tanpa
berlebih-lebihan dan melapaui batas. Dari ukuran kesehatan etika dan syara’
kelebihan dalam segala hal tidak akan meraih kebaikan.
D. mari BERDISKUSI
E. MARI BERLATIH
I. Penerapan
1. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian
berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan
kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
SELAMAT BELAJAR
Perilaku yang diamati Tanggapanmu
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami ayat al-Qur'an dan Hadis tentang ujian dan cobaan
3.2 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat al-Qur'an dan Hadis
tentang ujian dan cobaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.2 Memahami ayat al-Qur'an dan Hadis tentang ujian dan cobaan
4.2 Mmendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat al-Qur'an dan Hadis
tentang ujian dan cobaa
A . MARI RENUNGKAN
Kemukakan
pendapatmu
tentang peristiwa
yang terjadi !
Konsep sabar
Tidak mengikuti/mela-
kukan sesuatu yang
melanggar aturan/ norma
Selesai shalat
Ikut menolong/peduli
shubuh, akan
sekalipun dirinya juga
menanti datangnya
kena musibah
dhuhur
Artinya :155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[1].
157. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk.
CLUSTER KATA
SELAMAT MENGERJAKAN !
Sesungguhnya Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan).
Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang
mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji.
Ada beberapa istilah yang digunakan al-Qur’ân untuk menunjuk sesuatu
yang tidak disenangi, antara lain (musibah), (bala’), (‘adzab), (‘iqab) dan (fitnah).
1) Musibah
3) Fitnah
Cluster kata
SELAMAT MENGERJAKAN !
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw, dan
pengikutnya akan mendapat ujian sebagaimana mereka telah uji dengan kesulitan
di peperangan Uhud. Mereka akan diuji lagi mengenai harta dan dirinya.
Sesungguhnya kamu akan diuji mengenal harta dan dirimu. Kamu akan
berkorban dengan hartamu menghadapi musuhmu untuk menjunjung tinggi
derajat umatmu. Kamu akan meningkatkan perjuangan yang mengakibatkan
hilangnya keluarga, teman-teman seperjuangan yang dicintai untuk membela yang
hak. Kamu akan difitnah oleh orang yang diberi kitab dan orang-orang yang
mempersekutukan Allah. Kamu akan mendengar dari mereka hal-hal yang
menyakitkan hati, mengganggu ketenteraman jiwa seperti fitnah zina Yang
dilancarkan oleh mereka terhadap Siti 'Aisyah. Ia tertinggal dari rombongan Nabi
saw ketika kembali dari satu peperangan, di suatu tempat karena mencari
kalungnya yang hilang, kemudian datang Safwan bin Mu'atta menjemputnya.
Orang-orang munafik menuduh `Aisyah berzina dengan Safwan.
س ْع ٍدَ ب ب ِْن ِ َصع ْ ص ِم ْب ِن بَ ْهدَلَةَ َع ْن ُم ِ َحدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ َحدَّثَنَا َح َّمادُ ب ُْن زَ ْي ٍد َع ْن َعا
اس أ َشَد بَ ََل ًء قَا َل ْاأل َ ْن ِبيَا ُء ث ُ َّم ْاأل َ ْمث َ ُلِ َّّللاِ أَي النَّ سو َل ُ َع ْن أ َ ِبي ِه قَا َل قُ ْلتُ يَا َر
ُص ْلبًا ا ْشتَدَّ بَ ََل ُؤه ُ ُب دِينِ ِه فَإ ِ ْن َكانَ دِينُه ِ س َ الر ُج ُل َعلَى َح َّ فَ ْاأل َ ْمث َ ُل فَيُ ْبتَلَى
ب ِدينِ ِه فَ َما َيب َْر ُح ا ْل َب ََل ُء ِب ْال َع ْب ِد َحتَّى ِ س َ ي َعلَى َح َ َو ِإ ْن َكانَ فِي دِينِ ِه ِرقَّة ا ْبت ُ ِل
َطيئَة ِ ض َما َعلَ ْي ِه خ ِ َيتْ ُر َكهُ َي ْمشِي َعلَى ْاأل َ ْر
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari 'Ashim bin Bahdalah dari Mush'ab bin Sa'ad dari
ayahnya berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling
berat ujiannya? Beliau menjawab: "Para nabi, kemudian yang sepertinya,
kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya,
bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia
diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba
hingga ia berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan."
E. MARI BERDISKUSI
Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi
dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri
untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas
fokus
F. mari berlatih
1. Penerapan
Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan
yang kamu miliki dengan jujur
ؤمن إن
ِ ألمر الم
ِ عجبا:) قال رسول هللا (ص:نان (ض) قال
ٍ ب بن ِس
ِ ص َه ْي
ُ وعن أبى يحيى
ْ ,شكر فكان خيرا له
وإن َ ْ ,امرهُ كلَهُ لهُ خير وليس ذلك ألح ٍد إَل للمؤمن
إن أصابتهُ سرا ُء
)صبر فكان خيراله (رواه مسلم
َ أصابتهُ ضرا ُء
2. TUGAS
Selanjutnya unduhlah film- film atau tempat tempat kejadian bencana yang
bisa menginspirasi anda untuk merasakan lebih dalam kebenaran dari ayat –
ayat Allah tentang ujian dan cobaan. Seperti ke Rumah sakit, menjenguk
orang sakit, keluarga yang tertimpa musibah dan tempat tempat lain yang
relevan.
SELAMAT
Perilaku BELAJAR, SEMOGA Tanggapanmu
yang diamati SUKSES
PARAF
NILAI ORANG TUA PARAF GURU
BAB III
HIJAU, BERSIH, INDAH DAN SEHAT.
LINGKUNGANKU LESTARI
KOMPETENSI INTI
3. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Mari renungkan
Terjadinya kerusakan di bumi yang kita tempati ini, merupakan akibat dari
dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh manusia yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan alam. Karena ketiadak seimbangan alam tersebut
berakibat bencana kepada manusia.
Menjaga
kelestarian
lingkungan hidup
Munafik
Allah menjadikan merupakan salah
bayang bayang,malam satu ciri manusia
dan siang , yang suka
menghembuskan angin, merusak alam
air yang menghidupkan
tanah tandus dan
memberi minum hewan
B. MARI mengamati
mana , baik longsor, gempa bumi, banjir,
penebangan hutan liar (illegal logging)
dan sebagainya. Akan tetapi sejauh mana
sikap kita menghadapi! Berikan
deskripsi
(gambaran) nyata
bentuk sikap kalian
dalam mencari solusi (jalan keluar)
tentang masalah tersebut? Tentukan sikap
anda dengan cara mengisi kolom di bawah ini
sesuai
dengan pendapat kalian sendiri!
Artinya :41.“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar)”.
42. “Katakanlah : "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu.
Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)."
SELAMAT MENGERJAKAN !
Salah satu tugas penting yang Allah SWT, titahkan kepada umat manusia adalah
menjadi Khalifah di bumi sebagai tugas sosial, di samping tentunya sebagai
hambaNya sebagai tugas individu, sebagaimana firmanNya yang termaktub dalam Q.
S. Al-Baqarah ( 2 ) : 30
ض َخ ِليفَةً قَالُوا أَتَ ْج َع ُل ِ َو ِإ ْذ قَا َل َرب َك ِل ْل َم ََلئِ َك ِة إِ ِني َجا ِعل ِفي ا ْأل َ ْر
ِس لَ َك ُ ِك َونُقَد ِ ُفِي َها َم ْن يُ ْف ِسدُ فِي َها َو َي ْس ِفك
َ ُالد َما َء َونَ ْح ُن ن
َ سبِ ُح ِب َح ْمد
َقَا َل ِإنِي أَ ْعلَ ُم َما ََل ت َ ْعلَ ُمون
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Perhatikan !
ِ ف ْاليَا
= ت َ ُن
ُ ص ِر = ُس ْقنَاه
ُ
Artinya :56. “ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
(Sumber .Dok.Kemenag )
Dengan kedua ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar
yang dilimpahkan-Nya kepada hamba-Nya ialah menggerakkan angin sebagai
tanda bagi kedatangan nikmat-Nya yaitu angin yang membawa awan tebal yang
dihalaunya ke negeri yang kering yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan
air, kering sumurnya karena tak ada hujan dan penduduknya menderita karena
haus dan lapaaaaaaaaaaaaaaaar. Lalu Dia menurunkan di negeri itu hujan yang
lebat sehingga negeri yang hampir mati itu menjadi subur kembali dan sumur-
sumurnya penuh berisi air dengan demikian hiduplah penduduknya dengan serba
kecukupan dari hasil tanaman-tanaman itu yang berlimpah-ruah.
Memang tidak semua negeri yang mendapat limpahan rahmat itu, tetapi ada pula
beberapa tempat di muka bumi yang tidak dicurahi hujan yang banyak, bahkan
ada pula beberapa daerah dicurahi hujan tetapi tanah di daerah itu hilang sia-sia
tidak ada manfaatnya sedikit pun.
Tafsir Surah Shaad (38) : 27
ِ َّظن الَّذِينَ َكفَ ُروا فَ َويْل ِللَّذِينَ َكفَ ُروا ِمنَ الن
ار َ َاط ًَل ذَلِك َ س َما َء َو ْاأل َ ْر
ِ َض َو َما بَ ْينَ ُه َما ب َّ َو َما َخلَ ْقنَا ال
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk
apa saja yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang
yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan
yang menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam, sangat
bermanfaat bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya. baik yang
tampak di permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar
artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan
dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau
memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat
raya ini, pastilah ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati
ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya. Begitu juga menciptakan manusia.
Mereka ini tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah, begitu
lahir sudah tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan
sebagainya. Tak pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini. Dan
apabila sampai dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan
jiwanya, dan untuk melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan keturunan.
Kemudian kalau ajal telah datang merenggutnya, ia kembali ke asalnya. Ia akan
dihidupkan kembali di kampung akhirat, guna mempertanggungjawabkan segala
amalnya selagi hidup di dunia.
E. MARI MENGKAJI QS. AL FURQON (25) : 45-50
FOKUS
1. Allah SWT adalah maha kuasa, maha pencipta dan pemelihara alam semesta
dan seisinya. Seperti mengedarkan matahari, sehingga menimbulkan baying-
bayang, siang dan malam, pergantian waktu dan musim, menurunkan hujan
guna menghidupkan tanah, tanaman, tumbuh-tumbuhan, keperluan manusia,
dan binatang ternak serta makhluklain.
2. Ciptaan Allah (makhluk), seperti matahari, angin, air, binatang ternak dan
lain-lain itu adalah rahmat dan rizki Allah yang tiada ternilai bagi kehidupan
manusia, manusia harus dapat mengambil pelajaran dari ciptaan Allah itu
sehingga mereka akan mensyukurinya.
3. Atas segala rahmat dan rizki Allah itu manusia bersyukur. Sebagai rasa
syukur dan terima kasih itu manusia harus senantiasa meningkatkan
keimanan, ketaqwaan dan beribadah kepada Allah SWT, disamping
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak berbuat kerusakan.
Ayat 204 ini diturunkan berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan oleh
seorang munafiq yang bernama Al Akhnas bin Syariq A Tsaqafi. Kalau bertemu
dengan Nabi SAW ia selalu memuji dan menyanjung beliau, bahkan menunjukkan
seakan-akan seperti orang mukmin. Kemunafikannya itu ia lakukan untuk
mencapai maksud tertentu sesuai dengan kepentingannya. Dengan kata-kata yang
manis dan menarik ia tidak segan-segan bersumpah dengan nama Allah guna
meyakinkan orang bahwa apa yang dikatakannya adalah benar-benar merupakan
isi hatinya, bukan dibuat-buat padahal ternyata ia adalah seorang munafiq, musuh
dan penentang Nabi SAW dan Islam.
Orang munafiq adalah pembohong, tidak dapat dipercaya, suka
mengelabuhi dan menghasud orang lain, bahkan untuk mencapai tujuannya ia
tidak segan-segan berkhianat kepada saudara atau teman seperjuangannya
sekalipun.
Kemudian mereka tampak apabila ia telah berpaling. Kata-kata yang
manusia dan janji yang indah berubah menjadi perbuatan yang negative, merusak
dan membahayakan. Dalam ayat 205 disebutkan dengan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak padahal tanam-tanaman dan binatang ternak itu diciptakan
oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mereka itu seharusnya
bersyukur dikaruniai nikmat dan rizki Allah dan tidak sombong lalu berbuat
kerusakan dan dosa.
Keserasian dan keindahan semua ciptaan Allah yang diperuntukkan bagi
manusia merupakan imbalan dari Allah sebagi hasil hubungan dan perbuatan baik
dari manusia terhadap lingkungannya. Oleh karena itu setiap manusia sejak masih
kecil harus belajar memiliki rasa disiplin dan bersikap baik terhadap lingkungan
hidup. Dengan demikian, interaksi positif antara komponen-komponen biotic dan
abiotik, seperti air, udara, unsur-unsur hara, tanah, humus, cahaya, dan sebagainya
akan menciptakan ekosistem yang mantap.
Merusak tanam-tanaman atau tumbuh-tumbuhan bukan hanya akan
menimbulkan kerugian, akan tetapi dapat menimbulkan bencana seperti : banjir
dan longsor. Allah tidak menyukai orang yang membuat kerusakan dan
kebinasaan. Guna memelihara dan melestarikan daya guna sumberdaya islam
perlu digiatkan pendidikan agama islam, membentuk sikap mental,
menghilangkan sifat munafik, curang, merusak. Tidak bertanggung jawab
membina sikap jujur, produktif dan membangun. Membangun pertanian,
kehutanan dan peternakan guna kesejahteraan masyarakat bangsa dan Negara.
Kemudian dalam ayat 206 diterangkan pula sifat orang-orang munafik
lainnya yaitu bahwa apabila mereka dikatakan :”bertaqwalah kepada Allah”,
maka segera bangkitlah kesombongan mereka, sehingga mereka tidak segan-segan
berbuat dosa dan balasan amal perbuatan mereka berupa neraka jahanam, tempat
tinggal yang paling buruk.
HADIS TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
س ْو ُل هللاِ صلى هللا عليه ُ قَا َل َر:ي هللا َع ْنهُ قَا َل َ ضِ َع ْن أَن ٍَس َر
ُعا فَيَأْ ُك ُل ِم ْنه ُ سا أ َ ْو يَ ْز َر
ً ع زَ ْر ُ َما ِم ْن ُم ْس ِل ٍم يَ ْغ ِر:وسلم
ً س غ َْر
صدَقَة (رواه البخاري َ سان أ َ ْو بَ ِهي َمة ِإ ََّل َكانَ لَهُ بِ ِه َ طيْر أ َ ْو ِإ ْن
َ
)ومسلم
Dari Anas bin Malik ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang
muslim yang menanam tanaman atau menanam tumbuhan, kemudian tanaman itu
dimakan oleh burung atau manusia atau binatang buas kecuali dengan itu
merupakan shadaqah baginya (HR.Bukhari Muslim)
H. MARI BERDISKUSI
FOKUS
Terjadinya bencana alam baik gunung meletus, banjir,
tanah longsor,
tsunami dan lain-lain adalah akibat perbuatan manusia.
I. MARI BERLATiH
1. Penerapan
1. Semua yang diciptakan oleh Allah untuk manusia wajib kita syukuri
2. Kita wajib menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagai tanda syukur kita
kepada Allah
5 Kebakaran hutan
KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. MARI RENUNGKAN
Allah Swt Maha mengetahui. Pengatahuannya melipiti segala sesuatu.
Keteraturan dan ketertiban pada alam semesta ini adalah salah satu bukti
kesempurnaan ilmu Allah. Coba renungkan dan temukan bukti betapa
tiadatarannya Ilmu Allah Swt, ?
1. segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui.
2. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar
daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan
Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
PETA KONSEP
QS.AL-ALAQ (96) : 1-5
perintah belajar membaca dan
QS. Yunus (10): 101 menulis serta mempelajari iptek
ILMU
PENGETAHUAN
DAN
TEKNOLOGI
B. MARI MENGAMATI
Coba amatilah dengan seksama gambar di bawah ini
Setelah kalian
mengamati
gambar
disamping
cobalah kamu
fikirkan
keterkaitan
IPTEK dengan
gambar di
samping
( Dok. Kemenag )
SELAMAT MENGERJAKAN !
D. MARI MENGANALISA QS. AL-ALAQ :1 - 5
Pada ayat 1 Allah memerintahkan pada Nabi saw agar membaca dengan
menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Sedang Beliau tidak pandai membaca
dan menulis, maka jelas bahwa Beliau tidak pernah membaca suatu kitab apapun
sebelum turunnya Al Qur’an
Membaca berasal dari kata qara’a yang berarti menghimpun. Kemudian
berkembang maknanya menjadi meneliti, menelaah, membaca, menyampaikan
dan mengetahui ciri-cirinya. Aktivitas tersebut dikaitkan dengan kata bismila
rabbika (dengan nama Tuhanmu). Hal itu berarti proses bangkitnya manusia dari
kebodohan (jahiliyah) menuju kepada Islam
Pada ayat kedua Allah menjelaskan tentang bagaimana cara menjadikan
manusia sebagai makhluk yang mulia, diciptakan dari segumpal darah dan dengan
ilmu yang diberikan-Nya ia dapat berkuasa menjadikan insan kamil diantara
manusia, seperti Nabi yang cerdas dan pandai sekalipun tanpa belajar.
Pada ayat 3 Allah memerintahkan kembali kepada Nabi SAW untuk
membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan
mengulang-ulang dan membiasakannya.
Pada ayat ke 4, Allah menjelaskan bahwa dengan karunia-Nya dan dengan
perantara kalam terjadi proses belajar mengajar antar manusia sehingga
pengetahuan seseorang dapat disosialisasikan pada orang lain. Dan Allah
mejadikan manusia dari ‘alaq (segumpal darah).lalu diajari berkomunikasi dengan
perantaraan kalam.
Sedangkan pada ayat ke 5 Allah melimpahkan karunia-Nya yang tidak
terhingga kepada manusia dan Dialah Tuhan yang mengajar manusia dengan
bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menjadikan
manusia lebih utama daripada makhluk lain. Maka tidak heran bila Allah SWT
menjadikan Nabi Muhammad saw pandai membaca dan mengetahui bermacam-
macam ilmu pengetahuan sekalipun tanpa proses terlebih dahulu
E. MARI MENGKAJI qs. Yunus (10 ):101
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw
(beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada dilangit dan bumi secara
mendetail, mempunyai maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk
mempelajari dan meneliti apa yang ada dilangit dan dibumi, yang nantinya akan
banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri.
F. Mari mengkaji QS. Al-baqarah ( 2): 164
HADIS
Sungguh amat betapa banyak al-Qur’an dan hadis yang mengisyaratkan hal
tersebut. Kegiatan eksplorasi yang bisa dilakukan dalam pembelajaran terkait
dengan 1materi ini adalah bisa diawali dengan mengenal kemahasempurnaan
ilmu Allah Swt. Sebab sekiranya lautan dijadikan tinta untuk mencatat kalimat-
kalimat (tanda-tanda) kebesaran dan kekuasaan Tuhan dan ilmu-Nya, maka lautan
itu akan habis dan kering sebelum kalimat-kalimat Tuhan itu habis dicatat,
meskipun air laut ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan betapa pun
banyak airnya tetap terbatas sedangkan ilmu dan nikmat Allah SWT tak terbatas.
Jadi, betapa banyak tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dan
betapa luas dan tanpa batas pengetahuan-Nya. Sekalipun semua pepohonan
dijadikan pena dan semua air laut dijadikan tinta serta seluruh kemampuan
dikerahkan untuk itu niscaya ilmu dan kalimat Allah tidak akan habis.
Oleh karena itu, ilmu Allah tidak terbatas dan tidak akan dicipai seluruhnya
oleh pengetahuan manusia. Dengan demikian benarlah firman Allah SWT dalam
ayat tersebut yang menyatakan andaikata air laut dijadikan tinta untuk menulis
ilmu Allah, tentu akan habis sebelum ilmu Allah selesai ditulis. Hal ini
menunjukkan bahwa ilmu manusia sangat terbatas, sedangkan ilmu Allah sangat
sempurna dan tidak terbatas. Oleh karenannya, segala ilmu sebenarnya dari satu
sumber saja, yaitu Allah Yang Maha Berilmu. Manusia berusaha untuk
mempunyai atau mengetahui sedikit ilmu-Nya.
ير ب ِْن قَي ٍْس قَا َل ِ سا َم َع َع ْن دَ ُاودَ ب ِْن َج ِمي ٍل َع ْن َك ِث ً ُك ْنتُ َجا ِل
اء فِي َم ْس ِج ِد ِد َم ْشقَ فَ َجا َءهُ َر ُجل فَقَا َل يَا أَبَا ِ َأَبِي الد َّْرد
سلَّ َمَ ّللاُ َعلَ ْي ِه َو َّ صلَّى َ سو ِل ُ الر َّ اء ِإنِي ِجئْت ُ َك ِم ْن َمدِينَ ِة ِ َالد َّْرد
َّ صلَّى
ُّللا َ ّللا ِ َّ سو ِل ُ ِث بَلَغَنِي أَنَّ َك ت ُ َح ِدثُهُ َع ْن َر ُ ث يُ َحد ٍ ِل َحدِي
ِ َّ سو َل
ّللا ُ س ِم ْعتُ َر َ سلَّ َم َما ِجئْتُ ِل َحا َج ٍة قَا َل فَإِنِي َ َعلَ ْي ِه َو
ب فِي ِه ِع ْل ًما ُ ُ طل ْ َط ِريقًا ي َ سلَ َك َ سلَّ َم يَقُو ُل َم ْن َ ّللاُ َعلَ ْي ِه َو َّ صلَّى َ
ض ُع َ َ ق ْال َجنَّ ِة َو ِإ َّن ْال َم ََلئِ َكةَ لَت ِ ط ُرُ ط ِريقًا ِم ْن َ ّللاُ ِب ِه َّ سلَ َك َ
ب ْال ِع ْل ِم َو ِإ َّن ْالعَا ِل َم لَيَ ْست َ ْغ ِف ُر لَهُ َم ْن ِفي ِ طا ِل َ ضا ِل ً أ َ ْجنِ َحت َ َها ِر
اء َو ِإ َّن ِ ف ْال َم ِ ان ِفي َج ْو ُ َ ض َو ْال ِحيت ِ ت َو َم ْن ِفي ْاأل َ ْر ِ س َم َوا َّ ال
سائِ ِر َ ض ِل ْالقَ َم ِر لَ ْيلَةَ ْالبَ ْد ِر َعلَى ْ َض َل ْالعَا ِل ِم َعلَى ْالعَا ِب ِد َكف ْ َف
اء َو ِإ َّن ْاأل َ ْن ِبيَا َء لَ ْم يُ َو ِرثُوا ِ َب َو ِإ َّن ْالعُلَ َما َء َو َرثَةُ ْاأل َ ْن ِبي ِ ْال َك َوا ِك
َارا َو ََل د ِْر َه ًما َو َّرثُوا ْال ِع ْل َم فَ َم ْن أَ َخذَهُ أَخَذ ِب َح ٍظ ً َوا ِف ٍر دِين
Artinya
ABU DAUD - 3157) : Dari Daud bin Jamil dari Katsir bin Qais ia
berkata, "Aku pernah duduk bersama Abu Ad Darda di masjid Damaskus,
lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, "Wahai Abu Ad
Darda, sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam karena sebuah hadits yang sampai kepadaku
bahwa engkau meriwayatannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan tidaklah aku datang kecuali untuk itu." Abu Ad Darda lalu
berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat
merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang
yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi
hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim dibanding
ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas
seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu.
Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang
banyak.
G. MARI BERDISKUSI
FOKUS
Islam memerintahkan kita agar belajar membaca dan menulis
serta mempelajari iptek guna meningkatkan taraf hidup di dunia
sebagai jalan menuju akhirat
Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tanda-tanda
kebesaran Allah
Setiap orang islam dituntut untuk menjadi : Pengajar / pelajar /
pendengar / pecinta ilmu
Mempelajari iptek tidak boleh mengesampingkan ilmu agama
Setiap umat manusia berkewajiban untuk mengelola dan
memelihara karunia Allahyang yang berupa sumber daya alam
Manusia dapat menjadi maju dan berkembang karena ilmu
pengetahuan
Hanya Allah lah yang berhak mendapat pujian baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
ilmu Allah sangat luas dan dalam. Dia mengetahui semua yang
ada di langit dan semua yang ada di bumi.(DEPAG:2000.
Hal:94-102)
Ilmu dan kebesaran Allah SWT itu sangat luas dan tiada
H. MARI BERLATIH
1. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan
yang kamu miliki dengan jujur
PARAF
NILAI ORANG TUA PARAF
GURU
SEMESTER GENAP
BAB V
MARI BIMBING MEREKA
KOMPETENSI INTI
2. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. mari RENUNGKAN
B. mari mengamati
Artinya : 125: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.
CLUSTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. An – Nahl : 125
ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
a. Metode Dakwah
Menurut Ayat 125 QS. An Nah}l, dipahami oleh sementara ulama sebagai
menjelaskan prinsip umum metode dakwah Islamiah yakni terdiri dari tiga
macam yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Ketiga metode itu
disesuaikan dengan kemampuan intelektual masyarakat yang dihadapi, akan
tetapi secara prinsip semua metode dapat digunakan kepada semua
masyarakat
1) Metode Hikmah
Menurut Syeh Must}afa Al Maraghi dalam tafsir Al Maraghi mengatakan
bahwa hikmah adalah Perkataan yang jelas dan tegas disertai dengan dalil
yang dapat mempertegas kebenaran, dan dapat menghilangkan keragu-
raguan. Metode ini adalah berdakwah untuk kalangan intelektual, berilmu
pengetahuan atau pendidikan tinggi.
b. Sasaran Dakwah
Mohammad Natsir, menyebutkan tiga golongan yang dihadapi dengan
tiga metode yang dapat digunakan oleh juru dakwah, yaitu sebagai
berikut :
1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran dan dapat berfikir
kritis, cepat dapat menangkap arti persoalan. Mereka harus dipanggil
dengan hikmah, yakni hujjah (argumentasi) yang dapat diterima
dengan kekuatan akal mereka.
2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara
kritis, dan mendalam. Mereka ini dipanggil dengan mauidzah
hasanah, yakni keteladanan yang baik dari juru dakwahnya.
3) Golongan yang kemampuannya diantara kedua golongan tersebut,
belum dapat dicapai dengan hikmah akan tetapi tidak sesuai pula bila
dilayani seperti golongan awam. Golongan manusia seperti ini
dipanggil dengan bertukar tukar fikiran dengan cara yang lebih baik.
Artinya : 214. dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat,215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.216. jika mereka
mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";
CLUSTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Asy-
Syu’ara’ : 214 - 216 ke dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
Penjelasan Ayat
Kata ِيرة
َ عشَ artinya anggota suku yang terdekat, kata tersebut bersal dari
عَاش ََرyang artinya bergaul. Kata َج َناحarti aslinya adalah sayap. Hal ini
menggambarkan perilaku seseorang disamakan dengan burung yang merendahkan
sayapnya apabila hendak mendekati lawan jenisnya atau menlindungi anaknya.
Kata اتَ َب َعartinya mengikuti namun menurut mufassir Ibnu Asyur ia
menerjemahkan dengan Beriman.
Dalam suatu Hadits dari Abu Hurairah menyatakan: "Tatkala ayat ini turun,
Rosulullah memanggil orang-orang Quraisy berkumpul di bukit Shafa. Di antara
mereka ada yang datang secara langsung dan ada yang mengirimkan wakilnya.
Setelah mereka berkumpul, kemudian Rosulullah berkhotbah: "Wahai kaum
Quraisy, selamatkan dirimu dari api neraka, karena sesungguhnya aku tidak bisa
memberi madlarrat dan tidak pula memberi manfaat kepadamu, hai Bani Qushai,
selamatkan dirimu dari api neraka, karena sesungguhnya aku tidak bisa memberi
madlarrat dan tidak pula memberi manfaat kepadamu. Ketahuilah bahwasanya
aku hanya dapat menghubungi karibku di dunia ini saja".
Dalam riwayat lain oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas,
dijelaskan bahwa setelah Rosulullah menyeru kapada kaumnya itu lalu Abu
Lahab, paman beliau berkata:
تَبًّا لَكَ ا َ ِلهذَا َدع َْوتَنَا ؟ نَ َز َل تَبَتْ يَدَا اَبِى لَ َهب
Artinya : :"Celakalah engkau wahai Muhammad hari ini, apakah kami engkau
panggil hanya untuk ini? Maka Allah menurunkan ayat : Tabbat
yadaa Abii Lahabin Watab"
Selain itu, ayat ini menegaskan bahwa mula-mula dakwah Nabi ditujukan
kepada keluarga atau kerabat dekatnya, kemudia secara berangsur-angsur
menyeru masyarakat sekitarnya dan kemudian kepada manusia seluruhnya. Mula-
mula dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian setelah pengikutnya kuat
dilakukan secara terang-terangan. Inilah awal perintah Allah kepada Nabi
Muhammad untuk memulai dakwah menyiarkan agama Allah agar manusia
mentauhidkan kepada-Nya dan beramal saleh.
Secara gelobal (Ijmali) ketiga ayat di atas menjelaskan kepada kita umat
Islam bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar
menyampaikan dakwahnya kepada keluarga atau kerabat terdekat seperti istrinya,
anak-anaknya dan perintah bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang
kepada orang-orang yang mengikuti ajakannya dan memberi peringatan dan
ancaman akan adzab yang pedih kepada yang mendurhakai dakwahnya. Isi
dakwahnya untuk meyakini dan mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah
Tuhan yang maha esa.
Dari segi bahasa (etimologi) kata dakwah )ٌ ( َدع َْووةberasal dari bahasa Arab
yaitu )ً ( َدعَوا – يَو ْدعُو – َدع َْووةyang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan. Jadi
yang dimaksud dengan Ilmu Dakwah ialah : Suatu ilmu pengetahuan yang berisi
cara-cara, tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk
mengikuti, menyetujui suatu pendapat tertentu dengan cara bijaksana kepada jalan
yang benar sesuai dengan perintah Allah Yang Maha Kuasa demi kebahagiaan di
dunia dan di akhirat.
Kemudian yang disebut penerangan mempunyai suatu tujuan tertentu,
memberikan pengertian terhadap orang lain mengenai sesuatu masalah, sehingga
penerangan merupakan bagian dari dakwah.
Selain dari itu ada juga bagian lain dari dakwah misalnya penyiaran.
Penyiaran bisa juga dipakai untuk memberikan penjelasan-penjelasan terhadap
suatu masalah yang sudah ada pokok permasalahannya, sehingga penjelasannya
datang kemudian.Begitu pula tentang pendidikan dan pengajaran, juga menjadi
bagian dari salah satu alat berdakwah. (Depag : 2002, hal 113)
Telah banyak perjalanan sejarah yang kita dengar bagaimana hebatnya
tantangan-tantangan kepada orang-orang yang menyampaikan dakwah bahkan
kepada Nabi-Nabi dan Rasul-rasul untuk menunjukkan betapa tidak ratanya jalan
yang harus ditempuh. Namun demikian mereka tidak pernah mundur barang
setapakpun. Sebab bagi kaum muslimin dakwah adalah suatu tugas suci yang
wajib dilaksanakan, tidak perlu cemas dengan adanya tantangan-tantangan
tersebut melainkan tetap optimis tidak perlu ada keragu-raguan, sehingga tetap
teguh keyakinan, teguh keimanan, dakwah tetap berkumandang cahaya dan syiar
Islam tetap terpancar ke seluruh penjuru dunia.
Pada ayat 215 ini Allah memerintahkah kepada Nabi Muhammad agar
berlaku dan bersikap rendah hati, lemah lembut, memperdulikan orang lain dan
tidak sombong kepada orang-orang yang mengikuti seruannya, sehingga hati
mereka lebih tertarik dan menyenangi agama yang baru dianut, dapat terjalin
hubungan kasih sayang, mencintai dan menolong serta membela sesama mukmin.
Dalam ayat 216 ini Allah SWT. memberikan petunjuk kepada Nabi
Muhammad dalam menjalankan dakwahnya, yaitu apabila kerabat karib, keluarga
dekat tidak mengindahkan seruannya, maka katakanlah kepada mereka bahwa
engkau tidak bertanggung jawab atas keingkaran dan kedurhakaan meraka, bahwa
Allah mengancam dengan adzab-Nya yang sangat keras sebagai balasan terhadap
sikap dan perbuatan mereka, karena itu tidak seorang pun yang mampu
melepaskan diri dari adzab, kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh yang
dapat terhindar dari adzab Allah di akhirat nanti.
FOKUS
CLUSTER KATA
SELAMAT MENGERJAKAN !
Penjelasan Ayat
Ayat 94 ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar
menyampaikan ajaran agama Allah secara terang-terangan, tidak sembunyi-
sembunyi, tantanglah orang musyik itu, jangan memperdulikan apa yang mereka
katakan dan janganlah kamu takut kepada mereka.
ْ " َوأَع ِْرdengan
Sebahagian ahli tafsir mengintepretasikan " َض ع َِن ا ْل ُمش ِْر ِكين
tidak memperdulikan segala tingkah laku orang-orang musyrik yang telah
mendustakan, memperolok-olok dan menentang kamu, tindakan mereka yang
menghalang-halangimu jangan dijadikan kendala untuk menyiarkan agama. Dia
(Allah) menjagamu dari gangguan mereka.
Ayat 95-96 ini menegaskan kepada Nabi Muhammad dan orang-orang
mukmin bahwa Allah akan menjaga dan memelihara Nabi dan pengikutnya dari
perilaku orang-orang Musyrik Makkah yang meremehkan, menghina dan
memperolok-olok Nabi serta mengotori kesucian Al-Qur'an.
Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang-orang musyrik Makkah yang
sangat meremehkan ajaran Al-Qur'an di antaranya adalah Al-walid bin Mughirah,
Al-Ash bin Wa'il, Al-Haris bin Qais, Aswad bin Abdul Jaghut dan Aswad bin
Muththalib. Dalam sejarah dikenal bahwa penyebab kematian mereka dikarenakan
sikap mereka memperolok-olok dan mendustakan ajaran Allah.
Allah mengetahui bahwa Nabi Muhammad prihatin dan sedih melihat sikap
dan tingkah laku orang-orang musyrik Makkah. Untuk mengobati hati yang sakit
ini, Nabi memperbanyak tasbih, dzikir, tahmid, takbir, sembahyang dan
melakukan ibadah-ibadah lainnya serta menahan hawa nafsu. Sifat Nabi ini
hendaklah dijadikan contoh teladan oleh orang-orang mukmin dalam menghadapi
segala permasalahan. Serahkanlah segalanya kepada Allah niscaya Dia akan
memberikan jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Di zaman Rosulullah belum ada media massa seperti sekarang ini, belum
ada media cetak, elektronika, surat kabar, radio, film dan televisi sehingga dakwah
hanya dilakukan dengan lisan. Kemudian setelah beliau menerima tuntunan atas
pedoman dari Allah dengan datangnya ayat pertama, beliau lalu memberikan
dakwahnya kepada istrinya, keluarganya, teman-teman dekat. Mula-mula dengan
sembunyi-sembunyi karena khawatir terhadap fitnah kaum Quraisy yang belum
mau melepaskan tradisi mereka. Akhirnya dakwah yang diberikan diarahkan
untuk memberikan dasar-dasar keyakinan sekaligus membentuk kepribadian
masyarakat supaya kuat dan tahan uji dan penuh ketabahan serta kesabaran.
Setelah keyakinan dianggap kuat dengan ikatan kemasyarakatan walaupun
masih terbatas, tetapi telah dianggap mampu menerima tantangan. Setelah itu
barulah Allah memerintahkan melakukan dakwah secara terang-terangan.
Dengan sikap maju terus pantang mundur disertai dengan keyakinan, sikap
bijaksana, tutur bahasa yang baik dan benar di dalam berdakwah serta pemaaf dan
lemah lembut, maka Islam mandapat sambutan di mana-mana. Namun demikian
walaupun pada awal mulanya Rosulullah selalu mendapat rintangan, tantangan,
hinaan, tetapi hari demi hari pengikut Islam semakin bertambah banyak bahkan
persatuan dan kesatuan pengikutnya menjadi kokoh dan kuat, lebih-lebih setelah
masuk Islamnya dua pemuda perkasa, Hamzah bin Abdul Muththolib dan Umar
bin Khaththab kemenangannya semakin nampak karena pemuda tersebut sangat
keras membela agama Islam, menjadi pembela kebenaran dan pemisah antara
kebenaran dan kebatilan. Akhirnya syiar Islam semakin menyebar di
Semenanjung Arabia. ( DEPAG, 2002, hal. 126-128)
Dengan turunnya ayat ini, Rasul SAW., tidak lagi berdakwah secara
sembunyi-sembunyi. Lebih-lebih dengan adanya jaminan bahwa beliau tidak akan
disentuh oleh kejahatan para pengolok-olok. Beberapa ulama berpendapat bahwa
perintah ini datang setelah berlalu tiga tahun atau lebih sejak pengangkatan
Muhammad SAW., sebagai Rasul.
Salah satu cara yang ditempuh Allah SWT guna menghalangi kejahatan
para pengolok-olok adalah bertambahnya pemeluk Islam. Dengan ke-Islaman
Sayyidina Hamzah RA., paman Nabi SAW., dan Sayyidina Umar RA., lahir
keberanian yang lebih besar di kalangan kaum muslimin dan menciut jiwa kaum
musyrikin, karena kedua tokoh tersebut dikenal luas sebagai para pemberani yang
tidak rela dilecehkan atau dihina keyakinan mereka.
FOKUS
FOKUS
Penjelasan Hadis
Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memerintahkan
untuk menyampaikan apa yang bisa ditangkap dari beliau, Hadits ini tidak
mensyaratkan bahwa untuk menyampaikan dakwah harus mempunyai bekal ilmu
yang memadahi dulu baru bisa untuk mengajak orang lain, namun dalam
berdakwah bisa dilakukan walau pada saat itu baru satu atau dua ayat yang
dipahami. Hal demikian dapat dipahami dari ungkapan (ً ) َولَ ْو أيَةDan dakwah
tidak selalu harus berbentuk ceramah, pidato, atau debat, hemat penulis dakwah
juga bisa dilakukan dengan memberi contoh yang baik dan istiqomah dari hasil
mengkaji ayat-ayat Allah dan Hadits Rasulallah. Sehingga orang lain akan melihat
dan akhirnya tertarik dan mengikuti.
FOKUS
Hadis kedua
َ َم ْن دَ َعا اِلَى ُهدًى َكان: س ْو ُل هللاِ صلم ُ قَا َل َر: َع ْن ا َ ِبى ُه َري َْرة َ قَا َل
ُ َُلج ِر ِمثْ ُل ا ُ ُج ْو ِر َم ْن ت َ ِب َعهُ َل يَ ْنق
َ ص ذ ِل َك ِم ْن ا ُ ُج ْو ِر ِه ْم
ش ْيئًا ْ ْلَهُ ِمنَ ا
َو َم ْن دَ َعا اِلَى الضََّللَ ِة َكانَ َعلَ ْي ِه ِمنَ اَلثْ ِم ِمثْ ُل اَث َ ِام َم ْن تَبِعَهُ َل
ش ْيئًا ِ َ ص ذ ِل َك ِم ْن اَث
َ ام ِه ْم ُ َُي ْنق
Artinya :Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rosulullah SAW bersabda : Barang
siapa yang hendak mengajak kepada kebaikan maka dia akan
memperoleh pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang
mengikuti dan melaksanakan kebaikan dengan tanpa dikurangi sedikit
pun. Sebaliknya bagi siapa saja yang mengajak kesesatan atau
kemungkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan atas
perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang
mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun. (HR Abu Dawud, Ahmad,
Nasai, Turmudzi dan Ibnu Majah)
Penjelasan Hadis
Hadits ketiga
) يَس ُِروا َوال تُعَس ُِروا بَش ُِروا َوال تُنَ ِف ُروا (متفق عليه: ع َْن اَنَس ع َِن النَبِ ِى صلم قَا َل
Artinya : Dari Anas ra. Dari Nabi SAW., beliau bersabda: "Permudahlah dan
jangan mempersukar, gembirakanlah dan jangan menakut-nakuti". (H.R.
Bukhari-Muslim)
Penjelasan Hadits
Hadits di atas memerintahkan kepada ummat Islam agar dalam menjalankan
dakwahnya supaya dilakukan dengan sikap lemah lembut. Tutur kata yang baik,
fleksibel, metode yang baik, menggunakan bahasa yang mudah mereka terima
sehingga orang yang diseru tertarik, mengikuti ajakan dan senang terhadap yang
didakwahkan. Peringatan dengan cara lemah lembut dan bijaksana lebih
menyentuh hati dan dapat mengenai sasaran dibanding dengan peringatan yang
keras dan kasar.
Janganlah dakwah itu dilakukan dengan kasar, menakut-nakuti, memaksa
atau memberi ancaman karena cara-cara dakwah seperti itu tidak menyebabkan
orang yang diseru senang dan mendekat tetapi menjauhi, tidak mengikuti ajakan
bahkan memusuhi dan bisa menghalang-halangi. Janganlah mengungkit-ungkit
kesalahan yang mereka lakukan tanpa disadari atau disengaja.
Prilaku baik dan lemah lembut yang ditampilkan Rosulullah terhadap
ummatnya yang mencaci maki, membenci, memusuhi dan menghina kepada
beliau patut kita jadikan suri tauladan. Karena cara dakwah seperti itu dapat
mengubah ummat yang jahiliyah menjadi bertauhid, menghargai dan
menghormati orang lain. Pada akhirnya mereka disegani, dihormati dan ditakuti
oleh musuh.
Kemudian Perintah Allah untuk berdakwah dengan lemah lembut seperti di
atas tidak kemudian diartikan kita boleh bersikap masa bodoh terhadap
kemungkaran dan kemaksiatan, tetapi perintah tersebut dimaksudkan agar dalam
melaksanakan dakwah dijalankan dengan cara yang terbaik. Berdakwah
Diperbolehkan menggunakan cara-cara keras dan bahkan memaksa apabila
Seorang Da'i mempunyai kemampuan baik Kekuatan Pangkat, Jabatan maupun
harta dan ia yakin hanya dengan metode tersebut kemunkaran dan kemaksiatan
dapat terhenti. (Depag : 2002, hal 134)
G. mari BERDISKUSI
FOKUS
1.Penerapan
a. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan
yang kamu miliki dengan jujur
صلَى اللَهم
َ ِّللا
َ سو َل
ُ س ِمعْتُ َر َ ع َْن أ َ ِبي
َ : س ِعيد ا ْل ُخد ِْري ِ رضي هللا عنه قال
سانِ ِه فَ ِإ ْن ْ َسلَ َم يَقُو ُل َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَ ِي ْرهُ بِيَ ِد ِه فَ ِإ ْن لَ ْم ي
َ ست َ ِط ْع فَ ِب ِل َ علَ ْي ِه َو
َ
)ان (رواه مسلم ِْ ف
ِ اْلي َم ْ َ ست َ ِط ْع فَ ِبقَ ْلبِ ِه َوذَ ِلكَ أ
ُ َضع ْ َلَ ْم ي
Kemampuan Sangat Lancar sedang Kuran Tidak
menerjemahkan perkata lancar g lancer
hadis riwayat Imam lancer
Muslim dari Abi Said Al
Khudry
5) TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR
KOMPETENSI INTI
4.. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.2. Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar
Surat Ali Imraan: 104, hadis Ibnu Majah dari Qais bin Hazim (إن الناس إذا رأوا
) المنكرdan hadis Muslim dari Abu Said ( َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغ َِي ْرهُ ِب َي ِد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم َي ْست َِط ْع
ان ِْ ف
ِ اْلي َم ْ َ سانِ ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َوذَلِكَ أ
ُ َضع َ )فَبِ ِل.
2.2. Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an dan hadis
tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Ali Imraan: 104, hadis Ibnu Majah
dari Qais bin Hazim ) (إن الناس إذا رأوا المنكرdan hadis Muslim dari Abu Said
(يما ِْ ف
َ اْل ْ َسانِ ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َوذَلِكَ أ
ُ َضع َ َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَيِ ْرهُ بِيَ ِد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِ ِل
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.. Peserta didik dapat Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang amar
ma'ruf nahi munkar Surat Ali Imraan: 104, hadis Ibnu Majah dari Qais bin
Hazim ) (إن الناس إذا رأوا المنكرdan hadis Muslim dari Abu Said ( َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم
ان ِْ ف
ِ اْلي َم ْ َ سا ِن ِه فَإ ِ ْن لَ ْم َي ْست َِط ْع فَ ِبقَ ْل ِب ِه َوذَلِكَ أ
ُ ض َع َ ) ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغ َِي ْرهُ ِب َي ِد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم َي ْست َِط ْع فَ ِب ِل.
2. Peserta didik dapat Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat-ayat al-
Qur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Ali Imraan: 104,
hadis Ibnu Majah dari Qais bin Hazim ) (إن الناس إذا رأوا المنكرdan hadis
َ َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَيِ ْرهُ بِيَ ِد ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِ ِل
Muslim dari Abu Said ( سانِ ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع
يما ِْ ف
َ اْل ْ َ فَ ِبقَ ْل ِب ِه َوذَلِكَ أ
ُ ض َع
A. mari renungkan
Amar ma;ruf nahi mungkar merupakan kewajiban setiap muslim. Sebab pada
hakekatnya amar ma;ruf nahi mungkar merupakan sarana mencapai keselamatan
dunia dan akhirat. Menghindarkan diri dari murka Allah.
PETA KONSEP
Manusia Manusia
diperintahkan untuk diperintahkan
mencegah pada untuk menyeru
yang mungkar pada yang ma’ruf
Orang-orang yang
sukses,berbahagia
b. mari mengamati
c. mari mengkaji QS. ALI IMRAN (3) : 104
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
CLUSTER KATA
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata QS. Ali Imran : 104 ke
dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
D. MARI MENGANALISA QS. ALI IMRAN (3): 104
Melalui ayat tersebut diatas Allah SWT memerintahkan kepada umat islam
agar diantara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah
yang selalu member peringatan apabila Nampak gejala-gejala perpecahan dan
pelanggaran terhadap ajaran agama, dengan jalan mengajak dan menyeru manusia
untuk melakukan kebajikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar. Cara yang ditempuh adalah dengan menyadarkan manusia bahwa
perbuatan-perbuatan yang baik itu akan mendatangkan keuntungan dan
kebahagiaan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, baik didunia maupun
diakhirat. Begitu juga sebaliknya , bahwa kemungkaran dan kejahatan itu akan
selalu menimbulkan kerugian dan kemadlorotan baik pelakunya maupun orang
lain.
Tujuan dakwah tidak akan tercapai hanya dengan anjuran melakukan
perbuatan baik saja tanpa dibarengi dengan sifat-sifat keutamaan dan
menghilangkan sifat-sifat buruk dan jahat. Agar tujuan dakwah dapat tercapai
dengan baik, maka umat islam harus mengetahui persyaratan dan taktik
perjuangan untuk mencapainya. Kemenangan tidak akan tercapai tanpa kekuatan,
kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan dan
kesatuan tidak dapat diraih kecuali diimbangi dengan sifat-sifat yang utama. Sifat
yang yang utama inipun tidak akan terpelihara tanpa terjaganya agama. Akhirnya
agama tidak mungkin terpelihara tanpa adanya dakwah. Dari sinilah dapat
dimengerti apabila Allah mewajibkan kepada umat islam untuk melakukan dan
menggiatkan dakwah agar agama yang mereka anut dapat berkembang dengan
baik dan sempurna, sehingga misi agama “ memberikan rahmat bagi seluruh
alam” dapat tercapai. Tanpa adanya dakwah, agama tidak akan mngkin dapat
berkembang.
Dalam berdakwah diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus memahami kandungan Al Qur an dan sunnah Nabi serta sejarah
dkwah Rasulullah SAW
b. Harus memahami keadaan orang-orang yang menjadi obyek dakwah
c. Harus memahami bahsa serta dialek orang-orang yang menjadi obyek
dakwah
d. Harus memahami agama dan madzhab-madzhab yang berkembang dalam
masyarakat.
Dengan dorongan agama dan keimanan yang kuat tercapailahbermacam-
macam kebajikan yang akan membawa kepada persatuan dan kesatuan akan
terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap
perjuangan.
Ayat tersebut diatas ditunjukkan kepada umat islam agar memperhatikan
kepentingan dakwah yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar di masyarakat
secara berkesinambungan. Amar ma’ruf mempunyai arti mengajak untuk saling
menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, baik perintah wajib maupun sunat
yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan dunia akhirat. Nahi munkar
mempunyai arti mencegah perbuatan yang yang dilarang oleh Allah, baik
perbuatan yang diharamkan maupun makruh yang dapat menjerumuskan manusia
ke jurang neraka.
Kemudian pada syst 110 pada surat yang sama Allah menjelaskan bahwa
umat yang paling baik didunia ini adalah umat yang mempunyai dua sifat utama,
yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan senantiasa
beriman kepada Allah SWT. Kedua sifat ini mampu mempersatukan umat dan
mendorong semangat juang kaummusliamin dimasa Nabi masih hidup, sehingga
mereka menjadi umat yang kuat dan jaya. Firman Allah QS. Ali Imron (3) : 110
علَ ْي ِه
َ صلَى اللَهم َ ِّللا َ سو َل ُ س ِمعْتُ َر َ : س ِعيد ا ْل ُخد ِْري ِ رضي هللا عنه قال َ ع َْن أ َ ِبي
ست َ ِط ْع فَ ِبقَ ْل ِب ِهْ َسانِ ِه َف ِإ ْن لَ ْم ي ْ َسلَ َم يَقُو ُل َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَ ِي ْرهُ بِيَ ِد ِه فَ ِإ ْن لَ ْم ي
َ ست َ ِط ْع َف ِب ِل َ َو
)ان (رواه مسلم ِْ ف
ِ اْلي َم ْ َ َوذَ ِلكَ أ
ُ َضع
Artinya : Dari Abi Sa’id Al Khudry ra. ia berkata : Aku mendengar Rosulullah
saw bersabda : “Siapapun di antara kamu yang melihat kemungkaran
hendaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasannya. Apabila
tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya,
apabila dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya.
Demikian itu (cara yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemah
iman” (HR. Muslim)
E. MARI BERDISKUSI
FOKUS
1. Diantara umat islam hendaknya ada orang yang bertugas
melakukan dakwah dengan mengajak kepada kebajikan, menyeru
yang ma’ruf dan mencegah yang ma’ruf dan mencegah munkar.
2. Kebajikan dengan yang ma’ruf pasti akan mendatangkan
keberuntungan dan kabahagiaan baik bagi diri pelakunya maupun
ma’ruf dan mencegah orang lain, baik didunia maupun diakhirat,
sebaliknya kemungkaran dan kejahatan pasti akan mengakibatkan
kerugian dan penyesalan baikbagi dirinya sendiri maupun
masyarakat lingkungannya, seperti penggunaan obat-obat terlarang.
3. Hokum melaksanakan dakwah bagi umat islam adalah fardhu
kifayah artinya apabila sebagian diantara mereka ada yang bertuga
melakukan dakwah maka berarti umat islam secara keseluruhan
telah memenuhi perintah Allah dan mereka akan memperoleh
keberuntungan. Apabila tidak ada yang melakukan dakwah maka
dosalah semua umat islam.
4. Umat islam adalah sebaik-baik manusia selama mereka
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dan tetap beriman kepada
Allah SWT dan Rosulullah SAW.
5. Para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) itu dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu golongan yang beriman yang jumlahnya sedikit
dan golongan yang tidak beriman dan tetap berada pada kefasikan
yang jumlahnya lebih banyak.
6. Semangat dan gerakan dakwah menyeru kepada kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran harus selalu dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan kondisi masing-masing pribadi baik melalui
kekuatan lisan maupun hati.
7. Mencegah kemungkaran hanya dalam hati merupakan cermin
keimanan seseorang.
8. Keberhasilan dakwah tergantung kepada daya dan usaha manusia
sebagai pelaku amar ma’ruf nahi munkar.
F. MARI BERLATIH
1. Penerapan
a. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian
berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan
kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
II. TUGAS
KOMPETENSI INTI
4.. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.3.Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang demokrasi pada Surat Ali Imraan:
159, Surat asy-Syuura: 38, dan hadis riwayat Muslim dari Malik al Asyaja’i
)(خيار أئمتكم الذين تحبونهم, hadis riwayat Bukhari ( ُت ْاأل َ َمانَة ْ َمت َى السَّا َعةُ قَا َل فَإِذَا ض ُِي َع
َضا َعت ُ َها قَا َل إِذَا ُو ِسدَ ْاأل َ ْم ُر إِلَى َغي ِْر أ َ ْه ِل ِه فَا ْنت َِظ ْر السَّا َعة َ
َ )فَا ْنت َِظ ْر السَّا َعة قَا َل َكي
َ ِْف إ
4.3.Mensimulasikan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam al-
Qur’an surah Ali Imraan (3): 159 dan surah al-Syuuraa (42): 38, dan hadis
tentang pemimpin yang diriwayatkan oleh Muslim dari Malik al Asyaja’i (خيار
)أئمتكم الذين تحبونهم
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. MARI RENUNGKAN
Sungguh betapa islam telah mengatur kehidupan manusia begitu rupa, agar
manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan rasa damai. Setiap persoalan
yang terjadi akan berbuah anugerah dan kenikmatan jika kita menyelesaikan
semua masalah dengan agama. Dengan bermusyawarah dan memaafkan masalah
yang menyesakkan dada menjadi hilang.tapi jika masalah kita selesaikan dengan
egois, menganggap dirinya yang paling benar maka bukan penyelesaian yang kita
dapatkan. Justru sikap inilah yang akan memicu persoalan makin membesar. Dan
tidak jarang malah akan menimbulkan persoalan baru. Mari kita ciptakan hidup
tentram dan damai dengan lebih mengedepankan kemaslahatan bersama.
Belajarlah untuk selalu bisa menghargai orang lain. Pada gilirannya kitalah yang
akan mendapat penghargaan itu dari orang lain tanpa kita mengharapkan
sekalipun.
B. MARI MENGAMATI
DEMOKRASI
Kewajiban
memberantas
kemungkaran
C. MARI MENGKAJI QS. ALI IMRAN (3): 159
Artinya :
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Cluster kata
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata QS. Ali Imran : 159 ke
dalam buku tugasmu !
SELAMAT MENGERJAKAN !
Salah satu yang menjadi penekanan pada ayat 159 adalah perintah
bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah mennjelaskan kepada kita bahwa
sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan uhud, sehingga
menyebabkan pasukan Nabi Muhammad menderita kekalahan, beliau tetap
berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan
kepada Allah atas kesalahan mereka. Andaikata Nabi Muhammad bersikap kasar
dan tidak memaafkan mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri dari beliau
dan membenci ajaran agama Islam.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW senantiasa mengadakan musyawarah
dengan pengikutnya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi
termasuk dalam masalah peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin selalu taat
dan patuh terhadap keputusan yang diambil karena mereka merasa bahwa
keputusan itu adalah kesepakatan mereka sendiri bersama Nabi Muhammad.
Mereka memiliki semangat yang tinggi dan tekad yang bulat dalam
memperjuangkan agama Allah tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang
mereka hadapi sambil senantiasa bertawakkal dan memohon pertolongan Allah.
Sikap seperti inilah yang diperintah oleh Allah SWT serta akan diberi pahala
besar.
Kata musyawarah adalah dari kata syawara ) ( شا ورyang artinya
mengeluarkan madu dari sarang lebah. Arti ini kemudian berkembang, sehingga
mencakup segala sesuatu yang dapat diambil/ dikeluarkan dari yang lain
(termasuk pendapat). Kata musyawarah pada dasarnya hanya dipakai untuk hal-
hal yang baik, sejalan dengan arti dasar tersebut diatas.
Madu tidak saja rasanya manis, tetapi ia juga obat bagi banyak penyakit,
sekaligus menjadi sumber kesehatan dan kekuatan. Itulah yang dicari dimanapun
dan siapapun yang menemukannya. Madu dihasilkan oleh lebah. Jika demikian,
yang bermusyawarah seperti lebah, makhluk yang sangat teratur dan disiplin,
kerja samanya mengagumkan, makanannya sari kembang, hasilnya madu,
dimananpun ia hinggap dan tidak pernah membuat kerusakan, tidak mengganggu
kecuali diganggu, sengatannya pun obat. Tidak heran jika Nabi SAW
menyamakan seorang mukmin dengan binatang lebah.
Dalam ayat ini, diungkapkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut
dan diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk beliau laksanakan
sebelum mengadakan musyawarah. Penyebutan ketiga hal itu walaupun dari segi
konteks turunya ayat, mempunyai arti tersendiri yang berkaitan dengan perang
uhud. Tapi, dari segi pelaksanaan dan esensi musyawarah, ia perlu menghiasi diri
Nabi SAW dan setiap orang yang mengadaiasakan musyawarah. Setelah itu,
disebutkan lagiasaisatu sikap yang harus diambil setelah adanya hasil musyawarah
yaitu kebulatan tekad.
Pertama, yaitu berlaku lemah lembut, tidak berhati keras, dan tidak kasar.
Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam posisi
pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar serta sikap
keras kepala dan otoriter, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan
bertebaran pergi. Petunjukini dikandung oleh penggalan awal ayat diatas sampai
firman-Nya.
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami
berikan kepada mereka.
Secara ringkas ayat ini memberikan janji bagi orang mukmin ganjaran
yang lebih baik dan kekal disisi Allah. Orang-orang mukmkin dimaksud memiliki
sifat-sifat antara lain adalah (
) urusan mereka diputuskan dengan musyawarah
antar mereka.
Menurut pakar tafsir Muhammad Rasyid Ridha ketika menyatakan bahwa
Allah telah menganugerahkan kepada kita kemerdekaan penuh dan kebebasan
yang sempurna dalam urusan dunia dan kepentingan masyarakat, dengan jalan
member petunjuk untukmelakukan musyawarah, yakni yang dilakukan oleh
orang-orang cakap dan terpandang yang kita percayai, guna menetapkan bagi kita
(musyawarah) pada setiap periode hal-hal yang bermanfaat dan membangun
masyarakat.
Hadis riwayat Muslim dari Malik al Asyaja’i
D. MARI BERDISKUSI
e. mari berlatih
I. Penerapan
a. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang
kamu miliki dengan jujur
II. TUGAS
KOMPETENSI INTI
4.. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang jujur dan adil pada Surat al-
Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah (9): 119, an-Nahl (16): 90-92, an-Nisaa’
(4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari Abdullah ( ق فَإ ِ َّن ِ َِعلَ ْي ُك ْم ب
ِ ْالصد
الصدْقَ يَ ْهدِي ِإلَى ْالبِ ِر َو ِإ َّن ْالبِ َّر يَ ْهدِي ِإلَى ْال َجنَّ ِة
ِ ).
4.4 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat al-Qur’an tentang jujur
dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah (9): 119, an-Nahl
(16): 90-92, an-Nisaa’ (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari
Abdullah (الصدْقَ يَ ْهدِي إِلَى ْالبِ ِر َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْهدِي إِلَى ْال َجنَّ ِة
ِ ق فَإ ِ َّن ِ ِ) َعلَ ْي ُك ْم ب.
ِ ْالصد
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang jujur
dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah (9): 119, an-
Nahl (16): 90-92, an-Nisaa’ (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim
dari Abdullah (الصدْقَ َي ْهدِي ِإلَى ْال ِب ِر َو ِإ َّن ْال ِب َّر َي ْهدِي ِإلَى ْال َجنَّ ِة
ِ ق فَإ ِ َّن ِ ) َعلَ ْي ُك ْم ِب.
ِ ْالصد
2. Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat
al-Qur’an tentang jujur dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat Al-
Taubah (9): 119, an-Nahl (16): 90-92, an-Nisaa’ (4): 105, dan hadis riwayat
Muslim Muslim dari Abdullah ( الصدْقَ يَ ْهدِي ِإلَى ْال ِب ِر َوإِ َّن ْال ِب َّر يَ ْهدِي
ِ ق فَإ ِ َّن ِ َعلَ ْي ُك ْم ِب
ِ ْالصد
) ِإلَى ْال َجنَّ ِة.
a. Mari renungkan
PETA KONSEP
ADIL DAN
JUJUR
CLUSTER KATA
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
SELAMAT MENGERJAKAN !
Di atas dinyatakan bahwa adil lebih dekat kepada takwa. Perlu dicatat
bahwa keadilan dapat merupakan kata yang menunjuk substansi ajaran Islam.
Setelah pada ayat 8 Allah memerintah dan melarang, kini melalui kedua ayat 9
dan 10 Allah menggembirakan dan mengancam, dengan menyatakan : Allah telah
menjanjikan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi
hati mereka dan membuktikannya dengan beramal saleh, bahwa untuk mereka
ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, baik di dunia lebih-
lebih di akhirat sebagai buah dan imbalan amal-amal baik mereka. Adapun orang-
orang yang kafir, yang menolak ajakan Rasul dan mendustakan ayat-ayat Allah,
yang disampaikan oleh para Rasul maka mereka itu –yang ditunjuk oleh ayat ini–
bukan selain mereka yang sangat jauh dalam kekafirannya, serta amat jauh dari
rahmat Allah, adalah penghuni-penghuni neraka.
Artinya :
Wahai orang orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah
dan hendaklah kamu bersama sama orang yang benar
Allah Swt dalam ayat yang mulia ini memberikan dua perintah kepada
orang-orang yang beriman; Pertama, kaum muslimin hendaknya bertakwa dan
takut kepada Allah Swt. Takwa yang merupakan bekal yang paling utama bagi
manusia. Takwa yang menjadi ukuran kedekatan manusia terhadap tuhannya,
semakin tinggi ketakwaan yang dimiliki seseorang maka semakin dekat pula dia
dengan tuhannya dan semakin sedikit ketakwaannya maka semakin jauh dia dari
sumber anugerah itu. Dalam ayat ke-13 surah Al-Hujurat disebutkan:” Wahai
manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari (jenis) laki-laki dan
(jenis) perempuan dan telah kami jadikan kalian berkelompok-kelompok dan
bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
sisi Allah adalah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui (lagi) Maha Mengenal.”
Takwa dalam perspektif Islam begitu penting karena dia akan menjadi kontrol
intern bagi manusia sehingga kontrol lain tidak diperlukan lagi.
Kedua, dalam ayat ini, Allah Swt memerintahkan orang-orang mukmin agar
supaya bersama orang-orang yang benar.
Maksud dari Shadiqin bukanlah setiap orang yang benar, akan tetapi orang-
orang khusus. Hal itu bisa dibuktikan dengan dua hal:
FOKUS
اء ذِي ْالقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن ِ َ ان َو ِإيت ِ س ْ ّللاَ يَأ ْ ُم ُر ِب ْالعَ ْد ِل َو
َ اْلح َّ ِإ َّن
)وأ َ ْوفُواَ ٩٠( َظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرون ُ َاء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي ِ يَ ِع ِ ْالفَ ْحش
ضوا األ ْي َمانَ بَ ْعدَ ت َ ْو ِكي ِدهَا َوقَ ْد ُ ُّللا ِإذَا َعا َه ْدت ُ ْم َوَل ت َ ْنق ِ َّ ِبعَ ْه ِد
)وَل َ ٩١( َّللاَ يَ ْعلَ ُم َما ت َ ْفعَلُون َّ ّللاَ َعلَ ْي ُك ْم َك ِفيَل ِإ َّن َّ َجعَ ْلت ُ ُم
َت غ َْزلَ َها ِم ْن بَ ْع ِد قُ َّوةٍ أ َ ْن َكاثًا تَت َّ ِخذُون ْ ض َ َت َ ُكونُوا َكالَّ ِتي نَق
ي أ َ ْربَى ِم ْن أ ُ َّم ٍة ِإنَّ َما ُ
َ أ َ ْي َمانَ ُك ْم دَخََل بَ ْينَ ُك ْم أ َ ْن ت َ ُكونَ أ َّمة ِه
َّللاُ ِب ِه َولَيُبَ ِين ََّن لَ ُك ْم يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َما ُك ْنت ُ ْم فِي ِه ت َ ْخت َ ِلفُون
َّ يَ ْبلُو ُك ُم
)٩٢(
Artinya :
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
91. dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang kamu perbuat.
92. dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan
benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali,
kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari
golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal
itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa
yang dahulu kamu perselisihkan itu.
CLUSTER KATA
Ayat ini dinilai oleh para pakar sebagai ayat yang paling sempurna
dalam penjelasan segala aspek kebaikan dan keburukan. Allah SWT
berfirman sambil mengukuhkan dan menunjuk langsung diri-Nya dengan
nama yang teragung guna menekankan pentingnya pesan-pesan Allah yang
secara universal bersesuaian dengan nurani setiap manusia.
Ihsan adalah puncak kebaikan amal perbuatan. Terhadap hamba, sifat
perilaku ini tercapai saat seseorang memandang dirinya pada diri orang lain
sehingga dia memberi untuknya apa yang seharusnya dia beri untuk dirinya;
sedang ihsan antara hamba dengan Allah adalah leburnya dirinya sehingga
dia hanya "melihat" Allah SWT. Karena itu pula ihsan antara hamba dengan
sesama manusia adalah bahwa dia tidak melihat lagi dirinya dan hanya
melihat orang lain itu. Siapa yang melihat dirinya pada posisi kebutuhan
orang lain dan tidak melihat dirinya pada saat beribadah kepada Allah maka
dia itulah yang dinamai muhsin, dan ketika itu dia telah mencapai puncak
dalam segala amalnya.
Setelah ayat yang lalu memerintahkan menepati janji dan memenuhi
sumpah, ayat 92 melarang secara tegas membatalkannya sambil
mengilustrasikan keburukan pembatalan itu. Pengilustrasian ini merupakan
salah satu bentuk penekanan. Memang penegasan tentang perlunya
menepati janji merupakan sendi utama tegaknya masyarakat, karena itulah
yang memelihara kepercayaan berinteraksi dengan anggota masyarakat. Bila
kepercayaan itu hilang, bahkan memudar, maka akan lahir kecurigaan yang
merupakan benih kehancuran masyarakat.
1. Makna Mufrodat
: agar mengadili
: orang-orang berkhianat
: pembela
F. mari berdiskusi
FOKUS
G. mari BERLATIH
I. Penerapan
a. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang
kamu miliki dengan jujur
ع ِن ْالفَ ْحشَا ِء َ اء ذِي ْالقُ ْر َبى َو َي ْن َهى ِ َ ان َوإِيت
ِ س ْ ّللاَ يَأ ْ ُم ُر بِ ْالعَ ْد ِل َو
َ اْلح َّ إِ َّن
عا َه ْدت ُ ْم ِ َّ )وأ َ ْوفُوا ِب َع ْه ِد
َ ّللا ِإذَا َ ٩٠( َظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرون ُ َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغي ِ َي ِع
ّللاَ يَ ْعلَ ُم َّ ضوا األ ْي َمانَ بَ ْعدَ ت َ ْو ِكي ِدهَا َوقَ ْد َج َع ْلت ُ ُم
َّ ّللاَ َعلَ ْي ُك ْم َك ِفيَل ِإ َّن ُ َُوَل ت َ ْنق
ََما ت َ ْفعَلُون
Kemampuan Sangat Lancar sedang Kurang Tidak
menerjemahkan QS. lancar lancar lancer
An – Nahl : 90
II. TUGAS
Ash-Shidieqy, T.M, Sejarah dan pengantar ilmu al- Qur’ an, Bulan Bintang,
Jakarta, cetakan keempat
Ash-Shidieqy, T.M, , Tafsir al=Qur’an, Bulan Bintang, Jakarta : 1964
Alimin Mesra, Ulumul Qur’an, Cet 1, ( Jakarta: PSW, 2005)
Al Qaththan, Manna’ Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: Litera antar Nusa,
1996
Ash-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-lmu al Qur’an, Jakarta : Pustaka Firdaus,
1995
As-Shauwy, Ahmad, Mu’jizat Al Qur’an dan Sunnah tentang IPTEK, Jakarta,
Gema Insani Preass, 1995
At-amimi , Muhammad , Syaikh, Kitab Tauhid, (tarj)Riyad, 1419 H
Al- Hazimi,Abdullah,Ibrahim , Kisah kisah nyata tentang nabi,rasul, sahabat,
tabi’in, orang orang dulu dan sekarang, Jakarta, Yayasan As- Sofwa,1419
H
Al- Jazairi, Jabir, Abu Bakar, Syeikh, Minhajul Muslm (cet.6), Madinah,
Maktabatul ulum wal hikam :1419 H
Baiquni, Ahmad Prof, MSc, PhD, 1997, Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Kealaman , Jakarta, PTDana Bhakti Prima Yasa, Cet .1
Asya, Ra’fat Abdurrahman,DR.Kepahlawanan generasi sahabat Rasulullah:
Jakarta, Media dakwah;1984
Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman memahami kandungan al- Qur’an, Bogor:
Grnada Sarana Pustaka,2005
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya ,1990
Depatemen Agama RI. Al- Qur-an dan Tafsirnya. Jakarta, Proyek pengadaan
kitab sici al-Qur’an :1975/1976
Dirjen Kelembagaan agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas X,2002
Dirjen Kelembagaan agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas XI,2002
Dirjen Kelembagaan agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas XII,2002
Hafidz Abdurrahman, Ululmul Qur’an praktis, Cet.1, ( Bogor : Dea Pustaka,
2004)
Matsna. Moh, MA, DR, Qur’an Hadis,Madrasah Aliyah , Toha Putra, Semarang
Shihab, M.Quraisy (ed) , Ensiklopedia al-Qur;an, Jakarta , Lentera Hati, edisi
revisi
Tim guru MGMP Jatim, Bahan ajar Tafsir, MA kelas XI, Mojokerto: CV. Sinar
Mulia ,2012
Tim guru MGMP Jatim, Bahan ajar Tafsir, MA kelas XII, Mojokerto: CV. Sinar
Mulia ,2012