Anda di halaman 1dari 5

Routing Statik dan Implementasinya

Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan ip address tujuan untuk mengirim paket.
Jika routing yang digunakan adalah statik maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika ada perubahan topologi.

Routing Statik
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian:
 Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
 Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
 Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data

Administrative Distance
Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan
reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance maka makin realibel
rutenya. Default administrative distance pada routing statis adalah 1. Nilai dari
administrative distance adalah antara 0 sampai 255 yang diberikan setalah next-hop
atau gateway.

Konfigurasi Routing Statik


Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut
 Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address tujuan
 Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address
 Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau
terhubung secara langsung ke router tetangga.

Create By nico http://blog.nuxer.net 2009


Gambar 1.1. Contoh Topologi Routing Statik

 Router harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 192.168.3.0 dan


192.168.1.0 dengan subnet 255.255.255.0.
 Paket yang tujuannya ke jaringan ke 192.168.3.0 harus dirutekan ke router A.
 Paket yang tujuannya ke jaringan ke 192.168.1.0 harus dirutekan ke router C

Konfigurasi di semua mesin sebagai berikut :


Disini menggunakan perintah dalam routerOS ( courtesy By mikrotik.com )

Router A
Ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=172.16.1.2
Ip route add dst-address=192.168.1.0/2 gateway=172.16.1.2

Router B
Ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=172.16.1.1
Ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.5.2

Create By nico http://blog.nuxer.net 2009


Router C
Ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=172.16.5.1
Ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=172.16.5.1

Routing Default
 Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak
sama dengan routing yang ada dalam table routing.
 Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik
internet.
 Secara aktual menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x

Troubleshooting Routing Statik

 Untuk troubleshooting routing statik kita dapat menggunakan tool ping dan
traceroute.
 Contoh jika kita dalam router A kemudian kita lakukan ping ke local network
jaringan router C tidak berhasil atau gagal gunakan perintah traceroute untuk
mengetahui jalur mana yang putus. Kemungkinan masalahnya berada pada
router B atau router C.
 Remote router B dan lakukan ping ke router C pastikan berhasil karena router
B terhubung langsung dengan router C.

Penentuan Jalur dalam Routing Statik ( Path )

Router menggunakan dua fungsi dasar:


 Fungsi penentuan jalur
 Fungsi switching

Penentuan jalur terjadi pada layer network. Fungsi penentuan jalur menjadikan
untuk mengevaluasi jalur ke tujuan dan membentuk jalan untuk menangani paket.
Router menggunakan tabel routing untuk menentukan jalur terbaik dan kemudian
fungsi switching untuk melewatkan paket.

Create By nico http://blog.nuxer.net 2009


Implementasi Routing statik
Dibawah ini adalah contoh topologi jaringan LAN yang menggunakan fungsi routing
statik dan default gateway.

Gambar1.2. Topologi implementasi routing statik

Dari gambar di atas kita dapat menetukan rute dari paket yang akan kita kirimkan ,
konfigurasinya sebagai berikut :

Router 1
Definisikan ip address pada router sesuai dengan topologi di atas.
 202.64.64.5/30 interface=ether1
 192.168.200.1/26 interface=ether2
 192.168.100.1/27 interface=ether3
Tambahkan ke dalam table routing
Ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.64.64.6
Ip route add dst-address=192.168.300.0/24 gateway=192.168.100.2

Create By nico http://blog.nuxer.net 2009


Hasil Tabel routing ( ip route print )
 AS 0.0.0.0/0 202.64.64.6  Default gateway
 AS 192.168.300.0/24 192.168.100.2  static routing
 DAC 192.168.100.0/27
 DAC 192.168.200.0/26
 DAC 202.64.64.4/30

Untuk router 2 , kita dapat mengkonfigurasinya sebagai berikut :

Router 2
Tambahkan ip address pada router
 192.168.100.2/27 interface=ether1
 192.168.300.1/24 interface=ether2

Tambahkan default gateway ke dalam table routing


Ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.100.1

Hasil Tabel routing ( ip route print )


 AS 0.0.0.0/0 192.168.100.1  Default gateway
 DAC 192.168.100.0/27
 DAC 192.168.300.0/24

Keterangan :
AS = aktif statik
DAC = dinamik aktif statik

Done !

Jakarta periode juni 2009

Create By nico http://blog.nuxer.net 2009

Anda mungkin juga menyukai