Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA


DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
DESA SISORDAK KECAMATAN PARMONANGAN
KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2018

AKADEMI KEBIDANAN TARUTUNG


PEMKAB TAPANULI UTARA
Jl. Raja Toga Sitompul Kec. Siatas Barita
Telp : (0633) 7325856 ; Fax : (0633) 7325855
Kode Pos 22417
KATA PENGANTAR

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian


dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika
khususnya para tenaga pendidik dan mahasiswa.
Salah satu kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah penyuluhan kepada
masyarakat, termasuk didalamnya adalah penyuluhan tentang penyuluhan deteksi dini
kanker payudara dengan periksa payudara sendiri (SADARI) di desa Sisordak
kecamatan parmonangan, yang masih kurang pengetahuannya tentang pemeriksaan
payudara sendiri.
Pada Hari Jumat Tanggal 09 Februari 2018 telah diadakan penyuluhan
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Desa
Sisordak Kecamatan Parmonangan.
Kiranya hasil kegiatan yang dilakukan ini terus berlanjut sesuai dengan
tujuan pengabdian kepada masyarakat itu sendiri dan dapat bermanfaat dalam
meningkatkan kesehatan Ibu.

Tarutung, Pebruari 2018


Ketua Tim Pelaksana

Dimpu Nainggolan SST, M.Kes


NIP. 19781025 201101 2 003
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan Pathological Based Registrasion di Indonesia, kanker payudara

menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif terbesar 18.6 % . sebanyak 7

negara dari 15 negara yang ada di Asia.

Di indonesia, lebih dari 80 % kasus ditemukan berada pada stadium lanjut, selain itu

sebanyak 60-70 % pencari pengobatan kanker payudara sudah dalam stadium lanjut

sehingga upaya pengobatan sulit ditemukan. Oleh karena itu perlu pemahaman

tentang upaya pencegahan dan diagnosis dini agar penemuan penderita dapat

dilakukan pada stadium awal sehingga dapat menurunkan kematian akibat kanker

payudara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dr. Walta Gautama , Sp. B. (K) Onk

menerangkan bahwa kebanyakan penderita baru melakukan pengobatan setelah

berada pada stadium lanjut. Padahal, kanker payudraa bisa dikalahkan jika penderita

mulai mendeteksi dan mengobatinya sejak dini.

Skrining kanker payudara merupakan pemeriksaan atau usaha untuk menemukan

abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada sesorang atau kelompoj

orang yang tidak mempunyai keluhan. Upaya awal untuk melakukan skrining kanker

payudara adalah dengan SADARI atau melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

SADARI merupakan upaya individu atau masing-masing wanita untuk mengetahui

kondisi payudara serta untuk menemukan ketidaknormalan yang terjadi pada

payudara.

Pemasyarakatan kegiatan SADARI bagi semua perempuan dimulai sejak usia subur,

sebab 85 % kelainan dipayudara justru dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan

penapisan massal. Karena rasa takut terhadap kanker, masyarakat enggan melakukan

pemeriksaan, sehingga kanker terdiagnosa pada stadium yang lanjut. Keterlambatan

diagnosa ini mengakibatkan meningkatnya biaya perawatan dan biaya pengobatan,

serta menurunkan harapan hidup penderita (Rasjidi, 2009).


Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dalam meberi dan atau

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara dan cara deteksi dini

adalah dengan cara memberikan pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan

pengetahuan wanita usia subur (WUS) untuk melakukan deteksi dini kanker

payudara. Meskipun informasi kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara

sudah banyak dikampanyekan baik secara langsung maupun tidak langsung, namun

masih banyak wabita usia subur di desa SiSordak yang kurang mengetahui dan

kurang memahami tentang deteksi dini kanker payudara dan cara pemeriksaabn

payudara sendiri (SADARI).

Penyuluhan ini juga merupakan Salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi adalah

pengadian masyarakat dimana setiap dosen wajib melakukan kegiatan tersebut,

karena merupakan pelaksanaan, pengalaman ilmu pengetahuan teknologi dasar

budaya langsung kepada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah

sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta tanggung jawab yang luhur

dalam usaha metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi,

serta tanggungjawab dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga

dapat terwujud VISI dan Misi Akademi Kebidanan Tarutung Kabupaten Tapanuli

Utara.

Dengan demikian melalui kegiatan ini diharapkan wanita usia subur (WUS)

mendapatkan pendidikan kesehatan secara langsung karena belum pernah

mendapatkannya sehingga akan memotivasi mereka untuk melakukan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI).

B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan wanita usia subur (WUS) mendapatkan

pendidikan kesehatan secara langsung karena belum pernah mendapatkannya

sehingga akan memotivasi mereka untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI).
MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat, Dosen dan Institusi Akademi Kebidanan

Tarutung Pemkab Tapanuli Utara. Dengan melakukan kegiatan ini masyarakat

khususnya WUS merasakan pelayanan kesehatan secara langsung, sementara dosen

tidak akan meninggalkan keterampilan praktek disituasi nyata sebagai perwujudan

pengabdian masyarakat, selanjutnya berdampak pada kemanfaatan Akademi

Kebidanan Tarutung dalam mewujudkan Visi dan Misi sebagai lembaga tinggi dalam

mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap kondisi

payudaranya sendiri.Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus

untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara (Wenny, 2011).

SADARI merupakan suatu cara untuk mengetahui perubahan-perubahan yang

terjadi pada payudara (Luwia, 2003). Dapat disimpulkan bahwa SADARI

merupakan usaha yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini ada atau

tidaknya kanker payudara dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada

payudara.

B. Tujuan SADARI

Tujuan dilakukannya SADARI adalah sebagai skrining kanker payudara yaitu

untuk deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI menunjukkan tumor

yang lebih kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan prognosis

yang baik. Para peneliti telah menunjukkan bahwa angka harapan hidup

berhubungan langsung dengan stadium penyakit saat didiagnosis. American

Cancer Sosiety(ACS) telah menetapkan petunjuk penapisan untuk wanita

tanpa gejala yang meliputi tiga metode deteksi dini salah satunya adalah

SADARI, sebagai berikut:

1) SADARI harus dilakukan setiap bulan oleh semua wanita berusia mulai

dari 20 tahun.

2) Pemeriksaan payudara klinis oleh profesional kesehatan, harus

dilakukan setiap 3 tahun untuk wanita usia 20-40 tahun dan setiap tahun untuk

wanita diatas 40 tahun.

3) Mammografi harus dimulai usia 40 tahun. Penapisan mammografi rutin

harus dilakukan setiap 1-2 tahun sekali untuk wanita usia

40-49 tahun dan setiap tahun untuk wanita usia 50 tahun ke atas.
C. Manfaat SADARI

Manfaat SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan

pada payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat diketahui

secara dini oleh para wanita usia subur. Setiap wanita mempunyai bentuk dan

ukuran payudara yang berbeda, bila wanita memeriksa payudara sendiri

secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita dapat merasakan bagaimana

payudara wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu wanita dapat

mengetahuinya dengan mudah.

Hampir setiap kanker payudara ditemukan pertama kali oleh penderita sendiri

daripada oleh dokter. Karena itu, wanita harus mewaspadai setiap perubahan

yang terjadi pada payudara. Untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut

dilakukan pemeriksaan sederhana yang disebut SADARI.

SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan secara teratur. Cara ini sangat

efektif di Indonesia karena tidak semua rumah sakit menyediakan fasilitas

pemeriksaan memadai. Kebiasaan ini memudahkan kita untuk menemukan

perubahan pada payudara dari bulan ke bulan. Pemeriksaan optimum

dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada

masa itu retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut dan tidak

membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah ditemukan.

Jika sudah menopause maka pilihlah satu hari tertentu, misalnya hari pertama

untuk mengingatkan melakukan SADARI setiap bulan.

Tanda dan gejala kanker payudara biasanya pada tahap awal tidak terdapat

tanda dan gejala yang khas.Tanda dan gejala dapat terlihat pada tahap lanjut

antara lain:

1) Adanya benjolan di payudara.

2) Adanya borok atau luka yang tidak sembuh


3) Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu,cairan dapat berupa

nanah,darah,cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil

dan menyusui

4) Perubahan bentuk dan besarnya payudara

5) Kulit puting susu dan areola melekuk kedalam atau berkerut.

6) Nyeri pada payudara

D. Pencegahannya dapat dicegah lebih dini agar keberhasilan terapi jauh lebih

besar dengan cara melakukan SADARI. Berikut adalah cara

SADARI (Suryati 2011 ):

a) Langkah-langkah pemeriksaan ( persiapan pasien )

(1) Melakukan konseling kepada klien sebelum

mengajarkan SADARI,samapaikan dengan jelas,sopan dan seramah

mungkin.

(2) Menyiapkan lingkungan pemeriksaan dengan cahaya atau sinar yang

terang.

b) Persiapan alat

Menyiapkan perlengkapan atau bahan yang diperlukan seperti cermin

c) Pelaksanaan

Posisi berdiri:

Langkah 1: Anjurkan ibu umtuk mencuci tangan dengan sabun dibawah air

mengalir dengan metode tujuh langkah.Persilahkan ibu menanggalkan seluruh

pakaian bagian atas.Mengatur posisi ibu dengan berdiri didepan cermin

dengan dada terbuka bahu tegak dengan kedua tangan tergantung

lepas.Perhatikan dengan teliti kedua payudara,apakah bentuk kedua payudara

bagian kanan dan kiri simetris,apakah bentuknya membesar atau

mengeras,apakah arah putingnya lurus kedepan atau berubah arah,apakah

putingnya tertarik kedalam, apakah kulitnya nampak


kemerahan/kebiruan/ kehitaman, apakah permukaan kulitnya menebal seperti

kulit jeruk.

Langkah 2: Menganjurkan ibu untuk mengangkat kedua lengan lurus keatas

dan perhatikan apakah ada tarikan pada kulit atau tidak (Lihat payudara dari

berbagai sudut), Setelah selesai, ulangi pengamatan dengan meletakkan kedua

tangan di depan perut (perhatikan adanya perubahan seperti benjolan yang

lebih jelas pada payudara kulit dan puting secara keseluruhan).

Langkah 3: Selanjutnya, letakkan tangan di pinggang, dada dibusungkan,

kedua siku ditarik ke belakang lakukan pengamatan ulang. Dengan keadaan

dua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan yang satu kuat-kuat

pada yang lain. Cara ini akan mengangkat otot-otot dada, dimana dengan cara

ini akan lebih mudah melihat perubahan-perubahan seperti cekungan dan

benjolan akan terlihat kelihatan.

Langkah 4: Palpasi puting susu dengan menggunakan kedua tangan saling

bergantian. Pencet dan urutlah pelan-pelan daerah disekitar puting sampai ke

arah ujung puting dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal seperti

putih kekuning-kuningan yang terkadang bercampur dengan darah seperti

nanah. Pada wanita menyusui, bedakan dengan ASI.

Langkah 5: Posisi tidur, anjurkan ibu untuk berbaring diatas tempat tidur

untuk memeriksa payudara satu demi satu. Unruk memeriksa payudara

sebelah kiri letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri sedang lengan kiri

direntangkan ke atas samping kepala atau diletakkan di bawah kepala. Periksa

payudara kiri dengan menggunakan tangan kanan kemudian payudara kanan

dengan tangan kiri.

Langkah 6: Meraba paayudara. Gunakan keempat jari tangan kanan yang

saling dirapatkan untuk meraba. Melakukan pemeriksaan berupa penekanan

yang lembut pada payudara dengan gerakan memutar mulai dari tepi puting
susu bagian dalam, lalu melingkar ke arah luar sampai semua payudara

terperiksa dengan arah searah putaran jarum jam. Kemudian lakukan

pemeriksaan ketiak sebelah kanan dengan penekanan yang lembut, apakah

ada benjolan atau tidak.


BAB III
ANALISA SITUASI
A. HASIL ANALISIS
1. Rincian Kegiatan

Tahapan kegiatan pengabdian yang dilakukan di desa Sisordak

kecamatan parmonangan adalah sebagai berikut :

a. Peninjauan lapangan / lokasi sekaligus dengan pengumpulan

data dan orientasi lokasi

b. Pengurusan izin kegiatan

c. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan / bidan

setempat

d. Mempersiapkan bahan untuk kegiatan

e. Melakukan kegiatan penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara

Dengan Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di desa sisordak

kecamatan parmonangan

f. Melakukan evaluasi dan penulisan laporan

2. Akomodasi dosen

Ketua dan anggota kegiatan pengabdian masyarakat

diberangkatkan dari Akademi Kebidanan Tarutung sebanyak 2 kali

ke desa sisordak kecamatan parmonangan untuk orientasi lokasi,

pengurusan izin ke desa sisordak dan pengambilan data sasaran,

koordinasi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan pengabdian

masyarakat Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Periksa

Payudara Sendiri (Sadari) di desa sisordak kecamatan

parmonangan. Waktu kegiatan berlangsung selama 2 hari yaitu

tanggal 05 februari 2018 dan 09 februari 2018.

3. Sasaran

Wanita usia subur yang ada didesa sisordak kecamatan parmonangan

sebanyak 33 orang.

4. Tempat dan tanggal pelaksanaan


Tempat : rumah kepala desa sisordak kecamatan parmonangan

Tanggal : Senin , 05 Februari 2018

Jumat, 09 Februari 2018

5. Tim pelaksana kegiatan

1. Dimpu R. Nainggolan SST. M.Kes

2. Lenny marpaung SST

B. Metode Kegiatan

Melakukan penyuluhan, demontrasi dan simulasi pemeriksaan payudara

sendiri.

C. Jadwal pelaksanaan kegiatan


KEGIATAN HARI/TANGGAL
1. Persiapan Senin, 05 Februari 2018
2. Pelaksanaan Penyuluhan Jumat. 09 Februari 2018
deteksi dini kanker payudara
dengan pemeriksaan
payudara senidri.
3. Demontrasi dan Simulasi Jumat. 09 Februari 2018
pemeriksaan payudara
sendiri.
4. Pemberian barang kepada Jumat. 09 Februari 2018
wanita usia subur (SUSU)
5. Penyusunan Laporan Senin, 12 Februari 2018
D. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Rincian biaya pelaksanaan pengabdian masyarakat di desa sisordak
kecamatan parmonangan :

No Rincian Jumlah Harga Total


satuan
1 Biaya SPPD survey 2 orang @ Rp. Rp.
250.000 500.000,-
2 Biaya SPPD 2 orang @ Rp. Rp.
pelaksanaan 250.000 500.000,-
pengadian
3 Biaya pembelian yang 26 kotak @ Rp. Rp. 910.000
diserahkan kepada susu/ 35.000
wus 400 gr
Rp.
1.910.000
BAB IV
HASIL KEGIATAN

1. Sudah dilakukan survey lokasi tempat pelaksanaan pengabdian masyarakat

yaitu di rumah kepala desa sisordak kecamatan parmonangan.

2. Hasil pertemuan / survey pada petugas kesehatan atau bidan desa setempat

akan mengumumkan kepada wanita usia subur yang ada didesa sisordak untuk

menghadiri acara penyuluhan deteksi dini kanker payudara dengan

pemeriksaan payudara sendiri.

3. Adapun ibu wanita usia subur yang hadir dalam penyuluhan sebanyak 31

orang

4. Kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan lancar dan

ibu wanita mengerti tentang pemeriksaan payudara sendiri

5. Telah dilakukan pemberian barang kepada ibu wanita usia subur berupa susu

(foto dokumentasi terlampir)


BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Adanya peningkatan pengetahuan wanita usia subur khususnya deteksi dini

kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri

b. Pemeriksaan payudara disarankan dilakukan ibu setiap kali ingin mandi dan

diharapkan minimal hari ke 7 setelah mestruasi untuk meminimalkan resiko

terjadinya kanker payudara stadium lanjut.

2. SARAN

a. Sebaiknya kegiatan pengadian masyarakat ini dilaksanakan berkelanjutan

b. Perlu tindak lanjut dari petugas kesehatan setempat / bidan desa setempat

untuk terus berupaya mengalakkan sadari khususnya pada WUS yang beresiko

terkena kanker payudara.

3. PENUTUP

Demikianlah laporan akhir pengabdian masyarakat ini disusun, untuk dapat

dimanfaatkan dan dipergunakan seperlunya.

Tarutung, 13 Februari 2018

Bagian UPMI PUDIR III Bid. Ketua Pelaksana


Kemahasiswaan

UD. Siburian SKM. M.Kes G. Simbolon SST. M.Keb D. Nainggolan, SST. M.Kes
NIP . 19721208 200604 2 009 NIP. 19810808 200312 2006 NIP. 19781025 201101 2 003

Menyetujui
Direktur Akademi Kebidanan Tarutung
Pemkab Tapanuli Utara

Marni Siregar, SST, M.Kes


NIP 196309041986022001
DAFTAR PUSTAKA

1. Holmes D, Baker P, 2011, Ilmu Kebidanan, Penerbit EGC, Jakarta.

2. Kusumawardani, Endah, 2010, Waspada Penyakit Darah Mengintai Anda,


Hanggar Kreator, Yogyakarta

3. Saifuddin AB, dkk. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. YBP-sp.


Jakarta: 2003.

4. Uripni, CL,dkk. Komunikasi kebidanan. Jakarta : EGC. 2003


HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER


PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENIDIRI
2. Bidang : Kebidanan
3. Ketua Pelaksana
a) Nama Lengkap : Dimpu Nainggolan SST. M.kes
b) Jenis Kelamin : Perempuan
c) NIP : 19781025 201101 2 003
d) Pangkat/Golongan : Penata
e) Jabatan : Dosen
f) Fakultas/Jurusan : Kebidanan
4. Alamat/Tlp./Hp. : Tarutung,
5. Jumlah Anggota : 1 orang
Anggota 1 : Lenny Marpaung SST
5. Lokasi Kegiatan :
a) Desa : Sisordak
b) Kecamatan : Parmonangan
c) Kabupaten/Kodya : Tapanuli Utara
6. Bila program ini merupakan kerjasama kelembagaan
a) NamaInstansi : Puskesmas Aek Raja
b) Alamat : desa sisordak kecamatan parmonangan
7. Waktu program : -
8. Biaya yang diperlukan : Rp.1.910.000,-

Tarutung, Februari 2018

Mengetahui,
PUDIR III Ketua Pelaksana
Bid. Kemahasiswaan

Ganda Simbolon SST. M.Keb Dimpu Naingolan SST. M.Kes


NIP. 19810808 200312 2006 NIP. 19781025 201101 2 003

Menyetujui,
Direktur Akademi Kebidanan Tarutung
Pemkab Tapanuli Utara

Marni Siregar, SST, M.Kes


NIP 196309041986022001

i
TIM PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
Nama lengkap/gelar : Dimpu Nainggolan SST, M.Kes

Jenis Kelamin : Perempuan

NIP : 19781025 201101 2 003

Pangkat/Golongan : III b /Penata Tk I

Jabatan : Dosen

Fakultas/Jurusan : Kebidanan

Alamat/Tlp./Hp. : Tarutung, 0812 6493 9942

2. Anggota Pelaksana I

Nama lengkap/gelar : Lenny marpaung SST

Jenis Kelamin : Perempuan

NIP : -

Pangkat/Golongan : -

Jabatan : Dosen

Fakultas/Jurusan : Kebidanan

Alamat/Tlp./Hp. : Tarutung, 085297498419


DAFTAR LAMPIRAN

1. Materi Peyuluhan
2. Surat Permohonan izin Pengabdian Masyarakat
3. Berita Acara Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
4. Daftar Hadir Peserta
5. Photo Kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
AKADEMI KEBIDANAN TARUTUNG
Jl. Raja Toga Sitompul Kec. Siatas Barita
Telp : (0633) 7325856 ; Fax : (0633) 7325855
TAPANULI UTARA – Kode Pos 22417

Tarutung, Februari 2018


No : / II/AKBID/II/2018 Kepada YTH:
Hal : Izin Pelaksanaan Penyuluhan Deteksi Bapak Kepala Desa
Dini Kanker Payudara dengan SADARI Sisordak Kecamatan
Parmonangan
Di

Tempat

Dengan hormat,
Sesuai dengan fungsi Tridharma perguruan Tinggi yang salah satunya adalah
pengadian masyrakat, maka Akademi Kebidanan Tarutung Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Utara berencana mengadakan penyuluhan yang akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Jumat, 09 Februari 2018
Tempat : Desa Sisordak Kecamatan Parmonangan
Jam : 10.00 WIB s/d selesai
Judul : Deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri
di desa sisordak kecamatan parmonangan.
Sekaitan hal diatas, kami mohon kesediaan Bapak untuk memberi izin dalam kegiatan
tersebut.
Demikian disampaikan, atas kerjasama yang baik diucapkan terimakasih.

Direktur Akbid Tarutung


Pemkab Tapanuli Utara

Marni Siregar, SST, Mkes


NIP. 19630904 198602 02 001
FOTO PEMBERIAN BARANG / SUSU KEPADA WANITA USIA SUBUR DI
DESA SISORDAK KECAMATAN PARMONANGAN
JUMAT, 9 FEBRUARI 2018

Anda mungkin juga menyukai