Data Akreditasi RS
Pedoman Akreditasi
Peraturan Perundangan
Pos-pos Terbaru
o Prosedur pemakaian APAR (cara LACA PASS)
o Cara mudah menghafalkan 6 sasaran keselamatan pasien (SKP)
o Kapan Memakai Hanscoon steril dan non steril
o aplikasi survei internal
o JADWAL ACARA SURVEI
o Sosialisasi lewat buku saku akreditasi
o RSUD Sebagai Kawasan Tanpa Rokok
o Cara Cuci Tangan Pakai Handscrup
o Cara Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air
o Petunjuk PPI tentang Kebersihan Tangan dan APD
Kategori
o Buku Saku (2)
o Dokumen Akreditasi (5)
o Download (3)
o MFK (2)
o PPI (4)
o SKP (1)
o survei (1)
o Uncategorized (9)
Sebelum melakukan prosedur pemakaian APAR, lakukan persiapan terlebih dahulu (“LACA”):
1. Larilah menuju tempat APAR terdekat. Jadi setiap karyawan wajib mengetahui dimana
tempat APAR terdekat yang ada di sekitar tempat kerjanya. Termasuk tempat MCB listrik kalau
diperlukan untuk memadamkan listrik pada saat terjadi kebakaran karena korsleting listrik.
2. Ambillah tabung APAR dari tempatnya. Tabung ada ditempatkan bermacam macam. Kalau
ditempatkan di dalam kotak yang berkaca, ambillah kuncinya dengan memecahkan kaca.
3. Cek isi tabung APAR. Dengan melihat manometer penunjuk atau dengan mengocok isi
tabung. Bisa juga dengan mencoba mengeluarkan isi tabung sedikit.
4. Angkat tabung menuju lokasi kebakaran.
Kemudian lakukan prosedur penggunaan APAR. Berikut cara penggunaan tabung Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) metode PASS :
1. Pull atau PIN ditarikhingga segel putus atau terlepas. Pin berada diatas Tabung A.P.A.R
(Alat Pemadam Api) Pin juga berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan dari penekanan
Alat Pemadam Api yang tidak disengaja.
2. Aim atau Arahkan nozzle atau ujung hose Alat Pemadam Api yang kita pegang ke arah pusat
api.
3. Squeeze atau Satukan. Tekan handle atau Pegangan Untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi
tabung. Pada beberapa merk handle penyemprot terletak Dibagian ujung hose.
4. Sweep atau Sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang
disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar. Lakukan dengan jarak sekitar 2 meter
dari titik api. Hindari berlawanan dengan arah angin.
Bagaimana mudah bukan menghafal 6 SKP. Kalau lebih lengkapnya sebagai berikut :
menggunakan telepon,
menulis dalam grafik pasien;
memberikan obat oral;
mendistribusikan atau mengumpulkan nampan makanan pasien;
memasang dan mengganti linen untuk tempat tidur pasien;
menempatkan non-invasif peralatan ventilasi dan kanula oksigen;
memindahkan perabotan pasien.
aplikasi survei internal
Posted: Juli 4, 2015 in Download, survei
0
Salah satu tahapan sebelum pelaksanaan survei akreditasi adalah self assesment atau survei
internal. Dalam pelaksanaannya seperti pelaksanaan survei sebenarnya, akan tetapi dialksanakan
oleh internal RS. Beberapa waktu yang lalu kami mendapatkan aplikasi yang cukup bagus,
mungkin sangat cocok dipakai untuk survei internal. Aplikasi ini sangat mudah digunakan. Dan
berbasis excel. Berikut tampilan gambarnya.
Untuk
aplikasi bisa didownload halaman data akreditasi. Selamat bekerja.
Bagi RSUD dr R Koesma Tuban, dengan jumlah TT 321 tempat tidur, surveinya akan
berlangsung 4 hari sesuai dengan pedoman survei yang ditetapkan KARS. Berikut jadwal survei
yang akan berlangsung.
Hari Pertama
Waktu Surveior Surveior Medis Surveior
Manajemen Keperawatan
(Presentasi
Direktur RS tentang Program PMKP & MDGs)
Semua
surveior
09.30 – 09.45 REHAT
KOPI
Surveiormeminta
daftarpasienpulang 2 bulanterakhirdanmemilihnya,
disiapkanuktelaah RM Tertutup
daftarpasienrawatinaphariinidanmemilihnya,
disiapkanutkTelusurpasien
09.45 – 12.00 Telaah Telaah Telaah
dokumen dokumen dokumen
(Pemilihan
kasus, penyusunan skenario telusur, pemilihan RM utk telahaan RM
tertutup, dll)
14.30 – 15.30 Telusur sistem Telusur Individu Telusur
manajemen data MDGs
(APK, AP, PP,
PAB)
15.30 – 16.00 Pertemuan
Tim Surveior
Hari Kedua
08.00 – 09.00 Klarifikasi
dan masukan
(Pertemuan
surveior dengan para pimpinan RS untuk klarifikasi)
09.00 – 09.15 REHAT
KOPI
09.15 – 10.15 Telusur MPO Telusur Telusur HPK,PPK, SKP,
Individu PPI
10.15 – 12.00
(APK, AP, PP,
PAB)
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.00 Telusur MFK Telusur Telusur HPK,PPK, SKP,
Individu PPI
14.00 – 15.30
(APK, AP, PP,
PAB)
(Pertemuan
surveior dengan para pimpinan RS untuk klarifikasi)
09.00 – 10.00 Wawancara
Pimpinan
(TKP)
10.00 – 10.15 REHAT
KOPI
10.15 – 12.00 Telusur Telusur Telusur
MFK Individu PPK, SKP, PPI
RumahSakitmempresentasikantentang
:
<![if !supportLists]>
<![endif]>FMEA,
Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathway, Risk
manajemen, Insiden Keselamatan
Pasien, dll.dihadiriolehseluruhSurveior
Surveiormemintadaftarpegawai,
danmengambilsecara sampling masing2sejumlah 5, (total 20 file )
utkTelusur KPS
15.30 – 16.00 Pertemuan
Surveior
Hari ke empat
08.00 – 09.00 Klarifikasi
dan masukan
(Pertemuan
surveior dengan para pimpinan RS untuk klarifikasi)
09.00 – 10.15 Telusur LANJUTAN , MKI
10.15 – 10.30 REHAT
KOPI
10.30 – 12.00 Telusur KPS
MJ : KPS
teknisian medis & non medis
MD : KPS
Medis
PW : KPS
Perawat
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.00 Penyusunan
Laporan
15.00 – 16.00 Exit
Conference
Penutupan
Dalam akreditasi RS, wajib adanya sosialisasi. Sosialisasi ini menjamin terlaksananya kebijakan,
pedoman, panduan yang telah disusun bisa diketahui, dan diimplementasikan. untuk kebutuhan
tersebut, salah satu bentuk sosialisasi yang cukup efektif adalah dipakainya buku saku. Setiap
SDM di RS, dapat membaca buku saku yang berisi hal-hal pokok yang wajib diketahui dan
kemungkinan besar ditanyakan oleh surveiyor.
Berikut kami beri contoh buku saku. bagi yang berminat bisa di download.
Untuk itu pemerintah membuat kebijakan Kawasan tanpa rokok (KTR) yaitu pada :
a. lingkungan kerja,
b. transportasi umum
c. fasilitas kesehatan
d. fasilitas pendidikan
e. rumah ibadah
Rumah Sakit sebagai salah satu tempat yang wajib mengimplementasikan Kawasan tanpa Rokok
(KTR). Didalam Standar Akreditasi Pokja MFK, disebut :
Standar MFK 7.3.
Rumah sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan
merokok.
Maksud dan Tujuan MFK 7.3.
Rumah Sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan
merokok, yang : Berlaku bagi seluruh pasien, keluarga, staf dan pengunjung
Melarang merokok di lingkungan rumah sakit.
Elemen Penilaian MFK 7.3.
Rumah sakit membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk melarang.
merokok.
Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi pasien, keluarga,
pengunjung dan staf.
Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah dimplementasikan
Blog di WordPress.com.