(SKP)
BY
TIM SKP RSIB
Pengantar
Peningkatan mutu dan keselamatan
pasien berakar dari pekerjaan sehari-hari
tenaga kesehatan di rumah sakit dalam
melakukan asuhan sesuai kebutuhan
pasien dan mengelola risiko yang
mungkin timbul.
Paradigma baru: dalam melakukan
pelayanan berfokus pada pasien dan
keselamatan
22/10/2022 2
DEFINISI KESELAMATAN PASIEN
Adalah suatu sistem yang membuat asuhan
pasien lebih aman, meliputi ; asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
STIKERPENANDA:
• Merah : Alergi
• Kuning : Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas
dengan pasien:
1. Secara verbal: Tanyakan nama
pasien ( Pertanyaan terbuka )
2. Secara visual: Lihat ke gelang
pasien, karcis/ kartu berobat
pasien, pengantar
pemeriksaan/surat rujukan
meliputi dua dari empat identitas
pasien
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
1. pemberian obat
2. pemberian darah /
produk darah
3. pengambilan darah dan
spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan
pengobatan
5. Sebelum memberikan
tindakan
Salah
memberi
obat
Salah identifikasi
Salah
Pasien Cedera
tindakan Citra buruk
Tuntutan
Salah
Tranfusi
Salah
hasil
lab/PA
KETELITIAN IDENTIFIKASI
DISEMUA LINI
PELAYANAN
SASARAN II :
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
melaksanakan proses meningkatkan
efektivitas komunikasi verbal dan atau
komunikasi melalui telpon antar profesional
pemberi asuhan (PPA).
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan
secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi,
dan tepat kepada penerima informasi untuk
mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.
Dilakukan dengan :
1.Melakukan “Read Back (TULBAKON)”/ CABAK
Terhadap Instruksi Yang Diterima Secara Lisan Maupun
Melalui Telpon Atau Melaporkan Hasil Pemeriksaan
Kritis
2. Menggunakan teknik SBAR (Situation - Background –
Assessment – Recommendation) melaporkan kondisi
pasien kritis kepada DPJP/ serah terima pasien kritis,
proses transfer pasien, pelaporan via telp
Contoh stempel cabak
CABAK
(CATAT, BACA. KONFIRMASI)
TANGGAL TANGGAL
JAM JAM
KARS
Pelaporan Hasil Kritis Dan
Pemeriksaan Cito
Pelaporan Hasil Kritis (critical result)
Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang
merawat pasien.
1. Nilai / Hasil kritis (critical values / result) adalah
hasil pemeriksaan diagnostik/ penunjang yang
memerlukan penanganan segera.
2. Proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang
memerlukan penanganan segera dan harus
dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 1
(satu) jam.
KRITIS:
• FOTO RONSEN/CT SCAN/MRI
• HASIL P.A
• HASIL KRITIS PEMBACAAN
EKG/EEG/EMG DLL
SASARAN III :
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Rumah sakit menetapkan regulasi
untuk melaksanakan proses
meningkatkan keamanan
terhadap obat-obat yang perlu
diwaspadai.
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALLERT MEDICATION)
1. Obat HIGH RISK/RISIKO TINGGI, obat yang bila
terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan
kematian atau kecacatan seperti, insulin,
heparin, atau kemoterapeutik;
2. Obat LASA seperti Xanax dan Zantac atau
hydralazine dan hydroxyzine
3. Elektrolit konsentrat:
4. Elektrolit dengan konsentrasi tertentu:
CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS
Bila yang dimasukan obat Hig Alert tempelkan Sticker High Alert d
seperti diatas KARS
SASARAN IV :
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-
PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
KARS
PENANDAAN LOKASI OPERASI PRIA
Nama : No. RM :
Tgl. Lahir : Prosedur :
Tanggal Prosedur:
KARS
PENANDAAN LOKASI OPERASI
Menggunakan tanda CENTANG
ASSESMEN ULANG :
BILA ADA PERUBAHAN KONDISI
BERPINDAH KAMAR