Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN FAKTOR MANUSIA DENGAN

KESELAMATAN PASIEN
Dewi Andang Prastika, S.ST., M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PENDAHULUAN
• Pelayanan kesehatan yang baik dapat diciptakan dengan
cara meningkatkan keselamatan pasien (patient safety)
yang tertuang dalam standart 6 Sasaran Keselamatan
Pasien.

• Standart tersebut dikembangkan untuk mengidentifikasi


masalah-masalah medik yang berpotensi menimbulkan
outcome yang tidak diharapkan.
Tujuh Standar Keselamatan Pasien :

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
Tujuh Langkah Keselamatan Pasien

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien


2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
Enam Sasaran Keselamatan Pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-allert)
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
Suatu sistem yang mencegah terjadinya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) akibat tindakan
yang dilakukan atau bahkan tidak dilakukan oleh
tenaga medis maupun non medis, meliputi:
Patient Safety assessmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko.
Hubungan faktor
manusia
○ Faktor manusia didefinisikan sebagai disiplin ilmiah yang dapat
mempengaruhi perilaku yang mengakibatkan kesalahan pada
pasien bukan kumpulan faktor tentang manusia,
Faktor Manusia

• Lama kerja adalah salah satu faktor predisposisi


yang mempengaruhi seseorang berperilaku.
• Lama kerja dapat dihubungkan dengan pengalaman
1. Lama Waktu yang diperoleh di tempat kerja.
Bekerja MAKA
• Semakin lama pengalaman kerja seseorang, maka
semakin terampil, semakin mudah memahami tugas
sehingga akan memberikan pengalaman kerja yang
positif terhadap pekerjaannya termasuk kepatuhan
dalam menerapkan prosedur keselamatan pasien.
Faktor Manusia

• Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang berada pada


kawasan kognitif yang dapat dikembangkan melalui proses
pendidikan-belajar.
• Sebelum seseorang mengadopsi perilaku ia harus tahu terlebih
dahulu tahu apa arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
2.
Pengetahuan bagi organisasi.
MAKA
• Seseorang yang memiliki pengetahuan baik cenderung lebih baik
dalam melakukan penerapan standar keselamatan pasien
dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan rendah.

• Pelatihan secara rutin. merupakan salah satu cara yang dapat


ditempuh utnuk meningkatkan pengetahuan yang berguna untuk
memperbaiki kinerja dalam mencapai hasil kerja yang ditetapkan
untuk keselamatan dan kepuasan pasien.
Faktor Manusia

Motivasi merupakan bagian integral dari hubungan dalam rangka


proses pembinaan, pengembangan, dan pengarahan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi. Motivasi kerja memiliki pengaruh
3. Motivasi
yang sangat besar terhadap kinerja seseorang. Seorang tenaga
kesehatan dengan motivasi yang tinggi akan bekerja secara maksimal
dengan memanfaatkan kemampuan dan ketrampilannya.
Faktor Manusia

Supervisi berkontribusi dalam melaksanakan pendokumentasian


asuhan kebidanan. Tenaga kesehatan yang mendapatlan dukungan
pengawasan dari pimpinannya berpeluang lebih patuh sebesar 21 kali
dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang kurang mendapat
4. Supervisi dukungan pengawasan dari pimpinannya. Pengawasan bertujuan
untuk memastikan behwa kegiatan yang dilakukan berjalan dengan
rencana

Sebagai contoh dari hasil penelitianya sebelumnya menjelaskan


bahwa kepatuhan bidan menggunakan APD pada waktu menolong
persalinan terdapat pengaruh yang bermakna antara
dukungan/komitmen pimpinan terhadap kepatuhan menerapkan SOP.
Faktor Manusia

Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja bersama-


sama ke arah suatu tujuan yang umum. Organisasi merupakan tempat
bidan bekerja yang dilihat dari segi manajemen, uraian tugas, dan
5. Organisasi antar unit. Pengaruh organisasi pada perawat memiliki hubungan yang
signifikan dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien.
Tenaga kesehatan yang mendapat pengaruh organisasi tinggi
berpeluang 2,6 kali memiliki perilaku penerapan standar keselamaatn
pasien dibanding yang mendapatkan pengaruh organisasi rendah.
Keterkaitan Faktor Manusia dengan
Keselamatan Pasien
1. Pentinganya Manusia pada Keselamatan Pasien
 Human factor memeriksa hubungan antara manusia dan sistem
dan bagaimana mereka berinteraksi dengan berfokus pada
peningkatan efisiensi, kreativitas, produktivitas dan kepuasan
pekerjaan, dengan tujuan meminimalkan kesalahan
Keterkaitan Faktor Manusia dengan
Keselamatan Pasien
2. Pengetahuan yang diperlukan
Istilah human factor atau ergonomic umumnya digunakan untuk
mendeskripsikan interaksi antara tiga aspek yang saling
berhubungan yaitu :
a. Individu di tempat kerja
b. Tugas yang dibebankan untuk individu tersebut
c. Tempat kerja
Keterkaitan Faktor Manusia dengan
Keselamatan Pasien
2. Pengetahuan yang diperlukan
Istilah human factor atau ergonomic umumnya digunakan untuk
mendeskripsikan interaksi antara tiga aspek yang saling
berhubungan yaitu :
a. Individu di tempat kerja
b. Tugas yang dibebankan untuk individu tersebut
c. Tempat kerja
Ahli human factor menggunakan pandangan berbasis praktik dan prinsip dalam
mendesain cara untuk membuatnya lebih mudah dalam melakukan tindakan
seperti :
1) Mengorder medikasi
2) Serah terima informasi
3) Memindahkan pasien
4) Skema terkait pengobatan dan pesanan lainnya secara elektronik.
○ Jika tugas-tugas ini dibuat lebih mudah untuk praktisi pelayanan kesehatan,
maka dapat menyediakan asuhan pelayanan yang lebih aman.
Hal ini membutuhkan solusi desain yang terdiri dari :
1. Software (sistem pengorderan lewat computer).
2. Hardware (infus pump),
3. Alat (scalpel, siringe),
4. Tata letak termasuk pencahyaan dan lingkungan kerja
Keterkaitan Faktor Manusia dengan
Keselamatan Pasien
3. Hubungan Antara Human Factor dengan Keselamatan Pasien
 Penting bagi semua petugas layanan kesehatan untuk memperhatikan
situasi yang meningkatkan kemungkinan kesalahan bagi manusia dalam
situasi apapun.
 Dua faktor dengan dampak paling banyak adalah kelelahan dan stres
 Ada bukti ilmiah yang menghubungkan kelelahan dan penurunan kinerja
sehingga menjadikannya faktor resiko dalam keselamatan pasien
 Durasi kerja berkepanjangan telah terbukti
menghasilkan penurunan performa
 Hubungan antara tingkat stress dan kinerja juga telah
dikonfirmasi melalui penelitian.
 Jika stres tingkat tinggi mudah dikenali orang sebagai
hal yang kontra produktif, pentimg untuk mengenali
bahwa tingkat stress yang rendah juga kontra produktif,
karena hal ini dapat menyebabkan kebosanan dan
kegagalan untuk menghadiri sebuah tugas dengan
kewaspadaan yang sesuai.
� TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai