Anda di halaman 1dari 30

KONSEP KESELAMATAN PASIEN

(PMK 11/ 2017)


KONSEP KESELAMATAN
PASIEN
• Pelayanan kesehatan sarat dengan risiko yang dapat menimbulkan
cedera baik bagi pasien, keluarga pasien, petugas kesehatan, sasaran
kegiatan upaya kesehatan, bahkan masyarakat dan lingkungan
sebagai akibat penyelenggaraan pelayanan atau kegiatan upaya
kesehatan.

Cedera tersebut terjadi karena tindakan yang tidak aman, yaitu


kesalahan yang dilakukan oleh seseorang dalam penyelenggaraan
pelayanan, dan/atau akibat kegagalan sistem, sebagaimana
digambarkan oleh reason dalam SWISS CHEEZE MODE, sebagai
berikut:
Multi-Causal Theory
“Swiss Cheese” diagram
(Reason, 1991)
Perbedaan kp dengan k3

K3 KESELAMATAN PASIEN

• KALAU PASIEN DATANG KEPLESET, JATUH DARI • KP BERKAITAN DENGAN ASUHAN PASIEN
TANGGA, JATUH DARI KAMAR MANDI • ASUHAN ADALAH KONTAK PROFESIONAL ANTARA
• FUNGSI K3 MEMBUAT FASYANKES TERJAMIN PPA DENGAN PASIEN,
KESELAMATANNYA MULAI BANGUNANNYA (TANGGA • CIRI ASUHAN MEMILIKI UNIVERSAL PROFESSIONAL
CURAM, LANTAI LICIN), TERMASUK BAHAN2 NYA,  GUIDELINES = STANDAR PROFESSIONAL SECARA
ADA GAS BERACUN, RADIASI UMUM (SOP)
• UAPAYA AGAR TIDAK MENCEDERAI SEMUA YG ADA • KORBANNYA HANYA PASIEN
DI FASYANKES
• JADI CIRI KHAS KP ADALAH : ADA ASUHAN/KONTAK
• K3 TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN.
PROFESIONAL YANG SALAH / KESALAHAN PPA
DALAM MEMBERI ASUHAN ( TIDAK MENGIKUTI SOP),
KORBANNYA HANYA PASIEN

KESALAHAN PPA MEMBERI ASUHAN KARENA


DIPENGARUHI SISTEM
AGAR KESELAMATAN PASIEN DAPAT TERJAGA MAKA
SISTEM PELAYANAN HARUS MENERAPKAN :

1. STANDAR KESELAMATAN PASIEN;


2. SASARAN KESELAMATAN PASIEN; DAN
3. TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN.
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
6
7

1. HAK PASIEN (Pasien berharap dpt informasi tentang rencana, hasil termasuk efek samping
pelayanan)
2. MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGA ( Pasien hrs diberitahu kewajiban dan tanggung
jawabnya terhadap proses pelayanan).
3. KESELAMATAN PASIEN DAN KESINAMBUNGAN PELAYANAN (Fasilitas pelayanan kesehatan
menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
4. PENGGUNAAN METODA-METODA PENINGKATAN KINERJA UNTUK MELAKUKAN EVALUASI
DAN PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN. Fasilitas pelayanan kesehatan harus
mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif insiden, dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
5. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN
6. MENDIDIK STAF TENTANG KESELAMATAN PASIEN.
7. KOMUNIKASI MERUPAKAN KUNCI BAGI STAF UNTUK MENCAPAI KESELAMATAN PASIEN.
7
LANGKAH
LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
I BANGUN BUDAYA KESELAMATAN

LANGKAH II PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA

LANGKAH III INTEGRASIKAN KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO ANDA

LANGKAH IV BANGUN SISTEM PELAPORAN

LANGKAH V LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN


MASYARAKAT

LANGKAH VI BELAJAR DAN BERBAGI TENTANG PEMBELAJARAN


KESELAMATAN
VI IMPLEMENTASIKAN SOLUSI-SOLUSI UNTUK MENCEGAH
LANGKAH
I CIDERA
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DI INDONESIA SECARA NASIONAL UNTUK SELURUH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


DIBERLAKUKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN NASIONAL YANG TERDIRI DARI :

SKP.1 : MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

SKP.2 : MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

SKP.3 : MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBATAN YANG HARUS DIWASPADAI

SKP.4 : MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR, PROSEDUR YANG BENAR,


PEMBEDAHAN PADA PASIENYANG BENAR

SKP.5 : MENGURANGI RISIKO INFEKSI AKIBAT PERAWATAN KESEHATAN

SKP.6 : MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH


SASARAN 1:

MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

Fasilitas pelayanan Kesehatan menyusun pendekatan


untuk memperbaiki ketepatan identifikasi pasien
CARA IDENTIFIKASI PASIEN

Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara untuk


mengidentifikasi pasien:
 nama pasien
 nomor rekam medis
 tanggal lahir
 gelang identitas pasien dengan bar-code, dll
Dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau
lokasi
Proses kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur agar
dapat memastikan semua kemungkinan situasi dapat
diidentifikasi contoh: pasien koma tanpa identitas,
pasien jiwa,
PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:

1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
SASARAN 2:
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Fasilitas pelayanan kesehatan menyusun pendekatan agar


komunikasi di antara para petugas pemberi perawatan semakin
efektif.

SBAR (SITUATION, BACKGROUND, ASSESSMENT,


RECOMMENDATION) DAN TBK (TULIS BACA KONFIRMASI)
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 2

1. PERINTAH LISAN DAN YANG MELALUI TELEPON ATAUPUN HASIL PEMERIKSAAN


DITULISKAN SECARA LENGKAP OLEH PENERIMA PERINTAH ATAU HASIL
PEMERIKSAAN TERSEBUT.
2. PERINTAH LISAN DAN MELALUI TELPON ATAU HASIL PEMERIKSAAN SECARA
LENGKAP DIBACAKAN KEMBALI OLEH PENERIMA PERINTAH ATAU HASIL
PEMERIKSAAN TERSEBUT.
3. PERINTAH ATAU HASIL PEMERIKSAAN DIKONFIRMASI OLEH INDIVIDU YANG
MEMBERI PERINTAH ATAU HASIL PEMERIKSAAN TERSEBUT
4. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MENDUKUNG PRAKTEK YANG KONSISTEN DALAM
MELAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP AKURASI DARI KOMUNIKASI LISAN MELALUI
TELEPON.
SASARAN 3:

MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBATAN YANG


HARUS DIWASPADAI

Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan pendekatan untuk


memperbaiki keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai.
• Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel
• Obat yg Perlu diwaspadai :
1. NORUM/ LASA.
2. Elektrolit konsentrat
• Kesalahan bisa terjadi:
• Secara tidak sengaja
• Bila perawat tidak mendapatkan orientasi sebelum ditugaskan
• Pada keadaan gawat darurat

Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL


Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat

LASA / NORUM

CHECK BACK

5 BENAR

JANGAN GUNAKAN
SINGKATAN
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 3

1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, lokasi,


pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan
secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di
area tersebut, bila diperkenankan kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label yang
jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
SASARAN 4:
MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR,
PROSEDUR YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA
PASIEN YANG BENAR
Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan suatu pendekatan untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 4

1. Fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua
dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
2. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi/time-
out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan.
3. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
SASARAN 5:
MENGURANGI RISIKO INFEKSI
AKIBAT PERAWATAN KESEHATAN

Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Reduksi risiko infeksi nosokomial
 Sediakan diarea kerja
 Efektif dan efisien
Alcohol Hand Rub/Gel
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 5

1. Fasilitas pelayanan Kesehatan mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene


terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient
Safety).
2. Fasilitas pelayanan Kesehatan menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
SASARAN 6 :
MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN
AKIBAT TERJATUH
.

Fasilitas pelayanan kesehatan mengembangkan suatu pendekatan


untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh
Reduksi risiko pasien cedera dari jatuh

Asesmen risiko “jatuh” pada pasien rawat inap


Pasien sebaiknya di assess risiko jatuh:
•Saat pendaftaran
Patients
•Saat transfer dari should
unit satu be assessd
ke unit lain for their fall risk :
•Setelah pasien On admission to the facility
jatuh
On
•Regular interval. any transfer
Bulanan, from one unit to another within
dua mingguan
atau harian the facility
Following a fall
Tools asesmen: On a reguler interval such as monthly,
• MORSE FALL RISK biweekly or daily
ASSESSMENT
• HENREICH FALL RISK ASSESSMENT
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 6

1. Fasilitas pelayanan kesehatan menerapkan proses asesmen


awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang
terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi
atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh
bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
• AGAR KE-ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN TERSEBUT
DAPAT DICAPAI MAKA PERLU DILAKUKAN KEGIATAN-
KEGIATAN YANG NYATA UNTUK MENCAPAI SASARAN-
SASARAN TERSEBUT,
• DILAKUKAN MONITOR SECARA PERIODIK DENGAN
MENGGUNAKAN INDIKATOR-INDIKATOR YANG JELAS DAN
TERUKUR.
• INDIKATOR-INDIKATOR TERSEBUT PERLU DISUSUN OLEH
TIAP-TIAP FASYANKES DAN DISESUAIKAN DENGAN KONDISI
SARANA DAN PRASARANA YANG ADA.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
6
No 29 Sasaran keselamatan pasien Indikator (contoh)
1 Identifikasi pasien dengan benar Kepatuhan memasang gelang identitas
Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan
obat/tindakan
2 Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan pelaksanaan SBAR (situation, background, assessment,
recommendation) dan TBK (tulis baca konfirmasi)
3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai Penataan obat LASA dan High Alert di apotik dan gudang obat.
Kepatuhan melakukan telaah resep dan telaah pemberian obat

4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur-
prosedur yang benar, pembedahan pada prosedur kritis
pasien yang benar
5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kepatuhan melakukan hand hygiene
kesehatan
6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan
terjatuh rawat jalan
Kepatuhan pemasangan gelang pasien dengan risiko jatuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai